Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Fuzzy Tahani yang akan dijadikan salah satu pilihan untuk membantu menunjang keputusan seleksi penerimaan guru kontrak di IAIN Jember, karena merupakan metode yang sangat fleksibel dan memiliki toleransi terhadap data yang ada. Dengan adanya perbedaan tahapan yang digunakan dalam metode Tahani, diharapkan sistem pendukung keputusan pemilihan penerimaan guru kontrak dengan metode fuzzy Tahani dapat membantu mendukung keputusan pemilihan guru kontrak yang berkompeten dan sesuai dengan harapan IAIN Jembers. . Salah satu cara untuk memilih guru kontrak atau tenaga pengajar untuk direkrut adalah dengan menggunakan logika fuzzy Tahani.
Tahani, proses seleksi calon dosen kontrak IAIN Jember dilakukan lebih adil dan akurat dengan memperhatikan nilai proporsional pada setiap kriteria yang digunakan. Sehubungan dengan penelitian tersebut, maka penelitian seleksi penerimaan dosen kontrak di IAIN Jember tidak dilakukan dengan menggunakan logika fuzzy Tahani. Maka penelitian ini diberi judul “Implementasi Logika Fuzzy Tahani Dalam Seleksi Penerimaan Dosen Kontrak IAIN Jember”.
Untuk mendeskripsikan proses penerapan logika fuzzy Tahani dalam seleksi dosen kontrak di IAIN Jember. Sistem logika fuzzy Tahani dapat diterapkan yang berhasil dirancang dalam penelitian ini berdasarkan kompetensi dosen kontrak. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengangkatan guru honorer adalah upaya mencari calon guru yang memenuhi sejumlah persyaratan tertentu melalui tes.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk merekrut dosen kontrak di IAIN Jember meliputi dua tahap.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Tahap pertama adalah Tes Bakat Dasar (TKD) berbasis IT dengan menggunakan sistem Computer Aided Assesment (CAT), selanjutnya apabila peserta lulus Tahap I berhak mengikuti tes Tahap II yang meliputi Tes Bakat Lapangan. (TKB), Tes Wawancara dan Tes Baca Tulis Al-Qur'an (BTA). Sistem pendukung keputusan ditujukan untuk pengambilan keputusan yang memerlukan pertimbangan atau keputusan yang tidak dapat didukung oleh algoritma sama sekali. Penelitian serupa yang dijadikan acuan dalam penelitian ini, sekaligus sebagai pembanding sistem yang akan dirancang dan dikembangkan adalah penelitian tentang “Logika fuzzy Tahani untuk pendukung keputusan pekerjaan tetap” yang dilakukan oleh Taufiq (2014).
Dalam penelitian ini, sistem pendukung keputusan rekrutmen dosen kontrak IAIN Jember menggunakan Model Logika Fuzzy Tahani dengan variabel masukan berupa nilai Tes Kemampuan Dasar (TKD), nilai Tes Bakat Lapangan (TKB), nilai Tes Wawancara, dan Membaca. dan Hasil Tulisan Tes Al-Qur'an (BTA).
Logika Fuzzy
Fungsi Keanggotaan
Menurun secara linier, derajat keanggotaan suatu himpunan menurun, dimulai dari nilai domain yang derajat keanggotaannya satu, bergerak ke kanan menuju nilai domain yang derajat keanggotaannya nol (lihat Gambar 2.2). Representasi segitiga pada kurva merupakan gabungan dari representasi linier diatas, representasi segitiga pada kurva dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini. Representasi kurva trapesium adalah representasi segitiga dari suatu kurva dengan beberapa titik (domain) yang mempunyai derajat keanggotaan yang sama. Representasi kurva trapesium dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini.
Logika Fuzzy Model Tahani
Dalam database standar, data diatur menurut cara pengguna melihat atau menggunakannya. Oleh karena itu, data yang ditampilkan pada database standar akan tampak sebagai data yang telah disimpan. Gambarkan fungsi keanggotaan untuk setiap variabel fuzzy, yaitu kurva yang menunjukkan pemetaan variabel masukan terhadap derajat keanggotaannya, yaitu [0, 1].
