• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Bank Umum - Ojk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Bank Umum - Ojk"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

POJK Nomor 37/POJK.03/2019 dan SEOJK Nomor 9/SEOJK.03/2020

Ringkasan laporan keuangan Bank secara individu & konsolidasi, informasi kinerja keuangan, komposisi pemegang saham, susunan pengurus & DPS (BUS dan UUS)

Informasi umum, kinerja keuangan, eksposur risiko & permodalan, tata kelola, laporan keuangan diaudit, dan informasi terkait kelompok usaha Bank

Informasi/fakta material penting & relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi keputusan pihak berkepentingan

Bank wajib untuk menyusun, mengumumkan & menyampaikan Laporan Publikasi

Laporan Publikasi Keuangan &

Informasi Kinerja Keuangan

Bulanan Triwulanan Tahunan Insidentil

Laporan Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit (penyampaian kepada OJK)

Laporan Publikasi Keuangan &

Informasi Kinerja

Laporan Publikasi Eksposur Risiko &

Permodalan

Laporan Publikasi Keuangan &

Informasi Kinerja Keuangan

Laporan Publikasi Eksposur Risiko &

Permodalan Laporan Lain

Laporan Publikasi Informasi atau Fakta Material

Laporan Publikasi Keuangan &

Informasi Kinerja Keuangan Bulanan

Ringkasan laporan keuangan Bank secara individu

Triwulan

Tahunan

Laporan Publikasi Eksposur Risiko dan Permodalan

Paling sedikit meliputi:

Permodalan Risiko Hukum

Risiko Kredit Risiko Reputasi Risiko Pasar Risiko Stratejik Risiko Operasional Risiko Kepatuhan Risiko Likuiditas Risiko Tata Kelola

Triwulanan

Diumumkan pada situs web Bank

Tahunan

Diumumkan pada situs web Bank

Wajib menambahkan laporan eksposur risiko &

permodalan pada Laporan Publikasi Keuangan

& Informasi Kinerja Keuangan Tahunan

Laporan Publikasi Informasi/ Fakta Material

Diumumkan pada situs web Bank dan disampaikan kepada OJK, paling lambat 2 hari kerja setelah adanya informasi/fakta material

Laporan Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)

Bank menyusun, mengumumkan, dan menyampaikan laporan publikasi SBDK

Korporasi Ritel Mikro Konsumsi Diumumkan pada situs web Bank dan setiap kantor Bank

Laporan Lain

Bank yang memiliki Entitas Induk Laporan Tahunan Entitas Induk

Kantor Cabang Bank yang berkedudukan di Luar Negeri

Laporan Tahunan Kantor Pusat

Bank yang memiliki Entitas Anak

Laporan Tahunan Pemegang Saham/ entitas yang melakukan pengendalian langsung Bank yang merupakan Entitas Induk

Laporan Tahunan Entitas Anak

SANKSI

Berlaku Efektif Per 1 Juli 2020

Disampaikan kepada OJK setiap bulan

Terlambat mengumumkan pada situs web: Teguran Tertulis

Penyampaian secara daring melalui APOLO: sesuai dengan POJK APOLO

Penyampaian melalui SPE: sesuai dengan POJK SPE

Secara luring (dalam hal secara daring belum tersedia): Rp 1.000.000,00 per hari kerja dan paling banyak denda sebesar Rp 30.000.000,00

(2)

Demo Aplikasi

Portal Integrasi Pelaporan OJK-BI

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN November 2019

POJK TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

LAPORAN BANK

(3)

Pillar 3 Enhanced

Risk Disclosure

&

Market Discipline

1

Phase 1 - Januari 2015

Revised Pillar III Disclosure Requirements Phase 2 – Maret 2017

Pillar III Disclosure Requirements –

Consolidated and Enhanced Framework Phase 3 – Desember 2018

Pillar III Disclosure Requirement – updated framework

2 Harmonisasi dengan ketentuan di sektor Pasar Modal untuk Bank yang juga merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik, dalam rangka:

a. mengatasi isu sanksi double jeopardy (Laporan Tahunan – Annual Report dan Laporan Informasi atau Fakta Material); dan

b. Penyeragaman batas waktu (Laporan Publikasi Triwulanan).

