• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN DEWAN ENERGI NASIONAL 2016

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN DEWAN ENERGI NASIONAL 2016"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Yang Maha Kuasa, dengan berkat dan hidayah-Nya, penyusunan Laporan Dewan Energi Nasional Tahun 2016 telah berhasil diselesaikan. Sesuai dengan tugasnya sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, Dewan Energi Nasional telah melaksanakan kebijakan energi nasional yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014. Dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi nasional, energi nasional pengelolaan harus dilakukan secara tepat dan efisien baik dari sisi penawaran (supply side management) maupun dari sisi pemanfaatan (demand management).

Untuk pengelolaan energi tersebut, dibentuk Dewan Energi Nasional (DEN) yang merupakan lembaga nasional, mandiri, dan permanen yang bertanggung jawab atas kebijakan energi nasional. Sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi, Dewan Energi Nasional menyusun kebijakan energi nasional yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden No. ) Pemerintah ditetapkan oleh Dewan Energi Nasional.

Rencana Umum Energi Nasional juga merupakan pedoman untuk mengarahkan pengelolaan energi nasional untuk mencapai kemandirian energi dan ketahanan energi negara dengan tetap mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Anggota Dewan Energi Nasional dari pihak yang berkepentingan ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) no. 26/P Tahun 2014 tanggal 14 April 2014 dengan amanat 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 14 April 2014 sampai dengan tanggal 14 April 2019.

Gambar 1.1.  Struktur Organisasi DEN
Gambar 1.1. Struktur Organisasi DEN

Visi Dewan Energi Nasional

Misi Dewan Energi Nasional

PELAKSANAAN TUGAS

DEWAN ENERGI NASIONAL BAB II

Penetapan RUEN

Proses penetapan RUEN oleh DEN diawali dengan penyerahan Rancangan RUEN (R-RUEN) oleh Pemerintah (diwakili oleh Menteri ESDM) kepada Ketua Harian Dewan Energi Nasional pada Anggota DEN ke-15 ' Rapat tanggal 10 Agustus 2015 di Gedung Kementerian Perindustrian. Proses pembahasan ini sesuai dengan Pasal 13 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan RUEN bahwa dalam hal DEN mempunyai perbedaan pendapat dan/atau ada masukan terhadap konsep RUEN, maka DEN melakukan diskusi bersama dengan Kementerian. Pembahasan Konsep RUEN telah melibatkan kementerian secara aktif, baik yang tergabung dalam tujuh anggota DEN maupun kementerian di luar anggota DEN seperti Kementerian Pertanian dan Tata Ruang, Kementerian Dalam Negeri.

Rapat anggota DEN ke-16 pada tanggal 11-12 Desember 2015 di Banda Aceh diselenggarakan dengan topik utama finalisasi dokumen R-RUEN, namun karena masih terdapat substansi esensial yang belum disepakati seperti efek. adanya kebijakan tentang pemanfaatan tenaga nuklir, sinkronisasi antara narasi dan matriks RUEN, maka R-RUEN tidak diajukan ke Sidang Paripurna DEN untuk proses penetapan. Kemudian pada Rapat Anggota DEN ke-17 yang dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2016 dengan agenda finalisasi RUEN dengan kesimpulan substantif bahwa R-RUEN dapat disetujui oleh seluruh peserta Sidang untuk diajukan pada Sidang Paripurna ke-3 DEN dengan beberapa perbaikan. Hadir dalam rapat tersebut seluruh anggota DEN dari unsur Pemerintah dan pemangku kepentingan, Menko Polhukam.

