• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

IMPLEMENTASI QUICK COUNT TERHADAP PENGUNJUNG EVENT

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Nama : Ardiyana Dilan WP NIM : 11650051

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2014

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagai sebuah laporan Sistem Informasi Penjualan Komputer dan Aksesoris sebagai syarat untuk kelulusan pelaksanaan Kerja Praktek.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Mulyanto, S.Si.,M.Kom. selaku Kaprodi Teknik Informatika.

2. Bapak M. Mustakim, S.T selaku dosen pembimbing Kerja Praktek.

3. Seluruh dosen Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada penulis.

4. Orang tua yang selalu memberikan doa demi kelancaran proses pembelajaran dan perkuliahan.

5. Teman – teman informatika angkatan 2011 yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap laporan yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

Yogyakarta, 19 Mei 2014

Penulis

(4)

iii DAFTAR ISI

COVER ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Kerja Praktek... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat ... 3

BAB II TEMPAT KERJA PRAKTEK 2.1 Gambaran Umum Instansi ... 4

2.2 Ruang Ligkup Kerja Praktek. ... 6

BAB III HASIL dan PEMBAHASAN ... 3.1 Analisis ... 7

3.2 Kegiatan Kerja Praktek ... 8

3.3 Pembahasan ... 8

3.4 Pembahasan Rangkaian dan Program ... 19

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 23

4.2 Saran ... 23

(5)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1 Blok Diagram Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Ruangan ... 8

Gambar 3.2. Rangkaian Skematik Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S52 ... 11

Gambar 3.3. Rangkaian Skematik Sensor Infra Merah ... 13

Gambar 3.4 Layout PCB Sensor Infra Merah ... 13

Gambar 3.5. Rangkaian Skematik Output Buzzer ... 15

Gambar 3.6. Layout PCB Rangkaian Output Buzzer ... 15

Gambar 3.7. Rangkaian Skematik Power Supply ... 16

Gambar 3.8. Layout PCB Rangkaian Power Supply ... 16

Gambar 3.9. Rangkaian Skematik Display (Seven Segment) ... 17

Gambar 3.10. Rangkaian Skematik Indikator Lampu (LED) ... 18

Gambar 3.11. Layout PCB Indikator Lampu (LED) ... 19

Gambar 4.1. Rangkaian penghitung jumlah orang secara keseluruhan ... 20

Gambar 4.2. Diagram Alir Penghitung Jumlah Orang ... 21

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini dibutuhkan suatu peralatan yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dan bekerja secara otomatis. Untuk merancang suatu peralatan yang cerdas dan otomatis tersebut, dibutuhkan suatu peralatan atau komponen yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil pilihan.

Kemampuan ini dimiliki oleh sebuah komputer (PC), naun tidaklah efisien jika harus menggunakan komputer hanya untuk keperluan diatas. Untuk itu komputer dapat digantikan dengan sebuah mikrokontroler.

Mikrokontoler merupakan sebuah chip atau IC (Integrated Circuit) yang di dalamnya terdapat sebuah prosesor dan sebuah flash memori yang dapat dibaca atau ditulis sampai 1000 kali, sehingga biaya pengembangan lebih murah karena dapat dihapus dan diisi kembali dengan program lain sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara otomatis yang dibutuhkan manusia sekarang ini adalah ruangan otomatis yang dapat mengetahui jumlah manusia didalamnya dan mengolah datanya sesuai kebutuhan. Dengan mengetahui jumlah manusia didalam suatu ruangan maka itu akan membantu sebuah Event Organizer dalam memantau jumlah pengunjung yang datang dalam acaranya. Pemikiran inilah yang melatarbelakangi penulis dalam pengambilan judul untuk Laporan Kerja Praktek ini.

(7)

2 Sebuah event atau acara yang besar dan diadakan di dalam gedung yang besar, seperti di Aula, Mall, Toko Buku dan lain-lain merupakan sebuah karya yang diinginkan oleh sebuah Event Organizer, namun permasalahan yang muncul adalah pihak EO (Event Organizer) sendiri tidak dapat mengetahui berapa orang yang masuk apakah sebanding dengan penjualan tiket atau tidak. Proses penghitungan ini biasanya dilakukan secara manual, dan akan melibatkan banyak orang didalamnya, maka dibutuhkan sebuah alat cerdas dan canggih untuk membantu sebuah permasalahan yang dihadapi oleh sebuah EO ini.