Perubahan pengungkapan dalam Pilar 3 dari Basel III

Pillar 1 Enhanced Minimum Capital &

Liquidity Requirements

Pillar 2 Enhanced Supervisory

Review Process for Firm-wide Risk

Management and Capital

Planning

Basel III

3 Penerapan PSAK 71 yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2020.

Bank For International Settlement

(4)

Pokok – Pokok Pengaturan

Basel III

Bab Substansi Pengaturan

Ketentuan Umum 1. Jenis informasi Laporan Publikasi.

2. Kompetensi penyusun laporan keuangan Informasi Laporan

Publikasi

1. Ruang lingkup informasi secara umum, periodisasi, media pengumuman, media penyampaian kepada OJK, batas waktu, dan sanksi administratif.

2. Laporan disampaikan melalui APOLO. Khusus untuk bank yang merupakan emiten dan/atau perusahaan publik, laporan tahunan dan informasi atau fakta material disampaikan melalui sistem pelaporan OJK Pasar Modal (SPE).

3. Format dan konten diatur lebih lanjut di SEOJK.

4. Sanksi administratif pelaporan:

a. Via APOLO mengacu pada ketentuan OJK Perbankan (POJK APOLO)

b. Via SPE mengacu pada ketentuan OJK Pasar Modal (POJK SPE) dan dikenakan oleh Pengawas PM.

Lain - Lain 1. Penyesuaian batas waktu, periodisasi, dan ruang lingkup untuk kondisi tertentu.

2. Penyampaian laporan dalam kondisi Kahar.

Ketentuan Transisi dan Penutup

1. POJK berlaku sejak 1 Juli 2020.

2. Pencabutan POJK dan SEOJK Transparansi existing, serta ketentuan mengenai

Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia

(5)

Basel III

Kewajiban Transparansi Informasi

Bank wajib menyusun, mengumumkan kepada publik, dan menyampaikan laporan publikasi berupa:

Direksi dan dewan komisaris Bank bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran isi laporan publikasi

1 Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan 2 Laporan Publikasi Eksposur Risiko dan Permodalan

3 Laporan Publikasi Informasi atau Fakta Material

4 Laporan Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) (Khusus BUK)

5 Laporan Lain

(6)

Ketentuan Umum

Basel III

Kompetensi Penyusun Laporan Keuangan

Anggota Direksi

Wajib menunjuk Penyusun Laporan Keuangan

dibuktikan melalui:

Kompetensi PE

Pengetahuan dan/atau

pengalaman di bidang akuntansi, a.l. memiliki sertifikasi terkait akuntansi.

Pengkinian Kompetensi

Melalui seminar, kursus, atau pendidikan lanjutan lain terkait perkembangan terakhir standar akuntansi keuangan.

Pejabat Eksekutif

yang kompeten

dan mengkinikan

pengetahuan

(7)

Basel III

Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan

Bulanan Triwulanan Tahunan

Posisi laporan

Januari, Februari, April, Mei, Juli, Agustus, Oktober, November.

Maret, Juni, September, Desember.

Desember.

Cakupan Ringkasan laporan keuangan Bank secara individu.

• Ringkasan laporan keuangan (individu dan konsolidasi).

• Informasi kinerja keuangan,

• Informasi komposisi pemegang saham dan susunan pengurus.

• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan bagian dari kelompok usaha; dan

• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan BUS/UUS.

• Informasi umum,

• Informasi kinerja keuangan,

• Informasi eksposur risiko dan permodalan,

• Laporan keuangan yang telah diaudit

• Informasi terkait kelompok usaha Bank.

• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan bagian dari kelompok usaha dan

• Informasi tambahan bagi bank yang merupakan BUS/UUS.

