• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran Memodifikasi Modul Ajar Sesuai Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Jenjang SMP

N/A
N/A
widi ardiyanto

Academic year: 2024

Membagikan "Lampiran Memodifikasi Modul Ajar Sesuai Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Jenjang SMP "

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Siswa mampu menulis teks argumentatif dengan menggunakan argumen dan bukti yang diperoleh dari pengamatan, pengalaman dan referensi yang diketahuinya. Siswa diminta mengidentifikasi kalimat faktual, kalimat opini, kalimat pokok, dan kalimat penjelas dari suatu teks/artikel yang ditentukan oleh guru. Contoh modul ajar ini adalah di akhir pembelajaran siswa diminta menulis teks argumentatif secara individual.

Dari kegiatan refleksi ini siswa diharapkan dapat menentukan tujuan yang akan dicapainya dalam membuat teks argumentatif ini. Contoh penetapan tujuan yang dilakukan siswa: “Saya akan membuat teks argumentatif sebanyak 500 kata atau 4 paragraf setelah mempelajari teks argumentatif tersebut bersama guru dalam waktu 2 minggu.”. Siswa diminta membaca berita dan kelompok yang berupa kalimat fakta, kalimat opini, kalimat pokok dan kalimat penjelas dari berita pada Lembar Kegiatan Siswa.

Siswa kelas 1 dapat membantu mendampingi temannya saat belajar atau membantu guru mengeksplorasi materi bacaan yang mudah dipahami oleh teman sekelasnya. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain membuat pembelajaran tambahan (mini-lesson, center dan resource) yang disepakati bersama siswa dan memberikan referensi bacaan/video yang dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain membuat pembelajaran tambahan yang disepakati bersama siswa dan memberikan referensi bacaan/video yang mungkin dapat membantu.

Ketika guru mengarahkan siswa Kategori 2 dan Kategori 3, beliau meminta siswa Kategori 1 membantu mendampingi temannya dalam belajar.

80 MENIT)

Petikan berita disertai fakta dan alasannya - Petikan berita disertai opini dan alasannya. Siswa menerima umpan balik dari guru mengenai kemampuan berpikir kritis dan argumentasi saat bermain game.

Kegiatan Inti (40 Menit)

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Mempelajari Teks Argumentasi

Menentukan Topik Menulis

80 MENIT)

Kegiatan Awal (25 Menit)

Kegiatan Inti (35 Menit)

Kegiatan Penutup (20 Menit)

80 MENIT) Penulisan Teks Argumentasi

Kegiatan Awal (20 Menit)

Kegiatan Inti (45 Menit)

  • 80 MENIT) Penulisan Teks Argumentasi - 2
  • Menulis Teks Argumentasi
  • Meminta Umpan Balik
  • 80 MENIT) Pameran Tulisan dan Refleksi

Siswa yang telah mendapat feedback dapat mulai menulis teks argumentatif berdasarkan kerangka yang telah dikembangkannya. Siswa menghubungi guru secara pribadi untuk mendapatkan masukan lebih lanjut jika ada masalah/pertanyaan. Intervensi bagi siswa yang kesulitan mengerjakan lembar kegiatan. Siswa diminta mendiskusikan dengan temannya apa yang telah mereka lakukan.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan selanjutnya adalah pameran karya tulis, sehingga siswa diberikan waktu untuk menyelesaikannya di rumah hingga kegiatan PTMT berikutnya. Guru mengirimkan panduan belajar siswa beberapa hari sebelumnya pada saat belajar mandiri di rumah melalui WhatsApp/email. Setelah menyelesaikan setiap pertanyaan di Lembar Kegiatan, tinjau kembali struktur teks argumentatif dalam ringkasan yang disediakan sebelum menulis.

Membawa 6 Lembar Kegiatan Topi Berpikir dan teks argumentasi yang dibuat pada kegiatan PTMT berikutnya. Siswa diingatkan untuk mempelajari kembali ringkasan teks argumen dan rubrik penilaian secara mandiri jika diperlukan. Guru mengajak siswa mendiskusikan penggunaan 6 topi berpikir dan menulis argumentasi dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa kegiatan PTMT selanjutnya adalah pameran tulis dan pertemuan akhir materi teks argumentasi.

