• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI KANTOR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH(BPBD) KOTA MANADO (10 JULI – 5 AGUSTUS 2023)

N/A
N/A
Calon SKM

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI KANTOR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH(BPBD) KOTA MANADO (10 JULI – 5 AGUSTUS 2023)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

DI KANTOR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH(BPBD) KOTA MANADO

(10 JULI – 5 AGUSTUS 2023)

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA(K3) PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH(BPBD)

KOTA MANADO

OLEH : RANIA DJIBRAN

20111101180

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan hikmat akal budi, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang dan laporan hasil kegiatan magang yang berjudul “Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja(K3) Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kota Manado”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak- pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan magang ini, diantaranya:

1. dr. Diana Vanda D. Doda, MOHS., AIFM., Ph.D selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

2. Dr.dr.Wulan JP Kaunang,Grad Dip,M.Kes,Dk selaku ketua panitia magang tahun 2023.

3. Yulianty Sanggelorang,SKM,MPH selaku sekretaris panitia magang tahun 2023.

4. Prof.Dr.Ir.Odi R Pinontoan,MS selaku dosen pembimbing materi magang 2023.

5. selaku dosen penguji dalam seminar magang.

6. Donald Sambuaga,S.STP,AJ.AK.M.Si. sebagai Kepala Pelaksana kantor BPBD kota Manado.

7. Mursid Pangalima,S.STP sebagai Sekertaris Pelaksana kantor BPBD Kota Manado.

8. Mario R.R Karundeng,S.STP selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan kantor BPBD Kota Manado.

9. Seluruh pegawai/staff di Kantor BPBD Kota Manado yang telah banyak membantu selama pelaksanaan magang.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan dan dalam pelaksanaan magang.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam laporan magang ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, mohon maaf jika ada kesalahan. Kritik serta saran yang membangun selalu terbuka demi kesempurnaan laporan ini.

Manado,Agustus 2023

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR...v

DAFTAR LAMPIRAN...vi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan Magang...2

1.2.1 Tujuan Umum...2

1.2.2 Tujuan Khusus...2

1.3 Manfaat Magang...3

BAB II GAMBARAN UMUM...5

2.1 Analisis Situasi Umum...5

2.1.1 Sejarah,Lokasi,Visi Dan Misi BPBD Kota Manado...5

2.1.2 Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai BPBD Kota Manado...6

2.1.3 Prosedur Kerja dan Ruang Lingkup Pelayanan...7

2.2 Analisis Situasi Khusus...11

2.2.1 Tugas Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan...11

2.2.2 Fungsi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan...11

2.2.3 Struktur Organisasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan...13

BAB III HASIL KEGIATAN...14

3.1 Uraian Kegiatan...14

3.2 Identifikasi Masalah dan Metode yang digunakan...15

3.3 Alternatif pemecahan masalah...15

3.4 Kontribusi...15

3.4.1 Kontribusi Bagi Instansi...15

3.4.2 Kontribusi Bagi Pesrta Magang...15

(4)

4.1 Penerapan K3 Pada Lingkungan Kerja di PBPD Kota Manado...18

4.2 Penerapan K3 Pada Pemakaian Peralatan Kerja...18

4.3 Penerapan K3 Pada Kondisi Pegawai BPBD Kota Palu...18

4.4 Aspek Keselamatan...19

4.5 Aspek Keamanan...19

4.6 Aspek Kesejahteraan dan Produktivitas...19

4.7 Faktor Penghambat...20

BAB V PENUTUP...21

5.1 Kesimpulan...21

5.2 Saran...21

DAFTAR PUSTAKA...22

LAMPIRAN...23

(5)

DAFTAR TABEL

Table 1 Daftar Kecamatan Dan Kelurahan Kota Manado...10 Table 2 Struktur Organisasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan...12

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi adanya kecelakaan dan penyakit akibat kerja terhadap pegawai.

