PENDAHULUAN
Latar Belakang PLP II
Suatu metode atau strategi pengembangan ilmu pengetahuan dilaksanakan dengan cara mengamalkan atau menerapkan ilmu tersebut pada tingkat pendidikan dan dalam lingkungan masyarakat. Semoga ilmu ini dapat mendidik dan menjadi bekal hidup bagi pertumbuhan bangsa yang sedang berkembang. STKIP PGRI Bangkalan berkaitan dengan penyiapan tenaga pengajar masa depan secara terarah, sistematis dalam kurun waktu tertentu, sehingga kedepannya dapat memanfaatkan segala ilmu yang diperolehnya untuk menjadi tenaga pengajar atau pendidik yang profesional dan berkualitas dalam persaingan di bidangnya. dunia pendidikan.
Oleh karena itu, setiap siswa wajib menyelesaikan kegiatan Pengenalan Sekolah Lapangan II di sekolah yang telah disiapkan. Kegiatan Pengenalan Sekolah Lapangan II atau dapat disingkat dengan kegiatan PLP II merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan tertentu sesuai permintaan pihak kampus wajib mengikuti Pengantar Ruang Kelas II.
Mahasiswa tidak akan dinyatakan lulus apabila belum menyelesaikan KKN II Pengantar Sekolah karena merupakan bagian dari kurikulum yang ditetapkan oleh kampus. Pada masa Pengenalan Bidang Sekolah II, mahasiswa harus berusaha memadukan dan menyelaraskan ilmu yang diperolehnya di perkuliahan dengan keadaan saat ini semaksimal mungkin.
Tujuan PLP II
Manfaat Pelaksanaan PLP II
Dapat menjalin rapport atau hubungan yang baik dengan MA Nurul Cholil 2 sebagai tempat pelaksanaan PLP 2. STKIP PGRI Bangkalan dapat memanfaatkan pelaksanaan PLP 2 di MA Nurul Cholil 2 sebagai bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan PLP berikutnya.
PENYAJIAN LAPORAN KEGIATAN
Persiapan Pelaksanaan Program
Kalender pendidikan (Kaldik) merupakan pengaturan waktu kegiatan belajar siswa dalam satu tahun ajaran, yang meliputi awal tahun ajaran, minggu pembelajaran efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Kalender pendidikan dirancang untuk memudahkan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas selama satu tahun. Perancangan kalender pendidikan juga harus menjamin terwujudnya seluruh indikator kompetensi dasar dalam kaitannya dengan waktu efektif mengajar selama satu tahun.
Rencana minggu aktif adalah hitungan hari efektif atau aktif pada tahun ajaran berjalan. Untuk menyusun rencana minggu aktif, yang harus dicermati dan diperhatikan adalah kalender akademik yang sedang berjalan dan pedoman sekolah dalam menentukan jumlah minggu aktif. Program Tahunan (Prota) merupakan rencana penetapan alokasi waktu selama satu tahun untuk mencapai tujuan (SK/KI, dan KD) yang telah ditetapkan.
Program tahunan ini merupakan rencana umum pelaksanaan isi mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam efektif mengajar dalam setahun. Rencana pembelajaran atau disingkat RPP merupakan pedoman bagi guru dalam mengajar di kelas.
Pelaksanaan Program
Saya hanya mempunyai jadwal mengajar di hari Selasa selama 2 jam mengajar, namun ketika ada kelas yang kosong saya juga mengisi kelas yang kosong tersebut untuk menggantikan guru yang absen. Penentuan jadwal belajar mengajar setiap siswa - Bimbingan dengan dosen pembimbing masing-masing siswa mengenai perangkat belajar mengajar. Saya diberi petunjuk bagaimana menjadi guru yang baik, mampu mengelola kelas dengan nilai siswa yang berbeda-beda.
Dan saran yang tidak kalah pentingnya dari guru saya adalah menghidupkan suasana siswa di kelas agar lebih mudah tertarik dan memahami pelajaran.
Hasil Pelaksanaan Program
Media pembelajaran seperti LCD dan proyektor pada saat KBM kurang, dimana siswa yang ingin menggunakan media pembelajaran seperti PPT dan yang memiliki jadwal yang sama tidak dapat menggunakannya. Mayoritas kelas saya harus pintar-pintar mengatur waktu agar sampai di madrasah tepat waktu dan dapat mengikuti kegiatan rutin MA Nurul Cholil II.
Saya menyiapkan media kreatif sesuai dengan materi yang akan saya ajarkan kepada siswa agar pembelajaran terasa lebih menyenangkan dan siswa mudah memahaminya - Saya meminta agar siswa membawa kamus minimal di satu tempat.
PENUTUP
Simpulan
Saran
Siswa dapat menggunakan bahasa Inggris untuk mengungkapkan keinginan/emosi dan mendiskusikan topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau masalah yang mendesak sesuai dengan usia siswa pada tahap ini. Siswa menghasilkan teks tertulis dan visual yang lebih beragam, dengan memperhatikan tujuan dan sasaran pembaca. Siswa menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya, dan orang lain dalam situasi berbeda dan untuk tujuan berbeda.
Siswa membaca dan merespons berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, prosedur, penjelasan, narasi dan laporan. Siswa menulis berbagai teks fiksi dan nonfiksi, melalui kegiatan terbimbing menunjukkan kesadaran siswa terhadap tujuan dan sasaran pembaca. Siswa dapat dengan tepat mengidentifikasi fungsi sosial dan struktur kebahasaan dalam teks narasi tertulis.
Siswa mampu merancang teks retelling lisan terkait peristiwa dalam gambar yang diberikan guru sesuai kaidah dan unsur kebahasaan. Guru membuka pembelajaran dengan meminta salah satu siswa memimpin doa kemudian membuka dengan salam. Guru membentuk 3 kelompok. Guru memperkenalkan media gambar seri dan menjelaskan media gambar seri kepada siswa.
Guru meminta siswa membuat kalimat berdasarkan apa yang mereka lihat pada rangkaian gambar yang mereka terima. Guru meminta siswa untuk menggabungkan kalimat-kalimat tersebut menjadi satu kelompok sesuai dengan urutan kumpulan gambar yang dianalisis. Siswa memahami tugas yang diberikan dan mengetahui apa yang akan dipelajarinya pada pertemuan berikutnya.
Guru memberikan semangat kepada siswa dengan menanyakan materi yang diterima pada pertemuan sebelumnya khususnya tentang Struktur Generik teks Retelling, setelah itu guru menjelaskan kembali materi sebelumnya. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa kemudian membuka dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru menyemangati siswa dengan menanyakan materi yang mereka terima pada pertemuan sebelumnya, khususnya teks Recount dan tenses apa yang sebaiknya mereka gunakan. Guru kemudian menjelaskan kembali materi sebelumnya.