lampiran

(1)

LAMPIRAN

(2)

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Pengaruh Kegiatan Mendongeng Menggunakan Gambar Animasi Terhadap Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak kelompok B4 di Taman

Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal II Perumnas Cabang Karunrung Kota Makassar

Variabel Indikator Butir Pernyataan Teknik

Pengumpulan Data

Kemampuan bahasa ekspresif

1. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana

1. Mengungkapkan pendapat

tentang judul dongeng Observasi 2. Mengungkapkan pendapat

tentang tokoh dongeng

2. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng

Observasi 4. Menceritakan kembali isi

cerita secara sederhana 5. Bercerita sesuai dengan

gambar

Jumlah 5

(3)

Lampiran 2

LEMBAR VALIDASI INSTRUMENT PENILITIAN Nama Validator : Dra. Sri Sofiani, M.Pd.

Petunjuk

Berilah tanda ceklis () pada kolom penilaian sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai dengan skala penilaian. Karena itu, peneliti meminta kesediaan bapak/ibu untuk memberikan penilaian terhadap instrument sebagai berikut:

1. Tidak Baik 2. Kurang Baik 3. Cukup Baik 4. Baik

Tabel Penilaian

Dimensi Yang Dinilai Penilaian Ket

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng

2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng

4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana 5. Bercerita sesuai dengan gambar

Penilaian Umum Terhadap Instrument Penilaian Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak

(4)

1. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan 2. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan

dengan revisi besar

3. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan dengan revisi kecil

4. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan tanpa revisi

Komentar dan Saran

………...

………

Makassar, 03Maret 2017 Validator Peneliti,

Dra. Sri Sofiani, M.Pd NIP. 19530202 198010 2 001

LEMBAR VALIDASI INSTRUMENT PENILITIAN Nama Validator : Hasnawati Sade’

(5)

Petunjuk

Berilah tanda ceklis () pada kolom penilaian sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai dengan skala penilaian. Karena itu, peneliti meminta kesediaan bapak/ibu untuk memberikan penilaian terhadap instrument sebagai berikut:

1. Tidak Baik 2. Kurang Baik 3. Cukup Baik 4. Baik

Tabel Penilaian

Dimensi Yang Dinilai Penilaian Ket

1 2 3 4

C. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 6. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng

D. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 8. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng

Penilaian Umum Terhadap Instrument Penilaian Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak

1. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan

(6)

2. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan dengan revisi besar

3. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan dengan revisi kecil

4. Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak dapat diterapkan tanpa revisi

Komentar dan Saran

………...

………

Makassar, 03 Maret 2017 Validator Peneliti,

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN

(7)

Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak sebelum dan sesudah dilakukan metode mendongeng menggunakan gambar animasi.

Identitas Anak Nama Anak : Kelas/Umur :

Nama Sekolah : ...

Jenis Kelamin : ...

No. Butir Instrumen Penilaian

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng

Penilaian Skor

1 = Belum Berkembang (BB) 2 = Mulai Berkembang (MB)

3 = Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4 = Berkembang Sangat Baik (BSB)

Observer,

Gusni Rahmi

(8)

Lampiran 4

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF ANAK A. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng

(BB) : Anak diberi nilai 1, bila anak tidak mampu mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng

(MB) : Anak diberi nilai 2, bila anak mampu mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng dengan bantuan guru

(BSH) : Anak diberi nilai 3, bila anak mampu mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng tanpa bantuan guru

(BSB) : Anak diberi nilai 4, bila anak mampu mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng dengan lancar tanpa bantuan guru B. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng

(BB) : Anak diberi nilai 1, bila anak tidak mampu mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng

(MB) : Anak diberi nilai 2, bila anak mampu mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng dengan bantuan guru

(BSH) : Anak diberi nilai 3, bila anak mampu mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng tanpa bantuan guru

(BSB) : Anak diberi nilai 4, bila anak mampu mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng dengan lancar tanpa bantuan guru

(9)

C. Melanjutkan Sebagian Cerita/Dongeng

(BB) : Anak diberi nilai 1, bila anak tidak mampu melanjutkan sebagian cerita/dongeng

(MB) : Anak diberi nilai 2, bila anak mampu melanjutkan sebagian cerita/dongeng dengan bantuan guru

(BSH) : Anak diberi nilai 3, bila anak mampu melanjutkan sebagian cerita/dongeng tanpa bantuan guru