• Management letter. Dalam hal tidak tersedia, bank menyampaikan dokumen pendukung lainnya (a.l.

Surat keterangan dari AP)

(8)

Informasi Laporan Publikasi

Basel III

Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan

Bulanan Triwulanan Tahunan

Media

pengumuman

Situs web. 1. Situs web.

2. Surat kabar (opsional), dalam bentuk cetak atau elektronik.

Situs web.

Pemeliharaan pada situs web

5 tahun. 5 tahun. 5 tahun.

Batas waktu pengumuman

Akhir bulan berikutnya

setelah posisi akhir bulan laporan.

• Tanggal 15 bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan

• akhir bulan Maret tahun berikutnya (Khusus Desember)

4 bulan setelah akhir Tahun Buku.

Media

penyampaian ke OJK

APOLO. APOLO. APOLO.

Dalam hal belum

tersedia, disampaikan

secara luring.

(9)

Basel III

Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan

Bulanan Triwulanan Tahunan

Batas waktu penyampaian

Sesuai POJK APOLO *) (Akhir bulan berikutnya setelah posisi akhir bulan laporan)

Sesuai POJK APOLO *)

• Tanggal 15 bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan.

• akhir bulan Maret tahun berikutnya (Khusus Desember)

kecuali bagi bank yang merupakan emiten/perusahaan publik

Akan diatur dalam POJK APOLO, yaitu 4 bulan setelah akhir Tahun Buku.

Penyesuaian bagi

bank yang

merupakan emiten

- Batas waktu mengikuti ketentuan di sektor pasar modal:

• 3 bulan setelah periode laporan jika diaudit oleh AP

• 2 bulan setelah periode laporan jika ditelaah terbatas oleh AP

• 1 bulan setelah periode laporan jika tidak diaudit/ditelaah.

Bank memberitahukan terlebih dahulu kepada OJK sebelum akhir bulan laporan.

• Cakupan memenuhi

ketentuan OJK Perbankan dan OJK Pasar Modal.

• Penyampaian dilakukan melalui SPE. **)

*)Sesuai POJK NO.12/POJK.03/2019 tentang Pelaporan Bank Umum melalui Sistem Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan.

**) Sesuai POJK Nomor 7 /POJK.04/2018 tentang Penyampaian Laporan melalui Sistem Pelaporan Elektronik Emiten atau

Perusahaan Publik

(10)

Informasi Laporan Publikasi

Basel III

Laporan Publikasi Eksposur Risiko dan Permodalan

Triwulanan Tahunan

Posisi laporan Maret, Juni, dan September. Desember.

Cakupan • Informasi permodalan,

• Informasi Risiko (kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan), serta tambahan risiko bagi BUS/UUS (risiko investasi dan imbal hasil),

• tata kelola.

Detil laporan setiap periode akan diatur di SEOJK.

Media

pengumuman

Situs web bank • Situs web bank; dan

• Sebagai bagian dari Laporan publikasi tahunan Bank (annual report)

Pemeliharaan dalam situs web

5 tahun. 5 tahun.

Batas waktu pengumuman

Tanggal 15 bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan

4 bulan setelah akhir Tahun Buku.

(11)

Basel III

Laporan Publikasi Informasi atau Fakta Material (Periode insidentil)

Laporan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi keputusan investor.

Laporan diumumkan kepada masyarakat dan disampaikan kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah adanya fakta material.

Ditandatangani oleh:

1. 1 orang anggota direksi Bank; atau

2. 1 orang anggota direksi atau sekretaris perusahaan Emiten dan/atau Perusahaan Publik sepanjang diberi kuasa tertulis oleh direksi bagi Bank yang merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik.

Laporan disampaikan melalui APOLO. Dalam hal belum tersedia, disampaikan secara luring.