Pelaksanaan mengenai K3 tidak hanya dilakukan untuk perusahan-perusahaan swasta tetapi juga perlu diterapkan pada organisasi atau badan

pemerintahan.Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kecelakaan kerja terbesar didunia. Tercatat lebih dari 1,8 juta kematian terjadi di kawasan Asia Pasifik dan 374 juta kejadian penyakit dan cedera akibat kerja setiap tahunnya yang berdampak pada absensi kerja.Kecelakaan kerja disebabkan banyak faktor, yaitu perbuatan/tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action) sebesar 88%

kecelakaan, 10% disebabkan kondisi tidak aman (unsafe condition) dan 2% hal- hal di luar kemampuan kontrol manusia (Salami, 2021).

Sebagai unsur penyelenggara pelayanan publik, didalam organisasi juga harus menerapkan pemahaman mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja pegawainya.Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, sebagai upaya menjaga kesejahteraan pegawai dan orang lain yang berada ditempat kerja maka setiap organisasi harus

memperhatikan keselamatan kerja pegawainya sebagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja dan meningkatkan produksi serta produktivitas pegawai.

Tenaga Kerja (Pegawai) BPBD Kota Manado, merupakan salah satu bagian dari masyarakat yang diamankan serta diperhatikan oleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) untuk menghindari terjadinya kasus kecelakaan kerja yang mungkin dapat terjadi, terlebih beban kerja dan risiko terhadap kecelakaan kerja yang tinggi. Fenomena dilapangan saat ini masih adanya pegawai yang tidak memahami pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga masih ditemukan adanya kecelakaan yang terjadi kepada pegawai.

(9)

Dalam melaksanakan tugasnya, petugas BPBD terlibat dalam ancaman terhadap kecelakaan ketakutan atau kemataian dan kesulitan emosional.Selain itu ketika menjalakan tugasnya, petugas BPBD mengikuti komando yang ketat dari pimpinan maupun di sisi lain mereka harus mampu membuat keputusan yang keritis ketika merespoan dengan keadaan yang mendesak. Mengingat begitu besarnya resiko maka menjadi hak pekerja untuk mendapatkan perlindungan keselamatan kerja dan kesehatan kerja (k3) bagi petugas BPBD.

1.2 Tujuan Magang 1.2.1 Tujuan Umum

Diharapkan selesai mengikuti kegiatan magang, peserta magang telah mampu dan terampil dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan praktik yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sam Ratulangi Manado khususnya di bidang Kesehatan dan

Keselamatan Kerja di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.2.1 Bagi Peserta Magang

1. Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan tentang organisasi, sistem manajemen, prosedur kerja dan ruang lingkup pelayanan di tempat magang (Puskesmas, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Perusahaan dan instansi terkait lainnya baik milik pemerintah maupun swasta).

2. Mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan dan memberikan alternatif pemecahan masalah (problem solving yang ada di tempat magang (jika teridentifikasi masalah).

3. Mampu melakukan tindakan-tindakan standar yang umum dilaksanakan dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, ditekankan pada bidang minat yang digeluti.

4. Mampu bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim sehingga diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta magang maupun instansi tempat magang.

(10)

1.2.2.2 Bagi Fakultas dan Tempat Magang

1. Fakultas mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum dalam upaya mendekatkan diri dengan kebutuhan pasar kerja.

2. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi tempat magang.

3. Membina dan meningkatkan kerja sama antara FKM dengan instansi/unit kerja pemerintah maupun swasta tempat mahasiswa melaksanakan magang.

4. Membuka peluang kerja bagi para lulusan untuk berkarir di instansi/unit kerja pemerintah maupun swasta.

1.3Manfaat Magang

1.3.1 Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan yang berhubungan dengan Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat terutama sesuai bidang peminatan yaitu Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Gizi Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, EpidemiologiBiostatisktika serta Promosi Kesehatan.

2. Terpapar dengan kondisi dan pengalaman kerja di lapangan

3. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang tepat terhadap permasalahan tentang di Dinas Kesehatan Kota Bitung.

4. Memperkaya kajian dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat terutama sesuai bidang minat yang digeluti.

