• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen laporan penelitian - SIMAKIP (Halaman 45-48)

BAB V. Simpulan dan Saran

B. Saran

Bagi Pengajar khususnya di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang dapat menggunakan media kartu kalimat rumpang untuk pembelajaran choukai, diharapkan juga memahami langkah-langkah pembelajaran choukai bahasa Jepang dengan menggunakan media kartu kalimat rumpang. Selain itu, pengajar juga disarankan untuk menguasai dan mempersiapkan RPP dan materi bahan ajar sebelum memulai pembelajaran dengan media kartu kalimat rumpang.

2. Bagi Institusi

Menambah alternatif pilihan media pengajaran untuk pembelajaran mata kuliah choukai atau menyimak.

3. Bagi Peneliti

46 Kepada penelitia selanjutnya yang akan melakukan penelitian lanjutan sebaiknya menambah jumlah waktu treatment agar tercapainya rentang rata rata yang tinggi.

47 BAB VI

LUARAN PENELIATIAN

48 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU KALIMAT RUMPANG TERHADAP PEMBELAJARAN CHOUKAI PADA MAHASISWA SEMESTER 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FKIP UHAMKA

Retno Utari, M.Pd (0321086803) Dra. Rina Sukmara, M.Pd (0313105902)

Ringkasan

Penelitian ini berjudul Efektifitas Penggunaan Media Kartu Kalimat Rumpang Terhadap Pembelajaran Choukai Pada Mahasiswa Semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan media kartu kalimat rumpang terhadap pembelajaran Choukai (listening) Semester 3 di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu. Adapun sampel dan sumber data penelitian ini adalah mahamahasiswa semester 4 di program studi pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu.

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, pada tabel paired sample test didapat nilai sig 0,000.

Karena nilai sig = 0,000 < 0,005 maka tolak H0 atau terima H1 atau dengan kata lain terdapat pengaruh positif penggunaan media pembelajaran kartu terhadap kemampuan menyimak (choukai).

Kata kunci: Media, Kartu, Kalimat Rumpang, Choukai

A. Latar belakang

Belajar adalah proses perpindahan ilmu dari guru kepada peserta didik. Dalam hal ini adalah dari dosen kepada mahamahasiswa. Dosen berperan penting dalam berjalannya proses pembelajaran atau dalam mentrasfer ilmu dan membimbing kepada mahamahasiswa dan menanamkan sifat-sifat positif kepada mereka. Karena banyak yang berasumsi, dosen mengetahui segalanya dan semua yang dikatakan dosen itu benar.

49 Oleh karena itu proses belajar mengajar sangatlah penting bagi mahasiswa, demikian juga bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung sangat lah penting dan berpengaruh bagi mereka.

Pada era globalisasi pemerolehan seperti sekarang ini, bahasa asing sangat penting. Karena dari mulai perdagangan bebas dan semakin banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan asing di Indonesia , belajar bahasa asing salah satunya yaitu bahasa Jepang sudah menjadi tuntutan bagi generasi sekarang.

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang dibutuhkan untuk dikuasai karena banyak dari teknologi baru dan kunci dalam sistem ekonomi datang dari negeri sakura itu. Menguasai bahasa Jepang dapat menjadi salah satu kunci untuk menjalin hubungan lebih baik dan bekerja sama serta memanfaatkan teknologi dan sumber daya bersama Indonesia dengan Jepang.

Namun bahasa Jepang bukanlah bahasa yang mudah untuk dikuasai, di antaranya karena banyaknya jenis huruf (hiragana, katakana, kanji) , gramatikalnya dan banyak lagi yang harus dipelajari membuat bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa yang sulit dikuasai.. Tetapi hal itu tidak mematahkan semangat para pembelajar yang ingin mempelajari bahasa Jepang. Banyak yang ingin mempelajari bahasa Jepang terutama di sekolah. Namun, metode yang digunakan untuk mempelajari bahasa tersebut terkadang tidak sesuai dan kurang menarik minat para pembelajarnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mencoba untuk membuat penelitian bagaimana efektivitas penggunaan Media Kartu Kalimat Rumpang terhadap Pembelajaran Choukai pada Mahasiswa Semester 4 Program Studi

50 Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Yang penulis harapkan adalah metode ini dapat memotivasi minat mahamahasiswa dalam mempelajari Bahasa Jepang.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

4. Bagaimana kemampuan menyimak mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA sebelum dan sesudah menggunakan Media Kartu Kalimat Rumpang Terhadap Pembelajaran Choukai?

