PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam penelitian ini rasio keuangan seperti: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk mengetahui pertumbuhan laba suatu perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Mulyadi, 2019), Dea Noni Agustina, Muyadi (2019) membuktikan bahwa DER berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian (Pratama, 2019), Deri Putra Pratama (2019) membuktikan bahwa DER berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Penelitian oleh (Faridah Salamah, 2019), Fitri Salamah, Faridah Titik Kristanti, Ardan Gani Asalam (2019), menunjukkan bahwa NPM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba sekaligus, sedangkan NPM sebagian tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sementara itu, penelitian yang dilakukan Susiahwati pada tahun 2018 menunjukkan bahwa NPM secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan fakta dari penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Determinan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Industri Farmasi Yang Terdaftar Pada Periode Bursa Efek Indonesia”.
Setelah pengantar di Bagian 1, kami meninjau literatur yang relevan terkait dengan rasio lancar, rasio utang terhadap ekuitas, dan margin laba bersih serta pertumbuhan laba. Pada Bagian 2, kami mengusulkan sebuah model yang menggambarkan kerangka konseptual dan hubungan antara rasio lancar, rasio utang-ekuitas, dan margin laba bersih dan pertumbuhan laba, dan setelah diskusi, kami mengusulkan sejumlah hipotesis penelitian.
KAJIAN LITERATUR
Tinjauan Pustaka
Kerangka pemikiran rasio saat ini, rasio utang terhadap ekuitas dan margin laba bersih terhadap pertumbuhan laba. Current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM) terhadap pertumbuhan laba. Nilai koefisien Current Ratio sebesar 0,227129 yang berarti bahwa Current Ratio berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
Nilai signifikansi 0,0175 < 0,05 dengan nilai statistik 2,545277 > tabel 1,69552, artinya Current Ratio (X1) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Nilai koefisien Debt to Equity Ratio sebesar 0,353598 yang berarti bahwa rasio antara debt dan equity berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Dari penjelasan diatas maka H2 ditolak yang berarti debt to equity ratio (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, dan H2 tidak terbukti.
Nilai koefisien net profit margin sebesar 16,81631 yang berarti net profit margin berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Nilai signifikansi 0,0000 < 0,05 dengan nilai statistik 4,908776 > tabel 1,69552 yang berarti Net Profit Margin (X3) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dari penjelasan di atas H3 diterima yang berarti Net Profit Margin (X3) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba secara parsial dan H3 terbukti.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif debt to equity ratio (X2) terhadap pertumbuhan laba (Y), namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba. Pengaruh current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM) terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan uji F (simultan), current ratio, debt to equity ratio dan net profit margin secara simultan berkontribusi terhadap pertumbuhan laba perusahaan industri farmasi selama periode 2016-2020.
Pengaruh Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Real Estate dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017. Pengaruh debt on equity ratio, total asset turnover, current ratio dan net profit margin terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur di pasar saham Indonesia. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio, net profit dan return on asset terhadap pertumbuhan laba emiten barang konsumsi Indonesia periode 2013-2016.
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Hubungan rasio lancar dengan pertumbuhan laba terjadi ketika perusahaan mampu melunasi kewajiban lancarnya (current liability) dengan baik dan akurat. Hal ini mempengaruhi keuntungan perusahaan jika perusahaan dapat menutupi kewajiban lancarnya dengan baik dan perusahaan dapat mengelola aset lancarnya dengan baik. Menurut (Kasmir, 2017), current ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang akan segera jatuh tempo ketika ditagih secara keseluruhan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan betapa pentingnya rasio ini terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, karena rasio ini dapat menunjukkan sejauh mana tuntutan kreditur jangka pendek dipenuhi dengan dana yang akan dinilai sebagai kas pada periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Debt to equity ratio juga dikenal sebagai leverage karena dianggap sebagai variabel keuangan karena rasio ini menunjukkan hubungan antara perusahaan yang akan mempengaruhi ketidakpastian harga saham. Semakin tinggi debt-to-equity ratio, maka semakin tinggi beban bunga yang akan menurunkan laba perusahaan, yang akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan dan mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan karena dampak leverage yang tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah debt to equity ratio maka kinerja keuangan perusahaan akan semakin baik dan akan memperoleh return atau keuntungan yang cukup tinggi. Rasio utang terhadap ekuitas memberi gambaran kepada investor tentang struktur modal perusahaan, memungkinkan investor untuk melihat tingkat risiko utang buruk. Semakin tinggi margin laba bersih yang diperoleh perusahaan, maka semakin tinggi laba bersih yang diperoleh perusahaan dari penjualan bersihnya.
Hal ini akan meningkatkan daya tarik investor dalam menanamkan modalnya, sehingga keuntungan perusahaan akan meningkat. Menurut (Harahap, semakin tinggi net profit margin maka semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang cukup tinggi dianggap sangat baik. Dengan memperoleh laba yang tinggi maka laba akan meningkat dan hal ini mempengaruhi tingkat peningkatan laba perusahaan.
