• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

Gambaran Umum Organisasi

  • Dasar Hukum Organisasi
  • Tugas Fungsi Organisasi
  • Susunan/ Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dasar
  • Visi-Misi Organisasi
  • Tujuan Organisasi
  • Nilai – Nilai Budaya Organisasi

Dasar hukum pendirian dan izin penyelenggaraan sekolah adalah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 November 1984 tentang Pembukaan, Pendirian dan Pendirian Sekolah Menengah Negeri Tingkat Pertama. Kemudian berubah menjadi SMP Negeri 3 Banyuurip sejak tahun 1986, dan pada tahun 2000 hingga sekarang terjadi perubahan nomenklatur menjadi SMP Negeri 26 Purworejo. Tugas dan fungsi SMP Negeri 26 Purworejo mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dalam Bab I Pasal 1, Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disingkat SMP adalah suatu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai kelanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari yang dikenal dengan istilah yang sama. sedang belajar. nilai atau setara SD/MI. Selanjutnya pada bab II pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan umum melalui 3 (tiga) jenjang yang terdiri atas: a. Dalam melaksanakan tugas tersebut sebagaimana dimaksud dalam bab II pasal 5 ayat 2, sekolah menengah pertama menyelenggarakan fungsi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purworejo, tujuan yang ingin dicapai Kabupaten Purworejo adalah sebagai berikut. Nilai-nilai budaya organisasi yang digunakan mengacu pada nilai-nilai budaya Pemerintahan Kabupaten Purworejo yang tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembinaan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo, Bab III Pasal 6 yaitu bersih, ikhlas, melayani, bertanggung jawab dan profesional, disingkat “HARAP-PROFESIONAL”.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja SMP Negeri 26 Purworejo 3.  Susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dasar
Gambar 1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja SMP Negeri 26 Purworejo 3. Susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dasar

Tupoksi Jabatan Peserta

Ikhlas masing-masing dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati yang paling dalam, tidak mengharapkan imbalan atau imbalan atas suatu perbuatan, apalagi yang berdampak positif bagi orang lain, dan hanya karena keikhlasan. pertunjukan. karena tugas/kepercayaan demi Yang Maha Kuasa; Profesional yaitu dalam melaksanakan tugas, selalu melaksanakannya dengan baik, tuntas dan sesuai kompetensi/keahlian, orang yang cakap, dapat diandalkan, dan sangat bertanggung jawab dalam melaksanakan profesinya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit.

Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa ditinjau dari sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Role Model

Pada tahun 1997, perjuangannya dimulai dengan menjadi guru tidak tetap (honorer) di SMP N 3 Banyuurip (sekarang SMP N 26 Purworejo). Pada tahun 1999 menjadi guru pendamping sementara di sekolah yang sama, kemudian pada tahun 2003 menjadi guru kontrak di sekolah yang sama. Karena dedikasi, perjuangan dan komitmennya sebagai guru, beliau diangkat menjadi CPNS pada tahun 2005 dan mulai tahun 2006 resmi menjadi PNS di SMP Negeri 26 Purworejo hingga sekarang.

Beliau merupakan guru yang memiliki nilai-nilai moral dasar ASN serta manajemen ASN dan ASN cerdas. Selain itu beliau juga sering mengarahkan dan membimbing peserta ketika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. Kami juga berada dalam satu ruang kerja yaitu kantor laboratorium IPA, sehingga kami lebih sering berinteraksi, berkomunikasi bahkan berkolaborasi dalam mengerjakan tugas di SMP Negeri 26 Purworejo.

Beliau sering memberi nasihat, input dan tunjuk ajar kepada peserta, agar peserta dapat melaksanakan tugasan mereka dengan sebaik mungkin.

Gambar 1.3  Role model Ibu Tri Atmi, S.Pd
Gambar 1.3 Role model Ibu Tri Atmi, S.Pd

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Identifikasi dan Deskripsi Isu

Permasalahan/permasalahan yang ditemukan peserta selama menjalankan tugas sebagai guru di SMP Negeri 26 Purworejo adalah : Permasalahan/permasalahan kedisiplinan siswa ini berasal dari satuan kerja dengan ruang lingkup permasalahan/permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi jabatan. peserta sebagai guru. Munculnya isu/permasalahan ini berawal dari refleksi diri para peserta semasa menjadi guru di SMP Negeri 26 Purworejo.