DEWAN ENERGI NASIONAL

  • Penanggulangan Kondisi Krisis dan Darurat Energi
  • Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi Lintas Sektor
    • Evaluasi Hambatan Pembangunan Pembangkit Listrik 35 GW
  • Perkembangan Pembangunan Proyek Pembangkit Listrik 35 GW 1. Realisasi pembangunan pembangkit hingga April 2016 adalah
  • Rencana Tata Ruang Wilayah
  • Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik Tahun 2016 s.d 2025 1. PT PLN (Persero) belum menyampaikan penjelasan resmi
  • Kesimpulan
    • Pengawasan Kebijakan Tarif Tenaga Listrik dan Subsidi Energi Pada tanggal 14 Desember 2016 Sekretariat Jenderal Dewan Energi
    • Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia
  • Pengolahan Limbah Radio Aktif
  • Pengawasan Pengelolaan Limbah Radioaktif
  • Kesimpulan
    • Koordinasi Pengawasan Penyediaan Lahan Dalam Rangka Percepatan Program Pembangunan Ketenagalistrikan 35.000 MW
    • Hasil Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur di Bidang Hilir Migas
    • Evaluasi Penyelesaian Hambatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan 35 GW
    • Koordinasi Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Gas Bumi Untuk Sektor Rumah Tangga
    • Cadangan Penyangga Energi

Untuk memperdalam materi draft RUEN, pada Rapat Anggota DEN ke-18 yang membahas kick-off sosialisasi RUEN disepakati bahwa Prinsip RUEN perlu diketahui oleh pemerintah daerah dan pertemuan bilateral dengan kementerian-kementerian DEN elemen. . Dalam upaya mengatasi krisis dan keadaan darurat energi, telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan dan Penanganan Krisis Energi dan/atau Darurat Energi. Anggota DEN membuat rekomendasi untuk sinkronisasi evaluasi/bobot pengembangan pembangunan pembangkit listrik 35 GW yang dilakukan oleh UP3KN/.

Rapat DEN dipimpin oleh koordinator bulanan dan dihadiri oleh anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan, anggota DEN dari unsur pemerintah, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan di Kementerian Energi dan Bahan Baku. DEN telah mengadakan rapat koordinasi pengawasan penyediaan lahan khususnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehubungan dengan percepatan program pembangunan ketenagalistrikan 35.000 MW pada tanggal 17 Maret 2016 di Dewan Energi Nasional, Jakarta dan dengan partisipasi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, PT. Salah satu terobosan untuk mengatasi permasalahan RTRW untuk kebutuhan pembangunan pembangkit listrik 35 GW adalah dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan, namun berupa Peraturan Presiden.

Pada tanggal 5 Oktober 2016, Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional mengawal pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengembangan infrastruktur di sektor hilir migas. Diharapkan pembangunan kilang Balikpapan dapat selesai pada tahun 2019, sehingga dapat beroperasi pada tahun 2020 dengan target total kapasitas sebesar 360.000 BPD. Staf Ahli Menteri ESDM yang juga Wakil Tetap Anggota DEN Unsur Pemerintah itu mengatakan, saat ini ada investor asing yang berminat membangun kilang di Bontang dan sudah ditindaklanjuti oleh Pemerintah, namun terkendala dengan adanya perizinan dimana persyaratan perizinan yang harus diselesaikan membutuhkan waktu yang cukup lama (sekitar 11 bulan).

Dari 225 lokasi pembangkit Program 35.000 MW, terdapat 152 lokasi pembangkit yang telah teridentifikasi koordinatnya, yaitu 68 lokasi (44,8%) terakomodasi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi/kabupaten/kota, 71 lokasi (46,71 %) terakomodasi dalam revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang RTRW dan sisanya 13 lokasi (98,55%) diakomodasi dalam Rancangan Peraturan Daerah RTRW. Percepatan penyelesaian proses perencanaan, pengadaan, PPA dan FC pada Desember 2016 guna mencapai target penyelesaian proyek 35.000 MW. DEN akan memfasilitasi pembahasan progres penyelesaian Program 35.000 MW yang dilakukan oleh pengembang Independent Power Producer (IPP).

