LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
TAHUN 2019
KULON PROGO
2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 i
L
aporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 ini merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Lingkungan Hidup selama tahun 2019.Diharapkan LKjIP Dinas Lingkungan Hidup ini dapat memberikan informasi yang diharapkan seluruh stakeholders tentang pencapaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo dalam periode Rencana Strategis (Renstra) tahun 2017-2022. Semoga di tahun mendatang capaian dapat semakin ditingkatkan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi pembangunan Kabupaten Kulon Progo.
Wates, 31 Desember 2019
Kepala Dinas,
Arif Prastowo, S.Sos, MSi.
NIP.19700514 199603 1 004
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 ii
esuai amanat Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 46 Tahun 2012 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Pemerintah Daerah, SKPD menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Bupati melalui unit kerja yang membidangi Pengembangan Kinerja Perangkat Daerah.
LKjIP merupakan dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga sebagai media pertanggungjawaban yang berisi informasi mengenai kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan LKjIP mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LKjIP ini memuat visi, misi, pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, target dan realisasi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) organisasi, target dan realisasi indikator kinerja sasaran strategis, penjelasan atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. Fokus laporan ini adalah pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil
(outcome) dan atau keluaran (output)penting. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut :
Tujuan :
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
Sasaran :
Meningkatnya konservasi, perlindungan dan pengendalian Sumber Daya Alam secara berkelanjutan
Untuk mengukur kinerja Dinas Lingkungan Hidup menggunakan dua indikator, yaitu Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Air.
S
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 iii
dibandingkan 2018 (93,86).
Realisasi capaian Indeks Kualitas Air tahun 2019 yaitu 40 mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, yaitu 38. Secara umum Indeks Kualitas Air tahun 2019, yaitu 40, meningkat indeksnya 2,00 dibanding tahun sebelumnya (2018) yaitu 38.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini disampaikan dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Wates, 31 Desember 2019
Kepala Dinas,Arif Prastowo, S.Sos, MSi.
NIP.19700514 199603 1 004
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 iv
IKHTISAR EKSEKUTIF ... DAFTAR ISI... ii iv DAFTAR GAMBAR ………... v
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. B. Latar Belakang ... ... Landasan Hukum ... 1 1 C. D. E F. . Maksud & Tujuan ... Gambaran Umum Organisasi... D.1. Struktur Organisasi ... D.2. Tugas Pokok dan Fungsi ... Susunan Kepegawaian dan Sarana dan Prasarana ... Isu – Isu Strategis ... 2 2 2 3 4 8 BAB II. PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA ... 9
A. Visi dan Misi ... 9
B. Tujuan, Sasaran dan Strategi SKPD ...
C. Program ...
D. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019...
9
10
10
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ...
A. Capaian Kinerja Tahun 2018...
B. Realisasi Anggaran ...
C. Analisis Efisiensi Penggunaan Anggaran ...
D. Analisis Efisiensi Sumber Daya ...
E. Permasalahan & Strategi Pemecahan Masalah ...
11
11
17
17
18
18
BAB IV. PENUTUP ... 19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 v
Gambar 1. Bagan kue komposisi jenjang pendidikan personel DLH Kulon Progo 4 Gambar 2. Bagan kue komposisi personel DLH Kulon Progo berdasarkan ke – pangkatan ……… 5
Gambar 3. Bagan kue komposisi personel DLH berdasarkan Jabatan fungsional / struktural ……… 6
Tabel 1. Komposisi pegawai DLH Kabupaten Kulon Progo berdasarkan jenjang Pendidikan ………. 4
Tabel 2. Komposisi personel DLH Kabupaten Kulon Progo berdasarkan Kepangkatan/Golongan ……….. 5
Tabel 3. Tabel 3 . Komposisi personel Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Struktural ……… 5
Tabel 4. Sarana dan prasarana yang dimiliki DLH Kulon Progo ... 6
Tabel 5.. Isu – Isu strategis DLH Kulon Progo ... 8
Tabel 6. Strategi dan kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan dan sasaran DLH Kulon Progo ... ... 9
Tabel 7. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 …... 10
Tabel 8. Skala Nilai Perangkat Kinerja ... ... 11
Tabel 9. . Capaian Kinerja DLH Tahun 2019 ... 11
Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Indeks Kualitas Udara... 13
Tabel 11. Hasil uji kualitas udara ambien di Wates pada tahun 2018 dengan metode passive sampler pada 4 kawasan sebanyak 2 kali pemantau- an / tahun ……… 13
Tabel 12.. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Indeks Kualitas Air ... 15
Tabel 13 . Rencana dan Realisasi Anggaran kegiatan Tahun 2016... 17
DAFTAR TABEL
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan
Tujuan
D. Gambaran Umum Organisasi E. Susunan
Kepegawaian dan Sarana dan Prasarana F. Isu – isu Strategis
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Penda- yagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014. Hal ini merupakan implementasi dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah Pemerintahan yang baik (Good Governance). Penyusunan LKjIP, diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Mendorong DLH Kabupaten Kulon Progo untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, didasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Menjadikan pelaksanaan kegiatan DLH Kabupaten Kulon Progo yang akuntabel, sehingga dapat mewujudkan program kegiatan yang efesien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja SKPD.
