• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan penelitian - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan penelitian - SIMAKIP"

Copied!
244
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hasil evaluasi validator panduan praktikum yang dikembangkan dikategorikan layak dengan rata-rata 77,5% pada aspek isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan serta keterampilan proses sains. Berdasarkan hasil uji kepraktisan penuntun praktikum melalui angket respon dosen diperoleh hasil sangat praktis dengan rata-rata 90,3% pada aspek mutu penuntun praktikum, bahasa, materi, pemahaman dan keterampilan proses sains. Namun pada Mata Kuliah Praktikum IPA di Sekolah Dasar, panduan praktikum yang digunakan selama ini belum memfasilitasi siswa dalam mempraktekkan keterampilan proses sains.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Pedoman Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains Pada Praktikum IPA Dasar”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Keutamaan (Urgensi) Penelitian

Hasil penelitian ini berupa panduan praktik sains berbasis KPS yang valid dan praktis serta dapat digunakan dalam pembelajaran praktik sains untuk meningkatkan KPS siswa. Panduan yang digunakan dalam kegiatan praktik dapat berupa buku pedoman praktik atau lembar kegiatan praktik. Panduan praktik diharapkan dapat membantu siswa dalam melakukan praktik dan menemukan konsep atau materi yang telah dipelajari tanpa harus bergantung pada guru.

Dengan demikian, panduan praktik yang dikembangkan juga tervalidasi dari segi isi (kelayakan konten), kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan dalam bahasa, dan tampilan fisik panduan praktik dalam visualisasi.

Keterampilan Proses Sains

Menurut Mutzlu dan Termiz (2013 dalam Aydogdu 2015), keterampilan proses ilmiah merupakan dasar pemikiran dan penelitian ilmiah. Keterampilan proses sains terpadu merupakan kemampuan penting untuk pemecahan masalah dan melakukan penelitian (Mutzlu dan Termiz, 2013 dalam Aydogdu: 2015). Menurut temuan penelitian Sari (2017), salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan proses sains adalah melalui pembelajaran berbasis praktik.

Aydogdu (2015) melakukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki keterampilan proses sains guru sains di berbagai variabel.

Prosedur Pengembangan

Model pengembangan Hannafin dan Peck adalah model yang lebih berorientasi pada produk, sehingga cocok untuk mengembangkan panduan praktik atau media dan bahan ajar lainnya. Dokumen storyboard tersebut akan digunakan sebagai dasar pembuatan flowchart yang dapat membantu dalam proses pembuatan panduan praktik. Untuk menilai kelenturan panduan praktikum yang telah disusun, seperti kesinambungan hubungan antar kegiatan, maka dilakukan penilaian dan pengujian pada fase ini.

Angket mahasiswa merupakan instrumen yang digunakan pada tahap implementasi kampus untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap praktikum berbasis KPS.

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner Guru merupakan instrumen yang digunakan pada tahap pelaksanaan di kampus untuk mengetahui respon guru yang mengajar mata kuliah praktikum IPA SD. Lembar observasi digunakan untuk merekam aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan panduan praktik yang dikembangkan.

Analisis Data

Data respon siswa kemudian dianalisis menggunakan istilah yang diubah menjadi kategori praktis berikut ini.

Tabel 3. Skala Penilaian Angket Respon Dosen
Tabel 3. Skala Penilaian Angket Respon Dosen

HASIL PENELITIAN

Oleh karena itu, melalui pengembangan panduan praktik IPA SD berbasis keterampilan diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan berpikirnya. Kemudian, dilakukan uji coba terbatas pada siswa untuk mengetahui pedoman praktikum praktikum IPA SD berbasis KPS. a) Uji validitas. Uji validitas panduan praktikum menggunakan instrumen validitas modul berupa lembar validasi panduan praktik IPA SD berbasis KPS.

Selain itu, ada beberapa saran untuk perbaikan dari dosen mata kuliah Praktikum IPA Dasar mengenai pedoman praktik yang dikembangkan.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Ahli   No  Aspek Validasi  Persentase
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Ahli No Aspek Validasi Persentase

Kesimpulan

Saran

IDENTITAS JURNAL

Investigasi keterampilan proses sains guru sekolah dasar menurut beberapa variabel: pandangan dari Turki. Penyusunan buku pedoman praktikum kimia untuk SMP kelas VII/MTS berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengaruh model pembelajaran berbasis praktik terhadap keterampilan proses ilmiah dan pemahaman konsep sistem regulasi.

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA KULIAH

PRAKTIKUM IPA SD

Tujuan Praktikum

Indikator KPS yang Dikembangkan

Prosedur Praktikum

Lembar Pengamatan No. Nama

Bahan Diskusi

Kesimpulan

Air dan mineral daripada tanah akan diserap oleh akar dan kemudian diangkut melalui xilem ke batang dan daun tumbuhan. Nutrien yang dihasilkan dalam daun diangkut melalui floem ke bahagian lain tumbuhan yang memerlukan nutrien. Xilem pada akar bersambung dengan xilem pada batang dan daun.