Khusus bagi bank yang merupakan emiten:

1. Mencakup informasi yang diatur sesuai POJK ini dan POJK fakta material OJK Pasar Modal.

2. Laporan disampaikan melalui SPE dengan tata cara dan sanksi sesuai dengan ketentuan SPE.

3. Sanksi dikenakan oleh Pengawas OJK PM.

Laporan diumumkan pada situs web Bank paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah adanya

informasi atau fakta material

(12)

Informasi Laporan Publikasi

Basel III

Laporan Publikasi Suku Bunga Dasar Kredit

Terdiri dari informasi SBDK untuk kredit korporasi, ritel, mikro, dan konsumsi.

Persentase SBDK diumumkan kepada masyarakat pada:

• situs web bank; dan

• setiap kantor bank.

Dikinikan setiap ada perubahan

Disampaikan kepada OJK

melalui APOLO secara

bulanan, paling lambat

tanggal 7 bulan

berikutnya.

(13)

Disampaikan kepada OJK paling lambat 4 bulan setelah akhir Tahun Buku melalui APOLO. Dalam hal belum tersedia, disampaikan secara luring.

Basel III Laporan Lain

Terdiri atas:

•Laporan Tahunan Entitas Induk, yang mencakup:

a. seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan; atau

b. seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan dan nonkeuangan, dalam hal huruf a tidak tersedia,

bagi Bank yang memiliki Entitas Induk;

•Laporan tahunan pemegang saham/entitas yang melakukan Pengendalian langsung kepada Bank, bagi Bank yang merupakan Entitas Anak;

•Laporan tahunan Entitas Anak, bagi Bank yang merupakan Entitas Induk; dan/atau

•Laporan tahunan kantor pusat, bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri.

Jika Tahun Buku entitas

berbeda, batas waktu

dimulai sejak akhir

tahun buku entitas

induk, pemegang

saham, entitas anak,

atau kantor pusat KCBA.

(14)

Sanksi

Basel III

• Sanksi keterlambatan penyampaian laporan:

a. Secara luring (selama APOLO belum tersedia): 1 juta per hari kerja, dengan maksimal 30 juta.

b. Melalui APOLO: dikenakan sanksi sesuai POJK APOLO.

c. Melalui SPE: dikenakan sanksi sesuai POJK SPE. Sanksi dikenakan oleh Pengawas di OJK Pasar Modal.

• Sanksi tidak mengumumkan di situs web bank:

teguran tertulis.

• Sanksi tidak menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan

a. Teguran tertulis; dan

b. Bank dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp100.000.000,00,

apabila bank tidak memenuhi teguran tertulis.

(15)

Basel III

• Sanksi laporan keuangan posisi desember yang tidak diaudit AP terdaftar di OJK:

Denda sebesar Rp50.000.000,00.

• Sanksi ketidaklengkapan laporan:

teguran tertulis.

• Sanksi Lainnya, dalam hal bank tidak memenuhi sanksi denda dan/atau teguran tertulis:

a. Penurunan tingkat kesehatan.

b. Larangan untuk menerbitkan produk dan aktivitas baru.

c. Pembekuan kegiatan usaha tertentu.

d. Larangan sebagai pihak utama lembaga jasa keuangan.

(16)

Ketentuan Lain - Lain

Basel III

• OJK dapat menyesuaikan batas waktu, periode, ruang lingkup, dan cakupan konsolidasi berdasarkan pertimbangan tertentu (a.l. cuti bersama, bank hasil merger, dan bank yang akan diaudit oleh AP dalam rangka corporate action).

• Apabila batas waktu penyampaian Laporan secara luring jatuh pada hari libur lain, batas waktu penyampaian laporan jatuh pada hari kerja berikutnya.

Bank yang mengalami keadaan kahar

Bank memberitahukan secara tertulis kepada OJK untuk

memperoleh penundaan batas waktu pengumuman dan/atau

penyampaian laporan publikasi, dalam hal bank mengalami

keadaan Kahar sehingga tidak dapat mengumumkan dan/atau

menyampaikan laporan sampai dengan batas waktu

pengumuman dan/atau penyampaian.