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat dan
Stakeholdersterhadap penyelenggaraan Pemerintahan khususnya terhadap DLH Kabupaten Kulon Progo.
B. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum penyusunan LKjIP Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 sebagai berikut :
1. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan Keuangan dan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah:
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 adalah :
1. Sebagai alat bukti pelaporan program dan kegiatan yang dilaksanakan OPD kepada masyarakat;
2. Dapat diketahuinya perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan berikut hasil evaluasi kegiatan, permasalahan yang dihadapi, dan solusinya, baik yang berhasil dilaksanakan maupun tidak berhasil dilaksanakan;
3. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang;
4. Terwujudnya tertib administrasi kegiatan.
D. Gambaran Umum Organisasi D.1. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari:
1.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuanganc. Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari :
1.
Seksi Perencanaan & Pengkajian Lingkungan
3
2.Seksi Pelestarian Lingkungan & Peningkatan Kapasitas
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, terdiri dari :
1.Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
2.Seksi Pengawasan & Penataan
e. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu; dan f. Unit Pelaksana Teknis Dinas
D.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi, dan Tugas Serta Tata Kerja Pada Dinas Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang lingkungan hidup.
Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, Dinas mempunyai tugas : 1. menyelenggarakan kegiatan di bidang tata lingkungan;
2. menyelenggarakan kegiatan di bidang pengawasan dan pengendalian; dan 3. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan.
Uraian tugas untuk tiap struktur adalah sebagai berikut : 1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai fungsi pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian, perencanaan, dan keuangan. Sekretariat mempunyai tugas :
a. melaksanakan kegiatan umum dan kepegawaian;
b. melaksanakan kegiatan perencanaan dan keuangan;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Dinas;
d. memantau, mengendalikan dan mengevaluasi kinerja serta dampak pelaksanaan program dan kegiatan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berkaitan dengan bidang tugasnya.
2. Bidang Tata Lingkungan
Bidang Tata Lingkungan mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan dan pengkajian lingkungan serta pelestarian lingkungan dan peningkatan kapasitas.
Bidang Tata Lingkungan mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan perencanaan dan pengkajian lingkungan.
4 b. menyelenggarakan pelestarian lingkungan dan peningkatan kapasitas.
c. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas 2. Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi penyelenggaraan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pengawasan dan penaatan.
Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;
b. menyelenggarakan pengawasan dan penaatan; dan
c. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.
E. Susunan Kepegawaian dan Sarana dan Prasarana
1.
Susunan KepegawaianJumlah personel Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 19 orang, dengan komposisi : a). berdasarkan jenjang pendidikan
Tabel 1. Komposisi pegawai DLH Kabupaten Kulon Progo berdasarkan jenjang Pendidikan
Unit SLTP SLTA D-3 S-1 S-2 Jumlah
Kepala - - - - 1 1
Sekretariat - 3 1 3 1 8
Bidang Tata Lingkungan - 1 - 2 2 5
Bidang Pengawasan & Pengendalian
Lingkungan - 1 1 3 1 6
Jabatan Fungsional Tertentu - - - - 1 1
Jumlah 0 5 2 7 7 21
5 Gambar 1. Bagan kue komposisi jenjang pendidikan personel DLH Kulon Progo b). berdasarkan kepangkatan / golongan,
Tabel 2 . Komposisi personel DLH Kabupaten Kulon Progo berdasarkan Kepangkatan/Golongan
No. Unit Golongan Jumlah
I II III IV
1.
Kepala Dinas - - - 1 1
2.
Sekretariat - 1 5 2 8
3.
Bidang Tata Lingkungan - 1 3 1 5
4.
Bidang Pengawasan &
Pengendalian Lingkungan
- - 5 1 6
5.