5. Penemuan baru mengenai analisis permasalahan dan kiat-kiat pemecahan masalah kesehatan.

6. Memperoleh gambaran peluang kerja bagi Sarjana Kesehatan Masyarakat.

7. Mendapat bahan untuk penulisan skripsi / karya ilmiah.

(11)

1.3.2 Bagi Tempat Magang

1. Tempat magang dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian tugas-tugas yang ada sesuai kebutuhan di unit kerja masing- masing.

2. Tempat magang mendapatkan alternatif calon pegawai/ karyawan yang telah dikenal kualitas dan kredibilitasnya.

3. Turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan perguruan tinggi dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, trampil dan memiliki pengalaman kerja.

1.3.3 Bagi Fakultas

1. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran.

2. Memperkenalkan program kepada industri lain.

3. Mendapatkan masukan bagi pengembangan program.

4. Terbinanya jaringan kerja sama dengan tempat magang dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat

(12)

BAB II

GAMBARAN UMUM 2.1 Analisis Situasi Umum

2.1.1 Sejarah,Lokasi,Visi Dan Misi BPBD Kota Manado a. Sejarah BPBD Kota Manado

b. Lokasi BPBD Kota Manado

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado terletak di Jln.Pingkan Matindas No.16,Dendengan Dalam,Kec.Tikala,Kota

Manado,Sulawesi Utara.

Kantor BPBD Kota Manado Berbatasan Dengan : - Sebelah Utara :

- Sebelah Timur : - Sebelah Selatan : - Sebelah Barat :

c. Visi dan Misi BPBD Kota Manado

(13)

2.1.2 Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai BPBD Kota Manado a. Struktur Organisasi BPBD Kota Manado

1. Kepala Pelaksana : Donald Sambuaga,S.STP,AJ.AK,M.Si 2. Sekertaris Pelaksana : Mursid Pangalima,S.STP

3. Kasubag Umum & Kepegawaian : Thilly.A.Najoan,S.H 4. Analis Jabatan : Marsel Riki Tendean,S.E

5. Pengelola Kepegawaian : Roy Marthen Lembo

6. Analis Keuangan Pusat Dan Daerah Ahli Muda : Rianty Budijono,S.E 7. Bendahara : Sumarni Hadji Ali

8. Perencana Ahli Muda : Mila.M.Spaer,S.E,Ak

9. Pengelola Program & Kegiatan : Abdul Rachman Buchari

10. Kabid I (Pencegahan & Kesiapsiagaan) : Mario.R.R.Karundeng,S.STP 11. Analis Bencana : Leonardo Petrus,S.Psi

12. Analis Kebenacaan Ahli Muda : Ferdy Ladja,S.H 13. Penyuluh Bencana : Miersa Aqni Kurnia,S.Sos 14. Penyuluh Bencana : Job Paskah Sundah,S.Sos

15. Kabid II (Penanganan Darurat) : Angelina July Bajodoh,S.ST 16. Analis Kebencanaa Ahli Muda : Mac Iver Liwutang,S.T 17. Penata Penanggulangan Bencana : Conny Mamahit,S.E

18. Kabid III (Rehabilitasi & Rekonstruksi) : Michael Karundeng,S.H,MAP 19. Analis Kebencanaan Ahli Muda : Budi Raiduan Yasin,S.T

20. Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda : Arda Toha Prariyadi,S.H 21. Penelaah Laik Fungsi : Roland Hengky Peter,S.H

22. Pelaksana : Larry Mamahit,A.Md

b. Jumlah Pegawai BPBD Kota Manado

Berdasarkan data yang didapatkan jumlah pegawai di Badan

(14)

Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kota Manado berjumlah 38 orang. Aparatur Sipil Negara (ASN) berjumlah 22 orang dan Tenaga Harian Lepas (THL) berjumlah 16 orang.

2.1.3 Prosedur Kerja dan Ruang Lingkup Pelayanan a. Prosedur Kerja

- Penetapan Standar Pelayanan Pada Jenis Pelayanan Penyelamatan Dan Evakuasi Korban Bencana (Mekanisme Pelaksanaan) :

1. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah memerintahkan kepala bidang kedaduratan dan logistik untuk melakukan penyelamatan dan evakuasi korban bencana di tempat kejadian.

