I. Pendahuluan
Rencana konstruksi bangunan Rumah Tinggal ini terdiri dari 2 lantai. Perumahan ini type 73 m2 , dimana diperuntukkan untuk Rumah Tinggal
Bangunan Rumah Tinggal ini berada dilokasi Jalan Halim Perdana Kusuma, Koordinat Lintang - 7° 2'27.63"S Bujur 112°45'46.07"E.
II. Konsep Perencanaan Struktur
II.1. Sistem Pondasi
Jenis pondasi yang digunakan sesuai dengan data tanah dan kondisi lingkungan, hasil penyelidikan tanah adalah tipe pondasi dangkal, yaitu pondasi strouss dan Pondasi Batu Gunung / Batu Karang ).
II.2. Sistem Struktur Atas
Seluruh struktur atas menggunakan struktur Baja Ringan . II.3. Parameter Perencanaan Dasar
II.3.1. Peraturan-peraturan standar yang digunakan
1. SNI 1727:2020 tentang Peraturan Beban desain Minimum dan kriteria terkait untuk bangunan Gedung dan struktur lainnya
2. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk struktur bangunan Gedung dan non Gedung
3. SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk bangunan gedung 4. Code/Standard/Normalisasi International yang relevan.
II.3.2. Bahan (Material)
a. Beton
Beton yang digunakan adalah ready mix / Site Mix dengan kualitas K-225 b. Besi Tulangan
Menggunakan jenis tulangan baja <13 menggunakan BJTP 280 c. Baja Ringan
Baja Ringan yang digunakan adalah baja yang memiliki mutu 550 MPa dengan memiliki SNI BjLAS 4096: 2007/ 2019
d. Baut
Untuk sambungan struktur baja ringan digunakan baut SDS
II.3.3. Beban
a. Beban Mati
Beban mati pada struktur bangunan ditentukan dengan menggunakan berat jenis bahan bangunan dengan berdasarkan Peraturan Perencanaan Pembebanan menurut SNI 1727 : 2020 dan unsur-unsur yang diketahui seperti pada denah arsitektur dan struktur.
Beban-beban yang diakibatkan oleh gravitasi yang bersifat permanen dalam hal
ini berat sendiri struktur.
Beban mati yang diperhitungkan adalah:
Beton = 2400 kg/m
3.
Pasangan Bata Ringan = 60 kg/m2 Penutup Atap Genteng Beton = 50 Kg/m2
b. Beban Hidup
Beban hidup yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : Beban hidup = 250 kg (Rumah Tinggal)
c. Beban Angin
Beban Angin yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : Beban Angin = 25 Kg/m2 ( Jauh dari Pantai )
d. Beban Gempa
Beban Gempa berdasarkan Respon Sprektrum pada Kecamatan Bangkalan
sesuai dengan Peta Gempa
II.4. Idealisasi Struktur
II.4.1. Umum
a. Bangunan diidealisasikan dalam analisa sebagai rangka terbuka (open frame), terdiri atas balok, kolom, Plat dan dinding
b. Dipergunakan program Analisa struktur SAP2000 Versi 22 c. Sistem Pemikul Momen Khusus
II.4.2. Beban-beban Vertikal
a. Beban hidup dapat direduksi sesuai peraturan sebelum dikombinasikan dengan beban mati penuh.
II.5. Perhitungan Struktur Bangunan
II.5.1. Umum
Analisa pengaruh beban vertikal ditinjau dalam model struktur tiga dimensi.
II.5.2 Analisa Beban Vertikal
a. Beban terbagi merata pada komponen struktur sesuai dengan ketentuan yang diuraikan diatas.
b. Beban terbagi merata ini didistribusikan ke balok-balok berdasarkan teori “yields
line”, sedangkan beban yang langsung bekerja pada balok diterima langsungoleh balok.
II.5.3 Analisis Penulangan Struktur Bangunan
Penulangan unsur-unsur utama struktur bangunan seperti balok dan kolom mempergunakan prinsip daktilitas terbatas, sesuai dengan Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang . Untuk penulangan balok pengikat, juga diperhitungkan pengaruh/besaran diferensial setlement.
III. Perencanaan Struktur Utama
III.1. Letak Perletakan Jepit Pada Dasar Gedung
Struktur utama gedung ini didukung oleh pondasi sebagai struktur jepit. Titik-titik jepit tersebut terletak disetiap kaki kolom dianggap terjepit pada level pondasi.
III.2. Model Struktur
III.2.1. Analisis Struktur
Data masukan yang diperlukan untuk program
SAP2000dan
spread sheet Ms.Excell adalah properties penampang, material dan geometri dari struktur. Kondisi-
kondisi pembebanan juga diperlukan sebagai data masukan.
Seluruh beban-beban yang diterapkan pada struktur di bagi dalam beberapa kondisi
beban (load condition) dan pada akhir analisis kondisi beban-beban tersebut
dikombinasikan.
III.2.2. Penulangan
1. Balok
Penulangan lentur balok dihitung secara manual berdasarkan hasil/ output program SAP2000. Gaya geser dari balok dengan daktilitas terbatas dihitung menurut persamaan berikut :
Vu, b = 1.05 (V
D,b+ V
L,b  4.0/K VE,b) dimana :
V
D,b= gaya geser balok akibat beban mati terfaktor V
L,b= gaya geser balik akibat beban hidup terfaktor V
E,b= gaya geser balok akibat beban gempa terfaktor K = faktor jenis struktur (K > 2)
2.
KolomPenulangan longitudinal dan geser dari kolom juga dilakukan dengan bantuan program Ms. Excell dari Ms. Excell adalah jumlah luas tulangan untuk kolom yang dibutuhkan. Perhitungan tulangan untuk kolom ini juga didasarkan pada teori daktilitas terbatas. Momen lentur yang digunakan untuk mencari jumlah tulangan dihitung menurut persamaan dibawah ini : M
u, k= 1.05 (M
D, k+ M
L,k  wdN
E, k)
dimana :
M
D, k= Momen balok akibat beban mati terfaktor M
L,
k= Momen balok akibat beban hidup terfaktor N
E, k= gaya aksial balok akibat beban gempa terfaktor w
d= faktor pembebanan dinamis
IV. Pondasi
IV.1. Tipe Pondasi
Sesuai dengan data-data tanah, kondisi lingkungan dan
engineering judgement, tipepondasi yang dipilih untuk struktur utama adalah pondasi Bor Strouss
IV.2. Perhitungan Daya Dukung
Daya dukung tanah diasumsikan berdasarkan tabel dan data sondir.
