• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI UBUNTU 22.04 LTS

N/A
N/A
Diva Oryza Sativa

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI UBUNTU 22.04 LTS"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

INSTALASI DAN IMPLEMENTASI UBUNTU SERVER 22.04 LTS MENGGUNAKAN VMWARE WORKSTATION 16 PRO SERTA KONFIGURASI REMOTE ACCESS DENGAN PUTTY

DAN INSTALASI MYSQL SEVER

MOHON JANGAN COPY

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

Dosen Pengampu : Halimil Fathi . S.Kom.,M.Kom

Disusun Oleh:

Kirana Larasati Dewi [202404009]

POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA PERANGKAT LUNAK

TAHUN 2024/2025 GENAP

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... 2

DAFTAR GAMBAR...3

BAB I PENDAHULUAN...5

1.1. Latar Belakang... 5

1.2. Rumusan Masalah...5

1.3. Tujuan... 5

1.4. Manfaat...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Pengertian Virtualisasi...7

2.2. VMware Workstation...7

2.3. Ubuntu Server 22.04...7

BAB III PEMBAHASAN... 9

3.1. Persiapan Untuk Instalasi Ubuntu Server 22.04 LTS...9

3.2. Langkah-langkah Instalasi Ubuntu Server 22.04 Menggunakan VMware Workstation 16... 9

3.2.1. Cara Membuat Mesin Virtual Ubuntu Server 22.04...9

3.2.2. Cara Install Ubuntu Server 22.04 LTS...14

3.3. Implementasi Perintah Menggunakan Ubuntu Server 22.04...23

3.4. Install PuTTY 64-bit x86...30

3.5. Installasi MySQL Server Menggunakan Ubuntu Server 22.04...34

3.5.1. Perintah Installasi MySQL Server...34

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. ISO Ubuntu Server 22.04 LTS...9

Gambar 2. Pembuatan Virtual Machine...10

Gambar 3. Konfigurasi Virtual Machine...10

Gambar 4. Guest Operating System Installation...11

Gambar 5. Select a Guest Operating System...11

Gambar 6. Name the Virtual Machine dan Location...12

Gambar 7. Specify Disk Capacity...12

Gambar 8. Ready to Create Virtual Machine...13

Gambar 9. Hardware...13

Gambar 10. UBUNTU SERVER KIRANA...14

Gambar 11. GNU GRUB...14

Gambar 12. Select your language...15

Gambar 13. Installer update available...15

Gambar 14. Upgrade Ubuntu Server. 22.04 LTS...15

Gambar 15. Keyboard Configuration...16

Gambar 16. Choose Type of Install...16

Gambar 17. Network Conguration...17

Gambar 18. Configure Proxy...17

Gambar 19. Mirror Address...18

Gambar 20. Guided storage configuration...18

Gambar 21. Storage Configuration... 19

Gambar 22. Confirm Destcructive Action...19

Gambar 23. Profile Setup...20

Gambar 24. Upgrade to Ubuntu Pro...20

Gambar 25. SSH Setup...21

Gambar 26. Third-party drives...21

Gambar 27. Featured Server Snaps...22

Gambar 28. Installing System...22

Gambar 29. Halaman Login... 22

Gambar 30. IP Address Show...23

Gambar 31. penggunaan text editor menggunakan VIM...23

Gambar 32. netplan apply...24

Gambar 33. ping google...25

Gambar 34. Konfigurasi SSH...26

Gambar 35. Restart SSHD...26

Gambar 36. Command Prompt...27

Gambar 37. Status layanan SSH...27

Gambar 38. Manajemen Layanan...28

Gambar 39. Windows Prompt...29

Gambar 40. Install PuTTY...30

Gambar 41. File Installer PuTTY...30

Gambar 42. Setup Wizard PuTTY 0.83...30

Gambar 43. Destination Folder...31

Gambar 44. Product Feature...31

Gambar 45. Completed the PuTTY 0.83 (64-bit)...32

Gambar 46. PuTTY Configuration...32

Gambar 47. PuTTY Security Alert...33

(4)