Ketika penulis berada di Singapura untuk memenuhi Kerja Praktek dan Kunjungan Industri, penulis melihat ada sebuah alat yang menghitung berapa banyak orang yang mengantri. Dari sinilah penulis ingin menerapkan teknologi ini dalam membantu EO untuk mengetahui berapa banyak pengunjung yang mengunjungi event-nya.

2. Rumusan Kerja Praktek

a. Bagaimana cara kerja mikrokontroler yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data.

b. Bagaimana cara membuat suatu perangkat yang dapat menghitung jumlah orang dalam ruangan secara otomatis mulai dari perancangan rangkaian hingga alat selesai dibuat.

c. Implementasi alat penghitung orang otomatis itu dalam sebuah event.

(8)

3 3. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang akan diangkat sebagai Laporan Kerja Praktek mempunyai ruang lingkup yang relatif luas, maka penulis membatasi masalah hanya pada :

- Hanya memaparkan cara kerja mikrokontroler sebagai pusat pengolahan data.

- Hanya membahas prinsip kerja alat dan hubungan masing-masing alat.

- Hanya membahas proses pembuatan alat.

4. Tujuan dan Manfaat

Untuk merancang suatu alat yang dapat menghitung jumlah orang dalam sebuah ruangan secara otomatis dengan menggunakan sensor inframerah berbasis mikrokontroler AT89S52.

(9)

4 BAB II

TEMPAT KERJA PRAKTEK

1. Gambaran Umum Instansi

Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di

lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan.

Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.

Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu,India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid. 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.

Sebelum merdeka tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita $511, tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat itu. Setelah merdeka, investasi asing langsung dan usaha pemerintah

(10)

5 untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee membentuk ekonomi Singapura saat ini.

Economist Intelligence Unit dalam "Indeks Kualitas Hidup" menempatkan Singapura pada peringkat satu kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di dunia. Singapura memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia. Negara ini juga memiliki angkatan bersenjata yang maju.

Setelah PDB-nya berkurang -6.8% pada kuartal ke-4 tahun 2009, Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17.9% pada pertengahan pertama 2010.

Singapura terdiri dari 63 pulau, termasuk daratan Singapura. Pulau utama sering disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi disebut Pulau Ujong (Melayu:

berarti pulau di ujung daratan (semenanjung)). Terdapat dua jembatan buatan menuju Johor, Malaysia: Johor–Singapore Causeway di utara, dan Tuas Second Link di barat. Pulau Jurong, Pulau Tekong, Pulau Ubin dan Pulau Sentosa adalah yang terbesar dari beberapa pulau kecil di Singapura. Titik alami tertinggi adalah Bukit Timah Hill dengan tinggi 166 m (545 kaki).

Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas dari 581,5 km2 (224.5 mil²) pada 1960-an menjadi 704 km2 (271.8 mil²) pada hari ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km2(38.6 mil²) pada 2030. Proyek ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.

(11)

6 2. Ruang Lingkup Kerja Praktek

Universal Studios Singapore dibuka pada bulan Januari 2010, merupakan

wahana bermain Universal Studios yang pertama kali dibuka di wilayah Asia Tenggara, dan merupakan yang kedua di wilayah Asia setelah Universal Studios Japan. Taman bermain bertema film-film terkenal Hollywood produksi Universal Studios ini berlokasi di Pulau Sentosa, Singapura.

Ada beberapa wahana yang telah dibuka, al. The Lost World, Far and Away, New York, Sci-Fi City, Hollywood Boulevard, Madagascar, Ancient Egypt.

Taman ini juga dilengkapi 30 restoran dan konter makanan, serta 20 kios cendera mata. harga tiket mulai S$ 32 (untuk tiket manula), S$ 48 (anak-anak) S$ 66 (tiket satu hari dewasa) hingga S$ 118 (dewasa, untuk 2 hari kunjungan). Beberapa fasilitas hotel, termasuk Hard Rock Hotel, tersedia di sekitar lokasi wisata berkelas dunia ini.