PEMODELAN STRUKTUR DAN PEMBEBANAN
I. Pemodelan Struktur
Struktur Bangunan Rumah Tinggal 2 Lantai, dimodelkan sebagai Struktur Open frame.
Dimana struktur terdiri atas rangka yang tersusun atas balok dan kolom yang menyangga beban dinding, angin dan beban dari atap.
Gambar 1 – Perspektif Struktur 3 Dimensi
I.1. Pemodelan Balok Struktur
Balok struktur dimodelkan dengan elemen frame biasa dengan dimensi dan material sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
Adapun secara umum balok terdiri atas 2 macam yaitu:
1. Sloof Tipe S1 dengan dimensi 15 x 40 2. Sloof Tipe S2 dengan dimensi 15 x 30 cm
3. Balok Lantai 2 Type B1 dengan Dimensi 20 x 40 cm
4. Balok Lantai 2 Type B2 dengan Dimensi 15 x 25 cm
5. Balok Ring Dengan Dimensi 12 x 15
I.2. Pemodelan Kolom Struktur
Kolom struktur dimodelkan dengan elemen frame biasa dengan dimensi dan material sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
Adapun frame section kolom tersebut berdimensi utama:
1. Kolom K1 dengan dimensi 15 cm x 30 cm
2. Kolom K2 dengan Dimensi 12 x 20 cm
I.3. Pemodelan Atap Baja Ringan
Rangka Atap dimodelkan dengan Struktur Rangka Batang ( Truss) sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
Adapun frame section dari profil Baja Ringan sebagai brikut :
Gambar – Frame Section Profil Rangka Utama
II. Pemodelan Pembebanan
PROFIL KUDA-KUDA BAJA RINGAN
Jarak antar kuda-kuda = 0.8 m
Bentang kuda-kuda = 4.00 m
Sudut kemiringan bagian bawah = 35o
Atap = Genteng Beton
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Tekanan angin = 25 kg/m2 ( Jauh Dari Pantai )
PEMBEBANAN Beban Rangka Atap
- Berat penutup atap = 50 x 0.8 = kg/m
kg/m
Lain-lain 10 % = kg/m
DL = kg/m
- Berat air hujan = 0.001 x 1000 x 0.8 = kg/m
- Beban pekerja = 100 /( 4/cos35) = kg/m
LL = kg/m
Beban angin bagian bawah : - Beban angin tekan
W = (0.02x35-0.4) x 0.8 x 25 = kg/m
- Beban angin hisap
W = 0.4 x 0.8 x 25 = kg/m
- Beban dinding tekan
W = 0.9 x 0.8 x 25 = kg/m
- Beban dinding hisap
W = 0.4 x 0.8 x 25 = kg/m
Berat sendiri kuda-kuda akan dihitung otomatis oleh program SAP-2000
Selanjutnya untuk mencari gaya-gaya dalam dari rangka batang, digunakan program SAP2000 20.48
21.28
6.0 8.0 18.0
8.0 40.00
40.00
4.00
44.00
0.80
II.1. Pemodelan Beban Mati
Beban dinding merupakan beban mati yang tetap , dimana didistribusikan secara merata pada balok sloof atau balok yang ditumpu.
Beban Dinding Bata Ringan (600Kg/m3) = 60 kg /m2 Beban Merata pada dinding Elev 0 -+ 3.7 m = 60 x 3.75 m
= 225 kg/ m’
Beban Merata pada dinding Elev + 3.7 – 7.5 m = 60 x 3.75 m
= 225 kg/ m’
II.2. Pemodelan Beban Hidup
Beban Hidup pada area Lantai 2
II.3. Pemodelan Beban Angin
II.4. Beban Rangka Atap , Plafon dan Penutup Atap
Beban Atap merupakan beban mati yang tetap yang didistrubusikan pada balok ring atap Berat Baja Ringan = 9 Kg/m2
Berat Penutup Atap = 50 Kg/m2 Berat Plafon + Penggantung = 11 Kg .m2
= 70 Kg/m2 x 1.4 m
= 98 Kg/m
II.5. Beban Gempa
0.392 D
8.0 3 5.5
I g R Data Seismic :
▪ Lokasi Bangunan = Bangkalan , Kab. Bangkalan
▪ Kelas Situs = D (Tanah Sedang)
▪ Jenis Bangunan = Rumah Tinggal
▪ Kategori Resiko = II (tabel 3 SNI 1726 : 2019)
▪ Faktor Keutamaan = 1 (tabel 4 SNI 1726 : 2019)
▪ Ss = 0.582 g website : rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/ atau (Gambar 15 SNI 1726 : 2019)
▪ S1 = 0.2643 g website : rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/ atau (Gambar 16 SNI 1726 : 2019)
▪ TL (Periode transisi jangka panjang) = 20 detik website : rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/ atau (Gambar 20 SNI 1726 : 2019)
▪ T (Periode Fundamental) = 0.140 detik
▪ Koefisien Situs Fa = 1.0000 g (tabel 6 SNI 1726 : 2019)
▪ Koefisien Situs Fv = 1.7000 g (tabel 7 SNI 1726 : 2019)
▪
SMS (Ss x Fa) = 0.5820 g
▪
SM1 (S1 x Fv) = 0.4493 g
▪
SDS (2/3 SMS) = 0.3880 g
▪ SD1 (2/3 SM1)
▪ KDS (Kategori Desain Seismic
=
=
g (tabel 8 & 9 SNI 1726 : 2019)
▪ R (Faktor reduksi gempa = (tabel 12 SNI 1726 : 2019)
▪ Faktor kuat lebih, Ω = (tabel 12 SNI 1726 : 2019)
▪ Faktor pembesaran defleksi, Cd = (tabel 12 SNI 1726 : 2019)
Perhitungan Skala gempa
SF= 1
I = Faktor keutamaan g = Gravitasi R = Faktor reduksi gempa
9.81 = 1.23
8.0
III. Output Hasil Analisis
III.1. Output Steel Ratio
Berdasarkan gambar Ratio dan table ratio Tegangan, bahwa ratio yang terjadi < 1, dan penampang aman.
