PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM SENTRAL
UNIVERSITAS ANDALAS
LAPORAN KERJA PRAKTEK Pelaksanaan : 06 Juli 2022 s/d 16 Agustus 2022
REFWANDI 2018210096
FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
Oktober, 2022
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM SENTRAL
UNIVERSITAS ANDALAS
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Karya Tulis Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan
Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Teknik Sipil
REFWANDI 2018210096
FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
Oktober, 2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM SENTRAL
UNIVERSITAS ANDALAS
REFWANDI 2018210096
Disetujui Oleh:
Pembimbing
( WENDA NOFERA. M.Sc ) NIDN : 1002047801
Disahkan Oleh:
Ketua Program Studi Teknik Sipil
( ANGGUN PRATIWI JF , S.T., M.T. ) NIDN : 1023098703
Pas Photo terbaru
4 x 6
PERNYATAAN KEASLIAN ISI LAPORAN KERJA PRAKTEK
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : REFWANDI Nim : 2018210096
Program Studi : Teknik Sipil ( Sarjana )
Judul KP : Pekerjaan Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Kerja Praktek yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan duplikasi, serta tidak mengutip sebahagian atau seluruhnya karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan sumbernya.
Padang, Agustus 2022
( REFWANDI ) 2018210096
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul
“PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM SENTRAL UNIVERSITAS ANDALAS” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Praktek pada Program Studi Teknik Sipil Program Sarjana di Institut Teknologi Padang.
Dalam penyusunan laporan ini ada hambatan serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Untuk kedua Orang Tua, Ayah, Ibu, Abang, Kakak dan Adik.
2. Ibu Wenda Nofera M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek dan selaku Penasehat Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama penyusunan laporan kerja praktek.
3. Maidiawati, Dr. Eng, selaku Dekan Fakultas Teknik Institut Teknologi Padang.
4. Ibu Anggun Pratiwi Jf, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Program Sarjana Institut Teknologi Padang.
5. Bapak Andri Pratama, selaku Pembimbing Lapangan di Tempat Kerja Praktek.
6. Sahabat dan teman-teman di program studi Teknik Sipil yang memberikan semangat dan masukan selama penyusunan laporan kerja praktek.
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang Teknik Sipil.
Padang , Oktober 2021
REFWANDI 2018210096
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN KEASLIAN
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR GAMBAR... iv
DAFTAR TABEL... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Tujuan... 1
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Lingkup Kerja Praktek... 2
BAB II INFORMASI TENTANG PERUSAHAAN TEMPAT KP 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 4
2.2 Struktur Organisai Perusahaan... 5
BAB III MANAJEMEN PROYEK 3.1 Pengertian Manajemen Proyek... 7
3.2 Proses Tender/Lelang... 8
3.3 Jenis-Jenis Kontrak... 9
3.4 Manajemen Organisasi Proyek... 10
3.5 Struktur Organisasi Proyek... 12
BAB IV PELAKSANAAN PROYEK 4.1 Data Teknis Proyek... 15
4.2 Pelaksanaan Pekerjaan... 17
4.3 Peralatan Dan Material... 18
4.4 Pekerjaan Struktur... 25
4.5 Perhitungan Bobot Pekerjaan... 38
4.6 Kendala Dan Masalah... 46
4.7 Alternatif Solusi... 46
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 48
5.2 Saran... 48
DAFTAR PUSTAKA... 50
LAMPIRAN... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lokasi Proyek... 2
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan... 5
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek... 12
Gambar 4.1 Lokasi Pembangunan Gedung Laboratorium ... 15
Gambar 4.2 Excavator... 18
Gambar 4.3 Total Station ... 19
Gambar 4.4 Concrete Pump... 19
Gambar 4.5 Bar Bander... 20
Gambar 4.6 Molen Beton... 20
Gambar 4.7 Truk Mixer... 21
Gambar 4.8 Dump Truck... 21
Gambar 4.9 Scaffolding... 21
Gambar 4.10 Concrete Vibrator... 22
Gambar 4.11 Beton Ready Mix... 22
Gambar 4.12 Multiplek (Plywood)... 23
Gambar 4.13 Baja Tulangan... 23
Gambar 4.14 Beton Decking... 24
Gambar 4.15 Kawat Bendrat... 24
Gambar 4.16 Kayu... 24
Gambar 4.17 Potongan Tiang Pancang... 25
Gambar 4.18 Pekerjaan Pemancangan... 26
Gambar 4.19 Pekerjaan Lantai Kerja Pile Cap... 27
Gambar 4.20 Pekerjaan Penulangan Isian Pancang... 27
Gambar 4.21 PekerjaanPenulangan Pile Cap... 28
Gambar 4.22 Pekerjaan Bekisting Pile Cap... 29
Gambar 4.23 Pekerjaan Pengecoran Pile Cap... 30
Gambar 4.24 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Pile Cap... 31
Gambar 4.25 Pekerjaan Lantai Kerja Tie Beam... 31
Gambar 4.26 Pekerjaan Penulangan Tie Beam... 32
Gambar 4.27 Pekerjaan Bekisting Tie Beam... 33
Gambar 4.28 Pekerjaan Pengecoran Tie Beam... 34
Gambar 4.29 Pekerjaan Penulangan Kolom... 36
Gambar 4.30 Pekerjaan Bekisting Kolom... 37
Gambar 4.31 Pekejaan Pengecoran Kolom... 38
Gambar 4.32 Time Schedule Proyek... 40
Gambar 5.1 Tiang Pancang... 51
Gambar 5.2 Mencari Koordinat Pemancangan... 51
Gambar 5.3 Pemancangan Tiang Pancang... 52
Gambar 5.4 Pekerjaan Galian Pile Cap... 52
Gambar 5.5 Pembobokan Tiang Pancang... 53
Gambar 5.6 Lantai Kerja... 53
Gambar 5.7 Pemasangan Besi Pile Cap... 54
Gambar 5.8 Pemasangan Bekisting Pile Cap... 54
Gambar 5.9 Pencoran Pile Cap ... 55
Gambar 5.10 Pile Cap Sudah Di Cor... 55
Gambar 5.11 Mencari As Kolom... 56
Gambar 5.12 Mengunci As Kolom... 56
Gambar 5.13 Pengecoran Kolom... 57
Gambar 5.14 Uji Slump... 57
Gambar 5.15 Pemasangan Besi Tie Beam... 58
Gambar 5.16 Pemasangan Bekisting Tie Beam... 58
Gambar 5.17 Pengecoran Tie Beam... 59
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tipe Kolom... 16 Tabel 4.2 Uraian Dan Spesifikasi Ukuran Pile Cap Dan Tie
Beam... 17 Tabel 4.3 Tipe Dan Dimensi Tie Beam... 17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perguruan Tinggi nantinya akan melahirkan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan, untuk bisa terjun kedunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi. Setiap mahasiswa harus memiliki kemampuan pada bidang ke profesiannya masing-masing agar bisa bersaing mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan berkembang. Sumber daya manusia yang terampil di peroleh dari proses belajar dan mengajar pada perkuliahan yang ada di perguruaan tinggi negeri maupun swasta.
Institut Teknologi Padang sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Sumatera Barat dengan visi, misi serta tujuan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan yang dilaksanakannya.
Salah satu caranya ialah dengan melaksanankan kerja praktek lapangan.
Kerja praktek adalah pengamatan terhadap suatu proyek di lapangan, sehingga dapat mengetahui kegiatan di lapangan secara langsung dan mampu mengkaitkannya dengan teori yang didapat selama di bangku perkuliahan. Kerja praktek merupakan salah satu langkah awal untuk merasakan suasana di lingkungan kerja, serta dapat menambah pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan dapat berkontribusi dengan cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di dalam pekerjaan.
Adapun tempat pelaksanaan kerja praktek adalah pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas. Waktu yang bertepatan dengan jadwal yang memungkinkan untuk pelaksanaan kerja praktek/proyek yang cukup kompleks dan bisa memberikan pengalaman lapangan dalam proyek bangunan gedung bagi mahasaiswa Teknik Sipil, khususnya terkait proyek bangunan gedung.
1.2 Tujuan
Praktek kerja lapangan bertujuan sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat mengamati secara langsung pelaksanaan suatu proyek pembangunan.
2. Memiliki kemampuan secara profesional untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi didalam pekerjaan.
3. Merupakan kuliah wajib sebagai syarat penyelesaian studi di Institut Teknokogi Padang.
4. Dapat menambah wawasan dalam dunia pekerjaan.
5. Sebagai salah satu aplikasi dari ilmu yang didapat di bangku perkuliahan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam pelaksanaan KP adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui atau memahami kebutuhan pekerjaan di tempat kerja.
2. Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja setelah setelah menyelesaikan studnya.
3. Mengetahui atau melihat secara langsung penggunaan atau peranan teknologi terapan di tempat kerja.
4. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama kerja dalam bentuk laporan KP.
5. Diharapkan dapat menggunakan hasil atau data-data yang diperoleh pada KP untuk dapat dikembangkan menjadi Tugas Akhir.
1.4 Informasi Proyek
Gambar 1.1 Lokasi Proyek (Sumber Denah)
Nama Proyek : Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas.
Fungsi Bangunan : Laboratorium
Lokasi : Limau Manis, Universitas Andalas, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera B arat 25175
Luas bangunan : 3206,16 m2
Pemilik Proyek : Universitas Andalas Nilai Kontrak : Rp. 55.942.892.000 Waktu Pelaksanaan : 210 hari kalender
Konsultan Perencana : PT. Mitra Ideal Consultant PT. Reka Cipta Konsulindo Prima Kontraktor : Anugerah – Nindya Beton KSO Konsultan Pengawas : PT. Harawana Concultant
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Kerja praktek ini dilaksanakan pada perusahaan penyedia jasa pembangunan proyek konstruksi (kontraktor) proyek ini, yaitu PT Anugerah - Nindya Beton KSO. PT Anugerah – Nindya Beton KSO merupakan anak perusahaan dari PT Nindya Karya (Persero) & PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Khairina SH, di Jakarta, No. 33, tanggal 19 Februari 2013, yang disahkan oleh Mentri Hukum dan HAM RI Nomor : AHU- 10206.AH.01.01 tanggal 4 Maret 2013, Akta perubahan : No.21 tanggal 11 Oktober 2021.
Berikut ini adalah data administrasi perusahaan:
Nama : PT. Anugerah – Nindya Beton KSO
Alamat : Gedung Nindya, Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav.22,RT.4/RW.1, Cawang, Kec. Kramat Jati, kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, 13630.
PT Anugerah – Nindya Beton KSO adalah perusahaan yang menjalakan usaha dibidang Beton Pracetak, Readymix, Jasa Kontruksi, dan usaha lain yang berkaitan. Sebagai Perusahaan nasional berpengalaman PT Anugerah – Nindya Beton KSO berusaha keras dalam menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai standar dengan tetap memperhatikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berkualitas untuk memenuhi kepuasan pelanggan dengan berorientasi pada kerjasama saling menguntungkan untuk tumbuh bersama mitra kerja.
PT Anugerah – Nindya Beton KSO senantiasa selalu meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang dan turut serta dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan dan perekonomian negara.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaa
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Sumber : Perusahaan)
1. Komisaris Utama
Dewan Komisaris memiliki tugas: Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi.
2. Direktur Utama
Direktur Utama adalah seseorang yang menduduki jenjang tertinggi pada perusahaan, yang mengatur dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan organisasi di lingkungan kerja perusahaan tersebut. Direktur utama memiliki tugas yang penting seperti menjadi koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pengelola, sekaligus pemimpin dalam perusahaan yang ia pimpin.
3. Komisaris
Komisaris adalah salah satu bagian yang ada di dalam perusahaan. Komisaris adalah posisi yang penting di dalam perusahaan.
Tidak sembarang orang, untuk mencapai posisi komisaris juga tidak mudah.Komisaris adalah orang yang akan ikut andil di dalam pencapaian sebuah perusahaan. Apakah perusahaan tersebut berjalan
KOMISARIS UTAMA ARISTA FEBRI
ERIYAWAN
KOMISARIS FAJAR RAHWINTO SOEHARTO
DIREKTUR UTAMA
OKVEN RONALDO
DIREKTUR KEUANGAN BUDI HARTO
MANAJER PEMASARAN PRECAST dan READYMIX
BENNY AFRIANDI
MANAJER PEMASARAN
KONTRUKSIdan DEFRI DEDI SANTOSO
MANAJER PRODUKSI PRECAST dan
READYMIX ROBBI RODHIA
MUHAMMAD
MANAJER KEUANGAN
dan SDM BAMBANG PURWADI UNTORO
baik atau tidak. Komisaris adalah orang yang harus memberi pengawasan dan memberi nasihat kepada direksi beserta bawahannya.
4. Direktur Keuangan
Direktur keuangan merupakan pimpinan yang menjalankan proses pemantauan dan pengambilan keputusan mengenai perihal yang berhubungan dengan keuangan di perusahaan. Manajer keuangan yang ada di perusahaan menjalankan tugasnya untuk bisa membantu kinerja yang dijalankan oleh seorang direktur keuangan di perusahaan.
5. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran biasanya menangani pemasaran produk atau bisnis. Tugas manajer pemasaran bisa bertanggung jawab terhadap beberapa produk atau layanan, maupun bertanggung jawab atas suatu produk. Manajer pemasaran harus mempunyai kepribadian yang ramah, suka bergaul dan spontan. Sejalan dengan karakter tersebut, seorang manajer marketing harus fokus, berorientasi pada hal detail, dan sangat berhati-hati dalam mengatur jadwal dan anggaran.