(12)

7 BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis

Setelah dilakukan pengamatan di Universal Studio Singapore dan beberapa pencarian di internet maka didapatkan informasi yang berhubungan dengan simulasi sistem Quick Count untuk pengunjung yang akan dibuat dan diterapkan pada suatu event.

1.1.Kondisi Kerja Instansi

Universal Studio Singapore yang dipenuhi dengan wahana-wahana bermain yang dilengkapi dengan peralatan canggih, mengutamakan keamanan dan kenyamanan para pengunjung dalam mencoba wahana permaianan mereka.

1.2.Kondisi SDM

Dilengkapi dengan fasilitas dan sarana prasarana yang canggih menuntut para pekerja atau karyawan Universal Studio Singapore untuk bekerja secara profesional dan efisien

1.3.Kondisi Layanan yang Berjalan

Didukung media penyampai informasi yang canggih menjadikan Universal Studio Singapore sebagai Taman Bermain Terbaik yang ada di Asia Tenggara

(13)

8 3.2. Kegiatan Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek di Singapura termasuk dalam rangkain acara kunjungan industri program study Teknik Informatika 2011 UIN Sunan Kalijaga. Dalam kerja praktek ini ada sedikit perbedaan dengan kerja praktek yang biasa dilakukan sebelum-sebelumnya. Lingkup kerja praktek ini adalah mengamati dan menganalisa hal-hal baru yang ditemukan di Singapura. Analisa bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem atau aplikasi dibangun untuk selanjutnya biasa diadopsi.

3.3. Pembahasan 3.1.1 Diagram Blok

Secara garis besar, diagram blok rangkaian dari sensor penghitung jumlah orang dalanm ruangan berbasis mikrokontroler AT89S52 dapat ditunjukkan pada gambar 3.1.1 di bawah ini :

Gambar 3.1.1 Blok Diagram Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Ruangan

(14)

9 Pada diagram blok di atas jelas terlihat keterhubungan masing-masing perangkat dari peralatan penghitung jumlah orang dalam suatu ruangan. Dimulai dari 4 buah sensor infra merah yang terpasang pada pintu masuk dan pintu keluar. Masing- masing pintu terdapat dua buah sensor infra merah. Data yang didapat dari sensor infra merah dikirim ke mikrokontroler. Jumlah orang yang terdapat dalam ruangan dapat diketahui dengan menambah atau mengurangi jumlah orang yang melewati pintu. Jumlah dari orang yang terdapat dalam ruangan ditampilkan pada display seven segment. LED, kipas pertama dan kipas kedua dapat diaktifkan sesuai data yang didapat oleh mikrokontroler.

Dari diagram blok jelas dikatakan penjelasan keterhubungan masing-masing alat secara umum. Selain itu, pada Bab ini dapat dijelaskan juga bagaimana merancang sebuah peralatan mulai dari merangkai rangkaian pada

Project Board hingga mengisi program ke mikrokontroler. Langkah-langkah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

• Merangkai rangkaian setara (yang didapat dari buku atau internet) pada Project Board (papan percobaan).

• Jika alat berhasil bekerja, membuat rangkaian skematik dan layout PCB (Printed Project Board) dengan menggunakan software Eagle 4.13r.

Layout PCB yang telah berhasil dibuat, di-print pada kertas transfer (transfer paper) dengan menggunakan printer laser.

• Sebelum layout PCB digosokkan dengan menggunakan strika pada kondisi paling panas, PCB terlebih dahulu digosok dengan kertas pasir agar permukaan PCB sedikit kasar sehingga proses pemindahan layout PCB dan

(15)

10 pensolderan timah ke PCB lebih mudah dikerjakan.

• PCB yang diatasnya telah terdapat layout rangkaian dilarutkan dengan menggunakan larutan klorida. Proses penglarutan ini berguna untuk menghilangkan tembaga yang tidak terkena layout rangkaian, sehingga yang tertinggal hanyalah layout rangkaian.

Layout rangkaian yang tertinggal di PCB dibersihkan dengan menggunakan air. Tinta yang masih tertinggal pada PCB dapat dihilangkan dengan menggunakan cairan Terpentin.

