• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBUATAN AMILUM

N/A
N/A
Siti Lutfiana Sari

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBUATAN AMILUM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL

PRAKTIKUM PEMBUATAN AMILUM

“Singkong (Manihot esculenta Crantz)”

Dosen pengampu:

Dr. Isnaeni, Apt., MS.

Drs. Herra Studiawan, MS., Apt Budi Astuti, Apt., MS.

Kelompok: B3 Nama anggota kelompok

1. Alfia (20221666056)

2. Siti Lutfiana Sari (20221666057) 3. Laksita Khoiri Imami (20221666058) 4. Nicky Handayani (20221666059) 5. Tegar Dutha Pratama (20221666060) 6. VIKy Dwi Nurvianto (20221666061) 7. Rahma Maudina Isantono (20221666065) 8. Pradityas Syaila Agustin (20221666067) 9. Dhia Rona Aqilah (20221666068)

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

(2)

Nama Mahasiswa : Siti Lutfiana Sari

NIM 20221666057

Kelompok : B3

Hari / Tanggal Praktikum : Selasa, 17 Oktober 2023 Dosen Pembimbing : Dr. Isnaeni, Apt., MS.

Drs. Herra Studiawan, MS., Apt Budi Astuti, Apt., MS.

A. Dasar Teori

Amilum adalah polisakarida dalam tanaman yang disimpan sebagai cadangan makanan dalam biji buah. Dapat ditemukan di bagian lain tanaman, seperti umbi, seperti ubi jalar dan kentang. Salah satu kandungannya adalah amilosa, yang praktis tidak larut dalam etanol dingin (95%), tidak larut dalam air dingin, namun dapat menyerap air dalam jumlah besar dan menyebar. Amilum mengembang dalam air dengan konsentrasi 5-10% pada 37 C. biasanya digunakan sebagau bahan penghancur tablet. Pemerian amilum menurut farmakope, serbuk tidak berbau dan berasa, berwarn aputih berupa granul-granul kecil berbentuk sterik atau oval dengan ukuran dan bentuk yang berbeda untuk setiap varietas tanaman. Amilum biasanya digunakan sebagai bahan penghancur tablet, dikenal amilum pro tablet. Amilum bersifat stabil, tetapi bersifat higroskopis. Inkompatibilita dengan zat pengoksida kuat. Terbentuk senyawa inklusi berwarna apabila direaksikan dengan iodium. Inkompatibilitas dengan zat prngoksidasi kuat. Terbentuk senyawa inklusi berwarna bila direaksikan dengan iodium (Rowe, 2009, Edisi VI, Hal 685). Dalam dunia industri dikenal dua macam pati yaitu pati alami dan pati modifikasi. Pati alami mempunyai beberapa kelemahan, jika dibuat menjadi pasta maka akan terbentuk pasta yang keras dan tidak bening, serta membutuhkan waktu yang lama dan energi yang tinggi. Selain itu pati memiliki sifat yang lengket dan tidak tahan perlakuan dengan asam. Hal ini menyebabkan pati alami masih terbatas penggunaannya dalam dunia industri dibandingkan pati modifikasi. Pati modifikasi adalah pati yang diberi perlakuan tertentu dengan tujuan menghasilkan, memperbaiki atau merubah sifat sebelumnya. Modifikasi terdiri dari modifikasi fisika, modifikasi kimia dan modifikasi genetika.

B. Pelaksanaan Praktikum

Praktikan kelompok B3, mendapat tugas sesuai pembagian terlampir:

1. Alat dan Bahan Bahan

• Singkong

• Aquadest

• Etanol

• Iod

(3)

Alat

• Timbangan

• Baskom

• Pisau

• Talenan

• Oven

• Blender

• Parut

• Kain flannel

• Ayakan mesh 20 dan 80

• Kertas minyak/perkamen

• Wadah penyimpanan pati

• Label

• Beaker glass

• Glass ukur 2. Prosedur Kerja:

Tahapan pembuatan amilum, meliputi:

a. Penyiapan bagian tanaman sebagai sumber amilum:

Bahan dari tanaman segar yang akan digunakan, yaitu: singkong ditimbang sebanyak (gram) yang dibutuhkan.

b. Pengupasan kulit:

Dilakukan secara manual menggunakan pisau, bertujuan untuk memisahkan daging singkong dari kulitnya.

c. Pencucian:

Bertujuan untuk membersihkan bahan dari kotoran teknis, dilakukan dengan air suling yang diletakkan dalam wadah baskom plastik, di-remas-remas sampai bersih, selanjutnya ditiriskan. Selanjutnya ditimbang.

d. Pemarutan:

Bahan baku amilum diparut dalam wadah baskom, bertujuan untuk memudahkan proses ekstraksi. Selanjutnya ditimbang, dicatat sebagai berat awal bahan setelah diparut.

(4)

e. Pemerasan:

Peras hasil parutan bahan dengan kain flannel, sisihkan dan timbang.

Tambahkan air suling sebanyak 12 liter dari hasil timbangan, remas-remas atau aduk, sebelum disaring kembali.

f. Pengendapan:

Kumpulkan suspensi yang diperoleh dari hasil penyaringan, selanjutnya diamkan semalam untuk memisahkan endapan dan cairan.

g. Pengeringan:

Endapan didekantir (buang cairan bagian atas), keringkan dalam oven pada suhu 50oC selama 10-14 jam.

h. Timbang dan diayak:

Gumpalan hasil pengeringan dihancurkan dengan blender, diayak dengan mesh 20 tau mesh 8.

i. Lakukan Pemerian sesuai Farmakope:

Organoleptis, reaksi dengan Iod, Moisturecontent.

j. Penyimpanan:

Masukkan pati dalam wadah kedap, beri label dan nama kelompok.

C. Evaluasi

Hasil Praktikum

a. Jumlah Bahan dan Hasil Pembuatan Amilum:

Nama bagian tanaman : Amylum Manihot (Pati Singkong)

Klasifikasi asal tanaman : tanaman singkong pertama kali diperkenalkan ke Kongo, Afrika oleh Portugis pada 1558.

Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta atau Magnoliophyta (tumbuhan berbiji) Sub Divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledoneae atau Magnoliopsida (biji berkeping dua)

Subkelas : Rosidae

Bangsa/Ordo : Euphorbiales Suku/Famili : Euphorbiaceae Marga/Genus : Manihot

(5)

Jenis/spesies : Manihot esculenta Crantz atau Maniot utilissima phol Nama daerah : Ketela pohon, ubi kayu, pohung, kasbi, sepe, boled,

budin (Jawa), sampeu (Sunda), kaspe (Papua), Cassava (Inggris), tapioca plant (Pilipina) Kamoteng kahoy dan sebagainya.

Jumlah awal singkong : 1022,67 gram

Jumlah setelah pengupasan : 807,54 gram

Jumlah setelah pemarutan : 779,75 gram

Jumlah endapan setelah disortir sebelum dikeringkan : 51,26 gram Jumlah endapan setelah disortir setelah dikeringkan : 35,74 gram Jumlah setelah menjadi amilum : 29,81 gram

Prosentase hasil dari bahan awal:

𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒆𝒌𝒔𝒕𝒓𝒂𝒔𝒊

× 𝟏𝟎𝟎%

𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍

= 29,81 𝑔𝑟𝑎𝑚

807,54 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100% = 3,69 %

Organoleptis Amilum:

Bentuk : Serbuk halus

Warna : Putih

Bau : Aroma khas singkong

Rasa : Hambar/ Tidak berasa

(6)

Bahan Baku Warna Bau Rasa Berat (gram)

Sebelum dikupas Coklat Khas Singkong

- 1022,67 g

Setelah dikupas dan dicuci, siap diparut

Kuning Khas Singkong

- 807,54 g

Endapan setelah didekantir, sebelum dikeringkan

Jingga terang Khas

Singkong - 51,26 g

Endapan setelah dikeringkan

Putih Khas

Singkong

- 035,74 g

Setelah diayak, siap kemas

Putih Khas

Singkong

Hambar/

Tidak berasa

29,81 g

b. Hasil pengujian Amilum:

Moisture content (%):

=𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒔𝒂𝒉 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒐𝒗𝒆𝒏) − 𝑨𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒂𝒚𝒂𝒌)

𝑨𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒂𝒚𝒂𝒌) × 𝟏𝟎𝟎 %

= 51,54 − 35,74

35,74 × 100 % = 5,026 %

Hasil Identifikasi:

Larutan Iod-KI Pembentukan gel Moisture content (%)

Berwarna biru tua keunguan

Berwarna putih bening

berbentuk gel padat = 51,54 − 35,74

35,74 × 100 %

= 5,026

(7)

Pembahasan

1.1 Pengertian Amilum

Amilum merupakan suatu polisakarida, mengandung banyak sekali unit glukosa (C6H10O5) yang saling berikatan satu sama lainnya dengan ikatan glikosidik. Panjang rantai glukosa yang menyusun amilum adalah sekita 300 – 1000 unit glukosa. Glukosa penyusun amilum tersebut membentuk dua polimer utama penyusun amilum, yaitu amilosa dan amilopektin yang berbentuk semi kristal. Amilosa merupakan polimer lurus yang tersusun dari ɑ-D- glukopiranosa yang saling berikatan dengan ikatan ɑ-1,4. Amilosa memiliki berat molekul kurang dari 0,5 juta Dalton. Sedangkan amilopektin merupakan polimer dari ɑ- Dglukopiranosa dengan banyak cabang.Berat molekulnya adalah sekitar 50 – 100 juta Dalton. Molekulnya saling terhubung dengan ikatan ɑ-1,4 dalam rantai lurusnya dan ikatan ɑ-1,6 dalam percabangannya(8,9,10).

1.2 Amilum sinking

Klasifikasi singkong :

Nama bagian tanaman : Amylum Manihot (Pati Singkong)

Klasifikasi asal tanaman : tanaman singkong pertama kali diperkenalkan ke Kongo, Afrika oleh Portugis pada 1558.

Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta atau Magnoliophyta (tumbuhan berbiji) Sub Divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledoneae atau Magnoliopsida (biji berkeping dua)

Subkelas : Rosidae

Bangsa/Ordo : Euphorbiales Suku/Famili : Euphorbiaceae Marga/Genus : Manihot

Jenis/spesies : Manihot esculenta Crantz atau Maniot utilissima phol Nama daerah : ketela pohon, ubi kayu, pohung, kasbi, sepe, boled,

budin (Jawa), sampeu (Sunda), kaspe (Papua), Cassava (Inggris), tapioca plant (Pilipina) Kamoteng kahoy dan sebagainya.

(8)

Singkong adalah tanaman perdu yang berasal dari Amerika Selatan. Lembah sungai Amazon adalah tempat penyebaran utamanya. Singkong merupakan tanaman dikotil berumah satu yang sering kali ditanam untukdiambil amilumnya. Ubi singkong memiliki kandungan amilum yang cukup tinggi. Telah diketahui bahwa ubi singkong basah (tanpa pengeringan) mengandung amilum sekitar 11,3 – 30%, sedangkan ubi yang telah dikeringkan mengandung amilum sekitar 80% (15,16). Amilum singkong memiliki bentuk serbuk sangat halus dan terkadang berupa gumpalan kecil 7 berwarna putih, tidak memiliki bau, dan tidak berasa. Amilum singkong praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol, serta memiliki susut pengeringan tidak lebih dari 15%. Amilum singkong memiliki kandungan amilosa sebesar 36% dan amilopektin sebesar 51.95%.

Menurut farmakope IV, Amylum manihot ( pati singkong ) Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl ( familia Euphorbiaceae ).

Pemerian : serbuk sangat halus, putih.

Kelarutan : paktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.

Mikroskopik : butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak, butir kecil diameter 5µm sampai 10µm, butir besar bergaris tengah 20µm sampai 35µm, hilus di tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak jelas,konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri atas dua atau tiga butir tunggal tidak sama bentuknya.

Bahan organik asing : tidak lebih dari sespora sel.

Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rata.

