• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan kerja praktek

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan kerja praktek"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGEMBANGAN JARINGAN WLAN (Wireless LAN) DI SD NEGERI SURYOWIJAYAN

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh:

Nama : Kiki Zakiyah NIM : 11651022

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2014

(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur terpanjat kepada Sang Khaliq yang telah memberikan banyak kesempatan dan pertolongan selama Kerja Praktek berlangsung. Atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Informatika. Tanpa mengurangi rasa terima kasih penulis kepada pihak pengelola SD Negeri Suryowijayan karena telah memberikan izin tempat pelaksanaan Kerja Praktek.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Agus Mulyanto, S.Si., M.Kom. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika UIN Sunan kalijaga yang telah memberi dukungan serta pengarahan-pengarahan selama pelaksanaan kerja praktek.

2. Bapak Nurochman, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan bantuan dalam pengerjaan kerja praktek ini.

3. Ibu Puji Astuti, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Suryowijayan yang telah membimbing sekaligus memberikan izin tempat kerja praktek.

4. Ibu Rahayu Paripurnaningsih, ST. selaku pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan masukan, pembelajaran sekaligus pengalaman kepada praktikan selama proses kerja praktek.

(4)

ii

5. Bapak Wahyudi Purnama selaku kepala bagian Tata Usaha SD Negeri Suryowijayan yang telah banyak membantu dan selalu praktikan repotkan pada saat pengerjaan proyek kerja praktek.

6. Bapak dan Ibu sebagai orang tua kandung penulis yang telah memberikan do’a, dukungan lahir batin dan materi, motivasi, kasih sayang dan cinta kepada penulis.

7. Rekan-rekan Kerja Praktek yang selalu memotivasi, membantu, bekerja sama, dan memberikan kerja keras untuk hasil maksimal kita.

8. Teman-teman Teknik Informatika angkatann 2011 sebagai saudara seperjuangan serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam pengerjaan kerja paktek.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini. Semoga pelaksanaan kerja praktek ini menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang sesungguhnya.

Yogyakarta, Desember 2014

Penulis

(5)

iii DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Kerja Praktek ... 3

1.3 Batasan Kerja Praktek ... 3

1.4 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.5 Manfaat Kerja Praktek ... 4

BAB II TEMPAT KERJA PRAKTEK ... 6

2.1 Gambaran Umum Sekolah ... 6

2.2 Visi Sekolah ... 8

2.3 Misi Sekolah ... 8

2.4 Tujuan Sekolah ... 9

2.5 Struktur Organisasi Sekolah ... 9

BAB III PEMBAHASAN ... 11

3.1 Hasil ... 11

3.2 Desain Jaringan ... 12

3.3 Setting WLAN ... 14

(6)

