• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PLP II

N/A
N/A
Laura Vanessa

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN AKHIR PLP II"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II SMA NEGERI 1 MEDAN

Oleh:

LAURA 4213111038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2024

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II

Nama Mata Kuliah : Pengenalan Lapangan Persekolahan II Nama Mahasiswa : Laura Vanessa

NIM : 4211111036

Dosen Pembimbing Lapangan : Kairuddin, S.Si., M.Pd Guru Pamong : Ibnu Rusdi, S.Pd., M.Si Sekolah Mitra : SMA Negeri 1 Medan

Alamat Sekolah Mitra : Jl. Teuku Cik Ditiro No. 1 Medan Kel. Madras Hulu Kec. Medan Polonia Kota Medan, Sumatera Utara 20152

Mengetahui, Kepala Sekolah

Elfi Sahara, S.Pd., M.Si NIP 197203121997022002

Medan, November 2024 Guru Pamong

Ibnu Rusdi, S.Pd., M.Si NIP 197504282000121001

Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan

Kairuddin, S.Si., M.Pd NIP 197707112005011003

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Dengan rahmat dan karunia-Nyalah penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Akhir Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II). Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu tugas pelaksanaan PLP II dan disusun berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan praktik dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Medan. Untuk itu, sebagai wujud penghargaan yang setinggi-tingginya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memperhatikan demi tersusunnya laporan ini, diantaranya:

1. Kairuddin, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II)

2. Elfi Sahara, S. Pd., M. Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Medan 3. Drs. Sutarto, M. Si selaku Wakasek Bidang Kurikulum dan Koordinat PLP 4. Dra. Yulidar, M. Humselaku Wakasek Bidang Sarana/Prasarana

5. Syawal Ritonga, S. Pd selaku Wakasek Bidang Kesiswaan 6. Drs. Sudirman Sormin, M. Pd selaku Wakasek Bidang Humas 7. Ibnu Rusdi, S.Pd., M.Si selaku Guru Pamong Matematika 8. Segenap Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Medan 9. Para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Medan

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap bapak dosen pembimbing turut serta memberi kritik dan saran yang membangun demi tersusunnya laporan yang lebih baik. Akhir kata, semoga Laporan Kemajuan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kepada kita semua.

Medan, November 2024

Cicilia Meilinda

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR...v

DAFTAR LAMPIRAN...vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 LATAR BELAKANG...1

1.2 TUJUAN PLP II...3

BAB II INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II...5

2.1 VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH...5

2.2 ORGANISASI SEKOLAH...7

2.3 SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKOLAH...8

2.4 SARANA DAN PRASARANA...9

2.5 PRESTASI SEKOLAH DAN KEGIATAN PENDUKUNG...11

BAB III HASIL KEGIATAN PLP II...13

3.1 ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN, STRATEGI PEMBELAJARAN, SISTEM EVALUASI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUIKASI DALAM PEMBELAJARAN... 13

3.2 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN...15

3.3 KEMAJUAN PELAKSANAAN ASISTENSI KEGIATAN INTRAKURIKULER, KOKURIKULER DAN/ATAU EKSTRAKURIKULER...16

BAB IV PENUTUP...18

4.1 SIMPULAN... 18

4.2 SARAN... 18

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 19

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Medan

Tabel 2. Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 1 Medan

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Medan Gambar 2. Denah SMA Negeri 1 Medan

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Mahasiswa Peserta PLP II Lampiran 2. Jurnal Harian Pelaksanaan PLP II

Lampiran 3. Format Daftar Hadir Asistensi Kegiatan Kokurikuler dan/atau Ekstrakurikuler Lampiran 4. Lembar Wawancara Guru Pamong dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran Lampiran 9. Instrumen Penilaian Kemampuan Analisis Mahasiswa

Lampiran 10. Instrumen Penilaian Modul Ajar Lampiran 11. Instrumen Penilaian Bahan Ajar Lampiran 12. Instrumen Penilaian Modul Projek

Lampiran 13. Instrumen Penilaian Asistensi Intrakurikuler

Lampiran 14. Instrumen Penilaian Asistensi Kokurikuler dan Ekstrakurikuler Lampiran 15. Instrumen Penilaian Laporan Kemajuan/Akhir PLP II

Lampiran 16. Instrumen Penilaian Presentasi Laporan Kemajuan/Akhir PLP II

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Berdasarkan amanah Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu).

Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru. Hal ini sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK. Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat LPTK sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan.

Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru dan pendidikan,

(9)

hal yang paling mendasar adalah perubahan, pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru profesional, khususnya kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan. Kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang bermutu. Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti Program PPG dengan baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru profesional.

Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model pengembangan kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut: Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik kependidikan dan akademik bidang studi, dan jika memungkinkan keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendidikan profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesi.

Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara akademik kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak. Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang. Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi mengandung arti keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance).

Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitan di antara kelompok matakuliah bidang studi (content knowledge), kelompok matakuliah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general pedagogical knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi tertentu (content specific pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum (curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian (assesment and evaluation), pengetahuan tentang konteks

(10)

pendidikan (knowledge of educational context), serta didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran (information technology). Selain koherensi internal, kurikulum untuk Program Sarjana Pendidikan harus memperhatikan pula keterkaitan antar konten, baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten matakuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah (university-school curriculum linkage). Implementasi kurikulum di sekolah telah mengalami perubahan, saat ini kurikulum yang digunakan di sekolah adalah Kurikulum Merdeka sebagai respon atas tantangan pada sistem pendidikan Indonesia saat ini, implementasi kurikulum merdeka betujuan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan yang lebih fleksibel, relevan dengan kebutuhan siswa dan memperkuat pendidikan karakter, moral, dan nilai- nilai kebangsaan di tengah-tengah perubahan sosial dan budaya yang cepat, implementasi kurikulum merdeka di sekolah menjadi suatu hal yang dapat memberikan pengalaman terbaru dalam kegiatan PLP. Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru profesional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin pada keadaan nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap profesinya kelak, untuk itulah seluruh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru profesional melalui PLP.

1.2 TUJUAN PLP II

Tujuan dari pelaksanaan PLP II adalah memberikan mahasiswa pengalaman pedagogik untuk mengajar terbimbing didalam kelas, Mahasiswa PLP II berperan sebagai asisten guru di dalam kelas dan wajib di dampingi oleh Guru Pamong pada saat mengajar di dalam kelas, melalui pelaksanaan PLP II mahasiswa memperoleh pengalaman praktis disekolah khususnya terkait tugas dan tanggung jawab guru, mahasiswa dapat mengamati secara langsung proses pembelajaran didalam kelas, termasuk strategi pembelajaran, pengelolaan kelas, interaksi dengan siswa serta pemanfaatan teknologi informasi dan

(11)

komunikasi dalam pembelajaran, melalui pengamatan mahasiswa dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan pada objek yang diamati serta kaitannya dengan teori yang sudah dipelajari di kampus. Pelaksanaan PLP II tidak hanya bertujuan untuk mengamati dan menganalisis proses pembelajaran namun juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan mengajar melalui pengembangan perangkat pembelajaran dengan bimbingan DPL dan Guru Pamong yang nantinya dapat diimplementasikan dalam asistensi intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pelaksanaan PLP II juga dapat memberikan informasi terkait perkembangan keterampilan yang dimiliki mahasiswa melalui evaluasi diri, sehingga melalui hal tersebut dapat menciptakan calon guru masa depan yang profesional.

(12)

BAB II

INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II

2.1 VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

Visi SMA Negeri 1 Medan adalah menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam membentuk inovator global, pemimpin berintegritas dan berkebhinekaan global. Elemen dan sub elemen visi sekolah antara lain:

1. Inovator Global: Berfikir kritis, Kreatif dan Enterpreneurship 2. Pemimpin Berintegritas: Religius, Mandiri dan Kreatif 3. Berkebhinekaan Global: Moderat, Peduli dan Berfikir Global

Misi SMA Negeri 1 Medan adalah:

1. Menguatkan elemen Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia dengan melakukan penguatan individu warga sekolah melalui berbagai kegiatan keagamaan maupun hari-hari besar keagamaan.

2. Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Fokus Teknologi dengan menyajikan pembelajaran berbasis proyek yang merangsang kreativitas dan pemecahan masalah, dengan mengintegrasikan teknologi terkini untuk menghasilkan solusi inovatif.

3. Pembinaan Akademik Khusus dan Pemahaman Mendalam dengan mengidentifikasi bakat unik setiap siswa dan memberikan pembinaan akademik yang khusus serta mendalam dalam bidang minat mereka, mempersiapkan mereka menjadi ahli di bidangnya.