(BSB) : Anak diberi nilai 4, bila anak mampu melanjutkan sebagian cerita/dongeng dengan lancar tanpa bantuan guru

D. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

(BB) : Anak diberi nilai 1, bila anak tidak mampu menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

(MB) : Anak diberi nilai 2, bila anak mampu menceritakan kembali isi cerita secara sederhana dengan bantuan guru

(BSH) : Anak diberi nilai 3, bila anak mampu menceritakan kembali isi cerita secara sederhana tanpa bantuan guru

(BSB) : Anak diberi nilai 4, bila anak mampu menceritakan kembali isi cerita secara sederhana dengan lancar tanpa bantuan guru E. Bercerita Sesuai dengan Gambar

(BB) : Anak diberi nilai 1, bila anak tidak mampu bercerita sesuai dengan gambar

(10)

(MB) : Anak diberi nilai 2, bila anak mampu bercerita dengan gambar dengan bantuan guru

(BSH) : Anak diberi nilai 3, bila anak mampu bercerita dengan gambar tanpa bantuan guru

(BSB) : Anak diberi nilai 4, bila anak mampu bercerita dengan gambar dengan lancar tanpa bantuan guru

Observer

Gusni Rahmi

(11)

Lampiran 5

SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN I

Perlengkapan : Layar proyektor, LCD dan laptop

Media : Gambar Animasi

Judul Dongeng : “Legenda Danau Toba”

Langkah-langkah :

1. Kegiatan pembukaan dengan urutan kegiatan sebagai berikut:

a. Anak-anak berbaris, mengucapkan salam, berdo’a.

b. Persiapan kegiatan mendongeng .

2. Pelaksanaan kegiatan mendongeng dengan urutan kegiatan sebagai berikut : a. Guru mengatur tempat duduk berbetuk U.

b. Mempersiapkan perlengkapan mendongeng seperti layar proyektor dan laptop.

c. Kemudian memandu anak untuk duduk dikursi masing-masing.

d. Guru menjelaskan terlebih dahulu kegiatan hari ini.

e. Guru merangsang anak agar mau mendengarkan dan memperhatikan isi dongeng.

f. Guru mulai mendongeng (dongeng sederhana) dengan terlebih dahulu menyebutkan judul dongeng “Legenda Danau Toba”.

g. Kemudian, guru melanjutkan mendongeng dengan menggunakan media gambar animasi.

(12)

h. Setelah mendongeng, guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan dongeng. Pertanyaanya bagaimana isi cerita dalam dongeng dan bagaimana pendapat anak tentang tokoh dalam dongeng.

i. Setelah memberikan pertanyaan guru meminta anak untuk menceritakan kembali dongeng yang telah diperdengarkannya atau bercerita sesuai dengan gambar secara bergiliran serta melanjutkan sebagian cerita/dongeng.

j. Guru memberikan pujian kepada anak-anak yang belum bisa bercerita dan menjawab pertanyaan.

(13)

Teks Dongeng Menggunakan Gambar Animasi

Legenda Danau Toba

Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda sebatang kara disebuat pulau. Ia sangat rajin, ia adalah seorang patani. Tanah yang kering berhasil disulapnya menjadi sawah padi yang subur oleh karennya ia tak pernah kekurangan. Ia hidup sebatang kara, ia melakukan semuanya sendiri, dan ia suka kali memancing. Pada suatu hari petani pergi memancing di sungai dekat rumahnya. Ia berdoa kepada Tuhan agar kali ini ia mendapat ikan yang banyak untuk dimasak.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

(14)

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja.

Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu. Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya.

“Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak.

Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.

(15)

SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN II

Judul Dongeng : “Legenda Benti Merrung atau Asal Mula Bantimurung”

Langkah-langkah :

b. Persiapan kegiatan mendongeng .

f. Guru mulai mendongeng (dongeng sederhana) dengan terlebih dahulu menyebutkan judul dongeng “Legenda Benti Merrung atau Asal Mula Bantimurung”.

(16)

(17)

Legenda Benti Merrung atau Asal Mula Bantimurung

Dahulu, Maros adalah kawasan yang dikuasai langsung oleh Penjajah (Belanda). Hal tersebut kemudian membuat wilayah Kerajaan atau Pemerintahan Maros pada waktu itu menjadi Regentschaap dimana setiap pemimpin yang ditunjuk adalah mereka yang berdarah bangsawan dengan label Karaeng atau Arung.

