• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ lakukanlah segala sesuatu yang diawali dengan do’a Dan segala sesuatu yang dilakukan karena Allah Jangan menyerah sebelum berusaha & berdo’a Ketakutan dan kesabaran adalah jalan kesuksesan ”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“ lakukanlah segala sesuatu yang diawali dengan do’a Dan segala sesuatu yang dilakukan karena Allah Jangan menyerah sebelum berusaha & berdo’a Ketakutan dan kesabaran adalah jalan kesuksesan ”"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu bidang yang diminati pengajaran bahasa di sekolah adalah keterampilan membaca yang didasarkan pada kemampuan membaca. Pentingnya pembelajaran membaca puisi bagi setiap siswa sama pentingnya dengan keberadaan guru sastra di lembaga pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang diasumsikan adalah model Clear instruction khususnya dalam meningkatkan keterampilan membaca puisi.

Proses belajar mengajar di MAN 3 Bima khususnya siswa kelas X belum sepenuhnya menguasai pembelajaran membaca puisi. Kegagalan pembelajaran membaca puisi siswa kelas Xa MAN 3 Bima mencapai 70 yang tidak memenuhi poin KKM. Sebagai gambaran antara lain; mereka membaca sambil tertawa-tawa karena dianggap lucu dan aneh, tidak ada siswa yang berani tampil dengan sukarela, jika ada yang berani tampil karena terpaksa maka membaca jauh dari kelaziman membaca puisi yang baik dan suasana. kelas itu tidak akan mendukung sama sekali.

Sehubungan dengan uraian di atas, penulis melakukan penelitian tentang peningkatan keterampilan membaca puisi melalui model pengajaran eksplisit pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Semoga hasil penelitian ini dapat mengatasi segala kendala belajar membaca puisi yang selama ini kurang.

Rumusan Masalah

Membangkitkan motivasi siswa untuk gemar membaca puisi dapat dilakukan dengan beberapa langkah; Dengan mengajak siswa mendiskusikan puisi yang akan dibaca, biasanya siswa dapat melihatnya secara langsung, dengan kata lain dapat menggunakan model pembelajaran yang jelas dan diharapkan dapat mengevaluasi puisi tersebut melalui penulisan atau penceritaan kembali.

Tujuan Penelitian

Manfaat dan Hasil Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

Tinjauan Pustaka

Peningkatan keterampilan menulis esai berdasarkan pengalaman siswa juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi positif pada II. siklusnya, siswa lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran teacher-led Explicit instruction. Syamsuddin Studi Banding Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Konvensional Pada Sistem Pencernaan Manusia Siswa VIII. kelas di SMP Negeri 4 Bau Bau''. Dalam praktiknya, pengajar harus menyadari bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling cocok untuk segala situasi dan kondisi.

Trianto (2011:22) menyatakan bahwa “setiap model pembelajaran mendorong kita merancang pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran memberikan situasi belajar yang jelas dan menawarkan suatu kegiatan yang dengannya siswa dapat mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran langsung mengandalkan kemampuan siswa dalam mengasimilasi informasi melalui mendengarkan, mengamati, dan mencatat.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran di atas, maka penggunaan model pembelajaran eksplisit dalam proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan terstruktur, dimana seluruh isi materi disampaikan kepada siswa dalam waktu yang relatif singkat. waktu dan guru mempunyai persiapan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Model pembelajaran instruksi eksplisit merupakan model pembelajaran langsung agar siswa dapat memahami dan benar-benar mengetahui pengetahuan secara keseluruhan serta aktif dalam pembelajaran.

Kerangka Pikir

Hipotesis Tindakan

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Subjek dan Lokasi Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Indikator Keberhasilan

Bab ini membahas tentang temuan penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan keterampilan membaca puisi melalui model pembelajaran eksplisit pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Meningkatkan Keterampilan Membaca Puisi melalui Model Explicit instruction pada Siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Statistika nilai peningkatan keterampilan membaca puisi melalui model pembelajaran eksplisit pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima siklus I dan II.

