EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar | p-ISSN 2085-1243 | e-ISSN 2579-5457 Vol. xx No.x Juli 20xx | Hal xx-xx
35 Lampiran 1. Artikel Ilmiah
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM BERBASIS
Prima Mutia Sari, Zulfadewina: Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Mata Kuliah Praktikum IPA SD 35
didik. Keterampilan kognitif terlibat dengan melakukan keterampilan proses peserta didik menggunakan pikirannya, keterampilan psikomotor melibatkan penggunaan alat, pengukuran, perakitan alat dan melalui keterampilan afektif peserta didik akan berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan pembelajan (Rustaman et al., 2003).
Keterampilan proses sains perlu dimiliki oleh seorang calon guru sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian Sari (2018) didapatkan hasil keterampilan proses sains mahasiswa calon guru sekolah dasar pada salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta masih rendah dengan nilai rata-rata seluruh indikator sebesar 46,46. Indikator berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan dan menerapkan konsep atau fakta hanya dikuasai oleh kurang dari 40% mahasiswa (Sari & Zulfadewina, 2018).
Penyebab rendahnya kemampuan keterampilan proses sains mahasiswa disebabkan karena pengalaman perkuliahan yang telah dilakukan selama ini belum secara maksimal dalam melatih keterampilan proses sains. Proses perkuliahan yang dilakukan pada mata kuliah yang berhubungan dengan IPA seperti Konsep Dasar IPA hanya dilakukan melalui diskusi, tanya jawab dan presentasi serta pengamatan sederhana. Berdasarkan penelitian Sari (2017) ditemukan bahwa salah satu cara meningkatkan keterampilan proses sains adalah dengan melaksanakan kegiatan praktikum (Sari, Sudargo, &
Priyandoko, 2017).
Akan tetapi, pada mata kuliah Praktikum IPA di SD, panduan praktikum yang digunakan selama ini juga masih belum menfasilitasi mahasiswa dalam melatih kemampuan keterampilan proses sains. Penuntun praktikum masih berisi tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil dan kesimpulan. Panduan praktikum belum disajikan dalam konstruksi yang mendukung pengembangan keterampilan proses sains. Hal ini menyebabkan mahasiswa masih belum terbiasa dengan
kegiatan-kegiatan yang mengembangkan indikator keterampilan proses sains dasar seperti klasifikasi, observasi dan interpretasi data serta keterampilan proses sains terpadu seperti berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep atau prinsip dan sebagainya.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and the development) dengan menggunakan model pengembangan Hannafin dan Peck. Model pengembangan ini terdiri dari beberapa fase; fase analisis kebutuhan (needs assessment), fase perancangan (design), fase pengembangan dan implementasi (development dan implementation) (Hannafin & Peck, 1988). Dalam model ini, penilaian dan revisi perlu dijalankan dalam setiap fase. Model pengembangan Hannafin dan Peck merupakan model yang lebih berorientasi produk sehingga sesuai digunakan untuk mengembangkan modul ataupun media dan bahan ajar lainnya
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan tahapan dalam model pengembangan menurut Hannafin dan Peck yang telah dilakukan, berikut penjabaran hasil dari setiap tahapan yang telah dilakukan yaitu pada tahap analisis kebutuhan (needs assessment), perancangan (design) dan pengembangan
& implementasi (develop and implementation).
1. Tahap Analisis Kebutuhan (Need Assesment)
Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan yang diperlukan dalam mengembangkan panduan praktikum IPA berbasis Keterampilan Proses Sains.
Pada tahap ini peneliti melakukan kajian terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan panduan praktikuml yaitu meliputi analisis terhadap kurikulum, materi, mahasiswa,
36 EduHumaniora: Vol. 10 No. 2, Juli 2018 tugas serta merumuskan tujuan ataupun hasil yang diharapkan dari pengembangan panduan praktikum IPA berbasis Keterampilan Proses Sains.
a. Analisis Kurikulum
Standar kompetensi dan indikator pembelajaran pada mata kuliah Praktikum IPA SD disusun berdasarkan kurikulum perguruan tinggi yang mengacu pada KKNI, adapun learning outcome atau capaian pembelajaran pada matakuliah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu
menunjukkan sikap religius dan memiliki rasa tanggung jawab serta berpikir kritis.
