GAMBARAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN
Sejarah perkembangan kilang
- CDU (crude destilation unit)
- ITP (Instalasi tangki dan pengapalan)
- Laboratorium
Kilang Produksi BBM RU II SEI PAKNING
Kilang produksi BBM RU II Sei Pakning merupakan bagian dari PERTAMIN RU II Dumai yang merupakan kilang minyak milik Grup Bisnis Kilang (BG) Pertamina. Kilang produksi BBM Sei Pakning dengan kapasitas terpasang 50.000 per hari dibangun pada tahun 1968 oleh Refining Associates Canada Ltd (Reficen) di atas lahan seluas 280 H.
Bahan baku PT. PERTAMINA RU II SEI PAKNING
Proses Pengolahan
Pada suhu tersebut, minyak akan berbentuk uap dan cairan panas, kemudian dimasukkan ke dalam kolom fraksinasi (bejana destilasi T-1) untuk proses pemisahan fraksi minyak. Pada kolom fraksinasi terjadi proses distilasi yaitu pemisahan fraksi yang satu dengan fraksi yang lain berdasarkan perbedaan titik didih (rentang didih).
Visi dan Misi
Fraksi minyak akan terpisah dengan sendirinya dalam tray yang disusun secara bertahap pada kolom fraksinasi Tabel 1.1.
Struktur Organisasi PT. PERTAMINA RU II Sei Pakning
Mengkoordinasikan, merencanakan, mengevaluasi pengoperasian perbekalan dan laboratorium serta segala kebutuhan dan peralatan yang berkaitan dengan operasional kilang secara aman, efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Koordinasi, perencanaan, penelitian analisis, persetujuan dan pemantauan pelaksanaan pencegahan, pengendalian, pemantauan kejadian kebakaran, kurikulum pelatihan, pengadaan peralatan dan administrasi lingkungan kerja.
Ruang Lingkup PT. PERTAMINA RU II Sei Pakning
Pada akhir tahun 1977 kapasitas produksi meningkat menjadi 35.000 barel per hari dan pada bulan April 1980 meningkat menjadi 40 barel per hari. Bagian operasional Kilang Pakning Sungai terdiri dari: CDU, ITP (Instalasi dan Pengangkutan Tangki), utilitas dan laboratorium.
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
- Kegiatan Kerja Praktek
- Target yang Diharapkan
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Kendala – kendala yang Dihadapi
Pada minggu ketiga ini, ada dua hari libur untuk hari besar Islam, selain kegiatan yang dilakukan selama minggu ini, seperti perbaikan blower, pelepasan ATG dan pembangunan lemari penyimpanan ATG yang telah dilepas. Pada minggu kelima dilakukan kegiatan antara lain pengembalian selongsong uji, pengeboran pipa stainless steel, gotong royong serta safety talk besar-besaran untuk start up pabrik, pencarian titel KP, pengiriman baja lembaran ke komplek dan pembelajaran berputar. Selama sepekan ini dilaksanakan kegiatan kerja praktek seperti pemasangan lampu di ruang boiler dan WTP, perbaikan genset, perbaikan blower, perbaikan kompresor, perbaikan lampu LCD, perawatan transmitter di boiler dan pemasangan lampu LCD.
Setelah melakukan kerja praktek selama dua bulan dari tanggal 5 Juni hingga 31 Agustus 2021, banyak sekali ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan serta suasana dan momen yang menarik dan sejuk untuk dikenang dan diceritakan kepada teman atau keluarga. Kesehatan dan keselamatan kerja atau dikenal juga dengan Health, Safety and Environment (HSE) merupakan bagian penting yang tidak pernah luput dari perhatian Perseroan. Melalui penerapan HSE yang optimal, akan terjamin kesehatan dan keselamatan pekerja, serta seluruh aset Perseroan yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap terjaganya kelestarian dan keharmonisan lingkungan secara fisik dan sosial.
PEMBAHASAN
Generator
Rotor menghasilkan arus bolak-balik dengan dioda berputar pada poros generator utama (satu poros dengan generator utama). Pilot generator pada generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub magnet permanen yang berputar menyebabkan stator berliku. Tegangan bolak-balik disearahkan oleh penyearah dioda dan menghasilkan arus searah yang mengalir ke kutub magnet pada stator generator utama.
Besarnya arus searah yang mengalir ke tiang pembangkit utama diatur oleh automatic voltage regulator (AVR). Bentuknya berlubang dan memiliki fungsi lain sebagai pendingin alternator agar mesin tidak cepat panas dan mudah terbakar. Hal ini memiliki keunggulan mengatur tegangan output atau tegangan yang dihasilkan oleh alternator agar stabil sehingga pada saat mesin mobil dipacu lebih keras tegangan tetap stabil yaitu tidak overshoot.