Jabatan Fungsional Tertentu - - 1 - 1
Jumlah 0 2 14 5 21
Gambar 2. Bagan kue komposisi personel DLH Kulon Progo berdasarkan kepangkatan
c. Berdasarkan Jabatan Struktural/Fungsional
Tabel 3 . Komposisi personel Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Struktural
No. Uraian JFU JFT Eselon
Jumlah II III IV
1 Kepala - - 1 - - 1
2 Sekretariat 5 - - 1 2 8
3 Bidang Tata Lingkungan 2 - - 1 2 5
4 Bidang Pengawasan &
Pengendalian Lingkungan
3 - - 1 2 6
5 Jabatan Fungsional Tertentu - 1 - - - 1
6
No. Uraian JFU JFT Eselon
Jumlah II III IV
Jumlah 10 1 1 3 6 21
Gambar 3. Bagan kue komposisi personel DLH berdasarkan Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu, dan Jabatan Struktural
2. Sarana dan Prasarana
Tabel 4. Sarpras yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kulon Progo Tahun 2019 No. Jenis Asset
Jumlah (unit)
Kondisi Baik (unit)
Kondisi Rusak (unit)
Keterangan tentang yang
rusak
1 Gedung 1 lantai 1 1 - -
2 Kendaraan Dinas roda 4 5 3 2 Rusak ringan
3 Kendaraan Dinas roda 2 8 7 1 Rusak ringan
4 Kendaraan Dinas roda 3 1 1 - -
5 Wireless 1 1 - -
6 Mesin Ketik 1 0 1 Rusak ringan
7 Laptop 14 14 0 -
8 Komputer 13 11 2 Rusak sedang
9 Printer 11 11 - -
10 Proyektor LCD 3 2 1 Rusak sedang
11 Ruang Rapat 2 2 - -
12 AC 9 9 - -
13 TV 1 1 - -
14 Kamera 1 1 - -
15 Sound system 1 1 - -
16 Telepon dan fax 2 1 - -
17 UPS 0 0 - -
18 Alat-alat laboratorium :
Aerator 1 1 - -
Alat Destilasi 1 1 - -
BOD Meusurement 1 1 - Botol BOD tidak
ada
Centrifuge 1 1 - -
Conductivity meter 1 1 - -
JFU 47,37 %
JFT 5 % Esl II 5 %
Esl III 11 %
Esl IV 31,57 %
7
Current meter 1 1 - Tidak nyala
Desikator 1 1 - -
DO meter 1 1 - -
Dregde 1 1 - -
No. Jenis Asset
Jumlah (unit)
Kondisi Baik (unit)
Kondisi Rusak (unit)
Keterangan tentang yang
rusak
Furnace 1 1 - -
G P S 1 1 -
Hot Plate 1 1 - -
Ice Box 1 1 - -
Kyendhal 1 1 - -
Lemari asam 1 1 - -
Magnetic stirer 1 1 - -
Niskin 1 - 1 Selang putus
Oven 1 1 - -
Perangkat titrasi/buret 1 1 - -
PH meter 2 1 - -
Refrigerator/ pendingin 1 1 - -
Salinometer 2 2 - -
Sound level meter 1 1 - -
Spectrofotometer 2 1 1 Lampu UV mati
Stop watch 1 1 - -
Theodolit Tripod 1 1 - charger tidak ada
Waterbath 1 1 -
Genset 1 1 -
Autoklaf 1 1 -
Inkubator 1 1 -
HVAS 1 1 - -
Timbangan Analitik 1 1 - -
Turbidity meter 1 1 - -
Water sampler V & H 1 0 1 -
CO Meter 1 1 - -
DO meter 1 1 -- -
Gas sampler udara 1 1 - -
Anemometer 1 1 - -
Merkuri Analyzer 1 1 - -
19 Aset lainnya 751 751 0 -
JUMLAH 866 856 10 -
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 856 unit dari 866 aset total DLH atau 98,85 % berada dalam kondisi baik.
8
F. Isu-Isu StrategisIsu-isu strategis yang dihadapi DLH Kulon Progo disajikan pada tabel 5 :
Tabel 5. Isu-isu Strategis berdasarkan Perubahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Periode
2017-2022No
Isu-isu Strategis Dinamika
Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pemanasan Global ▪ Gas Rumah Kaca
▪ Energi terbarukan
▪ Gerakan Hemat Energi Nasional
▪ Inventarisasi GRK dan Rencana Aksi Daerah tentang penurunan emisi.
▪ Pengembangan teknologi ramah lingkungan
▪ Pengendalian penggunaan pupuk kimia
▪ Gerakan 3R
▪ From Waste to energy 2. Perubahan Iklim dan
kerusakan Lingkungan
▪ exploitasi SDA yang berlebihan
▪ Penurunan Keanekaragaman hayati
▪ Peningkatan resiko Intrusi air laut
▪ Peningkatan resiko terjadinya Longsor dan banjir
▪ Penurunan kualitas air, udara dan tanah
▪ Meluasnya kawasan resiko kekeringan
▪ Pengembangan Adaptasi Perubahan Iklim berbasis Ekosistem
3. Diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)
▪ Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA)
▪ Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur &
sekitarnya
▪ Pembangunan JJLS dan Jalan Tol Yogya-Cilacap
▪ Pembangunan Jalur Kereta Api Bandara
▪ Pembangunan Dermaga Pelabuhan Adikarto
▪ Pembangunan Jalur Bedah Menoreh
▪ Pembangunan Aerotropolis City sebagai pendukung Bandara YIA
9
BAB IIPERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA
A.Visi dan Misi OPD
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), disebutkan bahwa visi OPD adalah mendukung tercapainya Visi Daerah.
Visi Kabupaten Kulon Progo adalah
“Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yangsejahtera, aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa”.