TABLE: Cold Formed Design 1 - Summary Data - AISI-ASD96
Frame DesignSect DesignType Status Ratio RatioType Combo Location ErrMsg WarnMsg
Text Text Text Text Unitless Text Text m Text Text
4 C75.0.75 Brace No Messages 0.878558 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 5 C75.0.75 Brace No Messages 0.878558 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 6 C75.0.75 Beam No Messages 0.417153 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 7 C75.0.75 Beam No Messages 0.059778 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 8 C75.0.75 Beam No Messages 0.031515 PMM COMB4 0 No Messages No Messages 9 C75.0.75 Beam No Messages 0.059778 PMM COMB2 0.8 No Messages No Messages 10 C75.0.75 Beam No Messages 0.417153 PMM COMB2 0.8 No Messages No Messages 11 C75.0.75 Brace No Messages 0.649442 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 12 C75.0.75 Brace No Messages 0.259306 PMM COMB2 0.40689 No Messages No Messages 13 C75.0.75 Brace No Messages 0.258718 PMM COMB2 0.81377 No Messages No Messages 14 C75.0.75 Brace No Messages 0.258718 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 15 C75.0.75 Brace No Messages 0.259306 PMM COMB2 0.40689 No Messages No Messages 16 C75.0.75 Brace No Messages 0.649442 PMM COMB2 0.81377 No Messages No Messages 17 C75.0.75 Brace No Messages 0.037366 PMM COMB4 0 No Messages No Messages 18 C75.0.75 Brace No Messages 0.031907 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 19 C75.0.75 Brace No Messages 0.100885 PMM COMB2 0.97068 No Messages No Messages 20 C75.0.75 Brace No Messages 0.050885 PMM COMB2 1.07497 No Messages No Messages 21 C75.0.75 Brace No Messages 0.118102 PMM COMB2 0.48534 No Messages No Messages 22 C75.0.75 Brace No Messages 0.100885 PMM COMB2 0.97068 No Messages No Messages 23 C75.0.75 Brace No Messages 0.050885 PMM COMB2 1.07497 No Messages No Messages 24 C75.0.75 Brace No Messages 0.118102 PMM COMB2 0.48534 No Messages No Messages
Berdasarkan gambar Ratio dan table ratio Tegangan, bahwa ratio yang terjadi < 1, dan penampang aman.
TABLE: Cold Formed Design 1 - Summary Data - AISI-ASD96
Frame DesignSect DesignType Status Ratio RatioType Combo Location ErrMsg WarnMsg
Text Text Text Text Unitless Text Text m Text Text
1 C75.0.75 Column No Messages 0.123447 PMM COMB2 1.75 No Messages No Messages 2 C75.0.75 Beam No Messages 0.049312 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 3 C75.0.75 Beam No Messages 0.025753 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 4 C75.0.75 Beam No Messages 0.075726 PMM COMB2 0.83333 No Messages No Messages 5 C75.0.75 Brace No Messages 0.106167 PMM COMB2 0.76291 No Messages No Messages 6 C75.0.75 Brace No Messages 0.152598 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 7 C75.0.75 Brace No Messages 0.208818 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 8 C75.0.75 Brace No Messages 0.234318 PMM COMB2 0.38145 No Messages No Messages 9 C75.0.75 Brace No Messages 0.221394 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 10 C75.0.75 Brace No Messages 0.037101 PMM COMB2 1.32893 No Messages No Messages 11 C75.0.75 Brace No Messages 0.115741 PMM COMB2 0 No Messages No Messages 12 C75.0.75 Brace No Messages 0.029444 PMM COMB2 0.48457 No Messages No Messages 13 C75.0.75 Brace No Messages 0.064667 PMM COMB2 0 No Messages No Messages
III.2. Perhitungan Sloof
PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK SLOOF -S1
Penulangan Balok Bentang m
Data-Data: Data dari analisa sap 2000
Mu Negatif tp. Luar = KNm Elemen 123
Mu Pos.lapangan = KNm Elemen 123
Vu = KN Elemen 123
Reaksi Perletakan = KN
Panjang Batang = m
qu = KN/m
h = mm
bw = mm
d = h - 30 = mm
f'c = Mpa
fy = Mpa (ut. Lentur)
fy = Mpa (ut. Geser)
f =
f =
b =
Asumsi Tulanggan Sengkang = 8 mm
Perhitungan Tulangan Pokok a. Penulangan Tumpuan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= MPa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x 18.7
+
=
< r perlu < r mak
< <
= 0.005
fy 280
r min
0.005 0.00088 0.02464
600
280 600 280
0.02464
r min = 1.4 = 1.4
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 x
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.243
280 0.85 18.675
0.00088
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
370 0.243
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 3.994
0.8 150
280
0.8 untuk lentur
0.75 untuk geser
0.85 (f,c<30 Mpa) 5.1953333
400 150
370 18.675
280
3 3.994
1.997 7.793 7.793 3
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 13 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 3
= mm2
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 25 - 2 x 8 - 3 x 13
3 - 1
= mm Digunakan Tulangan rangkap
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - - x
= - 25 - 8 - 13 - x -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt
x
= >> ……. Oke
<< ……. Oke 4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.negatif tumpuan luar
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy
= x 10 -6
= KNm
Mt = f Mn
= x
= KNm >> Mu ……….. Oke
0.8 35.449 28.3588
342 - 46.802
2 35448504.58
35.44850458 46.802
d - a/2
= 397.995 x 280
r mak
= 397.995 280
0.85 18.675 150
341.500
= 397.995
150 341.500
0.00777 rper lu
22.500
25 0.5
400 25.0 0.5 0
batang 132.665
132.665 397.995
150
2 = 132.665 mm2
= 277.5
= 2.09 3
d2
= x 3.14 x 13
0.00500 150 370
277.5
1 f 13 As1 = p
b. Penulangan Lapangan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= Mpa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x
+
=
Dipakai rasio penulangan =
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 13 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 3
= mm2
batang 132.665
132.665 397.995
2 = 132.665 mm2
= 277.5 = 2.09 Dipakai 3
p d2
= x 3.14 x 13
277.5
1 f 13 As1 =
0.005
fy 280
0.005
0.00500 150 370
r min = 1.4 = 1.4 =
x 600
280 600 280
0.02464
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 18.675
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.122
280 0.85 18.675
0.00044
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
370 0.122
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 1.997
0.8 150
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris n = 3 s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 20 - 2 x 8 - 3 x 13
3 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 8 - 13 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt x
= >> ……. Oke
4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.positif lapangan
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
= x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy x
= x 10 -6
= Mt = f Mn
= x
= KNm
2. Perhitungan Tulangan Geser
= 1/6 f'c x bw x d
= x x x
= x 10-3
= KN
1/2 f Vc = x x
= KN
Karena > Vu tidak perlu sengkang b.