1.3 Pengujian larutan Iod

Amilum singkong diuji Iod untuk melihat bahwa yang diekstraksi tersebut benar- benar amilum. Hasil uji iod dapat dilihat dari hasil pengujian menunjukkan bahwa larutan amilum singkong berwarna biru setelah ditetesi iod. Warna tersebut timbul karena terjadi kompleks antara iod dan amilum. Hal ini terjadi karena iod mampu berinteraksi khusus dengan fraksi rantai lurus amilosa. Rantai amilosa mamiliki bentuk pilinan atau heliks yang mampu membentuk senyawa inklusi dengan iod dikarenakan adanya efek dipol imbas dan resonansi di sepanjang rantai heliks.

1.4 Pengujian Pembentukan Gel

Amilum singkong diuji pembentukan gel untuk melihat bahwa yang diekstraksi tersebut benar- benar amilum. Hasil uji gel dapat dilihat dari hasil pengujian menunjukkan bahwa larutan amilum singkong mengental setelah dipanaskan pada kompor penagas.

(9)

1.5 Pengujian/Perhitungan Moisture Content (%) Moisture content (%):

=𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒔𝒂𝒉 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒐𝒗𝒆𝒏) − 𝑨𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒂𝒚𝒂𝒌)

𝑨𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒂𝒚𝒂𝒌) × 𝟏𝟎𝟎 %

Kesimpulan:

Dapat disimpulkan bahwa Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan amilum yaitu penyiapan bagian tanaman sebagai sumber amilum, pengupasan kulit, pencucian,

pemarutan, pemerasan, pengendapan, pengeringan, timbang dan diayak, lakukan pemerian sesuai farmakope meliputi (organoleptis, reaksi dengan iod moisture contenct), dan terakhir adalah tahap penyimpanan. Amilum adalah polisakarida dalam tanaman yang disimpan sebagai cadangan makanan dalam biji buah. Dapat ditemukan di bagian lain tanaman, seperti umbi, seperti ubi jalar dan kentang. Biasanya digunakan sebagai bahan penghancur tablet.

Pada praktikum amilum singkong diperoleh :

Jumlah awal singkong : 1022,67 gram

Jumlah setelah pengupasan : 807,54 gram

Jumlah setelah pemarutan : 779,75 gram

Jumlah endapan setelah disortir sebelum dikeringkan : 51,26 gram Jumlah endapan setelah disortir sebelum dikeringkan : 35,74 gram Jumlah setelah menjadi amilum : 28,81 gram

Prosentase hasil dari bahan awal:

=𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒆𝒌𝒔𝒕𝒓𝒂𝒔𝒊

𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍 × 𝟏𝟎𝟎 %

= 29,91 𝑔𝑟𝑎𝑚

807,54 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100 % = 3,69 %

(10)

Organoleptis Amilum:

Bentuk : Serbuk halus

Warna : Putih

Bau : Aroma khas singkong

Rasa : Hambar/ Tidak berasa

Hasil pengujian Amilum:

Moisture content (%):

=𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒔𝒂𝒉 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒐𝒗𝒆𝒏) − 𝑨𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒂𝒚𝒂𝒌)

𝑨𝒎𝒊𝒍𝒖𝒎 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 (𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒂𝒚𝒂𝒌) × 𝟏𝟎𝟎 %

= 51,54−35,74

35,74 × 100 % = 5,026 %

(11)

Daftar Pustaka:

1. Farmakope Indonesia VI

2. Rowe, R. C. and P. J. Sheskey., M. E. Quinn. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press. Hal: 685 – 694.

3. https://youtu.be/re513LUrt2g 4. https://youtu.be/-jkDFM4gRG8

Surabaya, 24 Oktober 2023

Praktikan,

(Siti Lutfiana Sari)

(12)

LAMPIRAN PEMBUATAN AMILUM

Prosedur Kerja

Berat awal Berat setelah pengupasan Berat setelah pemarutan

Hasil pemerasan Endapan didekantir Setelah pengeringan

Sebelum pengayakan Setelah pengayakan Uji larutan Iod-KI

(13)

Pembentukan gel

Hasil menjadi gel

Referensi

Dokumen terkait