PENDAHULUAN
Tujuan Kerja Praktek
Kerja praktek berguna dalam membekali mahasiswa dengan apa yang mereka butuhkan nantinya jika ingin memasuki dunia industri. Mahasiswa yang berhasil dalam praktik kerja industri atau perusahaan lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja karena dianggap telah memahami kebutuhan industri yang diharapkan dari mereka sebagai calon pekerja. PT.Pertamina (persero) Refinery Unit II Produksi Sungai Pakning dalam pelaksanaan operasinya menggunakan organisasi line-staff yang terdiri dari beberapa personil dengan tugas yang berbeda-beda dan bertanggung jawab atas koordinasi satu pimpinan.
Manajer adalah orang yang berwenang untuk mengelola perusahaan. instansi.. a) Memimpin dan memajukan upaya pencapaian visi dan misi perusahaan di Kilang BBM Sungai Pakning. Penyampaian regulasi yang ada sebelum masuk kilang PT.Pertamina (Persero) RU II oleh supervisor. Dengan memberikan keahlian dalam bidang tertentu yang dimiliki, kami berharap agar generasi muda Indonesia khususnya mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis dalam kegiatan kerja praktek (KP) mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya untuk dunia kerja di masa yang akan datang.
Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning hanya sedikit dan hanya sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi yang tersedia, tidak menyediakan buku untuk ditampilkan. Sebaliknya jika terjadi ketidaksesuaian dapat menimbulkan gangguan kesehatan kerja berupa penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja 4.1.6 Kapasitas kerja.
Manfaat Kerja Praktek
PROFIL PT. PERTAMINA RU II PRODUCTION SEI PAKNING
Visi , Misi dan Tata Nilai ( Value ) PT Pertamina RUU II
- Visi
- Misi
Struktur Organisasi PT. Pertamina
Mengatur pengawasan dan tanggung jawab perencanaan harian pengolahan, penyediaan minyak mentah dan pendistribusian hasil produksi sesuai rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai target operasi kilang yang optimal. Sekretaris adalah seseorang yang dipercayakan oleh atasan atau manager untuk melakukan suatu pekerjaan dengan tugas pokok yang meliputi: Mengkoordinasikan, merencanakan dan mengevaluasi pengoperasian utilitas dan laboratorium untuk semua kebutuhan, peralatan, terkait dengan operasi kilang yang aman, efektif dan efisien sesuai target yang telah ditetapkan. .
Mengkoordinasikan perencanaan, penelitian dan analisis untuk menyetujui dan memantau pelaksanaan pencegahan kebakaran, pengendalian, pemantauan kebakaran, kurikulum pelatihan, pengadaan peralatan dan manajemen keselamatan lingkungan. Sebagai jasa perawatan pabrik, agar semua peralatan bekerja dengan baik pada saat melaksanakan pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal serta pekerjaan konstruksi. Kegiatan pengolahan umum yang berkaitan dengan pelayanan dan kesejahteraan serta pengembangan sumber daya manusia.
Mengkoordinasikan, merencanakan, mengevaluasi dan mengawasi serta melaksanakan pekerjaan fungsi keuangan, termasuk persiapan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran pemrosesan pendapatan dan pengeluaran. Berusaha menjaga kesehatan karyawan, mengatur pemeriksaan kesehatan rutin untuk kesehatan karyawan, mengatur rawat inap dan gawat darurat.
Proses Bisnis PT. Pertamina
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
- Target Yang Di Harapkan
- Perangkat Keras Yang Digunakan
- data-data yang di perlukan
- dokumen-dokumen file-file yang dihasilkan
- kendala-kendala yang dihadapi
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan keunggulan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, pekerjaan dan budayanya menuju masyarakat yang sejahtera dan sejahtera. Perkembangan perkembangan setelah kemerdekaan Indonesia membawa konsekuensi pada peningkatan intensitas kerja, yang berdampak pula pada peningkatan risiko kecelakaan di lingkungan kerja. Sejalan dengan hal tersebut, maka perkembangan pembangunan yang dilakukan telah disusun undang-undang no. 14 Tahun 1969 tentang masalah ketenagakerjaan, yang kemudian diubah menjadi UU No. 12 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Dalam pasal 86 UU No. 13 Tahun 2003 menyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka dibuat peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan sebelumnya yaitu Peraturan Keselamatan STBL No.406 Tahun 1910 yang dirasa kurang memadai mengingat kemajuan dan perkembangan yang ada. Peraturan ini adalah UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yang ruang lingkupnya meliputi semua lingkungan kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, dan di udara, yang berada dalam wilayah hukum Negara Republik. dari Indonesia.