Misi Dinas Lingkungan Hidup adalah mendukung pencapaian Misi Daerah, khususnya Misi ke-4, yaitu “Mewujudkan Pembangunan berbasis kawasan dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan didukung oleh teknologi serta infrastruktur yang berkualitas”
B. Tujuan, Sasaran dan Strategi OPD
Tujuan OPD adalah “Meningkatnya kualitas lingkungan hidup”.
Sasaran OPD adalah “Meningkatnya konservasi, perlindungan dan pengendalian Sumber Daya Alam secara berkelanjutan”
Strategi dan kebijakan yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan dan sasaran disajikan dalam tabel 6.
Tabel 6. Strategi dan Kebijakan yang ditempuh DLH Kulon Progo dalam mendukung terwujudnya Visi dan Misi Daerah
VISI : Terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa
MISI 4 : Mewujudkan Pembangunan berbasis kawasan dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan didukung oleh teknologi serta infrastruktur yang berkualitas
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Meningkatnya konservasi, perlindungan dan pengendalian Sumber Daya Alam secara berkelanjutan
1. Meningkatkan manajemen pengelolaan lingkungan
1. Peningkatan manajemen dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan 2.Meningkatkan
pengawasan, penaatan dan pengendalian pencemaran lingkungan
2. Peningkatan pengawasan, penaatan dan pengendalian pengendalian pencemaran lingkungan
BAB II
PERENCANAAN &
PERJANJIAN KINERJA A. Visi dan Misi
OPD
B. Tujuan, Sasaran dan Strategi OPD C. Program
D. Perjanjian Kinerja 2019
10
C. ProgramUntuk mendukung pencapaian sasaran dan indikator Dinas Lingkungan Hidup dilaksanakan melalui program-program :
1. Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran 2. Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup
D. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019
Dalam upaya mencapai sasaran yang ditetapkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo menetapkan indikator sasaran serta target indikator sasaran yang ingin dicapai tiap tahun. Sasaran tersebut, dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2019 antara OPD (Dinas Lingkungan Hidup) dengan Kepala Daerah (Bupati Kulon Progo). Untuk tahun 2019 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo merencanakan target kinerja tahun 2019 seperti tercantum dalam Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019. Adapun nilainya disajikan pada tabel berikut :
Tabel 7. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
No. Sasaran Strategis Indikator
sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 1 Meningkatnya konservasi,
perlindungan dan
pengendalian Sumber Daya Alam secara berkelanjutan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Indeks Kualitas Udara
Indeks 94,28
Indeks Kualitas Air
Indeks 38,00
Catatan : *) IKLH merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah
**) Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) bukan merupakan IKU DLH Kab.Kulon Progo IKTL dihitung berdasarkan kompilasi data yang diperoleh dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY
11
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2019
Evaluasi untuk sistem akuntabilitas kinerja ini berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan AKIP. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
Tabel 8. Skala Nilai Perangkat Kinerja No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Kode Warna
1. 91≤ Sangat Baik
2. 76≤90 Tinggi
3. 66≤75 Sedang
4. 51≤65 Rendah
5. ≤50 Sangat Rendah
Sumber: Permendagri 54 Tahun 2010, diolah
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2019 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.
Tabel 9. Capaian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 Indikator Sasaran Satuan Cara Penghitungan
2018 2019
Target Reali
sasi Target Reali
sasi
Prosent
ase Predikat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH) Indeks
IKLH = (Indeks Kualitas Udara x 30%) + (Indeks Kualitas Air x 30%) + Indeks Kualitas Tutupan Lahan x 40 %)
63,04 67,61 67,74 66,39
5 98,01 Sangat baik
Indeks Kualitas Air 43 38 38 40 105,26 Sangat baik
Indeks Kualitas
Udara IK Udara = 100 − (50/0,9)
×(𝐼𝑒𝑢 − 0,1)) 91,3 93,86 94,28 93,17 98,82 Sangat
baik Indeks Kualitas
Tutupan Lahan IKTL =(Luas lahan hijau x
koefisien ) / Luas wilayah 65,41 68,87 70,13 66,11 94,27 Sangat baik Catatan : *) IKLH merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah
**) Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) bukan merupakan IKU DLH Kab.Kulon Progo
IKTL dihitung berdasarkan kompilasi data yang diperoleh dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY
12
Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kab. Kulon Progo tahun 2019 sebesar 66,395 belum mencapai target 2019 (67,74) atau realisasinya 98,01 %. Capaian IKLH 2019 menurun 1,215 dibandingkan capaian tahun 2018. Hal ini karena perubahan formula penghitungan Indeks Kualitas Tutupan Lahan sehingga berpengaruh terhadap proyeksi target dan realisasi IKLH.Capaian indikator kinerja Indeks Kualitas Air tahun 2019 diperoleh dari hasil uji kualitas air di sungai Serang dan Sungai Papah. Capaian indeks kualitas air 2019 dapat mencapai target, realisasi capaian Indeks Kualitas Air tahun 2019 yaitu 40 melebihi target yang ditetapkan, yaitu 38. Capaian Indeks kualitas Air tahun 2019 yaitu 40 meningkat 2,00 dibandingkan capaian tahun 2018 yaitu 38. Hal ini mungkin disebabkan diadakannya gropyok sampah di sungai.