4. Pendidikan Kewirausahaan Terpadu dengan mengembangkan program kewirausahaan yang terpadu dalam kurikulum, membantu siswa mengembangkan mentalitas berbisnis, mengelola risiko, dan menciptakan peluang dalam berbagai sektor.

5. Kemitraan Universitas dalam dan luar negeri dengan menjalin kemitraan dengan universitas di dalam maupun luar negeri untuk memberikan siswa akses ke universitas- universitas terkemuka.

6. Ekspedisi Global untuk Pemahaman Antarbudaya dengan menyediakan program ekspedisi global yang memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan budaya beragam, mengembangkan pemahaman yang dalam tentang keragaman dunia.

(13)

7. Riset Aksi untuk Solusi Lokal dengan mendorong siswa untuk melakukan riset aksi yang berfokus pada solusi nyata bagi masalah lokal, mendorong tanggung jawab sosial dan pemahaman mendalam tentang lingkungan sekitar.

8. Budaya Kolaborasi dan Tim Kreatif dengan menciptakan budaya sekolah yang mendorong kolaborasi, komunikasi, dan kerja tim kreatif di antara siswa dan guru, membentuk pemimpin yang mampu beradaptasi dalam tim.

9. Pengembangan Keterampilan Kritis dan Kreatif dengan memfokuskan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif, mempersiapkan siswa untuk menghadapi perubahan kompleks dalam dunia yang cepat berubah.

10. Jejak Berkelanjutan dan Dampak Sosial dengan mendorong siswa untuk menciptakan jejak berkelanjutan dan dampak positif dalam masyarakat, menjadi pemimpin yang berintegritas dan penuh tanggung

Tujuan SMA Negeri 1 Medan adalah:

1. Setiap peserta didik memperoleh pelayanan pendidikan dan pengajaran secara maksimal sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dan sekaligus meningkatkan pendidikan.

2. Terlaksananya Kurikulum 2013 dengan baik.

3. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan baik dan efektif, untuk meningkatkan mutu lulusan.

4. Terlaksananya kegiatan bimbingan dan pembinaan mental spiritual siswa dengan baik.

5. Terlaksananya kegiatan ekstra kurikuler sebagai pengembangan diri peserta didik yang menunjang kegiatan kurikulum.

6. Terlaksananya kegiatan pembinaan peserta didik sehingga mencintai sekolah, lingkungan dan tanah air.

7. Memantapkan ketahanan sekolah

8. Terbimbingnya pendidik dan tenaga kependidikan kearah kesempurnaan tugas dan bertingkah anutan di dalam maupun luar sekolah.

9. Terbinanya semua personil dengan mengadakan supervisi kepada guru dan staf sekolah dalam pelaksanaan tugas masing-masing.

(14)

10. Meningkatkan profesi guru melalui penataran, rapat kelompok guru mata pelajaran dan rapat rutin.

2.2 ORGANISASI SEKOLAH

Berikut adalah struktur organisasi SMA Negeri 1 Medan:

Gambar 1

(15)

2.3 SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKOLAH

Sumber daya manusia (SDM) diperlukan agar dapat mewujudkan kegiatan dalam suatu lembaga yang didalamnya terdapat RENSTRA (Rencana Strategi), RENOP (Rencana Operasional), dan program tahunan di lingkungan suatu organisasi atau lembaga. Perencanaan SDM di lingkungan sebuah organisasi/lembaga terdiri dari perencanaan kuantitatif dan kualitatif. Perencanaan kuantitatif adalah prediksi mengenai jumlah SDM yang dibutuhkan, sedangkan perencanaan kualitatif adalah prediksi kualifikasi (persyaratan) SDM yang relevan dengan jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya di masa depan. SDM dibutuhkan oleh setiap jenis dan semua skala organisasi/lembaga. Hal ini menuntut organisasi atau lembaga untuk dapat mempersiapkan sumber daya manusia agar lebih dapat memberikan kinerja yang maksimal.

Dalam organisasi pendidikan, tenaga pendidik dan kependidikan merupakan kekuatan sumber daya manusia potensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal, produktif, kreatif dan berprestasi. Untuk itu, masing- masing bagian dari SDM harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya.