Gambar 48. Login ke Ubuntu Server 22.04 Sebagai Root Menggunakan PuTTY

... 33

Gambar 49. update repositori...34

Gambar 50. Upgrade...34

Gambar 51. Install MySQL Server...35

Gambar 52. Status Layanan MySQL...35

Gambar 53. periksa layanan dan ubah metode autentikasi...36

Gambar 54. Secure Installation...36

Gambar 55. Validate Password...37

Gambar 56. Low Validate Password...37

Gambar 57. Change The Password...37

Gambar 58. Remove Anonymous User...37

Gambar 59. Remote Login...37

Gambar 60. Remove Test... 37

Gambar 61. Reloading Privilege Tables...38

Gambar 62. Login ke MySQL sebagai user...39

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan virtualisasi menjadi solus yang efisien untuk mengelola dan menguji sistem tanpa harus menggunakan perangkat keras fisik secara langsung. Salah satu perangkat lunak virtualisasi yang populer adalah VMware Workstation. VMware Workstation memungkinkan pengguna untuk menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan pada satu komputer fisik melalui mesin virtual. Teknologi ini sangat berguna dalam dunia pendidikan, pengembangan perangkat lunak, serta pengujian sistem secara aman dan fleksibel.

Salah satu sistem operasi yang sering digunakan di lingkungan server adalah Ubuntu Server 22.04. Ubuntu Server merupakan versi server dari distribusi Linux Ubuntu yang dikembangkan oleh Canocial. Versi 22.04 termasuk dalam kategori LTS ( Long Term Support), yang mendapatkan pembaruan dan dukungan keamanan hingga lima tahun. Sistem ini ringan karena tidak menggunakan antarmuka grafis, serta banyak digunakan untuk menjalankan layanan seperti web server, DNS, database, dan lainnya. Ubuntu server juga bersifat open-source, sehingga dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna.

Dengan memanfaatkan VMware Workstation sebagai platform virtualisasi, pengguna dapat menginstall dan menjalankan Ubuntu Server 22.04 dalam lingkungan virtual untuk tujuan pembelajaran atau pengujian sistem tanpa mengganggu sistem utama. Hal ini memberikan kemudahan dan efisiensi dalam menglola insfrastruktuw TI modern.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah:

1. Apa yang dimaksud VMware Workstation dan Bagaimana fungsinya dalam virtualisasi?

2. Apa itu Ubuntu Server 22.04 dan apa asaja fitur serta keunggulannya?

3. Bagaimana cara instalasi dan konfigurasi Ubuntu server menggunakan VMware Workstation 16 Pro?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan praktikum adalah:

1. Menjelaskan pengertian dan fungsi dari VMware Workstation.

2. Menjelaskan karakteristik, keungggulan, dan kegunaan Ubuntu Server 22.04.

3. Memberikan panduan instalasi dan penggunaan Ubuntu Server 22.04 di VMware Workstation sebagai lingkungan virtual.

(6)

1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan praktikum ini antara lain:

1. Menambah pengetahuan mengenai teknologi virtualisasi menggunakan VMware Workstation.

2. Memberikan panduan praktis dalam menjalankan server virtual untuk keperluan pembelajaran atau pengujian sistem

3. Memberikan pemahaman tentang sistem operasi Ubuntu Server 22.04.

(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.5. Pengertian Virtualisasi

Virtualisasi adalah proses pembuatan versi virtual dari sesuatu, seperti sistem operasi, server, perangkat penyimpanan, atau sumber daya jaringan. Dalam konteks teknologi informasi, virtualisasi memungkinkan satu perangkaat keras fisik menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan dalam bentuk mesin virtual ( virtual machine). Teknologi ini banyak digunakan dalam lingkungan pengujian, pelatihan, hingga produksi karena lebih efisien, hemat biaya dan fleksibel.

Virtualisasi terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1. Virtualisasi perangkat keras (hardware virtualization) 2. Virtualisasi sistem operasi (OS-level virtualization) 3. Virtualisasi jaringan (network virtualization) 4. Virtuallisasi penyimpanan (storage virtualization)

1.6. VMware Workstation

VMware Workstation adalah perangkat lunak virtualisasi desktop yang dikembangkan oleh VMware, Inc. aplikasi ini memungkinkan pengguna menjalankan satu atau lebih sistem operasi dalam lingkungan virtual secara bersamaan dengan sistem operasi utama VMware Workstation mendukung berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, dan lainnya.

