DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN KONSELING
PERORANGAN
No. Kode : K003 Pertemuan Ke : 3
Tanggal : 02 Desember 2023 Jenis Layanan : Konseling Perorangan
IDENTITAS KONSELI
Nama : Y.F
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Umur : 17 Tahun
Pendidikan : MA
Pekerjaan : Online
Status Perkawinan : -
MASALAH :
Klien merasa tidak percaya diri dan takut kegagalan GAMBARAN MASALAH :
Konseli merupakan teman saya waktu smp, yang mana klien berumur 17 tahun. Masalah ini tentang tidak percaya diri dan rasa takut kegagalan. Klien ingin lebih percaya diri dan rasa takut itu hilang agar klien bisa lebih semangat dalam segi hal apapun contohnya kerja, dan klien juga sangat ingin membanggakan kedua orang tuanya . Dan mampu mendapatkan presentasi dengan baik tanpa rasa takut.
HUBUNGAN AWAL :
Konseli merupakan salah satu teman di waktu SMP dan pada waktu itu saya dan konseli bertemu di warung kopi, di sanah saya menjelaskan tentang konseling ke pada klein, dan kebetulan klein juga sedang menghadapi permasalahan dan klein juga sedang membutuhkan teman bicara, kemudian konselor pun meminta konseli untuk mengisi
“intake inform” sebagai bagian awal informasi bagi konselor dalam mempelajari kasus yang konseli keluhkan. Setelah selesai mengisi intake inform konseli diminta untuk mengisi “ Depression Anxiety Stress Scale
(DASS)” sebagai dasar untuk mengetahui tingkat defresi, kecemasan dan Stress yang dialami konseli.
PENGKAJIAN KEADAAN AWAL:
1. Dikaji tentang kondisi kesehatan mental dan kepuasan hidup ditemukan bahwa konseli berada pada tingkat Stress Normal, Kecemasan Normal dan Depresi
Normal.
2. Dikaji tentang apa yang mengganggu konseli terungkap bahwa konseli merasakan tidak percaya diri.
DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN
3. Dikaji tentang bagaimana hubungan konseli selama berkeluarga hubunganya baik baik saja tetapi konseli memiliki hubungan yang baik
4. Dikaji tentang bagaimana hubungan beersama teman temanya baik – baik saja.
5. Dikaji tentang tentang apa yang konseli pikirkan mengenai situasi Ketika berada dalam ruang lingkup organisasi, dan konseli tersebut merasakan bahwa dirinya selalu hadir dalam organisasi dan baik-baik saja.
6. Dikaji tentang perasaan konseli mengenai situasi konseli dalam sebuah pertemanan dan meraskan bahwa dirinya baik baik saja.
7. Dikaji tentang perasaan bahwa konseli merasakan terganggu dengan kebiasaan nya tersebut.
8. Dikaji terkait pandangan konseli terhadap dirinya terungkap bahwa konseli merasakan tidak percaya diri saat bekerja dan takut kegagalan dalam hal apapun.
9. Dikaji terkait pandangan konseli terhadap dirinya terungkap bahwa konseli yakin bisa melalui ini dan bisa melakukan yang terbaik bagi dirinya.
10. Dikaji terkait dengan tujuan dan harapan konseli melalui sesi konseling terungkap bahwa konseli ingin terminimalisir perasaan-perasaan tersebut.
PENETAPAN APA YANG AKAN DIUBAH:
1. Membantu konseli mengidentifikasi masalah yang sedang dialami
2. Membantu konseli mengindentifikasi jenis perubahan yang paling mereka inginkan 3. Membantu konseli menemukan keberhasilan dalam hidupnya dimasa lalu
4. Membantu konseli dalam mencapai tujuan konseling yang konseli harapak terjadi dan berubah pada dirinya
TUJUAN PERUBAHAN:
1. Konseli memahami bagaimana masalah ini muncul
2. Konseli dapat mempertimbangkan bahwa suatu keajaiban membuka berbagai kemungkinan bisa berubah atau terjadi dimasa depan.