Sumber daya manusia di SMA Negeri 1 Medan antara lain:

1. Siswa

Table 1

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 X 196 229 425

2 XI 186 240 426

3 XII 188 235 423

Total 1274

2. Guru dan Tenaga Kependidikan

Table 2

1 Guru ASN 66

2 Guru Honorer 25

(16)

3 Tenaga Kependidikan ASN 5

4 Tenaga Kependidikan Honorer 20

Jumlah 116

3. Beberapa petugas kebersihan, penjaga kantin sekolah, dan penjaga sekolah.

2.4 SARANA DAN PRASARANA

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Sedangkan, prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah yang bersifat menetap dan tidak dapat dipindah-pindah. (Fuad & Martin, 2016: 1) mendefinisikan sarana dan prasarana pendidikan sebagai salah satu sumber daya yang penting dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah dan oleh optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya.

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu aspek dari Delapan Standar Nasional Pendidikan sebagai penunjang untuk menjamin lancarnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Pentingnya sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu lembaga sekolah dan penunjang untuk kegiatan belajar mengajar juga tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah.

Sarana SMA Negeri 1 Medan terdiri dari kursi dan meja di setiap ruangan (ruang kelas, ruang guru, laboratorium, dan ruangan lain yang menggunakan kursi dan meja), kursi tunggu atau tempat duduk, buku-buku di perpustakaan atau ruangan lain, rak atau lemari dalam ruangan, CCTV, WiFi, proyektor, AC di setiap ruangan, papan tulis, spidol, penghapus, lampu, hiasan atau pajangan dinding, alat kebersihan (sapu, pel, kemoceng, tong sampah), dispenser, alat pelengkap ibadah, alat pelengkap laboratorium, komputer, cok sambung, wastafel dan lain sebagainya.

Sedangkan prasarana di SMA Negeri 1 Medan terdiri dari 12 ruang kelas X, 12 ruang kelas XI, 12 ruang kelas XII (9 MIPA dan 3 IPS), aula, lobby, ruang kepala sekolah, ruang wakasek kurikulum, ruang wakasek sarana dan prasarana, ruang wakasek humas, ruang guru, ruang tata usaha (TU), ruang IT/sistem, ruang rapat, ruang pramuka, ruang

(17)

OSIS, laboratorium (bahasa, fisika, kimia, biologi, komputer), kamar mandi, ruang olahraga, lapangan voli, lapangan basket, ruang radio sekolah, ruang BP/BK, koperasi, UKS, Masjid, ruang agama, kantin, pos satpam, taman, area parkir, dan lainnya.

Gambar 2

(18)

2.5 PRESTASI SEKOLAH DAN KEGIATAN PENDUKUNG

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dalam melakukan kegiatan. SMA Negeri 1 Medan memiliki banyak sekali prestasi sejak tahun berdirinya hingga sekarang.

SMA Negeri 1 Medan telah banyak melahirkan tokoh-tokoh sukses dan berprestasi di berbagai bidang pendidikan, politik dan pemerintahan, militer, bisnis, sains, hingga kesenian seperti gubernur, pangdam, rektor, menteri, senator, legislator, ketua lembaga tinggi negara, film, fotografer, aktor, penyanyi, hingga musisi. Beberapa di antaranya adalah:

1) Adolf Sahala Rajagukguk (Wakil KASAD, Panglima Kostrad) 2) Ahmad Doli Kurnia (Anggota DPR RI dari Partai Golkar)

3) Anwar Nasution (Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia 2004-2009) 4) Ahwil Luthan (Gubernur PTIK, Kepala BNN)

5) Babe Cabita (Komika, pelawak tunggal)

6) Burhanuddin Siagian (Panglima Kodam Bukit Barisan)

7) Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara, Panglima Kostrad, mantan Ketua umum PSSI)

8) Gus Irawan Pasaribu (Anggota DPR RI dari Partai Gerindra)

9) Joko Anwar (Sutradara, pemeran, penulis skenario, dan produser film Indonesia), dan lainnya.