2. Mahasiswa mampu menguasi konsep Fisika dan Biologi.
3. Mahasiswa mampu bekerja sama dengan kelompok dalam menerapkan konsep Fisika dan Biologi pada praktikum IPA SD.
4. Mahasiswa mampu merangkai dan mengembangkan praktikum IPA SD.
5. Mahasiswa mampu
mengkomunikasikan hasil praktikum dalam bentuk laporan tertulis.
b. Analisis Konsep/Materi
Materi yang akan dikembangkan dalam panduan praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses Sains ini berisi konsep-konsep dasar yang penting dikuasai oleh mahasiswa PGSD pada mata kuliah Praktikum IPA SD seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Materi Praktikum IPA SD Aspek Biologi Aspek Fisika a. Tumbuhan
b. Hewan c. Sistem Gerak d. Sistem Peredaran
Darah
e. Sistem Respirasi f. Sistem Pencernaan g. Alat Indera
a. Pengukuran b. Materi dan
Perubahannya c. Energi d. Gelombang
Bunyi e. Gaya
h. Ekosistem f. Pesawat Sederhana g. Cahaya h. Suhu dan
Kalor i. Magnet j. Listrik
c. Analisis Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti matakuliah Praktikum IPA SD adalah mahasiswa PGSD semester 5 yang berada pada rentang usia 20- 22 tahun. Dimana telah memiliki kemampuan berfikir abstrak dan kompleks yag memungkinkan untuk pengembangan pada kemampuan berfikir tingkat tinggi.
Oleh karena itu melalui pengembangan panduan praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses Sains diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berfikirnya. Disamping itu juga
dapat mengembangkan
keterampilan proses sains mahasiswa sebagai bekal sebagai calon guru sekolah dasar.
d. Analisis Tugas
Berdasarkan proses pembelajaran pada matakuliah Praktikum IPA SD mahasiswa dilatih untuk melakukan kegiatan praktikum sebagai penerapan dari berbagai konsep IPA yang ada di sekolah dasar.. Dalam melakukan kegiatan praktikum mahasiswa akan dilatih untuk mengembangkan keterampilan prosesnya. Hal ini meliputi keterampilan proses sains dasar dan terintegrasi yaitu:
1) Kemampuan melakukan
pengamatan (observasi)
2) Kemampuan menafsirkan pengamatan (interpretasi) 3) Kemampuan mengelompokkan
(klasfikasi)
4) Kemampuan meramalkan (prediksi)
Prima Mutia Sari, Zulfadewina: Pengembangan Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Mata Kuliah Praktikum IPA SD 37
5) Kemampuan berkomunikasi 6) Kemampuan berhipotesis 7) Kemampuan merencanakan
percobaan atau penyelidikan 8) Kemampuan menggunakan alat
/bahan
9) Kemampuan menerapkan konsep atau prinsip
10) Kemampuan mengajukan pertanyaan
11) Kemampuan melaksanakan percobaan/eksperimen
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini dilakukan proses perancangan panduan praktikum IPA SD berbasis keterampilan proses sains.
Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun dokumen flowchart akan menjadi kerangka awal dalam proses pembuatan panduan praktikum
3. Tahap Development dan Implementation Tahapan ini dibatasi pada tahapan uji validitas panduan praktikum yang dilakukan oleh validator sedangkan uji praktikalitas yaitu respon dosen dan mahasiswa terhadap panduan praktikum menjadi rencana tahapan selanjutnya.
Panduan praktikum yang telah divalidasi kemudian direvisi dan disempurnakan.