Beberapa fitur utama VMware Workstation antara lain:

1. Kemampuan menjalankan banyak mesin virtual secara bersamaan.

2. Mendukung fitur snapshoot untuk menyimpan dan mengembalikan kondisi mesin virtual.

3. Integrasi dengan jaringan virtual untuk simulasi jaringan.

4. Kompatibel dengan berbagai sistem operasi dan image ISO.

Dengan kemudahan antarmuka grafis dan fitur lengkap, VMware Workstation sangat cocok untuk keperluan penguji sistem, pelatihan, serta pengembangan prangkat lunak.

1.7. Ubuntu Server 22.04

Ubuntu Server 22.04 LTS (Jammy Jellyfish) adalah versi server dari distribusi Linux Ubuntu yang dirilis oleh Canocial. Versi ini merupakan LTS (Long Term Support), yang berarti mendapatkan dukungan pembaruan keamanan dan pemeliharaan selama lima tahun sejak dirilis. Berbeda dengan versi desktop, Ubuntu Server tidak

(8)

menyertakan antarmuka grafis secara default, sehingga lebih ringan dan optimal untuk penggunaan sebagai server.

Fitur-fitur utama Ubuntu Server 22.04:

1. Ringan dan efisien, cocok untuk server dan lingkungan cloud.

2. Dukungan LTS selama lima tahun.

3. Dapat digunakan untuk berbagai jenis layanan seperti DNS server, mail server, web server, hingga database server.

4. Memiliki komunitas pengguna yang besar dan dokumentasi yang lengkap.

Ubuntu Server banyak dipilih karena kestabilannya, kemudahan instalasi, serta dukungan luas untuk berbagai aplikasi server open-source.

(9)

BAB III PEMBAHASAN

1.8. Persiapan Untuk Instalasi Ubuntu Server 22.04 LTS

Sebelum melakukan instalasi Ubuntu Server 22.04, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk penginstallan Ubuntu Server 22.04 menggunakan VMware Workstation 16 Pro, antara lain:

A. Perangkat lunak yang dibutuhkan 1. VMware Workstation

2. File ISO Ubuntu Server 22.04 LTS

B. Spesifikasi Minimum yang direkomendasikan 1. Processor: intel/AMD dual-core atau lebih.

2. RAM: minimal 4 GB (8 GB direkomendasikan).

3. Storage: minimal 25 GB ruang kosong untuk instalasi Ubuntu Server.

1.9. Langkah-langkah Instalasi Ubuntu Server 22.04 Menggunakan VMware Workstation 16

1.9.1. Cara Membuat Mesin Virtual Ubuntu Server 22.04 1. ISO Ubuntu Server 22.04 LTS

File ISO Ubuntu Server 22.04 LTS merupakan berkas instalasi yang digunakan untuk mengintal sistem ini ke perangkat fisik maupun mesin virtual.

Iso tersebut berisi seluruh komponen dan paket ini yang dibutuhkan untuk mengoperasikan server secara efisien dan stabil.

Gambar 1. ISO Ubuntu Server 22.04 LTS

(10)

2. Create a New Virtual Machine

Pada tahap ini pillih pada Create a New Virtual Machine untuk membuat sebuah mesin virtual baru. Mesin virtual ini memungkinakan anda untuk menjalankan sistem operasi tambahan di dalam sistem operasi utama.

Gambar 2. Pembuatan Virtual Machine 3. New Virtual Machine

Pada tahap ini yaitu tahap konfigurasi virtual mesin baru pada tahap ini terdapat dua opsi yaitu typical (recommended) dan custom (advanced). Pada tahap ini memilih opsi typical (recommended) karena dirancang untuk menyederhanakan proses pembuatan mesin virtual dengan konfigurasi default yang sesuai untuk sebagian besar pengguna.

Gambar 3. Konfigurasi Virtual Machine

(11)

4. Guest Operating System Installation

Pada tahap ini pilih pada opsi Installer disc image file (ISO) dan akan diarahkan menuju file ISO Ubuntu Server 22.04. Lalu klik I will install the operating system later, jika sudah klik next maka bisa lanjut ke tahap selanjutnya

Gambar 4. Guest Operating System Installation 5. Select a Guest Operating System

Pada proses pembuatan virtual mesin ini digunakan untuk menentukan jenis dan versi sistem operasi yang akan diinstal, disini memilih versi Ubuntu-64.