6. Manajer produksi
Manajer produksi adalah seseorang yang terlibat dalam koordinasi, perencanaan, dan juga kontrol proses produksi serta bertanggungawab terhadap proses dan barang didalamnya sehingga proses produksi bisa dilakukan secara efisien, dengan jumlah yang akurat, sesuai dengan anggaran biaya, serta berkualitas sesuai standar perusahaan.
7. Manajer keuangan
Manajer keuangan adalah individu yang mengatur manajemen keuangan, membuat strategi, membuat keputusan, dan mengaplikasikannya sesuai tujuan perusahaan. Tujuan manager keuangan memimpin divisi keuangan dan membuat laporan langsung pada direktur perusahaan.
BAB III
MANAJEMEN PROYEK 3.1 Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah suatu usaha untuk mengatur dan mengel ola sumber daya (pekerja, material, mesin atau alat, dana dan metode) y ang digunakan selama penyelenggaraan proyek agar tujuan kegiatan bis a tercapai tepat sasaran, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat kualitas serta kuantitas.
Manajemen proyek merupakan hal yang penting dalam suatu kegiat an pelaksanaan sebuah konstruksi. Semakin baik manajemen dalam suat u proyek maka semakin baik pula hasil dari kegiatan konstruksi tersebu t. Secara umum Manajemen adalah suatu proses/teknik untuk mencapai tujuan secara optimal, sedangkan Proyek adalah suatu rangkaian kegiata n yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tahapan Manajemen Konstruksi terdiri atas 4 tahap yang dikenal d engan POAC ( Planning, Organizing, Actualing, Controling).
1. Planning ( Perencanaan)
Pada tahapan ini dilakukan antisipasi tugas serta kondisi yang ada d engan tujuan yang akan dicapai dengan menentukan kebijakan pela ksanaan diantaranya: program yang akan dilakukan, jadwal pelaksa naan, prosedur pelaksanaan, dan operasi alokasi biaya serta sumber daya yang digunakan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pada Tahapan ini dilakukan identifikasi serta pengelompokan jenis- jenis item pekerjaan, menentukan wewenang dan tanggungjawab p ada masing-masing unsur organisasi.
3. Actualing ( Pelaksanaan)
Tahapan ini adalah implementasi dari perencanaan yang telah diteta pkan, dengan dilakukannya tahapan pekerjaan baik secara fisik ma upun nonfsik sehingga tercapainya tujuan dari awal.
4. Controling (Pengendalian)
Tahapan ini dilakukan untuk memastikan apakah aturan yang telah ditetapkan telah dicapai dengan optimal dan efisien dengan menima lisir penyimpangan yang terjadi
Unsur- unsur yang terdapat dalam Manajemen Proyek ialah : 1. MAN (Sumber Daya Manusia).
2. Machine (Peralatan).
3. Materials (Bahan).
4. Money (Uang).
5. Metode (Cara Kerja).
Tujuan dari Manajemen Proyek adalah :
1. Agar tepat waktu dan fidak terjadinya keterlambatan penyelesaian su atu proyek.
2. Biaya yang sesuai, makasudnya agar tidak terjadi penambahan biaya dari anggaran yang telah di rencanakan.
3. Kualitas yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan.
4. Proses kegiatan berjalan dengan lancar dan baik.
5. Hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
3.2 Proses Tender/lelang
Pelelangan adalah pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara ter buka untuk umum dengan pengumuman secara luas melalui media cetak dan papan pengumuman resmi maupun melalui website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), sehingga masyarakat luas atau du nia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No.2 Tahun 2017 Tentang Pengadaan Jasa Konstruksi, dapat dilakukan dengan beberapa c ara antara lain :
a. Pelelangan Umum/Terbuka
Adalah suatu metode pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan kons truksi untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedi a yang memenuhi syarat. Pengumumannya secara luas melalui websi te Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), sehingga semua pe nyedia yang berminat dan memenuhi syarat dapat mengikutinya.
b. Pelelangan Terbatas
Adalah suatu metode pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan kons truksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini t erbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks, dengan cara diberitahuk an dipengumuman resmi dengan mencantumkan kriteria peserta, gu na memberikan kesempatan kepada penyedia yang memenuhi kualifi kasi.
c. Pemilihan Langsung
Adalah pengadaan barang/jasa yang hanya diikuti oleh penyedia bara ng/jasa yang memenuhi syarat, yang dilakukan dengan cara memban
dingkan penawaran-penawaran dan melakukan negosiasi, baik teknis maupun harga sehungga diperoleh harga yang wajar dan secara tekni s dapat dipertanggung jawabkan.
d. Swakelola
Adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan dia wasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau up ah borongan tenaga.
Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas dilakukan dengan pelelangan umum/terbuka,dan pemenang dari tender tersebut dimenangkan oleh PT. Nindya Beton KSO.
3.3 Jenis-Jenis Kontrak
Jenis-jenis kontrak menurut Peraturan Presiden Republik Indonesi a No.16 Tahun 2018 secara umum yang dilihat dari pembagian tanggun g jawab antara pemberi tugas dengan kontraktor antara lain adalah : 1. Kontrak Harga Tetap (Lumsump)
Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pengerjaan da lam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap, serta tidak dimungkinkan penyesuain harga.
b. Semua risiko ditanggung oleh penyedia barang/jasa.
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/ keluaran yang dihasi lkan sesuai dengan isi kontrak.
d. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based).
e. Total harga penawaran bersifat mengikat.
f. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah atau kurang.
2. Kontrak Harga Satuan (Unit Price)
Kontrak mengadakan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan d alam waktu yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan de ngan spesifikasi teknis tertentu.
b. Volume atau kualitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada s aat kontrak ditanda tangani.
c. Pembayaran berdasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volu me pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia b arang/jasa.
d. Dimungkinkan adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan.
3. Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
Merupakan gabungan dari kontrak lumpsum denga harga satuan dalam s atu pekerjaan yang diperjanjikan.
4. Kontrak Presentase
Kontrak pengadaan jasa konsultasi/jasa lainnya dengan ketentuan sebag ai berikut :
a. Penyedia jasa konsultasi/jasa lainnya menerima imbalan berdasarka n presentase dari nilai pekerjaan tertentu.
b. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasil kan sesuai dengan isi kontrak.
Berdasarkan hasil perhitungan biaya berikut kontrak yang digun akan pada Proyek Pembangunan gedung laboratorium sentral universitas andalas adalah kontrak harga satuan (unit price).
3.4 Manajemen Organisasi proyek
Organisasi proyek dibentuk dari sekelompok orang yang terkoordin ir dan terorganisir dalam suatu struktur organisasi yang bertugas mengel ola pelaksanaan proyek dengan harapan pekerjaan berlangsung dengan l ancar agar dapat dicapai tujuan dan sasaran berupa keuntungan bagi per usahaan dan pengguna jasa.