iv

BAB IV PENUTUP ... 29 4.1 Kesimpulan ... 29 4.2 Rekomendasi ... 29

(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Jaringan ... 13

Gambar 3.2 Halaman Login Access Point D-Link ... 14

Gambar 3.3 Internet Connection Setup Access Point D-Link ... 15

Gambar 3.4 Setting IP Provider dan DNS ... 16

Gambar 3.5 Active Session... 16

Gambar 3.6 Connected Wireless Client List ... 17

Gambar 3.7 Traffict Statistics ... 17

Gambar 3.8 View LOG ... 18

Gambar 3.9 Advanced Port Forwarding Rules ... 18

Gambar 3.10 Admin Password... 19

Gambar 3.11 Status IP ... 20

Gambar 3.12 WAN Connection Type ... 20

Gambar 3.13 Mendeteksi Koneksi Access Point Utama ... 21

Gambar 3.14 Konfigurasi Static IP ... 22

Gambar 3.15 Detection IP ... 22

Gambar 3.16 Konfigurasi SSID ... 23

Gambar 3.17 Rule dalam Filtering ... 24

Gambar 3.18 Input MAC Address Filter ... 24

Gambar 3.19 Pemilihan WEP Key Untuk Password ... 26

Gambar 3.20 Reboot Acess Point ... 27

Gambar 3.21 Pemilihan WPA/PSK untuk Password ... 28

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komputer saat ini tidak lagi menjadi hal yang baru dalam menyelesaikan administrasi perkantoran. Pertukaran data atau informasi bisa dilakukan baik dari dalam kantor maupun diluar kantor. Hal yang paling berperan untuk lebih memudahkan pertukaran data atau informasi adalah internet. Komputer sebagai penunjang internet memberikan kemampuan saling berkomunikasi antara komputer satu dengan yang lainnya yang disebut jaringan komputer. Komputer dalam jaringan dapat saling berhubungan melalui kabel, gelombang radio, jaringan telepon, satelit atau sinar infra merah.

Konsep jaringan dibagi menjadi tiga tipe, yaitu LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Teknologi Wireless LAN merupakan kombinasi teknologi LAN yang dihubungkan menggunakan gelombang radio. Jaringan tanpa kabel ini memudahkan pengguna dalam berhubungan dengan internet termasuk perusahaan atau instansi yang pekerjaannya memerlukan koneksi dengan internet.

Perangkat jaringan untuk menghubungkan jaringan LAN yaitu menggunakan Switch Hub. Melalui Switch Hub beberapa komputer dapat dihubungkan dengan kabel UTP. Kabel merupakan bagian terpenting dalam

(9)

2

media koneksi antara komputer satu dengan komputer lain. Jenis kabel dalam jaringan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu Twisted Pair Ethernet, Coaxial Cable. Perangkat lain dalam merancang sebuah jaringan dibutuhkannya sebuah repeater untuk memperkuat sinyal. Sinyal yang diterima dari satu segmen kabel LAN ke segmen LAN berikutnya akan dipancarkan kembali dengan kekuatan sinyal asli pada segmen LAN pertama, sehingga dengan adanya repeater ini jarak antara dua jaringan komputer dapat diperluas.

Tidak hanya repeater, alat untuk membagi suatu jaringan yang besar dalam dua jaringan yang lebih kecil sehingga jaringan menjadi lebih efisien dapat menggunakan bridge. Bridge dapat memonitor lalu lintas informasi pada kedua jaringan sehingga paket informasi dapat dilewatkan pada lokasi yang benar. Bridge dapat memeriksa pesan dari dua jaringan ke jaringan yang lain. Bridge mengelola lalu lintas untuk menjaga kinerja yang optimum pada dua jaringan.

Jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu jaringan wireless yang memungkinkan dua mesin atau lebih saling berkomunikasi menggunakan protokol jaringan tanpa menggunakan media transmisi. Jaringan ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan jaringan kabel yaitu mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga sehingga untuk menjangkau klien dengan jarak jauh dapat diatasi tanpa harus menambah kabel. Kekurangan yang dimilikinya tidak dapat menjamin kualitas pelayanan terutama untuk jarak jangkau yang cukup jauh.

(10)

3

Teknologi Wireless LAN sudah diterapkan di SD Negeri Suryowijayan yang merupakan tempat penulis melakukan kerja praktek.

Konsep yang dipakai yaitu LAN dan WLAN. Radius yang dijangkau pada WLAN memiliki keterbatasan dan kekuatan sinyal yang didapat sangat kurang. Radius yang paling dapat dijangkau hanya area ruang guru, dan ini menjadi sebuah keterbatasan pihak sekolah ketika akan mengakses internet, terutama ruang kepala sekolah dan perpustakaan. Salah satu solusi yang ditawarkan penulis untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menambahkan access point untuk memperkuat kualitas sinyal.

1.2 Rumusan Kerja Praktek

Dari latar belakang yang penulis simpulkan maka ditentukan rumusan kerja prakteknya adalah bagaimana cara mengembangkan jangkauan WLAN di SD Negeri Suryowijayan.

1.3 Batasan Kerja Praktek

Supaya permasalahan yang dikaji lebih terarah, masalah yang akan diselesaikan dalam kerja praktek ini yaitu memperluas jangkauan WLAN dengan menambahkan Access Point di SD Negeri Suryowijayan.