3. Konseli mampu menghasilkan perubahan dalam hidupnya
4. Konseli mampu menemukan solusi untuk mencapai tujuan yang ia harapkan terjadi pada dirinya
DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN
RENCANA USAHA MENCAPAI TUJUAN:
Terdapat tahapan yang dilakukan dalam membantu konseli mencapai tujuannya 1. Tahapan pertama adalah membantu konseli untuk menentukan tujuannya
2. Tahapan kedua mengidentifikasi situasi konseli terhadap masalah yang dirasakan (Mirecle Question)
3. Tahapan ketiga adalah membantu konseli untuk menemukan keberhasilan dalam hidupnya (Exception Question).
4. Tahapan keempat adalah membantu konseli menemukan solusi untuk mencapai tujuan konseling yang sudah disepakati.
PELAKSANAAN USAHA
Setelah melakukan tahapan pengantaran, penjajakan, dan penafsiran, maka konselor melakukan tahap pembinaan dengan menerapkan prosedur konseling Postmodern dan menggunakan pendekatan Solution Focused Brief Therapy (SFBT)
1. Tahapan pertama, penerapan konseling Postmodern. Terdapat beberapa langkahlangkah yang dilakukan sebagai berikut :
a. Meminta klien untuk mengingat munculnya tidak percaya diri Ketika bekerja.
b. Bertanya kepada klien mengenai perasaan yang muncul ketika situasi itu muncul. Klien mengatakan “sering sedih dan tidak percaya diri”.
c. Bertanya kepada klien, tindakan yang dilakukan ketika perasaan itu muncul.
Klien melaporkan “menyibukan diri dan berkumpul bersama teman teman".
d. Tahapan selanjutnya konselor menggunakan teknik “Goal Setting” untuk mengetahui dan menetapkan tujuan klien.
2. Menerapkan teknik “Solution Focused Brief Therapy”. Pada tahap kegiatan dan pelaksanaan, konselor melakukan langkah berikut:
a. Menanyakan skala (Scalling Question) 0-10, dimana 0 itu biasa saja dan 10 itu sangat berat.
b. Menanyakan kepada klien menggunakan pertanyaan kursi sukses dimana konselor menanyakan “konselor menyiapkan kursi kosong yang dimana kursi itu diumpamakan sebagai kursi masa depan klein sudah mencapai kesuksesan 5tahun kedepan,meminta klein untuk bercerita tentang yang dilihat dan di rasakan klein melihat kursi masadepan tersebut ?” Klien menjawab klien “Saya mungkin bangga ya bisa sukses lah dan bisa membahagiakan orang tua dan bisa bermanfaat juga bagi orang banyak tentunya dari yang saya lihat itu sudah tercapai semuanya sehingga saya bisa merasakan bahagia”
3. Menerapkan teknik “Exception Question” sebagai upaya mengeksplorasi apa yang di yakini klien
a. Konselor mengidentifikasi klien dengan mengatakan ia tidak memiliki masalah
b. Konselor memberikan pertanyaan yang berfokus pada perubahan
c. Konselor mengeksplorasi apa yang diyakini klien sebagai tujuan penting yang dapat menjadi kekuatan dan sumber daya klien untuk mencapai tujuan.
DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN
Tasikmalaya, 02 Desember 2023 Calon Konselor
Rafli Ismail 4. Tahapan pemberian tugas (Homework Assignment)
a. Konselor berdiskusi dengan klien mengenai tugas rumah yang akan dilakukan oleh konseli
b. Klein sudah merasa lebih baik dan sudah mencapai tujuan yang diinginkan
PENILAIAN : Laiseg
Acuan : Konseli memiliki pemikiran positif untuk mengatasi rasa sedih dan tidak percaya diri tersebut dengan cara megikuti beberapa kegiatan seperti memasang alarm biar bangunnya tidak siang, bekerja dan berkumpul bersama teman teman.
Kompetensi : Konseli mampu mengutarakn permaslahan yang konseli alami selama ini
Usaha : Konseli akan menyibukan diri sepertinya, berkumpul bersama teman teman dan bekerja.
Rasa : Konseli merasa lebih bahagia ketika berolahraga dan bekerja Kesungguhan : Konseli akan berkomitmen untuk melakukan solusi yang telah ia
bangun dengan sendirinya
TINDAK LANJUT :
Klien sudah merasa lebih baik dan juga mencapai tujuan yang ingin di capainya Konselor sudah berdiskusi dengan klien mengenai tindak lanjut sesi konseling, klien menjawab dirinya sudah merasa puas dan cukup dengan 3 sesi konseling ini.