Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Urgensi Penelitian
Kajian Pustaka
Menyimak
コミュニケーションは、聞く、話す、読む、書くスキルで構成されます。
Kalimat Rumpang
Oleh karena itu, teknik gap cocok untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami wacana (biasanya tertulis, tetapi juga lisan). Teknik gap untuk mengukur kemampuan berbahasa siswa sekolah dasar secara keseluruhan adalah penghilangan kata secara sistematik. Dari ketiga cara teknik menghilangkan kata di atas, metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pertama dengan menghilangkan kata ketujuh sebagai teknik tumpang tindih yang memenuhi kebutuhan siswa kelas IV sekolah dasar.
Metode Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian…
- Jenis Penelitian…
- Teknik Pengumpulan Data…
- Instrumen…
- Varabel dan Indikator Pengukuran…
Bagaimana kemampuan menyimak mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA Semester 3 sebelum dan sesudah menggunakan media kartu kalimat putus dalam pembelajaran Choukai. Seberapa efektif penggunaan media flashcard kalimat putus dalam pembelajaran Choukai pada semester 3 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Bagaimana Respon Mahasiswa Semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA terhadap Pembelajaran Choukai Menggunakan Media Interrupted Sentence Card.
Berdasarkan pertanyaan di atas, terdapat informasi betapa mudahnya menyimak/mendengar bahasa Jepang menggunakan media kartu kalimat berspasi. Berdasarkan pertanyaan di atas, terdapat informasi tentang peningkatan kemampuan mendengar bahasa Jepang dengan menggunakan media kartu frase berspasi. Media kartu kalimat tengah efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang pada mahasiswa semester 3 program studi pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA.
Penelitian ini berjudul Efektifitas Penggunaan Media Interrupted Sentence Card Pada Pembelajaran Choukai Pada Pembelajaran Semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Untuk mengetahui keterampilan menyimak mahasiswa semester 3 program studi pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA sebelum dan sesudah menggunakan Media Interrupted Sentence Card untuk Pembelajaran Choukai. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan media kartu frasa tumpang tindih untuk pembelajaran Choukai pada mahasiswa semester 3 program studi pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA.
Untuk mengetahui reaksi mahasiswa semester 3 program pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA terhadap pembelajaran Choukai menggunakan Media Kartu Kalimat Terputus.
Analisis Data dan Pembahasan
Hasil Analisis Data…
Data penelitian disajikan dalam bentuk ringkasan informasi yang meliputi sum, mean atau rata-rata, modus, median, standar deviasi, dan varians. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan statistik deskriptif pretes SPSS, diperoleh mean hasil pretes adalah 68,6842, rentang antara skor atau rentang terkecil dan terbesar adalah 27, skor pretes minimum adalah 55, skor maksimum adalah 82, jumlah semua skor pretes siswa adalah 1305, standar deviasi atau distribusi data dalam sampel terhadap rata-rata adalah 8,14489, dan varians adalah 66,339. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS Posttest Descriptive Statistic diperoleh mean hasil posttest adalah 75,1053, jarak antara skor atau range terkecil dan terbesar adalah 18, skor pretest minimal 67, skor maksimal 85, jumlah skor posttest seluruh siswa adalah 1427, standar deviasi atau distribusi data sampel terhadap mean adalah 5,66563, dan variance adalah 32,099.
Berdasarkan hasil output dengan menggunakan SPSS diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro Wilk pada pretest sebesar 0,949 dan posttest sebesar 0,943 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel berdistribusi normal. Berdasarkan output SPSS di atas diketahui nilai signifikansi 0,092 > 0,05 yang berarti bahwa data variabel pretest dan posttest memiliki varians yang sama atau homogen. Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai median -6,42105 yang berarti ada kecenderungan skor setelah perlakuan meningkat.
Karena nilai sig = 0,000 < 0,005 maka tolak H0 atau terima H1 atau dengan kata lain ada pengaruh positif penggunaan media pembelajaran kartu terhadap kemampuan menyimak (choukai).
Hasil Analisis Angket…
Data menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (53%) merasa cukup mudah untuk mendengarkan/mendengar bahasa Jepang dengan menggunakan kartu kalimat campur aduk dan hampir separuh responden (47%) merasa lebih mudah mendengarkan/mendengar bahasa Jepang dengan menggunakan kartu kalimat campur aduk. Berdasarkan pertanyaan di atas, terdapat informasi tentang kesesuaian media kartu kalimat celah untuk mata kuliah Choukai. Berdasarkan pertanyaan di atas, terdapat informasi tentang kemudahan media kartu kalimat gap mendengar bahasa Jepang.
Data menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (68%) merasa bahwa media flashcard kalimat acak sangat membantu dalam membuat bahasa Jepang lebih mudah didengar, sementara sebagian kecil responden (32%) merasa bahwa media flashcard kalimat acak sangat membantu dalam membuat bahasa Jepang lebih mudah didengar. Berdasarkan pertanyaan di atas, terdapat informasi tentang keefektifan penggunaan media kartu kalimat gap dalam mata kuliah choukai. Berdasarkan pertanyaan di atas, tersedia informasi tentang keefektifan media kartu celah kalimat dibandingkan dengan metode konvensional.
Data menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (74%) merasa bahwa kemampuan mendengar bahasa Jepang mereka meningkat secara signifikan dengan menggunakan kartu interjeksi, dan sebagian kecil responden (26%) merasa bahwa kemampuan responden untuk mendengar bahasa Jepang meningkat secara signifikan dengan menggunakan kartu interjeksi. Berdasarkan pertanyaan di atas, terdapat informasi tentang pemanfaatan media kartu kalimat ruang untuk mengajar mata pelajaran lain. Dengan demikian, kemampuan mahasiswa Semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA dalam mempelajari Choukai sebelum menerima pembelajaran dengan menggunakan media kartu kalimat bercelah dikategorikan rendah.
