• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK UNIT OPERASI PUSRI-III PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

N/A
N/A
20-131 Andrew Asael Nainggolan

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK UNIT OPERASI PUSRI-III PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT OPERASI PUSRI-III

PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Periode Kerja Praktek 6 Juni – 8 Agustus 2022

Disusun Oleh

Salsabila Fitria Ekoputri NPM 1910631230040

Sumarsih NPM 1910631230042

Bujaeromy NPM 1910631230051

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN 2022

(2)
(3)

ii

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

UNIT OPERASI PUSRI-III

PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Periode Kerja Praktek 6 Juni – 8 Agustus 2022

Disusun Oleh

Salsabila Fitria Ekoputri NPM 1910631230040

Sumarsih NPM 1910631230042

Bujaeromy NPM 1910631230051

Karawang, Agustus 2022 Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing 1 Kerja Praktek

Dessy Agustina Sari, ST., MT.

NIDN 00099088801

Dosen Pembimbing 2 Kerja Praktek

Vera Pangni Fahriani, S.Pd., M.Pd.

NIDN 002202914 Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik

Dr. Maman Suryaman, M.M.Pd.

NIP 196104211985031017

Koordinator Program Studi Teknik Kimia Unsika

Dr. Meka Saima Pedani, S.Si., M.T.

NIP 199601042022032000

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT berkat hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan masa kerja praktek serta laporan di PT Pupuk Sriwidjaja. Laporan kerja praktek ini dibuat oleh penulis sebagai hasil dari pelaksanaan kerja praktek yang berlokasi di Departemen Operasi PUSRI-III PT Pupuk Sriwidjaja Palembang pada tanggal 6 Juni – 8 Agustus 2022.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu selama kegiatan kerja praktek serta dalam penyusunan laporan diantaranya:

1. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan ketulusan cinta, doa, dukungan dan pengorbanan baik secara moral maupun material yang tak pernah habis

2. Ibu Dr. Meka Saima Pedani, S.Si., MT selaku Koordinator Program Studi Teknik Kimia Universitas Singaperbangsa Karawang

3. Ibu Dessy Agustina Sari, ST., MT dan Ibu Vera Pangni Fahriani, S.Pd., M.Pd.

selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek

4. Bapak Viesman selaku VP Shift PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 5. Bapak Agus Sunoto selaku VP Departemen Operasi PUSRI III

6. Bapak Johan Setiawan selaku Assistent Superintendent Amonia PUSRI-III dan juga pembimbing lapangan kerja praktek

7. Bapak Mohammad Fahmi dan Bapak Iryadi Faisal selaku AVP dan Assistent Superintendent Unit Urea PUSRI-III

8. Bapak Joni Ismantoro dan Bapak Yosef Junilius selaku AVP dan Assistent Superintendent Unit Utilitas PUSRI-III

9. Bapak Mashuri dan Bapak Abraham Arif selaku AVP dan Assistent Superintendent STG-Batubara

10. Bapak Ikhmal Zuhdi selaku AVP Handling Batubara

11. Bapak Harry dan Bapak Endang selaku Process Engineer PUSRI-III

(6)

v

12. Bapak Haryoso, Pak Rally dan Bapak Arianda selaku Supervisor Unit Urea, Supervisor Unit Utilitas dan Operator Panel Amonia PUSRI-III

13. Seluruh karyawan Unit Amonia, Unit Urea, Unit Utilitas PUSRI III dan STG- BB (Staff TU, Supervisor, Foreman Senior, Operator Panel, serta Operator Lapangan)

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktek ini masih terdapat beberapa kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis mikili. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari semua pihak untuk mewujudkan perkembangan yang positif. Demikian laporan kerja praktek ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Palembang, Agustus 2022

Tim Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

LAPORAN KERJA PRAKTEK 1

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 1 1.2 Sejarah Pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 1 1.3 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan 7

1.3.1 Visi Perusahaan 7

1.3.2 Misi Perusahaan 7

1.3.3 Nilai-nilai Perusahaan 8

1.4 Makna Logo Perusahaan 8

1.5 Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 10

1.6 Tata Letak Pabrik 13

BAB II STRUKTUR ORGANISASI 16

2.1 Struktur Organisasi 16

2.1.1 Divisi Operasi 20

2.1.2 Divisi Teknologi 22

2.1.3 Divisi Pemeliharaan 26

2.1.4 Divisi Jasa Pelayanan Pabrik 27

2.1.5 Divisi Pengembangan 28

2.1.6 Divisi Teknik dan Rantai Pasok 28

2.2 Jam Kerja Karyawan 29

2.3 Peraturan-peraturan Kerja (K3) 29

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 33

3.1 Pengertian Pupuk 33

(8)

vii

3.2 Klasifikasi Pupuk 34

3.3 Pupuk Urea 35

3.4 Pupuk NPK 36

BAB IV SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK 38

4.1 Bahan Baku Utama 38

4.1.1 Bahan Baku Utama Pabrik Amonia 38

4.1.1.1 Gas Alam 38

4.1.1.2 Udara 39

4.1.1.3 Air 41

4.1.1.4 Karbon dioksida (CO2) 42

4.1.2 Bahan Baku Utama Pabrik Urea 42

4.1.2.1 Amonia Cair 43

4.1.2.2 Gas CO2 44

4.2 Bahan Penunjang 44

4.2.1 Pabrik Amonia 44

4.2.2 Pabrik Urea 46

BAB V PROSES PRODUKSI 49

5.1 Proses Umum Pembentukan Amonia pada Pabrik Amonia 49

5.1.1 Seksi Feed Treating 50

5.1.2 Seksi Reforming 55

5.1.3 Seksi Purifikasi dan Metanasi 59

5.1.4 Seksi Sintesa Amonia dan Pemurnian Produk 64 5.1.5 Tahap Pendinginan dan Pemurnian Produk (Refrigrasi) 67

5.1.6 Seksi Purge Gas Recovery Unit (PGRU) 68

5.1.7 Produk Pabrik Amonia 70

5.2 Proses Umum Pembentukan Urea pada Pabrik Urea 71

5.2.1 Seksi Sintesa 72

5.2.2 Seksi Purifikasi (Dekomposisi) 74

5.2.3 Seksi Recovery 78

5.2.4 Seksi Finishing (Kristalisasi/Pembutiran) 80

5.2.5 Produk Pabrik Urea 83

BAB VI UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH 86

(9)

viii

6.1 Proses Umum Bagian Utilitas 86

6.1.1 Unit Pengolahan Air (Water Treatment Plant) 87 6.1.2 Unit Penyedia Air Bebas Mineral (Demineralized Water) 92

6.1.3 Unit Pendingin Air (Cooling Tower) 95

6.1.4 Sistem Tegangan Listrik 97

6.1.5 Deaerator 100

6.1.6 Waste Heat Boiler 101

6.1.7 Package Boiler (PB) 103

6.1.8 Udara Pabrik dan Udara Instrumen (Plant Air and Instrument Air) 104

6.2 Pengolahan Limbah 107

BAB X PENUTUP Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA 113

LAMPIRAN Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Spesifikasi Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 5 Tabel 1.2 Makna Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 10 Tabel 1.3 Layout komplek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 14

Tabel 4.1 Komposisi Gas Alam 39

Tabel 4.2 Komposisi udara dari alam dalam keadaan standar 40

Tabel 4.3 Komposisi Sifat Fisik Udara 41

Tabel 4.4 Sifat Fisik Air 42

Tabel 4.5 Sifat Fisis Karbon dioksida 42

Tabel 4.6 Sifat Fisis Amonia 43

Tabel 4.7 Sifat Fisis Gas CO2 44

Tabel 4.8 Bahan Penunjang pada pabrik Amonia 44

Tabel 4.9 Tipe Katalis pada Pabrik Amonia PUSRI-III 46 Tabel 4.10 Bahan Penunjang pada Pabrik Urea PUSRI-III 47 Tabel 5.1 Komposisi Gas Outlet Primary Reformer 57 Tabel 5.2 Komposisi Gas Outlet Secondary Reformer 59 Tabel 5.3 Spesifikasi Produk Amonia PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 70 Tabel 5.4 Sifat Fisika dan Spesifikasi Urea Prill 84 Tabel 5.5 Spesifikasi Produk Urea pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 85