Kegiatan Awal (15 Menit)

Menulis Teks Argumentasi dan Meminta

Memberikan Umpan Balik pada Teman 1. Bacalah karya tulis temanmu

Melakukan refleksi belajar

Semoga prestasi yang berhasil anda raih juga dapat memudahkan anda dalam proses belajar selanjutnya.

Rangkuman Teks Argumentasi

Teks argumentatif adalah teks yang berisi pemaparan pendapat penulis namun disertai dengan data, pendapat ahli/teori, bukti, alasan dan contoh dari kejadian nyata. Judul teks argumentatif harus mengangkat suatu isu atau permasalahan mengenai pokok bahasan, memberikan gambaran umum mengenai isi teks, mudah dipahami dan menarik minat membaca. Kata keterangan dimaksudkan untuk membuat pembaca percaya terhadap teks yang sedang dibahas dengan menekankan pada penggunaan kata keterangan (adverbia frekuensi), yaitu kata-kata yang umum digunakan.

Kata kerja relasional adalah kata kerja yang menunjukkan hubungan antara intensitas (artinya A adalah B) dan kepemilikan (mengandung arti A punya B). Kata kerja mental adalah kata kerja yang menjelaskan persepsi (misalnya melihat, merasakan), kasih sayang (misalnya menderita, peduli) dan kognisi (misalnya berpikir, memahami. Dalam kata kerja mental terdapat partisipan indera (sensers) dan fenomena.

Tantangan Mengelola Sampah: Tingkat Kepedulian Masyarakat Masih Rendah

Sebuah studi baru menemukan bahwa remaja yang tidak populer berisiko terkena masalah jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya di kemudian hari. Namun sebagai penelitian observasional, penelitian ini hanya menunjukkan hubungan keduanya, dan tidak dapat menjelaskan apa yang mendorong munculnya hubungan tersebut. Psikolog Katherine Ehrlich, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan hasil penelitian tersebut masuk akal.

34; Masuk akal jika pengalaman sosial yang penuh tekanan dapat menyebabkan peradangan terus-menerus yang tidak kunjung sembuh,” ujarnya. Selain itu, lanjut Ehrlich, individu yang terisolasi secara sosial juga cenderung memiliki pola makan yang tidak sehat, sering mengonsumsi minuman beralkohol, dan menjalani gaya hidup yang minim mobilitas. Bukan hal yang aneh jika perkembangan tren 'Prank' menimbulkan konflik atau kritik yang diterima dengan baik dalam norma budaya yang telah lama diusung.

Hal ini menyadarkan kita semua bahwa suatu pola budaya yang dapat diterima pada suatu bangsa dan kelompok negara tertentu tidak dapat diterapkan secara sembarangan pada bangsa dan negara tertentu. Oleh karena itu, para pembuat konten kini wajib mendorong gerakan-gerakan kreatif yang indah dan berkualitas, namun tanpa harus menghadirkan sesuatu yang tidak estetis, hina, bernilai rendah, dan berdampak negatif. Mereka bisa berbagi gambar, keluh kesah, kabar baik, kabar gembira, bahkan media sosial juga bisa dijadikan tempat berjualan.

Selain itu, banyak sekali data-data berharga yang perlu dilindungi, yang bisa dengan mudah diperoleh dari media sosial. Sebaliknya, bertindak berlebihan dan tidak memanfaatkan media sosial dengan baik tentu akan merugikan penggunanya. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perpustakaan, menciptakan suasana perpustakaan yang nyaman agar siswa tidak mudah bosan, menjadikan perpustakaan sebagai agenda wajib belajar dan lain sebagainya.

Dengan bimbingan sesekali dari guru, siswa mampu menggunakan metode 6 topi berpikir untuk menyusun kerangka tertulis dengan benar dan mengembangkannya menjadi satu kesatuan teks. Dengan dorongan sesekali dari guru, siswa mampu secara aktif mencari umpan balik yang baik berdasarkan pertanyaan. Siswa tidak mencari umpan balik, baik berdasarkan pertanyaan refleksi/revisi pribadi, tinjauan sejawat atau guru, meskipun didorong oleh guru.

Referensi

Dokumen terkait