Dengan demikian, kemampuan mahasiswa semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA di Choukai setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan media kartu kalimat terbuka meningkat sedang. Penerapan pembelajaran bahasa Jepang dengan media kartu kalimat kosong dapat meningkatkan keterampilan choukai mahasiswa semester 3 program studi pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Fasilitas penelitian ini menggunakan RomBel di Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA untuk melakukan pengajaran Choukai dengan media Kartu Kalimat Rumpang.
Simpulan dan Saran
Simpulan…
Saran
Bagi guru khususnya dalam pembelajaran bahasa Jepang dapat menggunakan media kartu kalimat campuran untuk belajar choukai, diharapkan juga memahami langkah-langkah belajar choukai bahasa Jepang dengan menggunakan media kartu kalimat campuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan kartu kalimat berspasi terhadap pembelajaran Choukai (Mendengarkan) Semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Sampel dan sumber data penelitian ini adalah mahasiswa semester 4 program pengajaran bahasa Jepang FKIP UHAMKA.
Karena sejak awal perdagangan bebas dan semakin banyaknya perusahaan asing yang berdiri di Indonesia, belajar bahasa asing salah satunya bahasa Jepang menjadi pertanyaan bagi generasi sekarang. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang harus dikuasai karena banyak teknologi baru dan sistem ekonomi utama yang berasal dari Jepang. Menguasai bahasa Jepang dapat menjadi salah satu kunci untuk menjalin hubungan yang lebih baik dan bekerja sama serta menggunakan teknologi dan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia dan Jepang.
Kemampuan mendengarkan bahasa Jepang (choukai) adalah kombinasi dari pemahaman bahasa, tata bahasa dan pengetahuan umum. Ada banyak keluhan dari pembelajar bahasa Jepang bahwa meskipun mereka telah mencapai tingkat kemampuan kosa kata dan tata bahasa tertentu, masih sulit untuk mengimbangi kemampuan mendengarkan mereka. Data yang diolah dalam penelitian ini diperoleh dari sampel sebanyak 19 responden yang merupakan mahasiswa semester 3 program studi pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA.
Berdasarkan hasil dari keduanya, kemampuan mahasiswa semester 3 program studi pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA di Choukai meningkat sedang setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan media kartu frase gapped.
LUARAN PENELIATIAN
Latar Belakang Masalah
Namun, bahasa Jepang bukanlah bahasa yang mudah untuk dikuasai, antara lain karena banyaknya jenis huruf (hiragana, katakana, kanji), tata bahasanya dan masih banyak lagi yang harus dipelajari, menjadikan bahasa Jepang salah satu bahasa yang paling sulit untuk dikuasai. Namun, metode yang digunakan untuk mempelajari bahasa terkadang tidak sesuai dan tidak menarik bagi siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mencoba melakukan penelitian tentang keefektifan penggunaan Media Interrupted Sentence Card pada pembelajaran Choukai pada Mahasiswa Program Studi Semester 4.
Kajian Pustaka
Teknik gap adalah istilah yang diambil dari persepsi psikologi mapan yang merupakan proses 'menutup' sesuatu yang tidak lengkap. Dalam teknik gap, ruang kosong sengaja disediakan dalam sebuah wacana dengan menghilangkan beberapa kata tertentu (nth: 5th, 6th atau 7th). Untuk mengisi kata-kata dengan benar, siswa diharapkan menguasai sistem tata bahasa dan mampu memahami wacana.
Teknik gap pertama kali diperkenalkan oleh Wilson Taylor (Puji Santosa, dkk. menyatakan bahwa “…konsep teknik gap filling menjelaskan kecenderungan manusia untuk menyempurnakan mental suatu pola yang tidak lengkap menjadi satu kesatuan yang utuh; kecenderungan untuk mengisi atau melengkapi sesuatu yang sebenarnya ada tetapi muncul dalam keadaan tidak lengkap, melihat bagian-bagiannya secara keseluruhan.” double yaitu 4 jawaban disediakan dengan 4 alternatif.
Teknik gap yang dikembangkan oleh Taylor (Muchlisoh, dkk, 1953) adalah “jenis tes berbentuk wacana yang sejumlah kata dibiarkan kosong (gap) dan peserta tes diminta untuk mengisi kata-kata yang sesuai pada bagian yang kosong tersebut”. Kebenaran isi jawaban akan dilihat dari teks asli wacana tersebut. Menghilangkan kata secara konsisten dengan urutan tertentu, tanpa membedakan jenis kata (metode rasio tetap). Misalnya, jika kata yang dihilangkan adalah kata ketujuh, maka setiap kata ketujuh dihilangkan secara konsisten.
Menghilangkan kata-kata dalam urutan tertentu dengan syarat sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pembuat tes (variabel-fixed ratio). Hilangkan kata-kata dalam urutan tertentu secara sistematis, tetapi jika kata-kata dalam urutan tertentu adalah nama tempat, kata benda, angka, tanggal, bulan, tahun, atau ungkapan, maka kata tersebut dilewati dan kata berikutnya dipilih. Media kartu kata dalam teknik gapped reading digunakan untuk memancing pemahaman membaca siswa, dengan media kartu ini siswa akan dapat menebak isi bacaan berupa kalimat tumpang tindih.
Analisis Tes
Simpulan
Daftar Pustaka