Pembangunan jaringan gas rumah tangga dengan APBN 2016 sampai dengan 88.915 sambungan rumah yang tersebar di 6 lokasi saat ini masih dalam tahap konstruksi, untuk rencana pembangunan jaringan gas rumah tangga tahun 2017 sampai dengan 271.500 sambungan rumah di 46 lokasi. dengan rincian pembiayaan melalui APBN 8000 sambungan PGN (Persero) dengan 247.500 sambungan rumah di 39 lokasi, dan penugasan kepada PT Pertamina/Pertagas 16.000 sambungan rumah di 5 lokasi. Pada rapat anggota DEN ke-18 tanggal 21 Juli 2016 telah disepakati isi draf R-Perpres CPE, serta jenis CPE yaitu minyak mentah, BBM dan LPG dengan prioritas bruto;

KEGIATAN PENUNJANG

  • Pelaksanaan Persidangan
    • Sidang Paripurna
    • Sidang Anggota
  • Sosialisasi Kebijakan Energi Yang Bersifat Lintas Sektoral
  • Sosialisasi Bilateral Rancangan RUEN di Kementerian Perhubungan Sosialisasi bilateral R-RUEN pertama kali dilaksanakan pada tanggal 25
  • Sosialisasi Bilateral Rancangan RUEN di Kementerian Perindustrian Sosialisasi bilateral R-RUEN yang ke-2 dilaksanakan pada tanggal 7
  • Sosialisasi Bilateral Rancangan RUEN di Kementerian Pertanian Sosialisasi bilateral R-RUEN yang ke-5 dilaksanakan pada tanggal
  • Sosialisasi Bilateral Rancangan RUEN di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  • Sosialisasi Rancangan RUEN Regional Sumatera di Medan
  • Sosialisasi R-RUEN Regional Jawa dan Kalimantan di Jakarta
    • Sosialisasi R-RUEN Regional Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara &
  • Kunjungan Kerja Anggota DEN ke Malaysia
  • Kunjungan Kerja Anggota DEN ke Jepang
  • Kunjungan Kerja Anggota DEN ke Islandia
  • Kunjungan Kerja Anggota DEN ke Kenya
  • Kunjungan Kerja Anggota DEN ke Korea
  • Kunjungan Kerja Anggota DEN ke Amerika Serikat

Sidang pleno yang dipimpin langsung oleh Presiden RI selaku Ketua DEN dan Wakil Presiden selaku Wakil Ketua DEN ini dihadiri oleh delapan stakeholder DEN (Tumiran, Andang Bachtiar, Abadi Purnomo, Achdiat Atmawinata, Rinaldy Dalimi, Syamsir Abduh, Dwi Harry dan Sonny Keraf) dan anggota DEN dari unsur pemerintah (Kementerian ESDM, Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan, Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Menteri dari Bappenas). Seskab harus mengkaji ulang payung hukum mengenai penambahan anggota DEN non-voting agar tidak bertentangan dengan ketentuan jumlah keanggotaan DEN sesuai dengan undang-undang nomor 30 tahun 2007 tentang energi. Jika tidak memungkinkan untuk menambah anggota DEN yang tidak memiliki hak suara, keanggotaan harus dirotasi dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan.

DEN Sudirman Said, dihadiri Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, jajaran pemerintah DEN dan pemangku kepentingan. Pada intinya Rancangan Rencana Umum Energi Nasional (R-RUEN) dapat disetujui oleh seluruh peserta rapat anggota DEN ke-17 untuk dipresentasikan pada sidang paripurna DEN ke-3 dengan berbagai penyempurnaan sesuai masukan peserta sidang. Majelis Anggota mengusulkan penambahan anggota DEN dari unsur pemerintah yaitu Kementerian Pertanian dan Tata Ruang, Kementerian BUMN dan Kementerian Dalam Negeri (sebagai anggota non voting).

Rapat anggota DEN ke-18 dipimpin oleh Menteri ESDM selaku ketua harian DEN Sudirman Said, dihadiri anggota DEN dari stakeholders dan anggota DEN dari pemerintah. Sidang anggota DEN ke-19 dipimpin oleh Menteri ESDM selaku Ketua Harian DEN Ignasius Jonan, dihadiri Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro selaku anggota DEN Unsur Pemerintah dan anggota DEN Unsur Pemangku Kepentingan. Anggota DEN meninjau dan mengusulkan kembali rencana penurunan harga gas untuk industri sebelum November 2016.

Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain pentingnya peran penelitian di perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi energi di tanah air dan dukungan Kemenristekdikti dalam pengembangan energi nuklir. Anggota kementerian/lembaga. Sosialisasi dipimpin oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro dan dihadiri oleh Stakeholder Anggota DEN (AUPK), Wakil Tetap Unsur Pemerintah DEN, Sekjen DEN diwakili oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP SDM) Djadjang Sukarna dan Pejabat Eselon I Kementerian PPN/Bappenas. Dalam kesempatan tersebut, Anggota DEN Rinaldy Dalimi memaparkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagai pedoman penyusunan RUEN, Achdiat Atmawinata memaparkan RUEN sebagai pedoman penyusunan RUED, ​​Nugroho Indrio Wakil Tetap Kementerian Perhubungan menjelaskan sektor transportasi utama dari program di RUEN dan Josaphat Rizal Primana mewakili Wakil Tetap Kementerian PPN/.

Dalam kesempatan tersebut, anggota DEN Sonny Keraf memaparkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagai pedoman penyusunan RUEN, Rinaldy Dalimi menjelaskan RUEN sebagai pedoman penyusunan RUED, ​​​​Abadi Poernomo menjelaskan Sisi Energi Terbarukan dan Nugroho Indrio mewakili Wakil Tetap Kementerian Perhubungan menjelaskan tentang pedoman dan kerangka penyusunan RUED. Kunjungan kerja anggota DEN ke Kenya untuk menghadiri Private Sector Consultation Forum yang diadakan di Nairobi pada tanggal 23 – 24 Mei 2016. Kunjungan kerja anggota DEN ke Korea untuk menghadiri Energy Cooperation Between Indonesia and Korea Public Sectors and Meeting Energy With Korea National Oil Cooperation (KNOC) di Ulsan, Geoje dan Seoul, Korea pada tanggal 18 – 23 September 2016.

Gambar 3.1 Pelaksanaan Sidang Paripurna DEN ke-3
Gambar 3.1 Pelaksanaan Sidang Paripurna DEN ke-3

PENUTUP BAB IV

Dengan selesainya proses desain RUEN yang masih menunggu persetujuan Presiden RI, DEN R-RUEN melakukan sosialisasi kepada kementerian lembaga dan pemerintah daerah. Sosialisasi ini dilakukan dengan harapan adanya internalisasi dari setiap insan Kementerian DEN, karena semangat KEN dan RUEN merupakan perwujudan pengelolaan energi nasional yang lebih baik melalui pencapaian tujuan dalam RUEN. Fokus kegiatan lain setelah Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 berlaku adalah pelaksanaan pengawasan lintas sektoral terhadap kebijakan di bidang energi sehingga permasalahan pengelolaan energi yang dihadapi dalam pelaksanaannya dapat diminimalisir untuk mendorong pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Dengan berlakunya Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2016 tersebut, terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan sebagai implementasi dari Perpres tersebut, diantaranya adalah penyiapan peraturan turunan berupa Rancangan Peraturan Menteri Energi dan Mineral Sumber daya tentang penentuan. kriteria teknis operasional krisis energi dan kondisi darurat.

PENUTUP

Gambar

Gambar 1.1.  Struktur Organisasi DEN
Gambar 3.1 Pelaksanaan Sidang Paripurna DEN ke-3
Gambar 3.2  Pelaksanaan Sidang Anggota DEN ke-17 2.  Sidang Anggota DEN ke-18
Gambar 3.4 Pelaksanaan Sidang Anggota DEN ke-19 b.  Pembahasan kick off sosialisasi RUEN memiliki kesimpulan:
+7

Referensi

Dokumen terkait

CONCLUSIONS From the results of this study should the teachers especially English teacher teachers can apply the technique "English Area" in an effort to improve the ability to speak