• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan penelitian - SIMAKIP - Uhamka

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan penelitian - SIMAKIP - Uhamka"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Salah satu tumbuhan yang mengandung minyak atsiri adalah daun rosemary dan kulit jeruk nipis. Jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) merupakan tanaman yang mengandung minyak atsiri limonene dan linalool, selain mengandung flavonoid seperti poncirin, hisperidin, rhoifolin dan naringin. Minyak atsiri kulit jeruk nipis (Citrus Aurontifolia) diperoleh dan dianalisis untuk uji aktivitas antinyamuk yang memiliki aktivitas antinyamuk khususnya nyamuk DBD, Aedes aegypty dengan EC90 67.

Untuk menggantikan bahan kimia DEET (Diethyltoluamide), telah dilakukan upaya untuk menggunakan tanaman yang berasal dari alam yang mengandung minyak atsiri sebagai penolak yang ramah lingkungan.

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle.)

Repellent

Pengujian anti nyamuk dilakukan dengan cara membasuh kulit relawan untuk menghilangkan kotoran dan bau dari tangan relawan, kemudian krim ekstrak daun zodia untuk pengujian dioleskan dari siku hingga ujung jari tangan lainnya diolesi dengan kontrol sebagai kontrol negatif. Repelan yang aman adalah repelan yang tidak mengganggu pemakainya, tidak lengket, berbau harum, tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi kulit. Jenis penelitian ini adalah eksperimen (eksperimen laboratorium) dengan desain hanya menggunakan desain kelompok kontrol pascates yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan ekstrak daun rosemary, serai dan kulit buah jeruk nipis sebagai repelan terhadap penolakan nyamuk Aedes. Nyamuk aegypty menentukan

Perbedaan hasil observasi yang diperoleh dari ketiga kelompok dianggap sebagai pengaruh intervensi atau perlakuan.

Waktu dan Tempat Penelitian

Alur Peneltian

Pertama oleskan zat uji dengan masing-masing volume (1 ml, 2 ml, 3 ml) di sebelah kanan. Kemudian memasukkan tangan kanan dan tangan kiri ke dalam kandang uji yang masing-masing berisi 20 ekor nyamuk Aedes aegypti betina. Lengan kiri adalah kontrol, yaitu tanpa perlakuan tanpa bahan uji yang dioleskan. Pada tahap pengamatan waktu awal dan jumlah nyamuk hinggap di lengan diberikan setelah diberi ekstrak daun dan batang serai, daun Rosmery dan kulit jeruk sebagai repelan alami.

Khasiat ekstrak daun dan batang daun serta kulit jeruk ditentukan berdasarkan daya proteksi yang dihitung dari formula.

Diagram Alur Penelitian
Diagram Alur Penelitian

Keluaran Penelitian

Menurut Komisi Pestisida, daya proteksi dikatakan efektif jika sampai 6 jam daya proteksi masih di atas 90%, namun ini digunakan untuk penolak sintetik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Hasil
  • Hasil Jumlah Hinggap Nyamuk Pada Lengan
  • Perhitungan Daya Proteksi
    • Pembahasan
  • Perbedaan Jumlah Hinggap Nyamuk Pada Lengan
  • Daya Proteksi Ekstrak Daun Rosemary, Daun serai dan Kulit Buah Jeruk Nipis

Diketahui bahwa rata-rata daya proteksi tertinggi dari ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis) dan kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan konsentrasi 70% sampai 95% dicapai pada awal periode pengujian (1 jam). Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan komposisi metabolit sekunder volatil yang terkandung pada masing-masing konsentrasi ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis. Demikian pula dengan bau khas metabolit sekunder ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis akan masuk ke ekstraseluler kemudian ditangkap oleh komoreseptor pada sensila yang terletak pada antena nyamuk.

Berdasarkan hasil data terlihat perbedaan jumlah nyamuk set ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan interval waktu pengujian jam ke-1 sampai jam ke-6 mengalami perubahan pada konsentrasi 70%, yang merupakan konsentrasi tertinggi dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Penelitian ini menggunakan tiga konsentrasi ekstrak daun rosemary, daun serai dan kulit jeruk nipis 70% dan 0% terhadap konsentrasi kelompok kontrol (tanpa smudging ekstrak) sebagai pembanding. Berdasarkan hasil analisis, rata-rata kemampuan perlindungan daun rosemary dan kulit jeruk nipis mengalami peningkatan dan penurunan pada setiap konsentrasi.

Untuk rata-rata perlindungan daun seledri dan kulit jeruk adalah 100%, sedangkan kemampuan perlindungan rata-rata terendah mencapai 18,5%. Semakin rendah daya proteksi maka semakin rendah daya tahan ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis. Perubahan potensi ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis dari jam ke jam dipengaruhi oleh dua hal, pertama penguapan daun rosemary yang mengandung linalool, borneol dan kamper dan kulit jeruk nipis yang juga mengandung eugonal, linalool dan geraniol.