(17)

Basel III

1. Dalam hal Bank belum memiliki pengumuman laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan bulanan pada situs web Bank paling sedikit untuk 5 tahun terakhir, Bank dapat secara bertahap memenuhi ketentuan sampai dengan posisi data bulan Juli 2023.

2. Dalam hal Bank belum memiliki pengumuman laporan publikasi eksposur risiko dan

permodalan triwulanan pada situs web Bank paling sedikit untuk 5 (lima) tahun

terakhir, Bank dapat secara bertahap memenuhi ketentuan sampai dengan posisi data

bulan September 2025.

(18)

Ketentuan Penutup

Basel III

POJK ini mulai berlaku sejak posisi data tanggal 1 Juli 2020, sehingga kewajiban penyusunan, pengumuman, dan penyampaian Laporan Publikasi pertama kali dilakukan sesuai POJK ini untuk:

• Ketentuan sebagai berikut:

1. POJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dengan perubahannya pada POJK No. 32/POJK.03/2016.

2. SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional .

3. SEOJK No. 34 /SEOJK.03/2017 tentang Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit.

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku per 1 Juli 2020.

• SEBI Nomor 11/4/DPNP tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku per1 Januari 2020.

Nama Laporan Sejak Posisi Data

Laporan Informasi atau fakta material. 1 Juli 2020

Laporan periode Bulanan 31 Juli 2020

Laporan periode Triwulanan 30 September 2020

Laporan periode Tahunan 31 Desember 2020

(19)

TERIMA KASIH

17

(20)

FAQ

POJK No.37/POJK.03/2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank

SEOJK No.9/SEOJK.03/2020 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional

Pengumuman pada Surat Kabar

1. Pertanyaan:

Apakah Bank:

a. masih diwajibkan untuk mengumumkan laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan triwulanan pada surat kabar?

b. diwajibkan untuk menyampaikan pada batas waktu tertentu untuk mengumumkan pada surat kabar?

c. tidak lagi diwajibkan menyampaikan bukti pengumuman publikasi kepada Pengawas?

Jawaban:

a. Sesuai dengan Pasal 13 ayat (4) POJK No.37/POJK.03/2019, pengumuman pada surat kabar menjadi bersifat opsional.

b. Jika Bank tetap ingin melakukan pengumuman pada surat kabar, maka kami menghimbau, bahwa pengumuman kepada masyarakat dalam batas waktu 45 hari.

c. Bank tidak lagi diwajibkan untuk menyampaikan bukti pengumuman di surat kabar kepada Pengawas Bank.

2. Pertanyaan:

Apakah:

a. perhitungan dan/atau nilai LCR triwulanan;

b. Laporan NSFR posisi akhir triwulan laporan; dan

c. Laporan kewajiban pemenuhan Rasio Pengungkit posisi akhir triwulanan laporan,

masih diwajibkan untuk diumumkan pada surat kabar?

Jawaban:

Sesuai Pasal 57 ayat (6) POJK No.42/POJK.03/2015, Pasal 14 ayat (4) POJK No.50/POJK.03/2017, dan Pasal 8 ayat (4) POJK No.31/POJK.03/2019, tata cara, format, dan jangka waktu publikasi nilai LCR triwulanan, nilai persentase NSFR triwulanan dan nilai persentase Rasio Pengungkit triwulanan, dilakukan sesuai tata cara, format, dan jangka waktu publikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai transparansi dan publikasi laporan Bank. Sehubungan dengan berlakunya POJK No.37/POJK.03/2019 dan SEOJK No.9/SEOJK.03/2020. Bank tidak lagi diwajibkan mengumumkan rasio kinerja triwulanan pada surat kabar.

AsaA

(21)

3. Pertanyaan:

Pada rasio CIR, BOPO, dan GWM Rupiah (harian dan rata-rata), apakah Bank harus mengisi pos pada periode sebelumnya?