Berdasarkan Daftar 1000 Sekolah Terbaik versi LTMPT tahun 2022 yang mendata 23.657 SMA/SMK/MA sederajat dengan 745.115 peserta ujian, SMAN 1 Medan mendapatkan peringkat dengan hasil sebagai berikut:

1) Nilai Total: 547,702

2) Ranking Tingkat Nasional: 292 3) Ranking Tingkat Provinsi: 10 4) Ranking Tingkat Kota: 5

Bentuk prestasi yang berupa piala dipajang dalam lemari kaca yang terletak di beberapa tempat. Selain itu, terdapat pula prestasi yang berupa medali. Prestasi-prestasi ini adalah bentuk keberhasilan yang dimenangkan berkat kontribusi para siswa dan guru. Hal ini sekaligus dilakukan untuk memotivasi warga-warga sekolah agar ikut berkontribusi

(19)

atau menunjukkan kemampuannya dalam kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan selanjutnya. Beberapa prestasi SMAN 1 Medan antara lain:

1) Juara 1 Fashion Show Festival Seni Budaya 2024 di PRSU 2) Juara 2 Tari Kreasi Festival Seni Budaya 2024 di PRSU

3) Juara Harapan 3 Lomba Lukis Festival Seni Budaya 2024 di PRSU 4) Juara 2 festival Band Anak Sumut 2024 di PRSU

5) Juara 1 Duta Genre Putri Kota Medan 2024 6) Duta Genre Intelegensia Putra Kota Medan 2024 7) Juara 3 Debat Pelajar Regional III

8) Medali Emas Karya Tulis Ilmiah Jakarta International Science Fair 9) Medali Perunggu Libels Archery Open 2024

10) Medali Perak Test Even PON XXI 2024

11) Juara 3 Lempar Lembing Kejurda 2024, dan lain sebagainya.

Adapun untuk kegiatan pendukung, SMAN 1 Medan memiliki banyak kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Hal ini tentu dapat menjadi pelatihan bagi para siswa dalam mengembangkan kemampuan, minat, dan bakat mereka. Selain itu, adanya kegiatan pembelajaran keagamaan juga membantu meningkatkan pengetahuan mereka lebih dalam. Disini guru juga memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan kegiatan tersebut mempengaruhi mereka menjadi lebih baik.

(20)

BAB III

HASIL KEGIATAN PLP II

3.1 ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN, STRATEGI PEMBELAJARAN, SISTEM EVALUASI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUIKASI DALAM PEMBELAJARAN

Pada kegiatan PLP II ini, mahasiswa PLP II melakukan analisis perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran yang digunakan di SMAN 1 Medan.

A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi di kelas XII MIPA 4, XII MIPA 5, XII MIPA 6, dan XII MIPA 9.

B. Analisis data

Dalam proses pembelajaran, SMAN 1 Medan menggunakan kurikulum Merdeka untuk kelas X dan XI, sedangkan kelas XII masih menggunakan K13.

Perangkat pembelajaran yang digunakan di kelas XII sudah sesuai dengan K13, seperti RPP, LKPD, dan buku ajar. Guru juga memiliki buku tambahan yang ditulis sendiri dan buku tersebut berisi soal-soal yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah pembelajaran langsung (direct instruction) dengan metode ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi.Strategi pembelajaran langsung (direct instruction) adalah pendekatan yang fokus pada pengajaran yang terstruktur dan sistematis, dengan guru bertindak sebagai pemberi informasi utama dan siswa sebagai penerima informasi. Dalam konteks pembelajaran matematika, strategi ini sangat efektif untuk menyampaikan konsep-konsep dasar, prosedur, dan keterampilan yang perlu dikuasai siswa. Sistem evaluasi yang digunakan adalah evaluasi formatif (kuis) sebagai umpan balik kepada siswa dari setiap materi yang diberikan dan evaluasi sumatif (UTS atau UAS) sebagai penilaian akhir dari materi-materi yang telah diberikan dalam proses pembelajaran. Guru juga melakukan pemanfaatan TIK untuk penggunaan PPT (PowerPoint) pada materi yang membutuhkan visualisasi lebih lanjut seperti Dimensi Tiga.

(21)

C. Literatur Review

Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan:

penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran.Penyusunan perangkat pembelajaran ini harus memiliki komponen- komponen yang telah ditetapkan pada prosedur penyusunan. Bahan ajar dalam pembelajaran matematika harus jelas, terstruktur, dan sesuai dengan konteks siswa kelas XII. Media pembelajaran dapat berupa buku teks, modul, video pembelajaran, dan alat bantu lainnya. Strategi pembelajaran dalam konteks K13 harus mampu memfasilitasi tercapainya kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (3 aspek kompetensi dalam K13). Evaluasi dalam K13 bersifat lebih holistik dan tidak hanya berfokus pada hasil ujian akhir, tetapi juga pada proses belajar yang dijalani oleh siswa. Sistem evaluasi yang baik harus mencakup berbagai aspek kompetensi yang perlu dikuasai oleh siswa.Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran matematika dapat membantu memperkaya proses belajar mengajar dan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa.