Permasalahan/permasalahan mengenai hasil belajar siswa berasal dari satuan kerja dengan cakupan permasalahan/permasalahan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi jabatan peserta sebagai guru. Sebagai data dan informasi pendukung mengenai permasalahan/permasalahan rendahnya hasil belajar mahasiswa, hal ini terlihat dari hasil PTS dan TUK Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022. Permasalahan/permasalahan belum optimalnya pembelajaran bersumber dari satuan kerja dengan cakupan permasalahan/permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kedudukan peserta sebagai guru.

Permasalahan/permasalahan budaya literasi tersebut bersumber dari satuan kerja yang lingkup permasalahan/permasalahannya berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja tersebut, dan dapat juga merupakan tugas pokok dan fungsi jabatan. Pertanyaan/masalah pembelajaran aktif ini timbul dari satuan kerja dengan ruang lingkup permasalahan/masalah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi terpenting dari kedudukan peserta sebagai guru.

Tabel 2.1  Data Angket Kediplinan Siswa
Tabel 2.1 Data Angket Kediplinan Siswa

Analisis Isu

Persoalan nilai publik adalah persoalan yang menyangkut langsung banyak orang atau pelanggan dan tidak menguntungkan satu orang tertentu saja. Kelayakan suatu permasalahan adalah sesuatu yang logis, tepat, realistis, dan dapat diperdebatkan sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawabnya. Penerapan disiplin siswa dalam PTM tahun ajaran 2021/2022 di SMP Negeri 26 Purworejo belum optimal. Sumber Masalah : Satuan Kerja.

Hasil Belajar Siswa Pada PTM Tahun Pelajaran 2021/2022 di SMP Negeri 26 Purworejo Sumber Soal : Satuan Kerja. Setelah dilakukan analisa kualitas isu dan diperoleh lebih dari satu isu yang memenuhi syarat, maka dilakukan penilaian kualitas isu dengan menggunakan USG (Urgency, Severity dan Growth) untuk menentukan prioritas isu yang akan diangkat untuk diselesaikan dengan ide-ide kreatif yang akan dihasilkan. diwujudkan dalam bentuk kegiatan. . Soal USG ditentukan dengan menggunakan rentang rating 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 4 berarti besar. 5 berarti sangat besar.

Berdasarkan analisis permasalahan dengan metode skrining APKL dan USG di atas, maka permasalahan prioritas yang ingin ditangani adalah:

Tabel 2.6  Identifikasi/ Analisis Isu dengan Tapisan APKL
Tabel 2.6 Identifikasi/ Analisis Isu dengan Tapisan APKL

Analisis Penyebab Isu

Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Pembelajaran IPA belum maksimal terutama pembelajaran yang berkaitan dengan rumus/perhitungan yang kurang disukai siswa. Anggapan siswa yang seperti ini tentu akan membuat mereka tidak tertarik dan tertarik pada pelajaran IPA. Pembelajaran yang optimal adalah pembelajaran yang mampu menjadikan siswa aktif dan senang berpartisipasi dalam pembelajaran.

Sebaliknya jika pembelajaran tidak maksimal maka akan membuat siswa tidak puas terhadap pembelajaran yang diberikan guru. Kurangnya keterlibatan siswa pada saat pembelajaran menjadikan siswa pasif sehingga cenderung hanya mendengarkan dan mengamati penjelasan guru. Ketidaktepatan metode atau media yang digunakan akan membuat pembelajaran menjadi tidak maksimal, siswa menjadi tidak aktif selama pembelajaran, selain itu siswa juga enggan bertanya kepada guru jika kurang jelas.