Vs perlu = Vu / f - Vc
= KN
kemiringan garis diagram Vs = 5.19533 = 6.9271111 KN/m 0.75
= 7.793 - 36.8944
0.75 -26.5038
0.5 0.75 36.894448
13.8354 13.8354
Menghitung gaya geser yang disumbangkan oleh tulangan geser 'sengkang pada tempat dukungan balok ( Vs ).
0.167 18.675 150 342
36894.448 36.8944
0.8 37.566
30.0527 Mu ……….. Oke
a.'Perencanaan tulangan geser cukup hanya didasarkan pada gaya geser 'maksimum yang terjadi pada bentang balok tersebut '( pada dukungan balok ).
Vc
- 46.802
2 37565837.98
37.56583798
d - a/2
= 397.995 x 280 361
397.995 280
0.85 18.675 150
46.802 360.500
= 397.995
150 360.500
0.00736 rper lu
27.5
0.5 0
400 0.5 0 0
150
c.
Vs kritis = Vs perlu - d efektif x Vs permeter
= - x x 10-3
= KN
d.
e. 1/3 f'c x bw x d = 0.3 x x x
= x 10-3
= KN > Vs kritis sehingga spasi maksimum adalah nilai terkecil dari 1/2 d
1/2 d = x
= mm
1 f 8 As = 1/4 . p . D2
1 2
4
= mm2
3 Av x fy bw
3 x x
= mm
dari ketentuan diatas didapat jarak spasi sengkang = mm Dipasang Disepanjang balok
= 50.2655 280
150 281.487
150
3.142 x 8
50.2655 f. S mak =
0.50 342
170.75
= x
18.7 150 342
73788.89684 73.7889
Menghitung gaya geser yang disumbangkan sengkang pada daerah kritis adalah sama dengan tinggi efektif ( d
efektif ) diukur dari titik pusat tumpuan.
-26.5038 341.50 6.9271111
-2.39211
Karena Vskritis bernilai negatif, maka balok direncanakan dengan 'tulangan geser minimum dengan spasi maksimum yang didapat dari 'ketentuan sebagai berikut, (diambil nilai terkecil)
PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK SLOOF -S2
Penulangan Balok Bentang m
Data-Data: Data dari analisa sap 2000
Mu Negatif tp. Luar = KNm Elemen 16
Mu Pos.lapangan = KNm Elemen 16
Vu = KN Elemen 16
Reaksi Perletakan = KN
Panjang Batang = m
qu = KN/m
h = mm
bw = mm
d = h - 30 = mm
f'c = Mpa
fy = Mpa (ut. Lentur)
fy = Mpa (ut. Geser)
f =
f =
b =
Asumsi Tulanggan Sengkang = 6 mm
Perhitungan Tulangan Pokok a. Penulangan Tumpuan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= MPa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x 18.7
+
=
< r perlu < r mak
< <
= 0.005
fy 280
r min
0.005 0.00063 0.02464
600
280 600 280
0.02464
r min = 1.4 = 1.4
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 x
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.174
280 0.85 18.675
0.00063
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
270 0.174
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 1.525
0.8 150
280
0.8 untuk lentur
0.75 untuk geser
0.85 (f,c<30 Mpa) 1.608
300 150
270 18.675
280
2 1.525
0.763 1.608 1.608 2
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 10 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 3
= mm2
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 25 - 2 x 6 - 3 x 10
3 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 6 - 10 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt
x
= >> ……. Oke
<< ……. Oke 4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.negatif tumpuan luar
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy
= x 10 -6
= KNm
Mt = f Mn
= x
= KNm >> Mu ……….. Oke
0.8 16.495 13.1961
264 - 27.694
2 16495104.67
16.49510467 27.694
d - a/2
= 235.5 x 280
r mak
= 235.5 280
0.85 18.675 150
264.000
= 235.5
150 264.000
0.00595 rper lu
29.000
0.5 0
300 0.5 0 0
batang 78.500
78.500 235.5
150
2 = 78.500 mm2
= 202.5
= 2.58 3
d2
= x 3.14 x 10
0.00500 150 270
202.5
1 f 10 As1 = p
b. Penulangan Lapangan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= Mpa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x
+
=
Dipakai rasio penulangan =
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 10 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 3
= mm2
batang 78.500
78.500 235.5
2 = 78.500 mm2
= 202.5 = 2.58 Dipakai 3
p d2
= x 3.14 x 10
202.5
1 f 10 As1 =
0.005
fy 280
0.005
0.00500 150 270
r min = 1.4 = 1.4 =
x 600
280 600 280
0.02464
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 18.675
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.087
280 0.85 18.675
0.00031
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
270 0.087
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 0.763
0.8 150
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris n = 3 s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 20 - 2 x 6 - 3 x 10
3 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 6 - 10 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt x
= >> ……. Oke
4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.positif lapangan
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
= x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy x
= x 10 -6
= Mt = f Mn
= x
= KNm
2. Perhitungan Tulangan Geser
= 1/6 f'c x bw x d
= x x x
= x 10-3
= KN
1/2 f Vc = x x
= KN
Karena > Vu tidak perlu sengkang
0.5 0.75 28.521623
10.6956 10.6956
0.167 18.675 150 264
28521.623 28.5216
0.8 16.495
13.1961 Mu ……….. Oke
a.'Perencanaan tulangan geser cukup hanya didasarkan pada gaya geser 'maksimum yang terjadi pada bentang balok tersebut '( pada dukungan balok ).
Vc
- 27.694
2 16495104.67
16.49510467
d - a/2
= 235.5 x 280 264
235.5 280
0.85 18.675 150
27.694 264.000
= 235.5
150 264.000
0.00595 rper lu
34
0.5 0
300 0.5 0 0
150
b.
Vs perlu = Vu / f - Vc
= KN
c.