D. Pengembangan Rencana Solusi

Penyusunan perangkat pembelajaran dapat dilakukan lebih komprehensif, sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan memperhatikan kebutuhan siswa serta dinamika kelas. Ini dapat mencakup revisi RPP, pengembangan bahan ajar, dan penyusunan penilaian yang lebih inovatif. Untuk strategi pembelajaran, diharapkan adanya penerapan metode atau pendekatan pembelajaran yang lebih efektif, yang lebih menekankan pada partisipasi aktif siswa. Untuk lebih meningkatkan penggunaan TIK dalam pembelajaran dapat menggunakan platform pembelajaran online, aplikasi edukasi, dan media sosial untuk mendukung proses belajar mengajar.

E. Inisiasi Pengembangan Produk Awal Perangkat Pembelajaran

Pengembangan ini dilakukan dengan tambahan buku ajar yang disusun oleh guru berdasarkan kasus nyata dan kumpulan soal-soal perguruan tinggi yang nantinya bermanfaat untuk siswa kelas XII.

(22)

3.2 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN A. Penilaian dan masukan oleh DPL dan Guru Pamong

Menurut Nieveen (Nieveen, 2007 dan Plomp & Nieveen, 2013) suatu perangkat pembelajaran dikatakan berkualitas jika memenuhi aspek kevalidan (validity), kepraktisan (practically), dan keefektifan (effectiveness). Penilaian tersebut mencakup kelengkapan dan kualitas perangkat pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa. Pembuatan RPP juga harus sesuai dengan komponen-komponen yang ditetapkan. Dalam pembelajaran, siswa harus berperan aktif. Strategi pembelajaran yang digunakan juga harus mencapai tujuan pembelajaran yang dibuat.

B. Perbaikan Perangkat Pembelajaran

Perbaikan perangkat pembelajaran dilakukan untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran agar lebih efektif dan efisien dalam mendukung kegiatan pembelajaran di kelas. Beberapa perbaikan yang dilakukan antara lain perbaikan dalam penyajian materi, penambahan sumber belajar, pemanfaatan media, serta penyesuaian strategi pembelajaran dengan kondisi kelas. Selain itu, perbaikan ini juga mencakup aspek evaluasi untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa secara lebih akurat.

C. Penggunaan Perangkat Pembelajaran

Mahasiswa membuat perangkat pembelajaran tentang materi statistika, tepatnya untuk modus data berkelompok. Stategi yang digunakan adalah Problem Based Learning, dimana siswa dihadapkan pada permasalahan kasus nyata terlebih dahulu dan dituntut untuk menemukan splusi dari permasalahan tersebut. Media yang digunakan berupa PPT dan LKPD yang dikerjakan secara berkelompok.

Penggunakan perangkat pembelajaran ini dilakukan pada kelas XII MIPA 4.

D. Perbaikan Produk Akhir Perangkat Pembelajaran

Perbaikan produk akhir ini didasarkan pada hasil observasi dan umpan balik dari siswa serta evaluasi dari Guru Pamong. Mahasiswa melakukan perbaikan terhadap soal yang diujikan agar dapat menilai tingkat kemampuan masing-masing siswa melalui ujian harian. Soal yang disusun berdasarkan pada permasalahan.

(23)

3.3 KEMAJUAN PELAKSANAAN ASISTENSI KEGIATAN INTRAKURIKULER, KOKURIKULER DAN/ATAU EKSTRAKURIKULER

A. Bentuk kegiatan kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler

Kegiatan Intrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan jam pelajaran yang sudah terjadwal, sesuai alokasi waktu yang sudah ditentukan. Mata pelajaran yang diberikan pada saat proses belajar mengajar kegiatan intrakurikuler sifatnya wajib diikuti semua siswa. Kokurikuler adalah kegiatan yang mendukung pelajaran inti, seperti praktik laboratorium, kunjungan lapangan, diskusi kelompok, olimpiade sains, dan lainnya. Ekstrakurikuler adalah adalah kegiatan yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat siswa. Adapun Ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMAN 1 Medan adalah sebagai berikut:

BAKMISS (Badan Kemakmuran Masjid Ibnu Sina Smansa Medan)

PABS (Penelaahan Alkitab Bukit Sion)

PS Sola Gratia (Paduan Suara)

KSSK (Kegiatan Siswa-Siswi Katolik)