Tabel 6.1 Kualitas Air Sungai Musi 88

Tabel 6.2 Listrik yang dihasilkan GTG PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 97

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 9

Gambar 1. 2 Tata Letak PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 11 Gambar 1. 3 Peta Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 11 Gambar 1. 4 Layout Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 13 Gambar 2. 1 Bagan Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 18

Gambar 2. 2 Bagan Organisasi Divisi Operasi 20

Gambar 2. 3 Bagan Organisasi Divisi Teknologi 23

Gambar 2. 4 Bagan Organisasi Divisi Pemeliharaan 26 Gambar 2. 5 Bagan Organisasi Divisi Jasa Pelayanan Pabrik 27 Gambar 2. 6 Bagan Organisasi Divisi Pengembangan 28 Gambar 2. 7 Bagan Organisasi Divisi Teknik dan Rantai Pasok 28

Gambar 5. 1 Diagram Alir Proses Amonia 50

Gambar 5. 2 Process Flow Diagram Seksi Feed Treating 51 Gambar 5. 3 Process Flow Diagram Seksi Reforming 59 Gambar 5. 4 Process Flow Diagram Seksi Purifikasi 60 Gambar 5. 5 Diagram Kesetimbangan LTSC dan HTSC 61

Gambar 5. 6 Process Flow Diagram CO2 Removal 62

Gambar 5. 7 Process Flow Diagram Unit Metanasi 64

Gambar 5. 8 Process Flow Diagram Seksi Sintesa Amonia 65 Gambar 5. 9 Process Flow Diagram Seksi Refrigeration 68 Gambar 6. 1 Keterkaitan Unit Utilitas dengan Pabrik Amonia dan Urea 86 Gambar 6. 2 Process Flow Diagram Water Treatment PUSRI III 91 Gambar 6. 3 Process Flow Diagram Demineralized Water Plant PUSRI III 92 Gambar 6. 4 Process Flow Diagram Cooling Tower PUSRI III 95 Gambar 6. 5 Process Flow Diagram Gas Turbine Generator PUSRI III 99 Gambar 6. 6 Skema Proses Daerasi pada Deaerator 100 Gambar 6. 7 Process Flow Diagram Waste Heat Boiler PUSRI III 103

(12)

xi

Gambar 6. 8 Process Flow Diagram Package Boiler PUSRI III 104 Gambar 6. 9 Process Flow Diagram Plant Air & Instrument Air System 106 Gambar 6. 10 Process Flow Diagram PUSRI Effluent Treatment 109

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Indonesia merupakan negara yang berlimpah akan kekayaan alamnya, tanah yang begitu subur dan iklim tropis yang sangat mendukung untuk pengembangan dalam bidang pertanian. Selain itu, Indonesia menjadi negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang kekuatan ekonomi yang utama.

Pentingnya bidang pertanian ini telah lama dirasakan oleh seluruh masyarakat. Hal ini ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Oleh karena itu salah satu upaya pemerintah adalah dengan memperhatikan kualitas pupuk yang digunakan pada sektor pertanian.

Pentingnya pupuk bagi pertanian Indonesia menjadikan pemerintah saat itu perlu mendirikan pabrik pupuk, salah satunya yaitu dengan mendirikan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjadi pabrik pupuk pertama yang didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, Sumatera Selatan. Sebagai produsen pupuk urea, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk di tanah air. Pada pendahuluan ini hal-hal yang akan dijelaskan meliputi sejarah, visi dan misi, makna logo perusahaan, lokasi pabrik dan struktur organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

1.2 Sejarah Pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT Pupuk Sriwidjaja menjadi salah satu pabrik pembuatan urea pertama di Indonesia yang memiliki kantor pusat dan pusat produksi yang berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan. Nama “PT Pupuk Sriwidjaja” merupakan gagasan Prof. Ir. Otong Kosasih dan Ir. Rachman Subandi. “Sriwidjaja” diambil sebagai nama perusahaan untuk mengenang dan mengangkat kembali masa kejayaan kerajaan maritim pertama di Indonesia yang termahsyur di seluruh penjuru dunia.

Sejarah mencatat bahwa di abad ke-7 telah berdiri kerajaan maritim yang sangat kuat bernama Sriwidjaja. Kerajaan ini memulai kekuasaannya di Pulau sumatera

(14)

2

dan terus membentangkan kekuatannya dari Sumatera ke Jawa, pesisir Kalimantan sampai Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, sebagian kawasan Indo China, dan telah melakukan perdagangan luas dengan India dan daratan Cina. Nama dan pengaruh kerajaan ini bahkan terdengar sampai ke penjuru dunia baik dalam kekuatan perdagangan, agama, budaya dan armadanya yang berjaya dan dapat menguasai kawasan Samudera Hindia dan Pasifik.

Dalam bahasa Sansekerta, Sri mempunyai arti “bercahaya” atau “gemilang” dan Widjaja berarti “kemenangan” atau “kejayaan”. Secara penuh, nama Sriwidjaja memiliki arti “Kejayaan atau Kemenangan yang Gilang-Gemilang”. Kerajaan Bahari ini amat berkuasa dan berpengaruh dengan dipimpin oleh raja-raja keturunan dinasti Syailendra. Sebuah penghormatan kepada leluhur yang pernah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar maka pendirian pabrik dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah warisan sekaligus menjadi visi bangsa Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan dan ketahanan wawasan Nusantara.

PT Pupuk Sriwidjaja resmi didirikan berdasarkan akta Notaris Eliza Pondang Nomor 177 tanggal 24 Desember 1959. Kemudian diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni 1960 terkait berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Pada saat itu, yang menjadi Presiden Direktur adalah Ir. Ibrahim Zaheer dan Ir. Salmon Mustafa sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja.

Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja karena dimulainya pembangunan pabrik pupuk pertama kali dengan nama Pabrik Pusri- I. Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan kapasitas sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton Amonia per tahun. Pabrik pertama atau Pusri I berhasil diresmikan pada tanggal 4 November 1969 dengan kapasitas terpasang sebesar 180 ton Amonia/hari dan 300 ton urea/hari. Produksi perdana Pusri I pada tanggal 16 Oktober 1963 dengan kapasitas 100.000 ton urea dan 59.400 ton Amonia per tahun.

(15)

3

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan kimia lainnya. Pada kurun waktu lima tahun, kebutuhan pupuk dalam negeri terus meningkat ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia serta kebutuhan beras nasional. Akibatnya, perluasan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja pun mulai direncanakan. Pada tahun 1965. Departemen Perindustrian dengan perusahaan Engineering Toyo Menko dari Jepang melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama. Namun, rencana tersebut gagal akibat terjadinya G30S/PKI.

Untuk menindaklanjuti rencana perluasan pabrik tersebut kemudian diadakan studi kelayakan bersama John Van Der Volk & Associate dari Amerika Serikat pada tahun 1968.

Pada tahun 1972 mulai didirikan pabrik baru yaitu PUSRI II dengan kapasitas terpasang 380.000 ton urea per tahun. Pembangunan pabrik PUSRI II berakhir pada tahun 1974 yang dikerjakan oleh kontraktor dari Amerika Serikat, MW Kellogg Overseas Corporation dan dari Jepang yaitu Toyo Engineering Corporation. Pada tahun 1992, dilakukan optimalisasi terhadap kapasitas produk pabrik PUSRI II menjadi 570.000 ton urea/tahun. Seiring dengan kebutuhan pupuk di Indonesia meningkat dengan pesat sehingga perluasan pabrik kembali dilakukan dengan membangun dua pabrik baru di waktu yang relatif bersamaan yaitu PUSRI III dan IV.