Berdasarkan validasi yang telah dilakukan didapatkan hasil dari validator dengan nilai sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Ahli No Aspek
Validasi
Persentase Penilaian
Kategori 1 Isi (Materi
dan Kegiatan
praktikum) 77.5 Layak
2 Bahasa 77.7 Layak
3 Penyajian dan
kegrafisan 80.7 Layak 4 Keterampilan
proses sains 74.0 Layak Rata-rata 77.5 Layak
Hasil validasi yang ditampilkan pada Tabel 3 berkategori layak. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang
diberikan oleh 2 orang validator pada panduan praktikum yaitu dengan persentase 77.5%. Dalam penelitian ini, panduan praktikum yang telah divalidasi direvisi sesuai saran yang diberikan oleh validator. Beberapa saran yang didapat dari validator dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Perbaikan Panduan Praktikum Setelah Validasi
Perbaikan Panduan Praktikum Praktikum Biologi Praktikum Fisika a. Memperbaiki
halaman sampul agar lebih mencerminkan isi panduan parktikum b. Mengubah
tujuan
praktikum agar lebih
operasional dan disesuaikan dengan sub indikator KPS c. Menambahkan
landasar teori pada praktikum system respirasi d. Melengkapi
panduan praktikum dengan kegiatan diskusi dan analisis data serta
kesimpulan.
e. Menambahkan kriteria penilaian
a. Memperbaiki gambar atau ilustrasi yang kurang jelas pada panduan praktikum b. Menambahkan
judul pada setiap gambar c. Memperbaiki
kesalahan penulisan dan perbedaan jenis huruf dan simbol pada beberapa bagian panduan praktikum d. Menyesuaikan
indikator KPS yang akan dikembangkan dengan pertanyaan diskusi e. Memperbaiki
beberapa konsep yang kurang tepat seperti konsep gaya gesek dan pesawat
sederhana
Setelah proses validasi dilakukan, maka peneliti melakukan revisi terhadap panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains berdasarkan saransaran yang diberikan oleh validator.
KESIMPULAN
38 EduHumaniora: Vol. 10 No. 2, Juli 2018
Berdasarkan prosedur
pengembangan Hannafin dan peck yang digunakan dalam pengembangan panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains ini maka tahap pengembangan yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan, rancangan, tahap pengembangan dan implementasi. Namun pada tahap pengembangan dan implementasi baru dilakukan uji validitas modul oleh validator. Hasil validasi diperoleh panduan praktikum dengan kategori layak pada aspek isi, Bahasa, penyajian dan kegrafisan serta keterampilan proses sains.
DAFTAR PUSTAKA
Rustaman, N. Y., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., & K., M. N.
(2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Biologi FPMIPA UPI.
Sari, P. M., Sudargo, F., & Priyandoko, D.
(2017). The Effect of the Practice- Based Learning Model on Science Process Skills and Concept Comprehension of Regulation System. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 6(2), 191–197.
https://doi.org/10.23887/JPI- UNDIKSHA.V6I2.9286
Sari, P. M., & Zulfadewina. (2018). Profile of Science Process Skill Mastery from Pre-service Elementary School Teacher. Jurnal Inovasi Pendidikan
Dasar, 3(2), 65–72.