PASKHASKIBRA (Pasukan Khas Pengibar Bendera)

Pramuka

PMR 009 (Palang Merah Remaja)

PIK-R Pro Bono (Pusat Informasi dan Konseling Remaja)

ICT ONE (Information, Communication, Technology)

KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)

SMANSA NETWORK (Ekstrakurikuler Jurnalistik dan Cinematography)

OP Futsal

OP Basket

OP Karate

PALH (Pencinta Alam Lingkungan Hidup)

Sanggar Seni Smansa

Teater Rawit

English Club

Japanese Club

(24)

B. Peran mahasiswa dalam melaksanakan asistensi

Mahasiswa bertugas untuk membantu dalam merencanakan, memfasilitasi, dan mengorganisir kegiatan pembelajaran dengan mendampingi guru di dalam kelas. Mahasiswa juga membantu para siswa kelas XII dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.

C. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai melalui asistensi adalah adanya peningkatan pemahaman siswa terkait materi yang diberikan.

D. Kendala yang dialami

Kendala yang dialami antara lain adanya tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda, kurangnya minat siswa dalam melakukan pembelajaran, dan perbedaan dalam gaya belajar.

E. Solusi atas kendala yang dialami

Solusinya antara lain memberikan penjelasan yang mudah dimengerti, penambahan sumber referensi pembelajaran, motivasi sebelum melakukan pembelajaran dan menjelaskan manfaat dari materi tersebut, dan melakukan umpan balik yang melibatkan peran seluruh siswa.

.

(25)

BAB IV PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Pelaksanaan PLP II di SMAN 1 Medan memberikan banyak hal yang berharga bagi mahasiswa, yang akan menjadi bekal kedepannya sebagai calon guru. Selama kegiatan ini, mahasiswa telah berperan aktif dalam membantu pelaksanaan kegiatan dan proses pembelajaran. Dengan adanya PLP II ini, mahasiswa dapat belajar tentang kondisi kelas dan karakter-karakter siswa. Selain itu, pentingnya perangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran menjadi acuan bagi para mahasiswa.

4.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan dalam kegiatan PLP II di SMA Negeri 1 Medan yaitu:

1. Mempertahankan peraturan dan tata tertib sekolah untuk meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik.

2. Meningkatkan prestasi-prestasi sekolah sebagai bukti keberhasilan sekolah.

(26)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Mahasiswa Peserta PLP II

No Nama Mahasiswa NIM

Pertemuan Rekapitulasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1

2 13 14 1

5 16

Jumlah Kehadira

n

(%)

1 Cicilia Meilinda 4213111038 2 Grace Aprilin Latersia Br.

Tarigan 4213111053

3 Laura Vanessa Y. Pasaribu 4211111036

Catatan:

1. Daftar hadir mahasiswa peserta PLP II diisi oleh DPL dan Guru Pamong pada kolom pertemuan dengan memberikan paraf pada kolom pertemuan jika mahasiswa dinyatakan hadir.

2. DPL memberikan paraf sebagai bukti kehadiran mahasiswa pada kolom pertemuan 1, 2, 8 dan 16.

3. Guru Pamong memberikan paraf sebagai bukti kehadiran mahasiswa pada kolom pertemuan 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12,13 dan 14.

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan PPL di SD Negeri Surokarsan II dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi di bidang pendidikan, memberikan

Dari pelaksanaan praktik mengajar yang telah dilakukan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata mengenai pengkondisian dalam proses belajar-mengajar, dimana mahasiwa berperan

Latihan mengajar terbimbing merupakan latihan mengajar yang bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa kepada proses belajar mengajar didalam kelas dengan arahan dan

Praktek mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan PPL, dimana mahasiswa terlibat langsung dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh

Dalam pelaksanaan PLT, mahasiswa diberikan kesempatan mengajar terbimbing yakni kelas X Akuntansi. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan mahasiswa untuk

Sesuai dengan visi dan misi Program Latihan Profesi (PLP) II Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, program kerja yang digarap oleh mahasiswa harus meliputi program PPL

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Muhammadiyah Jember, sekolah mitra, Dosen Pembimbing PLP II tahap I, Guru Pamong, dan peserta program PLP II tahap I.. Penjelasannya sebagai

Pengenalan Lapangan Persekolahan PLP II penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1 Pengenalan Lapangan Persekolahan PLP merupakan wadah baik mahasiswa untuk mengaktualisasikan