Pabrik PUSRI III didirikan pada 21 Mei 1975 dengan menggunakan proses Kellog untuk proses Amonia dan proses Mitsui Toatsu Total Recycle (MTTR) C- Improved atau TRCI untuk proses urea yang dilakukan oleh Kellogg Overseas Corporation dan Toyo Engineering Corporation. Pabrik PUSRI III memiliki kapasitas terpasang 1000 ton amoniak/hari dengan menggunakan proses Kellog dan 1725 ton urea/hari atau 330.000 ton amoniak/tahun dan 570.000 ton urea /tahun dengan proses Mitsui Toatsu Total Recycle (MTTR) C-Improved.

(16)

4

Sedangkan pabrik PUSRI IV didirikan pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton urea per tahun dengan proses yang sama dengan PUSRI III. Kesamaan kapasitas dan proses yang digunakan pada PUSRI III dan PUSRI IV menyebabkan keduanya sering disebut Pabrik Pusri Kembar.

Pada tahun 1985, pabrik PUSRI I dihentikan operasinya karena dipandang tidak efisien lagi. Untuk menggantikan PUSRI I, pada tahun 1990 mulai dibangun kembali pabrik baru yang diberi nama pabrik PUSRI IB dengan kapasitas 446.000 ton Amonia per tahun menggunakan proses Kellog dan kapasitas pabrik urea 570.000 ton per tahun dengan menggunakan proses Advanced Process for Cost and Energy Saving (ACES) dari Toyo Engineering Corporation (TEC). Pabrik ini dibangun dengan konsep hemat energi dan menggunakan sistem kendali komputer Distributed Control System (DCS). Konstruksi pabrik ini dilaksanakan oleh PT Rekayasa Industri.

PT Pupuk Sriwidjaja bekerjasama dengan Imperial Chemical Industry (ICI) untuk melaksanakan Amonia Optimisation Project (AOP) dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi sebesar 10% dan harapan produksi meningkat sebesar 20% dari kapasitas terpasang untuk PUSRI II, PUSRI III dan PUSRI IV. Saat ini PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang mampu meningkatkan produksi pabrik hingga 1.324.000 ton amoniak/tahun dan 2.090.000 ton urea/tahun.

Pabrik Konstruksi Kapasitas terpasang Beroperasi PUSRI I Oktober 1961

hingga Agustus 1963

100.000 ton urea dan 59.400 ton Amonia per tahun

1963 – 1996

PUSRI II 7 Desember 1972 hingga 6 Agustus 1974

380.000 ton urea dan 218.000 ton Amonia per tahun

1974 – 2016

(17)

5 PUSRI III 21 Mei 1975

hingga November 1976

570.000 ton urea dan 330.000 ton Amonia per tahun

1976 – sekarang

PUSRI IV 25 Oktober 1975 hingga Juli 1977

570.000 ton urea dan 330.000 ton Amonia per tahun

1977 – sekarang

PUSRI IB Agustus 1990 hingga Desember 1992

570.000 ton urea dan 396.000 ton Amonia per tahun

1994 – sekarang

PUSRI IIB 8 April 2013 hingga November 2015

907.500 ton urea dan 660.000 ton Amonia per tahun

2016 - sekarang

Tabel 1.1 Spesifikasi Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Berdasarkan PP No. 28/1997 dan PP No. 34/1998, PT Pupuk Sriwidjaja ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi perusahaan induk (holding company) yang membawahi perusahaan-perusahaan pupuk di Indonesia (Operating Holding).

Perusahaan-perusahaan pupuk yang tercakup dalam holding tersebut adalah : 1. PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang sebagai perusahaan induk

2. PT Petrokimia Gresik di Gresik, Jawa Timur yang berdiri pada 31 Mei 1975 dengan produksi pupuk urea, ZA, SP-36/SP-18, Phonska, DAP, NPK< ZK dan industri kimia lainnya serta pupuk organik

3. PT Pupuk Kujang di Cikampek, Karawang, Jawa Barat yang berdiri pada 9 Juni 1975 dengan produksi pupuk urea dan bahan kimia lainnya

4. PT Pupuk Kalimantan Timur di Bontang, Kalimantan Timur yang berdiri 7 Desember 1977 dengan produksi pupuk urea dan industri kimia lainnya

5. PT Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam yang berdiri 24 Februari 1982 dengan produksi pupuk urea dan industri kimia lainnya

(18)

6

Selain itu, terdapat juga perusahaan yang berdiri karena kebutuhan PT Pupuk Sriwidjaja seperti:

1. PT Rekayasa Industri di Jakarta yang bergerak dalam penyediaan jasa Engineering, Procurement & Construction (EPC) guna membangun industri gas dan minyak bumi, pupuk kimia dan petrokimia pertambangan, pembangkit listrik (panas bumi, batu bara, micro-hydro, diesel)

2. PT Mega Eltra di Jakarta yang bergerak di bidang usaha perdagangan umum Seiring dengan berjalannya waktu, PT Pupuk Sriwidjaja mengalami tiga kali perubahan bentuk badan usaha. Perubahan pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara (PN). Pada perubahan kedua, statusnya dikembalikan lagi menjadi Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1969 dengan Akta Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan Januari 1970. Perubahan ketiga, terjadinya pemisahan (spin off) dari perusahaan perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja disingkat PT PUSRI (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan kewajiban PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang di dalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagaimana dituangkan dalam Perubahan Anggaran Dasar PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akta Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.

Berdasarkan akta notaris No. 1 Tanggal 2 Maret 2015, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang bekerja sama dengan Comeco Gulf W.L.L. mendirikan anak perusahaan yang bernama PT Pusri Agro Lestari dalam rangka pengembangan usaha di bidang agrokimia, khususnya di bidang pestisida.

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan industri pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan wewenang yang sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Sejak

(19)

7

tanggal 18 April 2018, Kementerian BUMN meresmikan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai nama induk perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (Persero). PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan pemegang saham utama dan pengendali Pusri dengan kepemilikan sebesar 99,9998%. Sementara entitas pemilik akhir dari Pupuk Indonesia adalah Pemerintah Republik Indonesia yang memiliki seluruh (100,00%) saham Pupuk Indonesia (Persero). Hingga saat ini Pusri secara resmi beroperasi dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan tetap menggunakan brand dan merek dagang Pusri.

1.3 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan 1.3.1 Visi Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki visi yaitu “Menjadi perusahaan Agroindustri Unggul di Asia”. Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban tugas dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri pupuk.

Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan distribusi pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Penjualan pupuk urea non subsidi sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan, industri maupun eksport menjadi bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar tanggung jawab pelaksanaan Public Service Obligation (PSO).

1.3.2 Misi Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki misi:

1. Menyediakan produk dan solusi agroindustri yang terintegrasi 2. Memberikan nilai tambah kepada stakeholders secara berkelanjutan 3. Mendorong pencapaian kemandirian pangan dan kemakmuran Negeri

(20)

8 1.3.3 Nilai-nilai Perusahaan

PT Pupuk Sriwidjaja menerapkan budaya perusahaan “AKHLAK” yang harus dijalankan oleh setiap karyawannya. Adapun nilai-nilai yang terkandung pada perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai berikut:

1. Amanah 2. Kompeten 3. Harmonis 4. Loyal 5. Adaptif 6. Kolaboratif

1.4 Makna Logo Perusahaan

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mengabadikan nama Sriwidjaja sebagai nama perusahaan untuk mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur pada abad ke tujuh masehi di segala penjuru dunia yaitu kerajaan Sriwidjaja yang berpusat di Sumatera Selatan.

Di samping itu, penggunaan nama Sriwidjaja sebagai penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa Nusantara ke puncak gemilang pada sekitar abad k ke tujuh silam. Sebagai lambang perusahaan, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menggunakan logo seperti gambar dibawah ini. Dimana logo tersebut merupakan gabungan dari beberapa lambang yang masing-masing memiliki arti dan makna yang berbeda satu sama lain. Arti dan makna dari masing- masing bagian pada logo tersebut tercantum pada Tabel 1.2

(21)

9

Lambang PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berbentuk huruf “U” melambangkan singkatan ‘Urea’.

