DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN KONSELING
PERORANGAN
No. Kode : K001 Pertemuan Ke : 1
Tanggal : 18 November 2023 Jenis Layanan : Konseling Perorangan
IDENTITAS KONSELI
Nama : Y.F
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Umur : 17 Tahun
Pendidikan : MA
Pekerjaan : -
Status Perkawinan : -
MASALAH :
Klien merasa tidak percaya diri dan takut kegagalan apapun itu GAMBARAN MASALAH :
klien merupakan teman saya waktu smp, yang mana klien berumur 17 tahun. Masalah ini tentang tidak percaya diri dan takut kegagalan. Klien ingin lebih percaya diri dan takut kegagalan itu hilang agar klien bisa lebih semangat dalam segi hal apapun, dan klien juga sangat ingin membanggakan kedua orang tuanya . Dan mampu mendapatkan presentasi dengan baik tanpa rasa takut.
HUBUNGAN AWAL :
Konseli merupakan salah satu teman di waktu SMP dan pada waktu itu saya dan konseli bertemu di warung kopi, di sanah saya menjelaskan tentang konseling ke pada klien, dan kebetulan klien juga sedang menghadapi permasalahan dan klien juga sedang membutuhkan teman bicara, kemudian konselor pun meminta konseli untuk mengisi
“intake inform” sebagai bagian awal informasi bagi konselor dalam mempelajari kasus yang konseli keluhkan. Setelah selesai mengisi intake inform konseli diminta untuk mengisi “ Depression Anxiety Stress Scale
(DASS)” sebagai dasar untuk mengetahui tingkat defresi, kecemasan dan Stress yang dialami konseli.
PENGKAJIAN KEADAAN AWAL:
1. Dikaji tentang kondisi kesehatan mental dan kepuasan hidup ditemukan bahwa konseli berada pada tingkat Stress Ringan, Kecemasan Ringan dan Depresi Normal.
2. Dikaji tentang apa yang mengganggu konseli terungkap bahwa konseli merasakan tidak percaya diri
DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN
KONSELING PERORANGAN
3. Dikaji tentang bagaimana hubungan konseli selama berkeluarga hubunganya baik baik saja tetapi konseli memiliki hubungan yang baik
4. Dikaji tentang bagaimana hubungan beersama teman temanya baik – baik saja.
5. Dikaji tentang tentang apa yang konseli pikirkan mengenai situasi Ketika berada dalam ruang lingkup pekerjaan, dan konseli tersebut merasakan bahwa dirinya selalu ada bekerja, tetapi untuk sekarang klien selalu tidak pokus ketika bekerja.
6. Dikaji tentang perasaan konseli mengenai situasi konseli dalam sebuah pertemanan dan meraskan bahwa dirinya baik baik saja.
7. Dikaji tentang perasaan bahwa konseli merasakan terganggu dengan kebiasaan nya tersebut.
8. Dikaji terkait pandangan konseli terhadap dirinya terungkap bahwa konseli merasakan sulit untuk tidur dan selalu ketakutan dalam kegagalan.
9. Dikaji terkait pandangan konseli terhadap dirinya terungkap bahwa konseli yakin bisa melalui ini dan bisa melakukan yang terbaik bagi dirinya.
10. Dikaji terkait dengan tujuan dan harapan konseli melalui sesi konseling terungkap bahwa konseli ingin lebih percaya diri dan bisa membanggakan kedua orang tuanya.
PENETAPAN APA YANG AKAN DIUBAH:
1. Membantu konseli mengidentifikasi masalah yang sedang dialami
2. Membantu konseli mengindentifikasi jenis perubahan yang paling mereka inginkan 3. Membantu konseli menemukan keberhasilan dalam hidupnya dimasa lalu
4. Membantu konseli dalam mencapai tujuan konseling yang konseli harapak terjadi dan berubah pada dirinya
TUJUAN PERUBAHAN:
1. Konseli memahami bagaimana masalah ini muncul
2. Konseli dapat mempertimbangkan bahwa suatu keajaiban membuka berbagai kemungkinan bisa berubah atau terjadi dimasa depan.