Observasi Keterlaksanaan Tindakan Pengajaran Keterampilan Membaca Puisi Melalui Model Explicit instruction Pada Siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Hasil observasi aktivitas pembelajaran keterampilan membaca puisi melalui model eksplisit instruction pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima pada siklus I disajikan pada tabel berikut. Hasil observasi aktivitas pembelajaran keterampilan membaca puisi melalui model eksplisit instruction pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima siklus II disajikan pada tabel berikut.

Refleksi Implementasi Tindakan Pembelajaran Keterampilan Membaca Puisi Melalui Model Explicit Teaching pada Siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Penelitian ini berhasil ditinjau dari tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan keterampilan membaca puisi siswa dengan menggunakan model eksplisit instruction. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pembelajaran eksplisit pada siswa Kelas X MAN 3 Bima Kabupaten Bima.

Pada tahun 2014, peneliti menyelesaikan penelitian tepat waktu bertajuk “Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Melalui Model Pembelajaran Eksplisit untuk Siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima”. Bagaimana Keterampilan Membaca Puisi Dapat Ditingkatkan Melalui Model Pembelajaran Eksplisit Pada Siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan membaca puisi melalui model pengajaran eksplisit pada siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima.

Dapat dijadikan acuan dan teori baru mengenai penggunaan model Explicit instruction yang dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi siswa kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Fokus yang diamati dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan membaca puisi melalui model pembelajaran eksplisit pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. . pertemuan) dan b) siklus kedua (4 pertemuan). Penelitian ini berhasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu peningkatan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan Model Explicit Teaching pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika rata-rata skor hasil/ketuntasan membaca puisi siswa meningkat sesuai ketentuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2006, siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai minimal 65. .% dari nilai ideal 100, dan tuntas secara klasikal jika 85% atau lebih dari jumlah siswa yang telah menyelesaikan studinya. Yang dianalisis adalah hasil deskriptif hasil belajar siswa, data terkait keterampilan membaca puisi, dan perubahan sikap siswa yang diperoleh dari observasi serta respon dan refleksi yang diberikan siswa. Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pembelajaran jelas pada siswa kelas Xa MAN 3 Bima, dilaksanakan dalam dua siklus.

Siklus pertama merupakan pembelajaran membaca puisi dan siklus kedua juga merupakan pembelajaran membaca puisi setelah selesainya pemaparan pokok bahasan. Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa dari 40 siswa yang diuji, nilai rata-rata kemampuan membaca puisi siklus I sebesar 58,00. Hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa keterampilan membaca puisi siswa siklus I berkategori rendah, sedang, dan tinggi.

Selain itu pada Siklus II keterampilan membaca puisi siswa terlihat berada pada kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan Tabel 3 di atas terlihat persentase kemampuan membaca puisi siswa pada Siklus I sebesar 25% atau 10 dari 40 siswa berada pada kategori tuntas, dan 75% atau 30 dari 40 siswa berada pada kategori tuntas. kategori tidak lengkap. . Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya karena berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu adanya peningkatan kemampuan membaca puisi yang diamati, peneliti menganggap penelitian ini cukup untuk menyimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan membaca puisi siswa. kemampuan. keterampilan membaca menggunakan model eksplisit instruction pada siswa Bima kelas Xa MAN 3 Kabupaten Bima.

Berdasarkan tabel hasil observasi di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat bukti keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I. Aktivitas siswa pada siklus 1 kurang menunjukkan keseriusan dan kegigihan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Kegiatan siswa di II. Siklus ini terlihat jelas dari keseriusan dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Kurangnya peningkatan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pengajaran eksplisit pada siswa kelas Perhatian, motivasi dan minat siswa dalam mempelajari keterampilan membaca puisi dan pada latihan soal yang diberikan sangat tinggi. Pada akhirnya hampir semua siswa menyelesaikan minat membaca puisi dan tugas yang diberikan guru dengan baik.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi  dan  Persentase  Nilai Keterampilan Membaca Puisi Melalui  Model  Explicit  Intruction  Siswa  Kelas  Xa  MAN  3  Bima Kabupaten Bima pada Siklus I dan II.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Keterampilan Membaca Puisi Melalui Model Explicit Intruction Siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima pada Siklus I dan II.