Vs kritis = Vs perlu - d efektif x Vs permeter
= - x x 10-3
= KN
d.
e. 1/3 f'c x bw x d = 0.3 x x x
= x 10-3
= KN > Vs kritis sehingga spasi maksimum adalah nilai terkecil dari 1/2 d
1/2 d = x
= mm
1 f 6 As = 1/4 . p . D2
1 2
4
= mm2
3 Av x fy bw
3 x x
= mm
dari ketentuan diatas didapat jarak spasi sengkang = mm Dipasang Disepanjang balok
= 28.2743 280
150 158.336
150
3.142 x 6
28.2743 f. S mak =
0.50 264
132
= x
18.7 150 264
57043.24675 57.04325
Menghitung gaya geser yang disumbangkan sengkang pada daerah kritis adalah sama dengan tinggi efektif ( d
efektif ) diukur dari titik pusat tumpuan.
-26.3776 264.00 2.144
-0.59239
Karena Vskritis bernilai negatif, maka balok direncanakan dengan 'tulangan geser minimum dengan spasi maksimum yang didapat dari 'ketentuan sebagai berikut, (diambil nilai terkecil)
kemiringan garis diagram Vs = 1.608 = 2.144 KN/m 0.75
= 1.608 - 28.5216
0.75 -26.3776
Menghitung gaya geser yang disumbangkan oleh tulangan geser 'sengkang pada tempat dukungan balok ( Vs ).
PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK-B1
Penulangan Balok Bentang m
Data-Data: Data dari analisa sap 2000
Mu Negatif tp. Luar = KNm Elemen 73
Mu Pos.lapangan = KNm Elemen 73
Vu = KN Elemen 73
Reaksi Perletakan = KN
Panjang Batang = m
qu = KN/m
h = mm
bw = mm
d = h - 30 = mm
f'c = Mpa
fy = Mpa (ut. Lentur)
fy = Mpa (ut. Geser)
f =
f =
b =
Asumsi Tulanggan Sengkang = 8 mm
Perhitungan Tulangan Pokok a. Penulangan Tumpuan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= MPa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x 18.7
+
=
< r perlu < r mak
< <
= 0.005
fy 280
r min
0.005 0.00289 0.02464
600
280 600 280
0.02464
r min = 1.4 = 1.4
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 x
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.789
280 0.85 18.675
0.00289
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
370 0.789
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 17.272
0.8 200
280
0.8 untuk lentur
0.75 untuk geser
0.85 (f,c<30 Mpa) 16.303846
400 200
370 18.675
280
5 17.272
8.636 21.195 21.195 2.6
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 13 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 3
= mm2
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 25 - 2 x 8 - 3 x 13
3 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 8 - 13 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt
x
= >> ……. Oke
<< ……. Oke 4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.negatif tumpuan luar
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy
= x 10 -6
= KNm
Mt = f Mn
= x
= KNm >> Mu ……….. Oke
0.8 38.218 30.5742
361 - 35.102
2 38217782.31
38.21778231 35.102
d - a/2
= 397.995 x 280
r mak
= 397.995 280
0.85 18.675 200
360.500
= 397.995
200 360.500
0.00552 rper lu 47.500
0.5 0
400 0.5 0 0
batang 132.665
132.665 397.995
200
2 = 132.665 mm2
= 370
= 2.79 3
d2
= x 3.14 x 13
0.00500 200 370
370
1 f 13 As1 = p
b. Penulangan Lapangan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= Mpa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x
+
=
Dipakai rasio penulangan =
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 13 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 3
= mm2
batang 132.665
132.665 397.995
2 = 132.665 mm2
= 370 = 2.79 Dipakai 3
p d2
= x 3.14 x 13
370
1 f 13 As1 =
0.005
fy 280
0.005
0.00500 200 370
r min = 1.4 = 1.4 =
x 600
280 600 280
0.02464
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 18.675
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.394
280 0.85 18.675
0.00143
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
370 0.394
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 8.636
0.8 200
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris n = 3 s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 20 - 2 x 8 - 3 x 13
3 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 8 - 13 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt x
= >> ……. Oke
4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.positif lapangan
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
= x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy x
= x 10 -6
= Mt = f Mn
= x
= KNm
2. Perhitungan Tulangan Geser
= 1/6 f'c x bw x d
= x x x
= x 10-3
= KN
1/2 f Vc = x x
= KN
Karena < Vu maka diperlukan sengkang b.
Vs perlu = Vu / f - Vc
= KN
kemiringan garis diagram Vs = 16.3038 = 21.738462 KN/m 0.75
= 21.195 - 51.9295
0.75 -23.6695
0.5 0.75 51.929521
19.4736 19.4736
Menghitung gaya geser yang disumbangkan oleh tulangan geser 'sengkang pada tempat dukungan balok ( Vs ).
0.167 18.675 200 361
51929.521 51.9295
0.8 38.218
30.5742 Mu ……….. Oke
a.'Perencanaan tulangan geser cukup hanya didasarkan pada gaya geser 'maksimum yang terjadi pada bentang balok tersebut '( pada dukungan balok ).
Vc
- 35.102
2 38217782.31
38.21778231
d - a/2
= 397.995 x 280 361
397.995 280
0.85 18.675 200
35.102 360.500
= 397.995
200 360.500
0.00552 rper lu
52.5
0.5 0
400 0.5 0 0
200
c.
Vs kritis = Vs perlu - d efektif x Vs permeter
= - x x 10-3
= KN
d.
e. 1/3 f'c x bw x d = 0.3 x x x
= x 10-3
= KN > Vs kritis sehingga spasi maksimum adalah nilai terkecil dari 1/2 d
1/2 d = x
= mm
1 f 8 As = 1/4 . p . D2
1 2
4
= mm2
3 Av x fy bw
3 x x
= mm
dari ketentuan diatas didapat jarak spasi sengkang = mm Dipasang Disepanjang balok
= 50.2655 280
200 211.115
150
3.142 x 8
50.2655 f. S mak =
0.50 361
180.25
= x
18.7 200 361
103859.0427 103.859
Menghitung gaya geser yang disumbangkan sengkang pada daerah kritis adalah sama dengan tinggi efektif ( d
efektif ) diukur dari titik pusat tumpuan.
