• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN (1)

ANDRI RIZKI AL BASYA

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4 AGROTEKNOLOGI A

MUHAMMAD NABIL DWI SYAHPUTRA C1011221001 YOHANES RAHUL C1011221066

ANDRI RIZKI AL BASYA C1011221068 BILLY AUDI ANTONI C1011221071

SYAFARI C1011221076 ANDRE GIOVANNIE C1011221077

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2023

KATA PENGANTAR

(2)

Puji serta syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, karena setiap curahan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan laporan fisiologi tumbuhan.

Adapun tujuan dari penyusunan laporan praktikum ini adalah untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis. Serta untuk memenuhi tugas mata kuliah fisiologi tumbuhan.

Berkaitan dengan perihal ini, kami dengan segenap keikhlasan hati menghaturkan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Drs.

Darussalam , M.Sc selaku dosen pengampu pada praktikum ini,

Kami menyadari atas kekurangan kami dalam pembuatan laporan praktikum ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar laporan praktikum selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Demikian akhir kata dari kami, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sekian dan terima kasih.

Pontianak, 12 November 2023

Tim Penulis

(3)

DAFTAR ISI

(4)

ACARA 1

PENETAPAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN A. Pendahuluan

Keadaan fisiologi aktif dalam satu sel dan seluruh sel-sel dalam tumbuhan bergantung pada beberapa keadaan yang relatif konsian, salah satuanya adalah kesetimbangan air. Air adalah senyawa yang mudah bergerak (mobile) dalam tumbuhan (steudle,1994). Air merupakan komponen penyusun terbesar pada sel-sel tumbuhan, karena hampir 80-95% dari total berat basah jaringan yang sedang tumbuh terdiri dari air (Taiz dan Zeiger, 1991). Apabila tumbuhan kekurangan suplai air, maka kandungan air dalam tumbuhan menjadi menurun sehingga akan mengganggu proses fisiologi dan jika keadaan ini berlangsung lama dapat mematikan tumbuhan.

Dalam tumbuhan yang sedang tumbuh aktif, kekurangan air dapat menjadi faktor pembatas bagi perkembangannya. Disamping itu aktivitas sel menurun, kepekaannya terhadap faktor-faktor fisik dan kimia dari lingkungannnya juga berkurang. Kandungan air dalam jaringan tumbuhan merupakan indikator yang paling baik digunakan untuk mengetahui apakah proses fisiologi dalam satu tumbuhan normal(sehat). Dengan demikian konsep potensial air sangat berguna untuk mengetahui keadaan air pada tumbuhan.

Potensial air (….) penting untuk diketahui agar dapat mengerti pergerakan air di dalam sistem tumbuhan, tanah dan udara. Potensial air kadang-kadang dinyatakan dalam satuan energi dalam kalori/mol atau dinyatakan sebagai tekanan (bar). Air akan bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pergerakan air antar sel biasa melalui difusi, terjadi sebagai akibat adanya gradien dalam energi bebar dari pertikel- partikel yang berdifusi. Osmosis merupakan pergerakan air melalui membran selektif permeabel. Jadi osmosis dapat terjadi secara difusi atau aliran masa. Dengan demikian, sifat-sifat membran perlu diketahui agar mengeti proses pengangkutan larutan di dalam tumbuhan (Baker, 1978). Pergerakan air dari akar ke daun melalui xilem berlangsung menurut aliran masa (Bulk flow) dan terjadi akibat adanya perbedaan potensial air antara akar dan daun.

Potensial air adalah suatu pernyataan dari status energi bebas air, suatu ukuran daya yang menyebabkan air bergerak kedalam suatu sistem seperti jaringan tumbuhan, tanah atau atmosfir atau dari satu bagian ke bagian yang lain dalam suatu sistem. Potensial air merupakan parameter yang paling bermanfaat untuk diukur dalam hubungannnya dengan sistem tanah, tanaman dan atmosfir.

Komponen-komponen potensial air atau jaringan adalah sebagai berikut :

(5)

Ψ� = Ψ� + Ψ� + Ψ� Dimana

Ψ� = potensial air suatu sel/jaringan tumbuhan Ψ� = potensial osmotik

Ψ� = potensial tekanan (tugor) Ψ� = potensial matrik

Tekanan tugor (Ψ�) tekanan osmotik (Ψ�) dan tekanan matriks (Ψ�) akan menentukan tekanan air pada setiap sistem. Nilai absolut dari potensial air tidak mudah diukur, tetapi perbedaan dapat diukur. Sebagai pegangan atau dasar dapat diambil potensial air murni. Jadi potensial air adalah perbedaan dalam energi bebas atau potensial kimia persatuan molar volume antara air murni dan suatu larutan pada suhu yang sama.