Fuzifikasi Kueri diasumsikan sebagai kueri DBMS konvensional (nonfuzzy) yang akan mencoba membuat dan mengimplementasikan sistem dasar logika kueri fuzzy atau dikenal juga dengan pembentukan kueri menggunakan hubungan dasar. Operator yang digunakan untuk relasi dasar dalam pembentukan query pada himpunan fuzzy (Kahar dalam Taufiq, 2016) adalah sebagai berikut. Cut, operator ini berkaitan dengan operasi potong pada suatu himpunan, predikat hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan cara mengambil nilai derajat keanggotaan terkecil antar anggota himpunan yang bersangkutan dengan persamaan sebagai berikut.
Dimana dari hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai derajat keanggotaan terbesar antar anggota himpunan yang bersangkutan dengan perbandingan sebagai berikut. Dimana hasil operasi NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai derajat keanggotaan himpunan yang bersangkutan dengan 1 dengan persamaan sebagai berikut. Setelah diperoleh hasil operasi relasional pembentukan query, data rekomendasi baik dari operator AND maupun OR adalah nilai rekomendasi >.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Objek Penelitian
Jenis Data dan Sumber Data
Instrumen Penelitian
Prosedur Penelitian Pengembangan
Menentukan Fungsi Derajat Keanggotaan
Dari hasil dokumentasi data hasil tes peserta seleksi penerimaan dosen kontrak IAIN Jember tahun 2017, dapat ditentukan batasan himpunan fuzzy masing-masing variabel. Kemudian berdasarkan batasan-batasan tersebut dirumuskan fungsi tingkat keanggotaan untuk setiap nilai tes yang meliputi Tes Bakat Dasar (BAT), Tes Bakat Lapangan (FAT), skor wawancara, dan Kurs Membaca dan Menulis (BTA). ). titik. Tentukan fungsi tingkat keanggotaan masing-masing nilai Tes Kemampuan Dasar (BTA), nilai Tes Kemampuan Lapangan (BTA), nilai Wawancara, dan nilai Baca Tulis Al-Quran (BTA).
Mendesain Program Fuzifikasi Tahani
Implementasi Sistem Fuzzy Tahani
Fungsi Keanggotaan
- Fungsi Keanggotaan nilai Tes Kemampuan Dasar (TKD) Pada variabel Tes Kemampuan Dasar (TKD) didefinisikan ada tiga
- Fungsi Keanggotaan nilai Tes Kemampuan Bidang (TKB) Variabel Tes Kemampuan Bidang (TKB) didefinisikan tiga
- Fungsi Keanggotaan nilai Tes Wawancara
- Fungsi Keanggotaan nilai Tes Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) Variabel nilai Tes Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) didefinisikan tiga
Gambaran grafis hasil keanggotaan Uji Kompetensi Dasar (BCT) dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini. Rumus fungsi masing-masing keanggotaan fuzzy pada variabel Uji Kompetensi Dasar (TKD) adalah sebagai berikut. Representasi kurva pada himpunan keanggotaan rendah menggunakan kurva bahu kiri, representasi kurva pada himpunan keanggotaan sedang menggunakan kurva segitiga, sedangkan representasi kurva keanggotaan tinggi menggunakan kurva bahu kanan.
Representasi grafis Uji Kemampuan Lapangan (TKB) fungsi keanggotaan sama dengan representasi grafis Uji Kompetensi Dasar (TKD) fungsi keanggotaan. Representasi kurva himpunan anggota menggunakan kurva bahu kiri, representasi kurva himpunan anggota hanya menggunakan kurva segitiga saja, sedangkan representasi kurva himpunan anggota yang baik menggunakan kurva bahu kanan. Nilai keanggotaan pada variabel tes wawancara ini sama dengan nilai keanggotaan pada Tes Kemampuan Lapangan (TKB).
Representasi kurva pada himpunan anggota rendah menggunakan kurva bahu kiri, representasi kurva pada himpunan anggota sedang menggunakan kurva segitiga, sedangkan representasi kurva himpunan anggota tinggi menggunakan kurva bahu kanan. Nilai keanggotaan variabel Tes Literasi Al-Quran (BTA) sama dengan hasil Tes Kemampuan Lapangan (TKB) dan Tes Wawancara. Representasi grafis fungsi keanggotaan hasil tes baca tulis Al-Quran dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini.