-23.6695 360.50 21.738462
-7.86038
Karena Vskritis bernilai negatif, maka balok direncanakan dengan 'tulangan geser minimum dengan spasi maksimum yang didapat dari 'ketentuan sebagai berikut, (diambil nilai terkecil)
PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK-B2
Penulangan Balok Bentang m
Data-Data: Data dari analisa sap 2000
Mu Negatif tp. Luar = KNm Elemen 129
Mu Pos.lapangan = KNm Elemen 129
Vu = KN Elemen 129
Reaksi Perletakan = KN
Panjang Batang = m
qu = KN/m
h = mm
bw = mm
d = h - 30 = mm
f'c = Mpa
fy = Mpa (ut. Lentur)
fy = Mpa (ut. Geser)
f =
f =
b =
Asumsi Tulanggan Sengkang = 8 mm
Perhitungan Tulangan Pokok a. Penulangan Tumpuan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= MPa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x 18.7
+
=
< r perlu < r mak
< <
= 0.005
fy 280
r min
0.005 0.00194 0.02464
600
280 600 280
0.02464
r min = 1.4 = 1.4
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 x
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.535
280 0.85 18.675
0.00194
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
220 0.535
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 3.105
0.8 150
280
0.8 untuk lentur
0.75 untuk geser
0.85 (f,c<30 Mpa) 5.1623077
250 150
220 18.675
280
3 3.105
1.553 6.711 6.711 2.6
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 13 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 2
= mm2
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 25 - 2 x 8 - 2 x 13
2 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 8 - 13 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt
x
= >> ……. Oke
<< ……. Oke 4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.negatif tumpuan luar
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy
= x 10 -6
= KNm
Mt = f Mn
= x
= KNm >> Mu ……….. Oke
0.8 14.480 11.5836
211 - 31.201
2 14479538.06
14.47953806 31.201
d - a/2
= 265.33 x 280
r mak
= 265.33 280
0.85 18.675 150
210.500
= 265.33
150 210.500
0.0084 rper lu
58.000
0.5 0
250 0.5 0 0
batang 132.665
132.665 265.33
150
2 = 132.665 mm2
= 165
= 1.24 2
d2
= x 3.14 x 13
0.00500 150 220
165
1 f 13 As1 = p
b. Penulangan Lapangan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= Mpa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x
+
=
Dipakai rasio penulangan =
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 13 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 2
= mm2
batang 132.665
132.665 265.33
2 = 132.665 mm2
= 165 = 1.24 Dipakai 2
p d2
= x 3.14 x 13
165
1 f 13 As1 =
0.005
fy 280
0.005
0.00500 150 220
r min = 1.4 = 1.4 =
x 600
280 600 280
0.02464
x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 18.675
= 0.75 x b x 0.85 x f'c
0.267
280 0.85 18.675
0.00096
r mak 0.75
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 -
220 0.267
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
Mu
K = 1.553
0.8 150
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris n = 2 s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 20 - 2 x 8 - 2 x 13
2 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 8 - 13 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x dakt x
= >> ……. Oke
4. Kontrol momen tersedia (Mt)
a. Kontrol momen tersedia terhadap Mu.positif lapangan
a = Asakt x fy / 0.85 f'c x bw
= x
x x
= mm
Mn = Asakt x fy x
= x 10 -6
= Mt = f Mn
= x
= KNm
2. Perhitungan Tulangan Geser
= 1/6 f'c x bw x d
= x x x
= x 10-3
= KN
1/2 f Vc = x x
= KN
Karena > Vu tidak perlu sengkang b.
Vs perlu = Vu / f - Vc
= KN
kemiringan garis diagram Vs = 5.16231 = 6.8830769 KN/m 0.75
= 6.711 - 22.7417
0.75 -13.7937
0.5 0.75 22.741673
8.52813 8.52813
Menghitung gaya geser yang disumbangkan oleh tulangan geser 'sengkang pada tempat dukungan balok ( Vs ).
0.167 18.675 150 211
22741.673 22.7417
0.8 14.480
11.5836 Mu ……….. Oke
a.'Perencanaan tulangan geser cukup hanya didasarkan pada gaya geser 'maksimum yang terjadi pada bentang balok tersebut '( pada dukungan balok ).
Vc
- 31.201
2 14479538.06
14.47953806
d - a/2
= 265.33 x 280 211
265.33 280
0.85 18.675 150
31.201 210.500
= 265.33
150 210.500
0.0084 rper lu
68
0.5 0
250 0.5 0 0
150
c.
Vs kritis = Vs perlu - d efektif x Vs permeter
= - x x 10-3
= KN
d.
e. 1/3 f'c x bw x d = 0.3 x x x
= x 10-3
= KN > Vs kritis sehingga spasi maksimum adalah nilai terkecil dari 1/2 d
1/2 d = x
= mm
1 f 8 As = 1/4 . p . D2
1 2
4
= mm2
3 Av x fy bw
3 x x
= mm
dari ketentuan diatas didapat jarak spasi sengkang = mm Dipasang Disepanjang balok
= 50.2655 280
150 281.487
150
3.142 x 8
50.2655 f. S mak =
0.50 211
105.25
= x
18.7 150 211
45483.34637 45.48335
Menghitung gaya geser yang disumbangkan sengkang pada daerah kritis adalah sama dengan tinggi efektif ( d
efektif ) diukur dari titik pusat tumpuan.
