• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Ketua Pelaksana

Dr Marni Br Karo, STr.Keb.,SKM.,M.Kes NIDN. 0313068803

Anggota Pelaksana :

Disusun oleh Kelompok Wilayah Bekasi

Dr. Lenny Irmawati, SST., M.Kes

0319017902 Riyen Sari,SST.,M.KM 0313068803

Linda K. Telaumbanua, SST., M.Keb

0302028001 Friska Junita,SST.,M.KM 0329068602

ShintaKurniawati 211560511027 TatiNurmaliha 211560511033

Umi Rachmawati 211560511034 Ezra Tamba 211560511010

FauziahHandayani 211560511011 YuniRakhmawati 211560511037

Siti Amanah 211560511030 Irma Yuanita 211560511014

Siska Oktavia 211560511029 Alviani Cahya Lestari 211560511002 Roma Deliana Purba 211560511024 SilvinaNurmaulida 211560511028 Nunung Surwatini 211560511020 Oktari Maulani 211560511022

Khadmiati 211560511017 Alvinda Pratiwi 211560511003

Hanita Indra Yuliana 211560511012

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA BEKASI 2022

Ayo Pintar Atur Kehamilan dan Nutrisi, ASI Dalam Mencegah Stunting di Wilayah Puskesmas Jatimulya Tahun 2022

(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PENGBDIAN MASYARAKAT 1. Judul

“Ayo Pintar Atur Kehamilan dan Nutrisi ASI Dalam Mencegah Stunting di Wilayah Puskesmas Jatimulya Tahun 2022”

2. Ketua Pelaksana

Nama : Dr Marni Br Karo, STr.Keb.,SKM.,M.Kes

NIDN : 0313068803

Jabatan : Dosen

Program Studi : Kebidanan (Profesi) Nomor Telepon : 08111399366 3. Personalia Anggota

Dr lenny Irmawaty, SST.,M.Kes : 0319017902 Linda K Telaumbanua, SST.,M.Keb : 0302028001 Riyen Sari,SST.,M.KM : 0313068803 Friska Junita,SST.,M.KM : 0329068602

Ezra Tamba 211560511010

Fauziah Handayani 211560511011

Khadmiati 211560511017

Irma Yuanita 211560511014 Roma Deliana Purba 211560511024 Siska Oktavia 211560511029 Tati Nurmaliha 211560511033 Umi Rahmawati 211560511034 Yuni Rakhmawaty 211560511037 Shinta Kurniawati 211560511027 Siti Amanah 211560511030 Nunung Surwatini 211560511020 Hanita Indra Yuliana 211560511012 Alviani Cahya Lestari 211560511002 Silvina Nurmaulida 211560511028 Oktari Maulina 211560511022

(3)

3 Alvinda Pratiwi 211560511003 4. Jangka waktu kegiatan : 3 Bulan

5. Bentuk Kegiatan : Kunjungan Rumah (Home Visite) pemantauan tumbuh kembang anak, KIE , pemberian makanan tambahan, pemberian bahan alami daun kelor dalam bentuk pudding dan pelayanan masyarakat

6. Jumlah Panitia : 22 Orang 7. Jumlah Peserta : 19 Orang 8. Biaya yang diperlukan : 3.500.000,.

9. Sumber dana : STIKes Medistra Indonesia Sumber Lain : Klinik Paramitra dan BPM Bekasi

Mengetahui

Menyetujui,

Ketua Pelaksana

Dr Marni Br Karo, STr. Keb, SKM,M.Kes NIDN. 0313068803

Pjs. Kepala Program Studi Kebidanan (S1 dan Profesi)

Farida M Simanjuntak, SST.,M.Kes NIDN. 03228018103

Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Rotua Suryani, SKM.,M.Kes NIDN 0315018401

(4)

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Atur Kehamilan dan Nutrisi ASI Dalam Mencegah Stunting di Wilayah Puskesmas Jatimulya Tahun 2022 .