Capaian indikator kinerja Indeks Kualitas Udara tahun 2019 yaitu 93,17 belum mencapai target 2019 yang ditetapkan, yaitu 94,28 atau realisasinya hanya 98,82 %.
Capaian Indeks Kualitas Udara 2019 (93,17) menurun indeksnya 0,69 dibandingkan 2018 (93,86) Target tidak tercapai karena peningkatan aktivitas ekonomi di kabupaten Kulon Progo menyebabkan peningkatan aktivitas transportasi sehingga kadar pencemar udara meningkat.
Indeks Kualitas Tutupan Lahan merupakan salah satu komponen IKLH dengan nilai pembobotan yang paling besar (40 %). Semakin besar Indeks Kualitas Tutupan Lahan maka akan mendongkrak nilai IKLH. Realisasi atau capaian IKTL 2019 di Kulon Progo yaitu 66,11 menurun 2,76 dibandingkan tahun 2018, yaitu 68,87.
Bila diperbandingkan antara target dan realisasi Indikator Sasaran di Kab. Kulon Progo dengan PemDa D.I. Yogyakarta pada tahun 2018 dan 2019 sebagai berikut (tabel 10):
Tabel 10. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Sasaran Kab. Kulon Progo dengan DIY
Indikator Sasaran
DIY 2018 DIY 2019 Kulon Progo
2018 Kulon Progo 2019 Target Reali-sasi Target Reali-sasi Target Reali-
sasi Target Reali-sasi Indeks Kualitas
Air 34,2 40,25 36,49 38,65 43 38 38 40
Indeks Kualitas
Udara 87,06 84,24 87,73 85,25 91,3 93,86 94,28 93,17
Indeks Kualitas
Tutupan Lahan 55,5 60,86 58,18 59,90 65,41 68,87 70,13 66,11
Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup 58,58 61,69 60,51 61,13 63,04 67,61 67,74 66,395
13
Dari tabel 10 dapat dilihat pada tahun 2018 bahwa capaian atau realisasi Indeks Kualitas Udara, Indeks Kualitas Tutupan Lahan dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2018 di atas capaian DIY, kecuali Indeks Kualitas Air.Pada tahun 2019 maka realisasi ke-empat indikator sasaran tersebut di Kulon Progo semuanya di atas capaian kualitas DIY.
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa DLH Kulon Progo menetapkan satu sasaran strategis, yaitu ‘Meningkatnya konservasi, perlindungan dan pengendalian Sumber Daya Alam secara berkelanjutan’ yang terbagi ke dalam dua indikator kinerja sasaran strategis, yaitu ‘Indeks Kualitas Udara’ dan ‘Indeks Kualitas Air’. Kedua Indikator kinerja sasaran strategis tersebut merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, sehingga pencapaian indikator kinerja sasaran strategis tersebut juga merupakan pencapaian IKU OPD DLH Kulon Progo. Sedangkan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) melengkapi dari dua indikator utama tersebut, namun IKTL bukan merupakan Indikator Kinerja Utama DLH Kulon Progo.
Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:
1. Sasaran Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Tolok ukur capaian indikator kinerja ‘Meningkatnya konservasi, perlindungan dan pengendalian Sumber Daya Alam secara berkelanjutan‘ mempunyai dua indikator yaitu Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Air.
1.1. Indikator Kinerja Indeks Kualitas Udara
Perhitungan dan pengolahan data Indeks Kualitas Udara dirumuskan sebagai berikut:
• Menghitung rerata setiap sampel dan ulangan untuk parameter SO2 dan NO2
• Membandingkan angka rerata SO2 dan NO2 dengan referensi EU, dalam bentuk indeks sementera
• Mentransformasikan indeks sementara ke dalam indeks kualitas udara (IKU), dengan rumus sebagai berikut :
IKU = 100 − ( 50 0,9 ×(𝐼𝑒𝑢 − 0,1))
Realisasi atau capaian Indeks Kualitas Udara tahun 2019 yaitu 93,17 belum mencapai target 94,28, atau realisasinya 98,82 %.