1.4 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari kerja praktek ini adalah agar proses belajar yang dilakukan mahasiswa di perguruan tinggi dapat diaplikasikan langsung di

(11)

4

lapangan dan agar mengerti bahwa pengalaman kerja yang sesungguhnya tidak semua didapatkan pada teori yang ada di perguran tinggi.Tidak hanya itu, tujuan pelaksanaan kerja praktek dilakukan sebagai syarat kelulusan mahasiswa pada program studi Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan:

a. Mampu membandingkan hal-hal yang diterima selama perkuliahan dengan kondisi di lapangan.

b. Menjadi sarjana yang terampil, mampu mengerti dan memahami dunia kerja yang sesungguhnya.

c. Mampu menerapkan hasil yang didapatkan selama perkuliahan kedalam dunia kerja.

d. Menambah wawasan dan pengetahuan pemanfaatan internet secara umum, khususnya dalam melakukan perluasan jaringan di sebuah perusahaan atau instansi.

e. Mampu merancang dan memecahkan masalah yang terjadi di lapangan.

1.5 Manfaat Kerja Praktek

Kerja praktek memberikan beberapa manfaat kepada pihak yang terkait, diantaranya bagi mahasiswa, perguruan tinggi dan instansi yang bersangkutan.

a. Bagi Mahasiswa

(12)

5

Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap kondisi kerja yang nyata, dan mampu menambah kemampuan, kompetensi serta mengaplikasikan teori yang diperoleh selama perkuliahan.

b. Bagi Perguruan Tinggi

Terciptanya hubungan yang baik dengan instansi tempat mahasiswa melaksanakan kerja praktek mengenai permasalahan yang timbul untuk kemudian diselesaikan dengan menentukan solusi yang lebih baik.

c. Bagi Instansi

Meningkatnya jangkauan WLAN (Wireless LAN) SD Negeri Suryowijayan sesuai dengan hasil pengembangan yang dilakukan mahasiswa selama melaksanakan kerja praktek.

(13)

6 BAB II

TEMPAT KERJA PRAKTEK

2.1 Gambaran Umum Sekolah

SD Negeri Suryowijayan terletak di Suryowijayan MJ I / 290 Yogyakarta dengan status sekolah TERAKREDITASI " A"dan memiliki tata tertib yang diberlakukan kepada siswa adalah :

1. Siswa sudah harus hadir di sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebelum pelajaran dimulai.

2. Bagi siswa yang piket datang lebih awal lagi ( pukul 06.30 WIB)

3. Sebelum mengikuti pelajaran berbaris tertib dan rapi diatur oleh Ketua Kelas.

4. Sebelum pelajaran dimulai dan pada akhir pelajaran siswa berdoa sesuai dengan agama / kepercayaan masing – masing.

5. Siswa wajib mengikuti Upacara Bendera setiap hari Senin dan hari besar lainnya.

6. Siswa yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk kelas, melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada guru piket.

7. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah wajib meminta izin kepada Guru Kelas secara tertulis

8. Setiap siswa wajib memakai seragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah :

a. Hari Senin dan Selasa mengenakan seragam merah putih.

(14)

7

b. Hari Rabu dan Kamis mengenakan seragam identitas sekolah (hijau) c. Hari Jumat mengenakan Pakaian seragam Pramuka

d. Hari Sabtu mengenakan pakaian batik bebas.

Selain kepada siswa, SD Negeri Suryowijayann menerapkan tata tertib untuk guru, adalah sebagai berikut :

a. Wajib menjaga kode etik keguruan.

b. Wajib hadir 10 menit sebelum KBM dimulai bagi guru dan 15 menit sebelum KBM dimulai bagi Wakasek dan Staf.

c. Wajib menggunakan seragam guru sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Berpenampilan rapih dan sopan.

e. Wajib menandatangani daftar hadir / absensi komputer.

f. Masuk dan keluar kelas tepat waktu (sesuai jam pelajaran).

g. Memberitahukan kepada Kepala Sekolah bila berhalangan hadir dan menyampaikan tugas untuk siswa.

h. Menyiapkan program pembelajaran pada awal tahun pelajaran.

i. Menyerahkan perangkat pembelajaran pada setiap semester dan akhir tahun pelajaran.

j. Turut mengamankan kebijakan Kepala Sekolah.

k. Membantu menegakkan disiplin sekolah.

l. Peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.

m. Tidak merokok di lingkungan sekolah kecuali di tempat yang telah ditentukan.

n. Menjalin hubungan kekeluargaan sesama warga sekolah.