Gambar 5. Select a Guest Operating System

(12)

6. Name the Virtual Machine

Pada tahap ini adalah proses langkah pembuatan nama mesin virtual di VMware Workstation untuk memberikan nama pada mesin virtual yang sedang dibuat dan menentukan lokasi penyimpanan di komputer ataupun laptop.

Gambar 6. Name the Virtual Machine dan Location 7. Specify Disk Capacity

Pada penginstallan Ubuntu Server pada VMware perlu menentukan kapasitas disk virtual yang akan digunakan. Kapasitas ini bervariasi tergantung pada aplikasi dan sistem operai yang akan diinstall.

Gambar 7. Specify Disk Capacity

(13)

8. Ready to Create Virtual Machine

Pada tahap ini, pengguna berada di langkah akhir dari proses pembuatan mesin virtual di VMware Workstation. Pada tahap ini menampilkan ringkasan dari konfigurasi mesin virtual sebelum benar-benar dibuat. Sebelum pada tahap finish disini pergi ke tahap Customize Hardware untuk merubah pada bagian processornya.

Gambar 8. Ready to Create Virtual Machine.

9. Hardware

Pada tahap ini adalah mengubah number of processors menjadi 1, yang berarti hanya satu prosessor virtual yang dialokasikan untuk mesin virtual tersebut.

Gambar 9. Hardware

(14)

1.9.2. Cara Install Ubuntu Server 22.04 LTS 1. Tampilan UBUNTU SERVER KIRANA

Tahapan ini tahapan yang sudah diselesaikan ketika menjalankan virtual mesin VMware Workstation 16 Pro untuk penginstallan sistem operasi Ubuntu Server 22.04 LTS.

Gambar 10. UBUNTU SERVER KIRANA 2. Try or Install Ubuntu Server

Tampilan ini menunjukkan tampilan GRUB bootloader (GNU GRUB version2.06), yaitu sebuah menu awal yang muncul saat proses instalasi sistem operasi Ubuntu Server 22.04 dimulai. Secara default sistem akan mengarahkan ke opsi Try or Install Ubuntu Server, dan secara otomatis akan menjalankan opsi tersebut, atau pengguna juga dapat langsung klik enter untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Gambar 11. GNU GRUB

(15)

3. Select your language

Pada tahapan kedua ini pengguna diminta untuk menentukan bahasa yang akan digunakan pada proses instalasi. Jika sudah pilih bahasa sesuai yang pengguna inginkan maka bisa klik tombol Enter.

Gambar 12. Select your language 4. Installer update available

Pada tahapan ini sistem secara otomatis mendeteksi installer yang sedang pengguna gunakan. Apabila terdapat Update to the new installer maka akan seperti gambar seperti dibawah ini.

Gambar 13. Installer update available 5. Update

Pada tahap ini dikarenakan kami memilih untuk melakukan update, maka sistem akan secara otomatis akan melakukan update. Pada tahap ini pengguna diharap menunggu pada upgrade karena membutuhkan waktu untuk upgrade.

Gambar 14. Upgrade Ubuntu Server. 22.04 LTS

(16)

6. Keyboard Configuration

Pada tahap ini pengguna menentukan layout dan variant keyboard yang pengguna gunakan. Apabila user tinggal di Indonesia, Ubuntu menyarankan untuk memilih “English”. Jika sudah menentukan variant keyboard pengguna dapat memilih opsi Done.

Gambar 15. Keyboard Configuration 7. Choose Type of Install

Tampilan ini merupakan bagian dari proses instalasi Ubuntu Server, tepatnya pada tahap ini merupakan pemilihan tipe instalasi. Pengguna diminta memilih antara Ubuntu Server (minimized) yang memiliki jejak runtime kecil dan cocok untuk lingkungan tanpa interaksi pengguna langsung. Maka para pengguna dapat memilih opsi Search for third-party drivers.

Gambar 16. Choose Type of Install

(17)

8. Network Connection

Pada tahap selanjutnya yaitu Network Connection sistem akan meminta anda untuk melakukan konfigurasi jaringan dan untuk mengatur setidaknya satu antarmuka jaringan agar server dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dan mendapatkan akses pembaruan.

