• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

N/A
N/A
Stevani Dian Rahayu

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

ACARA 7

“METODE IVENTARIS KEKAR DAN ANALISIS KEKAR”

NAMA : STEVANI DIAN RAHAYU NIM : 2209056012

KELOMPOK : 2 (DUA)

ASISTEN : AMIR MASYUDI NIM : 2009086006

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA

2023

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerakan yang berasal dari dalam bumi atau yang sering disebut gaya endogen banyak sekali menimbulkan perubahan-perubahan batuan (deformation) pada kerak bumi dan juga akibat tenaga yang bekerja pada kulit bumi yaitu tenaga tektonisme, baik itu secara mendatar (horizontal) maupun vertical. Hasil dari gaya endogen dan tenaga yang bekerja mengakibatkan rekahan pada batuan yang menjadi sebab akibat terbentuknya struktur-struktur geologi salah satunya adalah kekar. Kekar dapat terjadi pada setiap batuan dan memiliki dampak positif dan juga negatif. Dalam geologi struktur terdapat metode statistik. Metode statistik merupakan suatu metode yang diterapkan untuk mendapatkaan kisaran harga rata-rata atau harga maksimum dari sejumlah data acak.

Dengan menggunakan metode ini, maka dapat diketahui kencederungan - kecenderungan bentuk pola ataupun kedudukan umum dari jenis struktur yang sedang dianalisa. Data acak yang digunakan adalah biasanya dari analisis kekar pada analisis struktur di lapangan yang kemudian ditentukan arah umumnya dengan diagram kipas dan analisis kekar dengan proyeksi stereografis. Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri, asimetri, serta lipatan rebah sedangkan jenis- jenis patahan adalah patahan normal, patahan mendatar, dan patahan naik. Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran berarti atau bagian masanya masih saling berhubungan/bergabung.

Oleh karena itu, dalam praktikum kali ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kekar sehingga praktikan diharapkan dapat mengetahui serta mendalami bagaimana cara menganalisis kekar khususnya yang berkaitan dengan bidang pertambangan dengan baik dan benar.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka bumi maupun yang terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan bentuk bentuk arsitektur yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun patahan/sesar. Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri, asimetri, serta lipatan rebah (recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan adalah patahan normal (normal fault), patahan mendatar (strike slip fault), dan patahan naik (trust fault) (Noor, 2012).

Kekar didefinisikan sebagai rekahan atau pecahan batuan yang tidak mengalami pergeseran, hanya peregangan (ekstention) dengan bidang planar dan licin yang memotong batuan Kekar terbentuk akibat tegasan utama dan merupakan gaya yang diterima oleh batuan dengan sumber gaya yang berasal dari gaya tektonik (Widagdo, 2019).

Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya (Noor, 2012).

(4)

Penyajian data hasil pengukuran dilapangan dengan metoda statistik. Ada 2 metoda pengelompokan didasarkan banyaknya parameter yang diketahui harga statistiknya.

Metoda statistik dengan satu parameter, yaitu diagram yang terdiri dari satu unsur pengukuran, misalnya: jurus kekar, arah liniasi struktur sedimen/fragmen breksi sesar, arah kelurusan gawir sesar dsb. Jenis diagram metoda ini meliputi diagram kipas, rosset dan histogram. Pengamatan tak langsung yaitu melalui peta, citra, penampang, pemboran, seismik yang kemudian menerapkan konsep/teori yang berlaku untuk sampai pada interpretasi (Sukartono, 2013).

Kekar adalah struktur rekahan pada batuan yang tidak memperlihatkan pergeseran.

Hampir tidak ada suatu singkapan di muka bumi ini yang tidak memperlihatkan gejala rekahan. Kekar bukan merupakan gejala yang kebetulan, tetapi merupakan hasil kekandasan/kegagalan batuan akibat tegasan (stress). Karena itu kekar akan mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum-hukum fisika. Struktur kekar merupakan gejala yang paling umum dijumpai dan banyakdipelajari secara luas tetapi merupakan struktur yang paling sukar untuk dianalisa. Berdasarkan cara terbentuknya kekar dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Kekar tektonik, misalnya kekar gerus (shear joint) b. Kekar tarik (tension joint).

c. Kekar non tektonik, misalnya mudcrack, columnar joint dan sheeting joint.

Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:

a. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan/rekahan yang membentuk pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint umumnya bersifat tertutup.

b. Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.

c. Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka

(Sukartono, 2013).

(5)

Kekar non-tektonik, yaitu kekar, yang terbentuk bukan karena gaya tektonik, misalnya kekar akibat pendinginan (cooling joint) pada batuan beku, misalnya kekar kolom (columnar joints) atau dapat juga terbentuk akibat pembebanan, misalnya “sheeting joints”. Struktur kekar dipelajari dengan cara statistik, mengukur dan mengelompokkan nya dalam bentuk diagram rosset (diagram bunga) atau diagram kontur (Sukartono, 2013).

Metode statistik adalah metode yang gunakan untuk mendapatkan kisaranharga rata-rata atau harga maksimum dari sejumlah data acak atau satu jenisstruktur, dengan memakai metode ini dapat diketahui kecenderungan-kecenderungan, bentuk pola maupun kedudukan umum dari jenis struktur yang sedang dianalisa. Adapun macam-macam jenis statistik, yaitu:

a. Statistik Induktif adalah statistik yang digunakan untuk membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari sampel.

b. Statistik Deduktif adalah statistik yang digunakan untuk membuat berbagai informasi terhadap sekumpulan data yang berasal dari berbagai sampel.

c. Statistik Parametrik adalah alat bantu analisis data dengan berdasar atas asumsi - asumsi, bahwa sampelnya harus berdistribusi normal yang diambil secara random dan datanya berskala interval atau rasio.

d. Statistik Non Parametrik adalah alat bantu analisis data yang tidak harus memenuhi persyaratan seperti statistik parametrik.

(Rusmarwanto, 2015).

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh:

a. Pemotongan bidang perlapisan batuan,

b. Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb, c. Kenampakan breksiasi.

(Noor, 2012).

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Yogyakarta : Deepublish.

Sapiie, B. 2011. Prinsip Dasar Geologi Struktur. Bandung : ITB Press.

Sukartono.2013. Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Yogyakarta: Laboratorium Geologi Dinamis ST.

Rusmarwanto, dkk, 2015. “Geologi dan faktor - faktor yang mempengaruhi tebal lapisan batubara di daerah cintapuri dan sekitarnya, kecamatan simpang empat pengaron, kabupaten banjar, kalimantan selatan”, Vol 2 (1) : 3-12.

Widagdo, dkk, 2019. “Pengaruh tektonik kompresional barat laut-tenggara terhadap struktur bidang perlapisan, kekar, sesar dan lipatan di pegunungan kulon progo- yogyakarta”. Vol. 5 (2) : 81-91.

Samarinda, 17 Oktober 2023 Asisten Praktikan

Amir Masyudi Stevani Dian Rahayu NIM. 2009086006 NIM. 2209056012

(7)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis vegetasi yang digunakan pada praktikum kali ini adalah dengan metode kuadrat, yang dimana metode ini membuat suatu alat dengan diameter kuadrat yang telah ditentukan