2. Kepala bidang penanganan darurat memerintahkan dan bersana kepala seksi kedaruratan untuk menyiapkan seluruh sumberdaya yang dibutuhkan dan sesuai dengan rencana tindak operasi yang telah disusun.

3. Kepala seksi kedaruratan memastikan tindakan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban segera dapat dilaksanakan dan melaporkan kepada pejabat atasnya;

4. Kepala seksi logistik menyediakan bantuan kebutuhan dasar serta fasilitas bagi korban bencana sesuai tugas dan fungsi.

5. Staf melaksanakan-mengolah data dan pelaksanaan pelayanan 6. Tenaga tim reaksi cepat melakukan aksi penyelamatan dan evakuasi

korban terkoordinasi dan sinergitas dengan instansi lain yang ada dilokasi sesuai prinsip penanggulangan bencana serta teknis penyelamatan dan evakuasi.

- Penetapan Standar Pelayanan Pada Jenis Pelayanan Penyediaan Kebutuhan Dasar Korban Bencana (Mekanisme Pelaksanaan) : 1. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah memerintahkan kepala

bidang kedaduratan dan logistik untuk melakukan penyelamatan dan evakuasi korban bencana di tempat kejadian.

2. Kepala bidang penanganan darurat memerintahkan dan bersana kepala seksi kedaruratan untuk menyiapkan seluruh sumberdaya yang dibutuhkan

(15)

3. Kepala seksi kedaruratan memastikan tindakan penyediaan kebutuhan dasar untuk korban bencana;

4. Kepala seksi logistik menyediakan bantuan kebutuhan dasar serta fasilitas bagi korban bencana sesuai tugas dan fungsi.

5. Staf melaksanakan-mengolah data dan pelaksanaan pelayanan

6. Tenaga tim reaksi cepat melakukan aksi penyediaan kebutuhan dasar korban bencana sesuai prinsip penanggulangan bencana serta teknis penyelamatan dan evakuasi.

- Standar Pelayanan Pada Jenis Pelayanan Pemulihan Segera Sarana Prasarana Vital Pasca Bencana (Mekanisme Pelayanan) :

1. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah memerintahkan kepala bidang kedaruratan dan logistik untuk melakukan invertarisasi sarana prasarana terutama fasilitas publik-utilitas kota yang harus difungsikan segera.

2. Kepala bidang kedaruratan dan logistik melakukan perisapan inventarisasi sekaligus data kebutuhan yang diperlukan guna pemulihan segera sarana dan prasarana,serta memerintahkan kepala seksi terkait untuk melakukan persiapan tenis dan non teknis lainnya.

3. Kepala seksi rehabilitasi memastikan kebutuhan pelaksaaan rehabilitasi telah cukup memenuhi unsur data rehabilitasian sarpas.

4. Kepala seksi rekonstruksi memastikan kebutuhan pelaksanaan rehabilitasi telah cukup memenuhi unusr data perekonstruksian sarpas.

5. Staf melaksanakan-mengolah data dan pelaksanaan pelayanan.

6. Tenaga tim reaksi cepat melakukan tindakan sebagaimana

ketentuan,prinsip-prinsip dalam kaitan pemulihan segera sarpas vital,serta petunjuk yang diberikan oleh komando yang lebih tinggi.

b. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang Lingkup Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah(BPBD) Kota Manado meliputi 11 kecamatan dan 87 Kelurahan yang ada,yaitu :

No KECAMATAN JUMLAH DAFTAR KELURAHAN

(16)

KELURAHA N

1 Bunaken 5 - Bailang

- Meras - Molas - Pandu - Tongkaina

2 Bunaken Kepulauan 4 - Alung Banua

- Bunaken - Manado Tua I - Manado Tua II

3 Malalayang 9 - Bahu

- Batu Kota - Kleak

- Malalayang I - Malalayang I Barat - Malalayang I Timur - Malalayang II - Winangun I - Winangun II

4 Mapanget 10 - Bengkol

- Buha - Kairagi I - Kairagi II - Kima Atas - Lapangan - Mapanget Barat - Paniki Bawah - Paniki I - Paniki II