Pada waktu itu, wilayah Batimurung disebut dengan kerajaan Simbang yang dikuasai oleh Patahudding Daeng Paroempa (1923). beliau membuat proyek dengan membangun jalanan guna menghubungkan Daerah lainnya. Rencananya pembuatan jalan tersebut akan membela daerah hutan belantara. Namun, suatu waktu pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu dari dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut. Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan membuatan jalan karena suara gemuruh tersebut begitu keras.

Karaeng Simbang yang memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang pegawai kerajaan untuk memeriksa ke dalam hutan belantara asal suara itu.

Pembuatan jalan ini, rencananya akan membelah daerah hutan belantara.

Namun, suatu waktu pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu dari dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut.Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan jalan. Karena suara gemuruh tersebut begitu keras. Karaeng Simbang yang memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang pegawai kerajaan untuk memeriksa ke dalam hutan belantara asal suara itu.

(18)

Usai sang pegawai kerajaan melakukan pemeriksaan lokasi, Karaeng Simbang lalu bertanya; “Aga ro merrung?” (Bahasa Bugis; suara apa itu yang bergemuruh?). “Benti, Puang,“ (Air, Tuanku), jawab sang pegawai tadi. "Benti", adalah Bahasa Bugis halus atau tingkat tinggi untuk air. Kosa kata seperti ini biasanya diucapkan oleh seorang hamba atau rakyat jelata ketika bertutur dengan kaum bangsawan. Mendengar laporan tersebut, Karaeng Simbang lalu berkenan melihat langsung asal sumber suara gemuruh dimaksud.

Sesampainya di tempat asal suara, Karaeng Simbang terpana dan takjub menyaksikan luapan air begitu besar merambah batu cadas yang mengalir jatuh dari atas gunung. Beliau lalu berujar; “Makessingi kapang narekko iyae onroangngnge diasengi Benti Merrung!“ (Mungkin ada baiknya jika tempat ini dinamakan air yang bergemuruh).

Berawal dari kata Bentimerrung inilah kemudian berubah bunyi menjadi Bantimurung. Penemuan air terjun tersebut membuat rencana pembuatan jalan tidak dilanjutkan. Malah, daerah di sekitar air terjun tersebut dijadikan sebagai sebuah perkampungan baru dalam wilayah Kerajaan Simbang. Kampung ini dikepalai oleh seorang kepala kampung bergelar Pinati Bantimurung. Sedangkan air terjun Bantimurung menjadi kawasan wisata alam. Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter dari permukaan tanah dengan lebar 15 meter. Menggemuruh sepanjang tahun sehingga menjadikannya tempat rekreasi yang sangat populer.

(19)

SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN III

Judul Dongeng : “Legenda Kera Putih Bantimurung”

Langkah-langkah :

b. Persiapan kegiatan mendongeng.

f. Guru mulai mendongeng (dongeng sederhana) dengan terlebih dahulu menyebutkan judul dongeng “Legenda Kera Putih Bantimurung”.

(20)

(21)

Legenda Kera Putih Bantimurung

Parikadong (cerita rakyat) yang populer di Kabupaten Maros. Menceritakan tentang Kerajaan Toale atau hutan yang sekarang berlokasi di wilayah kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung. Bermula ketika lahir seorang putri cantik jelita di Kerajaan Cendrana yang diberi nama Bissudaeng. Karena kecantikan dan kelembutannya, jangankan kaum lelaki pada zaman itu, binatang pun tertarik dan akrab kepadanya.

Tersebutlah seorang raja di Kerajaan Toakala yang memerintah bangsa kera, ketika sunyi melarutkan semedinya, kecapi emas di pangkuannya sesekali terdengar menghenyakkan alam Benti Merrung (nama asli Bantimurung), maka teringatlah ia kepada Bissudaeng saat pertemuanya pada pesta raga yang diadakan di Kerajaan Marusu. Dalam semedinya ia menerawang, terdengar alunan syair lampau yang seumur dengan alam tersebut; “Ndi, sudah dua purnama kita tak bertemu, badanku gemetar hingga kelubuk hatiku, aku takkan biarkan Karaeng (Raja) mengurungmu di Istana Cendrana."

"Oh angin, sampaikan rinduku kelubuk hatinya, sebab tak bersamanya serupa dengan kematian. Jika aku tak mempersuntingmu Bissudaeng, biarlah para Dewa mengutukku. Bissu Daeng, Oh... Bissu Daeng, aku bersumpah! O... Boting Langi’

Kutuklah aku menjadi kera putih jika takdirku tak bisa mempersuntingnya".