Jika hal ini dibiarkan maka pembelajaran tidak akan maksimal dan akibatnya siswa tidak memahami pembelajaran yang diberikan guru. Jadi, apabila pembelajaran yang terselesaikan tidak maksimal tentunya juga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Gagasan Pemecahan Isu

Evaluasi gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) Evaluasi gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) merupakan bagian dari alur pengecekan dan tindakan dimana selain mengevaluasi hasil belajar siswa, peserta juga harus mengevaluasi pelaksanaan gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA). “Optimalisasi Pembelajaran IPA melalui Gerakan Belajar IPA Mudah dan Menyenangkan (BIMA) di SMP Negeri 26 Purworejo.” Mengaitkan kegiatan dengan ASN Cerdas: Tujuan dari kegiatan “Eksperimen Sains Sederhana dan Menyenangkan” (PRIMA).

Terwujudnya laporan hasil evaluasi gerakan Belajar IPA Mudah dan Menyenangkan (BIMA) akan berkontribusi terhadap visi Kabupaten Purworejo. Terwujudnya laporan hasil evaluasi gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) akan memperkuat nilai organisasi. Kegiatan “Ujian Ilmiah Mudah dan Menyenangkan” (PRIMA) ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang mampu melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh dedikasi, kejujuran, kesadaran dan penuh tanggung jawab (Kewajiban Profesional/ASN), Pemberian pelayanan kepada masyarakat jujur, bertanggung jawab, cepat, akurat, cermat, efisien, efektif, dan santun (Nilai-Nilai Inti ASN), serta melaksanakan tugasnya dengan jujur, penuh tanggung jawab, dan berintegritas tinggi, serta teliti dan disiplin (Etika Profesi/Kode Etik dan Kode Etik). Mengadakan). 2) ASN yang cerdas.

Evaluasi gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) menitikberatkan pada kemampuan ASN dalam mewujudkan, mengilustrasikan, mengadaptasi, merasionalisasi, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiket). Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada Gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) sebesar 75,73 sehingga sebagian besar siswa telah mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). H. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada Gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) sebesar 75,73 sehingga sebagian besar siswa telah mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Saya senang dengan Gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA). Gerakan Belajar Sains (BIMA) yang Mudah dan Menyenangkan membuat saya lebih mudah memahami materi pelajaran. Gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) membuat saya lebih aktif saat pembelajaran Gerakan Belajar Sains Mudah dan Menyenangkan (BIMA) membuat saya lebih termotivasi dalam belajar IPA Saya senang dengan Eksperimen Sains Mudah dan Menyenangkan (PRIMA) puas dengan Ular Tangga permainan rumus sains (UTARI) Saya puas dengan Pamflet Pembelajaran IPA (PALAPA) Saya puas dengan Quizziz Penilaian Pembelajaran (SILAQU) Kegiatan belajar mana yang Anda suka *(bisa memilih lebih dari satu ) 1 Achmad Pendi. Eksperimen Sains Sederhana dan Menyenangkan (PRIMA), Rumusan Sains Ular Tangga (UTARI), Penilaian Pembelajaran Quizziz. Eksperimen Sains Sederhana dan Menyenangkan (PRIMA), Rumus Sains Ular Tangga (UTARI), Buku Pembelajaran IPA. PALAPA), Penilaian pembelajaran dengan Quizziz.

Tabel 2.8 Kondisi Saat Ini dan Kondisi Ideal yang Diharapkan  No  Kondisi Saat Ini  Kondisi Ideal yang Diharapkan  1
Tabel 2.8 Kondisi Saat Ini dan Kondisi Ideal yang Diharapkan No Kondisi Saat Ini Kondisi Ideal yang Diharapkan 1

Rancangan Aktualisasi Habituasi

Jadwal Rancangan Aktualisasi

PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal

Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

  • Kegiatan 1
  • Kegiatan 2
  • Kegiatan 3
  • Kegiatan 4
  • Kegiatan 5

Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualiasi dan Habituasi

SIMPULAN

Gambar

Gambar 1.1 SMP Negeri 26 Purworejo
Gambar 1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja SMP Negeri 26 Purworejo 3.  Susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dasar
Gambar 1.3  Role model Ibu Tri Atmi, S.Pd
Tabel 2.1  Data Angket Kediplinan Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

199502172020122003 Optimalisasi Peran Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Al- Qur’an Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 17 Purworejo Tahun Pelajaran 2021/2022 Isu