5 Paal Dua 7 - Dendengan Dalam

- Dendengan Luar - Kairagi Weru

(17)

- Paal II - Perkamil - Ranomuut

6 Sario 7 - Ranotana

- Sario

- Sario Kotabaru - Sario Tumpaan - Sario Utara

- Titiwungen Selatan - Titiwungen Utara

7 Singkil 9 - Karame

- Ketang Baru - Kombos Barat - Kombos Timur - Singkil I - Singkil II - Ternate Baru - Ternate Tanjung - Wawonasa

8 Tikala 5 - Banjer

- Paal IV - Taas - Tikala Ares - Tikala Baru

9 Tuminting 10 - Bitung Karangria

- Islam - Maasing - Mahawu - Sindulang I - Sindulang II - Sumompo - Tuminting - Tumumpa I

(18)

- Tumumpa II

10 Wanea 9 - Bumi Nyiur

- Karombasan Selatan - Karombasan Utara - Pakowa

- Ranotana Weru - Tanjung Batu - Teling Atas - Tingkulu - Wanea

11 Wenang 12 - Bumi Beringin

- Calaca - Istiqlal - Komo Luar - Lawangirung - Mahakeret Barat - Mahakeret Timur - Pinaesaan

- Teling Bawah - Tikala Kumaraka - Wenang Selatan - Wenang Utara Table 1 Daftar Kecamatan Dan Kelurahan Kota Manado

Sumber : Wikipedia (daftar kecamatan dan kelurahan di kota manado)

2.2 Analisis Situasi Khusus

2.2.1 Tugas Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas pokok membantu kepala dalam pengkoordinasian dan pelaksanaan penanggulangan bencana yang

berkaitan dengan Pencegahan dan Kesiapsiagaan serta melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan.

2.2.2 Fungsi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

(19)

1. Penyiapan program pelaksanaan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan.

2. Penyiapan, pengolahan, perumusan dan pensistematisan serta pemberian informasi yang berkaitan dengan penyelamatan korban bencana.

3. Pelaksanaan, pengkoordinasian kegiatan siaga pencegahan bahaya kebakaran di lingkungan Pemerintah Daerah.

4. Pengembangan program dan penyelamatan korban bencana.

5. Pelaksanaan kerjasama teknis untuk pembelajaran teknologi dalam rangka antisipasi, pencegahan dan penyiagaan bencana.

6. Penyiapan bahan dan pelaksanaan monitoring evaluasi terhadap persiapan dan pelaksanaan penanggulangan bencana serta penanganan pasca bencana.

7. Penyusunan dan penyajian data base dan dokumentasi penanggulangan bencana secara manual kearsipan dan komputerisasi.

8. Pengevaluasian program kerja/tugas yang telah dilaksanakan serta membuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan kepada atasan.

9. Pembagian tugas kegiatan kepada bawahan dan memberikan arahan baik secara tertulis maupun secara lisan sesuai dengan permasalahan dan tugas bidang masing-masing agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan sehingga tercapai efektifitas pelaksanaan kerja

10. Pemberian petunjuk kepada bawahan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan ketentuan Peraturan Perundang- undangan sehingga tercapai efektifitas pelaksanaan kerja.

11. Penilaian hasil kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan dalam peningkatan karier dan penilaian Sasaran Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

(20)

12. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

2.2.3 Struktur Organisasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Table 2 Struktur Organisasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Sumber : Profil Kantor BPBD Kota Manado

KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN

Mario R.Karundeng,S.STP NIP : 19610510 199912 1 001

ANALIS BENCANA Leonardo Petrus,S.Psi NIP : 19880808 202203 1 003

ANALIS KEBENCANAAN Ferdy Ladja,SH

NIP :19781123 200212 1 004 PENYULUH BENCANA

Job Paskah Sundah,S.Sos NIP : 19980412 202203 1 011

PENYULUH BENCANA

Miersa Aqni Kurnia,S.Sos

NIP : 19880805 202203 1 005

(21)

BAB III HASIL KEGIATAN 3.1 Uraian Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan magang di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara di mulai tanggal 10 July Sampai 05 Agustus tahun 2023.