Lambang ini telah terdaftar di Ditjen HAKI Departemen Kehakiman & HAM No. 021391

Kuncup teratai yang akan mekar merupakan imajinasi pencipta akan prospek perusahaan di masa yang akan datang

Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan tanggal akte pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12

melambangkan bulan Desember sebagai bulan pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 1. 1 Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

(22)

10

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butiran kapas yang mekar berjumlah 5 buah kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan melambangkan angka 59 sebagai tahun berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu 1959

Perahu Kajang merupakan ciri khas kota Palembang yang dibelah oleh Sungai Musi. Perahu Kajang ini merupakan alat transportasi yang digunakan penduduk setempat untuk menangkap ikan

Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur dengan dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk

menjelaskan gambar) yang melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita, serta kesuburan, ketenangan dan ketabahan dalam mengejar dan mewujudkan cita-cita itu.

Tabel 1.2 Makna Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1.5 Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Lokasi dan daerah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

(23)

11

Gambar 1. 2 Tata Letak PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Jika lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang di foto dari udara, maka akan tampak seperti ini

Gambar 1. 3 Peta Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Juni 2022

(24)

12

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak kurang lebih 7 km dari pusat kota dan berada di tepi Sungai Musi. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang berada di wilayah perkampungan Sungai Selayur, Kecamatan Ilir Timur II, Kotamadya Palembang. Komplek PT Pupuk Sriwidjaja terdiri dari pabrik, perkantoran, kawasan rumah dinas dan tanah cadangan. Lokasi pabrik memiliki luas 55 hektar dengan pembagian 20,4732 hektar untuk lokasi pabrik, 26,7965 hektar untuk perumahan karyawan dan 41,7965 hektar sebagai tanah cadangan yang nantinya diperuntukan untuk perluasan komplek pabrik dan perumahan karyawan.

Pemilihan lokasi ini merupakan rekomendasi dari Gas Bell & Associates Amerika Serikat karena berdasarkan keadaan geografis Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan alam berupa gas alam. Gas Alam menjadi bahan baku utama dalam pembuatan pupuk dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak sehingga layak untuk dibangun pabrik pupuk urea dengan kapasitas 100.000 ton per tahun.

Pemilihan lokasi berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:

1. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berdekatan dengan kilang gas dan minyak Pertamina Sumbagsel, sehingga penyaluran gas alam menjadi lebih mudah dan jumlah gas alam lebih terjamin

2. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berdekatan dengan Sungai Musi menyebabkan kuantitas suplai air sebagai bahan baku pembuatan steam dan keperluan utilitas lainnya terjamin. Sungai Musi juga digunakan sebagai jalur sarana transportasi pengangkutan produk dari pabrik ke daerah pemasaran dalam jumlah yang besar dengan menggunakan kapal laut

3. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang kondusif dan nyaman sebagai kawasan industri karena tidak terletak di pusat kota namun tidak terlalu jauh menuju pusat kota

4. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berada di ibukota Provinsi Sumatera Selatan mempermudah perolehan sumber daya manusia dan pengurusan administrasi pemerintah

(25)

13 1.6 Tata Letak Pabrik

Komplek perindustrian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak tepat di tepi sungai Musi. Bagian depan komplek menghadap ke Jalan Mayor Zen, Palembang sedangkan bagian belakang berhadapan langsung dengan sungai Musi. Bagian depan kawasan industri terdapat gedung perkantoran yang merupakan kantor staf direksi dan administrasi umum PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Di dalam komplek terdapat kawasan rumah dinas yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti rumah sakit, gedung pertemuan, masjid, kantin, koperasi, sarana olahraga (renang, tenis, basket, dan golf) dan penginapan yang diperuntukan bagi tamu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Di sekeliling area komplek perumahan dan komplek pabrik terlihat asri karena banyaknya pepohonan, tanaman hias, kolam ikan hingga danau buatan. Komplek perumahan dan komplek pabrik dibatasi oleh pagar dan terdapat dua gerbang masuk komplek pabrik yang dijaga ketat oleh pihak keamanan.

Gerbang pertama untuk kendaraan truk yang keluar masuk komplek pabrik sedangkan gerbang kedua untuk keluar masuk pekerja. Para pekerja yang sudah memasuki komplek pabrik tidak diperbolehkan membawa kendaraan kecuali sepeda.

Gambar 1. 4 Layout Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

(26)

14

A. Pos Satpam

K. Parkiran T. Gudang 8. HRU dan PGRU

20. Pusat Control

B. Kantor Utama

L. Teknik Produksi

U. Dermaga V. Pengantongan Urea

9. Molecular Sieve 10. Kompresor

21. Cooling Tower 22. GMS C. Lapangan M. Dinas K3 W. Rumah Sakit 11. Refrigerator 23. Penukar

anion D. Perumahan N. Main Lab X. Wisma 12. Reaktor

Amonia

23. Penukar kation E. Gedung

Serba Guna

O. Amonia Storage

1. Primary Reformer 2. Secondary Reforme

13. Seksi Recovery 14. Seksi

Purifikasi

24. Filter water 25. Sand filter

F. Diklat G. Sekolah

P. Kantor Q. Wisma

3. Stripper 4. Absorber

15. Seksi Kristalisasi 16. Seksi Sintesa urea

26. Tangki Klarifikasi

H. Kolam R. Lapangan 5. Methanator 17. Pembangkit listrik

27. Kantor Instrumen I. Masjid

J. Kantin

S. Perluasan pabrik

6. HTSC dan LTSC 7. ARU

18. Package Boiler 19. Waste Heat Boiler

Tabel 1.3 Layout komplek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Kawasan pabrik dibagi menjadi empat unit yang terdiri dari PUSRI IB, IIB, III dan IV. Empat buah pabrik tersebut terletak mengelompok mengelilingi daerah tangki penyimpanan amonia. Setiap unit operasi pabrik berada berdekatan satu sama lain agar sistem piping tidak terlalu panjang dan mempermudah komunikasi antar unit. Mengingat semua unit operasi di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sangat berkaitan satu sama lain, maka letak control room antar unit operasi selalu berada dalam satu gedung, kecuali unit utilitas pabrik yang dikumpulkan menjadi satu terpisah dari unit Amonia dan unit Urea pada tiap pabrik. Dalam setiap pabrik juga terdapat rumah kompresor dimana pada tempat tersebut kompresor dan pompa diletakkan menjadi satu. Alasan pengelompokkan ini adalah karena kompresor dan

(27)

15

peralatan yang sangat bising sehingga harus dikelompokkan agar suara bising tidak tersebar kemana-mana. Jika kompresor dikelompokkan menjadi satu, maka penanganan kondensat juga menjadi lebih mudah. Hal yang sama juga dilakukan dengan boiler. Boiler dan GTG (Gas Turbin Generator) diletakkan berdekatan agar kehilangan panas akibat transportasi yang panjang dapat dihindari.

Bagian belakang pabrik tepat di tepi Sungai Musi digunakan sebagai pusat pengantongan urea (PPU) dan gudang urea. Selain itu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga memiliki pelabuhan sendiri yang digunakan sebagai dermaga pengangkutan dan bongkar muat. Peletakkan gudang dan daerah pengantongan ke arah dermaga khusus PT Pupuk Sriwidjaja ini biasa dikenal dengan sebutan Dersus Pusri.

(28)

16

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Struktur Organisasi

Perkembangan suatu perusahaan sangat ditunjang oleh struktur organisasi yang baik sehingga efisiensi kerja yang tinggi dapat tercapai. Jika efisiensi kerja tinggi maka akan menciptakan produktivitas kerja yang optimal. Kondisi tersebut tentunya sangat diharapkan oleh perusahaan sehingga diperoleh peningkatan kuantitas maupun kualitas. Demikian halnya dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang selalu memperbaharui struktur organisasinya sehingga mampu menghadapi perkembangan yang terjadi. Sebelumnya, tugas operasional sesuai dengan surat keputusan direksi No.SK/DIR/251/2009 tanggal 24 November 2009, dilaksanakan oleh dewan direksi yang terdiri dari Direktur Utama yang membawahi lima orang direktur, yaitu :

1. Direktur Keuangan

2. Direktur SDM dan Umum 3. Direktur Produksi

4. Direktur Teknik dan Pengembangan 5. Direktur Pemasaran

Namun pada tahun 2011 terjadi perubahan yang bertujuan untuk menyempurnakan struktur organisasi yang ada di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Sistem organisasi yang digunakan Pupuk Sriwidjaja Palembang menggunakan sistem Line and Staff Organization yang dimana dalam hal ini bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) modal pengelolaan pabrik nya berasal dari Pemerintah.

Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi ini adalah Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap kelangsungan manajemen maupun operasional perusahaan.

(29)

17

Sesuai dengan SK DIR 435 2020 hanya terdapat tiga orang Direktur yaitu : 1. Direktur Utama

2. Direktur Operasi dan Produksi 3. Direktur Keuangan dan Umum

Penjenjangan karyawan yang ada di dalam perusahaan didasarkan pada tingkat pendidikan, keahlian dan pengalaman. Berdasarkan jabatan dan struktur organisasi, karyawan yang bekerja pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Senior Vice President

2. Assistant Senior Vice President 3. Vice President

4. Vice President Junior 5. Asisstant Vice President 6. Supervisor

7. Foreman Senior 8. Foreman

9. Karyawan

Untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kenaikan tingkat golongan, maka setiap tahun diadakan penilaian karyawan yang meliputi loyalitas, dedikasi, pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, pergaulan sesama karyawan dan produktivitas kerja. Kenaikan jabatan terjadi apabila ada formasi yang kosong dan dari bawah ke atas, untuk mutasi jabatan dilakukan pada posisi yang hampir sejajar.

(30)

18

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, dapat dilihat bahwa di bawah divisi terdapat beberapa departemen. Dapartemen Operasi Pusri IB, Pusri IIB, Pusri III, Pusri IV, Pusri V, dan Pusri VI bertugas mengkoordinir jalannya kegiatan produksi pada setiap pabrik. Pada pabrik Pusri IB, Pusri IIB dan Pusri IV terdiri dari unit utilitas, Amonia, dan urea. Pada pabrik Pusri III terdapat unit utilitas, Amonia, urea, STG BB dan coal handling. Pada pabrik Pusri V merupakan pabrik yang terdiri dari unit NPK 1, NPK 2 dan NPK 3, sedangkan Pusri VI adalah bagian pengantongan PPU 1 dan PPU 2.

Dalam pengoperasian pabrik, direktorat yang berhubungan dengan proses atau melaksanakan tugas operasi adalah direktorat operasi. Direktorat operasi merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan karena bertanggung jawab dalam keberlangsungan proses produksi. Berdasarkan jabatan dan struktur organisasi, karyawan yang bekerja pada direktorat operasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki tugas yang berbeda-beda dan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Senior Vice Precident Operasi

a. Merencanakan, mengembangkan dan mengendalikan seluruh aktivitas usaha produksi (production-business activity) yang berada di jajaran

Gambar 2. 1 Bagan Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, 2022

(31)

19

produksi (Pabrik Pusri IB, Pusri IIB, Pusri III, Pusri IV, Pusri V (NPK-1, NPK-2, NPK-3 dan Pupuk Hayati), Pusri VI (STG BB & Handling Batubara dan Operasi & Pengantongan) yaitu kegiatan operasi secara terintegrasi untuk mencapai produksi dan laba yang optimum

b. Mengoordinasi pengelolaan pabrik agar dapat beroperasi dengan on stream faktor yang tinggi, efisiensi pemakaian gas bumi yang tinggim, tingkat produksi (production rate) yang optimal dan efisiensi yang tinggi serta memenuhi spesifikasi standar agar realisasi produksi bisa memenuhi target produksi dan efisiensi pabrik yang telah ditetapkan serta baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan

c. Merencanakan dan mengendalikan seluruh aktivitas usaha pengantongan dan penyimpanan pupuk secara terintegrasi untuk mencapai produksi dan laba yang optimum

d. Mengoordinasikan segala kebutuhan gas ke orgasnisasi/unit usaha eksternal agar kelangsungan pasok gas bumi sebagai bahan baku terjamin dengan lancar

e. Menjalin kerja sama dengan instansi/unit usaha eksternal agar kelangsungan pasokan gas bumi sebagai bahan baku terjamin dengan lancar

f. Melakukan pengelolaan risiko (identifikasi, pengukuran dan mitigasi risiko) di unit kerja sebagai upaya memaksimalkan nilai perusahaan dan membentuk budaya pengelolaan risiko dan berinovasi di unit kerja

g. Mendorong implementasi tata nilai AKHLAK di lingkup Divisi Operasi 2. Staf SVP Operasi

a. Memberikan saran, masukan kepada Senior Vice President Operasi dengan cara melakukan analisis evaluasi yang komprehensif/akurat terhadap suatu persoalan yang diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Senior Vice President Operasi dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional sehari-hari

b. Menjadi narasumber pengetahuan di dalam Perusahaan terkait kompetensi bidang yang dikuasai secara rutin, seperti menjadi pemateri/instruktur

(32)

20

internal, menulis di buletin Perusahaan menjadi asesor kompetensi aktif di bidang yang dikuasai, menjadi penyusun/narasumber Pemetaan Pengetahuan (knowledge mapping), Dokumentasi Pengetahuan (knowledge assets), Materi Uji Kompetensi dan atau terlibat dalam Community of Practice c. Membantu Change Champion dalam merumuskan program dan

implementasi transformasi bisnis dan budaya di unit kerjanya 3. Vice President Shift

Mengoordinasikan kegiatan Assistant Vice President Shift Pabrik Pusri IB, Pusri IIB, Pusri III, Pusri IV, Pusri V, dan Pusri VI untuk mendapatkan kondisi operasi pabrik yang optimal dalam kondisi normal maupun saat terjadi gangguan operasi serta melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pemeliharaan atau perbaikan pabrik pada saat terjadi gangguan dan memantau kondisi lingkungan hidup, keselamatan kerja, sekuriti pabrik dan kelancaran produksi PT Pusri.

Direktur produksi membawahi beberapa divisi, yaitu:

2.1.1 Divisi Operasi

Gambar 2. 2 Bagan Organisasi Divisi Operasi

(33)

21

Divisi ini bertanggung jawab melaksanakan dan mengawasi kegiatan operasi pabrik Amonia, urea dan utilitas di P-III, serta STG Batubara & Coal Handling, untuk kelancaran operasional masing masing pabrik agar dapat beroperasi secara optimal. terhadap jalannya produksi. Tugas-tugas utama Divisi Operasi, yaitu:

1. Mengidentifikasi, mengevaluasi kondisi operasional pabrik dan menyusun solusi berdasarkan teori yang relevan agar pabrik dapat beroperasi dengan handal.

2. Meningkatkan kualitas kerja operasional pabrik dengan memperlajari, mengevaluasi perbaikan prosedur yang dapat meningkatkan efektifitas kegiatan operasional.

3. Mengevaluasi sistem DCS/pneumatic dipabrik agar pengendalian peralatan dan proses berjalan dengan aman.

4. Menyusun rekomendasi perbaikan/pengembangan sistem proses dan melakukan penyempurnaan secara menyeluruh.

5. Memonitor, mencatat dan melaporkan kondisi operasional pabrik ke vice president operasi.

6. Membantu vice president operasi P-III dalam aktivitas operasional maupun administratif. Divisi ini membawahi beberapa departemen sebagai berikut : a. Departemen Operasi IB, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI-IB.

b. Departemen Operasi IIB, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI IIB.

c. Departemen Operasi III, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI III, STG batubara dan handling batubara.

d. Departemen Operasi IV, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI IV.

e. Departemen Operasi IV, mengkoordinasikan beroperasinya PUSRI V.

f. Departemen Operasi VI, Pengantongan dan Angkutan

Manajer pabrik setiap departemen bertanggung jawab terhadap operasional pabrik secara keseluruhan, untuk memudahkan pelaksanaan tugas operasional.