Tolak nyamuk atau nyamuk yang tidak mendekat disebabkan oleh kontak dengan ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis yang memiliki aroma khas yang tidak disukai nyamuk, aroma ini justru mengganggu proses fisiologis reseptor kimiawi yang terdapat pada antena. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa losion ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis efektif sebagai repelen karena kandungan zat aktif pada daun rosemary dan kulit jeruk nipis dapat mempengaruhi jumlah nyamuk yang hinggap di lengan.

Tabel 5.2a Rata-Rata Daya Proteksi Ekstrak Daun Rosemary dan Kulit Jeruk Nipis  konsentrasi 70 %
Tabel 5.2a Rata-Rata Daya Proteksi Ekstrak Daun Rosemary dan Kulit Jeruk Nipis konsentrasi 70 %

KESIMPULAN

LUARAN YANG DICAPAI

  • Tujuan Khusus
  • Hasil Jumlah Hinggap Nyamuk Pada Lengan
  • Perhitungan Daya Proteksi
  • Rata-Rata Daya Proteksi Ekstrak Daun Seledri dan Kulit

Khasiat Ekstrak Daun Rosemary (Rosmarinus officinalis), Serai (Cymbopogon Nardus) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Pembasmi Nyamuk Alami (Anti Nyamuk) Terhadap Penolak Nyamuk Aedes Aegypti. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk menguji keefektifan ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap pada lengan yang diolesi ekstrak dan lengan yang tidak diolesi ekstrak pada konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu 70%.

Kata kunci: ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis, jumlah tempat bertengger nyamuk, daya lindung (DP). Menurut penelitian Shinta (2012), daun rosemary mampu mengusir nyamuk dengan konsentrasi 62%. Mengetahui hasil efektivitas ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis, Sereh (Cymbopogon nardus) dan kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai obat nyamuk alami (anti nyamuk) terhadap obat nyamuk Aedes Aegypti.

Untuk mengetahui efektivitas konsentrasi ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis), serai (Cymbopogon nardus) dan kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang dapat digunakan sebagai repelan dengan melihat pertama kali nyamuk hinggap di lengan. Mengetahui perbedaan jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan yang diberi ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis, serai (Cymbopogon nardus) dan kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan lengan yang tidak diberi ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis). ) dan kulit jeruk nipis (Citrus) aurantifolia) untuk mengetahui seberapa besar daya proteksi (DP) penggunaan daun rosemary (Rosmarinus officinalis), serai (Cymbopogon nardus) dan kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap nyamuk Aedes aegypti.

Berikut hasil perhitungan jumlah nyamuk yang hinggap di lengan dengan konsentrasi Tabel 5.1a Hasil selisih jumlah nyamuk yang hinggap di lengan dengan konsentrasi 70. Selisih jumlah tempat duduk maksimal pada awal pengujian yaitu jam ke-1 dengan jumlah nyamuk yang duduk pada kelompok kontrol 11,5 dan pada kelompok perlakuan 0,5 untuk kulit rosemary dan jeruk, 20 untuk kulit hijau dan jeruk untuk kelompok kontrol dan 5,5 untuk kelompok perlakuan.

Pembahasan

Perbedaan Jumlah Hinggap Nyamuk Pada Lengan

Sedangkan daya proteksi rata-rata terendah mencapai 18,5% yang terjadi pada akhir periode pengujian (6 jam). Berdasarkan analisis data di atas terlihat bahwa dengan selang waktu pengujian 1 sampai 6 jam dari beberapa variasi konsentrasi yang digunakan, perbedaan jumlah nyamuk yang hinggap di sayap kanan (kontrol) lebih besar. dari lengan kiri (perlakuan) diamati pada tabel. Hal ini dikarenakan sayap kanan tidak dicat dengan ekstrak, sedangkan sayap kiri dicat dengan ekstrak daun rosemary yang mengandung linalool, borneol dan kamfer serta kandungan volatilnya sering digunakan sebagai penolak serangga (Laksono, 2015) dan kulit jeruk nipis. yang juga mengandung eugonal, linalool dan geraniol Diketahui bahwa kandungan minyak atsiri bersifat penolak serangga sehingga zat ini juga berfungsi sebagai penolak nyamuk.