(15)

8

o. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi.

p. Siap melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan sekolah.

q. Memberi laporan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan kepada Kepala Sekolah.

2.2 Visi Sekolah

BERMUTU, BERTUMPU PADA BUDAYA BANGSA DAN AGAMA.

2.3 Misi Sekolah

1. Meningkatkan kedisiplinan siswa dan guru

2. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak

3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal

4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stick holder sekolah

5. Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya agar dapat dikembangkan secara optimal

6. Melaksanakan pembelajaran berbasis kearifan lokal dan hak – hak anak 7. Membentuksekolah yang terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan

bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar.

(16)

9 2.4 Tujuan Sekolah

1. Menumbuhkan dan mengembangkan penghayatan dan pengamalan nilai nilai agama dan budi pekerti

2. Menumbuhkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

3. Meningkatkan pencapaian prestasi akademik

4. Memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi

5. Mengoptimalkan potensi keterampilan dan seni

6. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya

7. Mengenal dan atau menguasai aplikasi pembelajaran berbantuan/berbasis komputer secara terpadu.

8. Menumbuhkan kreatifitas, keterampilan, dan dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

2.5 Struktur Organisasi Sekolah

Struktur Organisasi Sekolah dijelaskan pada Bagan Struktur Organisasi Sekolah berikut ini:

(17)

10

(18)

11 BAB III PEMBAHASAN

3.1 Analisis

Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi penggunaan jaringan yang sudah terpasang di SD Negeri Suryowijayan. Instansi tersebut telah menggunakan jaringan internet speedy instant dari Telkom. Peralatan yang ada yaitu 1 buah access point router dan 1 buah LAN switch yang terpasang di ruang guru (indoor). Para pengguna merasakan manfaat yang begitu besar dengan tersedianya jaringan internet yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Namun, karena masih terbatasnya peralatan yang tersedia, maka akses jaringan internet di instansi tersebut hanya bisa dinikmati di area yang terbatas. Masalah lain yang dapat menghambat penggunaan internet pada saat user berada di luar ruang guru.

Penyebab yang terjadi karena pemasangan jaringan wireless yang didesain tidak terlalu menjangkau radius yang maksimal. Kabel LAN dari switch digunakan untuk dua user yaitu untuk server dan admin (Tata Usaha) sekolah, sehingga ketika user berada di luar ruang guru terutama untuk kepala sekolah sendiri tidak mudah untuk mengakses internet ketika berada di ruangannya.

Tempat yang sulit dijangkau sinyal wireless yaitu mulai dari ruang kepala sekolah hingga perpustakaan dengan jarak ±20 meter dari pusat pemasangan perangkat jaringan. Adapun penerimaan sinyal yang diterima di

(19)

12

ruang kerja kepala sekolah, terdeteksi lemah. Hal tersebut perlu diperkuat dengan menambahkan 1 buah access point sebagai repeater, sehingga kepala sekolah dan user lain ketika berada di jarak yang lebih jauh dari pusat penempatan perangkat jaringan bisa memperoleh kualitas sinyal yang baik (excellent strength).

3.2 Desain Jaringan

Desain jaringan merupakan gambaran bagaimana komputer dalam jaringan tersebut bisa saling berhubungan satu sama lain. Desain jaringan akan dapat mempengaruhi :

a. Jenis peralatan yang akan diperlukan oleh jaringan b. Kemampuan dari peralatan

c. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan d. Kesalahan dan kerusakan jaringan.

Dalam tahapan ini, penulis membuat skema jaringan sederhana.

Skema jaringan tersebut terdiri dari jaringan utama dan jaringan tambahan.