Indikator KPS yang dapat dikembangkan

Alat dan Bahan Praktikum 1

Lembar Pengamatan Praktikum 1

Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu gerak endonomik yaitu gerak yang rangsangannya berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, sedangkan gerak etionik adalah gerak yang rangsangannya berasal dari luar. Tropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah rangsangan, terdiri dari fototropisme (foto=cahaya), geotropisme (geo=bumi), dll. Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tumbuhan yang arah geraknya tergantung dari arah datangnya rangsangan, terdiri dari fototaksis (foto=cahaya), kemotaksis (kemo=kimia).

Gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah rangsangan, terdiri dari seismonastic (seismo=getaran), termonasi (thermo=suhu), nictinasti (nikti=malam) dan sebagainya.

Alat dan Bahan Praktikum

Gerak Seismonasti dan Niktinasti

Gerak Fototropisme

Lembar Pengamatan

Hasil Pengamatan Niktinasti

Hasil Pengamatan Seismonansti No Jenis Sentuhan pada

Hasil Pengamatan Fototropisme Keadaan tanaman sebelum ditutup

Fotosintesis menghasilkan Amilum (Percobaan Sach) A. Tujuan Praktikum

Gunakan fakta yang relevan dan cukup dari pengamatan Kemampuan untuk berkomunikasi Menjelaskan hasil percobaan atau. Sehari sebelum melakukan praktek ini (di pagi hari), bungkus terlebih dahulu beberapa daun yang masih tertanam (5 jenis daun) dengan menggunakan aluminium foil. Setelah daun mendidih, tuangkan alkohol ke dalam tabung reaksi, lalu tutup tabung reaksi dan didihkan dalam gelas kimia hingga mendidih.

Setelah mendidih, masukkan daun rebus ke dalam alkohol mendidih dan masak hingga alkohol berubah warna. Buang daunnya dan buka alumunium foilnya, masukkan daunnya ke dalam cawan petri, biarkan daunnya sampai alkoholnya menguap. Tempatkan tanaman air di dalam corong, lalu tempatkan corong berisi tanaman air di dalam gelas berisi air dengan posisi terbalik seperti gambar 1 di bawah ini.

Tempatkan tabung reaksi berisi air di atas corong dengan tanaman air, tambahkan NaHCO3 ke dalam gelas kimia seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 di bawah ini. Angkat tabung reaksi dengan jari tangan hingga posisi bukaan tabung reaksi tertutup, kemudian air yang tersisa di dalam tabung reaksi akan dikeluarkan perlahan-lahan kemudian didekatkan dengan bara seperti gambar 3 di bawah ini. Jelaskan apa saja variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol pada percobaan di atas.

Gambar 2. Rangkaian Alat Percobaan Ingenhouz
Gambar 2. Rangkaian Alat Percobaan Ingenhouz

Indikator KPS yang dikembangkan

Melalui latihan ini, siswa dapat mengukur denyut nadi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah denyut nadi. Karbohidrat atau pati adalah senyawa yang terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Untuk menentukan pati dalam makanan dapat diuji dengan pemberian larutan Lugol atau yodium. Produk pangan yang mengandung pati bila ditetesi larutan iodin akan berubah warna menjadi biru kehitaman.

Protein merupakan zat makanan yang penting untuk pertumbuhan, perkembangan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak.Anda dapat mengecek keberadaan protein dalam makanan dengan pemberian larutan biuret. Bahan makanan berupa tepung terigu dan gula pasir ditambah dengan sedikit air agar menjadi cairan yang kental. Setiap bahan makanan yang akan diuji dihaluskan, kemudian gula dan tepung dilarutkan dengan air hingga menjadi cairan kental.

Tempatkan bahan makanan yang akan diuji pada drip tray dan beri nama bahan makanan menggunakan label.

Prosedur Praktikum Praktikum I

Tugas organ indera adalah menerima informasi tentang rangsangan yang akan dikirim ke otak, dan tubuh bertindak atas rangsangan tersebut. Organ indera dapat berfungsi dengan sempurna hanya jika tidak ada gangguan pada organ penerima rangsangan, saraf penghubung ke pusat saraf dan pusat saraf di otak. Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat mempelajari tentang kemampuan visual setiap orang dan sel fotoreseptor yang berperan dalam penglihatan.

Menggunakan fakta yang relevan dan relevan dari pengamatan Kemampuan berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu.

  • Praktikum II

Tunjukkan kartu tersebut kepada anggota kelompok Anda, lalu minta mereka untuk menyebutkan nomor atau huruf di kartu tersebut. Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat memahami pengaruh jarak dan arah sumber bunyi terhadap kemampuan mendengar. Setiap orang kemudian memukul piring dengan sendok, teman Anda yang ditutup matanya harus menebak dari arah mana suara itu berasal.