3. Konseli mampu menghasilkan perubahan dalam hidupnya
4. Konseli mampu menemukan solusi untuk mencapai tujuan yang ia harapkan terjadi pada dirinya
DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN
RENCANA USAHA MENCAPAI TUJUAN:
Terdapat tahapan yang dilakukan dalam membantu konseli mencapai tujuannya 1. Tahapan pertama adalah membantu konseli untuk menentukan tujuannya
2. Tahapan kedua mengidentifikasi situasi konseli terhadap masalah yang dirasakan (Mirecle Question)
3. Tahapan ketiga adalah membantu konseli untuk menemukan keberhasilan dalam hidupnya (Exception Question).
4. Tahapan keempat adalah membantu konseli menemukan solusi untuk mencapai tujuan konseling yang sudah disepakati.
PELAKSANAAN USAHA
Setelah melakukan tahapan pengantaran, penjajakan, dan penafsiran, maka konselor melakukan tahap pembinaan dengan menerapkan prosedur konseling Postmodern dan menggunakan pendekatan Solution Focused Brief Therapy (SFBT)
1. Tahapan pertama, penerapan konseling Postmodern. Terdapat beberapa langkahlangkah yang dilakukan sebagai berikut :
a. Meminta klien untuk mengingat munculnya susah untuk tidur dan ketakutan Ketika klien menyendiri dan mengingat permasalahan itu.
b. Bertanya kepada klien mengenai perasaan yang muncul ketika situasi itu muncul. Klien mengatakan “sering merasa sedih dan sulit untuk tidur dan tidak fokus kerja”.
c. Bertanya kepada klien, tindakan yang dilakukan ketika perasaan itu muncul.
Klien melaporkan “bermain keluar dan berkumpul bersama teman-teman”
d. Tahapan selanjutnya konselor menggunakan teknik “Goal Setting” untuk mengetahui dan menetapkan tujuan klien.
2. Menerapkan teknik “Solution Focused Brief Therapy”. Pada tahap kegiatan dan pelaksanaan, konselor melakukan langkah berikut:
a. Menanyakan skala (Scalling Question) 0-10, dimana 0 itu biasa saja dan 10 itu sangat berat.
b. Menanyakan kepada klien menggunakan pertanyaan keajaiban (Mirecle Question) dimana konselor menanyakan “Jika permasalahan Anda tuntas bagaimana kondisi dan perasaan yang dialami?”. Klien menjawab klien
“merasakan lega sekali dan semangat yang besar di rasakan.”
3. Menerapkan teknik “Exception Question” sebagai upaya mengeksplorasi apa yang di yakini klien
a. Konselor mengidentifikasi klien dengan mengatakan ia tidak memiliki masalah
b. Konselor memberikan pertanyaan yang berfokus pada perubahan
c. Konselor mengeksplorasi apa yang diyakini klien sebagai tujuan penting yang dapat menjadi kekuatan dan sumber daya klien untuk mencapai tujuan.
DESKRIPSI MASALAH PRAKTIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN
Tasikmalaya, 18 November 2023 Calon Konselor
Rafli ismail 4. Tahapan pemberian tugas (Homework Assignment)
a. Konselor berdiskusi dengan klien mengenai tugas rumah yang akan dilakukan oleh konseli
b. Konselor memberikan tugas agar klien menyibukan diri untuk dibahas di sesi selanjutnya.
PENILAIAN : Laiseg
Acuan : Konseli memiliki pemikiran positif untuk mengatasi tidak percaya diri dan takut kegagalan tersebut dengan cara pokus bekerja dan bermain bersama teman”.
Kompetensi : Konseli mampu mengutarakn permaslahan yang konseli alami selama ini
Usaha : Konseli akan menyibukan diri sepertinya bekerja, dan berkumpul bersama teman
Rasa : Konseli merasa lebih bahagia ketika bekerja dan rasa percaya diri sedikit demi sedikit akan hilang
Kesungguhan : Konseli akan berkomitmen untuk melakukan solusi yang telah ia bangun dengan sendirinya
TINDAK LANJUT :
Sesi kedua fokus pada evaluasi pekerjaan rumah yang dilakukan (Homework Assigment).
Konselor fokus pada perubahan atau solusi yang perlu konseli capai dengan menggunakan prosedur konseling Postmodern.