Adapun kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan, mahasiswa mengikuti waktu dan hari kerja yang telah di tentukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah yaitu Senin-Jumat dengan jam kerja jam 07.30 – 16.10 WITA dan untuk Jumat jam 07.30 - 15.00 WITA.

Uraian kegiatan selama kegiatan magang di BPBD Kota Manado khususnya di bidang pencegahan dan kesiapsiagaant, antara lain:

1. Melapor kepada kepala dan sekertaris pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado.

2. Membantu dalam pembuatan vidio mitigasi bencana yang menjadi kegiatan kepala pelaksana.

3. Ikut serta dalam meramaikan kegiatan ulangtahun Kota Manado ke-400 dengan mengikuti lomba paduan suara bersama dengan seluruh pegawai mewakili BPBD Kota Manado.

4. Berkoordinasi kepada sekertaris mengenai surat penerimaan magang dan mendapat DPL.

5. Menghadap kepada Kabid I selaku DPL sekaligus mendapatkan bimbingan.

6. Mendapatkan tugas dari pegawai BPBD untuk membantu kegiatan administrasi.

7.

(22)

3.2 Identifikasi Masalah dan Metode yang digunakan

Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan wawancara dengan kapala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan bahwa dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja,ditemukan masalah yaitu belum adanya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di BPBD Kota Manado dan belum adanya Sumber Daya Manusia yang memiliki basic di bidang K3 ataupun tenaga ahli yang memiliki spesifikasi pendidikan di bidang K3,sehingga berdampak pada belum adanya data kecelakaan yang terjadi terhadap pegawai dan tidak adanya pengawasan terhadap pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

3.3 Alternatif pemecahan masalah

3.4 Kontribusi

3.4.1 Kontribusi Bagi Instansi

Dengan adanya pelaksanaan magang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado selama 21 hari atau kurang lebih tiga minggu, tempat magang dapat memanfaatkan tenaga terdidik yang dapat membantu adanya kegiatan serta tugas- tugas yang ada dalam instansi, sesuai kebutuhan dan kerja di masing-masing bidang. Dan juga turut berpartisipasi dalam kualitas pendidikan perguruan tinggi dalam menciptakan lulusan yang berkualitas. Peserta magang dapat membantu dan bekerja sama dengan pegawai yang ada dalam hal membantu setiap tugas dan pekerjaan yang ada di BPBD Kota Manado

3.4.2 Kontribusi Bagi Pesrta Magang

Dengan adanya pelaksanaan kegiatan magang, maka kontribusi yang dapat diperoleh oleh peserta magang sebagai berikut:

1. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan yang nyata di tempat magang saat magang,

2. Belajar dalam membangun kerja sama antar tim

3. Memiliki gambaran dan kesempatan tentang peluang kerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado

(23)

5. Mendapatkan pembelajaran mengenai sistem program yang dilakukan

di BPBD Kota Manado lebih khusus dalam hal pencegahan yang dilakukan oleh Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

(24)

BAB IV PEMBAHASAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja. Menurut UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th.

1960 Bab I Pasal II ,Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi- tingginya, baik jasmani ,rohani maupun social, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki 3 (tiga) tujuan dalam pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Tiga tujuan utama penerapan K3 berdasarkan Undang- Undang No 1 Tahun 1970 tersebut antara lain :

1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional

Penerapan K3 perkantoran tidak hanya dilakukan untuk perusahan-perusahaan swasta tetapi juga pada organisasi atau badan pemerintahan.Area perkantoran dapat menimbulkan bahaya kepada para karyawan yang sedang bekerja membuat perlu adanya penerapan K3. Pemerintah pun menerapkan standar penerapan K3 di perkantoran melalui Permenkes 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran.Dalam penerapan K3 perkantoran perlu mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran (SMK3) Perkantoran yang dii dalamnya tercakup kebijakan,

(25)

perencanaan, pelaksanaan rencana, pemantauan dan evaluasi, serta peninjauan dan peningkatan kinerja.

