• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN TERNAK SAPI

N/A
N/A
TAUFIQ J TARIGAN

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN TERNAK SAPI"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Pendidikan formal penulis dimulai di SD Al-hayat Samboja pada tahun 2008 dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMK Pertanian Negeri Samarinda dan lulus pada tahun 2020. Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga praktik kerja lapangan ini dapat terselesaikan.

Laporan praktek kerja lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian praktek kerja lapangan bagi mahasiswa jurusan peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Allah SWT telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya yang melimpah sehingga praktek kerja lapangan dapat berjalan dengan lancar. Seluruh karyawan dan kolaborator yang mengikuti kegiatan praktik lapangan di Kelompok Ternak Karya Bakti.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada penulis, karena tanpa bantuan yang diberikan, kegiatan praktik lapangan tidak akan berjalan lancar.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat

TINJAUAN PUSTAKA

Limbah Kotoran Sapi

Pupuk Organik Padat

Bahan-bahan untuk membuat bokashi dapat dengan mudah diperoleh dari sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, kacang-kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergaji. Pupuk bokashi dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen di dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman karena adanya perbedaan kandungan unsur hara setiap tanaman sebelum pemupukan dan kemampuan masing-masing tanaman dalam menyerap unsur hara.

Namun penelitian [10] menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokashi memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan padi di lahan sawah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara. Penggunaan EM-4 dalam produksi bokashi tidak hanya dapat memperbaiki struktur dan kualitas tanah, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan serta kuantitas dan kualitas hasil tanaman. Komposisi kimia dan mikroba pupuk organik bokashi Komposisi kimia dan mikroba Jumlah nitrogen 1,31 Fosfor 0,56 Kalium 1,00 CN 14,00 Populasi Actinomycetes spp.

Setelah tiga bulan (bersamaan dengan panen jagung), dua petak percobaan dipilih secara acak untuk setiap perlakuan. Dari segi penerapannya, penggunaan pupuk bokashi dibedakan menjadi penggunaan pada lahan basah dan penggunaan pada lahan kering. Cara pengaplikasiannya pada tanaman hortikultura pun bermacam-macam, mulai dari pencampuran dengan tanah, penempatan dalam barisan, hingga penambahan lubang tanam.

Pupuk Organik Cair

Kotoran organik cair yang disimpan dari urin sapi dapat mengalami volatilisasi dan/atau denitrifikasi sehingga menyebabkan hilangnya N dalam bentuk gas. Penerapan bahan organik seperti pupuk organik cair ke dalam tanah penting dilakukan untuk menjaga hasil optimal pada tanah dalam. Pupuk organik air, yaitu melalui proses pelarutan bahan organik jadi atau setengah jadi ke dalam air.

Caranya: dengan menuangkan pupuk organik cair ini langsung ke permukaan tanah sekitar tanaman, bukan menyemprotkannya ke daun. Pupuk organik cair terbuat dari bahan-bahan organik yang difermentasi secara anaerobik dengan bantuan organisme hidup. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya berbeda dengan pupuk organik cair yang terbuat dari bahan padat.

Dalam pembuatan pupuk kandang cair, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan yang pada akhirnya dapat mempercepat proses fermentasi. Namun untuk dapat berkembang biak secara optimal, media yang berisi bahan pupuk cair hasil fermentasi sebaiknya ditempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Pembuatan pupuk organik cair di Kelompok Ternak Karya Bakti dilakukan pada sore atau dini hari dengan intensitas cahaya matahari relatif rendah dan kelembaban udara tidak terlalu tinggi.

Ciri-ciri pembuatan pupuk cair yang belum jadi adalah bau yang dihasilkan; jika mempunyai bau yang tidak sedap dan menyengat maka pupuk tersebut dinyatakan gagal, hal ini mungkin juga disebabkan karena bahan yang digunakan sudah membusuk, sehingga pada saat proses fermentasi mikroba yang ada di dalamnya mengalami persaingan dan akhirnya sama-sama mati. Faktor penyebab kegagalan pupuk cair adalah drum kompos kurang tertutup, air dan udara masih bisa masuk, drum kompos terkena sinar matahari langsung, proses fermentasi terganggu, dan lain-lain. Dalam pembuatan pupuk organik cair digunakan bahan-bahan yang mempunyai bau yang sangat tidak sedap, dan setelah proses fermentasi berhasil maka bau tersebut menjadi harum akibat proses fermentasi bakteri EM4.