Penyusunan organisasi proyek dimulai dengan mengklasifikasi fu ngsi dan kegiatan dalam suatu proyek, menentukan anggota-anggota org anisasi yang akan menjalankan fungsi dan kegiatan serta menyusun mek anisme koordinasi dari masing-masing fungsi dan kegiatan proyek terse but.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek ( Sumber : Proyek )
Secara fungsional ada beberapa pihak yang sangat berperan dala m suatu proyek konstruksi yaitu :
1. Pemilik Proyek (Owner) 2. Konsultan Pengawas 3. Konsultan Perencana 4. Kontraktor
Hubungan kerja dari masing-masing unsur tersebut yaitu :
1. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek (Owner) terhadap Konsultan Pengawas.
Pemilik proyek (owner) memberikan instruksi kepada konsultan pen gawas untuk mengawasi jalannya proyek Pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas selama masa kontrak yaitu masa pelaksanaan selama 210 hari kalender dan masa berakhir pemel iharaan.
2. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek (Owner) terhadap Kontraktor Pemilik proyek (owner) menginstruksikan kepada kontraktor untuk melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan dengan menyediakan semua tenaga kerja, bahan, peralatan, mobilisasi di lok asi proyek baik bersifat permanen ataupun sementara yang diperluka n untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan sesuai dengan spes ifikasi teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat.
3. Hubungan kerja antara Konsultan Pengawas terhadap Kontraktor Tim teknis proyek Pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas menginstruksikan dan mengawasi jalannya pek erjaan untuk mencapai kualitas yang bagus dan kuantitas sesuai kontr ak.
4. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek (Owner), Konsultan Pengawa s, dan Kontraktor
Konsultan pengawas dan kontraktor secara bersama-sama berkoordinasi dengan pemilik proyek (owner) dalam hal pekerjaan Pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas. Kontraktor juga berko ordinasi terhadap pengawas yang mengawasi pekerjaan dilapangan.
3.5 Struktur Organisasi Proyek
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek (Sumber : Proyek)
PPK UNAND
KONRAKTOR PT.
ANUGERAH – NINDYA BETON KSO
KONSULTAN PENGAWAS PT.
HARAWANA CONSULTANT PROJECT
MANAGER SANTI SITI HARDIYANTI
SITE OPERATING MANAGER ANDRI PRATAMA
AHLI K3 R. BUDI SANTOSO
ADM TEKNIK
EKO SUPRIONO
QS QADRI AULIA
SURVEYOR AGUS PRIHATIN PELAKSANA
HARIS SULAN HADI
1. Project Manager
Bertanggung jawab atas mutu hasil kegiatan lapangan sesuai persyar atan yang disepakati dengan keseluruhan Proyek yang dilaksanakan oleh PT. Anugerah – Nindya Beton KSO.
2. Pelaksana
Bertanggung jawab atas mutu hasil kegiatan lapangan sesuai persyar atan yang disepakati dengan Proyek Pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas.
Selain itu tugas dan tanggung jawab pelaksana adalah :
a. Bersama Direksi Lapangan mempersiapkan keperluan administrasi.
b. Bersama Site Manager mempelajari gambar kerja dan syarat-syarat teknis yang diajukan dengan orientasi lapangan.
c. Bersama Direksi Lapangan menetapkan rancangan dan rencana kerj a yang telah dibuat oleh Site Manager yang disetujui oleh Direksi.
d. Membuat titik tetap dan As Bangunan.
e. Mencatat setiap langkah kerja.
f. Bersama Direksi Lapangan membuat laporan hasil kemajuan pekerj aan dan kondisi pelaksanaan setiap Minggu.
g. Memeriksa kesiapan pelaksanaan untuk memulai pekerjaan.
h. Memberikan masukan kepada Direksi yang berguna untuk meningk atkan kesempurnaan hasil pekerjaan.
i. Melaksanakan foto-foto dokumentasi setiap pos-pos pekerjaan yan g dilaksanakan (0%,25%,50%,75%, dan 100%).
j. Melaksanakan pertemuan harian dengan pelaksana atau mandor/ke pala tukang.
k. Melaksanakan pengendalian mutu :
1. Melakukan kontrol atas pekerjaan secara berkala.
2. Melaksanakan audit terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.
3. Melakukan inspeksi, tes dan check atas pelaksanaan pekerjaan.
4. Membuat laporan hasil audit ke pimpinan atau tim unit jaminan mutu.
5. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai perintah atasan.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Peranan K3 konstruksi ialah dapat menyusun program K3 serta pener apannya dalam konstruksi.
Tugas dan tanggung jawab ahli K3 diantara lain adalah :
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang K3 konstruksi.
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan 3. Merencanakan dan menyusun program K3.
4. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentua n K3.
5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 da n pedoman teknis K3 konstruksi.
7. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi be rbasis K3, jika diperlukan.
8. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat ke rja
4. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor (QS) adalah seorang profesional industri konstruksi dengan pengetahuan ahli tentang manajemen proyek yang meliputi manajemen biaya dan manajemen kontrak dalam suatu proyek konstruksi.
Dalam dunia konstruksi khususnya atau dalam suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa proses pekerjaan besar, yaitu:
5. Surveyor
Tanggung jawab dan tugas pokok dari surveyor diantara nya : a. Melaksanakan perencanaan pengukuran.
b. Mengatur langkah awal pengukuran dilapangan.
c. Melaksanakan pengukuran dilapangan.
d. Menentukan titik pengukuran pertama sebagai acuan pengukuran s elanjutnya.
e. Plotting atas titik pengukuran diatas gambar kerja.
6. Administrasi/Keuangan
Bertanggung jawab atas administrasi dan mutu bahan-bahan yang d ipakai sesuai persyaratan yang disepakati dengan Proyek Pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas.
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK
4.1. Data Teknis Proyek
Nama Proyek : Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas
Fungsi Bangunan : Laboratorium Sentral Universitas Andalas
Lokasi : Kampus Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sum atera Barat 25175
Luas bangunan : 3206,16 m2
Pemilik Proyek : Universitas Andalas Nilai Kontrak : Rp. 55.942.892.000 Waktu Pelaksanaan : 210 hari kalender
Konsultan Perencana : PT. Mitra Ideal Consultant KSO PT. Reka Cipta Konsulindo Prima Kontraktor : PT. Anugerah – Nindya Beton KSO Konsultan Pengawas : PT. HARAWANA CONCULTANT
Gambar 4.1 Lokasi Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas
(Sumber google map)
Data – data struktur pada pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas adalah sebagai berikut:
1. Jumlah lantai : 3 Lantai
2. Luas Bangunan : 3206,16 m2
3. Struktur : Beton Bertulang
4. Jenis Pondasi : Tiang Pancang
5. Mutu Beton : 300 Mpa
Berikut deskripsi detail dari bagian bangunan pada proyek ini:
1. Kolom
Kolom pada proyek ini menggunakan Ready mix K-300. Tabel 4.1 menunjukan Dimensi kolom yang digunakan. Selimut beton masing- masing kolom adalah 5cm.
