• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rancangan struktur modal mengacu pada jumlah modal atau dana yang berasal dari utang (pinjaman dari pihak ketiga) atau ekuitas/ekuitas, masing-masing dari penerbitan saham baru. Berdasarkan teori trade-off, industri akan memperdagangkan manfaat pajak dari pembiayaan utang terhadap masalah yang disebabkan oleh potensi kebangkrutan suatu industri. Berdasarkan signaling theory, perusahaan yang memperoleh laba cenderung akan menambah jumlah utang yang dimiliki perusahaan, karena pembayaran bunga yang meningkat harus diimbangi dengan laba sebelum pajak.

Berdasarkan teori biaya keagenan, mereka melaporkan bahwa dalam satu perusahaan, konflik dapat muncul antara pemangku kepentingan yang berbeda, seperti pemegang saham dan debitur. Struktur modal merupakan cerminan dari perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan ekuitas (Andika & Sedana, 2019). Berdasarkan paparan di atas, dengan adanya beberapa variabel yang tidak berubah dan memiliki arti yang berbeda dari beberapa penelitian, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Setelah pengantar Bagian 1, kami meninjau literatur yang relevan terkait dengan teori keagenan dan pensinyalan, tarif pajak efektif, perlindungan pajak likuiditas dan non-hutang, dan struktur modal. Pada Bagian 2, kami mengusulkan sebuah model yang menggambarkan kerangka konseptual dan hubungan antara tarif pajak efektif, likuiditas dan pelindung pajak non-hutang, dan struktur modal, dan setelah pembahasan, kami mengusulkan sejumlah hipotesis penelitian.

KAJIAN LITERATUR

Tinjauan Pustaka

Faktor ini tidak mempengaruhi struktur modal optimal yang sebenarnya, jika struktur modal memaksimalkan nilai maka akan mempengaruhi struktur modal perusahaan target. Perlu diketahui bahwa Merton Miller (MM) memperkenalkan teori struktur modal dengan asumsi sebagai berikut. Rasio likuiditas yang baik merupakan jaminan bagi investor untuk menanamkan modalnya pada suatu perusahaan, sehingga berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan (Chasanah & Satrio, 2017) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ambarsari dan Hermanto (2017), yang menunjukkan bahwa hasil likuiditas berpengaruh signifikan dan negatif terhadap struktur modal. Dengan melihat penjelasan di atas maka hipotesis yang diajukan adalah. Jika non-debt tax shield perusahaan tinggi, maka struktur modal perusahaan akan rendah karena jumlah utang yang digunakan rendah. Melihat penjelasan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: H3: Non-Debt Tax Shield berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

H4: Tarif pajak efektif, likuiditas dan tax shield yang tidak bersalah secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur (sektor industri). Adanya pengaruh yang signifikan antara debt free tax shield dengan struktur modal menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur di pasar saham Indonesia mempertimbangkan debt free tax shield dalam menentukan kebijakan struktur modal, sehingga kenaikan atau penurunan debt free tax shield akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Berdasarkan uji F (uji simultan) dapat diketahui bahwa tarif pajak efektif, likuiditas dan tax shield of debt freeness secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap struktur modal perusahaan, yang dapat dilihat dari hasil uji F angka signifikan < 0,00000.

Pengaruh Tarif Pajak Efektif, Likuiditas dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Pasar Modal Indonesia Periode Dengan Jumlah Sampel 35, Dapat Ditarik Kesimpulan. Berdasarkan uji F secara simultan menunjukkan bahwa Effective Tax Rate, Liquidity dan Non Debt Tax Shield secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap Struktur Modal Perusahaan Pemilik dan manajemen perusahaan harus lebih memperhatikan struktur modal, karena baik atau buruknya struktur modal perusahaan akan berpengaruh langsung terhadap keuangan perusahaan.

Pengaruh struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan kepemilikan manajerial terhadap struktur modal perusahaan (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015). 34; Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan properti dan real estate di BEI”. Pengaruh ukuran perusahaan, risiko usaha, pertumbuhan, profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal sektor farmasi yang terdaftar di BEI.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Peluang Pertumbuhan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Tarif Pajak Efektif, Tangibilitas Aset, Umur Perusahaan dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Perusahaan.