Effective Microorganism-4

METODOLOGI

Waktu

Tempat

Alat dan Bahan Praktek Kerja Lapangan

Metode Praktek Kerja Lapangan

Observasi

Wawancara

Partisipasi Aktif

Analisis Data

Program Kerja

  • Orientasi
  • Praktek Kerja Langsung
  • Presentasi
  • HASIL DAN PEMBAHASAN

Karya Bakti Desa Karya Jaya Livestock Group telah mencoba bergerak di bidang penggemukan sapi dan penjualan sapi potong sejak tahun 2014 hingga saat ini. Berikut peta lokasi Kelompok Ternak Desa Karya Bakti Desa Karya Jaya diambil dari Google Maps. Kandang Kelompok Ternak Desa Karya Bakti di Desa Karya Jaya mempunyai luas 1 ha dengan topografi bergelombang dan berbukit dengan kemiringan landai hingga curam.

Kelompok Ternak Karya Bakti di Desa Karya Jaya mempunyai sarana dan prasarana yang dapat menunjang aktivitas kelompok dan tenaga kerja. Kelompok Ternak Karya Bakti di Desa Karya Jaya mempunyai populasi sapi yang tidak teratur, rata-rata populasi tertinggi 50-60 ekor. Tahapan pembuatan bokashi yang dilakukan di Kelompok Ternak Karya Bakti mempunyai beberapa tahapan yaitu.

Banyaknya air yang digunakan disesuaikan dengan jumlah bahan yang digunakan pada setiap pengolahan yang dilakukan di rumah pengolahan limbah Kelompok Ternak Karya Bakti. Proses penambahan sekam padi pada kotoran sapi yang dilaksanakan pada kelompok ternak Karya Bakti adalah sekitar 300 kg/ton. Oleh karena itu pH hasil pembuatan bokashi yang dilakukan di Rumah Pengolahan Sampah Kelompok Ternak Karya Bakti berada pada pH optimum dan dikatakan berhasil.

Tahapan pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan di Rumah Pengolahan Sampah Kelompok Ternak Karya Bakti mempunyai beberapa tahapan yaitu pada tabel berikut. Kelompok peternakan pengabdian masyarakat membutuhkan limbah padat kotoran sapi sebanyak 100 kg dan urine kotoran sapi sebanyak 50 liter untuk satu kali pengolahan POC. Kelompok Ternak Karya Bakti menerapkan kemasan setiap pupuk organik cair sebanyak 1 liter per botol dengan harga jual Rp 30.000 per botol.

Kelompok Ternak Karya Bakti menerapkan sistem pengolahan limbah yang memadai baik untuk pengolahan limbah padat maupun limbah cair. Jenis pengolahan sampah yang dilakukan di Kelompok Ternak Karya Bakti adalah pengolahan organik dengan menggunakan bakteri pengurai EM-4 3.

Gambar 1. Struktur Kelompok Ternak Karya Bakti Desa Karya Jaya
Gambar 1. Struktur Kelompok Ternak Karya Bakti Desa Karya Jaya

Keadaan Umum Lokasi

Sejarah Perusahaan

Struktur Organisasi

Kelompok Ternak Karya Bakti Desa Karya Jaya Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dipimpin oleh seorang Ketua Kelompok Peternakan yang dibantu oleh beberapa subbagian dan kelompok jabatan fungsional.

Letak Geografis Wilayah

Visi dan Misi

Kegiatan dan Waktu Kerja

Sarana dan Prasarana

Populasi Ternak

Pengolahan Limbah

Bokashi

Pupuk Organik Cair

Misalnya pada siang hari, tempat produksi pupuk sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Dalam pembuatan pupuk cair bahan yang digunakan tidak boleh busuk, hal ini dikarenakan dengan bahan yang busuk maka resiko terkontaminasi oleh mikroba lain (mikroba merugikan) sangat tinggi, hal ini karena dengan bahan yang busuk sudah pasti ada hal yang tidak boleh terjadi. dilakukan karena akan mempengaruhi tingkat keberhasilan pembuatan pupuk cair. Pada hakekatnya bahan yang telah mengalami pembusukan akan menghambat proses fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme pembentuk starter yang telah dibuat, sehingga menghambat proses fermentasi dan pada akhirnya dapat dijamin tingkat keberhasilannya kecil.

