• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN "

Copied!
37
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan PKL

Kegunaan PKL

Tempat PKL

Jadwal Waktu Pelaksanaan PKL

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  • Sejarah Singkat Perusahaan
  • Visi dan Misi Perusahaan
  • Logo Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
  • Struktur Organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan
    • Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Kewenangan
  • Kegiatan Umum Perusahaan

Pada tahun 1973, pemerintah mengubah Direktorat Jenderal Farmasi menjadi Direktorat Jenderal Obat dan Makanan, dengan tugas pokok menyelenggarakan pengaturan dan pengawasan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan, obat tradisional, narkotika dan Bahan Berbahaya lainnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Direktorat telah membentuk unit pelaksana teknis yaitu Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan di Pusat dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan di seluruh provinsi. Setelah semua keputusan dikeluarkan, Badan POM menjadi badan yang menunjukkan independensinya dalam mengawasi distribusi obat dan makanan di masyarakat serta menjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

Obat-obatan dan makanan yang aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa. a) Meningkatkan sistem pengendalian obat dan makanan berbasis risiko untuk melindungi masyarakat. Unsur pertama, bentuk “perisai”, melambangkan perlindungan masyarakat terhadap obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, manfaat dan mutu. Unsur ketiga, bentuk “Mata Elang” yang berarti memiliki penglihatan yang tajam, sesuai dengan fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan yang bertugas melindungi masyarakat melalui pengawasan obat dan makanan di Indonesia.

Unsur keempat, bentuk garis berdiri tegak dari tipis menjadi tebal melambangkan langkah selanjutnya yaitu perubahan kelembagaan Direktorat Jenderal Obat dan Makanan menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta terlihat pula Badan Pengawas Obat dan Makanan. obat memberikan perlindungan (dilambangkan dengan garis hijau) kepada masyarakat (garis biru tebal) terhadap obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, manfaat dan mutu. Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), dahulu Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Kementerian Kesehatan, yang tugas dan fungsinya menyelenggarakan kewenangan tertentu di bidang obat dan makanan, yang diatur dengan Keputusan Menteri kesehatan no. 130/Menkes/SK/I/2000 tentang organisasi dan tata kerja Departemen Kesehatan. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan diatur bahwa Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu.

103 Tahun 2001, BPOM melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan obat dan makanan, yang meliputi pengawasan produk terapi, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat tradisional, kosmetika, produk pelengkap, dan pengendalian. keamanan pangan dan bahan berbahaya. Memantau, mengarahkan dan mengarahkan kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan.

Penyelenggaraan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, sesuai dengan bidang tanggung jawabnya. Menetapkan persyaratan penggunaan bahan tambahan tertentu (bahan tambahan) pada pangan dan menetapkan pedoman pendistribusian obat dan makanan.

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan pelaksanaan sertifikasi produk, fasilitas produksi dan distribusi tertentu. Bertugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Balai Besar Kelompok Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan, pejabat fungsional yang ditugaskan pada setiap bagian atau bidang di lingkungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Bandar Lampung.

Gambar 2.1 Logo Badan POM RI
Gambar 2.1 Logo Badan POM RI

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Pelaksanaan PKL (GILANG REZA SAPUTRA)

  • Bidang Kerja
  • Pelaksanaan Kerja
  • Kendala Yang Dihadapi
  • Cara Mengatasi Kendala

Setelah hasil pengujian keluar dan penulis menerima hasilnya, selanjutnya penulis memasukkan ke dalam SIPT (Sistem Informasi Pelaporan Terpadu). Setelah memasukkan sampel obat atau makanan yang telah diuji SIPT, akan dibuat laporan hasil uji laboratorium dan dikirimkan kepada pihak ketiga. Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini harus mempunyai kedisiplinan yang tinggi agar dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam menyelesaikan tugas kerja yang diberikan.

Untuk itu saya perlu menguasai cara penggunaan aplikasi SIPT yang benar dan benar sesuai aturan yang telah ditentukan. Dan dari karya yang diberikan kepada penulis, penulis memahami dan memahami bagaimana sistem yang berjalan di perusahaan, salah satunya di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kesalahan dalam menentukan jenis sampel dan jumlah data sampel yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi SIPT, sehingga sering terjadi kesalahan.

Penulis meminta bantuan karyawan HR untuk mengajari mereka cara menentukan pola sesuai standar operasional prosedur (SOP) suatu perusahaan sehingga ketika manajemen meminta kembali data, pola tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Roscoe Davis mengutip buku “Analysis and Design” karya Jogiyanto HM sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam memproses transaksi, mendukung operasional manajemen dan aktivitas strategis organisasi, serta menyediakan laporan-laporan yang diperlukan. kepada pihak eksternal tertentu” (Jogiyanto, 2009). Sistem informasi didefinisikan pada tahun 1992 oleh Alter sebagaimana tertuang dalam buku Abdul Kadir yang berjudul.