• Setelah dibersihkan, PCB dapat dilubangi dengan menggunakan mata bor 0,8 mm, 1,0 mm dan 3,0 mm.

• Pada kondisi ini PCB telah siap dipasangi dengan komponen. Tetapi sebelum PCB dipasangi komponen, PCB di cat dengan cat semprot agar PCB kelihatan lebih bagus penampilannya.

• Setelah selesai di cat, barulah PCB dirangkai bersama komponen diatasnya.

Setelah seluruh rangkaian selesai disolder, rangkaian disusun diatas achrilic agar kelihatan lebih rapi.

• Berikutnya adalah mengkoneksikan seluruh rangkaian dengan menggunakan kabel (pada perancangan ini digunakan kabel pelangi) sesuai dengan urutan yang benar.

Finishing-nya adalah pemrograman. Pemrograman mikrokontroler AT89S52 menggunakan bahasa assembly.

• Setelah program selesai dibuat dengan menggunakan Software 8051 Editor, Assembler, Simulator (IDE), program dapat di-assemble yang berfungsi

(16)

11 agar program yang ditulis berubah menjadi bilangan heksadesimal.

• Pengiriman program ini kedalam mikrokontroler dapat menggunakan Software Downloader (ISP – Flash Programmer 3.0a) dan hardware-nya bernama ISP Programmer yang dihubungkan ke komputer melalui port paralel.

• DB25 dari ISP Programmer di hubungkan ke port paralel yang ada di komputer (biasanya lebih dikenal dengan port printer).

• Setelah terhubung, barulah program dapat di write (ditulis) ke dalam mikrokontroler.

• Apabila program dibuat dengan benar dan sesuai harapan, maka peralatan akan bekerja sesuai dengan yang diharapkan .

• Selesai.

3.2.2 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S52

Rangkaian skematik dan layout PCB sistem minimum mikrokontroler AT89S52 dapat dilihat pada gambar 3.2. dan gambar 3.3. di bawah ini:

(17)

12 Gambar 3.2. Rangkaian Skematik Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S52 Pin 18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor 30 pF.

XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler AT89S52 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset (aktif tinggi). Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan me-reset mikrokontroler ini.

Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit open collector dapat juga digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori program eksternal.

Karena fungsi tersebut maka Port 0 dihubungkan dengan resistor array. Jika mikrokontroler tidak menggunakan memori eksternal, maka penggunaan resistor array tidak begitu penting. Selain digunakan untuk fungsi diatas resistor array digunakan sebagai pull up.

Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel.

Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 40 dan 20. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke

ISP Programmer, maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon.

(18)

13 3.3.3 Rangkaian Sensor Infra Merah

Rangkaian skematik dan layout PCB Rangkaian Sensor Infra Merah dapat dilihat pada gambar 3.3. dan gambar 3.4. dibawah ini:

Gambar 3.3. Rangkaian Skematik Sensor Infra Merah

Gambar 3.4. Layout PCB Sensor Infra Merah

(19)

14 Dari rangkaian dapat dijelaskan bahwa pada sensor infra merah ini terdapat infra merah sebagai sumber sinar infra merah dan fotodioda sebagai penerima sinar infra merah. Pada kondisi default (biasa) fotodioda akan menerima sinar infra merah sehingga tegangan mengalir dari Vcc melewati fotodioda. Dari titik positif fotodioda disambungkan ke transistor C945 yang merupakan transistor jenis NPN (aktif high), ketika sinar infra merah diterima oleh fotodioda, tegangan pada kaki positif fotodioda akan bertegangan sekitar 4,8 volt. Transistor C945 hanya membutuhkan tegangan sekitar 0,7 volt untuk aktif, jadi ketika mendapat tegangan 4,8 volt maka transistor C945 akan aktif, sehingga kolektor dan emitor transistor C945 akan terhubung (short). Pada titik antara kolektor dengan Vcc dipasang resistor 10k sebagai pembatas, sehingga pada titik antara kolektor dengan resistor ketika transistor aktif akan berharga 0 volt karena terhubung ke ground.