Rencan skema jaringan awal dan setelah ditambah access point adalah bahwa penempatan access point baru berada di ruang admin sekolah dengan menyambungkan kabel LAN yang semula tersambung ke komputer admin sekolah dipindahkan ke access point baru. Jaringan LAN yang berada di ruang TU tetap ada dengan menyambungkan kabel UTP dari access point baru ke komputer admin sekolah. Detail skema jaringan digambarkan sebagai berikut.

(20)

13

R. Guru

SW-Guru AP-Guru

PC-Guru

Laboratorium

R. TU

Laptop Kepala Sekolah R.Kepala Sekolah

PC-TU

R. Kelas

Laptop Perpustakaan Perpustakaan

User-1

User-3 User-2

R. Guru

SW-Guru AP-Guru

PC-Guru

Laboratorium

R. TU

Laptop Kepala Sekolah R. Kepala Sekolah

PC-TU

R. Kelas

Laptop Perpustakaan Perpustakaan

User-1

User-3 User-2

AP-TU

Skema Jaringan Awal Skema Jaringan Setelah Penambahan Access

Point

Gambar 3.1 Skema Jaringan

(21)

14 3.3 Setting WLAN

Jaringan WLAN menggunakan media komunikasi berupa gelombang elektromagnetik yang tidak dibatasi ruang tetapi hanya dibatasi oleh daya pancar elektromagnetik tersebut. Dalam hal ini untuk penambahan access point baru di SD Negeri Suryowijayan penulis menempatkan perangkat jaringan tersebut di ruang admin sekolah. Berikut tahapan-tahapan konfiguras jaringan WLAN untuk access point lama :

1. Menyediakan alat baru (access point) yang dibutuhkan sebagai bridge dan repeater, disesuaikan dengan konfigurasi access point utama yang ada di ruang guru.

2. Login ke access point utama yang berada di ruang guru. Access Point yang digunakan adalah D-Link DIR 600 dengan alamat IP 192.168.0.1

Gambar 3.2 Halaman Login Access Point D-Link

(22)

15

3. Memilih tombol Manual Internet Connection Setup untuk memasukkan pengaturan yang diperlukan untuk menghubungkan repeater ke internet secara manual.

Gambar 3.3 Internet Connection Setup Access Point D-Link

4. Memasukan IP sesuai dengan provider, atau bisa di sebut IP public provider dan DNS pada access point.

5. Menyimpan pengaturan IP dan DNS sesuai dengan provider yang dipakai.

dalam hal ini providernya adalah speedy. IP Address yang dipakai adalah 192.168.1.10, Subnet Mask (255.255.255.0), ISP default gateway (192.168.1.1). Primary DNS (203.130.208.18), Secondary DNS (203.130.208.242), dan MTU (1500).

(23)

16

Gambar 3.4 Setting IP Provider dan DNS

6. Berikut halaman yang berisi perangkat yang sudah dapat terkoneksi dengan access point.

Gambar 3.5 Active Session

(24)

17

7. Berikut rekaman detail client yang telah terkoneksi dengan access point.

Gambar 3.6 Connected Wireless Client List

8. Statistik transfer dan receive dari Provider

Gambar 3.7 Traffict Statistics

(25)

18

9. Berisi mengenai LOG atau history koneksi client yang menggunakan wireless yang tersambung ke access point D-Link

Gambar 3.8 View LOG

10. Halaman ini berfungsi untuk menentukan port dalam conectifity

Gambar 3.9 Advanced Port Forwarding Rules

(26)

19

11. Halaman di bawah ini untuk mengganti password

Gambar 3.10 Admin Password

Setelah mengidentifikasi dan konfigurasi access point utama selesai, langkah berikutnya melakukan konfigurasi untuk access point tambahan yaitu TP-LINK WR470N. Sebelumnya alasan penulis memilih perangkat ini karena di dalamnya memiliki teknologi WDS (Wireless Distribution System) yaitu teknologi untuk memperluas area wifi yang sudah ada atau memperluas area hotspot. Berikut langkah-langkahnya:

1. Masuk ke halaman access point dengan ip default yaitu 192.168.1.1.

username dan password default adalah “admin”. Berikut status access point yang secara otomatis tersambung dengan access point utama.

(27)

20

Gambar 3.11 Status IP

2. Memilih poin Auto-Detect untuk mendeteksi otomatis ke access point utama.

Gambar 3.12 WAN Connection Type

(28)

21 3. Prosses mendeteksi access point utama

Gambar 3.13 Mendeteksi Koneksi Access Point Utama

4. Memasukkan IP dengan kelas yang berbeda dengan access point utama, akan tetapi gateway tetap ke access point utama karena fungsi access point ini hanya sebagai bridge dan repeater untuk jangkauan yg lebih luas yg tak terjangkau oleh access point utama.

(29)

22

Gambar 3.14 Konfigurasi Static IP

5. IP dan gateway yang di dapat adalah 0.0.0.0 karena IP dikirim lagsung dari access point utama yang bersifat DHCP.

Gambar 3.15 Detection IP

(30)

23

6. Merubah SSID untuk access point tambahan (SDN Suryowijayan AP2), kemudian semua pengaturan di simpan dengan memilih tombol save.

Gambar 3.16 Konfigurasi SSID

Jaringan wireless di SD Negeri Suryowijayan berhasil diperluas.

Sinyal yang dihasilkan sangat bagus dan komunikasi antar klien tidak terhambat lagi.

7. Secure Client AP dengan MAC Address Filter

MAC filtering adalah suatu utility pada access point untuk melakukan filter pada MAC address tertentu dan membuat aturan apakah suatu MAC address dapat mengakses jaringan wireless atau tidak. Untuk membuat konfigurasi MAC filtering pada access point TL- WR470N terdapat 2 option atau rule yang di terapkan yaitu :

(31)

24

a. Allow : mengijinkan pemiliki MAC address yang tidak tercantum pada daftar untuk mengakses jaringan wireless.

b. Deny : memblokir pemilik MAC address yang tidak tercantum pada daftar agar tidak dapat mengakses jaringan.

Dalam access point yang penulis gunakan rules yang dipakai adalah

"Deny". Berikut setting untuk wireless MAC filtering

Gambar 3.17 Rule dalam Filtering

Setelah rule ditentukan, maka selanjutnya adalah memasukkan MAC address yang akan dimasukan dalam daftar / list. Pada bagian "MAC Address" inputkan alamat MAC yang akan dimasukan dalam daftar.

Tentukan statusnya lalu klik Save.

Gambar 3.18 Input MAC Address Filter

(32)

25

Setelah itu akan muncul sebuah MAC address pada daftar / list.

Karena pada Filtering Rules yang dipilih adalah Deny, maka MAC address yang ada pada list adalah satu-satunya MAC address yang dapat mengakses jaringan wireless.

Dimaksudkan demikian, karena selama penulis melaksanakan Kerja Praktek, hampir tidak adanya orang yang mengakses Wifi dari kalangan Siswa maupun Orang Tua siswa, dengan demikian Filtering Mac Address ini di tunjukan untuk para guru dan staff sekolah saja yang dapat menggunakan wifi hingga lebih secure dalam bandwith dan menjadikanya lebih stabil dalam pengaksesan internet karena tidak adanya yang dapat terkoneksi terkecuali MAC address telah di daftarkan pada access point.

8. Secure Client access point dengan WPA atau WEP a. WEP (Wired Equicalent Privacy)

Penggunaan WEP pada umumnya adalah penggunaan password untuk client yang akan terkoneksi ke jaringan wireless.

Dalam access point TP-Link TL- WR470N, penggunaan WEP dapat dilakukan dengan cara berikut :

1) Klik teks "Wireless" pada jendela sebelah kiri lalu pilih "Wireless Security". Kemudian klik radio button "WEP".

(33)

26

Gambar 3.19 Pemilihan WEP Key Untuk Password

2) Seperti pada gambar di atas, pada kotak dialog "Type" pilih Automatic, kemudian pada bagian "WEP Key Format" pilih format yang akan digunakan. Dalam hal ini penulis memilih format ASCII.

3) Pada bagian Key Selected, WEP Key, dan Key Type terdapat 4 form untuk mengisikan password WEP yang akan digunakan. penulis dapat memilih salah satu ataupun mengisi semuanya. Tetapi walaupun diisi semua, tetap yang akan digunakan hanya satu dan dalam jangka waktu tertentu dapat melakukan rolling secara berkala.

4) Pada bagian "Key Selected" dapat memilih key mana yang akan digunakan pada waktu tertentu. Pada bagian "WEP Key", dapat menginputkan password yang akan digunakan untuk mengakses wi-fi. Pada bagian "Key Type", anda dapat memilih 64-bit atau 128-bit, tergantung pada seberapa banyak karakter untuk password yang anda inginkan. Dalam hal ini penulis menggunakan Key 1

(34)

27

dengan WEP Key "SDN Suryowijayan AP2" dan Key Type 64-bit .

5) Setelah semua selesai, reboot sistem access point.

Gambar 3.20 Reboot Acess Point

Setelah proses restarting selesai, maka sistem keamanan WEP siap digunakan. Saat sebuah client ingin terkoneksi ke jaringan yang kita buat, dia akan diberi konfirmasi password. Saat dia menginputkan "SDN Suryowijayan AP2" maka dia dapat terkoneksi dengan jaringan yang telah buat.

b. WPA (Wi-Fi Protected Access)

Sama seperti penggunaan WEP, pada WPA pun secara umum adalah penggunaan password pada client yang ingin terkoneksi ke jaringan wireless yang kita buat. Untuk membuat sistem keamanan jaringan WPA pada access point TL- WR470N adalah sebagai berikut:

(35)

28

1) Jenis WPA ada 2 jenis yaitu WPA dan WPA-PSK. Anda dapat memilih manapun yang akan anda gunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan WPA-PSK.

Gambar 3.21 Pemilihan WPA/PSK untuk Password

2) Pada bagian "Version" dan "Encryption" anda dapat memilih sesuai kebutuhan anda (untuk kemudahan, gunakan Automatic pada kedua kolom tersebut).

3) Pada bagian "PSK Password" memasukkan password yang penulis gunakan pada client yang ingin mengakses jaringan wireless.

4) Setelah itu reboot sistem access point. Sistem keamanan WPA pun siap dijalankan.

Kedua sistem Secure sama – sama aman digunakan. Penulis menerapkan WEP pada access point yang dipasang di tempat kerja praktek karena agar dapat melakukan rolling password sesuai dengan yang dibutuhkan, dan dengan demikian untuk secure client yang terhubung pada jaringan sudah aman dalam penggunaanya.

(36)

29 BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat dari hasil kerja praktek di SD Negeri Suryowijayan adalah:

a. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh penulis adalah mengembangkan jaringan WLAN (Wireless LAN) di SD Negeri Suryowijayan.

b. Pengembangan jaringan WLAN (Wireless LAN) SD Negeri Suryowijayan semakin memudahkan pengguna dalam mengakses internet.

c. Perangkat yang ditambahkan dalam memperluas jaringan ini adalah sebuah access point yang berfungai sebagai repeater untuk penguat sinyal.

4.2 Rekomendasi

Supaya pengembangan jaringan di SD Negeri Suryowijayan semakin meningkat, maka rekomendasi yang kiranya dapat menunjang pengelolaan manajemen tersebut di antaranya adalah:

a. Jaringan WLAN ini masih perlu dikembangkan lagi apabila ingin menjangkau seluruh area di lingkungan SD Negeri Suryowijayan.

b. Menambah perangkat jaringan yang mendukung pengembangan WLAN . c. Memperbaiki kualitas SDM khususnya teknisi komputer.

Gambar

Gambar 3.1 Skema Jaringan
Gambar 3.3 Internet Connection Setup Access Point D-Link
Gambar 3.4 Setting IP Provider dan DNS
Gambar 3.5 Active Session
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan/analisis website pendaftaran yang dilakukan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.. Alasan