-13.7937 210.50 6.8830769
-1.46268
Karena Vskritis bernilai negatif, maka balok direncanakan dengan 'tulangan geser minimum dengan spasi maksimum yang didapat dari 'ketentuan sebagai berikut, (diambil nilai terkecil)
I.1. Perhitungan Kolom
PENULANGAN KOLOM K1 (30x15)
Dari hasil out-put SAP diperoleh
P = kg
M = kg.m
panjang tekuk = cm
b = cm
ht = cm
M 3.80
P
1 15
30 30
eo = eo1 + eo2 = 4.30 cm eo 4.30
ht 15
dari tabel PBI'71 10.6.2 , untuk baja keras ---> C2 =
C1 = 1 2
e1 = C1 C2 ( lk / 100.ht )2 . ht
= 1 ( / )2
= cm
e2 = 0.15 ht = cm
eu = eo + e1 + e2
= + + = cm
eau = eu + ( 1/2 ht )
= + 7.5
= cm
P . eau = x = kg.cm
= kg.m
3,631.87
137.85
375 30
15
eo1 = = 137.85
= 0.04 = cm
3,631.87
eo2 = ht = = 0.5 cm
= = 0.2864 cm
7.45
7.446 375 100 15 15 6.981
2.25
4.30
6.981 2.25 13.53
13.53
21.03
3,631.87
21.03 76,364.26 763.64
Pembesian kolom :
- lebar kolom = mm
- beton decking = mm
- tebal efektif d = mm
- Mutu beton fc' = Mpa
- Mutu baja fy = MPa
m = fc / (0,85 .fy)
= 280 / (0.85 . 18.675) =
Rn = M / (f b d2)
= 7,636,426/(0.85.150.130,130) =
r = (1/m) * (1 - ( 1 - ((2 Rn m)/fy)) )
= (1/17.64)*(1- ( 1 - ((2 . 3.544.17.64)/280)))
=
Aperlu = r .b .d = = mm2
Dipasang tulangan 8 d - 19 (A6 D act = 13 ( Aact = mm2) > 283.05 OK Pembesian begel :
Dsengkang - mm
S1 = 48x8 = mm
S2 = 16x13 = mm
S3 = mm
Smin mm
6D13 d8 - 150
150
20 130 18.675
280
17.64
3.544
0.01452
0.01452
150 130 283.05 796
150
300
d8 150
384 208
150
150
PENULANGAN KOLOM (12x20)
Dari hasil out-put SAP diperoleh
P = kg
M = kg.m
panjang tekuk = cm
b = cm
ht = cm
M 15.64
P
1 20
30 30
eo = eo1 + eo2 = 16.30 cm eo 16.30
ht 20
dari tabel PBI'71 10.6.2 , untuk baja keras ---> C2 =
C1 = 1 2
e1 = C1 C2 ( lk / 100.ht )2 . ht
= 1 ( / )2
= cm
e2 = 0.15 ht = cm
eu = eo + e1 + e2
= + + = cm
eau = eu + ( 1/2 ht )
= + 10.0
= cm
P . eau = x = kg.cm
= kg.m
933.62
146.00
375 12
20
eo1 = = 146.00
= 0.16 = cm
933.62
eo2 = ht = = 0.6667 cm
= = 0.8152 cm
7.67
7.672 375 100 20 20 5.394
3.00
16.30
5.394 3 24.70
24.70
34.70
933.62
34.70 32,395.89 323.96
Pembesian kolom :
- lebar kolom = mm
- beton decking = mm
- tebal efektif d = mm
- Mutu beton fc' = Mpa
- Mutu baja fy = MPa
m = fc / (0,85 .fy)
= 280 / (0.85 . 18.675) =
Rn = M / (f b d2)
= 3,239,589/(0.85.200.180,180) =
r = (1/m) * (1 - ( 1 - ((2 Rn m)/fy)) )
= (1/17.64)*(1- ( 1 - ((2 . 0.588.17.64)/280)))
=
Aperlu = r .b .d = = mm2
Dipasang tulangan 8 d - 19 (A4 D act = 12 ( Aact = mm2) > 77.08 OK Pembesian begel :
Dsengkang - mm
S1 = 48x8 = mm
S2 = 16x12 = mm
S3 = mm
Smin mm
4D12 d8 - 120
200
20 180 18.675
280
17.64
0.588
0.00214
0.00214
200 180 77.08 452
200
120
d8 120
384 192
120
120
PENULANGAN PLAT TYPE LT.2 (2 X 3 M)
Data - data
tebal plat 0.12 m beban penggantung 18 kg/m2
tebal spesi 3 cm beban AC + pipa 0 kg/m2
tebal tegel, Keramik 2 cm tebal air hujan 0 m
beban plafond 18 kg/m2 beban guna 250 kg/m2
Beban mati
pelat = 0.12 x 2400 = 288 kg/m2
spesi = 3 x 21 = 63
keramik = 2 x 24 = 48
Dinding = 500
beban plafond + pengantung + rangka = 18
AC + pipa = 0
DD = 917 kg/m2
Beban hidup
air hujan = 0 kg/m2
guna = 250
DL 250 kg/m2
Beban berfak tor
D = 1,2 x 917 + 1,6 x 250 = 1500.4kg/m2
Statika
q 1500.4 kg/m2
lx 2.00 m
ly 3.00 m
ly/lx 1.50
Jepit penuh/elastis {1/2] 1
wtx (tabel setelah interpolasi) 76.00 wty (tabel setelah interpolasi) 57.00
Mlx = 0,001x 1500.4 x 2.00^2 x 36 = 216.06 kgm Mly = 0,001x 1500.4 x 2.00^2 x 17 = 102.03 kgm Mtx = 0,001x 1500.4 x 2.00^2 x 76 = 456.12 kgm Mty = 0,001x 1500.4 x 2.00^2 x 57 = 342.09 kgm
Penulangan Data-data
fc' (beton) 18.75 Mpa h 120 mm
fy' (baja) 280 Mpa b 1000 mm
d' (1) 20 mm (dlm ruang)
pmin = = 0.0025
pmaks = = 0.0404
Lapangan x
Mu = 216.0576 *9.8/1000kgm = 2.03 kNm
d = 120 - 20 = 100 mm
Mu = 2.03 = 202.6620
bd2 1 x 0.1^2
p = = 0.0010 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 100 = 250.00 mm2
Tumpuan x
Mu = 456.1216 *9.8/1000kgm = 4.28 kNm
d = 120 - 20 = 100 mm
Mu = 4.28 = 427.8421
bd2 1 x 0.1^2
p = = 0.0022 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 100 = 250.00 mm2
As' = 0,002 x 1000 x 120 = 240 mm2
Lapangan y
Mu = 102.0272 *9.8/1000kgm = 0.96 kNm
d = 120 - 20 = 100 mm
Mu = 0.96 = 95.7015
bd2 1 x 0.1^2
p = = 0.0000 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 100 = 250.00 mm2
Tumpuan y
Mu = 342.0912 *9.8/1000kgm = 3.21 kNm