https://doi.org/10.1021/acs.cgd.5b001 35
39 Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli
1. Ahli Biologi dan Keterampilan Proses Sains
40
41
42
43 2. Ahli Fisika dan Keterampilan Proses Sains
44
45
46
47 Lampiran 3. Angket Respon Dosen
48
49
50
51
52
53 Lampiran 4. Angket Respon Mahasiswa
54
55
56
57
58
59 Lampiran 5. Hasil Uji Validasi Ahli
Kriteria Skor Persentase Rata-Rata Kategori
V1 V2 V1 V2
Isi 47 46 78.3 76.7 77.5 Layak
Kebahasaan 46 41 82.1 73.2 77.7 Layak
Kegrafisan dan
Penyajian 37 34 84.1 77.3 80.7 Layak
Keterampilan
Proses Sains 37 40 71.2 76.9 74.0 Layak
Ket:
V1= Validator 1 V2= Validator 2
60 Lampiran 6. Hasil Angket Respon Dosen
Kriteria
Skor Rata- rata Skor
Nilai Keterangan R1 R2
Elemen mutu panduan
praktikum 20 15 17.5 87.5 Praktis
Bahasa 30 25 27.5 91.7 Sangat Praktis
Materi 20 17 18.5 92.5 Sangat Praktis
Pemahaman 10 8 9 90 Sangat Praktis
KPS 15 12 13.5 90 Sangat Praktis
Ket:
R1 = Respon Dosen 1 R2 = Repon Dosen 2
61 Lampiran 7. Hasil Angket Respon Mahasiswa
No Responden
Kriteria Elemen
mutu Pemahaman KPS Materi Bahasa Total
1 Sukmaputri Pertiwi 14 18 63 5 20 120
2 Nurul Aisya Fitriani 12 19 57 5 21 114
3 Afifah Devayani 14 18 54 5 21 112
4 Lindy Ariska 13 19 57 4 21 114
5 Riska Irdiawati 17 20 61 4 20 122
6 Erina Noviani 19 17 55 4 17 112
7 Nanda Revinda. A 20 15 46 3 16 100
8
Dyah Putri
Pramiandar 16 20 62 4 19 121
9 Lutfia Syafrudin 9 16 52 3 16 96
10 Luluk Mafrukha 17 18 57 4 19 115
11 Syafitri Nursyifa 13 16 52 4 20 105
12 Fitrah Wahyuningsih 14 19 60 4 18 115
13 Khoirunnisa Pertiwi 15 17 62 4 22 120
14 Iis Noviyanti 17 18 59 4 22 120
15 Fauziyyah Ary Utamy 15 20 59 4 22 120
16 Nur Aulia 13 17 53 5 21 109
17 Andelia Arizfa 13 16 44 3 14 90
18 Artanti Ardiningrum 14 15 49 4 18 100
19 Maryam Shabrina 15 18 57 5 21 116
20 Rifka Khoirunnisa 15 18 53 3 15 104
21 Maulana Rais. M 17 19 65 5 24 130
22 Diky Rismanto 18 16 54 3 15 106
23 Widayati Cahyani 12 13 43 4 15 87
24 Desmond Jordan. L 16 19 54 5 20 114
Rata-rata 14.92 17.54 55.33 4.08 19.04 110.92
Nilai 74.58 87.71 85.13 81.67 76.17 82.16
62 Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
(a) (b)
Mahasiswa mengisi angket respon terhadap Panduan Praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses sains (a dan b)
(a) (b)
Mahasiswa mengamati Panduan Praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses sains (a dan b)
(a) (b)
Peneliti menjelaskan bagian-bagian yang tidak dimengerti mahasiswa pada Panduan Praktikum IPA SD berbasis Keterampilan Proses Sains (a dan b)
63 Lampiran 9. Buku Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
64
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kasih sayang serta Ridho- Nya kepada kita semua, sehingga kita diberikan kesehatan untuk menuntut ilmu. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan semoga hingga kepada umatnya yang selalu mengikuti langkahnya.
Buku ini berjudul “Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains”
disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam melakukan praktikum pada mata kuliah Praktikum IPA SD Prodi Pendidikan Guru SD (PGSD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Buku ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan melakukan praktikum dan keterampilan proses sains mahasiswa. Dalam penyusunan buku ini, tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyususn ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan modul Praktikum IPA SD.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusun di masa yang akan datang. Akhir kata semoga buku ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pengguna.
Jakarta, Januari 2019
Tim Penulis
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
ii
PENGANTAR KETERAMPILAN PROSES SAINS
Keterampilan proses sains adalah kemampuan-kemapuan dasar tertentu yang dibutuhkan untuk menggunakan dan memahami sains. Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing- masing keterampilan proses tersebut seperti terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses Sains No Keterampilan Proses
Sains
Indikator
1 Melakukan pengamatan (observasi)
1) Menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba pada waktu pengamatan.
2) Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan.
2 Menafsirkan pengamatan (interpretasi)
1) Menghubung-hubungkan hasil pengamatan 2) Menemukan pola atau keteraturan dari satu seri
pengamataan 3) Menyimpulkan 3 Mengelompokkan
(klasifikasi)
1) Mencatat setiap pengamatan secara terpisah 2) Mencari perbedaan, persamaan
3) Mengontraskan ciri-ciri 4) Membandingkan
5) Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
6) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan 4 Meramalkan (prediksi) 1) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
2) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati.
5 Berkomunikasi 1) Memberikan/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram.
2) Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
3) Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian 4) Membaca grafik atau tabel atau diagram
5) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa
6
Berhipotesis 1) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu kejadian 2) Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
7 Merencanakan percobaan atau penyelidikan
1) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
iii
2) Menentukan variabel/faktor penentu
3) Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat.
4) Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
8 Menggunakan alat/bahan 1) Memakai alat/bahan
2) Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan
3) Mengetahu bagaimana menggunakan alat/bahan 9 Menerapkan konsep atau
prinsip
1) Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
2) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi 10 Mengajukan pertanyaan 1) Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
2) Bertanya untuk meminta penjelasan
3) Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
11 Melaksanakan
percobaan/eksperimentasi -
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i PENGANTAR KETERAMPILAN PROSES SAINS ... ii DAFTAR ISI ... iii PRAKTIKUM BIOLOGI ... 1 TUMBUHAN ... 3 T1. Struktur Tumbuhan ... 3 T2. Transportasi pada Tumbuhan ... 5 T3. Gerak pada Tumbuhan ... 7 T4. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Tumbuhan ... 10 T5. Uji Fotosintesis Tumbuhan ... 13 HEWAN (H) ... 21 H1. Klasifikasi Hewan ... 21 H2. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Hewan ... 22 SISTEM GERAK (G) ... 25 G1. Rangka Manusia... 25 SISTEM PEREDARAN DARAH (D) ... 29 D1. Mengukur Denyut Nadi ... 29 D2. Uji Golongan Darah ... 31 SISTEM RESPIRASI (R) ... 33 R1. Respirasi pada Hewan dan Tumbuhan ... 33 R2. Respirasi pada Manusia ... 35 SISTEM PENCERNAAN (P) ... 39 P1. Uji Karbohirat ... 39 P2. Uji Protein ... 41 P3. Uji Lemak ... 43 ALAT INDERA (I) ... 47 I1. Indera Penglihatan (Mata) ... 47 I2. Indera Pendengar (Telinga) ... 49 I3. Indera Pembau (Hidung) ... 51
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
v
I4. Indera Pengecap (Lidah) ... 53 I5. Indera Peraba (Kulit) ... 55 EKOSISTEM (E) ... 59 E1. Komponen Ekosistem ... 59 E2. Pencemaran Lingkungan ... 60 PRAKTIKUM FISIKA ... 63 PENGUKURAN (Pu) ... 65 Pu1. Pengukuran Panjang ... 65 Pu2. Pengukuran Massa dan Volume... 68 MATERI DAN PERUBAHANNYA (M) ... 71 M1. Wujud Benda dan Sifatnya ... 71 M2. Benda Terapung, Tenggelam dan Melayang ... 85 M3. Perubahan Wujud Benda... 87 ENERGI (E) ... 89 E1. Perubahan Energi ... 89 E2. Energi Alternatif ... 92 GELOMBANG BUNYI (B) ... 97 B1. Bunyi Dihasilkan oleh Benda yang Bergetar ... 97 B2. Bunyi dapat Merambat melalui Zat Padat, Cair dan Gas ... 99 B3. Pemantulan Bunyi ... 101 B4. Kuat Lemahnya Bunyi di Telinga ditentukan oleh Simpang Getar ... 102 GAYA (G) ... 105 G1. Gaya Gesek ... 105 PESAWAT SEDERHANA (F) ... 107 F1. Tuas ... 107 F2. Bidang miring ... 110 F3. Katrol ... 112 F4. Roda ... 114 CAHAYA (C) ... 117 C1. Cahaya Merambat Lurus ... 118 C2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening ... 120