Gambar 17. Network Conguration 9. Configure Proxy

Selanjutnya, tahap configure proxy sistem akan meminta oengguna untuk menentukan alamat proxy jaringan yang pengguna gunakan, secara default pada proxy ini pengguna tidak perlu melakukan konfigurasi. Konfigurasi proxy ini digunakan dalam situasi di mana jaringan mengharuskan semua koneksi internet melewati server proxy.

Gambar 18. Configure Proxy

(18)

10. Configure Ubuntu archive mirror

Pengguna diminta untuk melakukan konfigurasi terhadap mirror server yang akan digunakan. Server ini berfungsi untuk melakukan update yang ada pada Linux Ubuntu Server 22.04 LTS

Gambar 19. Mirror Address 11. Guided storage configuration

Pada tahap ini pengguna masuk pada tahap partisi pada hard disk yang akan digunakan untuk penginstallan Linux Ubuntu Server 22.04. pada partisi ini menggunakan metode pemartisian otomatis, maka dari itu kami memilih opsi Use an entire disk

Gambar 20. Guided storage configuration

(19)

12. Strorage Configuration

Pada tahap ini menunjukkan konfigurasi penyimpanan dalam proses instalasi Ubuntu Server 22.04. pengguna diberikan pilihan untuk menggunakan seluruh disk yang tersedia atau mengatur penyimpanan secara manual. Disk yang digunakan adalah /dev/sda dengan kapasitas 40 GB. Terdapat opsi untuk mengaktifkan LVM (Logical Volume Manager) untuk mengelola penyimpanan dengan lebih fleksibel, serta fitur enskripsi LUKS untuk meningkatkan keamanan data.

Gambar 21. Storage Configuration 13. Confirm Destructive Action

Setelah konfigurasi penyimpanan akan mendapatkan layout konfirmasi lalu dapat memilih opsi continue, maka seluruh data yang anda miliki pada hard disk tersebut akan terhapus karena akan melakukan pemformatan.

Gambar 22. Confirm Destcructive Action

(20)

14. Profile Setup

Pada tahapan ini menunjukkan layar pengaturan profil dalam proses instalasi Ubuntu Server. Pada tahap ini, pengguna diminta untuk memasukkan informasi akun yang akan digunakan untuk masuk ke sistem, yang terdiri dari nama pengguna, nama server, username, kata sandi. Jika sudah maka, klik tombol “D one” setelah semua informasi telah diisi, pengguna dapat melanjutkan ke langkah berikutnya dengan menekan tombol ini.

Gambar 23. Profile Setup 15. Upgrade to Ubuntu Pro

Pada tahap selanjutnya yaitu tahapannuntuk mengkonfirmasi pada pengguna apakah akan bergabung ke dalam Ubuntu Pro?.

Gambar 24. Upgrade to Ubuntu Pro

(21)

16. SSH Setup

Selanjutnya, pengguna diberikan opsi untuk mengaktifkan SSH (Secure Shell) selama proses instalasi Ubuntu Server. SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola server secara remote dengan koneksi yang aman dan terenkripsi. Jika untuk melakukan instalasi paket ini, pengguna dapat memberikan tanda (X) pada opsi Install OpenSSH Server.

Gambar 25. SSH Setup 17. Third-party drivers

Pada tahapan ini, pengguna akan memberikan tanda pada opsi Search for third-party drivers. Pada tahapan ini penegguna akan mendapatkan jawaban atas tahapan tersebut. Jika ada driver yang memang harus melakukan instalasi, driver tersebut akan muncul pada tahap ini.

Gambar 26. Third-party drives

(22)

18. Featured Server Snaps

Pada tahap selanjutnya pengguna akan ditawarkan beberapa paket yang dapat pengguna lakukan instalasi bersamaan dengan melakukan instalasi sitem operasi.

Gambar 27. Featured Server Snaps 19. Installing System

Selanjutnya, sistem akan melakukan instalasi Linux Ubuntu Server 22.04 LTS.

Tahapan ini akan berjalan secara otomatis, sehingga pengguna tidak perlu melakukan tindakan apapun.

Gambar 28. Installing System

20. Login Ubuntu Server

Setelah proses reebot selesai dilakukan, maka pengguna akan ditampilkan pada halaman login untuk masuk ke dalam sistem

(23)

Gambar 29. Halaman Login

1.10. Implementasi Perintah Menggunakan Ubuntu Server 22.04 1. Penggunaan perintah untuk melihat ip address show

a. Penggunaan perintah ip address show pada tabel berikut.

