Pertanyaan penelitiannya adalah “bagaimana peran guru IPS dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab pada siswa di SMP N 1 Punggur”. Seperti yang terjadi pada siswa di SMP N 1 Punggur, banyak siswa yang mulai memiliki sikap hormat dan tanggung jawab yang kurang baik. Berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada siswa saat ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana “Peranan guru IPS dalam meningkatkan rasa hormat dan tanggung jawab” sesuai judul penelitian.
Penelitian pada pokok bahasan “Peran Guru IPS dalam Penanaman Rasa Hormat dan Tanggung Jawab Siswa di SMP Negeri 1 Punggur” secara teoritis mengimplementasikan konsep pedagogi sosial dengan tujuan penanaman rasa hormat dan. Sebelum penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa temuan penelitian terkait dengan kinerja guru dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab siswa. Berdasarkan definisi di atas, dapat dipahami bahwa penelitian ini merupakan penelitian lapangan langsung untuk mengetahui peran guru IPS dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab pada siswa di SMP Negeri 1 Punggur Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.
Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati langsung keadaan yang terjadi di lapangan mengenai peran guru dalam menjunjung tinggi rasa hormat dan tanggung jawab siswa di SMP Negeri 1 Punggur Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Dokumentasi penelitian ini berupa profil sekolah, foto kegiatan penelitian dan RPP guru terkait peran guru dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab pada siswa di SMP Negeri 1 Punggur Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Dari hasil wawancara dengan guru, peneliti juga menemukan bahwa pembelajaran rasa hormat dan tanggung jawab terhadap siswa sudah ditekankan dan diajarkan.
Rasa hormat dan tanggung jawab siswa Rasa hormat dan tanggung jawab merupakan kepribadian yang harus dimiliki siswa.
PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
LANDASAN TEORI
Kompetensi guru
Kompetensi guru juga merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab dan benar. Dengan uraian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi guru.
Pembelajaran IPS
Peran guru dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab merupakan kombinasi dari kompetensi guru yang telah dijelaskan di atas. Mulai dari kompetensi sosial berupa kemampuan guru berinteraksi dengan siswa, kompetensi pedagogis berupa kemampuan guru merancang pembelajaran, kompetensi profesional berupa kemampuan guru menguasai bahan ajar dan kompetensi individual sebagai cerminan perilaku dan interaksi siswa.
Karakteristik Mata Pelajaran IPS
Menekankan perasaan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang diberikan. Ilmu sosial merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, seperti sosiologi sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya.
Teori Belajar
Menurut Arikunto, sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa peran guru IPS dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab kepada siswa. Pemeriksaan kehadiran siswa dalam RPP dimaksudkan untuk melihat kehadiran siswa di kelas dan tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah peneliti melakukan penelitian dengan judul peran guru IPS dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab siswa, maka dapat disimpulkan bahwa penanaman rasa hormat dan tanggung jawab dilakukan dengan baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Peneliti memahami bahwa penelitian ini masih kurang sempurna, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tambahan tentang peran guru IPS dalam meningkatkan rasa hormat dan tanggung jawab pada siswa. Wawancara ini ditujukan kepada kepala sekolah, guru dan beberapa siswa SMP Negeri 1 Punggur dengan tujuan untuk mengetahui peran guru IPS dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab kepada siswa. Guru mengajarkan sikap hormat dan tanggung jawab kepada siswa Guru memberikan contoh dan contoh sikap hormat dan tanggung jawab.
Tinjauan Pendidikan Karakter
Tinjauan Sikap Hormat
Menghormati adalah dengan sadar diri membatasi kebebasan seseorang agar tidak menyakiti hati dan perasaan orang lain. Non-kekerasan (non-violence), prinsip non-kekerasan sangat penting bagi karakter kita untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.
