• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam hal ini terlihat bahwa beberapa komponen pajak daerah yang diteliti yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan mengalami peningkatan setiap tahunnya sesuai dengan peningkatan pendapatan asli daerah. Bisa juga dikatakan sumber pendanaannya didukung dan diambil dari sumber pendapatan daerah seperti pendapatan asli daerah (PAD) yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang mendukungnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya kepada pemerintah daerah DKI Jakarta dalam mengoptimalkan pemungutan pajak hotel, restoran dan hiburan untuk memaksimalkan sumber pendapatan guna pembangunan daerah yang lebih baik.

Setelah pengantar Bagian 1, kami meninjau literatur yang relevan terkait dengan pajak hotel, restoran dan hiburan serta pendapatan asli daerah.

KAJIAN LITERATUR

Tinjauan Pustaka

Penjelasan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina Ratih (2010) yang menyatakan bahwa pajak restoran tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah. Pajak hiburan merupakan salah satu komponen pajak daerah, dimana pajak daerah disini juga merupakan salah satu komponen utama pendapatan asli daerah. Penjelasan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizkiyah (2013) yang menyatakan bahwa pajak hiburan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

Hasil ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014) yang menyatakan bahwa pajak hiburan tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah. H4 = Penerimaan pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta periode. Jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal-asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara tiga variabel atau lebih yaitu pemungutan pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan yang berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Jakarta. PAD) periode.

Artinya variabel Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak tidak memberikan kontribusi langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah, sehingga H4 tidak terbukti, misal. Semakin tinggi pajak restoran yang diterima maka semakin tinggi pendapatan asli daerah dan sebaliknya. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Samosir, Magdalena S. 2020) bahwa pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel pendapatan awal daerah.

Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang. Analisis pengaruh kontribusi dan efektivitas pajak hotel, restoran dan hiburan terhadap pendapatan asli daerah pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Sikka. Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Yogyakarta).

Pengaruh pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan terhadap pendapatan asli daerah (pad) di kota yogyakarta.

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

28 Tahun 2009, yang membahas tentang pajak daerah dimana pajak hotel merupakan salah satu jenis pajak kabupaten/kota yang diatur dengan peraturan daerah yang diperoleh dari penataan sumber daya yang ada berupa penerimaan di suatu daerah dengan penggunaan yang seefektif mungkin untuk melayani seluruh kebutuhan rumah tangga daerah. khususnya dalam pembangunan daerah ke arah yang lebih baik. Semakin banyak wajib pajak yang patuh pajak, kunjungan ke suatu daerah juga akan meningkat, karena pajak digunakan kembali oleh pemerintah daerah untuk memperbaiki dan membangun fasilitas umum yang dapat bermanfaat bagi pengunjung yang berkunjung. Karena peningkatan dan kesibukan sektor pariwisata, semakin banyak hotel akan dibangun dan dikembangkan.

Hal ini juga akan berdampak pada semakin banyaknya pajak hotel yang harus dibayar dan seiring dengan kenaikan pajak hotel maka pendapatan daerah juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Marita, Ketut Alit Suardana pada tahun (2016) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Denpasar. Jika semakin banyak restoran yang berdiri maka akan semakin banyak pesaing yang muncul, maka kemungkinan ini dapat dikatakan juga akan berdampak pada semakin banyak restoran yang pada akhirnya tidak terurus dan pajak restoran yang akan dibayarkan juga akan semakin berkurang.

Hal itu karena pendapatan daerah masih didominasi oleh pendapatan dari sektor lain yang diperkirakan akan mengalami peningkatan lebih besar dari pajak restoran itu sendiri. Pajak hiburan yang merupakan salah satu komponen pajak daerah yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan asli daerah, seperti yang kita ketahui sebagian besar pengunjung yang berkunjung ke suatu daerah membutuhkan sebuah momen hiburan untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari, dari setiap pelayanan. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa pajak hiburan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pendapatan asli daerah, yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti tempat wisata/hiburan yang tidak dikelola dengan baik baik dari segi sarana dan prasarana dan hanya sebagian besar objek wisata yang difokuskan. . pada urusan manajemen.

Jika penerimaan pajak dari sektor hiburan turun, maka pendapatan asli daerah juga akan berkurang.

METODELOGI PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Populasi dan Sampel

Analisis Data & Operasionalisasi Variabel

Nilai rata-rata pajak restoran adalah 2447010 dan nilai standar deviasi pajak restoran adalah 700699,2. Berdasarkan nilai konstanta yang diperoleh, terlihat bahwa PAD yang terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan berhubungan positif dengan peningkatan PAD. Berdasarkan nilai koefisien regresi diketahui bahwa variabel Pajak Restoran (X2) berpengaruh terhadap PAD sebesar 15,44323 atau bertanda positif yang artinya jika nilai Pajak Restoran (X2) sebesar 1 maka dapat meningkatkan variabel PAD sebesar 15,44323 .

Hal ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif antara Pajak Restoran dengan PAD atau dapat dikatakan variabel Pajak Restoran berpengaruh terhadap PAD di DKI Jakarta pada periode yang diteliti. Hal ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara Pajak Hiburan dan PAD atau dapat dikatakan bahwa variabel Pajak Hiburan berpengaruh terhadap PAD di DKI Jakarta pada periode yang diteliti. Hasil dapat dilihat pada tabel 5 dengan nilai thitung < ttabel lt; 2,132) dan nilai probabilitas 0,9291 > 0,05, penerimaan pajak hiburan tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta periode tersebut, sehingga H3 tidak diuji.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Peridayan (2014) yang menyatakan bahwa pajak restoran berpengaruh positif secara parsial terhadap PAD. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa thitung < ttabel lt; 2,132), yang berarti H3 tidak terbukti pajak hiburan tidak berpengaruh secara parsial terhadap PAD di DKI Jakarta selama tahun 2013-2020. Kontribusi pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan terhadap PAD secara bersamaan atau simultan dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis simultan atau uji F di atas.

Berdasarkan uji t (parsial), pajak hotel tidak berpengaruh terhadap PAD di DKI Jakarta pada masa pajak restoran, yang berpengaruh secara parsial pada PAD di DKI Jakarta pada masa pajak hiburan tidak berpengaruh terhadap PAD di DKI Jakarta periode 2013 -2020. Berdasarkan uji F (simultan), pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan tidak memberikan kontribusi secara bersamaan terhadap PAD di DKI Jakarta selama periode 2013-2020.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Nilai rata-rata pajak hotel adalah 1394501, dan nilai standar deviasi pajak hotel adalah 332062,6. Nilai rata-rata pajak hiburan adalah 617921,8 dan nilai standar deviasi pajak hiburan adalah 229710. Hal ini berarti kecenderungan variabel berada di tengah karena rata-rata lebih besar dari standar deviasi.

Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan tabel uji normalitas, variabel penelitian pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan PAD terlihat mengikuti distribusi normal dengan nilai probabilitas 0,979812 > 0,05. Dari hasil di atas terlihat bahwa koefisien korelasi antara variabel independen (pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan) adalah < 0,8 yang berarti bahwa model regresi yang dipilih (model efek tetap) tidak memiliki multikolinearitas.

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Regresi Linear Berganda

Hal ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara Pajak Hotel dan PAD atau dapat dikatakan bahwa variabel Pajak Hotel berpengaruh terhadap PAD di DKI Jakarta pada periode yang diteliti. Berdasarkan nilai koefisien regresi diketahui bahwa variabel pajak hiburan (X3) berpengaruh terhadap PAD sebesar 4,298558 atau positif yang berarti jika nilai pajak hiburan (X3) sebesar 1 maka dapat menyebabkan variabel tersebut meningkat. BANTALAN. dengan 4.298558.

Pengujian Hipotesis

Analisis dan Pembahasan

Jadi, dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa thitung > gt tabel; . 2,132) yang berarti H2 terbukti karena pajak hotel secara parsial berpengaruh terhadap PAD di DKI Jakarta periode 2013-2020. Selain itu terdapat penelitian lain yang memberikan hasil yang sama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Iftakhur Rizqiyah (2014) bahwa pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap PAD. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan usaha restoran di DKI Jakarta memberikan dampak yang signifikan terhadap penerimaan pajak daerah.

Hal ini dikarenakan semakin tinggi penerimaan pajak restoran maka semakin tinggi pula penerimaan pajak daerah, dan peningkatan pajak daerah akan mempengaruhi peningkatan sumber pendapatan daerah, karena salah satu sumber pendapatan daerah adalah pajak daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan taman hiburan tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap penerimaan pajak daerah. Padahal, masih banyak tempat hiburan di DKI Jakarta yang bisa dikembangkan menjadi sarana wisata jika diteliti dan diamati lebih jauh.

Dengan tidak adanya kontribusi kontemporer, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kontemporer antara Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah selama periode 2020 karena pengaruh pandemi covid-19 yang dikecewakan para pengusaha di kepala mereka. melakukan efisiensi agar mereka dapat mempertahankan usahanya sehingga dapat membayar PAD sesuai perhitungan pajak di Jakarta. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan beberapa variabel lain seperti pajak reklame dan pajak penerangan jalan atau mengubah variabel terkait untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan dapat juga menambah tahun penelitian. Implikasi dari penelitian ini adalah kita dapat melihat bagaimana pengawasan dan pengendalian dilakukan baik secara teknis maupun administratif pada setiap sektor usaha di DKI Jakarta.

Meningkatkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha khususnya pelaku usaha di bidang perhotelan, restoran dan hiburan yang dapat membuka wawasan masyarakat luas tentang pentingnya pajak yang mereka bayarkan untuk kelangsungan kegiatan di DKI Jakarta sehingga mereka patuh pada membayar pajak untuk membayar Diambil dari http://www.hbmsconsulting.com/content-57/pajak-regulation/perda-dki-jakarta-nomor-11-tahun-2010.aspx.

KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI

Simpulan

Saran

Implikasi

Diambil dari https://data.jakarta.go.id/dataset/data-plan-dan-realization-acceptance-pajak-area.

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 4.2 Histogram – Normality Test
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas

Referensi

Dokumen terkait

Miller (2014) dan Mathews (2016) menyatakan bahwa modal sosial berpotensi untuk dikembangkan oleh kelompok orang yang beraktivitas di perpustakaan karena: 1) di dalam