Proposal ini disusun guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan stase asuhan kebidanan komunitas.Penyusunan laporan ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan serta bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu perkenankanlah kami mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Usaman ompusunggu, SE, selaku pembina Yayasan Medistra Indonesia 2. Saver M Ompusunggu, SE selaku ketua Yayasan Medistra Indonesia 3. Vermona mArbun, M.KM selaku BPH Yayasan Medistra indonesia 4. Riris, Sp.Jiwa, selaku ketua Senat STIKes Medistra Indonesia

5. Dr.Lenny Irmawaty, SST., M.Kes selaku Ketua STIKes Medistra indonesia 6. Puri Kresnawati, SST., M.KM selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik

STIKes Medistra Indonesia

7. Farida Banjarnahor, SH selaku Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Umum STIKes Medistra Indonesia

8. Hainun Nisa, SST., M.Kes selaku Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan dan Alumni STIKes Medistra Indonesia

9. Pjs Farida Simanjuntak, SST., M.Kes selaku PJS Ketua Program Studi Kebidanan (S1) dan Profesi Bidan STIkes Medistra Indonesia

10. Renince, SST., M.Keb selaku Kordinator Profesi Bidan STIkes Medistra Indonesia

11. Dr. Marni Br Karo, S.Tr.Keb., SKM., M.Kes selaku kordinator stase Askeb komunitas program Studi Profesi Bidan STIKes Medistra Indonesia

(5)

5

12. Semua dosen Prodi Pendidikan Profesi Bidan STIkes Medistra Indonesia

13. Teman sejawat profesi yang telah bekerjasama dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini.

Tiada balasan yang dapat kami sampaiakn, selain do’a semoga dimudahkan dalam setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Di harapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan profesi Bidan.

Akhirnya sebagai karya manusia, laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan dan kami terima dengan lapang dada.

Bekasi, 30 Mei 2022

(6)

6 DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Analisa Situasi……….. 1

B. Masalah Mitra ……….. 3

1. Identifikasi Masalah……….. 3

2. Rumusan Masalah ... . 3

BAB II SOLUSI TARGET DAN LUARAN ... . 4

A. Tujuan………... 4

1. Tujuan Umum ……….. 4

2. Tujuan Khusus ………. 4

3. Manfaat Kegiatan………. 4

B. Kerangka Pemecahan Masalah……… 4

C. Khalayak Sasaran Antara Yang Strategis……… 4

BAB III METODE PELAKSANAAN ... 6

A.Solusi Yang Ditawarkan ... 6

B.Metode Pendekatan ... 6

C.Partisipan Mitra ... 6

D.Luaran ... 7

BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ... 8

A.Hasil ... 8

B.Luaran ... 8

BAB V PENUTUP……….. 9

A. Kesimpulan……… 10

B. Saran………. 11

Daftar Pustaka ... 12

(7)

7 BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi

Mengurangi kesenjangan kesehatan dan tidak meninggalkan siapapunadalah bagian dari tujuan Sustainable Development Goals (SDG) dan agenda2030 SDG (SDG, 2018).

WHO dalam program terbarunya dengan target menurunkan 40% kasus anak stunting dibawah 5 tahun (Balita), telahmenyusun serial The Equity consideration for achieving global nutritiontarget 2025. Pendekatan intervensi nutrisi menjadi salah satu programutamayang diharapkan mampu menurunkan dan mencegah kasus stunting di seluruh dunia khususnya Indonesia.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis dan paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Kondisi stunting baru Nampak setelah bayi berusia 2 tahun yang ditunjukkan dengan nilai standar deviasi (SD) unit z (z-score) tinggi badan menurut umur (TB/U) <-2 SD untuk balita pendek dan <-3 SD untuk balita sangat pendek (Kemenkes RI, 2016). Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya stunting pada balita baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Beberapa kareteristik seperti status sosial, ekonomi, keluarga, pola asuh keluarga dan perawatan kesehatan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita (TN2PK, 2017). Angka kejadian stunting pada tahun 2017 didunia adalah 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita. Lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia 55%, sedangkan lebih dari sepertiganya 39% balita stunting tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita stunting di Asia, proporsi terbanyak berasal dari Asia selatan yaitu 58,7% balita stunting dan proporsi paling sedikit di Asia tengah 0,9%

balita stunting. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi diAsia tenggara, setelah Timor leste dan India yaitu 36,4% (Kemenkes, 2018).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 Indonesia merupakan Negara kelima didunia dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting.