Panduan Praktikum IPA SD Berbasis Keterampilan Proses Sains
vi
C3. Cahaya dapat Dipantulkan ... 122 C4. Cahaya dapat Dibiaskan ... 124 C5. Cahaya dapat Diuraikan ... 126 C6. Ukuran dan Bentuk Bayangan Benda ... 128 C7. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar ... 130 SUHU DAN KALOR (K) ... 133 K1. Pemuaian Zat Padat ... 134 K2. Pemuaian Zat Cair ... 135 K3. Panas dapat Berpindah secara Konduksi ... 137 K4. Panas dapat Berpindah secara Konveksi ... 138 K5. Panas dapat Berpindah secara Radiasi ... 141 MAGNET (M) ... 143 M1. Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menarik
dan Menembus Benda-Benda Tertentu ... 143 M2. Kutub-Kutub Magnet Senama Tolak Menolak
dan Kutub-Kutub Magnet Tidak Senama Tarik Menarik ... 146 M3. Cara-Cara Membuat Magnet... 148 LISTRIK (L) ... 151 L1. Arus Listrik dalam Rangkaian Tertutup
dapat Menyalakan Lampu ... 152 L2. Rangkaian Seri dan Paralel ... 155 L3. Konduktor dan Isolator Listrik... 158 L4. Listrik dapat Menimbulkan Panas ... 160 L5. Arus Listrik dapat Menimbulkan Medan Magnet ... 162 DAFTAR PUSTAKA ... 164
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 1
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 2
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 3 TUMBUHAN (T)
T1. Struktur Tumbuhan
Organ pokok pada tumbuhan meliputi akar, batang dan daun. Organ modifikasi pada tumbuhan meliputi bunga, buah dan biji. Akar berperan memperkuat berdirinya tumbuhan dan menyerap air dan zat hara dalam tanah. Sistem perakaran dibedakan atas akar serabut dan akar tunggang. Batang berperan sebagai alat transportasi pada tumbuhan. Jenis batang ada batang berkayu, batang basah dan batang rumput. Batang tumbuhan monokotil tidak bercabang dan tidak berkambium sedangkan batang tumbuhan dikotil bercabang dan berkambium. Daun berperan sebagai tempat fotosintesis. Tipe pertulangan daun ada yang menyirip, menjari, melengkung dan sejajar. Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan. Bunga terdiri dari bagian-bagian bunga seperti kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Buah merupakan hasil dari pembuahan pada tumbuhan. Biji merupakan alat perkembangbiakan utama, jenis biji terdiri dari biji berkeping satu (monokotil) dan biji berkeping dua (dikotil).
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian tumbuhan.
B. Indikator KPS yang Dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan Mengelompokkan (klasifikasi)
a. Mencari persamaan dan perbedaan, b. Mencari dasar pengelompokkan atau
penggolongan) C. Alat dan Bahan Praktikum
1. 5 jenis tumbuhan yang berbeda (punya akar, batang, daun bunga dan biji)
2. Lup 1 buah
3. Kertas HVS (disediakan sendiri) Secukupnya
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
2. Amati bagian-bagian tumbuhan mulai dari akar sampai biji
3. Identifikasi jenis akar, strukur batang, jenis pertulangan daun, jumlah kelopak bunga dan jumlah keping biji setiap tumbuhan. Tuliskan di lembar pengamatan
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 4 4. Gambarlah bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut di kertas HVS
5. Kelompokkan tumbuhan tersebut berdasarkan struktur yang telah diamati.
E. Lembar Pengamatan No. Nama
Tumbuhan
Jenis Akar
Jenis Batang
Jenis Pertulangan
Daun
Jumlah Kelopak
Bunga
Jenis Keping
Biji
F. Bahan Diskusi
1. Kelompokkanlah tumbuhan-tumbuhan di atas ke dalam tabel di bawah ini :
Kelompok……….. Kelompok……….