5. Bagaimana efektifitas penggunaan Media Kartu Kalimat Rumpang terhadap pembelajaran Choukai pada mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA ?

6. Bagaimana tanggapan mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA terhadap pembelajaran Choukai dengan menggunakan Media Kartu Kalimat Rumpang?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan:

4. Untuk mengetahui kemampuan menyimak mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA sebelum dan sesudah menggunakan Media Kartu Kalimat Rumpang Terhadap Pembelajaran Choukai.

5. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan Media Kartu Kalimat Rumpang terhadap pembelajaran Choukai pada mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA .

51 6. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA terhadap pembelajaran Choukai dengan menggunakan Media Kartu Kalimat Rumpang.

D. Kajian Pustaka

1. Pengertian Menyimak

Menurut Yokoyama (2008:2) menyimak ialah,

コミュニケーションは、聞くこと、話すこと、読むこと、書 くことの 技能からなっていますが、私たちが日常生活で「聞くこ と」に使う 時間は、

全体の以上を占めると考えられます。つまり、 聞くことはコミュニケーショ ン活動の中心です 。まずは、私たち が 生活の中のどんな場面で、どんな相 手から、何を聞いているのか、ふり返ってみましょう。

Komyunikeeshon wa, kikukoto, hanasukoto, yomukoto, kakukoto no ginou kara natteimasuga, watashitachi de “kikuto” ni tsukau jikan wa, zentaino ijyou wo shimeruto kangaeraremasu. Tsumari, kikukoto wa komyunikeeshon katsudou no chuushin desu. Mazu wa, watashitachi ga seikatsu no nakano donna bamen de, donna aitekara, nani wo kiiteirunoka, furi kaettemimashou.

Keterampilan dalam berkomunikasi yakni meliputi mendengar, berbicara, membaca dan menulis tetapi coba pikirkan dalam kehidupan sehari-hari waktu yang kita gunakan hampir seluruhnya untuk mendengar. Dengan kata lain, menyimak merupakan inti dari aktivitas dalam berkomunikasi. Pertama, mari lihat kembali dalam setiap kesempatan hidup kita apa saja yang kita dengar dari orang lain.

Lalu Tjhin (2008:i-ii) dalam bukunya menjelaskan,

52 日本語の 聴解力は言葉の理解、文法そして一般 的な知識能力 と関連 しています。すでに語彙や文法の能力が一定の高さに建し ている日本語学習 者でも持っている多くの不満は聴く解力の釣り 合いをとるのが難しいという ことです。

Nihongo no choukairyoku wa kotoba no rikai, bunpousoshite ippantekina chishikinouryokuto kanrenshiteimasu. Sudeni goi ya bunpou no nouryokuga itteino takasani kenshiteiru nihongo gakushuusha demo motteiru ookuno fuman wa kikukaichikara no tsuri ai wo toru no ga muzukashiitoiukotodesu.

Kemampuan pendengaran bahasa Jepang (choukai) adalah gabungan kemampuan pemahaman bahasa, tata bahasa dan pengetahuan umum. Banyak keluhan dari pembelajar bahasa Jepang yang walaupun sudah mencapai kemampuan perbendaharaan kata dan tata bahasa sampai tingkat tertentu, tapi masih saja sulit untuk mengimbangi kemampuan pendengarannya. Dari beberapa pengertian tentang menyimak di atas, penulis menyimpulkan bahwa menyimak merupakan tahapan awal dalam pembelajaran bahasa, yang mencakup mendengar dan mendengarkan sehingga dapat mengerti dan memahami apa yang disimaknya.