(8)

8

Hasil Riskesdas juga menyatakan prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan namun masih tergolong tinggi menurut standar WHO yaitu <20%. Hasil riskesdas tahun 2013, prevalensi stunting adalah 37,2% balita, sedangkan pada tahun 2018 adalah 30,8% ( Riskesdas, 2018).

Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting perlu dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dari balita. Pemerintah Indonesia dalam menangani masalah stunting yaitu melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan pada sektor Kesehatan dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan bayi balita sedangkan intervensi gizi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sector Kesehatan (Kemendes, Pembangunan Daerah Tertinggal dan transmigrasi, 2018).

Sebuah program tentunya sangat membutuhkan partispasi dari masyarakat sekitar agar program tersebut dapat berhasil atau berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Partisipasi dari masyarakat juga dapat menunjukan suatu program dapat diterima atau tidaknya oleh masyarakat sekitar.

Stunting yang terjadi pada balita dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Secara tidak langsung dampak tersebut dapat berakibat pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degenaratif, peningkatan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di masa mendatang. Dampak tersebut dapat meningkatkan kemiskinan dimasa yang akan datang dan secara tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga. Stunting pada balita di negara berkembang dapat disebabkan karena faktor genetik dan faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada balita yaitu pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder.

Sedangkan, apabila pendapatan orang tua rendah maka sebagian besar pendapatan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga dapat menyebabkan keluarga rawan pangan. Keluarga yang pemiliki pendapatan rendah dan rawan pangan dapat menghambat tumbuh kembang balita (stunting).

(9)

9

(10)

10 Masalah Mitra

1. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya pengetahuan Keluarga penyebab Stunting

2. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang Risiko Kesehatan Pada Anak Stunting 3. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang Pencegahan Stunting

2. Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan ibu dan keluarga tentang penyebab stunting, risiko kesehatan pada stunting, pencegahan stunting?

(11)

11 BAB II

SOLUSI, TARGET DAN LUARAN

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menambah ilmu dan solusi serta wawasan keluarga tentang stunting, bahaya stunting, pencegahan stunting.

2. Tujuan Khusus

A. Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Stunting B. Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Stunting

C. Keluarga Dapat Mengetahui Risiko Kesehatan Pada Anak Stunting D. Keluarga Dapat Mengetahui Cara Pencegahan Stunting

E. Melatih pembuatan pudding daun kelor untuk mencegah stunting B. Manfaat Kegiatan

Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian yang terkait stunting pada balita

C. Kerangka Pemecahan Masalah

Upaya meningkatkan pemahaman ibu dan keluarga tentang penyebab stunting, bahaya stunting, pencegahan stunting menggunakan bahan alami

. D. Khalayak Sasaran Antara Yang Strategis

Pentingnya Kegiatan pengabdian masyarakat untuk Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu dan keluaga tentang stunting dan cara pembuatan pudding daun kelor

(12)

12 BAB III

METODE PELAKSANAAN 1. Solusi yang Ditawarkan

Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Pengabdian masyarakat secara kunjungan rumah balita yang mengalami STUNTING.

Dengan melakukan penyuluhan seputar stunting dan memberikan eduksi serta bantuan berupa makanan sehat, pengenalan cara pengelolaan mengkonsumsi pudding daun keloar mencegah stunting akan dilakukan oleh Mahasiswa STIKes Medistra Indonesia dan didampingi oleh dosen pengampu dengan memberikan materi yang mudah dimengerti dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh sasaran.

2. Pengabdian masyarakat dilakukan langsung kepada masyarakat yang akan menjadi peserta orangtua, balita.

Dalam rangka mencapai tujuan yang tercantum diatas maka ditempuh langkah- langkah sebagai berikut :

1. Menghubungi :

a. Koordinator Keluarga Balita Stunting b. Dosen Pembimbing Penyuluhan c. Puskesmas Jatimulya

2. Metode Pendekatan

Dalam rangka mencapai tujuan yang tercantum diatas, maka ditempuh langkah- langkah sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian wilayah di Jatimulya

2. Berkoordinasi dengan pihak Puskesmas wilayah Jatimulya

3. Pendekatan orantua balita yang mengalami stuntingdiwilayah Puskesmas Jatimulya 4. Pelatihan pembuatan pudding daun kelor dalam mencegah stunting