2. Apa dasar pengelompokkan dari kedua kelompok tumbuhan di atas?
...
...
G. Kesimpulan
...
...
...
...
...
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 5 T2. Transportasi pada Tumbuhan
Di dalam tubuh makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem transportasi ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan sisa metabolisme. Transportasi pada tumbuhan melibatkan jaringan seperti tabung yang disebut xilem dan floem. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan.
Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan transportasi pada tumbuhan
B. Indikator KPS yang dapat dikembangkan
Indikator Sub Indikator
Kemampuan melakukan pengamatan (observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba pada waktu pengamatan
Kemampuan menafsirkan pengamatan (interpretasi)
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan dan menyimpulkan
C. Alat dan Bahan Praktikum 1
1. Gelas kimia 2 buah
2. Pewarna makanan Secukupnya
3. Air Secukupnya
4. Tanaman Pacar Air 4 batang
Praktikum 2
1. Gelas kimia 2 buah
2. Gula Secukupnya
3. Tanaman Seledri 2 batang
4. Air Secukupnya
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 6 D. Prosedur Praktikum
Praktikum 1
1. Siapkan dua buah gelas kimia. Beri label A dan B 2. Isilah kedua gelas kimia dengan air sebanyak 200 ml
3. Masukkan satu batang tanaman Pacar Air ke dalam setiap gelas kimia. Hilangkan akar pada tanaman di gelas kimia A.
4. Masukkan beberapa tetes pewarna makanan ke dalam kedua gelas kimia
5. Biarkan selama 1 jam dan amati perubahan yang terjadi pada daun dan batang tanaman Pacar Air.
6. Ukurlah tinggi air pada kedua gelas kimia setelah satu jam.
Praktikum 2
1. Siapkan dua buah gelas kimia. Beri label A dan B.
2. Isilah masing-masing gelas kimia dengan air sebanyak 300 ml.
3. Masukkan satu batang tanaman seledri ke dalam setiap gelas.
4. Tambahkan dua sendok gula pasir ke dalam gelas kimia B.
5. Biarkan selama 1 hari, kemudian potonglah bagian atas tangkai seledri dan cicipi rasanya.
E. Lembar Pengamatan Praktikum 1
Deskripsikan hasil pengamatan pada tabel di bawah ini:
Kondisi Daun Kondisi Batang
Tinggi Air di Gelas
Kimia Tanaman A
Tanaman B
Praktikum 2
Deskripsikan hasil percobaan pada tabel di bawah ini :
Tanaman A Tanaman B
Rasa tanaman
PANDUAN PRAKTIKUM IPA SD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS 7 F. Bahan Diskusi
1. Mengapa terdapat perbedaan kondisi daun pada percobaan 1?
...
...
2. Mengapa terdapat perbedaan rasa tanaman A dan tanaman B pada percobaan 2?
...
...
G. Kesimpulan
...
...
...
...
...
T3. Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu gerak endonom yaitu gerak yang rangsangannya berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, sedangkan gerak etionom adalah gerak yang rangsangannya berasal dari luar . Gerak Etionom terdiri atas gerak tropisme, gerak taksis dan gerak nasti. Gerak tropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan yang arah gerak dipengaruhi oleh arah rangsang, terdiri atas gerak fototropisme (foto=cahaya), geotropism (geo=bumi), dan sebagainya. Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tumbuhan yang arah gerak dipengaruhi arah rangsang, terdiri atas fototaksis (foto=cahaya), kemotaksis (kemo=kimia). Gerak nasti adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan yang arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah rangsang, terdiri atas seismonasti (seismo=getaran), termonasi (termo=suhu), niktinasti (nikti=malam) dan sebagainya.
A. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengamati gerak seismonasti, gerak niktinasti, dan gerak fototropisme