Gambar 2.1 .   Kerangka Pemikiran Effective Tax Rate , Likuiditas, dan Non-Debt Tax  Shield terhadap  Struktur Modal
Gambar 2.1 . Kerangka Pemikiran Effective Tax Rate , Likuiditas, dan Non-Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Semakin tinggi pajak, semakin banyak hutang yang akan digunakan, karena penggunaan hutang dapat menimbulkan biaya bunga, yang dapat mengurangi pajak yang dibayarkan oleh bisnis. Semakin tinggi laba perusahaan maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayar, hal ini berarti perusahaan meminimalkan pajak yang harus dibayar dengan menambahkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari penerimaan pajak, termasuk dari biaya bunga utang. Oleh karena itu, semakin tinggi tarif pajak perusahaan, semakin tinggi manfaat hutang.

Selarasnya, semakin besar porsi utang dalam struktur modal, semakin besar beban pembayaran bunga atas utang tersebut. Adanya nilai tarif pajak efektif (ETR) merupakan bentuk perhitungan nilai tarif pajak ideal yang dihitung oleh perusahaan. Tarif pajak efektif digunakan untuk mengukur pajak yang dibayarkan sebagai bagian dari pendapatan ekonomi, sedangkan tarif pajak efektif menunjukkan jumlah kewajiban pajak relatif terhadap penghasilan kena pajak.

Perusahaan yang memiliki aset tetap tinggi cenderung melakukan perencanaan pajak, sehingga memiliki tarif pajak efektif yang rendah. Tarif pajak efektif sering dijadikan acuan bagi pengambil keputusan dalam membuat suatu kebijakan perusahaan dan menarik kesimpulan tentang sistem perpajakan di dalam perusahaan. Perusahaan yang banyak menggunakan modal eksternal berupa hutang sebagai sumber pembiayaan maka bunga yang dibayarkan perusahaan akan semakin besar.

Semakin besar proporsi hutang, semakin besar perlindungan pajak yang dicapai, namun biaya kebangkrutan yang lebih besar mungkin timbul. Dalam penelitian Setyawan, Topowijono dan Nuzula (2016) menunjukkan bahwa tarif pajak efektif berpengaruh positif, artinya jika tarif pajak naik maka struktur modal perusahaan akan meningkat, dan selama keuntungan penghematan pajak lebih besar dari pada biaya modal maka penggunaan hutang masih dapat ditingkatkan, tetapi jika keuntungan penghematan modal lebih kecil dari penghematan pajak potensial untuk wasiat. Menurut (Birgham & Houston, 2011), salah satu alasan utama penggunaan hutang adalah karena bunga merupakan pengurang pajak, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya efektif hutang, semakin besar laba perusahaan, semakin tinggi tarif pajak perusahaan yang digunakan, dan semakin besar keuntungan pajak yang akan diperoleh perusahaan dengan mengurangi biaya bunga atas hutang. Myers & Maljuf, 1984), menyatakan bahwa perusahaan dengan non-debt tax shield yang tinggi akan mengurangi tingkat hutang perusahaan jika laba perusahaan meningkat.

Setelah melihat penjelasan di atas bahwa ketiga faktor tersebut diduga memiliki pengaruh secara parsial, maka perlu diajukan hipotesis secara bersamaan.

METODELOGI PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Populasi dan Sampel

Analisis Data & Operasionalisasi Variabel

Koefisien regresi ETR cukup besar bertanda negatif, sehingga jika terjadi kenaikan ETR akan menurunkan nilai DER sebesar 0,083722. Koefisien regresi CR sebesar -0,038763 yang berarti negatif sehingga jika terjadi peningkatan CR akan menurunkan nilai DER sebesar 0,038763. Koefisien regresi NDTS adalah -1.452648 yang berarti negatif sehingga jika terjadi peningkatan NDTS akan menurunkan nilai DER sebesar 1.452648.