Kegiatan kunjungan rumah, edukasi kesehatan tentang program pencegahan stunting, demonstrasi pelatihan pembuatan daun kelor dan pemeriksaan tumbuh kembang akan dilaksankan kunjungan rumah Jumat, 27-28 Mei 2022

C. Partisipasi Mitra

(13)

13

Kegiatan ini tidak mungkin berhasil tanpa adanya keterkaitan antar pihak lain. Dalam hal ini pihak setempat seperti RT dan Para Kader, Kepala Puskesmas Jatimulya sebagai pihak yang sangat mendukung dan membantu terlaksananya kegiatan Pengmas (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat) berhasil di laksanakan dan target yg diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga tentang stunting. Selain itu diharapkan juga dapat mendukung kegiatan kegiatan pengabdian masyarakat berikut nya demi tercapainya target yang lebih banyak.

(14)

14 BAB IV

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI A. HASIL

Pengabdian dimasyarakat ini telah dilakukan dari tanggal 12 mei 2022 dan dilakukan penyuluhan dan kunjungan rumah tanggal 27 mei 2022. Mahasiwa dan dosen Stikes Medistra melakukan kunjungan rumah anak balita stunting dilakukan berdasarkan data yang ada dipuskesmas jatimulya ada 10 balita yang mengalami stunting. Kegiatan ini dilakukan atas persetujuan keluarga/orang tua balita tanpa ada unsur paksaan. Pada saat melakukan tampak keluarga merasa senang atas kunjungan rumah yang dilakukan oleh mahasiswi dan dosen Stikes Medistra. Keluarga Balita sangat senang dan antusias menerima kunjungan rumah yang dilakukan karna menerima bantuan berupa susu dan biscuit serta mendapatkan edukasi dalam pengolahan makanan bergizi dan sehat dan penjelasan pengolahan pudding daun kelor dalam meningkatkan berat badan.

B. LUARAN

Memberikan Pembelajaran dan pelayanan masyarakat khususnya keluarga balita stunting tentang stunting, pencegahan stunting. Dalam hal ini orangtua balita stunting telah mengetahui tentang pencegahan stunting dan pengolahan makanan bergizi serta cara pembuatan pudding daun kelor untuk meningkatkan berat badan. Serta memberikan edukasi tentang stunting.

C. RENCANA KEGIATAN

No Nama Kegiatan

Mei

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 Persiapan

a. Koordinasi dengan sekolah Paud setempat b.membuat surat permohonan untuk kegiatan

c. Menyiapkan proposal pelaksanaan

(15)

15 penyuluhan

2 Pelaksananaan penyuluhan a. Mendata peserta absensi

b. Pelaksanaan penyuluhan 3 Pelaporan

a. Menyiapkan dan menyusun kegaiatan akhir b. Menyusun laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan

(16)

16 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengkajian kelompok jumlah balita di wilayah PKM mustikajaya terdapat 8,744 (100%) balita, diketahu terdapat balita sehat 8,734 (90%), dan 10 (10%) balita yang mengalami stunting.

B. SARAN

Diharapkan kepada orang tua agar dapat melakukan upaya pemenuhan gizi anak sejak dini yakni dengan memberikan air susu ibu / ASI pada anak memberikan gizi yang seimbang pada keluarga yang disajikan pada menu setiap hari dan memantau pertumbuhan anak dan perkembangan fisik dan fungsi tubuh

(17)

17

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita setelah pemberian bantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/ News medical. (2015). Penyebab Gizi Kurang. http://www.news- medical.net/health/Causes-of-malnutrition-(Indonesian).aspx

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2018. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, Jakarta:

Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan.

Banjarmasin, M., & Asuh, P. (2021). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 Bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 4(1), 3 42. https://doi.org/10.32584/jika.v4i1.959

(18)

18 Lampiran

a. Surat Pengantar Ke Wilayah Pengabdian Masyarakat

(19)

19

b. Surat Jawaban Dari Wilayah tempat PKM

(20)

20 c. Absensi Peserta

d. Absensi Panitia

e. Berita Acara

(21)

21

(22)

22

(23)

23 f. Dokumentasi

g. Spanduk

(24)

24 h. Sertifikat

Referensi

Dokumen terkait

1) Decisions made regarding marriage matters through the Customary Judicial Council especially divorce decision should be submitted to the court for hearing and verification