Tiba-tiba bumi berguncang, langit menyeramkan, angin bertiup kencang, petirpun

(22)

menyambar menjemput sumpah Toakala. Melihat kejadian yang tiba-tiba itu bala tentara Toakala datang dengan tergopoh-gopoh penuh keheranan.

“Ada apa Toa, kenapa teriak-teriak yang menyebabkan alam bergemuruh, padahal aku sementara mengintai Bissudaeng Toa, lihatlah di istana Cendrana selalu ramai. Bissudaeng dikelilingi Tau Kabbalana (kebal senjata) Cendrana," seru kera- kara tersebut. “Tapi kita pakai akal Toa”, sambil sikapnya melirik pada tuannya, kata seekor kera, panglima dari kelompok kera tersebut.

Tiba-tiba seekor kera meraih bende (semacam teropong) dan mengintai kerajaan Cendrana. Sambil mengelus-elus badannya, Puto Bambang Riabbo bertanya pada temannya yang memegang bende; “Siapa yang kau lihat?" Dengan berbisik Puto Manniri Ballo menjawab; "Bissu Daeng." Karena penasaran ingin melihat Bissu Daeng, kelima bala tentara Toakala itu berebut bende.

Pada sebuah taman dekat Balla Lompoa (rumah kerajaan), terdengarlah riuh merdu suara seorang wanita. Setelah beberapa kerumunan yang melingkarinya bergeser, tampaklah Bissudaeng dihiasi kupu-kupu, pada mahkotanya, rupannya ia sedang bermain dengan dayang-dayangnya. Tapi tak lama setelah keceriaan itu tampaklah sang putri sedang dilanda gundah gulana.

Tanrosai salah seorang dayang-dayang bertanya; “Kenapa putri tidak berusaha membujuk Karaeng untuk tidak meneruskan keinginannya menjodohkan putri dengan putra Kerajaan Marusu, bukankah putri...? Bissudaeng memotong pembicaraan Tanrosai; “Toakala maksudmu Tanrosai, Karaeng adalah ayahandaku,

(23)

Toakala adalah hidupku. Tapi perjodohan ini sudah tergaris sejak aku masih dalam ayunan."

Tiba-tiba Kanang, dayang lain berbicara meskipun dengan suara yang gemetar; “Maafkan saya putri jika hamba lantang bicara, seandainya putri meninggalkan istana ini, apa yang akan terjadi?" "Perang kanang," kata Tanrosai jelas-tegas. Kanang menimpali; "Artinya jika itu gagal, Kerajaan Marusu akan memerangi Kerajaan Cendrana?"

Dengan perasaan gundah gulana, Bissudaeng meninggalkan taman itu bersama dayang-dayangnya menuju istana. Tak dinyana tiba-tiba, Bissudaeng dicegat sekelompok pasukan kera, alhasil Bissudaeng pun diculik, sambil diarak oleh sekelompok kera yang membawanya menuju jalan ke istana Kerajaan Toakala di Bantimurung.

(24)

SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN IV

Judul Dongeng : “Sangkuriang dan Tangkuban Perahu”

Langkah-langkah :

b. Persiapan kegiatan mendongeng.

f. Guru mulai mendongeng (dongeng sederhana) dengan terlebih dahulu menyebutkan judul dongeng “Sangkuriang dan Tangkuban Perahu”.

(25)

(26)

Sangkuriang dan Tangkuban Perahu

Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.

Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.

Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun- tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya.

Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya. Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat

(27)

kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau.

Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu.

Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.

Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu.

Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi. Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama “Tangkuban Perahu.”

(28)

Lampiran 6

HASIL PRETEST

Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak sebelum dilakukan metode mendongeng menggunakan gambar animasi.

Identitas Anak Nama Anak : SP

Kelas/Umur : B4 / 6TAHUN

Nama Sekolah : TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL II Jenis Kelamin : L

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √

4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

5. Bercerita sesuai dengan gambar √

Penilaian Skor

3 = Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

(29)

4 = Berkembang Sangat Baik (BSB)

Identitas Anak Nama Anak : RFA

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

k. Bercerita sesuai dengan gambar √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(30)

Observer,

Gusni Rahmi

(31)

Identitas Anak

Nama Anak : MAPP

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan

3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(32)

(33)

Identitas Anak Nama Anak : MAA

1 2 3 4

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(34)

(35)

Identitas Anak Nama Anak : HFI

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(36)

(37)