Tinjauan sikap Tanggung Jawab
Penelitian kualitatif deskriptif adalah “sebuah objek, fenomena atau lingkungan sosial yang akan ditulis dalam sebuah teks naratif”43 dari pernyataan tersebut, penelitian ini akan menjelaskan secara menyeluruh data yang telah diperoleh dan disajikan secara deskriptif oleh penulis mengenai peran guru IPS dalam menumbuhkan rasa hormat dan tanggung jawab kepada siswa. Oleh karena itu, sangat penting untuk memajukan dan mengajarkan rasa hormat untuk menciptakan [siswa yang baik dari segi moral dan intelektual. Dari hasil data diatas peneliti menyimpulkan bahwa pengembangan kepribadian yang dilakukan oleh guru di sekolah sejalan dengan teori di atas, dimana guru IPS tidak hanya fokus pada pengetahuan siswanya, tetapi juga memperhatikan perkembangan sikap dan karakter siswa, sehingga terbentuk rasa hormat dan tanggung jawab yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan di kelas siswa berpendapat bahwa guru di SMP Negeri 1 Punggur telah memberikan pembelajaran yang menarik, telah menggunakan metode dan cara komunikasi yang mudah dipahami oleh siswa. Dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa peran guru dalam interaksi dan komunikasi dengan hikmat dan kearifan telah dilaksanakan dan diajarkan kepada siswa. Hal ini tentunya menjadi pembelajaran sikap tanggung jawab sebagai siswa yang mentaati peraturan seolah-olah ada.
Kami berharap agar kepala sekolah lebih mempercepat pelaksanaan penanaman rasa hormat dan tanggung jawab kepada siswa di SMP N 1 Punggur, tidak hanya dalam pembelajaran IPS tetapi dalam semua mata pelajaran. Siswa diharapkan dapat lebih menanamkan rasa hormat dan tanggung jawab melalui pendidikan karakter yang telah ditanamkan dalam kegiatan sekolah untuk selanjutnya dapat dipertahankan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik Penjamin keabsahan Data
Oleh karena itu, sangat penting untuk membina dan mengajarkan rasa hormat agar terciptanya siswa yang baik dari segi moral dan intelektual. Dalam penerapannya menerapkan sistem poin kepada siswa yang bermasalah yaitu peringatan kepada siswa agar menjadi siswa yang baik dan mentaati peraturan yang ada. Selain itu, kami juga selalu memberikan pembelajaran karakter kepada siswa di sela-sela materi yang diajarkan oleh guru.
Semua guru hadir dan berpakaian sesuai aturan, begitu juga dengan siswa kami, hal ini terlihat dari sifat dan perilakunya terhadap yang lebih tua, sopan santun dan tanggung jawab terhadap tugas siswanya. Sangat diperlukan, pendidikan karakter adalah pendidikan sikap pribadi siswa agar menjadi siswa yang baik di lingkungan sekolah dan masyarakat. Selanjutnya, siswa yang berperilaku baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas akan berhasil pula dalam kegiatan pembelajaran.
Tekhnik Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Visi misi SMP N 1 Punggur
Tata Tertib SMP N 1 Punggur
Keadaan Guru dan Karyawan
Keadaan Peserta Didik
51 Wawancara dengan Clarista Salsabila Wakil Presiden Kelas 9.4, 11 Maret 2022 . sistem nilai pengetahuan; 3) sebagai penerus sistem nilai siswa ini; Dapat dilihat dari beberapa pendapat siswa di atas bahwa peran guru dalam mengembangkan kepribadian selain memberikan pembelajaran berupa materi kepada siswanya, seorang guru mata pelajaran juga memberikan wawasan tentang sikap yang harus dimiliki setiap individu dan menjadi teladan yang baik bagi siswanya dalam membangun karakter siswanya. Jika ada siswa yang tidak hadir tanpa alasan, itu menandakan bahwa sikap tanggung jawabnya sebagai siswa kurang baik.