14
Tabel 11. Capaian indikator Kinerja Sasaran Tahun 2019No Indikator
Kinerja Realisasi 2018
2019 Target Akhir Renstra (2022)
Capaian s/d 2019 terhadap target
akhir 2022 (%) Predikat Target Realisasi %
Realisasi 1. Indeks Kualitas
Udara 93,86 94,28 93,17 98,82 95,65 97,50 Sangat baik
Meskipun capaian Indeks Kualitas Udara tahun 2019 belum mencapai target, namun capaian Indeks Kualitas Udara 2019 dibandingkan target pada akhir Renstra (target IK udara tahun 2022 =95,65) masuk dalam predikat sangat baik karena prosentasenya di atas 91 %, yaitu 97,5 %. Namun demikian, dengan akan beroperasinya Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dimana menurut rencana akan mulai beroperasi penuh pada tahun 2020, maka diperkirakan berimbas pada peningkatan beban transportasi (darat maupun udara) di Kulon Progo , sehingga dikhawatirkan IK udara di Kulon Progo pada beberapa tahun ke depan akan menurun. Menurunnya capaian IK Udara 2019 dibandingkan 2018 disebabkan karena meningkatnya kadar pencemar NO2 dan SO2, terutama di sekitar kawasan transportasi (Simpang lima Karangnongko, Kantor BRI Cabang Wates) sebagaimana diperlihatkan pada tabel 12.
Tabel 12.
Hasil uji kualitas udara ambien di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2019 dengan metode passive sampler pada 4 kawasan sebanyak 2 kali pemantauan per tahun
Peruntukan Lokasi
NO2 (ug/m3) SO2
(ug/m3)
Nilai Ambang Batas (menurut
WHO) Tahap
1
Tahap 2
Rata- rata
Tahap 1
Tahap 2
Rata- rata
NO2
(ug/m3) SO2
(ug/m3)
Transportasi Kantor BRI simpang 5
Karangnongko, Wates 12.60 11,30 11,95 ≤2.57 ≤2.57 ≤2.57
40,00 20,00 Industri Banguncipto, Sentolo (sekitar
pabrik arang briket) 7,20 9,20 8,20 10,03 8,34 9,19 Pemukiman Kasatriyan, Giripeni, Wates 7,00 7,70 7,35 ≤2.57 ≤2.57 ≤2.57 Perkantoran Dinas Lingkungan Hidup 8,20 9,20 8,70 ≤2.57 ≤2.57 ≤2.57
15
Dari tabel 12, hasil uji kualitas udara ambien di 4 titik sampel tersebut semuanya masih memenuhi baku mutu WHO, yaitu 40 ug/m3 untuk NO2 dan 20 ug/m3 untuk SO2. Meskipun masih memenuhi baku mutu udara, namun. untuk kawasan transportasi ada fluktuasi naik turun kadar NO2. Pada tahun 2017 rerata kadar NO2 adalah 13 ug/m3. Tahun 2018 meningkat menjadi 17,90 ug/m3 dan tahun 2019 menurun menjadi 11,95 ug/m3 . Untuk rerata kadar SO2 juga menunjukkan fluktuasi. di sekitar pabrik arang briket Sentolo tahun 2018 rerata kadar SO2 adalah 3,30 ug/m3, tahun 2019 menjadi 9,19 ug/m3. Beberapa langkah perlu diambil untuk antisipasi semakin rendahnya indeks Kualitas Udara di Kabupaten Kulon Progo. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup yaitu menggiatkan pembangunan atau memperbanyak pembukaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di Kulon Progo, serta melakukan pengawasan dan pembinaan yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup terhadap industri-industri serta usaha dan / atau kegiatan yang menghasilkan emisi cerobong asap agar menaati persyaratan teknis dalam pencegahan pencemaran udara.Capaian Indeks Kualitas Udara tahun 2019 ini akan mendukung capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang merupakan Indikator Kinerja Utama Kabupaten.
Bila Indeks Kualiatas Udara meningkat, maka capaian IKU juga akan meningkat. Untuk meningkatkan Indeks Kualitas Udara di wilayah perkotaan, maka upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan menambah luasan RTH publik, seperti taman kota, hutan kota, taman keanekaragaman hayati, pot vertikal dan penanaman tanaman perindang jalan yang efektif menyerap polutan udara, maupun dengan memperbanyak penanaman pohon di lahan kritis dan lahan lindung.
1.2. Indikator Kinerja Indeks Kualitas Air
Ada 7 Parameter yang diuji untuk penentuan Indeks Kualitas Air, yaitu :
• zat padat tersuspensi (TSS, Total Suspended Solid),
• oksigen terlarut (DO, Dissolved Oxigen),
• jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk mengurai (BOD, Biochemical Oxygen Demand),
• jumlah oksigen untuk mengoksidasi zat (COD,Chemical Oxygen Demand),
• kandungan fosfat (Total Phosphat),
• kandungan bakteri Escherichia coli , dan
• kandungan bakteri koliform (Total Coliform).
16
Nilai dari setiap parameter dinormalisasi ke dalam skala indeks pada angka 0 - 100 (terburuk-terbaik) dengan klasifikasi mutu air kelas II berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Formula penghitungan untuk memperoleh Indeks Kualitas Air dirumuskan sebagai berikut :
IPA = √ (𝐶𝑖/𝐿𝑖𝑗)2 𝑀+(𝐶𝑖/𝐿𝑖𝑗)2 𝑅 2
dimana :
IPA : indeks Pencemaran Air;
Ci : konsentrasi dari parameter kualitas air i
Li : merupakan konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku peruntukan air (dalam hal ini adalah baku mutu air kelas II).