Masing-masing vice president dibantu oleh superintendent dimana PUSRI-IB dan PUSRI-IIB dan PUSRI-IV dibantu oleh 3 superintendent, untuk pabrik NPK dan

(34)

22

pengantongan hanya dibantu oleh 2 superintendent. Sedangkan PUSRI-III dibantu oleh 5 orang superintendent, yaitu :

1. Superintendent Utilitas dan Asistennya 2. Superintendent Amoniak dan Asistennya 3. Superintendent Urea dan Asistennya.

4. Superintendent STG dan Boiler Batubara 5. Superintendent Handling Batubara

Selain itu, masing-masing plant manajer produksi juga dibantu pelaksanaan tugasnya oleh Kepala Seksi, Shift Supervisor, Kepala Regu, karyawan, dan operator. Shift-supervisor bertugas mengkoordinasi kegiatan di lapangan antar unit kerja pabrik, mengawasi kerja operator untuk setiap shift, dan sekaligus sebagai penanggung jawab operasional pabrik pada jam kerja di luar day shift. Sedangkan, operator bertugas mengoperasikan pabrik pada setiap bagian (amonia, urea, atau utilitas).

Operator ini terdiri dari operator senior yang bertugas di control panel room dan operator lapangan. Operator-operator tersebut bekerja sesuai shift yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh seorang Kepala Seksi. Selain itu, untuk setiap shift dibantu oleh seorang Kepala Regu. Khusus operator lapangan dikoordinir oleh seorang Koordinator Lapangan. Dalam satu siklus kerja, terdapat 4 regu operator (pegawai shift) dengan 3 regu bertugas dan 1 regu libur secara bergantian. Pada Day Shift, Superintendent bertanggungjawab atas operasi pabrik, dan untuk Swing Shift danNight Shift yang bertanggung jawab adalah shift foreman, kecuali untuk hal-hal yang sangat penting, kembali kepada Superintendent masing-masing.

2.1.2 Divisi Teknologi

Divisi ini bertugas untuk mengontrol jalannya operasi pabrik, memerhatikan keselamatan kerja dan lingkungan. Serta menjadi narasumber pengetahuan didalam perusahaan terkait kompetensi bidang yang dikuasai secara rutin, seperti menjadi pemateri, instruktur internal, menjadi asesor kompetensi aktif, narasumber pemetaan pengetahuan (knowledge mapping).

(35)

23

Gambar 2. 3 Bagan Organisasi Divisi Teknologi

Divisi ini membawahi beberapa departemen sebagai berikut : 1. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Departemen ini bertugas untuk merencanakan dan mengelola seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan rendal produksi yang meliputi process enginnering dan production planning and controling. Melakukan monitoring dan evaluasi pemuatan atau pembongkaran produk dan bahan guna untuk meyakinkan jumlah produk dan bahan baku dengan melakukan witness draught survey supervior independent, memberikan saran dan masukan kepada unit terkait dengan cara melakukan analisis atau eveluasi yang komprehensif atau akurat terhadap suatu persoalan yang diberikan.

Dengan tujuan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasional sehari-hari.

Departemen ini dikepalai oleh seorang manager dan membawahi beberapa engineering senior, yaitu:

1) Engineering Senior Teknik Proses

Kelompok ini bertugas untuk mengkoordinir, melaksanakan, dan menganalisa aktivitas pengendalian proses pabrik amonia, urea, utilitas, NPK, dan pabrik STG batu bara serta aktivitas yang berkaitan dengan pihak ketiga. Serta memberi rekomendasi agar kinerja proses pabrik

(36)

24

optimum, produk yang dihasilkan berkualitas prima dan efisien dalam penggunaan bahan baku.

2) Engineering Senior Pelaporan dan Material

Engineering Senior Pelaporan dan Material mempunyai beberapa tugas utama, yaitu :

a. Melaksanakan dan menyiapkan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaporan produksi yang mencakup kegiatan penyiapan RKAP parameter unit produksi dan rencana pengeluaran amonia dan urea serta pembuatan seluruh laporan kinerja pada unit pabrik.

b. Melakukan witness draught survey atas pemuatan atau pembongkaran produk dan bahan baku dari atau ke kapal.

c. Melaksanakan dan menyiapkan seluruh tugas dan aktivitas pengendalian, evaluasi persediaan bahan kimia, bahan penunjang untuk kebutuhan pabrik, bahan baku NPK dan batu bara untuk kelancaran proses produksi.

2. Departemen Laboratorium

Laboratorium bertugas dalam analisa kontrol serta pengawasan mutu bahan baku, bahan penunjang dan hasil-hasil produksi pabrik. Departemen ini terdiri dari empat orang kepala bagian yaitu :

a. Kepala Bagian Laboratorium Kontrol

b. Kepala Bagian Laboratorium Kimia Analisis c. Kepala Bagian Laboratorium NPK dan batubara d. Kepala Bagian Laboratorium Penunjang Sarana

3. Departemen Keselamatan Kesehatan Kerjadan Lingkungan Hidup Departemen ini bertugas sebagai berikut :

1) Merencanakan, mengelola dan mengendalikan pelaksanaan kepatuhan seluruh aturan (standard, kode, peraturan pemerintah) untuk keselamatan pengoperasian peralatan pabrik, keselamatan personil dan keselamatan lingkungan agar dilaksanakan dengan baik dan benar oleh

(37)

25

unit pelaksana dengan mengacu pada standar dan peraturan yang berlaku seperti ISO 45001:2018.

2) Mengelola pencegahan dan penanggulangan kebakaran, ledakan, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja mulalui jaminan ketersediaan peralatan dan material, serta memasukan aspek HAZOPS kedalam K3.

3) Merencanakan tata cara kerja yang aman ditempat kerja dengan paparan kemungkinan faktor-faktor berbahaya, baik berupa bahaya fisik, kimia, biologis dan rancangan kerja yang tidak ergonomis yang dapat berakibat gangguan kesehatan atau menjadi penyakit akibat kerja.

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan agar memenuhi kaidah regulasi dan perundang undangan terkait dengan lingkungan hidup, sehingga dapat meminimalisir dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan

Departemen ini terdiri dari 5 bagian yaitu :

a. Bagian Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan Kerja b. Bagian HIPERKES (higine perusahaan dan kesehatan kerja) c. Bagian Pembinaan dan Perizinan K3

d. Bagian Pemantauan dan Pelaporan

e. Bagian Pengelolaan dan Perizinan Lingkungan Hidup

(38)

26 2.1.3 Divisi Pemeliharaan

Gambar 2. 4 Bagan Organisasi Divisi Pemeliharaan

Divisi ini bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat peralatan pabrik, serta kendaraan yang berhubungan dengan operasional. Divisi ini dikepalai oleh seorang general manager yang membawahi beberapa departemen, yaitu:

1. Departemen Inspeksi Teknik

2. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan

Departemen Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan terdiri dari : a. Engineering senior turn around management system (TAMS) b. Project dan Cost Controller

c. Planer Turn Around Management System d. Engineering Senior Perencanaan Rutin e. Planer

f. Scheduler g. Part Coordinator 3. Departemen Reliability

Departemen Reliability terdiri atas : a. Bagian Engineering Senior Reliability b. Bagian Reability Data Analyst

c. Bagian Engineering Pengembangan Sistem

d. Bagian Engineering Senior Condition Monitoring Rotating

(39)

27 2.1.4 Divisi Jasa Pelayanan Pabrik

Gambar 2. 5 Bagan Organisasi Divisi Jasa Pelayanan Pabrik

Divisi ini memiliki tugas untuk melayani jasa pelayanan pabrik di bidang pemeliharaan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan bersama dengan divisi pemliharaan. Sehingga dapat menjamin ketersediaan optimum peralatan dan kesiapan operasional seluruh peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

Divisi ini terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Bagian Mekanikal

b. Bagian Listrik c. Bagian Instrumen d. Bagian Perbengkelan

e. Bagian Bisnis dan Administrasi Jasa Pelayanan Pabrik

(40)

28 2.1.5 Divisi Pengembangan

Gambar 2. 6 Bagan Organisasi Divisi Pengembangan

Divisi ini terdiri dari dua divisi yaitu Departemen Pengembangan Korporat dan Bisnis serta Departemen Riset.