Dari titik ini dihubungkan ke basis transistor A733 yang merupakan transistor berjenis PNP yang aktif low. Transistor A733 akan aktif ketika basis mendapat tegangan dibawah 0,7 volt. Pada kondisi ini transistor A733 akan aktif sehingga kolektor dan emitor A733 terhubung. Antara kolektor dan ground dipasang resistor sebagai pembatas. Sehingga pada saat transistor A733 aktif maka pada titik kolektor dan resistor akan berharga 5 volt.

Titik inilah yang akan dihubungkan langsung ke I/O mikrokontroler AT89S52 sebagai input. Dari titik ini juga dihubungkan ke resistor 330 Ohm dan satu buah LED sebagai indikator aktif atau tidaknya sensor infra merah yang dirancang.

(20)

15 3.4.4 Rangkaian Output (Buzzer)

Rangkaian skematik dan layout PCB Rangkaian Output (Buzzer) dapat dilihat pada gambar 3.5. dan gambar 3.6. dibawah ini:

Gambar 3.5. Rangkaian Skematik Output Buzzer

Gambar 3.6. Layout PCB Rangkaian Output Buzzer

Rangkaian output buzzer dan kipas digunakan untuk mengaktifkan buzzer dan kipas sesuai perintah dari program yang diisikan ke dalam mikrokontroler.

Rangkaian output ini hanya terdiri dari satu buah resistor 4k7 Ohm dan satu buah transistor C945 NPN.

Buzzer berfungsi sebagai alarm ketika ada orang yang melewati sensor pada saat ruangan ditutup, jadi alarm ini dapat dipasang pada malam hari, sedangkan kipas digunakan untuk mendinginkan ruangan. Alat penghitung jumlah orang ini selain berfungsi sebagai penghitung juga dapat berfungsi untuk mengaktifkan peralatan listrik secara otomatis.

(21)

16 3.5.5 Rangkaian Power Supply

Rangkaian skematik dan layout PCB power supply dapat dilihat pada gambar 3.7. dan gambar 3.8. di bawah ini:

Gambar 3.7. Rangkaian Skematik Power Supply

Gambar 3.8. Layout PCB Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supply berfungsi untuk mensupplay arus dan tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power supply ini terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian, sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensupplay rangkaian kipas pertama dan kipas kedua.

Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC

(22)

17 menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 μF.

Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan (LM7805CT) tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran jembatan dioda.

3.6.6 Rangkaian Display (Seven Segment)

Rangkaian skematik dan layout PCB Display (Seven Segment) dapat dilihat pada gambar 3.9. dibawah ini:

Gambar 3.9. Rangkaian Skematik Display (Seven Segment)

(23)

18 Jumlah orang yang terdapat dalam ruangan akan ditampilkan pada 3-digit seven segment.

Display ini menggunakan 3 buah seven segment yang dihubungkan ke IC HEF 4094BP yang merupakan IC serial to paralel. IC ini akan merubah 8 bit data serial yang masuk menjadi keluaran 8 bit data paralel. Rangkaian ini dihubungkan dengan P3.0 dan P3.1 AT89S52. P3.0 merupakan fasilitas khusus pengiriman data serial yang disediakan oleh mikrokontroler AT89S52. Sedangkan P3.1 merupakan sinyal clock untuk pengiriman data serial.

Pada rangkaian display ini digunakan tiga buah dioda yang berfungsi untuk menurunkan tegangan supply untuk seven segment. Satu buah dioda 5392 dc dapat menurunkan tegangan sekitar 0,6 volt. Jadi, apabila dioda yang digunakan tiga buah maka tegangan yang dapat diturunkannya 1,8 volt. Tegangan ini diturunkan agar umur seven segment lebih tahan lama dan karena tegangan maksimum seven segment adalah 3,7 volt.

3.7. Rangkaian Indikator Lampu (LED)

Rangkaian skematik dan layout PCB Indikator Lampu (LED) dapat dilihat pada gambar 3.10. dan gambar 3.11. di bawah ini:

Gambar 3.10. Rangkaian Skematik Indikator Lampu (LED)

(24)

19 Gambar 3.11. Layout PCB Indikator Lampu (LED)

Rangkaian Indikator Lampu (LED) berfungsi sebagai indikator dari lampu ruangan. Rangkaian ini terdiri dari dua buah resistor yakni resistor 4k7 Ohm dan resistor 330 Ohm, satu buah transistor C945 dansatu buah LED. Rangkaian ini nantinya berfungsi sebagai penerangan ruangan.

