PENDAHULUAN
Latar Belakang Kerja Praktek
Tujuan Kerja Praktek
Manfaat Kerja Praktek
- Bagi Mahasiswa
- Bagi Institusi Akademik
- Bagi Perusahaan
Rumusan Masalah
Metode Penelitian
PROFIL UMUM PERUSAHAAN
- Sejarah Berdirinya PT PLN Indonesia Power
- Profil Umum PT PLN Indonesia Power Pangkalan Susu PGU
- Visi, Misi, Tata Nilai PT PLN Indonesia Power
- Struktur Organisasi
- Tugas Pokok Organisasi
- Tugas Pokok Bagian Operasi
- Tugas Pokok Bagian Pemeliharaan
- Tugas Pokok Bagian Engineering
- Tugas Pokok Bagian Administrasi
Indonesia Power merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I). Pada tanggal 8 Oktober 2000, PT PJB I berganti nama menjadi Indonesia Power sebagai penegasan tujuan perusahaan untuk menjadi perusahaan pembangkit listrik mandiri dengan orientasi bisnis murni. Khusus Pangkalan Susu, PT PLN Indonesia Power dipercaya mengoperasikan PLTU di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, yang berbahan dasar batu bara.
PLTU Pangkalan Susu dibangun di atas lahan seluas 105 Ha yang terletak di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. PGU PT PLN Indonesia Power Pangkalan Susu mempunyai 6 nilai yang disingkat AKHLAK dan terdiri dari. Tugas lain yang diatur dalam kerangka kesepakatan antara PT PLN (Persero) dan perusahaan antara lain adalah pelengkap.
Tugas lain yang diatur dalam kerangka perjanjian antara PT PLN (PERSERO) dan perseroan antara lain adendum. Tugas lain yang diatur dalam kerangka perjanjian antara PT PLN (PERSERO) dan perseroan antara lain adendum.
DASAR TEORI
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap
- Prinsip Kerja PLTU
- Komponen Utama pada PLTU
- Turbin Uap
- Generator
- Boiler
- Balancing of Plant (BOP) atau Water Treatment Plant (WTP)
- Eksitasi Generator (Exiter)
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin listrik arus bolak-balik yang menghasilkan tegangan dan arus bolak-balik (AC) yang bekerja dengan mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik dengan cara menginduksi medan magnet. Sistem eksitasi pada generator bertugas menyediakan medan magnet yang dibutuhkan generator untuk menghasilkan listrik. Pada sistem eksitasi statis, eksitasi diberikan dari eksitasi yang bukan merupakan mesin yang bergerak, misalnya sistem penyearah yang sumbernya disuplai dari keluaran generator itu sendiri atau sumber lain melalui trafo.
Sedangkan pada sistem eksitasi dinamis, eksitasi diberikan oleh eksitasi yaitu suatu mesin yang bergerak, misalnya eksitasi pilot magnet tetap atau biasa disebut PMG (permanen). Pada sistem eksitasi brushless, eksitasi disuplai oleh AC. eksitasi generator melalui flywheel yang dipasang pada poros sehingga arus eksitasi langsung dihubungkan ke rotor generator. Sedangkan pada sistem eksitasi dinamis, eksitasi diberikan oleh eksitasi yaitu mesin yang bergerak, seperti pilot magnet tetap. Exciter atau biasa disebut PMG (Permanent Magnet Generator).
Pada PLTU Pangkalan Susu, sistem eksitasi yang digunakan adalah eksitasi statis dimana seluruh komponen peralatan tidak berputar pada rotor. Seperti terlihat pada gambar di atas, sistem eksitasi yang disebut juga self eksitasi ini merupakan sistem eksitasi yang tidak memerlukan generator tambahan sebagai sumber eksitasi pada generator sinkronnya, namun sumber eksitasinya berasal dari keluaran generator sinkron itu sendiri. . yang terlebih dahulu disearahkan dengan menggunakan penyearah. Sistem eksitasi generator PLTU Pangkalan Susu sendiri menggunakan sistem eksitasi jenis ini, dimana eksitasinya berasal dari sistem penyearah yang sumbernya ditenagai oleh keluaran generator itu sendiri.