Pembahasan Hasil Penelitian

Hal ini disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang menarik bagi siswa yaitu model Explicit instruction. Peningkatan keterampilan membaca puisi tanpa menggunakan model pembelajaran eksplisit pada siklus I berkategori rendah, sedang dan tinggi, sedangkan peningkatan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pembelajaran eksplisit pada siklus II berkategori sedang, tinggi dan sangat tinggi. Dapat dikatakan bahwa persentase keterampilan membaca puisi siswa pada siklus I sebesar 25% atau 10 dari 40 siswa berada pada kategori tuntas dan 75% atau 30 dari 40 siswa berada pada kategori tidak tuntas.

Keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pembelajaran eksplisit pada siswa kelas Xa MAN 3 siklus Bima I dikategorikan rendah, sedang dan tinggi, sedangkan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pembelajaran eksplisit pada siswa kelas Xa MAN 3 Siklus II tanaman dikategorikan sebagai media. , tinggi dan sangat tinggi. Persentase keterampilan membaca puisi siswa pada siklus I sebesar 25% atau 10 dari 40 siswa berada pada kategori tuntas dan 75% atau 30 dari 40 siswa berada pada kategori tidak tuntas. Diharapkan guru mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya dapat menggunakan model pengajaran yang jelas karena dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi bahasa Indonesia.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi adalah mengetahui struktur norma puisi dan mengetahui asal mula norma puisi. Untuk mewujudkan hasil tersebut, pengembangan bahan ajar harus dirancang secara profesional sehingga pada akhirnya dapat mengembangkan keterampilan membaca puisi siswa. Data kuantitatif adalah data prestasi akademik yang diperoleh melalui peningkatan membaca puisi, dan data kualitatif adalah data yang diperoleh dari pengamatan terhadap perilaku, sikap dan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

Selain itu, hasil keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pembelajaran eksplisit lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan membaca puisi tanpa menggunakan model pembelajaran eksplisit.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Artinya dari 40 siswa terdapat 30 orang yang memerlukan perbaikan karena belum mencapai kriteria kesempurnaan individu, sedangkan pada II. % atau 11 dari 40 siswa berada pada kategori tidak tuntas. Berdasarkan kriteria hasil belajar mengenai ketuntasan kelas yaitu  70%, data penelitian pada II.

Saran

Bagi guru, sebagai masukan bagi pengembangan pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya penggunaan model pembelajaran eksplisit; Bagi peneliti, bahan acuan untuk meningkatkan dan meningkatkan mutu pengajaran, yang dapat bermuara pada peningkatan mutu proses belajar mengajar siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 3 Bima pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama dua bulan.Subjek penelitian adalah siswa kelas Xa yang berjumlah 40 siswa, terdiri dari 19 laki-laki dan 21 perempuan.

Selain instrumen tes hasil belajar, peneliti juga mengembangkan LKS yang disediakan untuk menunjang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran eksplisit.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Keterampilan Membaca Puisi Melalui
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Keterampilan Membaca Puisi Melalui

Gambar

Tabel 2 Distribusi Frekuensi  dan  Persentase  Nilai Keterampilan Membaca Puisi Melalui  Model  Explicit  Intruction  Siswa  Kelas  Xa  MAN  3  Bima Kabupaten Bima pada Siklus I dan II.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi, Persentase, serta Kategori Ketercapaian Ketuntasan Keterampilan Membaca  Puisi  Melalui  Model  Explicit  Intruction  Siswa Kelas Xa MAN 3 Bima Kabupaten Bima pada Siklus I dan II.
Tabel 5 Observasi aktivitas siswa pada siklus II
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Keterampilan Membaca Puisi Melalui
+2

Referensi

Dokumen terkait

We need to help students to ‘create paths to knowledge’ when needed,[13] and to focus on helping them to learn how to learn, a conception of teaching as a process that makes student