Identitas Anak

Nama Anak : AMRM Kelas/Umur : B4 / 6TAHUN

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(38)

Identitas Anak Nama Anak : RIN

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng ∙√

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(39)

Identitas Anak Nama Anak : MHG

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan

3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(40)

Identitas Anak Nama Anak : DRP

1 2 3 4

C. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana

D. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ E. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ F. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(41)

Identitas Anak Nama Anak : FI

1 2 3 4

G. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana

H. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ I. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ J. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(42)

Identitas Anak Nama Anak : KQ

Nama Sekolah : TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL II Jenis Kelamin : P

1 2 3 4

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √

Penilaian Skor

(43)

Identitas Anak Nama Anak : KM

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(44)

Identitas Anak Nama Anak : ZA

1 2 3 4

Penilaian Skor

1 = Belum Berkembang (BB)

Observer,

Gusni Rahmi

(45)

2 = Mulai Berkembang (MB)

Identitas Anak Nama Anak : NA

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(46)

Identitas Anak Nama Anak : ZK

1 2 3 4

Observer,

Gusni Rahmi

(47)

Penilaian Skor

Identitas Anak

Nama Anak : AVZS

1 2 3 4

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

Observer,

Gusni Rahmi

(48)

5 Bercerita sesuai dengan gambar √ Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : NAR

1 2 3 4

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan Observer,

Gusni Rahmi

(49)

3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

5 Bercerita sesuai dengan gambar √

Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : NN

1 2 3 4

Observer,

Gusni Rahmi

(50)

B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan 3. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng √ 4. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana √

Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : FN

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √

Observer,

Gusni Rahmi

(51)

2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(52)

Lampiran 7

HASIL POSTTEST

Instrumen penilaian kemampuan bahasa ekspresif anak ssesudah dilakukan metode mendongeng menggunakan gambar animasi.

Identitas Anak Nama Anak : SP

1 2 3 4

Penilaian Skor

(53)

Identitas Anak

Nama Anak : MAPP

1 2 3 4

Penilaian Skor

1 = Belum Berkembang (BB)

Observer,

Gusni Rahmi

(54)

2 = Mulai Berkembang (MB)

Identitas Anak Nama Anak : HFI

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng ∙√

Observer,

Gusni Rahmi

(55)

Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : MAA

1 2 3 4

Observer,

Gusni Rahmi

(56)

Penilaian Skor

Identitas Anak

Nama Anak : AMRM Kelas/Umur : B4 / 6TAHUN

1 2 3 4

Observer,

Gusni Rahmi

(57)

Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : RIN

1 2 3 4

Observer,

Gusni Rahmi

(58)

Penilaian Skor

Identitas Anak

Nama Anak : MHAG

Observer,

Gusni Rahmi

(59)

1 2 3 4

Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : DRP

Observer,

Gusni Rahmi

(60)

1 2 3 4

Penilaian Skor

\

Observer,

Gusni Rahmi

(61)

Identitas Anak Nama Anak : FI

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(62)

Identitas Anak Nama Anak : KQ

1 2 3 4

Penilaian Skor

(63)

Identitas Anak Nama Anak : KM

1 2 3 4

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(64)

Identitas Anak Nama Anak : ZA

1 2 3 4

Observer,

Gusni Rahmi

(65)

Penilaian Skor

Nama Sekolah : ...

Jenis Kelamin : ...

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng 2. Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng

Observer,

Gusni Rahmi

(66)

Penilaian Skor

Nama Sekolah : ...

Jenis Kelamin : ...

1 2 3 4

A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana 1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng

Observer,

Gusni Rahmi

(67)

Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : NA

Observer,

Gusni Rahmi

(68)

1 2 3 4 A. Mengungkapkan pendapat dengan kalimat sederhana

Penilaian Skor

Identitas Anak Nama Anak : ZK

Observer,

Gusni Rahmi

(69)

1 2 3 4

Penilaian Skor

Identitas Anak

Observer,

Gusni Rahmi

(70)

Nama Anak : AVZS

1 2 3 4

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(71)

Identitas Anak Nama Anak : NAR

1 2 3 4

Penilaian Skor

Observer,

Gusni Rahmi

(72)

Identitas Anak Nama Anak : NN

1 2 3 4

1. Mengungkapkan pendapat tentang judul dongeng √ 2 . Mengungkapkan pendapat tentang tokoh dongeng √ B. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan

Penilaian Skor

(73)

Observer,

Gusni Rahmi