Langkah Pokok Pengawasan
Controling atau pengawasan sering juga disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perluh mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan kearah jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.
Program pengawasan sekolah adalah rencana kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh pengawas sekolah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pengawas sekolah harus mengawali kegiatannya dengan menyusun program kerja pengawasan yang jelas, terarah, dan berkesinambungan dengan kegiatan pengawasan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya. Dalam konteks manajemen, program kerja pengawasan sekolah mengandung makna sebagai aplikasi fungsi perencanaan dalam bidang pengawasan sekolah.
Menurut Murdick pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi. Proses dasarnya terdiri dari tiga tahap yakni:
1) Menetapkan Standar-Standar Pelaksanaan, penentuan standar mencakup kriteria untuk semua lapisan pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi. Standar ialah kriteriakriteria untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan. Kriteria tersebut dapat dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.
2) Metode dan teknik koreksinya dapat dilihat/ dijelaskan klasifikasi fungsi-fungsi manajemen, sebagai berikut:
a) Perencanaan, Garis umpan balik proses manajemen dapat berwuju meninjau kemali rencana mengubah tujuan atau mengubah standar.
b) Pengorganisasi, memeriksa apakah tugas dan kewajiban dimengerti dengan baik, dan apakah diperlukan penataan kembali orang-orang.
c) Penataan staf, memperbaiki seleksi, memperbaiki sistem latihan, dan menata kembali tugas-tugas.
d) Pengarahan, mengembangkan kepemimpinan yang lebih baik, meningkatkan motivasi, menjelaskan pekerjaan yang sukses, penyadaran akan tujuan yang secara keseluruhan apakah kerja sama antara pemimpin dan anak buah berada dalam standar.
e) Menentukan Kesenjangan (Deviasi) anatara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
3) Menentukan kesenjangan/deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki limah tahapan, yaitu: a) penetapan standar pelaksanaan, penentuan pengukuran pelaksanaan
kegiatan, c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata, d) perbandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan, dan e) pengambilan keputusan koreksi, bila diperlukan.
Berangkat dari tugas pokok pengawas satuan pendidikan, maka ruang lingkup kegiatan dalam program pengawasan adalah sebagai berikut:
1) Penilaian kinerja yang akan dilakukan terhadap: a) Kepala sekolah, b) Guru, c) Tenaga Kependidikan lain (tenaga administrasi, laboran, pustakawan),
2) Pembinaan yang akan dilakukan terhadap: a) Organisasi sekolah dalam persiapan menghadapi akreditassi sekolah, b) Kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah, c) Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran/bimbingan berdasarkan kurikulum yang berlaku, d) Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, laboran, pustakawan) dalam pelaksanaan tugas pokoknya masing-masing, e) Penerapan berbagai inovasi pendidikan/pembelajaran, f) Pengawasan pada jenjang dibawahnya dalam bentuk bimbingan untuk melaksanakan tugas pokok kepengawasan.
3) Pemantauan yang akan dilakukan terhadap: a) Pengelolaan dan administrasi sekolah, b) Pelaksanaan delapan standar nasional Pendidikan, c) Lingkungan sekolah, d) Pelaksanaan ujian sekolah ujian nasional, e) Pelaksanaan penerimaan siswa baru, f) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, g) Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan)
Secara umum, program pengawasan sekolah mengandung hal-hal pokok sebagai berikut: a) Latar belakang, b) Tujuan pengawasan yang ingin dicapai, c) Data atau informasi yang diperlukan, d) Deskripsi kegiatan pengawasan yang akan dilakukan, e) Tahapan atau rangkaian kegiatan yang menunjukkan bagaimana masalah dipecahkan serta bagaimana pekerjaan diselesaikan.
Langkah Pokok Penilaian Program Pendidikan
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Artinya evaluasi merupakan kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara terus menerus. Evaluasi bukan hanya kegiatan akhir atau penyelesaian suatu program tertentu, melainkan kegiatan yang dilakukan pada awal program, selama program berlangsung, dan pada akhir program setelah program dianggap selesai. Kegiatan evaluasi membutuhkan berbagai informasi atau data yang berkaitan dengan mata pelajaran yang akan dievaluasi. Berdasarkan informasi tersebut, keputusan dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan yang akan dinilai. Keakuratan keputusan yang dihasilkan dari penilaian sangat bergantung pada keakuratan dan objektivitas informasi yang digunakan untuk membuat keputusan.
Briekerhoff mendefinisikan kalau Evaluasi program merupakan sesuatu proses menciptakan sejauhmana tujuan serta sasaran program ataupun proyek sudah terealisasi, membagikan data buat pengambilan keputusan, menyamakan kinerja dengan standar ataupun patokan buat mengenali terdapatnya kesenjangan, evaluasi harga serta mutu serta penyelidikan sistematis tentang nilai ataupun mutu sesuatu objek. Penilaian program bagi Tyler merupakan proses buat mengenali apakah tujuan telah bisa terealisasikan. Arikunto berkomentar kalau penilaian program merupakan aktivitas yang dimaksudkan buat mengenali seberapa besar tingkatan keberhasilan dari aktivitas yang direncanakan. Bersumber pada pemaparan di atas hingga dapatlah dimakna kalau penilaian program merupakan sesuatu unit ataupun kesatuan aktivitas yang bertujuan mengumpulkan data tentang realisasi ataupun implementasi dari sesuatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, serta terjalin dalam sesuatu organisasi yang mengaitkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.( Ananda, 2017) Penilaian program pembelajaran dilaksanakan lewat sebagian tahapan. Secara garis besar tahapan tersebut meliputi: sesi persiapan penilaian program, sesi penerapan penilaian program, serta sesi monitoring penerapan progam.
