I. Reviu Pengalaman Belajar pada Kegiatan Orientasi
Bagian ini merefleksikan pengalaman mahasiswa selama kegiatan orientasi PPL I di SD Negeri 23 Palembang. Analisis difokuskan pada pengalaman yang berguna dan menarik, berguna namun kurang menarik, menarik namun kurang berguna, dan pengalaman yang tidak menarik dan tidak berguna. Mahasiswa berhasil membangun relasi positif dengan para guru di sekolah, namun kurang efisien dalam proses pengumpulan informasi dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
1.1 Pengalaman Berharga dan Menarik
Mahasiswa merasakan pengalaman yang berguna dan menarik adalah dapat mengenal dan bertegur sapa dengan para guru di SD Negeri 23 Palembang. Hal ini membangun pondasi relasi yang baik untuk kelancaran kegiatan PPL selanjutnya. Kemampuan bersosialisasi dan membangun jaringan profesional menjadi poin positif yang didapat. Interaksi awal yang positif ini penting untuk menciptakan suasana kolaboratif dan saling mendukung selama proses PPL berlangsung.
1.2 Pengalaman Bermanfaat Namun Kurang Menarik
Proses koordinasi dengan kelompok PPL untuk wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dianggap kurang menarik. Meskipun bermanfaat untuk mendapatkan informasi penting, prosesnya terasa kurang efisien dan menimbulkan sedikit ketidaknyamanan. Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah meningkatkan koordinasi dan perencanaan yang lebih matang agar proses pengumpulan informasi menjadi lebih terstruktur dan efisien, mengurangi potensi hambatan dan ketidaknyamanan.
1.3 Pengalaman Menarik Namun Kurang Bermanfaat
Berkenalan dengan siswa kelas VI B dan mengamati kondisi ruang kelas dinilai menarik, namun belum memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan pembelajaran PPL. Meskipun membangun relasi awal dengan siswa penting, aktivitas ini perlu diintegrasikan dengan tujuan pembelajaran yang lebih terarah agar lebih bermanfaat. Observasi awal sebaiknya difokuskan pada aspek-aspek yang relevan dengan pembelajaran di kelas tersebut.
1.4 Pengalaman yang Tidak Menarik dan Tidak Bermanfaat
Mengobrol dengan penjaga sekolah dinilai tidak menarik dan tidak bermanfaat bagi kegiatan PPL. Aktivitas ini perlu dievaluasi dan dihindari pada kegiatan PPL selanjutnya agar waktu dan energi terfokus pada aktivitas yang lebih produktif. Penggunaan waktu selama PPL perlu dimaksimalkan untuk kegiatan yang berdampak langsung pada tujuan pembelajaran dan pengembangan profesionalisme mahasiswa.
II. Reviu Pengalaman Belajar pada Kegiatan Observasi
Bagian ini menganalisis pengalaman mahasiswa selama observasi pembelajaran. Fokus analisis meliputi observasi proses pembelajaran dan lingkungan belajar. Mahasiswa berhasil mengamati proses pembelajaran dan lingkungan belajar, namun terdapat beberapa kendala yang perlu diperhatikan.
2.1 Pengalaman Berharga dan Menarik
Pengalaman mengamati proses pembelajaran bersama guru pamong dan observasi lingkungan belajar dinilai berguna dan menarik. Mahasiswa memperoleh pemahaman langsung mengenai praktik pembelajaran di kelas dan kondisi lingkungan sekolah. Pengalaman ini menjadi dasar untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan PPL selanjutnya. Observasi yang terstruktur dan terencana akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang konteks pembelajaran di sekolah tersebut.
2.2 Pengalaman Bermanfaat Namun Kurang Menarik
Permintaan untuk mengajar tanpa persiapan sebelumnya dianggap kurang menarik, meskipun bermanfaat untuk menguji kemampuan. Ketidaknyamanan ini menunjukkan perlunya perencanaan yang lebih matang dan komunikasi yang efektif antara mahasiswa dan guru pamong. Penting untuk memastikan kesiapan mahasiswa sebelum diminta untuk mengajar, baik dari segi materi maupun pedagogi. Perencanaan yang baik dan komunikasi yang efektif dapat meminimalisir situasi yang tidak diinginkan.
2.3 Pengalaman Menarik Namun Kurang Bermanfaat
Berkenalan dengan siswa dan mengetahui kehidupan mereka dinilai menarik, tetapi belum sepenuhnya berkontribusi pada tujuan observasi. Meskipun membangun relasi dengan siswa penting, fokus observasi harus tetap terarah pada aspek-aspek pembelajaran. Pengumpulan data yang sistematis dan terfokus akan memberikan informasi yang lebih berharga untuk analisis dan evaluasi pembelajaran.
2.4 Pengalaman yang Tidak Menarik dan Tidak Bermanfaat
Mahasiswa menilai keseluruhan kegiatan observasi bermanfaat. Tidak ada pengalaman yang dianggap tidak menarik dan tidak bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan observasi yang dilakukan telah terencana dengan baik dan efektif. Evaluasi diri yang positif ini menunjukan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya observasi dalam proses pembelajaran dan kesiapannya dalam mengikuti kegiatan PPL selanjutnya.