3.4 PEMBAHASAN RANGKAIAN DAN PROGRAM

3.4.1. Rangkaian Penghitung Jumlah Orang Secara Keseluruhan

Rangkaian penghitung jumlah orang dalam suatu ruangan dengan menggunakan sensor infra merah secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4.1.

Dari rangkaian jelas terlihat keterhubungan masing-masing peralatan penghitung jumlah orang secara otomatis. Langkah-langkah kerja dari peralatan penghitung jumlah orang dalam suatu ruangan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sensor infra merah yang terdiri dari 4 buah sensor terletak pada pintu masuk dan pintu keluar. Masing-masing pintu terdapat 2 buah sensor yang dapat mengenali masuk atau keluarnya seseorang.

2. Pada pintu masuk terdapat sensor infra merah 1 dan infra merah 2. Pada kondisi biasa, fotodioda akan menerima sinar infra merah yang akan menyebabkan mikrokontroler membaca sinyal high (1). Ketika fotodioda tidak lagi menerima sinar infra merah (hal ini disebabkan adanya seseorang yang melewati sensor) sehingga mikrokontroler akan

(25)

20 mendapatkan sinyal low (0).

3. Pada kondisi mikrokontroler membaca infra merah 1 bernilai 0 belum terjadi penambahan pada seven segment (hal ini dibuat agar ketika seseorang tidak jadi memasuki ruangan, tidak akan terjadi penambahan pada seven segment). Jika mikrokontroler membaca infra merah 2 bernilai 0 sesaat setelah infra merah 1 bernilai 0 barulah terjadi penambahan pada seven segment.

Gambar 4.1. Rangkaian penghitung jumlah orang secara keseluruhan

(26)

21 4. Begitu juga dengan pintu keluar yang terdapat dua buah sensor infra merah disana. Jika sensor hanya infra merah 3 bernilai low maka tidak akan terjadi pengurangan pada sevent segment. Jika sensor infra merah 4 bernilai low sesaat setelah sensor infra merah 3 bernilai low barulah terjadi pengurangan pada seven segment.

5. Pada kondisi tampilan seven segment 000 atau tidak ada orang dalam ruangan maka lampu (LED) dan kipas 1 tidak akan aktif. Tetapi jika ada 1 orang saja dalam ruangan maka lampu dan kipas 1 akan langsung aktif. Jika jumlah orang dalam ruangan sama dengan 10 dan diatas 10 maka kipas 2 akan ikut aktif. Jika jumlah orang kembali dibawah 10 maka kipas 2 akan non aktif dan seterusnya jika tidak ada lagi orang dalam ruangan maka kipas 1 dan lampu juga akan non aktif.

3.4.2. Diagram Alir

Gambar 4.2. Diagram Alir Penghitung Jumlah Orang

(27)

22 3.4.3 Pemrograman

Agar alat penghitung jumlah manusia dalam satu ruangan dapat bekerja sesuai yang diharapkan, maka kedalam mikrokontroler AT89S52 diisikan program sesuai dengan diagram alir (flowchart).

(28)

23 BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Dengan menggunakan alat penghitung jumlah orang dalam suatu ruangan kita dapat dengan mudah mengetahui jumlah manusia dalam suatu ruangan.

2. Perpaduan antara infra merah dengan foto dioda dapat dijadikan sensor untuk mengetahui orang yang masuk atau keluar gedung

4.2 Saran

1. Agar alat penghitung jumlah orang dalam suatu ruangan lebih akurat, sebaiknya digunakan Pickmikro sebagai mikrikontroler, namun harganya sangat mahal dan susah untuk didapat, oleh karena itu pda perancangan ini saya gunakan AT89S52, karena harganya lebih murah, proses pembuatannya lebih mudah dan komponennya banyak terdapat di toko elektronik.

Referensi

Dokumen terkait

Recommendation: For patients with mild cognitive impairment, clinicians <should> assess for the presence of functional impair ment related to cognition before giving a

Health Notions, Volume 5 Number 2 February 2021 ISSN 2580-4936 47 | Publisher: Humanistic Network for Science and Technology This study aims to test the anticoagulant activity of