Rumus fungsi yang digunakan untuk menyatakan derajat kepunyaan variabel Membaca dan Menulis Al-Qur'an adalah sebagai berikut.
Desain Program Fuzzifikasi
Menghitung Derajat Keanggotaan masing-masing nilai tes Dalam menghitung derajat keanggotaan dari masing-masing tes,
Contoh hasil perancangan fungsi keanggotaan TKD ditunjukkan pada Gambar 4.6. Pada penelitian ini, untuk menjaga kerahasiaan data aktual subjek digunakan simbol huruf (abjad) untuk mengidentifikasi nama. Cara Kerja Keanggotaan Setelah memasukkan nilai pada bagian Nilai TKD, maka secara otomatis akan ditampilkan perhitungan derajat keanggotaan nilai TKD pada setiap kategori kelas berdasarkan rumus fungsi derajat keanggotaan yang dimasukkan. Tingkat keanggotaan dinilai antara 0 dan 1).
Fuzifikasi keanggotaan dari semua nilai Tes
Rekomendasi Keputusan
Nilai Firepower merupakan nilai derajat keanggotaan variabel terkecil yang terjadi dalam satu baris, dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut ini. Pada penentuan kekuatan api pada Gambar 4.8 diatas dipilih nilai derajat keanggotaan terkecil pada keempat variabel (TKD, TKB, Pemeliharaan dan BTA), kemudian diperoleh rekomendasi dengan mengambil nilai terbesar dari kolom kekuatan api. Berdasarkan hasil rekomendasi pada Gambar 4.9 di atas, peserta tes yang direkomendasikan dimulai dari urutan nilai kekuatan api terbesar yaitu teratas, kemudian berdasarkan ranking.
Apabila terdapat nilai kekuatan api yang sama, maka urutan selanjutnya ditentukan berdasarkan nilai derajat keanggotaan unsur uji lainnya.
Implementasi Desain Fuzifikasi
Sesuai petunjuk program kerja ini, derajat keanggotaan diperoleh pada kolom kategori (rendah, sedang, tinggi). Dengan demikian, tingkat keanggotaan yang diperoleh dari seluruh hasil tes peserta proses seleksi calon dosen kontrak dapat dilihat pada Gambar 4.11 di bawah ini. Perancangan rekomendasi keputusan dilakukan dengan menentukan nilai kekuatan api yaitu nilai minimal derajat afiliasi keempat variabel (TKD, TKB, Wawancara dan BTA).
Jadi yang pertama dianjurkan untuk diterima menjadi calon guru kontrak adalah nama yang dilambangkan dengan huruf “E”, kedua nama yang dilambangkan dengan huruf “K”, alternatif ketiga nama yang dilambangkan dengan huruf “L”, dan keempat adalah nama yang dilambangkan dengan huruf “H”, kelima adalah nama yang dilambangkan dengan huruf “F”, keenam adalah nama yang dilambangkan dengan huruf “I” dan seterusnya hingga peringkat terakhir.
PEMBAHASAN
Fungsi Keanggotaan
Desain Program Fuzifikasi
Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mencatat nilai tes masing-masing calon peserta seleksi penerimaan dosen kontrak di IAIN Jember yang terdiri dari empat variabel; Tes Kemampuan Dasar (BTA), Hasil Tes Kemampuan Lapangan (BTA), Hasil Wawancara dan Hasil Baca Tulis Al-Quran (BTA). Pada langkah kedua, peneliti merancang keanggotaan setiap nilai variabel sesuai dengan rumus fungsi keanggotaan yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya yaitu fungsi keanggotaan. Langkah keempat adalah menyusun rekomendasi pengambilan keputusan dengan memperhatikan derajat keanggotaan setiap hasil tes.
Perancangan saran keputusan dilakukan dengan menentukan nilai kekuatan api yaitu nilai terkecil derajat keanggotaan keempat variabel (TKD, TKB, Wawancara dan BTA).
Implementasi Desain Fuzzy
PENUTUP
Kesimpulan
Saran