Tabel 4.1 Tipe Kolom Type kolom Dimensi Kolom
(cm) Tulangan Utama Sengkang
K1-1 70 X 70 16 D22 D13 - 100
K1 70 X 70 16 D22 D13 - 100
K2 D50 10 D22 Ø12 - 100
(Spiral)
K3 60 X 60 16 D22 D13 - 100
K4 50 X 50 12 D22 D13 - 100
KP Dimensi 100 cm x 60 cm
Selimut Beton Tebal 5 cm
2. Tiang Pancang ( Pile ), Pile Cap dan Tie Beam
Tiang Pancang
Tie Beam
Pile Cap
Tabel 4.2 Uraian dan Spesifikasi Ukuran Tiang Pancang, Pile Cap dan Tie Biem
Mutu beton Ready Mix K-300
Tiang Pancang D 50
Pile cap PTP-1 200 cm X 100 cm PTP-2 300 cm X 220 cm PTP-3 200 cm X 200 cm PTP-4 200 cm X 200 cm PTP-5 400 cm X 220 cm
Tie Beam S1 40 cm X 70 cm
Tie Beam S2 30 cm X 50 cm
Tabel 4.3 Tipe dan Dimensi Tie Beam
NO Tipe Tie
Beam
Dimensi Tie Beam
Tulangan Utama
Sengkang
1 TB 1 ATAS 40 x 70 6 D19 D10-100
2 TB 1
BAWAH 40 x 70 6 D19 D10-100
3 TB 2 ATAS 30 x 50 5 D19 D10-100
4 TB 2
BAWAH
30 x 50 5 D19 D10-100
4.2 Pelaksanaan Pekerjaan . 4.2.1 Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan atau metode pelaksanaan merupakan cara/langkah-langkah yang ditempuh kontraktor pelaksana agar proyek tersebut berjalan dengan lancar, dan menghasilkan mutu produk yang sangat memuaskan bagi pemilik pekerjaan (owner) sesuai dengan perjanjian kontrak yang disepakati oleh kedua belah pihak. Langkah- langkah awal yang ditempuh oleh kontraktor setelah menandatangani SPK adalah pekerjaan persiapan yaitu membuat shop drawing, memeriksa kondisi lapangan secara seksama untuk menentukan tahapan-tahapan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi di lapangan, dan dilanjutkan dengan persiapan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan di lapangan. Pekerjaan yang penulis amati pada pekerjaan pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas adalah :
a) Pekerjaan Tiang Pancang b) pekerjaan Pile cap c) Pekerjaan Tie Beam
d) Pekerjaan Kolom 4.3. Peralatan dan Material 4.3.1. Peralatan
a. Excavator
Excavator adalah salah satu alat berat yang digunakan untuk menggali, memindahkan material, dan lainnya. Alat berat ini terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan pengeruk (bucket) yang bertujuan membantu pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu. Selain digunakan untuk menggali tanah, excavator pada proyek ini digunakan untuk mengangkat mata bor, memindahkan baja profil I dan plat baja dari suatu tempat ke tempat lainnya. Serta digunakan untuk memindahkan material dan bahan-bahan dalam proyek.
Gambar 4.2 Excavator b. Total Station
Total stasion merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Gambar 4.3 Total Station (TS) c. Concrete pump
Pompa yang digunakan untuk mengalirkan beton dari satu tepat ke tempat lain. Pompa beton dapat berupa pompa tunggal yang ditarik dengan kendaraan lain, atau kendaraan yang khusus didesain untuk mengangkut pompa tersebut. Umumnya jenis pompa yang digunakan bertipe skrup Archimedes dengan selang dari karet yang tebal. Pompa beton umumnya bekerja bersama dengan pengaduk beton.
Gambar 4.4 Concrete pump d. Bar bender
Bar bender adalah alat / mesin yang di gunakan untuk menekuk besi ulir / beton dengan diameter yang sesuai dengan kapasitas mesin.
Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam
hitungan detik baja tulangan akan terpotong.
Gambar 4.5 Bar bender e. Molen beton
Molen beton atau yang sering disebut mesin aduk beton merupakan salah satu alat yang mendukung pekerjaan konstruksi. Mesin ini digunakan untuk membantu proses aduk semen. Dengan menggunakan mesin ini hasil adukan semen akan lebih merata, efisien waktu dan tenaga.
Gambar 4.6 Molen beton f. Trux Mixer
Trux Mixer Standar atau Readymix Concrete berfokus unuk mengangkut beton cor dari Batching Plant atau Pabrik Beton menuju lokasi pengecoran. Daya angkut dari Truk Mixer dalam sekali jalan sebesar 7m3.
Gambar 4.7 Truk Mixer g. Dump Truck
Dump Truck digunakan untuk mengangkut material timbunan dari tempat asal / quary ke lokasi proyek.
Gambar 4.8 Dump Truck h. Scaffolding
Scaffolding berfungsi sebagai perancah dalam pembuatan bekisting balok, plat dan sebagai perancah dalam pengecoran kolom.
Gambar 4.9 Scaffolding i. Concrete Vibrator
Concrete vibrator digunakan untuk menggetarkan beton ready mix pada saat pengecoran agar beton dapat mengisi penuh rongga dan merata.
Gambar 4.10 Concrete Vibrator 4.3.2. Material
Material adalah salah satu unsur untuk menentukan kekuatan suatu konstruksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan adalah pemilihan material bahan bangunan yang harus disesuaikan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Oleh Karena itu penggunaan, penyimpanan serta pemeliharaan bahan dan peralatan harus diatur dengan baik. Penyediaan bahan material harus dikontrol dan disesuaikan dengan pekerjaan yang sedang atapun akan berlangsung.
Dalam proyek pelaksanaan pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas ini digunakan material sebagai berikut : 1) Beton
Beton adalah material atau bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen,yang terdiri dari agregat mineral, kerikil dan pasir.
Gambar 4.11 Beton Ready Mix 2) Multiplek (Plywood)
Multiplek (Plywood) terbuat dari kayu yang berlapis-lapis dengan ukuran 244 cm x 122 cm permukaan yang dilapisi laminated plastik dengan ketebalan ± 15 mm untuk kolom, dan ± 18 mm untuk
pelat lantai. Plywood yang digunakan harus memiliki permukaan yang halus, tidak bergelombang dan kuat agar menghasilkan permukaan beton yang halus serta bersifat sementara dalam pekerjaan konstruksi yang disatukan menjadi bahan pembuatan bekisting.
Gambar 4.12 Multiplek (Plywood) 3) Tulangan Besi
Tulangan besi digunakan dalam penulangan beton yang berbentuk batang. yaitu :
a. Baja tulangan ulir (D)
Adalah batang prismatik yang bersirip atau berulir teratur.