2. Pengertian Teknik Rumpang

Teknik rumpang merupakan istilah diambil dari persepsi psikologi gestal yang merupakan proses „menutup‟ sesuatu yang belum lengkap. Dalam teknik rumpang, tempat kosong sengaja disediakan dalam suatu wacana dengan menghilangkan kata-kata tertentu yang kesekian (ke-n: ke-5, ke-6, atau ke-7).

53 Tugas siswa dalam tes ini adalah mengisikan kembali kata-kata yang dihilangkan tersebut. Untuk mengisikan kembali kata-kata itu secara tepat, siswa dituntut menguasai sistem gramatikal bahasa dan harus dapat memahami wacana.

Teknik rumpang pertama kali diperkenalkan oleh Wilson Taylor (Puji Santosa, dkk, 2009: 6.11) mengemukakan bahwa “...teknik isian rumpang konsepnya menjelaskan tentang kecenderungan manusia untuk menyempurnakan suatu pola yang tidak lengkap secara mental menjadi satu kesatuan yang utuh; kecenderungan untuk mengisi atau melengkapi sesuatu yang sesungguhnya ada, namun tampak dalam keadaan yang tidak utuh, melihat bagian-bagian sebagai suatu keseluruhan.”

Berdasarkan konsep tersebut, dapat dikembangkanmenjadi sebuah alat ukur keterbacaan wacana dengan sebutan Teknik Isian Rumpang. Teknik isian rumpang sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk melatih daya tangkap pembaca/penyimak terhadap maksud/pesan penulis/pembicara dengan cara menyajikan secara tidak utuh dalam suatu wacana (merumpangkan bagian-bagian tertentu). Para pembaca/penyimak harus mampu mengolahnya menjadi sebuah pola yang utuh seperti wujudnya semula.

3. Tujuan Penggunaan Teknik Rumpang

Kemampuan siswa untuk mengisikan kata yang hilang dalam teks itu mirip dengan proses konstruktif. Jika konteksnya secara komplit bersifat redundan (melimpah/pengulangan), atau pengisian kata itu berupa peringatan, pengisian data itu tidak berbeda dengan melengkapi pola visual yang belum sempurna. Akan tetapi, jika konteksnya belum dikenal, pengisian kata menjadi

54 lebih sulit dilakukan karena kita harus memahami konteks itu terlebih dahulu.

Itu sebabnya teknik rumpang tepat digunakan dalam mengukur kemampuan siswa untuk memahami suatu wacana (umumnya berupa tulisan, tetapi dapat juga secara lisan).

Teknik rumpang untuk mengukur kemahiran berbahasa siswa secara menyeluruh maka penghilangan secara sistematis terhadap kata-kata. Adapun variasi rumpang, terbuka dan jarak tempat kosong ini di buat seragam, membiarkan huruf pertama dari kata yang dihilangkan, menggunakan alternatif pilihan ganda yakni setiap tempat yang dikosongkan dilengkapi 4 atau 5 alternatif jawaban. Teknik rumpang yang dikembangkan oleh Taylor (Muchlisoh, dkk, 1953) adalah “sejenis tes dalam bentuk wacana dengan sejumlah kata yang dikosongkan (rumpang) dan pengisi tes diminta mengisi kata-kata yang sesuai di tempat yang kosong itu.” Kebenaran isi jawaban akan dilihat dari naskah asli wacana tersebut. Tiga cara menghilangkan kata sebagai berikut:

a. Menghilangkan kata pada urutan tertentu secara konsisten, tanpa membedakan jenis kata (the fixed-ratio method). Misalnya, apabila kata yang dihilangkan itu adalah kata yang ketujuh, maka setiap kata yang ketujuh dihilangkan secara konsisten.

b. Menghilangkan kata pada urutan tertentu dengan ketentuan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pembuat tes (the variables-fixed ratio). Misalnya, kata itu akan dihilangkan apabila termasuk kata benda atau kata kerja.