Uji signifikansi regresi parsial dapat dilihat dari hasil uji signifikansi dan uji t pada Tabel 4.5. Koefisien regresi ETR sebesar -0.083722 dengan t-stat lt;. Berdasarkan hal di atas maka H1 ditolak dan variabel Effective Tax Rate (ETR) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Capital Structure Variable (DER) secara parsial. Uji signifikansi regresi parsial dapat dilihat dari hasil uji signifikansi dan uji t pada Tabel 4.5 dengan koefisien regresi CR sebesar -0,038763 dengan t-stat lt; t-tabel = 2,039 dan probabilitas signifikansi 0,0168 < 0,05, maka pengaruh CR terhadap DER adalah negatif dan signifikan.

Uji signifikansi regresi parsial dapat dilihat dari hasil uji signifikan dan uji t pada Tabel 4.5 dengan nilai koefisien regresi NDTS sebesar -1,452648 dengan t-stat lt; t-tabel = 2,039 dan probabilitas signifikan 0,0036 < 0,05, maka pengaruh NDTS terhadap DER adalah negatif dan signifikan. Uji signifikansi regresi berganda dapat dilihat dari hasil uji signifikansi dan uji F pada Tabel 4.5 bahwa nilai Fstatistik diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,00000 lebih kecil dari 0,05 dan hasil perhitungan uji F diperoleh Fhitung sebesar 46,61580. Artinya F Hitung > F Tabel atau sama dengan 46.61580 > 2.91 dan probabilitas 0.00000 < 0.05 H1 diterima yaitu variabel Effective Tax Norte (ETR), Liquidity (CR), Non-Borth Tax Shield (NDTS) DER memberikan kontribusi sekaligus Struktur Modal.

Koefisien Determinasi Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R-squared sebesar 0,923517 atau Koefisien Determinasi sebesar 92,3517%. Artinya seluruh variabel independen Effective Tax Rate (ETR), Liquidity (CR), Non Debt Tax Shield (NDTS) mampu menjelaskan variasi variabel dependen Capital Structure (DER) sebesar 94,3762% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Hasil persamaan regresi untuk menguji pengaruh variabel independen Effective Tax Rate (ETR), Liquidity (CR), Non Debt Tax Shield (NDTS) terhadap variabel dependen Capital Structure (DER).

Dengan demikian, pengaruh tarif pajak efektif (ETR) terhadap struktur modal (DER) perusahaan adalah negatif dan tidak signifikan. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti selanjutnya yang ingin meneliti variabel yang mempengaruhi struktur modal sebaiknya memperbanyak jumlah variabel bebas yang digunakan agar variabel lain yang mempengaruhi struktur modal dapat diketahui dengan periode pengamatan yang lebih lama dan lebih baru. Pengaruh size, leverage, profitabilitas, komite audit, komisaris independen dan investor konstitusional terhadap tarif pajak efektif (ETR).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Dari hasil pengujian di atas diketahui bahwa: Nilai rata-rata DER adalah 0,500067 dan nilai standar deviasi DER adalah 0,212584. Artinya trend variabel adalah rata-rata karena rata-rata lebih besar dari standar deviasi.

Uji Asumsi Klasik

Uji Regresi Linear Berganda

Nilai konstanta adalah 1.033226 yang berarti jika nilai ETR, CR dan NDTS memiliki nilai yang sama maka pengaruhnya terhadap DER akan memiliki nilai 1.033226.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hal di atas maka H2 diterima dan berarti koefisien regresi Variabel Likuiditas (CR) secara parsial berpengaruh terhadap Variabel Struktur Modal (DER). Berdasarkan hal di atas maka H3 diterima, Non Debt Tax Shield (NDTS) secara parsial berpengaruh terhadap Capital Structure Variable (DER) terhadap pertumbuhan laba.

Analisis dan Pembahasan

Hal ini dikarenakan nilai Non Debt Tax Shield (NDTS) menurun, Capital Structure (DER) Perseroan akan meningkat.

KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI

Simpulan

Saran

Implikasi

Gambar

Gambar 2.1 .   Kerangka Pemikiran Effective Tax Rate , Likuiditas, dan Non-Debt Tax  Shield terhadap  Struktur Modal
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan ( financial structure ). Struktur keuangan adalah perbandingan atau imbangan hutang jangka pendek ditambah hutang jangka