Gambar 4.13 Baja Tulangan 4) Beton Decking
Beton decking atau beton tahu adalah beton yang dibentuk disesuaikan dengan ukuran selimut beton yang digunakan. Fungsi dari beton decking adalah untuk membuat selimut beton agar pas pengecoran selimut beton didapatkan sehingga kekuatan dari konstruksi bangunan tersebut maksimal karena telah diselimuti selimut beton yang cukup.
Gambar 4.14 Beton Decking 5) Kawat Bendrat
Kawat bendrat digunakan untuk mengikat sengkang, ties pada tulangan agar tidak bergerak pada saat pengecoran.
Gambar 4.15 Kawat Bendrat 6) Kayu
Kayu digunakan dalam pembuatan bekisting dan penyanggah diatas scaffolding pada saat menghubungkan ke plat lantai.
Gambar 4.16 Kayu
4.4. Pekerjaan Struktur
4.4.1. Pekerjaan Tiang Pancang
Pada proyek Pengadaan Jasa Kontruksi Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas, langkah-langkah dalam pekerjaan tiang pancang dimulai dari.
a. Pekerjaan Penulangan Tiang Pancang
Tulangan utama tiang pancang pada Pembangunan Gedung Laboratorium Central Universitas Andalas menggunakan besi D22 dan D19, dan diameter Tiang Pancang 50 cm seperti pada gambar 4.17
Gambar 4.17 Potongan Tiang Pancang Peralatan
Crane
Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)
Total Station (TS)
Prisma Bahan
Tiang Pancang D50 cm
Langkah-langkah pengerjaan tiang pancang :
1. Penentuan as Tiang pancang menggunakan Total Station (TS)
2. Mengangkat tiang pancang pada as yang telah ditentukan menggunakan crane.
3. Kemudian tiang pancang ditanam menggunakan Hidraulic Static Pile Driver (HSPD), Seperti pada Gambar 4.18.
Gambar 4.18 Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang 4.4.2. Pekerjaan Pile Cap
Pada proyek Pengadaan Jasa Kontruksi Pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas, langkah-langkah dalam pekerjaan Pile Cap dimulai dari :
a. Lantai Kerja Pile Cap
Lantai kerja merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan dengan lingkup dan kondisi lingkungan yang cukup komplek. Ketebalan lantai kerja biasanya setebal 10-15 cm.
adapun fungsi dari pembuatan lantai kerja adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan pekerjaan diatas lahan datar, lahan
menjadi tidak kotor dan becek.
2. Merupakan dudukan besi lapis bawah untuk pondasi rakit dan pile cap.
3. Menahan gaya angkat tanah dibawahnya seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.19 Lantai Kerja b. Pekerjaan Penulangan Isian Pancang
Tiang pancang yang sudah diberi lantai kerja kemudian diberi tulangan menggunakan besi D19 dengan kedalaman tulangan isian pancang 6m.
Gambar 4.20 Tulangan Isian Pancang
c. Pekerjaan Penulangan Pile Cap
Tulangan Pile Cap pada Pembangunan pengadaan jasa kontruksi pembangunan gedung laboratorium Sentral Universitas Andalas menggunakan besi D22.
1. Peralatan 2. Bar Cutter
Bar Bender
Gegep
Meteran 3. Bahan
Tulangan D22
Kawat Bendrat
Beton Decking tebal 5 cm
Langkah-langkah pengerjaan penulangan Pile Cap:
1. Pembuatan lantai kerja tebal 5 cm.
2. Penentuan as kolom.
3. Besi tulangan D22 dan jarak sengkang 12 cm seperti Gambar 4.22.
Gambar 4.21 Penulangan pile cap d. Pekerjaan Bekisting
Pemasangan bekisting tinggi 80 cm dan lebar 200 cm seperti pada gambar 4.23
Gambar 4.22 Pekerjaan bekisting pile cap Langkah-langkah pengerjaan bekisting : 1. Tentukan ukuran bekisting.
2. Pemotongan triplek atau kayu untuk bekisting.
3. Satukan kerangka menjadi 4 bagian atau sisi e. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap
Langkah-langkah pengerjaan pengecoran pile cap :
1. Pemberian tanda top cor dengan cara melevel pile cap. dengan menggunakan waterpass.
2. Pengambilan sampel atau uji slam pada setiap truk mixer.
3. Pekerjaan dilakukan dengan ready mix cara sekaligus supaya beton yangdihasilkan maksimal.
4. Dipadatkan menggunakan vibrator.
5. Pengecoran dihentikan pada batas top cor.
Gambar 4.23 Pekerjaan pengecoran Pile cap f. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Langkah-langkah pekerjaan pembongkaran bekisting :
1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembongkaran bekisting.
2. Membongkar clemp yang terpasang pada sabuk pengikat.
3. Bongkar bagian bekisting dengan hati-hati agar tidak merusak kolom.
4. Pindahkan bekisting yang sudah terbongkar ke tempat yang aman.
5. Mengecek hasi cor kolom. Jika ditemukan hasil kurang bagus maka dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
6. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembongkaran bekisting.
7. Membongkar clemp yang terpasang pada sabuk pengikat.
8. Bongkar bagian bekisting dengan hati-hati agar tidak merusak kolom.
9. Pindahkan bekisting yang sudah terbongkar ke tempat yang aman.
10.Mengecek hasi cor kolom. Jika ditemukan hasil kurang bagus maka dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
Gambar 4.24 Pembongkaran bekisting Pile cap 4.4.3. Pekerjaan Tie Beam
Pada proyek Pengadaan Jasa Kontruksi Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas, langkah-langkah dalam pekerjaan Tie beam dimulai dari.
a. Lantai kerja Tie Beam
Lantai kerja meruakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan dengan lingkup dan kondisi lingkungan yang cukup komplek. Adapun fungsi dari pembuatan lantai kerja adalah sebagai berikut :
Gambar 4.25 Lantai kerja
b. Pekerjaan Penulangan Tie Beam
Tulangan utama Tie Beam pada Pembangunan pekerjaan jasa kontruksi pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas menggunakan besi D19, dan sengkang dengan besi D10 seperti gambar 4.25.
Gambar 4.26 Penulangan Tie Beam 1. Peralatan
Bar Cutter
Bar Bender
Gegep
Meteran 2. Bahan
Tulangan Utama D19
Tulangan Sengkang D10
Kawat Bendrat
Beton Decking tebal 5 cm
Langkah-langkah pengerjaaan penulangan Tie Beam : 1. Melakukan pemadatan tanah untuk lantai kerja tebal 5 cm.
2. Merangkai tulangan utama dan sengkang Tie Beam dan atur jarak sengkang 15 cm.
c. Pekerjaan Bekisting
Bekisting yang di gunakan ada 2 tipe, 40 x 70, dan 30 x 50 seperti gambar 4.27.