Untuk mendapatkan C/N yang ideal yaitu 30/1, sedangkan kotoran sapi mempunyai C/N sebesar 20/1 dan C/N Sekam Padi 60/1 maka komposisi bahan organik yang ideal adalah 3:1 maka dari itu kelompok ternak Karya Bakti berlaku Proses fermentasi penentuan bahan baku 1.000 kg limbah kotoran sapi membutuhkan sekitar 300 kg sekam padi dalam setiap proses pengolahan limbah. Larutan EM4 dimasukkan secara perlahan ke dalam campuran gabungan bahan organik secara merata, baik dengan cara dituang langsung maupun menggunakan spuit, hingga kelembapan mencapai 30%. Pada kelompok pengabdian masyarakat peternakan, mereka menandai proses pemberian larutan EM-4 secara merata dengan menandai campurannya. Pengecekan suhu selama proses fermentasi bokashi dilakukan setiap hari, suhu hasil fermentasi bokashi di rumah pengolahan limbah dijaga pada suhu 40 – 50 oC, jika suhu lebih dari 50 oC maka tutup dibuka dan kaleng bokashi kemudian dibolak-balik hingga suhu bokashi turun kembali.

Bokashi tahap akhir mempunyai aroma seperti bau khas tanah, tidak lagi memiliki aroma seperti kotoran sapi atau bau proses fermentasi. Hasil identifikasi kompos yang dilakukan di Rumah Pengolahan Sampah Kelompok Ternak Karya Bakti menghasilkan bokashi yang mempunyai pH 7 atau berada pada kategori optimum, mulai hari pemerahan pertama hingga hari berlangsungnya proses fermentasi anaerobik. Pada kelompok ternak Karya Bakti, berat tiap bokashi 20 kg per karung dengan harga jual Rp 25.000 per karung.

Dalam pembuatan pupuk organik cair, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan, sehingga dapat mempercepat proses fermentasi. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan produksi pupuk cair antara lain dengan menjaga suhu lingkungan dimana proses produksi pupuk cair akan dilakukan, hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri, umumnya suhu lingkungan yang baik adalah 18°C. . - 40oC. Alat yang digunakan dalam proses produksi POC di fasilitas pengolahan limbah Kelompok Ternak Karya Bakti adalah drum plastik berukuran 150 liter yang dilengkapi dengan lubang pelepasan gas pada tutup drum.

Pada kelompok peternakan manfaat masyarakat yang menggunakan bakteri starter mikroorganisme EM-4, bakteri tersebut diaktivasi terlebih dahulu dengan memberikan 10 liter larutan gula atau molase, kemudian ditambahkan 200-500 cc larutan EM-4 atau 20 tutup botol EM-4. Proses produksi POC yang dilakukan di pabrik pengolahan limbah Kelompok Ternak Karya Bakti menunjukkan hasil fermentasi yang baik, ditandai dengan tidak adanya bau yang tidak sedap, melainkan berbau fermentasi dan berwarna hitam kecoklatan.

Kesimpulan

Saran

“Tipologi Pemanfaatan Kotoran Sapi Dalam Upaya Mendukung Pertanian Organik di Desa Sumbersari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang”, Jurnal GAMMA, 7(1), hal. “Daur ulang kotoran ternak sebagai upaya mendukung peternakan sapi berkelanjutan di Desa Jogonayan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.” Pengaruh Pupuk Kotoran Sapi Bokashi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah di Ultisol Puosu Jaya Kecamatan Konda Konawe Selatan.

Gambar

Gambar 1. Struktur Kelompok Ternak Karya Bakti Desa Karya Jaya
Gambar 2. Peta Lokasi Kandang Kelompok Ternak Karya Bakti
Gambar 4. Penampungan Limbah Padat
Gambar 6. Proses Pencampuran Bahan
+6

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN DAN REKOMENDASI Kegiatan penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi pengolahan feses kotoran sapi menjadi pupuk organik padat kepada anggota kelompok tani ternak sapi potong