Turbin Gas Generator
Komponen Turbin Gas
- Air Inlet(filter udara)
- Kompresor
- Combustion(pembakaran)
- Turbin
- Exhaust (pembuagan gas sisa pembakaran)
Filter utama adalah filter utama yang terletak di dalam inlet housing, udara yang melewati filter ini masuk ke kompresor aksial. Komponen utama pada bagian ini adalah axial flow compressor yang berfungsi untuk menaikkan tekanan udara yang berasal dari bagian udara masuk ke tekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas bertekanan tinggi. Roda turbin tahap pertama bekerja mengubah energi kinetik dari aliran udara berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
Turbin tahap kedua berfungsi memanfaatkan energi kinetik yang masih relatif besar dari turbin tahap pertama untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar. Bagian terakhir dari turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan sisa gas panas yang keluar dari turbin gas. Proses yang terjadi pada bagian exhaust adalah sebagai berikut: gas mengalir ke exhaust frame assembly dan gas buang keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, selanjutnya mengalir ke exhaust plenum dan selanjutnya akan diredam oleh knalpot. didistribusikan melalui cerobong asap dan dilepaskan ke atmosfir, sebelum dilepaskan ke atmosfir.
Sistem Proteksi Generator
Mengingat generator merupakan bagian penting dari peralatan, dampak gangguan dibatasi sebanyak mungkin, termasuk dengan deteksi kesalahan yang tepat dan isolasi cepat mesin dari sistem yang sehat. Interferensi harus dihilangkan dengan memutus generator dari sistem melalui pemutus sirkuit utama dan, jika mungkin, melepas pemutus sirkuit amplifier lapangan.
Gangguan Pada Generator
Gangguan rotor generator dapat diklasifikasikan sebagai gangguan hubung singkat pada belitan rotor, belitan rotor terbuka, belitan ground-to-field, dan panas berlebih. Umumnya, decoupling medan amplifier tidak disarankan jika ada gangguan hubung singkat pada belitan rotor, relai arus berlebih tidak akan merespons gangguan jika hanya beberapa belitan dan 1 tiang penguat generator kecepatan rendah yang rusak. Generator seharusnya tidak diharapkan melepaskan medan penguatnya jika terjadi kesalahan tanpa terlebih dahulu melepas pemutus sirkuit utama.
Lonjakan dengan frekuensi daya yaitu peristiwa kehilangan atau penurunan beban akibat switching, gangguan AVR (Automatic Voltage Regulator), trip karena kehilangan beban. Genset juga dilengkapi dengan alat pengatur, pada saat terjadi pelepasan beban, pengatur menjalankan perintah untuk mengatur atau menutup katup darurat agar genset tidak menyebabkan over revving. Namun genset juga harus tetap dilengkapi dengan indikasi pengaman over speed, yang mampu mengkoordinir sinyal trip pada pemutus arus (Relay Over Speed).
Fungsi Sistem Proteksi
Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh beban yang tidak seimbang dari batas yang diperbolehkan. Saat dipasang di titik netral generator atau trafo tegangan dihubungkan dengan segitiga, untuk mendeteksi gangguan arde stator. Untuk mendeteksi kehilangan tegangan dari transformator tegangan ke pengatur tegangan otomatis (AVR) dan relai.
Dalam kerja praktek (KP) ini, mahasiswa dituntut untuk dapat bekerja sama dan peka terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Kerja Praktek (KP) merupakan tingkat adaptasi mahasiswa yang baik terhadap dunia kerja yang sebenarnya. Pihak kampus, agar kita bisa memantau kegiatan mahasiswa yang intensif melakukan kerja praktek (KP), agar bersama-sama kita bisa menyelesaikan semua permasalahan yang muncul.
Kampus sebaiknya memiliki relasi yang luas dengan industri untuk memudahkan mahasiswa mencari tempat untuk melaksanakan kerja praktek (KP). Dosen jurusan justru memberikan bekal bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktek (KP) agar bisa menjawab jika dosen pembimbing bertanya.
Komponen-Komponen Sistem Proteksi Secara Umum
Relay Sebagai Pengaman
- Macam-Macam Relay
Relai adalah bagian dari peralatan sistem tenaga listrik yang digunakan untuk memberikan sinyal ke pemutus tenaga sehingga dapat memutuskan layanan distribusi dan menghubungkan ke elemen-elemen sistem tenaga listrik. Pada dasarnya Relay protection menerima suatu besaran tertentu kemudian memberikan perintah sebagai tanggapan atas besaran yang dideteksi oleh Relay Besarnya berupa gangguan kemudian Relay memberikan perintah kepada pemutus tenaga untuk menutup jalur pada saat pemutusan. mati. poin yang salah Pada elemen ini akan dipilih besaran yang masuk apakah gangguan atau tidak, kemudian besaran tersebut akan dikirim ke elemen pembanding.