Gambar 4.27 Pekerjaan Bekisting Langkah-langkah pengerjaaan bekisting:
1. Tentukan ukuran bekisting.
2. Pemotongan triplek atau kayu untuk bekisting.
3. Satukan kerangka menjadi 4 bagian atau sisi.
d. Pekerjaan Pengecoran Tie Beam
Langkah-langkah pengerjaan pengecoran Tie Beam :
1. Pemberian tanda top cor dengan cara melevel pile cap. dengan menggunakan waterpass.
2. Pengambilan sampel atau uji slam pada setiap truk mixer.
3. Pekerjaan dilakukan dengan ready mix cara sekaligus supaya beton yang dihasilkan maksimal.
4. Dipadatkan menggunakan vibrator.
5. Pengecoran dihentikan pada batas top cor.
Gambar 4.28 Pengecoran Tie Beam e. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Langkah-langkah pekerjaan pembongkaran bekisting :
1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembongkaran bekisting.
2. Membongkar clemp yang terpasang pada sabuk pengikat.
3. Bongkar bagian bekisting dengan hati-hati agar tidak merusak kolom.
4. Pindahkan bekisting yang sudah terbongkar ke tempat yang aman.
5. Mengecek hasil cor kolom. Jika ditemukan hasil kurang bagus maka dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
4.4.4. Pekerjaan Kolom
Pada proyek Pengadaan Jasa Kontruksi Pembangunan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas, langkah-langkah dalam pekerjaan kolom dimulai dari.
a. Pekerjaan Penulangan Kolom
Tulangan utama Kolom pada Pembangunan pengadaan jasa kontruksi pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas menggunakan besi D22, D13
1. Peralatan
Bar Cutter
Bar Bender
Gegep
Meteran
Truck mixer kapasitas 6 m3
Concrete bucket kapasitas 0.8 m3
Pipa Tremie
Vibrator 2. Bahan
Tulangan Utama D22
Tulangan Sengkang D13
Kawat Bendrat
Beton Decking tebal 5 cm
Beton ready mix K300
Langkah-langkah pekerjaan penulangan kolom :
1. Pengukuran serta pemotongan tulangan utama dan sengkang berdasarkan perencanaan.
2. Merkit tulangan utama dan sengkang kolom. Sebelum pemasangan sengkang terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama.
3. Setelah sengkang dipasang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikiat oleh kawat dengan system silang.
4. Tulangan yang telah selesai dirakit, untuk besi diangkut dengan menggunakan tower crane kelokasi yang akan dipasang.
5. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Pemasangan tulangan kolom pada tulangan tumpuan dipasang dengan jarak yang sama. Pada daerah tumpuan dipasang sengkang dengan jarak 10 cm
Gambar 4.29 Pemasangan Penulagan Kolom Lantai b. Pekerjaan Bekisting
Langkah-langkah pemasangan bekisting kolom : 1. Penentuan as kolom (marking as).
2. Pemotongan bekisting kolom sesuai dengan ukuran gambar kerja di gambar.
3. Daerah yang akan dilakukan pengecoran terlebih dahulu dibersihkan dengan alat compressor.
4. Bekisting harus dilapisi dengan minyak bekisting, agar pada saat pembongkaran bekisting mudah terlepas dari beton.
Gambar 4.30 Pemasangan Bekisting Kolom Lantai c. Pekerjaan Pengecoran Kolom
Langkah-langkah pekerjaan pengecoran kolom : 1. Pasang batas top cor.
2. Apabila tempat pengecoran terdapat beton lama, maka terlebih dahulu disiram dengan cairan calbond agar beton lama dan beton baru menyatu saat pengecoran.
3. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis, disetiap lapis dipadatkan dengan alat vibrator agar tidak adanya rongga udara dan terbentuk beton yang benar-benar padat.
4. Pengecoran dihentikan pada batas top cor.
5. Setelah itu adukan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil pada gambar rencana.
6. Sebelum melaksanakan pengecoran terlebih dahulu dilakukan uji slump. Dengan nilai slump 12 cm ± 2 cm.
Gambar 4.31 Pengecoran Kolom d. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Langkah-langkah pekerjaan pembongkaran bekisting :
1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembongkaran bekisting.
2. Membongkar clemp yang terpasang pada sabuk pengikat.
3. Bongkar bagian bekisting dengan hati-hati agar tidak merusak kolom.
4. Pindahkan bekisting yang sudah terbongkar ke tempat yang aman.
5. Mengecek hasi cor kolom. Jika ditemukan hasil kurang bagus maka dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
4.5 Perhitungan Bobot Pekerjaan
Penjadwalan proyek ini menggunakan Kurva- S. Kurva- S adalah diagram yang menggambarkan suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek di mulai awal hingga selesai yang dicapai dalam nilai material. Time Schedule berisikan uraian pekerjaan proyek tiap minggunya, dapat berupa bobot perencanaan ataupun bobot realisasi.
Time Schedule rencana pada proyek dibuat untuk mengetahui lamanya proyek berlangsung dan kapan suatu item pekerjaan dimulai dan harus
selesai, serta berisi besarnya bobot masing-masing pekerjaan yang harus diselesaikan tiap minggunya oleh kontraktor pelaksana.
Pembuatan Time Schedule rencana berpedoman kepada:
1. Durasi atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
2. Persentase bobot setiap pekerjaan yang berkaitan dengan volume dan harga pekerjaan.
3. Persentase bobot setiap pekerjaan yang berkaitan dengan volume dan harga pekerjaan.
Berikut adalah perhitungan beberapa pekerjaan pada pondasi Tiang Pancang, Pile Cap, Tie Beam, dan Kolom :
a. Perhitungan Bobot Realisai Pekerjaan
Bobot adalah nilai presentase kegiatan yang terdapat di proyek, dimana dengan bobot pekerjaan ini nantinya akan digunakan untuk mengetahui kemajuan dari proyek yang akan dikerjakan.