2.1.6 Divisi Teknik dan Rantai Pasok

Gambar 2. 7 Bagan Organisasi Divisi Teknik dan Rantai Pasok

(41)

29

Divisi ini bertugas untuk membuat, merencanakan dan memberikan saran tentang rancang bangun berupa studi kelayakan, evaluasi teknis, konsultasi, perancangan, dan rekomendasi untuk penyempurnaan peralatan dan operasional pabrik, termasuk kajian mengenai masalah serius yang terjadi atau berpotensi di pabrik.

2.2 Jam Kerja Karyawan

Setiap unit pabrik terdapat shift supervisor yang berfungsi sebagai koordinator antara unit pabrik dan penanggung jawab teknis di pagi, sore dan malam hari.

Pembagian jam kerja terdiri dari empat grup yang bertugas di setiap unit pabrik.

Pembagian jam kerjanya adalah 3 grup yang melakukan shift dan satu grup lainnya libur.

Pada day shift, superintenden bertanggung jawab atas operasi pabrik serta untuk swing dan night shift yang bertanggung jawab adalah shift foreman yang dikepalai oleh foreman senior bertugas sebagai koordinator antar unit pabrik dan penanggung jawab teknis. Kecuali untuk hal-hal yang sangat penting akan dikembalikan kepada kepala bagian masing-masing. Berikut adalah pengaturan jam kerja shift:

1. Day Shift : Pukul 07.00 – 15.00 2. Swing Shift : Pukul 15.00 – 23.00 3. Night Shift : Pukul 23.00 – 07.00

Sedangkan jam kerja normal untuk karyawan non-shift adalah:

1. Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 12.00 dan Pukul 13.00 – 16.30 2. Senin - Kamis : Pukul 07.30 – 11.30 dan Pukul 13.00 – 17.00 2.3 Peraturan-peraturan Kerja (K3)

Peraturan-peraturan kerja di PT PUSRI dibuat dan diawasi pelaksanaannya oleh Dinas Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disingkat Dinas K3. Peraturan yang dikeluarkan oleh dinas ini sebenarnya cenderung lebih mengikat kepada para pekerja yang secara langsung berkaitan dengan pabrik, namun dalam beberapa hal seperti prosedur penanggulangan keadaan darurat yang melibatkan seluruh elemen

(42)

30

PT PUSRI, peraturan-peraturan tersebut secara otomatis juga berlaku kepada karyawan non-pabrik, bahkan kepada masyarakat luar yang ada di lingkungan PT PUSRI.

Berdirinya Departemen K3 dan LH tidak lepas dari tujuan agar tercapai kondisi zero accident selama berlangsungnya proses produksi. Dalam hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja, terdapat :

1. Bagian PK & K (Penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan Kerja), 2. Bagian Hyperkes (Hygiene Perusahaan dan Kesehatan), dan

3. Bagian Teknik Keselamatan Kerja.

Secara keseluruhan tugas bagian-bagian ini, antara lain : a. Mengawasi pelaksanaan peraturan K3 di perusahaan

b. Memberikan pelatihan K3, baik yang bersifat wajib maupun tambahan Pelatihan ini dapat dilakukan secara in-house training maupun dilakukan diluar lingkungan PT Pupuk Sriwidjaja. Contohnya, prosedur standar pemadaman api

c. Melakukan penanggulangan kebakaran dan kecelakaan kerja

d. Melakukan pemantauan lingkungan kerja. Contohnya, pada lingkungan sekitar kompresor, temperature suatu area tertentu, atau tingkat kebisingan yang ada. Kegiatan ini juga meliputi identifikasi masalah yang mungkin timbul untuk kemudian dianalisa dan dicarikan jalan keluarnya (saran-saran kerja)

e. Melakukan investigasi bila terjadi kebakaran atau kecelakaan sehingga dinas ini dapat memberikan rekomendasi kepada bagian terkait hasil investigasi tadi

f. Pembuatan prosedur-prosedur keselamatan kerja, baik yang merupakan hasil identifikasi di lapangan maupun hasilpengamatan di pelatihan- pelatihan

Dalam hal K3, para karyawan baru juga mendapatkan fasilitas dari perusahaan berupa asuransi kecelakaan, peralatan pelindung diri, pelatihan, dan pengarahan sebagaimana yang telah diterangkan di atas. Pelaksanaan kegiatan di atas selain untuk kebaikan karyawan dan PT Pupuk Sriwidjaja sendiri, juga untuk mematuhi

(43)

31

peraturan pemerintah, yaitu UU No. 1 tahun 1970 tentang ketenaga kerjaan, bahwasanya setiap pekerja wajib mengetahui bahaya yang ada.

Berikut ini adalah beberapa hasil kerja Departemen K3 dan LH, antara lain:

1. Pemanfaatan bahan B3 di lingkungan PT PUSRI harus disertai dengan pemahaman MSDS (Material Safety Data Sheet) oleh pekerja- pekerja yang pemahaman MSDS berkepentingan.

2. Prosedur latihan untuk penanggulangan keadaan darurat besar dan darurat kecil (klasifikasinya didasarkan kepada keputusan direktur utama atau penjabat tertinggi ketika kejadian berlangsung). Pelatihan penanggulangan untuk keadaan darurat besar dilaksanakan secara rutin 2 tahun sekali.

3. Pada tahun 2000, untuk beberapa bahan kimia berbahaya dibuat prosedur penanganan yang telah disesuaikan dengan kondisi pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

(44)

32

(45)

33

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Pupuk

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang mempunyai peranan penting dalam peningkatan produksi dan mutu hasil budidaya tanaman. Pada PP No. 8 tahun 2001 Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa definisi pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan manusia ke dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman dalam bertumbuh dan berproduksi. Pupuk juga dapat memperbaiki kesuburan tanah, dan lingkungan sehingga dapat disebut dengan bahan pembenah tanah (soil amendement atau soil conditioner) yang ramah lingkungan.

Secara umum pupuk dibagi menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik ialah jenis pupuk yang bahan dasarnya dari bahan organik berasal dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, dan/atau manusia, dikenal pula dengan pupuk kompos/pupuk hayati (Riwandi et al., 2017). Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk (Firmansyah, 2011).

Pupuk mengandung banyak unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai nutrisi untuk pertumbuhan tanaman tersebut. Unsur- unsur yang terkandung di dalam pupuk tersebut salah satunya adalah unsur nitrogen (N). Nitrogen merupakan unsur penyubur yang sangat diperlukan oleh tanaman karena berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan vegetatif tanaman, terutama dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) pada tumbuhan. Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara utama dalam tanah yang sangat berperan dalam merangsang pertumbuhan dan memberi warna hijau pada daun.

Pemupukan dapat diartikan sebagai pemberian bahan organik maupun non organik untuk mengganti kehilangan unsur hara di dalam tanah dan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga produktivitas tanaman

(46)

34

meningkat (Purba et al., 2021). Pemupukan dilakukan dengan metode atau cara memupuk menurut aturan yang benar, ilmiah, dan efisien, biasanya dengan cara sebar, pita, side dressing seperti dibenam atau mengelilingi batang tanaman, dan dicampur dengan benih.

Beberapa tujuan pemupukan adalah melengkapi penyediaan unsur hara secara alami yang ada dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman, menggantikan unsur hara yang hilang karena tersangkut dengan hasil panen, pencucian dan sebagainya, memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik atau mempertahankan kondisi tanah yang sudah baik untuk pertumbuhan tanaman.

Pupuk mempunyai peranan yang cukup besar dalam peningkatan produktivitas tanaman. Tanaman dan lahan mempunyai kebutuhan pupuk yang berbeda, sehingga waktu dan dosis pemberian pupuk harus diperhatikan. Selain itu dalam penggunaan pupuk haruslah secara bijak, terutama untuk pupuk anorganik. Hal ini disebabkan bahan baku pembuatan pupuk anorganik yang tidak dapat diperbaharui. Bahan baku pupuk anorganik berasal dari bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui kembali seperti gas alam.

3.2 Klasifikasi Pupuk

Di Indonesia dibutuhkan dana miliaran rupiah untuk membeli pupuk yang diberikan ke lahan pertanian setiap tahun. Pemberian pupuk ini dimaksudkan untuk memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman agar terutama pangan tetap tersedia. Pupuk yang diberikan ada pupuk buatan ada pula pupuk alam. Klasifikasi pupuk dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu berdasarkan:

1. Pembentukannya : pupuk alam dan pupuk buatan 2. Kandungan unsur hara : pupuk tunggal dan pupuk majemuk 3. Bentuk : pupuk padat, cair

4. Reaksi di dalam tanah : masam, basa, dan netral 5. Susunan kimia : pupuk anorganik dan organik

6. Kadar kandungan haranya : berkadar hara tinggi, sedang dan rendah 7. Kelarutannya : larut dalam air, larut dalam asam sitr

(47)

35

Salah satu produk yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah pupuk urea. Dimana dalam pengklasifikasiannya, pupuk urea termasuk jenis pupuk tunggal yang terkategori berdasarkan kandungan unsur hara. Pupuk tunggal ialah jenis pupuk yang mengandung satu unsur hara atau kadang-kadang lebih dari satu unsur hara, berupa senyawa, dan/bahan berasal dari pabrik dan alam (Riwandi et al., 2017).

Selain pupuk urea, PT Pupuk Sriwidjaja juga memproduksi pupuk NPK yang mana dalam pengklasifikasinya termasuk dalam pupuk majemuk. Pupuk majemuk ialah jenis pupuk yang dibuat dengan mencampur beberapa pupuk tunggal menjadi satu jenis pupuk. Keuntungan dari pemakaian pupuk majemuk adalah bahwa dengan satu kali pemberian telah mencakup beberapa unsur, tidak ada persoalan pencampuran pupuk. Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah.

3.3 Pupuk Urea

Pupuk Urea merupakan pupuk tunggal yang mengandung nitrogen (N) tinggi sebesar 45-46%. Pupuk ini memiliki rumus kimia CO(NH2)2, sekitar 46 kg nitrogen terkandung dalam 100 kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sebab unsur nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofil.

Pupuk urea memiliki sifat mudah terlarut sehingga unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dapat cepat tersedia. Namun, karena sifat ini ada beberapa kerugian jika diaplikasikan di permukaan dan tidak dimasukkan ke dalam tanah misalnya terdapat kehilangan nitrogen ke udara yang dapat mencapai 40%. Salah satu strategi efisiensi penggunaan pupuk untuk efisiensi penggunaan pupuk yaitu mengatur waktu pemberian pupuk urea. Waktu pemberian pupuk urea dengan hasil baik adalah 2 kali pemberian pupuk (Ramadhani et al., 2014).

Produksi bahan pangan terutama padi dapat ditingkatkan dengan penambahan unsur hara (Dobermann and Fairhurst, 2000) menyebutkan bahwa setiap ton padi,

(48)

36

membutuhkan 14,7 kg N/ha; 2,6 kg P/ha; dan 14,5 kg K/ha yang dapat diperoleh dari tanah, air irigasi dan pupuk. Unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak adalah unsur nitrogen. Unsur ini mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan di masa vegetatif tanaman, serta untuk pembentukan protein. Sampai saat ini, pupuk urea masih mendominasi penggunaan pupuk di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan nitrogen daripada pupuk yang lain.

Menurut data Pupuk Indonesia, sampai bulan Februari 2021 sudah tersalurkan 576.776 juta ton pupuk urea. Pupuk urea tidak hanya digunakan di sektor pertanian tetapi juga di sektor perkebunan. Semua pabrik pupuk urea di Indonesia menggunakan gas alam sebagai bahan baku.

3.4 Pupuk NPK

Pupuk NPK mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Komposisi dari pupuk NPK yaitu N sebanyak 15%, fosfat dalam bentuk P2O5 sebanyak 15%, K sebanyak 15%, S sebanyak 10% dan unsur lainnya.

Adapun kelebihan pupuk NPK yaitu mencegah tanaman supaya tidak kerdil, pertumbuhan akar lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara dari tanah. Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral dan dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

Unsur N, P, dan K merupakan faktor penting dan harus tersedia bagi tanaman karena berfungsi sebagai proses metabolisme dan biokimia sel tanaman. Nitrogen digunakan sebagai pembangun asam nukleat, protein, bioenzim, dan klorofil.

Fosfor digunakan sebagai pembangun asam nukleat, fosfolipid, bioenzim, protein, senyawa metabolit yang merupakan bagian dari ATP penting dalam transfer energi.

Kalium digunakan sebagai pengatur keseimbangan ion-ion sel yang berfungsi dalam mengatur berbagai mekanisme metabolik seperti fotosintesis, tetapi pemberian dosis pupuk N, P dan K akan memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman (Firmansyah, 2011)

(49)

37

(50)

38

BAB IV

SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK

Dalam setiap kegiatan produksi, ketersediaan bahan baku sangat perlu diperhatikan agar kegiatan produksi dapat berjalan. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mempunyai empat pabrik yang beroperasi yaitu Pusri IB, IIB, III dan IV dengan masing-masing pabrik memiliki tiga bagian yaitu pabrik utilitas, pabrik Amonia dan pabrik urea. Masing-masing pabrik membutuhkan bahan baku dan bahan penunjang untuk mendukung keberlangsungan proses hingga menghasilkan produk. Bahan baku dan bahan penunjang tersebut harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

4.1 Bahan Baku Utama

4.1.1 Bahan Baku Utama Pabrik Amonia

Bahan baku utama pada pabrik Amonia terdapat empat buah yaitu gas alam, udara, air dan karbon dioksida

4.1.1.1 Gas Alam

Gas alam yang dibutuhkan dipenuhi oleh PT Pertamina dari sumur gas di Prabumulih. Gas alam yang diterima oleh PT Pupuk Sriwidjaja diatur di pabrik Pusri II-B dan kemudian diukur kuantitas nya dengan menggunakan Gas Metering Station (GMS). Gas alam memiliki berbagai macam komponen didalamnya.

Komponen utama pada gas alam yang digunakan adalah CH4 (metana). Kandungan metana (CH4) yang digunakan untuk menghasilkan karbon dioksida dan hidrogen.

Hidrogen digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan amonia di pabrik Amonia, sedangkan karbon dioksida digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan urea di pabrik urea.

Selain itu, gas alam ini juga digunakan sebagai fuel gas untuk sumber panas dalam waste heat boiler, gas turbine generator dan primary reformer. Gas alam memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar. Gas alam juga

Gambar

Tabel 1.1 Spesifikasi Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Tabel 1.2 Makna Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Gambar 1. 2 Tata Letak PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Gambar 1. 3 Peta Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Juni 2022
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena Laporan Akhir yang berjudul “ Proses Penanganan surat masuk dan surat keluar pada Departemen

[r]

Menumt Munawir (2014: 116), modal kerja akan memberikan keuntungan lain, antara lain adalali:.. 1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari

selaku Koordinator Magang dan Tugas Akhir Program Studi D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.. selaku Manager Departemen Operasi

menghasilkan gunung api yang dapat di8edakan sear a nyata dengan penglihatan. as yang terlarut dalam airan magma. 4a'a dide=inisikan se8agai magma yang keluar dari 8atuan dalam

83.87. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapn SMK3 pada proyek persiapan lahan pusri IIB adalah cukup baik. Sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan pengawasan

83.87. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapn SMK3 pada proyek persiapan lahan pusri IIB adalah cukup baik. Sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan pengawasan

Alat ini dipasang pada kedalaman 5 meter di bawah permukaan minimum untuk menghindari lapisan oli di permukaan dan untuk memperoleh suhu air yang cukup rendah.Setelah melewati