Jawaban:

Bank dapat melakukan perhitungan untuk periode sebelumnya dengan opsi pengisian sebagai berikut:

a. Untuk CIR dan GWM Rupiah (harian dan rata-rata)

1) Menghitung ulang dalam rangka meningkatkan komparabilitas informasi (namun hal ini tidak berlaku untuk CKPN); atau

2) Menuliskan N/A (Not Available) di periode pembanding sebelumnya, karena rasio tersebut tidak tersedia.

b. Untuk BOPO

1) Menghitung ulang dalam rangka meningkatkan komparabilitas informasi (namun hal ini tidak berlaku untuk CKPN); atau

2) Menuliskan rasio yang disajikan sebelumnya dengan rumus yang diatur dalam SEOJK No.43/SEOJK.03/2016.

4. Pertanyaan:

Apakah penyajian CIR dan BOPO pada laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan triwulanan mempergunakan angka pada laporan laba rugi secara net atau gross?

Jawaban:

Sesuai dengan halaman 61 Lampiran II PADG No.21/23/PADG/2019 tentang Laporan Bank Umum Terintegrasi Penyajian, posisi keuntungan atau kerugian atas jenis laba/rugi yang sama disajikan secara net.

Dalam hal Bank menghitung kembali rasio BOPO tahun sebelumnya dengan formula yang diatur dalam SEOJK No.9/SEOJK.03/2020, bank mengungkapkan footnote/keterangan bahwa “rasio BOPO Bank dihitung kembali menggunakan rumus sebagaimana diatur dalam SEOJK No.9/SEOJK.03/2020”.

Laporan Publikasi Eksposur Risiko dan Permodalan 5. Pertanyaan:

Apakah nilai tercatat secara akuntansi yang dirujuk dalam Laporan Publikasi Eksposur risiko dan Permodalan sesuai dengan yang dilaporkan dalam Laporan kepada Otoritas (LBU dan/atau LBUT)?

Jawaban:

Sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) POJK No.37/POJK.03/2019, Bank menyusun laporan publikasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Sesuai bagian I.3 Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia nomor 11/2/DSM tanggal 3 Oktober 2000 perihal Laporan Bulanan Bank Umum, Perlakuan akuntansi

(22)

yang mencakup pencatatan dan penilaian atas transaksi kegiatan usaha bank wajib mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Perbankan dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Oleh karena itu, nilai tercatat merujuk pada nilai pengukuran sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

6. Pertanyaan:

Laporan Perbedaan antara Cakupan Konsolidasi dan Mapping pada Laporan Keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Kategori Risiko sesuai dengan Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan Kategori Risiko (LI1)

Apakah relevan untuk mengisi bagian liabilitas pada Laporan Perbedaan antara Cakupan Konsolidasi dan Mapping pada Laporan Keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Kategori Risiko sesuai dengan Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan Kategori Risiko?

Jawaban:

Bagian liabilitas dapat diisi seperti risiko pasar dimana terdapat liabilitas yang terekspos nilai tukar, atau kewajiban derivative yang terekspos Counterparty Credit Risk (CCR). Jika Bank tidak memiliki eksposur dimaksud, maka kolom liabilitas diisi dengan nol.

7. Pertanyaan:

Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)

Apakah yang dimaksud dalam “Perbedaan Valuasi” dalam Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)?

Jawaban:

“Perbedaan Valuasi” adalah penyesuaian karena adanya perbedaan cara penilaian. Sebagai contoh, nilai tercatat surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) sebesar 1000, sementara eksposur repo untuk perhitungan Tagihan Bersih ATMR Kredit dinilai 1100, maka baris “Perbedaan Valuasi” diisi dengan selisih perbedaan tersebut, yaitu 100.

8. Pertanyaan:

Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)

Apakah yang dimaksud dalam “Perbedaan karena netting rules, selain dari yang termasuk pada baris 2.” dalam Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)?

Jawaban:

Bank mengosongkan baris ini karena netting rules dalam perhitungan CCR belum relevan di Indonesia.