Tempatkan keempat temanmu masing-masing pada jarak 5 m, 3 m, 2 m, dan 1 m dari botol parfum yang terbuka. Setiap lima detik, tanyakan apakah mereka mencium sesuatu (mereka yang mencium bau mengangkat tangan) dan beri tanda. Jika hidung teman Anda ditutupi masker atau sapu tangan selama beberapa menit, apakah dia masih mencium bau?

Tulis tanda (-) pada kawasan yang sesuai pada peta rasa jika kawasan yang disentuh tidak sensitif terhadap larutan yang diuji.

Lembar Pengamatan Tabel hasil pengamatan

Di ujung jari dan di punggung tangan, tempelkan berturut-turut: es batu; ujung pensil, amplas dan kain atau kain flanel, cotton bud dicelupkan ke dalam air panas. Mintalah temanmu untuk menyebutkan masing-masing benda tersebut, kemudian tuliskan jawaban temanmu di papan observasi. Minta teman Anda untuk diuji menutup matanya, lalu sentuhkan ujung tusuk gigi (a) dengan lembut ke bagian tubuh tertentu seperti ujung jari, telapak tangan, punggung tangan, lengan atas, belakang leher dan pipi.

Jika teman Anda merasakan dua titik sentuh, rekam dengan tanda (+), dan jika tidak merasakan dua titik sentuh, rekam dengan tanda. Tusuk punggung tangan, telapak tangan, dan punggung lengan bawah teman Anda dengan jarum (jangan sampai luka atau berdarah).

Lembar Pengamatan 1. Praktikum I

  • Praktikum III
  • Pengukuran Panjang menggunakan Jangka Sorong
  • Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Ambil 500 ml larutan detergen 100%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi hingga penuh, lalu beri tanda C (50%). Ambil 500 ml larutan detergen 50%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi hingga penuh, kemudian beri tanda D (25%). Untuk besaran fisik yang tidak dapat diukur dengan penggaris, jangka sorong dan mikrometer ulir dapat digunakan.

Jangka sorong adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi jari-jari atau diameter dengan hasil yang lebih akurat. Benda yang ukurannya sangat tipis, seperti kertas atau kawat yang sangat kecil, tidak dapat diukur dengan skala vernier. PANDUAN PRAKTEK KETERAMPILAN PENGOLAHAN ILMU DASAR BERBASIS ILMU DASAR 66 A. Melalui praktikum ini kamu dapat mengukur panjang benda dengan jangka sorong.

Lakukan langkah 1 sampai 4 pada empat jenis benda yang berbeda yaitu kelereng kecil, kelereng besar, kubus alumunium dan lempengan alumunium. Lakukan pengukuran secara bergantian dengan anggota kelompok, hasil pengukuran dimasukkan ke tabel hasil pengukuran. Volume benda berbentuk teratur seperti balok, kubus, dan silinder dapat ditentukan dengan pengukuran tidak langsung. Pengukuran tidak langsung dapat menggunakan rumus, misalnya pengukuran volume suatu balok dapat ditentukan dengan pengukuran tidak langsung panjang, lebar, dan tingginya.

Volume benda yang bentuknya tidak beraturan dapat ditentukan dengan pengukuran langsung menggunakan gelas. Melalui latihan ini seseorang dapat mengukur volume benda tidak beraturan secara langsung menggunakan gelas.

Tabel Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan

Pengukuran Massa Benda 1. Siapkan alat dan bahan praktikum

Pengukuran Volume Benda Tidak Berarturan 1. Catatlah batas ukur gelas kimia

  • Air Menempati Ruang dan Mempunyai Berat A. Tujuan Praktikum
  • Prosedur Praktikum Praktikum 1
    • Air yang Tenang Permukaannya Selalu Datar A. Tujuan Praktikum
    • Air Mengalir dari Tempat yang Tinggi ke Tempat yang Rendah A. Tujuan Praktikum
    • Air Dapat Menekan ke Segala Arah A. Tujuan Praktikum
    • Udara Menempati Ruang A. Tujuan Praktikum
    • Udara Diperlukan dalam Pembakaran A. Tujuan Praktikum
    • Air sebagai Sumber Energi Gerak A. Tujuan Praktikum
  • Alat dan Bahan
    • Uap Sebagai Sumber Energi Gerak A. Tujuan Praktikum
    • Angin sebagai Sumber Energi Gerak A. Tujuan Praktikum
  • Lembar Pengamatan Tabel hasil pengamatan
  • Cahaya Merambat Lurus
  • Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
  • Cahaya dapat dipantulkan
  • Cahaya Dapat Dibiaskan

Gambar

Tabel 2. Kriteria Kelayakan Tiap Item
Tabel 3. Skala Penilaian Angket Respon Dosen
Tabel 5. Kategori Praktikalitas Respon Mahasiswa
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Pengembangan Panduan Praktikum Analisis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Đối tượng nghiên cứu Tiêu chuẩn chọn người bệnh nghiên cứu: người bệnh được chẩn đoán xác định bệnh phổi tắc nghẽn mạn tính có đợt cấp theo tiêu chuẩn chẩn đoán của GOLD 2017, được