Siswa membaca buku-buku pelajaran yang relevan dengan kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Buddha. Siswa ketika bertemu dengan gurunya selalu menundukkan kepala dan mohon diri sebagai bentuk penghormatan kepada gurunya. Dalam konteks pendidikan, pendidikan karakter merupakan upaya sengaja yang dilakukan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang positif dan berakhlak mulia sesuai dengan standar kompetensi kelulusan (SKG) sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran guru dalam memberikan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling adalah suatu tindakan untuk mencegah, meningkatkan dan mengarahkan siswa agar menjadi seperti yang diinginkannya. Sedangkan sikap tanggung jawab adalah sikap yang harus dimiliki siswa mengenai tanggung jawabnya sebagai siswa, yang meliputi menjadi siswa yang baik, menyelesaikan tugas sekolah dengan baik dan benar, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang dilakukannya.
Struktur Organisasi SMP N 1 Punggur
Site plan SMP N 1 Punggur
Deskripsi Hasil Penelitian
- Peran guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara
- Peran guru dalam melaksanakan bimbingan dan konseling
- Sikap hormat dan tanggung jawab siswa
Bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Punggur dilakukan dengan benar dan digunakan untuk kepentingan dan kemajuan siswa di SMP Negeri 1 Punggur. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Overall, ciri khas siswa SMP Negeri 1 Punggur adalah sikap hormat dan tanggung jawab siswa.
Serta memiliki sikap tanggung jawab yang baik tidak hanya terhadap tugas tetapi juga terhadap tanggung jawab sebagai siswa di SMP Negeri 1 Punggur. Di SMP Negeri 1 Punggur, selain sikap hormat, sikap tanggung jawab siswa yang paling edukatif. Kepala sekolah dan guru SMP Negeri 1 Punggur mengajarkan kepada siswa tentang rasa hormat dan tanggung jawab terhadap siswa untuk menjadi siswa dan warga negara yang berakhlak baik.
Pembahasan
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa tujuan pendidikan pada setiap jenjang, baik SMP maupun SMA, sangat erat kaitannya dengan pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan bertujuan untuk membentuk dan membangun pola pikir, sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi individu yang positif berakhlak mulia, berjiwa luhur dan bertanggung jawab. Pelaksanaan pembelajaran sebenarnya tidak hanya menyangkut kemampuan kognitif siswa saja, karena sikap yang dimiliki siswa juga sangat penting.
Seperti yang dikatakan oleh Heimlich dan Northland, gaya belajar mengajar adalah perilaku atau tindakan yang ditampilkan guru dan siswa saat belajar. Perilaku pembelajar memberikan wawasan tentang bagaimana pembelajar memahami, berinteraksi dengan, dan menanggapi lingkungan di mana pembelajaran berlangsung. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan siswa sebagai bagian dari masyarakat.
PENUTUP
Saran
- Tabulasi Hasil Wawancara, Observasi dan Dokumentasi
- Surat Izin Prasurvey
- Surat Balasan Prasurvey
- Surat Bimbingan Skripsi
- Surat Tugas
- Surat Izin Research
- Surat Balasan Research
- Surat Bebas Pustaka
- Keterangan Lulus Plagiasi
- Buku Konsultasi Bimbingan
- Dokumentasi Penelitian
- Riwayat Hidup
Kedua sikap tersebut merupakan sikap utama yang harus dimiliki siswa, siswa yang memiliki sikap yang baik dalam belajar juga akan baik, maka dari itu kami sebagai guru selalu memberikan contoh dan pelajaran yang baik untuk mengajarkan kepada siswa kami tentang sikap tersebut. Menurut saya, guru IPS yang mengajarkan siswa untuk memiliki sikap yang baik di kelas ini adalah teladan bagi siswanya, mulai dari seragam yang rapi, tepat waktu masuk kelas, selalu menyapa ketika masuk kelas dan selalu memberikan kata-kata yang baik dalam menjelaskan materi. Dalam belajar kita dituntut untuk bertanggung jawab kak, misal jadwal kita harus tepat waktu, kita harus mengerjakan pr, kalau tidak kita akan dihukum kak.