1. Persiapan penilaian program berbentuk penataan desain penilaian, penataan instrument penilaian, validasi memastikan jumlah ilustrasi yang dibutuhkan dalam aktivitas penilaian, serta penyamaan anggapan antar evaluator saat sebelum pengambilan informasi. Seseorang evaluator wajib mengenali program serta criteria keberhasilan program penilaian. Sehabis mengenali tujuan serta kriteria keberhasilan program hingga seseorang evaluator baru dapat memastikan tata cara, perlengkapan, sasaran serta agenda penilaian program pembelajaran yang hendak dilaksanakan.
Sistematika ataukomponen yang wajib terdapat dalam penilaian program pembelajaran secara garis besar selaku berikut: latar balik permasalahan, problematika, tujuan penilaian, populasidan ilustrasi, instrument, serta sumber informasi.
2. Penerapan penilaian program Supaya proses penerapan penilaian program pembelajaran berjalan dengan baik bisa memakai perlengkapan pengumpulan informasi, selaku berikut:
a. Pengambilan informasi dengan tes b. Pengambilan informasi dengan observasi c. Pengambilan informasi dengan angket d. Pengambilan informasi dengan wawancara
e. Pengambilan informasi dengan tata cara analisis dokumen serta artifak.
f. Monitoring penerapan penilaian program
Dalam penerapan penilaian ada pemantauan ataupun monitoring dalam penerapannya, antara lain ialah:
1. Guna pemantauan Pemantauan mempunyai guna pokok ialah mengenali kesesuaian penerapan program dengan rencana program serta buat mengenali seberapa penerapan program yang lagi berlangsung bisa diharapkan hendak menciptakan pergantian yang di idamkan.
2. Sasaran pemantauan Sasaran pemantauan ialah dengan menciptakan Hal- hal gimana seberapa jauh penerapan program sudah cocok dengan rencana program serta menampilkan isyarat tercapainya tujuan program.
3. Pelakon pemantauan Pemantauan program dicoba oleh evaluator bersama dengan pelakon ataupun pelaksana program.( Lestari 2022)
Indikasi keberhasilan sekolah dalam melaksanakan program adalah kesesuaian proses dengan apa yang direncanakan, kesesuaian pencapaian tujuan, penggunaan dan alokasi sumber daya secara efektif dan efisien, dan kompetensi dalam menjamin kesesuaian proses dan pencapaian. tujuan dengan kontrol. suatu mekanisme yang secara harmonis dan sepenuhnya terhubung dengan sistem. Mekanisme pengendalian yang dimaksud adalah upaya sistematik yang merupakan bagian dari manajemen untuk memastikan suatu sistem dimana semua komponen sistem terintegrasi dan tidak terjadi penyimpangan yang besar dari rencana yang dibuat. Kontrol, sebagai mekanisme, menggabungkan persyaratan penerapan standar kerja dan kematangan psikologis sebagai bagian dari tanggung jawab anggota organisasi. Integrasi antara keduanya memudahkan manajer untuk mengontrol bawahannya, sebaliknya bawahan tidak merasa tertekan dengan proses kontrol yang dilakukan.
Aplikasi Pengawasan Sekolah (RKS Renstra)
Agar tercapai tujuan seperti yang telah diuraikan di atas, peneliti yang bertindak sebagai pengawas melakukan persiapan/perencanaan yang akan dilakukan mulai dari persiapan sampai dengan menyusun laporan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Menyusun materi review/pembinaan (perumusan visi Sekolah, perumusan misi Sekolah, perumusan tujuan Sekolah, analisis tantangan, penentuan sasaran Sekolah, identifikasi fungsi-fungsi Sekolah, analisis SWOT, identifikasi alterntif langkah- langkah pemecahan persoalan, penyusunan RKS).
Menyusun Instrumen Supervisi (instrumen pengawasan manajerial dalam bentuk pembinaan penyusunan RKS).
Sosialisasi kepada Kepala Sekolah sebagai responden ke tiap Sekolah Binaan
Melaksanakan review/pembinaan untuk kegiatan: perumusan visi Sekolah, perumusan misi Sekolah, perumusan tujuan Sekolah, dan analisis tantangan.
Melaksanakan Siklus 1
Melaksanakan review/pembinaan untuk kegiatan: penentuan sasaran Sekolah, dan identifikasi fungsi-fungsi Sekolah.
Melaksanakan Siklus 2
Melaksanakan review/pembinaan pada untuk kegiatan: analisis SWOT, identifikasi alterntif langkah-langkah pemecahan persoalan, penyusunan RKS.
Melaksanakan Siklus 3 Menyusun laporan
REFERENSI:
Zulkarnaen, Z. (2021). Program Pengawasan dalam Pengembangan Satuan Pendidikan. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 11(1), 79-89.
Abdillah, F., Azmi, K., Hafizah, C. V., Anisha, D., Bintang, N. D., & Mulyani, S. (2023).
Strategi Pelaksanaan Evaluasi Program Pendidikan Terhadap Kualitas Belajar Siswa Di Sekolah. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia, 1(2), 13-23.
Salamun, S. (2018). Meningkatkan Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Penyusunan Rencana Kerja Sekolah Melalui Metode Focus Group Discussion Di SMA Binaan Kabupaten Lamongan Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 4(1), 61-70.