Undang-undang tersebut juga mengatur persyaratan keselamatan di tempat kerja, mulai dari perancangan, produksi, pengangkutan, distribusi, lalu lintas, pemasangan, penggunaan, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, produk teknis, dan alat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Dari hasil analisa, kebanyakan kecelakaan biasanya terjadi karena kelalaian atau kondisi kerja yang tidak aman, tidak hanya satu. Kinerja setiap tenaga kesehatan dan non kesehatan merupakan hasil dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat menambah beban tenaga kerja.
Jika ketiga komponen tersebut dikoordinasikan, maka tingkat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas dapat tercapai. Hal ini diperparah dengan sebagian besar tenaga kerja yang masih terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang memiliki sejumlah keterbatasan sehingga seringkali menghadapi kendala dalam pelaksanaan tugasnya, khususnya terkait dengan masalah PAH. dan kecelakaan kerja. Perubahan pola kerja dapat menyebabkan peningkatan kelelahan akibat perubahan bioritme (irama tubuh).
Apabila lingkungan kerja tidak memenuhi persyaratan maka dapat mempengaruhi kesehatan kerja yang dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja, Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Kerja. Pengertian (Definisi) Alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan yang wajib digunakan pada saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko pekerjaan untuk menjaga keselamatan tenaga kerja itu sendiri dan orang lain di tempat kerja. Wearpack berfungsi untuk melindungi tubuh pemakainya dari hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan saat bekerja.
Bertindak sebagai pelindung tangan saat bekerja di lokasi atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup serta peningkatan produksi dan produktivitas nasional.Dengan penerapan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja diharapkan tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, tenaga kerja dan derajat kesehatan yang tinggi.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Tahap Identifikasi Bahaya
Pengenalan aktivitas adalah tahap menemukan, mengenali, dan menggambarkan tahapan aktivitas suatu pekerjaan yang dilakukan oleh suatu unit yang memproduksi atau mendukung produk atau jasa. 23 Pengenalan bahaya merupakan tahapan menemukan, mengenali dan mendeskripsikan potensi bahaya pada setiap tahapan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Potensi Bahaya
Sebab-sebab Kecelakaan
Baik yang timbul dari mesin, alat dan bahan; lingkungan kerja; metode kerja; sifat pekerjaan dan proses produksi. Di antara tindakan tidak aman tersebut, salah satunya tergolong dalam pelatihan seperti tidak menggunakan peralatan keselamatan, menggunakan pelindung mesin, beroperasi tanpa izin atasan, menggunakan kecepatan penuh, menambah tenaga, dll. Studi kasus menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil pekerja di suatu industri mengalami kecelakaan yang signifikan.
Untuk mengukur rawan kecelakaan, data dari situasi yang menunjukkan tingkat risiko yang setara harus digunakan. Demikian pula pelatihan yang diberikan kepada pekerja harus dianalisis, untuk seseorang yang mengikuti kelas pelatihan, kemungkinan terjadinya kecelakaan mungkin sedikit diketahui. Pertanyaan lain yang belum terjawab adalah apakah ada hubungan yang signifikan antara kecenderungan kecelakaan kecil atau salah satu kecelakaan besar.
Sepatu safety berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki akibat benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya. Bertindak sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misalnya berdebu, beracun, dll.). Apar singkatan dari pemadam api, alat ini merupakan alat yang digunakan untuk memadamkan api atau kebakaran kecil.
Dengan kata lain, meskipun APD digunakan untuk mencegah kecelakaan kerja secara teknis, namun teknologi lebih penting. Pakaian pelindung dipakai di tempat kerja tertentu, misalnya celemek (menutupi/menahan radiasi), yang berfungsi menutupi sebagian atau seluruh tubuh dari panas, percikan api, suhu dingin, cairan kimia, minyak, gas dan berbahaya atau beracun, dan dari sinar radiasi. Fungsinya untuk melindungi kaki dari tekanan benda berat, luka bakar akibat lelehan logam, bahan kimia, terpeleset, tusukan.
HUBUNGAN MOTIVASI PENGETAHUAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUMAH SAKIT SOEWONDO KENDAL.
Faktor Kecelakaan
Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sebaliknya jika terjadi ketidaksesuaian dapat menimbulkan gangguan kesehatan kerja berupa penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja yang pada gilirannya akan menurunkan produktivitas tenaga kerja.
Kapasitas Kerja
Beban Kerja
Lingkungan Kerja
Pengertian dan Jenis- Jenis Alat Pelindung Diri
- Safety Helmet
- Wearpack
- Safety Shoes
- Sarung Tangan
- Masker(Respirator)
- Kaca Mata Pengaman
- Pelindung Wajah
- Apar
Cara Menggunakan APD
Tugasnya melindungi tangan dan jari dari api, panas, dingin, radiasi, listrik, bahan kimia, guncangan, lecet dan infeksi.
PENUTUP
Saran