Hasil IPA selanjutnya dinarasikan dalam bentuk baku mutu dengan rumusan :
• Memenuhi baku mutu atau kondisi baik jika IPA berada pada rentang 0-1;
• Tercemar ringan jika IPA berada pada rentang 1 – 5;
• Tercemar sedang jika IPA berada pada rentang 5 – 10;
• Tercemar berat jika IPA ≥ 10
Transformasi nilai IPA ke dalam indeks kualitas air (IKA) dilakukan dengan mengalikan bobot nilai indeks dengan persentase pemenuhan baku mutu. Persentase pemenuhan baku mutu didapatkan dari hasil penjumlahan titik sampel yang memenuhi baku mutu terhadap jumlah sampel dalam persen. Sedangkan bobot indeks diberikan batasan sebagai berikut : 70 untuk memenuhi baku mutu, 50 untuk tercemar ringan, 30 untuk tercemar sedang, dan 10 untuk tercemar berat. Hasil penghitungan Indeks Kualitas Air pada tahun 2019 disajikan pada tabel 12.
Tabel 13. Capaian indikator Kinerja Sasaran Tahun 2019
No Indikator
Kinerja Realisasi 2018
2019
Target Akhir Renstra
(2022)
Capaian s/d 2019 terhadap
target akhir 2022 (%)
Predikat
Target Realisasi % Realisasi 2. Indeks
Kualitas Air 38 38 40 105,26 38 105,26 Sangat Baik
17
Pemantauan kualitas air sungai pada tahun 2019 dilakukan pada Sungai Serang dan Sungai Papah, diambil 5 titik sebanyak 2 (dua) kali pemantauan dalam satu tahun, sehingga diperoleh 5 titik x 2 kali = 10 sampel. Dari 10 sampel tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :Status Jumlah Persen Koefisien Nilai
Memenuhi 4 40 % 70 28
Cemar Ringan 0 0 % 50 0
Cemar Sedang 2 20 % 30 6
Cemar Berat 4 40 % 10 4
10
Nilai Indeks Kualitas Air 40
Dari 10 sampel tersebut dikategorikan sebagai berikut : 4 sampel memenuhi baku mutu, 0 (nol) sampel tercemar ringan, 2 sampel tercemar sedang, dan 4 sampel tercemar berat, yang kemudian dikonversi menjadi angka persentase. Angka persentase dikalikan dengan koefisien sehingga bila dijumlah akan diperoleh nilai Indeks Kualitas Air = 40.
Realisasi capaian Indeks Kualitas Air tahun 2019 yaitu 40 mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, yaitu 38. Secara umum Indeks Kualitas Air tahun 2019, yaitu 40, meningkat dibanding tahun 2018 yaitu 38.
Target Indeks Kualitas Air pada tahun 2019 tercapai disebabkan karena tahun 2019 dilaksanakan gropyok sampah di sungai, pemasangan papan larangan membuang sampah di sungai, dan koordinasi dengan OPD lain dalam Operasi Tertib terhadap pembuang sampah di sungai.
Untuk menanggulangi menurunnya Indeks Kualitas Air perlu meningkatkan upaya dari masyarakat dan pemerintah untuk menanggulangi pencemaran air sungai, misalnya dengan memperbanyak gerakan bersih sungai. Dan diperlukan upaya dalam pengelolaan limbah cair yang baik dan benar, baik untuk limbah industri maupun limbah rumah tangga sebelum dialirkan ke lingkungan, dan juga upaya pengawasan pencegahan pencemaran air yang lebih diperketat.