4.1 Penerapan K3 Pada Lingkungan Kerja di PBPD Kota Manado

Lingkungan kerja sangatlah penting bagi setiap orang yang berada di tempat kerja, ini dikarenakan lingkungan kerja adalah tempat dimana seseorang beraktifitas melakukan tugasnya. Penerapan K3 pada lingkungan kerja BPBD Kota Manado untuk kebersihannya sudah diterapkan dengan baik hanya saja pada kerapihan penyimpanan berkas-berkas yang belum sepenuhnya diterapkan dengan baik, adanya tumpukan berkas pada meja kerja dan tidak beraturan pada salah satu ruangan yang ada menjadikan penerapan K3 pada lingkungan kerja belum sesuai dengan prinsip K3 yaitu Prinsip 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).

Tentunya hal tersebut perlu diperhatikan karena dengan banyaknya berkas yang menumpuk membuat ruang gerak pegawai yang berada di dalam ruangan menjadi terbatas dan dapat menggangu kenyamanan pada saat bekerja.

4.2 Penerapan K3 Pada Pemakaian Peralatan Kerja

Pemakaian peralatan kerja sangat penting dan harus dilakukan sesuai prosedur serta harus selalu ditaati untuk dapat mengurangi risiko kecelakaan pada saat bekerja. Penerapan K3 pada pemakaian peralatan kerja masih belum diterapkan dengan sepenuhnya, hal tersebut dapat peneliti lihat dari masih adanya pekerja yang melakukan pekerjaannya dengan kurang teliti. Pekerja tersebut mengabaikan kondisi keselamatannya dengan lupa memakai peralatan kerja dengan lengkap dan beralasan bahwa pekerja tersebut sedang menangani keadaan darurat sehingga lupa memperlengkap keselamatan diri dengan peralatan kerja.

4.3 Penerapan K3 Pada Kondisi Pegawai BPBD Kota Palu

Untuk memiliki pegawai yang mampu melaksanakan tugas, peran dan fungsi yang telah diberikan dengan baik maka pegawai yang dimiliki harus selalu dalam kondisi fisik dan mental yang bagus agar produktivitas dan kinerja pegawai semakin maksimal. penerapan K3 pada kondisi pegawai BPBD Kota Manado belum diterapkan dengan baik, dari upaya yang dilakukan BPBD dalam menjaga kondisi mental dan fisik pegawainya belum cukup untuk menandakan bahwa

(26)

pegawai BPBD Kota Manado dalam kondisi yang baik. Ketaatan pada pemakaian peralatan kerja yang berfungsi menunjang keselamatan nyatanya masih belum maksimal menjadikan adanya pegawai yang masih mengalami kecelakaan kerja, tingkat risiko kecelakaan kerja yang ada masih tinggi maka dianggap hal tersebutlah yang menandakan bahwa penerapan K3 pada kondisi pegawai BPBD belum diterapkan dengan baik.

4.4 Aspek Keselamatan 4.5 Aspek Keamanan

4.6 Aspek Kesejahteraan dan Produktivitas 4.7 Faktor Penghambat

(27)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

(28)

DAFTAR PUSTAKA

(29)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, Kota Medan membutuhkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan yang memiliki tupoksi dalam upaya penanggulangan bencana Namun, BPBD Kota Medan

KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH. SELAKU

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa dalam menghadapi bencana, maka perlu perencanaan dan pengorganisasian yang baik

Upaya Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya penanggulangan bencana banjir di kecamatan Pelalawan dan

Sebagai SKPD di jajaran Pemerintah Kota Mataram yang dibentuk berdasarkan Perwal Nomor 20 Tahun 2010, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD )

Oleh karena itu, Kota Medan membutuhkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan yang memiliki tupoksi dalam upaya penanggulangan bencana Namun, BPBD Kota Medan

Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini agar dapat mengetahui dan menambah pengetahuan masyarakat mengenai strategi mitigasi banjir yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD

Adapun penanggulangan terhadap bencana banjir yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kota Prabumulih seperti penyisiran sungai, membersihkan sampah yang menyumbat