III. Reviu Pengalaman Belajar pada Kegiatan Asistensi Mengajar
Bagian ini membahas pengalaman mahasiswa selama asistensi mengajar. Analisis meliputi pengalaman yang didapat, tantangan yang dihadapi, dan pelajaran berharga yang diperoleh.
3.1 Pengalaman Berharga dan Menarik
Asistensi mengajar di kelas VB bersama Ibu Irma Anggraini, S.Pd., memberikan pengalaman berharga mengenai pentingnya penguasaan berbagai aspek kependidikan. Pesan guru pamong “Jadi Guru itu Nata harus bisa semua Hal” menjadi pembelajaran berharga tentang profesionalisme guru. Pengalaman ini mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya di berbagai bidang kependidikan. Hal ini penting untuk membentuk seorang guru yang profesional dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran.
3.2 Pengalaman Bermanfaat Namun Kurang Menarik
Observasi terhadap rancangan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru pamong dianggap bermanfaat, namun kurang menarik. Meskipun penting untuk mempelajari perencanaan pembelajaran, proses ini dapat ditingkatkan agar lebih interaktif dan engaging. Proses observasi rancangan pembelajaran dapat diintegrasikan dengan diskusi dan feedback yang lebih aktif agar lebih menarik dan bermanfaat bagi mahasiswa. Partisipasi aktif dalam proses perencanaan pembelajaran akan meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam merancang pembelajaran yang efektif.
3.3 Pengalaman Menarik Namun Kurang Bermanfaat
Membantu siswa yang kesulitan belajar dinilai menarik, namun belum sepenuhnya memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan kemampuan mengajar. Meskipun membantu siswa penting, perlu diintegrasikan dengan strategi pembelajaran yang lebih terstruktur. Pembinaan yang terarah dan terencana akan memberikan dampak yang lebih besar bagi siswa maupun pengembangan kemampuan mengajar mahasiswa. Penting untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa dan memberikan bantuan yang tepat sasaran.
3.4 Pengalaman yang Tidak Menarik dan Tidak Bermanfaat
Mahasiswa menyatakan bahwa semua kegiatan asistensi mengajar bermanfaat. Tidak ada pengalaman yang dianggap tidak menarik dan tidak bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan asistensi mengajar telah memberikan pengalaman belajar yang positif dan berharga bagi mahasiswa. Evaluasi diri yang positif ini mencerminkan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan praktik pembelajaran terbimbing.
IV. Reviu Pengalaman Belajar pada Kegiatan Praktik Pembelajaran Terbimbing
Bagian ini menganalisis pengalaman mahasiswa selama praktik pembelajaran terbimbing. Fokus analisis meliputi pengalaman mengajar Pendidikan Pancasila, tantangan dalam mengelola kelas, dan strategi pembelajaran yang digunakan.
4.1 Pengalaman Berharga dan Menarik
Mengajar Pendidikan Pancasila dan memberikan contoh penerapannya di lingkungan sekolah memberikan pengalaman yang berharga dan menarik. Mahasiswa berhasil menyampaikan materi dan memberikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila. Pengalaman ini meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang materi dan strategi pembelajaran. Pengalaman ini juga melatih kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mengelola kelas secara efektif.
4.2 Pengalaman Bermanfaat Namun Kurang Menarik
Memahami karakteristik peserta didik, kebutuhan belajar, dan gaya belajarnya merupakan pengalaman yang bermanfaat. Namun, keengganan siswa untuk aktif dalam diskusi merupakan tantangan. Kemampuan mahasiswa dalam memahami karakter dan gaya belajar siswa perlu dikembangkan lebih lanjut. Penting untuk mencari strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan partisipasi siswa dan mengatasi rasa malu mereka dalam menyampaikan pendapat.
4.3 Pengalaman Menarik Namun Kurang Bermanfaat
Siswa kelas IV D mudah dikondisikan dan aktif, tetapi beberapa siswa sering izin keluar kelas. Meskipun kelas mudah dikondisikan, perilaku siswa yang sering izin keluar perlu ditangani. Perlu strategi manajemen kelas yang lebih efektif untuk mengatasi masalah disiplin siswa. Penting untuk mengidentifikasi penyebab siswa sering izin keluar dan mencari solusi yang tepat.
4.4 Pengalaman yang Tidak Menarik dan Tidak Bermanfaat
Kendala teknis seperti mati lampu yang mengakibatkan proyektor tidak berfungsi, membuat siswa jenuh. Metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan kurang efektif mengatasi kebosanan siswa. Perlunya fleksibilitas dan variasi metode pembelajaran untuk mengatasi kendala teknis dan menjaga antusiasme siswa. Penting untuk mempersiapkan alternatif strategi pembelajaran jika terjadi kendala teknis agar proses pembelajaran tetap efektif.
V. Rumusan Hasil dan Perubahan yang Akan Dilakukan
Bagian ini merangkum keseluruhan pengalaman PPL I dan rencana perbaikan untuk PPL II. Mahasiswa menyadari pentingnya manajemen waktu, perencanaan RPP yang matang, dan pemilihan strategi, metode, dan model pembelajaran yang tepat.