Indeks Kualitas Tutupan Lahan
Indeks Kualitas Tutupan Lahan, atau disingkat IKTL, merupakan salah satu komponen Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Semakin besar IKTL maka akan mendongkrak nilai IKLH. Namun demikian karena perubahan formulasi penghitungan
18
IKTL dimana tidak memasukkan lagi luasan sempadan rel kereta api dan sawah dalam penghitungan IKTL sebagaimana tahun sebelumnya, sehingga capaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan di Kulon Progo tahun 2019 yaitu 66,11 tidak mencapai target yang ditetapkan, yaitu 70,13. Namun demikian, meskipun IKTL bukan merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, namun DLH Kulon Progo telah berhasil melampaui bahkan jauh melebihi target dalam hal penambahan luasan penanaman pohon. Hal ini berkat usulan bantuan pengadaan bibit tanaman ke BPDAS maupun BBWSO yang sudah disetujui dan ditanam selama tahun 2019, sehingga dari target luas kawasan yang dikonservasi sebesar 19 Ha tercapai 34,87 Ha atau hampir 2 kali lipat.B. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2019 (setelah Perubahan APBD 2019) sebesar 97,54 % dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran per- indikator, penyerapan anggaran terbesar pada program Penataan dan Pengendalian Pencemaran( 98,08 %), sedangkan penyerapan terkecil pada program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup (96,99 %).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran yang hampir mencapai 100
% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2019 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut :
Tabel 14. Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2019
Kinerja Keuangan *)
Sasaran Indikator Target Realisasi % Program Target (Rp) Realisasi (Rp) %
Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas
Udara 94,28 93,26 98,92 Pengelolaan dan
Konservasi
Lingkungan Hidup 507.978.900 500.208.193 98,47
Indeks
Kualitas Air 38 40 105,26 Penataan dan Pengendalian Pencemaran
1.316.466.455 1.242.176.518
94,36
Jumlah 1.824.454.355 1.742/384.711
Keterangan :
*) : Anggaran dan Realisasi Keuangan setelah Perubahan APBD 2019
19
C. Analisis Efisiensi Penggunaan AnggaranEfisiensi merupakan penghematan anggaran tanpa mengurangi hasil maupun capaian kinerja dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Efisiensi anggaran terjadi pada semua kegiatan-kegiatan yang diampu oleh PPTK, mengingat harga Alat tulis kantor di toko-toko ATK di Wates riilnya lebih tinggi daripada yang tercantum dalam DPA 2019 maupun SHBJ 2019. Sehingga diberlakukan kebijakan untuk mengurangi volume belanja ATK dapat dikatakan sebagai penghematan anggaran namun tidak mengurangi kualitas kinerja Dinas.
D. Analisis Efisiensi Sumber Daya Manusia
Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo nomor 22 tahun 2019 tentang Kualifikasi Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi pada Pemerintah Daerah, menurut perhitungan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dibutuhkan 39 personel, sedangkan kondisi eksisting saat ini baru terpenuhi 21 PNS, sehingga ada kekurangan jabatan sebanyak 18 orang. Jabatan yang kosong tersebut untuk sementara disulih dengan 9 orang Tenaga Kontrak.
E. Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, khususnya dalam fungsi pelayanan, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kulon Progo menghadapi berbagai permasalahan pada setiap bidang pelayanan serta menjadi tugas untuk mengatasinya, diantaranya adalah :
Menurunnya kualitas air sungai di kab. Kulon Progo. Untuk pemantauan kualitas badan air lainnya juga belum bisa dilakukan mengingat keterbatasan APBD, sehingga belum bisa diketahui apakah kualitas air di badan air selain sungai apakah juga mengalami penurunan.
Strategi yang perlu diterapkan dalam mengatasi permasalahan di atas, diantaranya : Pembentukan UPTD Laboratorium Lingkungan, di mana kondisi saat ini laboratorium lingkungan kelembagaannya menempel pada Bidang Pengawasan dan Pengendalian pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, sehingga secara kualitas, manajemennya jauh dari memadai. Diperlukan juga penambahan personel sebagai analis kimia dan tenaga manajemen laboratorium. Kondisi saat ini, di DLH baru mempunyai 1 tenaga analis kimia dan 1 pengambil sampel, yang dirasakan masih kurang untuk dapat menambah titik pantau kualitas lingkungan dan secara kuantitas dan kualitas belum memenuhi unsur keterwakilan sampel sebagaimana
20
diamanatkan peraturan. Juga diperlukan peningkatan kapasitas dengan mengajukan akreditasi laboratorium lingkungan, agar secara formal dapat menerbitkan hasil uji yang valid dan diakui.21
BAB IVPENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2019 serta Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan, Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak lima indikator,
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2019 merupakan tahapan dari Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017-2022, dimana Perubahan Renstra dilaksanakan pada tahun 2019. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan, Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak,
Hasil laporan akuntabilitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo tahun 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut : Dari dua indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan, Indeks Kualitas Udara tahun 2019 sebesar 93,26 belum mencapai target yang ditetapkan (94,28) atau realisasinya hanya 98,92 %. Indeks Kualitas Udara 2019 (93,26) menurun 0,60 dibandingkan 2018 (93,86). Sedangkan Indeks Kualitas Air tahun 2019 yaitu 40 mencapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, yaitu 38. Secara umum Indeks Kualitas Air tahun 2019, yaitu 40, meningkat 2,00 dibanding tahun sebelumnya (2018) yaitu 38.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kinerja dirumuskan saran-saran sebagai berikut :
1. Peningkatan kegiatan pembinaan dan pemantauan untuk pengendalian pencemaran udara bagi usaha-usaha yang berpotensi mencemari udara.
2. Perlu lebih ditingkatkan keterlibatan dan peran serta masyarakat, dan semua komponen internal maupun eksternal, yaitu dunia usaha, dunia pendidikan, LSM dan para pemangku kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2019 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.Wates, 31 Desember 2019
Kepala Dinas,
Arif Prastowo, S.Sos, MSi.
NIP.19700514 199603 1 004