Senyawa aktif ini terbagi dalam beberapa kategori, termasuk penolak, pencegah makan, racun, dan pengatur pertumbuhan. Meskipun fungsi utama bahan aktif ini adalah perlindungan terhadap serangga fitofag, banyak di antaranya yang efektif melawan gigitan nyamuk dan Diptera lainnya, terutama bahan mudah menguap yang dilepaskan. Hasil data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai efisiensi atau rata-rata jumlah hinggap pada konsentrasi yang digunakan yaitu 70% pada beberapa kali pengulangan kelompok perlakuan.

Perbedaan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dwisyahputra, dkk pada tahun 2009 yang menguji ekstrak daun kenikiri (Tagetes erecta L.) sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes, dijelaskan bahwa terdapat perbedaan jumlah kutu yang signifikan pada beberapa konsentrasi dan pengulangan pada kelompok perlakuan yaitu konsentrasi 1%, dengan rata-rata 5 ekor, in. Mengenai mekanisme kerja metabolit sekunder volatil yang terkandung dalam ekstrak tumbuhan sebagai repelan secara spesifik, secara umum kinerjanya terkait dengan bau nyamuk. Berdasarkan hasil data terlihat adanya perbedaan jumlah gigitan nyamuk ekstrak daun rosemary dan kulit jeruk nipis pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada interval waktu.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ria Erlina (2015) dan Ardillah Wasiah (2014) bahwa pada konsentrasi tertinggi yang digunakan selama penelitian menghasilkan perubahan yang besar pada perbedaan jumlah nyamuk yang menetap. Dengan mengamati hasil data tersebut maka ketidakstabilan suhu di ruang uji terjadi pada setiap periode pengujian pada setiap konsentrasi.

Daya Proteksi Ekstrak Daun Rosemary, Daun serai dan Kulit Buah

Berkurangnya kekekalan aroma ekstrak dapat disebabkan oleh tingginya laju penguapan selama pengujian pada setiap waktu pengamatan. Kardinan, 2007) Kemampuan repelan minyak atsiri terhadap gigitan nyamuk berkaitan dengan kandungan kimiawi minyak atsiri daun rosemary dan kulit jeruk nipis yang berfungsi sebagai penolak serangga, dan juga ada kaitannya dengan bau yang dikeluarkan minyak atsiri tersebut. (Adisenjaya, 2014). Penurunan aktivitas nyamuk tersebut disebabkan oleh perbedaan umur dan oviparitas masing-masing nyamuk.

Lamanya perlindungan terhadap gigitan dan gigitan nyamuk pada setiap konsentrasi dipengaruhi oleh banyaknya kandungan senyawa yang berfungsi sebagai penolak pada ekstrak, semakin besar kandungan senyawa kimia maka semakin besar pula perlindungan terhadap pendarat nyamuk dalam jangka waktu yang lama (Aswina, 2009). . Proses ini kemudian akan diubah menjadi impuls, dan diteruskan oleh akson saraf ke sistem saraf pusat, kemudian terjadi integrasi saraf motorik ke otak sehingga nyamuk terhindar (Syalfinaf, 2012). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun rosemary dan krim kulit jeruk nipis efektif.

Seperti hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shinta (2010) dan Dewi Ekowati (2011), namun masing-masing menggunakan konsentrasi yang berbeda. Menurut Shinta pada tahun 2010, daun rosemary mampu dan efektif menghilangkan gigitan nyamuk dengan konsentrasi 62%, daya proteksi 97,2. Demikian juga menurut Dewi Ekowati tahun 2011 melaporkan bahwa uji aktivitas kulit jeruk nipis yang diperoleh dan dianalisis memiliki aktivitas sebagai anti nyamuk khususnya nyamuk demam berdarah yaitu Aedes aegypti dengan EC90 67% pada konsentrasi 67% mampu menolak 90%. hewan uji nyamuk Aedes aegypti.

Terdapat perbedaan jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap pada tangan yang diolesi ekstrak dan tangan yang tidak diolesi ekstrak. Konsentrasi efektif selama pengujian adalah konsentrasi 70% dengan potensi perlindungan 93% pada awal pengujian.

DAFTAR PUSTAKA

PENGAMBILAN DATA

Gambar

Diagram Alur Penelitian
Tabel 5.1b Hasil Perbedaan Jumlah Hinggap Nyamuk Pada Lengan konsentrasi 70
Tabel 5.2b Rata-Rata Daya Proteksi Ekstrak Daun Seledri dan Kulit Jeruk Nipis  konsentrasi 70 %
Tabel 5.2a Rata-Rata Daya Proteksi Ekstrak Daun Rosemary dan Kulit Jeruk Nipis  konsentrasi 70 %
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

“Es Jeyuk” merupakan bisnis minuman yang menggunakan bahan dasar buah keluarga citrus seperti Jeruk , Jeruk Lemon dan Jeruk Nipis sebagai bahan utamanya, Buah-buah ini