Komponen-komponen ini bekerja sama dalam sistem eksitasi untuk menyediakan arus medan yang diperlukan ke rotor generator, yang pada gilirannya menghasilkan medan magnet yang diperlukan untuk menghasilkan listrik. Pada sistem eksitasi dengan menggunakan sikat, sumber listriknya berasal dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak-balik (AC), yang terlebih dahulu disearahkan menggunakan penyearah. Sistem eksitasi mengadopsi hukum kontrol tegangan stator konstan untuk menjaga tegangan stator tetap konstan (AVR).
Kesimpulan yang dapat penulis peroleh dari kegiatan kerja praktek mengenai sistem eksitasi dan konfigurasi sistem kendali eksitasi pada PT PLN Indonesia Power Pangkalan Susu PGU adalah sebagai berikut. Sistem eksitasi yang disebut juga self exitation ini merupakan sistem eksitasi yang tidak memerlukan generator, melainkan sumber eksitasinya berasal dari output generator sinkron itu sendiri yang disearahkan terlebih dahulu menggunakan penyearah. Pada sistem eksitasi generator listrik terdapat tiga komponen penting yang berperan dalam mengatur dan menjaga tegangan keluaran generator.
PEMBAHASAN
Sistem Eksitasi PLTU Pangkalan Susu
- Komponen-Komponen Eksitasi PLTU Pangkalan Susu
- Sistem Eksitasi Statis dengan Sikat
- Penggunaan Sikat Arang (Carbon Brush) pada Sistem Eksitasi PLTU
Eksitasi generator diatur oleh Regulator Tegangan Otomatis (AVR) untuk menjaga tegangan pada nilai nominalnya dengan memerintahkan PMG. Awalnya terdapat sebagian magnet yang tersisa pada rotor, sisa magnet ini akan menimbulkan tegangan pada stator, tegangan tersebut kemudian masuk ke penyearah dan diumpankan kembali ke rotor, alhasil medan magnet yang dihasilkan menjadi lebih besar dan tegangan AC pun meningkat. dan seterusnya sampai tegangan pengenal generator AC. Dalam sistem eksitasi, SCR digunakan sebagai penyearah untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) untuk belitan medan.
Jika menggunakan sumber tenaga listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan generator magnet permanen (PMG), maka medan magnetnya adalah magnet permanen. Untuk menyalurkan arus eksitasi dari main generator ke rotor generator digunakan slip ring dan sikat arang, serta untuk menyalurkan arus dari lead charger ke main generator. Sikat arang atau carbon brush merupakan bagian yang berfungsi mengalirkan arus listrik pada motor atau generator.
Sikat arang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari bagian motor yang diam (stator) ke bagian motor yang berputar (rotor). Kelemahannya adalah sikat arang dapat menimbulkan nyala api dengan kecepatan tinggi dan debu karbon yang menempel pada lapisan akhir dapat merusak insulasi.
Konfigurasi Sistem Kendali Eksitasi PLTU Pangkalan Susu
Ruang penyearah daya cerdas secara singkat disebut sebagai ruang IPRC, yang terdiri dari unit kontrol cerdas IPU16, catu daya ganda, penguat pulsa, thyristor, kipas, dan rangkaian kerja. IPU16 di ruang IPU dapat mencapai distribusi arus cerdas, dan setiap IPU16 dapat bekerja dalam mode manual untuk menjaga arus medan tetap konstan tanpa AVR, sehingga meningkatkan keandalan sistem. IPRC dilengkapi dengan unit kontrol cerdas, catu daya ganda, penguat pulsa, thyristor, dan kipas untuk menjaga suhu pengoperasian optimal.
PENUTUP
Kesimpulan
Eksitasi generator adalah proses pemberian medan magnet pada kumparan stator atau rotor generator listrik. Fungsi pembangkitan pada generator sangat penting karena mengatur dan menciptakan medan magnet yang diperlukan untuk menghasilkan arus listrik. Eksitasi menciptakan medan magnet yang menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet dan konduktor (kumparan) di dalam generator.
Di PLTU Pangkalan Susu, sikat batubara atau sikat karbon digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke motor atau generator. Regulator tegangan otomatis (AVR) pada eksitasi berfungsi untuk mengontrol dan menjaga tegangan keluaran generator secara otomatis pada level yang diinginkan. FDC berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan proses penghilangan medan magnet (de-eksitasi) pada generator, serta melindungi generator dari kemungkinan terjadinya tegangan lebih.
Saran
Kajian setting arus eksitasi untuk mengatur tegangan keluaran generator pada Unit Pembangkit UBP Kamojang Indonesia 2.