H4: CR, DER dan NPM secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.
METODELOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Populasi dan Sampel
Analisis Data & Operasionalisasi Variabel
Nilai rata-rata Pertumbuhan Laba adalah 0,067286 dan nilai standar deviasi Pertumbuhan Laba adalah 0,562333. Berdasarkan tabel uji normalitas terlihat bahwa variabel penelitian CR, DER, NPM dan Profit growth berdistribusi normal dengan nilai probabilitas > 0.679812. Nilai C atau konstanta adalah sama artinya jika Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), dan Net Profit Margin (X3) konstan atau 0, maka nilai Pertumbuhan Laba adalah -2.516143 .
Pertumbuhan laba (Y) akan turun sebesar 0,227129 jika Rasio Lancar (X1) dinaikkan sebesar satu satuan dengan koefisien regresi variabel Rasio Lancar (X1) sebesar 0,227129, sedangkan untuk variabel lainnya tetap sama, begitu juga sebaliknya pertumbuhan laba ( Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.227129 jika Lancar. Pertumbuhan laba (Y) akan turun sebesar 0,353598 jika Debt-to-equity ratio (X2) dinaikkan sebesar satu satuan dengan koefisien regresi variabel Debt-to-equity ratio (X2) sebesar 0,353598, sedangkan untuk variabel lainnya sebesar 0,353598 tetap sama, dan sebaliknya pertumbuhan laba (Y) akan meningkat sebesar 0,353598 jika Debt to Equity ratio (X2) dikurangi satu satuan, sedangkan variabel independen lainnya tetap sama. Pertumbuhan laba (Y) akan turun sebesar 16,81631 jika Net Profit Margin (X3) dinaikkan sebesar satu satuan dengan koefisien regresi variabel Net Profit Margin (X3) sebesar 16,81631, sedangkan untuk variabel lain tetap sama, begitu juga sebaliknya pertumbuhan laba (Y) akan meningkat sebesar 16.81631 jika Net Profit Margin (X3) dikurangi satu satuan, sedangkan variabel independen lainnya tetap.
Dari penjelasan di atas maka H1 diterima yang berarti bahwa current ratio (X1) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba secara parsial dan H1 terbukti. Artinya pertumbuhan laba disumbangkan oleh current ratio, debt to capital ratio dan net profit margin yang persentasenya sebesar 53,3455% dan sisanya sebesar 46,6545% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Selain itu pengaruh current ratio terhadap pertumbuhan laba dapat dilihat dari data penelitian yaitu nilai signifikan 0,0175 < 0,05 dengan nilai statistik 2,545277 > tabel 1,69552 yang berarti current ratio (X1) berpengaruh signifikan pada pertumbuhan laba. (Y).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rike Jolanda Panjaitan (2018) yang menyatakan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap peningkatan laba. Hal ini sesuai dengan teori keagenan yang menunjukkan bahwa jika kinerja hasil manajemen perusahaan berjalan dengan baik akan menghasilkan tingkat pertumbuhan laba yang baik pula dan untuk teori signaling menunjukkan adanya hubungan yang sedemikian rupa dengan manajemen perusahaan yang dapat memberikan informasi berupa sinyal kepada pihak yang membutuhkan khususnya investor jika hubungan tersebut berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dea Nony Agustina dan Mulyadi (2019) menyatakan bahwa debt to capital ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Hal ini disebabkan rasio hutang terhadap ekuitas yang terlalu tinggi akan mengakibatkan nilai ekuitas yang lebih tinggi dan kecil kemungkinan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini juga sama dengan Susiahwati (2018) yang menyatakan net profit margin berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap pertumbuhan laba. Hal ini menyatakan bahwa current ratio, debt to equity ratio dan net profit margin memberikan kontribusi sebesar 53,3455% terhadap pertumbuhan laba dan sisanya sebesar 46,6545% dipengaruhi oleh faktor lain seperti perputaran persediaan, leverage keuangan, tingkat penjualan, pertumbuhan ekonomi dan hubungan keuangan kedua.
Berdasarkan uji t (parsial) current ratio dan net profit margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan farmasi selama periode tersebut, sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba perusahaan farmasi. pada periode 2016-2020. Seluruh variabel independen yaitu Current ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 54% terhadap variabel pertumbuhan laba dan sisanya sebesar 46% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam menentukan pilihan rasio keuangan yang akan digunakan untuk penelitian, perlu dipelajari dan dipertimbangkan terlebih dahulu mana yang memiliki daya prediksi yang kuat dalam hal pertumbuhan laba, dan sebaiknya investor atau calon investor melakukan analisis sebelum berinvestasi. . indikator keuangan perusahaan, terutama yang berkaitan dengan pertumbuhan laba.
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Subsektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI