• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF LAPORAN PENELITIAN Urgensi Asas-Asas Hukum Pidana Dalam ... - UNUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF LAPORAN PENELITIAN Urgensi Asas-Asas Hukum Pidana Dalam ... - UNUD"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Ruang Lingkup Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Urgensi

TINJAUAN PUSTAKA

Asas Hukum Pidana

Asas hukum merupakan ruh dari peraturan hukum sehingga sangat menentukan bagi penegakan hukum di masa depan. Sudikno Mertokusumo menyatakan asas hukum adalah gagasan pokok yang bersifat umum yang menjadi latar belakang peraturan yang konkrit. Asas-asas hukum terdapat di dalam dan di balik setiap sistem hukum, yang tercermin dalam peraturan-peraturan hukum dan putusan-putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat ditemukan dalam ciri-ciri umum peraturan-peraturan yang konkrit.

H Bruggink yang diterjemahkan oleh Arief Siddhartha menyatakan bahwa “asas hukum adalah kaidah-kaidah yang memuat kriteria (kriteria) nilai”. hukum. Yang sangat penting adalah asas-asas hukum yang menjadi landasan dan pedoman yang menghidupkan peraturan perundang-undangan.

Pembaharuan Hukum Pidana

Memiliki KUHP Nasional atau Hukum Pidana Indonesia dalam sistem hukum nasional tentu menjadi harapan besar bagi bangsa Indonesia. Barda Nawawi Arief dalam makalahnya yang berjudul “UU Baru Merupakan Restrukturisasi/Rekonstruksi/Reformasi Sistem Hukum Pidana Indonesia” yang dilaksanakan pada Pelatihan Hukum Pidana dan Kriminologi di Surabaya 9-11 Maret 2015, memaparkan sejarah singkat perkembangannya. RUU KUHP. KUHP merupakan suatu sistem hukum, khususnya sistem hukum pidana (penal system) atau sistem penghukuman (sentencing system).

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) permasalahan pokok hukum pidana yang kemudian menjadi fokus dalam Rancangan KUHP Indonesia, yaitu tindak pidana, kesalahan/tanggung jawab pidana, serta pidana dan pidana. Barda Nawawi Arief menyatakan, dalam KUHP saat ini dapat ditemukan bahwa tidak seluruh bangunan/konstruksi konseptual sistem peradilan pidana atau doktrin peradilan pidana umum yang berlaku dimuat/dirumuskan dalam Bagian Umum Buku I. 21Barda Nawawi Arief III, 2008, Antologi Kebijakan Hukum Pidana; Perkembangan Penyusunan Rancangan KUHP Baru Edisi Pertama, Semarang, hal.75.

Penegakan Hukum

Faktor kebudayaan, yaitu sebagai hasil karya, daya cipta dan perasaan yang dilandasi oleh tujuan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Kelima faktor tersebut mempunyai keterkaitan yang erat karena merupakan hakikat penegakan hukum dan sekaligus menjadi tolak ukur efektivitas penegakan hukum. Menurut L.M. Friedman, “Hukum sebagai suatu sistem akan mampu berperan baik dalam masyarakat apabila instrumen pelaksanaannya dilengkapi dengan kewenangan di bidang penegakan hukum.” 29 Ia lebih lanjut menekankan hal itu.

Ketiga unsur sistem hukum inilah yang pada akhirnya akan menentukan dapat berjalan atau tidaknya suatu sistem hukum. Dalam pembahasan permasalahan ini perlu juga memperhatikan pandangan Friedman mengenai komponen-komponen sistem, yang dapat menunjukkan efektif atau tidaknya hukum yang ada di masyarakat. Dalam sistem peradilan misalnya, strukturnya membedakan antara peradilan umum, peradilan tata usaha negara, peradilan agama, dan peradilan militer, dengan pembagian kekuasaannya masing-masing.

Setiap keputusan merupakan produk substantif dari sistem hukum, misalnya setiap keputusan yang memuat doktrin, keputusan peradilan, keputusan pembuat undang-undang, dan keputusan instansi pemerintah. Menurut pendapat Lawrence Meir Friedman, Soerjono Soekanto menyatakan sebagai berikut: Struktur mencakup wadah atau bentuk sistem, yang meliputi misalnya tatanan lembaga-lembaga hukum formal, hubungan-hubungan antar lembaga-lembaga tersebut, hak-hak dan kewajiban-kewajibannya, dan sebagainya. pada. Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum harus diperhatikan agar penegakan hukum dapat terlaksana dengan baik.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Jenis Pendekatan
  • Sumber Bahan Hukum
  • Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
  • Teknik Analisis Bahan Hukum

Satjipto Rahardjo menyatakan asas hukum merupakan unsur penting dan mendasar dalam peraturan hukum. Asas hukum bukanlah peraturan hukum, namun tidak ada hukum yang dapat dipahami tanpa mengetahui asas hukum yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa asas hukum sangat penting dalam norma hukum dan juga dalam penegakan hukum.

Asas hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang kemudian tertuang dalam norma hukum sebagaimana dikemukakan oleh J. Asas hukum merupakan titik-titik nilai yang menunjukkan watak dan nilai filosofis suatu bangsa. Asas hukum yang baik, kokoh dan dapat diterima masyarakat, juga harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Asas hukum yang diterapkan dalam KUHP dan Rancangan KUHP sangat menentukan penegakan hukum dan isi undang-undang. Teguh Prasetyo menegaskan, hukum pidana menyangkut berbagai asas hukum yang berlaku pada seluruh peraturan perundang-undangan yang ada, kecuali hal-hal yang diatur khusus dalam beberapa undang-undang (lex spesialis), sebagaimana tercantum dalam Pasal 103 KUHP. Dapat dikatakan bahwa asas hukum memegang peranan yang sangat penting dalam membimbing dan memperkuat peraturan hukum.

Keadilan, kepraktisan dan kepastian hukum merupakan nilai-nilai dasar hukum yang penting dalam perkembangan hukum di Indonesia. Asas-asas hukum pidana hendaknya dirumuskan berdasarkan perasaan hukum masyarakat Indonesia untuk mencapai penegakan hukum yang dapat memberikan keadilan kepada masyarakat. Selain standar, asas hukum juga penting dalam penegakan hukum, karena dapat menjadi pedoman dalam mencapai penegakan hukum yang baik.

2 Asas hukum pidana harus dirumuskan berdasarkan perasaan hukum masyarakat Indonesia untuk mencapai penegakan hukum yang mampu memberikan keadilan bagi masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Urgensi Asas-Asas Hukum Pidana Dalam Pembaharuan Hukum Pidana

Kalau tidak disebut landasan, maka asas hukum itu layak disebut sebagai alasan lahirnya peraturan-peraturan hukum, atau hubungan hukum antar peraturan-peraturan hukum. Secara singkat dapat dikatakan bahwa melalui asas hukum ini ketentuan-ketentuan hukum berubah sifatnya menjadi bagian dari suatu tatanan etika. Asas hukum juga dikatakan sebagai batu ujian hukum positif seperti yang dikemukakan oleh Peters yang dikutip dari buku Komariah Emong Supardjaja berjudul “Pengajaran Sifat Melanggar Hukum Hukum Materiil dalam Hukum Pidana Indonesia” yang menyatakan bahwa asas hukum merupakan suatu nilai yang relatif otonom. , yang harus senantiasa dikedepankan sebagai batu ujian hukum positif.

Sebagaimana disampaikan Satjipto Rahardjo, asas hukum merupakan jantungnya peraturan hukum dan asas hukum juga dapat membantu kita memahami hukum suatu bangsa. Peters juga mengatakan asas hukum juga sangat penting sebagai landasan hukum positif dan dapat memberikan norma kontrol atas tindakan negara. Inspirasi dalam pengertian ini mengandung makna yang sangat penting bahwa asas-asas hukum yang dianut dalam suatu undang-undang akan mencerminkan isi undang-undang itu.

Dengan kata lain asas hukum dapat mewakili gagasan, konsep, pengertian, pandangan dan jati diri suatu peraturan perundang-undangan. Namun terdapat asas-asas yang sangat penting dan tidak boleh diingkari, karena asas-asas tersebut merupakan pilar-pilar hukum pidana.51 Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa asas-asas hukum mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pilar-pilar hukum pidana. Jika kita menelusuri dan mengkaji asas-asas hukum pidana yang diatur dalam KUHP maupun asas-asas hukum yang diterapkan dalam KUHP (W.v.S), maka dapat dilihat dari pasal-pasal yang tercantum dalam Buku I KUHP yang mengatur tentang Ketentuan Umum.

Dalam perkembangan hukum, perkembangan tindak pidana, perkembangan masyarakat dan perkembangan syarat-syarat pemenuhan rasa keadilan masyarakat, tentunya asas-asas hukum menjadi fokus utama dalam reformasi hukum pidana. Padahal, walaupun asas hukum sangat penting dalam norma hukum dan juga dalam penerapan hukum, namun asas hukum tidak lagi sakral dalam penerapannya. Proyek KUHP berupaya membentuk suatu gagasan, gagasan, konsep dasar, konsep, pandangan berdasarkan ideologi Pancasila yang akhirnya dirumuskan menjadi suatu asas hukum.

Terdapat asas-asas hukum dalam Rancangan KUHP Baru yang diharapkan mampu menjadi pedoman dan landasan penegakan hukum serta mampu mewakili dan memberi warna baru terhadap KUHP Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai. Pancasila.

Peranan Asas-Asas Hukum Pidana Menciptakan Keadilan Dalam

Indonesia menerapkan prinsip negara hukum dinamis atau negara kesejahteraan, karena negara berkewajiban menjamin kesejahteraan sosial atau kesejahteraan masyarakat. Perlindungan hukum tersebut dapat berupa jaminan terselenggaranya proses hukum yang adil (due process of law) dan penyelenggaraan peradilan yang mampu memberikan substansi rasa keadilan, khususnya bagi masyarakat miskin atau kelompok seperti kelompok marginal. Banyak kasus yang menunjukkan bahwa penegakan hukum sangat kaku dan legal secara formal serta tidak menunjukkan rasa keadilan.

Penerapan atau penegakan hukum yang tidak mencerminkan keadilan pada kasus-kasus yang diuraikan di atas merupakan bentuk kegagalan dalam memenuhi keadilan di Indonesia. Jika dicermati, KUHP memuat susunan pasal-pasal yang memuat prinsip-prinsip yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa kita, sehingga mengakibatkan penerapan hukum menjadi kaku atau tidak fleksibel. Demikian pula KUHAP sebagai pedoman hukum acara pidana di Indonesia, memerlukan reformasi hukum untuk menuju hukum yang komprehensif, bertanggung jawab dan progresif guna memenuhi rasa keadilan masyarakat.

Diskresi harus dilakukan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas penyelesaian perkara dalam rangka mencapai hukum yang responsif. Dalam konteks sistem peradilan pidana, moral dan etika sangatlah penting sebagai pedoman bagi aspek perilaku penegakan hukum dalam pelaksanaan seluruh ketentuan hukum acara yang berlaku.67 Jadi, secara moral dan etika tidak boleh ada sikap yang kaku dan tidak konsisten. hukum. penegakan hukum mencerminkan keadilan. Kasus-kasus yang mencerminkan penegakan hukum yang kaku dan legalistik ini terkesan terlalu berlebihan jika dibawa ke pengadilan, karena kerugian yang ditimbulkan tidak besar jika dibandingkan dengan kerugian mental dan psikologis yang akan dialami, apalagi kasus ini melibatkan anak dan melibatkan seseorang. siapa yang lanjut usia, siapa yang harus mendapat perlindungan khusus.

Kasus-kasus tersebut semakin mendapat perhatian masyarakat karena penerapan dan penegakan hukumnya dinilai kurang tepat. Jika ditelisik, KUHP mengandung susunan pasal dan asas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa kita sehingga mengakibatkan penegakan hukum menjadi kaku atau tidak fleksibel. Karena tindak pidana ini tidak dirumuskan, maka terjadi kekakuan dalam penegakan hukum di Indonesia.

Hukum yang baik adalah hukum yang memuat asas-asas yang sesuai dengan perasaan hukum masyarakat dan dapat menjamin keadilan bagi masyarakat. Paradigma berpikir harus selalu mengarah pada hukum yang progresif dan responsif, karena paradigma legalistik formal sudah tidak mampu lagi mencapai rasa keadilan sosial. Jurnal 2014: Bantuan hukum bagi masyarakat atau kelompok masyarakat miskin yang terjerumus dalam perkara pidana untuk terselenggaranya proses hukum yang adil di Denpasar.

Foto copy dan jilid laporan akhir (final)  3.000.000.00  1.000.000.00  893.000
Foto copy dan jilid laporan akhir (final) 3.000.000.00 1.000.000.00 893.000

Referensi

Dokumen terkait