Potensial air murni pada tekanan atmosfir adalah nol dan potensial air di dalam sel dan larutan kurang dari nol atau negatif, Potensial osmotik adalah potensial yang disebabkan oleh zat-zat terlarut, tandanya selalu negatif. Potensial tekanan tugor adalah potensial yang disebabkan oleh tekanan hidrostatik membran sel pada dinding sel. Nilainya selalu ditandai dengan bilangan positif, nol atau dapat juga negatif. Penambahan tekanan (terbentuknya tekanan tugor) mengakibatkan potensial tekanan lebih positif. Potensial matrik bertanda negatif tetapi pada umumnya pada sel-sel yang bervakuola, nilainya dapat diabaikan sehingga setiap ada perbedaan potensial air di dalam sel hanya disebabkan oleh tekanan osmotik dan tekanan tugor (Taiz dan Zeiger, 1991). Oleh karena itu persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi :

Ψ� = Ψ� + Ψ�

Potensial air jaringan ditentukan dengan cara merendam potongan jaringan dalam suatu seri larutan sukrosa atau mannitol (non elektrolit) yang diketahui konsentrasinya, sehingga tidak mengubah osmotikum dari jaringan. Dalam percobaan ini dicari larutan sukrosa yang tidak mengakibatkan perubahan berat atau volume jaringan, artinya potensial air larutan sama dengan potensial air jaringan. Setiap ada pergerakan air dari jaringan ke larutan hanya disebabkan oleh adanya perbedaan potensial airnya. Pergerakan air akan terhenti sampai terjadi keadaan keseimbangan. Potensial air larutan sama dengan potensial air jaringan, maka persamaan menjadi :

��=��

B. Tujuan

Mengukur nilai potensial air jaringan umbi kentang

(6)

C. Bahan dan Alat

Bahan tanaman : umbi kentang Bahan kimia : Larutan sukrosa

Alat-alat : bor sumbat botol (cork borer) dengan diameter 1 cm utuk membuat potongan- potongan umbi kentang, pisau silet, timbangan analitik dan 12 tabung reaksi dan rak tabung reaksi

D. Cara Kerja

1. siapkan 12 tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 100 ml dengan larutan berikut air destilata 0,05 ; 0,10 ; 0,15 ; 0,20 ; 0,25 ; 0,30 ; 0,35 ; 0,40 ; 0,45 ; 0.50 dan 0,60 molar larutan sukrosa

2. Buat 12 silinder umbi kentang dengan menggunakan cork borer, masing-masing panjangnya 2 cm. Buang kulitnya dan dicuci. Kemudian keringkan dengan kertas tisu dan timbang sebagai berat awal pada masing-masing silinder. Sebaiknya semua silinder dibuat dari dari satu umbi kentang

3. Masukan silinder- silinder umbi kentang tersebut ke dalam 12 set larutan sukrosa dan usahakan umbi dalam keadaan terendam semua. Biarkan selama 30 menit

4. kemudian silinder diangkat dan dikeringkan kembali dengan kertas tisu. Selanjutnya silinder ditimbang kembali sebagai berat akhir

5. Untuk menghitung perubahan berat gunakan rumus berikut :

%������h�������=����� ��h��−���������

����� ���� ×100 %

6. Buat grafik dan plotkan % perubahan berat pada ordinat dan konsentrasi larutan sukrosa (dalam molar) pada absis

7. Potensial air jaringan dapat diperoleh setelah terlebih dahulu menghitung potensial osmotik

(

Ψ

)

untuk masing-masing konsentrasi larutan sukrosa dan gunakan rumus berikut :

Ψ=−� � � � Dimana :

=¿ molaritas dari larutan sukrosa (konsentrasi larutan)

=¿ Konstanta ionisasi untuk sukrosa = 1

(7)

=¿ Konstanta gas (0,0831 bar/derajat mol)

=¿ Suhu obsolut (¿°�+273)

Rumus di atas cukup digunakan untuk menghitung potensial osmotik satu larutan sukrosa

(

Ψ

)

, selanjutnya potensial dari latutan-larutan lainnya dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :

1 Ψ1=2

Ψ2

8. Kemudian tentukan (menginterpolasikan dari grafik) konsetrasi sukrosa yang tidak menghasilkan perubahan berat. Nilai Ψ tersebut sebanding dengan potensial air

(

Ψ

)

jaringan.

Referensi

Dokumen terkait

Online impulse buying of tourism products The role of web site personality, utilitarian and hedonic web browsing Sajad Rezaei Taylor’s University, Subang Jaya, Malaysia Faizan Ali