d = 120 - 20 = 100 mm
Mu = 3.21 = 320.8815
bd2 1 x 0.1^2
p = = 0.0017 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 100 = 250.00 mm2
As' = 0,002 x 1000 x 120 = 240 mm2
Rekapitulasi
mm2 mm
Lapangan X (tul atas) 250.00 f8 - 150 ( 335 mm2 )M7 Tumpuan X (tul atas) 250.00 f8 - 150 ( 335 mm2 )M7
Tumpuan X (tul bagi) 240 f8 - 150 ( 335 mm2 )M6
Lapangan Y (tul atas) 250.00 f8 - 150 ( 335 mm2 )M7 Tumpuan Y (tul atas) 250.00 f8 - 150 ( 335 mm2 )M7
Tumpuan Y (tul bagi) 240 f8 - 150 ( 335 mm2 )M6
PENULANGAN PLAT ATAP (1 X 2 M)
Data - data
tebal plat 0.1 m beban penggantung 18 kg/m2
tebal spesi 0 cm beban AC + pipa 0 kg/m2
tebal tegel, Keramik 0 cm tebal air hujan 0.05 m
beban plafond 0 kg/m2 beban guna 100 kg/m2
Beban mati
pelat = 0.1 x 2400 = 240 kg/m2
spesi = 0 x 21 = 0
keramik = 0 x 24 = 0
Dinding = 500
beban plafond + pengantung + rangka = 18
AC + pipa = 0
DD = 758 kg/m2
Beban hidup
air hujan = 0.05 x 1000 = 50 kg/m2
guna = 100
DL 150 kg/m2
Beban berfak tor
D = 1,2 x 758 + 1,6 x 150 = 1149.6kg/m2
Statika
q 1149.6 kg/m2
lx 1.00 m
ly 2.00 m
ly/lx 2.00
Jepit penuh/elastis {1/2] 1
wtx (tabel setelah interpolasi) 83.00 wty (tabel setelah interpolasi) 57.00
Mlx = 0,001x 1149.6 x 1.00^2 x 41 = 47.13 kgm Mly = 0,001x 1149.6 x 1.00^2 x 12 = 13.80 kgm Mtx = 0,001x 1149.6 x 1.00^2 x 83 = 95.42 kgm Mty = 0,001x 1149.6 x 1.00^2 x 57 = 65.53 kgm
Penulangan Data-data
fc' (beton) 18.75 Mpa h 100 mm
fy' (baja) 280 Mpa b 1000 mm
d' (1) 20 mm (dlm ruang)
pmin = = 0.0025
pmaks = = 0.0404
Lapangan x
Mu = 47.1336 *9.8/1000kgm = 0.44 kNm
d = 100 - 20 = 80 mm
Mu = 0.44 = 69.0802
bd2 1 x 0.08^2
p = = 0.0005 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 80 = 200.00 mm2
Tumpuan x
Mu = 95.4168 *9.8/1000kgm = 0.90 kNm
d = 100 - 20 = 80 mm
Mu = 0.90 = 139.8452
bd2 1 x 0.08^2
p = = 0.0007 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 80 = 200.00 mm2
As' = 0,002 x 1000 x 100 = 200 mm2
Lapangan y
Mu = 13.7952 *9.8/1000kgm = 0.13 kNm
d = 100 - 20 = 80 mm
Mu = 0.13 = 20.2186
bd2 1 x 0.08^2
p = = -0.0001 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 80 = 200.00 mm2
Tumpuan y
Mu = 65.5272 *9.8/1000kgm = 0.61 kNm
d = 100 - 20 = 80 mm
Mu = 0.61 = 96.0383
bd2 1 x 0.08^2
p = = 0.0000 < 0.0025
< 0.0404
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1000 x 80 = 200.00 mm2
As' = 0,002 x 1000 x 100 = 200 mm2
Rekapitulasi
mm2 mm
Lapangan X (tul atas) 200.00 f8 - 200 ( 251 mm2 )M7 Tumpuan X (tul atas) 200.00 f8 - 200 ( 251 mm2 )M7
Tumpuan X (tul bagi) 200 f8 - 200 ( 251 mm2 )M6
Lapangan Y (tul atas) 200.00 f8 - 200 ( 251 mm2 )M7 Tumpuan Y (tul atas) 200.00 f8 - 200 ( 251 mm2 )M7
Tumpuan Y (tul bagi) 200 f8 - 200 ( 251 mm2 )M6
I.1. Perhitungan Balok Ring
PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK-RB
Penulangan Balok Bentang m
Data-Data: Data dari analisa sap 2000
Mu Negatif tp. Luar = KNm Elemen 114
Mu Pos.lapangan = KNm Elemen 114
Vu = KN Elemen 114
Reaksi Perletakan = KN
Panjang Batang = m
qu = KN/m
h = mm
bw = mm
d = h - 20 = mm
f'c = Mpa
fy = Mpa (ut. Lentur)
fy = Mpa (ut. Geser)
f =
f =
b =
Asumsi Tulanggan Sengkang = 6 mm
Perhitungan Tulangan Pokok a. Penulangan Tumpuan
1. Menghitung koefisien tahanan balok
K = / f x bw x d2 x 106
x x 2
= MPa
2. Menghitung rasio tulangan perlu
2 x k
x 18.7 2 x
x
=
= x r b
fy
x 18.7
+
=
< r perlu < r mak
< <
4 3.462
1.731 4.709 4.709 4 2.3545 120 150
100 18.675
280 280
0.8 untuk lentur
0.75 untuk geser
0.85 (f,c<30 Mpa)
Mu
K = 3.462
0.8 150 100
2.885
r perlu = 0.85 f,c x 1 - 1 -
fy 0.85 f,c
= 0.85 x 1 - 1 - 2.885
280 0.85 18.675
0.01146
r mak 0.75
= 0.75 x b x 0.85 x f'c x 600
600 + fy
= 0.75 x 0.85 x 0.85 x 600
280 600 280
0.02464
r min = 1.4 = 1.4 = 0.005
fy 280
r min
0.005 0.01146 0.02464
3. Menghitung luas tulangan perlu ( As perlu )
As = r x bw x d
= x x
= mm2
Direncanakan dengan tulangan diameter f = 12 1
4 1
4
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / As1
As akt = As1 x n
= x 2
= mm2
Tulangan dipasang satu baris, mengecek tulangan satu baris s = bw - 2 x slm beton - 2xtul sengkang - n x tul ut. / n - 1
= - 2 x 25 - 2 x 6 - 2 x 12
2 - 1
= mm >> 25 ……. Tulangan Digunakan satu baris
dakt = h - slm btn - f tul. sengkang - f tul. utama - x -
= - 25 - 6 - 12 x - -
= mm
rakt = Asakt /bw x da