Elemen ini berfungsi untuk menerima besaran yang dikirimkan oleh elemen penginderaan, kemudian membandingkan besaran saat beroperasi normal dengan besaran saat relai beroperasi. Elemen ini berfungsi untuk mengontrol hasil besaran yang dibandingkan dan segera memberikan sinyal ke pemutus arus apakah akan membuka atau tidak.
Maintenance Generator Secara Umum
- Pemeliharaan Rotor
- Pemeliharaan Stator
Kerusakan dan keausan bantalan rotor dan kopling diperiksa, kelonggaran pin rotor dan beban penyeimbang diperiksa. Pin stator diperiksa untuk kemungkinan pergerakan (posisi) ujung pin dan baji di bawah pin dan kelonggaran pin di kumparan stator. Spacer isolasi diperiksa untuk kekencangan spacer isolasi, kelonggaran dan keausan kain poliester, segmen pendukung spindel, pita dan ujung spindel panah.
Ujung penghantar utama (kawat utama), diperiksa kerusakan pada busing porselin dan permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netral. Pemeriksaan kondisi teras yang meliputi kerapatan dan lapisan, tanda-tanda kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan lokal dan kondisi komposisi pengikat teras. Pertamina RU II Sungai Pakning Pada genset di PT.Pertamina RU II Sungai Pakning terdapat sistem.
Sistem Proteksi Generator di PT.Pertamina RU II Sungai Pakning
Sebagai sumber energi listrik dalam suatu sistem tenaga listrik, genset memegang peranan penting, sehingga trip pada genset PMT sangat tidak diinginkan karena sangat mengganggu sistem terutama genset dengan daya besar. Genset PMT seharusnya tidak mudah trip, tetapi juga harus aman bagi genset meskipun banyak gangguan pada sistem. Alat proteksi genset harus benar-benar mencegah kerusakan genset, karena kerusakan genset tidak hanya memerlukan biaya perbaikan yang mahal, tetapi juga sangat mengganggu pengoperasian sistem.
Proteksi genset juga harus mempertimbangkan proteksi pada mesin penggerak, karena genset digerakkan oleh penggerak utama. Pertamina RU II Sungai Pakning, disini penulis hanya membahas spesifikasi Genset Management Relay tipe SR 489 dengan pengujian Relay Over Voltage, Relay Under Voltage, Relay Phase Time Over Current dan Relay Phase Instantionus Over Current.
Single Line PT Pertamina RU II Sungai Pakning
- Generator Management Relay SR 489
- Current Injection Test
- Relay Phase Time Over Current
- Relay Phase Instationus Over Current
- Relay Over Voltage
- Relay Under Voltage
Pemeliharaan adalah pemeliharaan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti cepat rusaknya semua peralatan di PT Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning, baik peralatan yang digunakan maupun peralatan yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerja praktek (KP) merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis, meliputi pengalaman kerja dan penugasan lainnya sesuai dengan program keahlian masing-masing, serta sebagai wadah yang bertujuan untuk menciptakan potensi dan siap pakai. menggunakan sumber daya manusia. Kerja Praktek (P) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang situasi ketenagakerjaan industri guna mempersiapkan diri agar tidak kaku ketika nanti memasuki dunia industri.
Kerja praktek (KP) dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam setiap praktek dan menerapkan teori yang diperoleh langsung ke objek. Dengan praktik langsung di industri ini, dapat menambah pengalaman baru dan memungkinkan siswa berbaur dengan lingkungan. Pelaksanaan praktikum ini akan lebih terarah jika dibuatkan jadwal atau sekurang-kurangnya ada petunjuk yang jelas yang harus diikuti mahasiswa saat melakukan Praktikum (KP).
PENUTUP
Kesimpulan
PERTAMINA (Persero) RU II PRODUKSI SEI PACKING dan membuat laporan ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. PERTAMINA (Persero) RU II PRODUKSI SEI PAKNING, penulis mendapat ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat tentang judul yang penulis ambil yaitu.
Saran
- Saran Untuk Pihak Industri
- Saran Untuk Pihak Kampus
Proteksi kolom fraksinasi dan fungsi masing-masing peralatan di CDU Pertamina UP II Sungai Pakning.