Rumus yang digunakan untuk mencari presentasi bobot adalah sebagai berikut :
Bobot pekerjaan (%) = ( Harga Satuan Pekerjaan / Harga Total Proyek ) x 100%
b. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang Item
Pekerjaan Volume Harga
Satuan Jumlah Harga
Satuan Bobot (%) Mobilisasi
dan
Demobilisasi HSPD 320 Ton
1 Ls 150.000.000 150.000.000 0,268
Pengadaan Pondasi Tiang Pancang PCA-500 Tipe A
5.696,00
m³ 524.594 2.988.087.424 5,343
Pemancanga 5.696,00 150.000 854.400.000 1,528
n Pondasi Tiang Pancang PCA-500 Tipe A
m³
Penurunan dan Handling Tiang Pancang PCA-500 Tipe A
5.696,00
m³ 26.500 150.944.000 0,270
Beton Ready
Mix k-300 104,54
m³ 1.129.025 118.028.273 0,211
Pembesian 28973,47
Kg 13.837 400.905.904 0,717
Multipleks,
t=9mm 34,85 m² 110.184 3.839.912 0,007
Jumlah Bobot
4.666.205.514 8,344
c. Pekerjaan Pile Cap
a. Pekerjaan Pile Cap PTP-1 Item
Pekerjaan
Volu me
Harga satuan Jumlah Harga Satuan
Bobot (%) Pek. Galian
Tanah
482,24 m³
74.400 35.878.656 0,064
Pek.Urugan pasir
3,43 m³
185.575 636.522 0,001
Pek. Lantai Kerja k-100
3,43 m³
673.738 2.310.921 0,004
Beton Ready Mix K-300
65,6 m³
1.129.025 74.064.040 0,132
Pembesian 12.026 ,85 kg
13.837 166.415.523 0,298
Bekisting 201,6 m²
169.980 34.066.368 0,061
Jumlah Bobot
4.418.710 313.372.031 0,560
d. Pekerjaan Tie Beam
a. Pek. Tie Beam S1 ( 40/70 ) Item
Pekerjaan
Volume Harga satuan
Jumlah Harga Satuan
Bobot (%) Pek. Lantai
Kerja K-100
22,29 m³ 673.738 15.017.620 0,027 Beton Ready
Mix K-300
321,35 m³
1.129.025 362.812.183 0,649 Pembesian 55.981,22
kg
13.837 774.612.141 1,385 Bekisting 1.606,76
m² 169.980 273.117.064 0,488
Jumlah Bobot
1.986.580 1.425.559.009 2,549
e. Pekerjaan Kolom
a. Pek. Kolok K1 ( 70/70 ) Item
Pekerjaan
Volume Harga satuan
Jumlah Harga Satuan
Bobot (%) Beton Ready
Mix K-300
58,8 m³
1.129.025 66.386.670 0,119
Pembesian 10897,23 kg
13.837 150.784.971 0,270
Bekisting 336,00 m²
252.722 84.914.592 0,152
Jumlah m³ 1.395.584 302.086.233 0,540
Bobot
Total = 0,119% + 0,270% + 0,152%
= 0,541%
Jumlah total bobot kolom = 1,843 % Total Bobot Realisasi Sampai Minggu ke-10
Uraian Pekerjaan Bobot (%) Pekerjaan Tiang Pancang 8,344
Pekerjaan Pile Cap 2,877
Pekerjaan Tie Beam 2,941
Pekerjaan Kolom 1,843
Total Bobot Komulatif 16,005 Jadi sampai minggu ke-10 progres pekerjaan adalah Bobot Rencana Komulatif = 17,16 %
Bobot Realisasi Komulatif = 16,005 %
Devisiasi = -1,155 % (Lambat)
4.6 Kendala dan Masalah
Dalam Proyek Pelaksanaan Pekerjaan pengadaan pembangunan gedung laboratorium sentral Universitas Andalas ini terdapat beberapa kendala dan masalah antara lain sebagai berikut:
Kerusakan peralatan
Pada saat Pelaksanan KP di proyek pembangunan gedung laboratorium Universitas Andalas ini, alat yang rusak adalah Bar Bender, hal ini nantinya akan menghambat proses pelaksanaan proyek menjadi terlambat dan akan memicu terlambatnya time schedule yang telah direncanakan.
Keterlambatan material
Material yang masuk ke lokasi proyek dan jumlah material yang masuk tidak sesuai yang diharapkan, dimana hal ini akan menimbulkan alat-alat yang ada dilapangan lebih banyak diam, serta produktifitas alat yang digunakan sangat minim.
Faktor cuaca
Salah satu faktor cuaca yang terjadi adalah hujan. Hujan tidak dapat diprediksi sehingga menyulitkan pelaksanaan pekerjaan
penghamparan, dimana nantinya akan mempengaruhi kadar air yang terdapat pada material, sehingga kualitas dari material yang dihampar akan berkurang.
4.7 Alternatif Solusi
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pihak kontraktor melakukan tindakan sebagai berikut :
Pada saat penyediaan alat-alat yang digunakan di lapangan, maka pihak kontraktor harus menyediakan teknisi yang dibutuhkan saat alat-alat terjadi kerusakan.
Penyediaan bahan material yang cukup sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai.
Meningkatkan dengan kerja lembur pada waktu cuaca bagus
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan pembangunan proyek Gedung Laboratorium Sentral UNAND berjalan dengan baik. PT.Anugrah-Nindya Beton sebagai pelaksana konstruksi memiliki manajemen yang baik dan bagus semua proses pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan arahan dan sesuai dengan ketentuan. Namun dalam pembangunan proyek terdapat beberapa masalah sehingga mempengaruhi terhadap management proyek namun selalu ditemukan jalan keluar untuk tiap permasalahan.
Secara umum pengawasan pekerjaan oleh kontraktor cukup baik, karna struktur organisasi sesuai dengan personil di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana dan spesifikasi teknis. Bobot pekerjaan komulatif mengenai jejak devisiasi minus dan sepertinya pekerjaan terlambat dari pada bobot rencana. Hal itu disebabkan karna adanya beberapa kendala seperti alat excavator rusak, keterlambatan masuknya material, dan faktor cuaca yang kadang tidak mendukung.
Pelaksanaan K3 nya sudah baik.
Dari hasil pengamatan penulis di lapangan, metode pelaksanaan untuk bagian bagian pekerjaan sesuai dengan perencanaan.
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan di Proyek Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas ada banyak faktor yang mengakibatkan keterlambatan pekerjaan, hambatan-hambatan tersebut terjadi diluar dugaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Agar tidak terjadinya keterlambatan pada pekerjaan maka dari itu persediaan material harus ada dilapangan sebelum perkerjaan dimulai.
2. Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan KP dihaharapkan mematuhi aturan yang ada di proyek dan diharapkan untuk rajin masuk agar dapat memahami ilmu yang adaa di proyek tempat KP tersebut.
3. Agar proyek dapat berjalan lancar diharapkan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan mengikuti prosedur di proyek tersebut.
4. Perlu adanya komunikasi yang baik antara pengawas, pelaksana maupun pekerja di lapangan agar pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
5. Perlunya pembekalan pada personil yang akan bekerja sehingga mereka mengetahui target yang jelas mengenai pekerjaan yang akan diselesaikan setiap harinya.
6. Dalam memilih pekerja agar lebih diseleksi sehingga hasil pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan mutu dan kualitas sesuai standar.
7. Sistem kontrol waktu pelaksanaan harus lebih baik, agar dapat menghindari keterlambatan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Rani, Hafnidar. 2016. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Deepublish
Ervianto. 2005. Manajemen Proyek : Jakarta
Muhtarom, Arnouly. 2018. Laporan Praktek Kerja Lapangan. Padang : ITP
ITP. 2022. Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan. Padang : ITP
LAMPIRAN
Time Schedule