(23)

9. Pertanyaan:

Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)

Apakah yang dimaksud dalam “Perbedaan provisi” dalam Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)?

Jawaban:

Baris ini diisi jika terdapat perbedaan provisi dalam perhitungan eksposur yang dipertimbangkan.

10. Pertanyaan:

Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)

Apakah yang dimaksud dalam “Perbedaan karena adanya prudential filters” dalam Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)?

Jawaban:

Baris ini diisi dengan penyesuaian akibat perubahan ketentuan mengenai permodalan yang dikeluarkan oleh OJK.

11. Pertanyaan:

Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)

Apakah “Total nilai bersih sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian” merupakan nilai net dari “Nilai tercatat aset sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian (sebagaimana dilaporkan pada tabel LI1)” dan “Nilai tercatat liabilitas sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian (sebagaimana dilaporkan pada table LI1)” pada Laporan Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan Ketentuan OJK (LI2)?

Jawaban:

“Total nilai bersih sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian”

merupakan penjumlahan dari “Nilai tercatat aset sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian (sebagaimana dilaporkan pada tabel LI1)”

dan “Nilai tercatat liabilitas sesuai dengan cakupan konsolidasi ketentuan kehati-hatian (sebagaimana dilaporkan pada table LI1)”, sehingga kolom b – e akan menunjukan total eksposur di Laporan Posisi Keuangan Bank yang diperhitungkan pada masing-masing kerangka risiko.

(24)

12. Pertanyaan:

Risiko Operasional – Perhitungan Risiko Operasional

Sehubungan dengan telah diterbitkannya SEOJK No.6/SEOJK.03/2020 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Operasional Dengan Menggunakan Pendekatan Standar Bagi Bank Umum (SEOJK ATMR Operasional), bagaimana tata cara publikasi Laporan Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional dan Laporan Perhitungan untuk Risiko Operasional pada posisi akhir bulan Desember 2022?

Jawaban:

Mulai publikasi posisi Desember 2022, pelaporan bank mengacu pada SEOJK ATMR Risiko Operasional terkait format dan pedoman pengisian. Adapun tata cara dan periode publikasi mengacu ke Laporan Publikasi Risiko dan Permodalan untuk Risiko Operasional sesuai SEOJK Transparansi. Dengan demikian, publikasi dilakukan sebagai berikut:

Laporan Periode

Penyampaian Keterangan

Laporan Perhitungan untuk Risiko Operasional

(kuantitatif)

Juni dan

Desember

Data posisi Desember 2022 akan digunakan untuk perhitungan KPMM mulai Januari 2023.

Dalam hal tidak terdapat koreksi perhitungan, maka Laporan Perhitungan untuk Risiko Operasional posisi Juni akan sama dengan posisi Desember tahun sebelumnya, dan digunakan untuk perhitungan KPMM tahun berjalan.

Laporan Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional

(kualitatif)

Desember

Laporan CKPN dan PPKA 13. Pertanyaan:

Apakah Bank dapat mengosongkan baik CKPN dan PPKA untuk periode pembanding Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan Triwulanan periode data September 2020?

Jawaban:

Bank mengosongkan CKPN pada periode pembanding posisi data 30 September 2019 sebagaimana telah dituliskan pada Lampiran SEOJK No.9/SEOJK.03/2020, namun Bank tetap mengisi nilai PPKA 30 September 2019.

(25)

Bagaimana tata cara pengisian CKPN bagi UUS mempertimbangkan UUS belum menerapkan Penurunan Nilai sesuai dengan PSAK 71.

Jawaban:

Sesuai dengan halaman 32 lampiran SEOJK No.9/SEOJK.03/2020, bagi Bank yang memiliki UUS mengisi stage 1 dengan CKPN kolektif dan stage 3 dengan CKPN individual sebagaimana tabel sejak laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan posisi September 2020.

Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Bulanan 15. Pertanyaan:

Apakah Bank mengungkapkan Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan Triwulanan (Maret, Juni, September dan Desember) pada Laporan posisi Bulanan?