Sistem informasi merupakan gabungan antara prosedur kerja, informasi, manusia dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi” (Kadir, 1992).

Gambar 3.1 Login Sistem Informasi Pelaporan  Terpadu
Gambar 3.1 Login Sistem Informasi Pelaporan Terpadu

Pelaksanaan PKL (PANDU WIRANATA)

  • Bidang Kerja
  • Pelaksanaan Kerja
  • Kendala Yang Dihadapi
  • Cara Mengatasi Kendala

Menyusun data dan memasukkan data nilai evaluasi kinerja pegawai di Balai POM Provinsi Lampung ke dalam formulir evaluasi kinerja, kemudian melakukan perhitungan dan menyiapkan laporan kinerja pegawai. Dalam melaksanakan magang kerja lapangan ini, Anda harus memiliki disiplin yang tinggi untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam pelaksanaan setiap tanggung jawab pekerjaan yang diberikan. Untuk menyelesaikannya, penulis harus menguasai cara menggunakan Ms. Excel dengan baik dan akurat sesuai aturan yang telah ditentukan.

Dan pekerjaan yang diberikan kepada saya membuat saya mengerti dan memahami bagaimana sistem bekerja di suatu perusahaan, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Banyaknya data ketidakhadiran yang diakibatkan oleh keluaran sidik jari yang belum dimasukkan pada laporan periode. Oleh karena itu, data ketidakhadiran harus diringkas. Pada bagian arsip, tempat pengarsipan nilai PFM (Pengawas Apotek Makanan) masih terakumulasi, sehingga pada saat pencarian data nilai PFM yang dinilai setiap bulan oleh tim penilai, setiap periode membuat laporan dan menetapkan angka kredit, jadi harus print ulang nilai PFM bulan sebelumnya. hilang dan tim penilai harus meminta data lagi.

Dari kendala-kendala diatas penulis mengatasinya dengan cara merapikan data absensi pegawai, kemudian membuat rangkuman menurut bulan dan tahun dan pada rangkuman ini penulis sertakan hasil rangkuman absensi tersebut. Me.Excel memudahkan karyawan jika ingin memasukkan data absensi karyawan, kemudian mencetaknya sebagai laporan pekerjaan yang telah dilakukan. Untuk mengatasi kendala-kendala diatas maka penulis melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara mengarsipkan file dengan mengumpulkan nilai PFM (Pengawas Apotek Makanan) per bulan sehingga setiap nilai PFM dapat diorganisasikan setiap bulan per periode oleh tim penilai. telah dinilai.

Menurut Hadiwardoy dan Yuniarti, pengertian arsip secara etimologis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengertian Eropa kontinental dan pengertian tatanan Britania Raya atau Anglo-Saxon. Sedangkan dalam istilah bahasa Inggris, arsip adalah seluruh naskah yang dibuat atau diterima dalam pelaksanaan fungsi lembaga resmi yang dikenal dengan istilah arsip. Pencatatan dan pengarsipan data pegawai pada Badan Pengawas Obat dan Makanan masih dilakukan secara manual, sehingga diperlukan suatu sistem atau aplikasi yang meminimalisir kesalahan sekaligus tidak memperlambat waktu pengerjaan.

Misalnya saja mengetahui pemanfaatan dan penerapan teknologi di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) sudah berkembang, jaringannya sudah menggunakan Mikrotik. Penulis menyatakan perlunya suatu sistem atau aplikasi yang dapat membantu pegawai dalam mencari data-data yang dibutuhkannya dengan membuat sistem pengambilan data pegawai. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Pangan dan Pangan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 tentang Logo Badan Pengawasan Pangan dan Pangan, Jakarta: Kepala Badan Pengawasan Pangan dan Pangan Republik Indonesia.

Gambar 3.5 Fingerprint
Gambar 3.5 Fingerprint

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 1.1 Skema Balai POM Bandar Lampung dengan  Google Maps
Gambar 2.1 Logo Badan POM RI
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar  Lampung
Gambar 3.1 Login Sistem Informasi Pelaporan  Terpadu
+6

Referensi

Dokumen terkait

Membuat sertifikat pengujian dimana penulis menerima tugas untuk membuat dan mencetak sertifikat sampel yang akan diberikan ke pihak yang mengajukan pengujian seperti berita acara dan