55 c. Menghilangkan kata pada urutan tertentu secara sistematis tetapi apabila kata pada urutan tertentu itu adalah nama tempat, nama diri, angka, tanggal, bulan, tahun, atau istilah, maka kata itu dilampaui dan dipilih kata berikutnya.

Menurut pendapat Wilson Taylor (Muchlisoh, dkk., 1995: 217) mengemukakan bahwa ada beberapa keunggulan teknik rumpang antara lain:

a. Tugas bisa dinilai secara objektif, karena jarang ada yang lebih dari satu jawaban dari satu celah.

b. Teknik rumpang hemat dan hasil yang diperoleh sekarang mendorong reabilitas dan validitas internal. Akan terlihat menggambarkan alternatif yang aktif pada prosedur rumpang.

c. Memperlihatkan secara relatif teknik dalam bentuk ini terdapat dari nilainya sebagian besar perhatian telah diberikan mengenai yang dapat diterima umum sebagai ukuran kemampuan bahasa yang diberikan.

Di samping keunggulan-keunggulan tersebut, teknik ini memiliki kelemahan. Menurut pendapat Schlezinger (Muchlisoh, dkk., 1995: 217) mengemukakan bahwa kelemahan-kelemahan pada teknik rumpang sebagai berikut:

b. meragukan kevaliditasan penggunannya ketepatan pengisian bagian-bagian yang dihilangkan oleh seseorang belum tentu atas dasar wacana, melainkan didasarkan atas pola-pola ungkapan yang sudah dikenalnya teknik ini cacat dari fakta bahwa menjengkelkan

56 bagi para siswa yang harus mengolah teks yang harus dengan keras dan validitas luar prosedur rendah

4. Kartu Kata

Media kartu kata pada teknik bacaan rumpang digunakan untuk memancing membaca pemahaman mahasiswa, dengan media kartu ini maka mahasiswa akan dapat menerka isi dari bacaan yang berupa kalimat yang dirumpangkan.

E. Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data penulis dapat mendeskripsikan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan. Data pre test dan post test didapat dengan cara menganalisis hasil test kemampuan awal dan test setelah pemberian perlakuan. Data yang diolah dalam penelitian ini diperoleh dari sampel yang berjumlah 19 responden yang merupakan masiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

DATA PRETEST

PRETEST

57 Berdasarkan pretest didapat rata-rata hasil adalah 68,6842, dan posttest didapat rata- rata hasil adalah 75,1053. Berdasarkan hasil keduanya maka kemampuan mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA dalam Choukai sesudah diberikan pembelajaran menggunakan media kartu kalimat rumpang meningkat direntang sedang.

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Media kartu kalimat rumpang efektif diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jepang pada mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA. Dengan kata lain terdapat pengaruh positif penggunaan media pembelajaran kartu terhadap kemampuan menyimak (choukai).

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

DATA POSTEST

DATA POSTEST

58 2. Penerapan pembelajaran bahasa Jepang dengan media kartu kalimat rumpang dapat meningkatkan kemampuan choukai mahasiswa semester 3 program studi pendidikan bahasa Jepang FKIP UHAMKA.

G. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Haryadi dan Zamizami. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Matsuura Kenji. 2014. Kamus Jepang-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Noriko, Yokoyama. 2008. Kiku Koto Wo Oshieru. Jakarta: The Japan Foundation.

Nurjamal, Daeng., dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.

Shiang, Tjhin Thian. 2008. Choukai Pendengaran dan Pemahaman Bahasa Jepang Metode Gakushudo. Jakarta: Gakushudo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutedi, Dedi. 2007. Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung:

Program Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan Pendidikan Bahasa Asing FPBS UPI.

Suryabrata, Sumardi. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Djayasudarma, T. Fatimah. 2010. Wacana pemahan dan hubungan unsur.

Bandung : MLC Bandung

59 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Haryadi dan Zamizami. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Matsuura Kenji. 2014. Kamus Jepang-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Noriko, Yokoyama. 2008. Kiku Koto Wo Oshieru. Jakarta: The Japan Foundation.

Nurjamal, Daeng., dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.

Shiang, Tjhin Thian. 2008. Choukai Pendengaran dan Pemahaman Bahasa Jepang Metode Gakushudo. Jakarta: Gakushudo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutedi, Dedi. 2007. Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Program Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan Pendidikan Bahasa Asing FPBS UPI.

Suryabrata, Sumardi. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Djayasudarma, T. Fatimah. 2010. Wacana pemahan dan hubungan unsur. Bandung : MLC Bandung

60 Lampiran I

Justifikasi Anggaran Penelitian

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan

(Rp) 1. Gaji dan Upah

a. Upah penginput data b. Gaji tenaga administrasi

c. Upah tenaga teknis (pengumpul data lapangan)

Rp. 1.750.000 Rp. 1.750.000 Rp. 500.000 2. Belanja bahan dan alat

a. Kertas A4, b. Tinta printer c. MP3

d. Flash dish e. Hand out f. Cetak film g. Cd

h. ATK ( spidol, pulpen, pensil,noted) i. Fotocopy dokumen

j. Perijinan (surat menyurat)

Rp. 250.000 Rp. 550.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp. 700.000 Rp.. 100.000 Rp 100.000 Rp. 300.000 Rp. 475.000 Rp. 175.000 3. Biaya Perjalanan

a. Transportasi treatment 4 kali

b. Transportasi selama di lokasi penelitian

Rp. 600.000

Rp. 400.000 4. Biaya lain-lain

a. Pembuatan laporan penelitian b. Penggandaan laporan penelitia

c. Penulisan dan penerbitan artikel untuk jurnal akreditasi nasional

Rp. 750.000 Rp.. 750.000 Rp. 500.000

Total Rp. 10.000.000

Dukungan Sarana Prasarana

1. Sarana penelitian ini menggunakan RomBel di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP UHAMKA untuk melakukan pembelajaran Choukai dengan media Kartu Kalimat Rumpang. Tim peneliti akan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di RomBel, seperti LCD, Infocus, Papan Tulis.

61 Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIDN Instansi Asal

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Retno Utari, M.Pd/

0321086803

Uhamka Pendidikan Bahasa Jepang

10 jam 1. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam seluruh kegiatan penelitian (Persiapan, Pelaksanaan, dan penulisan laporan hasil penulisan)

2. Mengkoordinir dan berperan aktif dalam persiapan, pelaksanaan, dan penulisan laporan penelitian.

3. Pembuatan RPP, Soal Pre Test, Soal Post Test, Angket dan pengamatan penelitian 2. Dra. Rina

Sukmara, M.Pd/

0313105902

Uhamka Pendidikan Bahasa Jepang

7 jam 1. Persiapan survey.

2. Pembuatan RPP, Soal Pre Test, Soal Post Test, Angket dan pengamatan penelitian 3. Mengajar di kelas

Kontrol (4 TM)

4. Pengumpulan data dan analisis data

5. Pengolahan dan analisis data

6. Pembuatan laporan

62

63 Biodata

Retno Utari, M.Pd 0321086803 Foto (3x4)

Gelar Akademik Depan : -

Belakang : S.Pd., M.Pd Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : S 2

Jabatan Akademik : Asisten Ahli Pangkat/Golongan : III B

Ruang

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang

Alamat Rumah : Jalan Gambang I RT 09 RW 09 No. 192 C

Depok II Tengah, Depok 1641, Depok Jawa Barat Nomor Telepon : -

Nomor HP : 081287855435

Email : [email protected]

64

65 Biodata

Dra. Rina Sukmara, M.Pd 0313105902

Foto (3x4)

Gelar Akademik Depan : Dra

Belakang : M.Pd

Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : S 2

Jabatan Akademik : Asisten Ahli Pangkat/Golongan : III B

Ruang

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang

Alamat Rumah : Jalan Gede Raya RT 02 RW 08 No. 23, Depok II Timur, Depok Jawa Barat

Nomor Telepon : -

Nomor HP : 081315924404

Email : [email protected]

Dalam dokumen laporan penelitian - SIMAKIP (Halaman 45-48)

Dokumen terkait