Jawaban:

Sesuai dengan Pasal 8 ayat (1), Bank hanya mengumumkan Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan posisi bulanan untuk posisi data Januari, Februari, April, Mei, Juli, Agustus, Oktober, dan November.

Bank tidak lagi diwajibkan menyusun Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan Bulanan untuk posisi data Maret, Juni, September, dan Desember karena informasi tersebut sama dengan yang telah tersedia di Laporan Publikasi Keuangan dan Informasi Kinerja Keuangan Triwulanan.

Pendapatan (Beban) non operasional lainnya 16. Pertanyaan:

Apakah Mapping “Lainnya” pada Pendapatan (beban) non operasional lainnya termasuk sandi 4240 (Keuntungan penjabaran transaksi valuta asing)?

Jawaban:

Pada lampiran SEOJK No.9/SEOJK.03/2020, tertulis bahwa “Lainnya”

termasuk sebagaimana berikut:

Seharusnya, “Lainnya” pada Pendapatan (beban) non operasional lainnya tidak termasuk sandi 4240 sehingga mapping sebagaimana berikut:

2) Lainnya 1) 4210 + 4240 +4300 04.20.99.99.00.00

2) Lainnya 1) 4210 + 4300 04.20.99.99.00.00

(26)

Periode Pembanding 17. Pertanyaan:

Periode apa yang digunakan sebagai “Periode Pembanding” dalam Laporan Komitmen dan Kontijensi posisi data September 2020?

Jawaban:

Pada lampiran SEOJK No.9/SEOJK.03/2020 tertulis bahwa periode pembanding adalah periode laporan tahun sebelumnya sebagaimana berikut:

Seharusnya, periode pembanding diisi oleh Bank dengan posisi data 31 Desember Tahun sebelumnya atau sebagaimana berikut:

18. Pertanyaan:

Sehubungan dengan adanya perubahan akun-akun di laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi serta laporan komitmen dan kontijensi, apakah Bank harus menghitung ulang untuk periode pembanding tahun sebelumnya?

Jawaban:

Bank menghitung ulang atau melakukan penyesuaian ulang angka pembanding tahun 2019 yang disebabkan perubahan akun-akun di laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi serta laporan komitmen dan kontijensi dengan format yang diatur dalam SEOJK No.9/SEOJK.03/2020.

Tata cara mapping telah disampaikan sebelumnya dalam S-2/PB.11/2020 tanggal 20 Januari 2020 perihal Perubahan Format Laporan Publikasi.

No. Periode Periode Laporan Periode Periode Laporan

Laporan Tahun Sebelumnya Laporan Tahun Sebelumnya

INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN

POS-POS

No. Posisi 31 Desember Posisi 31 Desember

Tgl. Laporan Tahun Sebelumnya Tgl. Laporan Tahun Sebelumnya POS - POS

INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN

Referensi

Dokumen terkait

Informasi keuangan di atas telah disusun untuk memenuhi Peraturan OJK No.48/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR, Surat Edaran OJK

Informasi keuangan di atas disusun untuk memenuhi Peraturan OJK No.48/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR, Surat Edaran OJK No.39

Kajian ini bertujuan untuk mesimulasikan dampak konsolidasi perbankan, yang dilatarbelakangi oleh terbitnya POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum,

Informasi keuangan di atas telah disusun untuk memenuhi Peraturan OJK No.48/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR, Surat Edaran OJK

Informasi keuangan di atas disusun untuk memenuhi Peraturan OJK No.48/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR, Surat Edaran OJK No.39

Informasi keuangan di atas disusun untuk memenuhi Peraturan OJK No.48/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR, Surat Edaran OJK No.39

Informasi keuangan di atas telah disusun untuk memenuhi Peraturan OJK No.48/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR, Surat Edaran OJK

Informasi keuangan di atas telah disusun untuk memenuhi Peraturan OJK No.48/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR, Surat Edaran OJK