Syntax: ip address show Hasil:

Gambar 30. IP Address Show Deskripsi:

Pada perintah ini digunakan sebagai untuk menampilkan informasi alamat IP dari semua interface jaringan seperti (eth0, ens33, io, dll) yang ada pada di sistem linux. Perintah ip address show memberikan informasi nama interface, status interface, alamat IP, MAC address, Netmask, Broadcast Address.

Kegunaannya untuk mengecek apakah sistem mendapat IP, melihat jaringan saat troubleshooting, menentukan interface mana yang aktif, memverifikasi konfigurasi IP statis/dinamis.

2. Penggunaan perintah text editor menggunakan VIM

b. perintah vi /etc/netplan/00-installer-config.yaml pada tabel berikut.

Syntax: vi /etc/netplan/00-installer-config.yaml Hasilnya:

(24)

Gambar 31. penggunaan text editor menggunakan VIM

Deskripsi:

Menampilkan editor teks vim pada dalam mode INSERT, yang digunakan untuk mengedit file konfigurasi pada di jaringan Ubuntu Server menggunakan format yaml file ini biasanya berada di direktori /etc/netplan/, dan digunakan oleh netplan untuk mengatur jaringan konfigurasi.

1. Ens33: nama interface jaringan.

2. Addresses: Alamat IP statis yang diberikan ke interface ens33 dengan subnet mask /28 (artinya subnet mask 255.255.255.240).

3. Nameservers: DNS server yang digunakan untuk melakukan resolusi domain.

4. 8.8.8.8 dan 1.1.1.1 adalah server dari Google dan Cloudflare.

5. Search, dibiarkan kosong, berarti tidak ada domain pencarian khusus.

6. Routes, menentukan rute default gateway

7. To: default: rute ke jaringan mana pun yang tidak dikenali secara spesifik.

8. Via: 192.168.38.2: IP gateway untuk keluar dari jaringan lokal.

9. Version 2: menandakan bahwa konfigurasi menggunakan versi schema 2 dari Netplan.

2. Penggunaan perintah netplan apply

c. Penggunaan perintah netplan apply pada tabel berikut.

Syntax: netplan apply Hasil:

(25)

Gambar 32. netplan apply Deskripsi:

Perintah netplan apply ini adalah perintah yang digunakan di sistem berbasis Ubuntu server untuk menerapkan konfigurasi jaringan berdasarkan file konfigurasi Netplan.

3. Penggunaan perintah ping Google

d. Penggunaan perintah ping Google pada tabel berikut:

Syntax: ping google Hasil:

Gambar 33. ping google Deskripsi:

Perintah ini digunakan untuk menguji koneksi jaringan (internet) dari Ubuntu Server ke server Google dengan mengirimkan pake ICMP (Internet Control Message Protocol). Setiap baris berisikan ukuran paket (bytes), IP tujuan (ip address), waktu respon (time=ms), dan TTL (Time To Live).

4. Penggunaan perintah masuk ke root kiran-soj untuk konfigurasi SSH e. Penggunaan perintah menggunakan syntax sudo su pada tabel berikut.

Syntax: sudo su Hasil:

Deskripsi:

(26)

Fungsi sudo su berfungsi sebagai untuk berpindah ke user root (superuser) dari akun pengguna biasa yang memiliki hak sudo.

1. Sudo, memberikan hak akses sementara sebagai superuser untuk menjalankan perintah.

2. Su, perintah untuk beralih ke user lain, defaultnya adalah root.

3. Sudo su, beralih ke user root dengan otorisasi sudo.

Hasil dari prompt tersebut: root@hostname:~#.

5. Penggunaan perintah konfigurasi SSH

f. Penggunaan perintah menggunakan vi /etc/ssh/sshd_config tabel ini.

Syntax: vi /etc/ssh/sshd_config Hasil:

Gambar 34. Konfigurasi SSH Deskripsi:

File ini digunakan untuk mengatur perilaku pada layanan SSH server (sshd) di Ubuntu atau sistem Linux lainnya. Port 22 bisa digunakan untuk menghindari pemindaian otomatis ke port default 22.

6. Penggunaan perintah restart layanan SSH

g. Penggunaan perintah menggunakan restart pada tabel ini.

Syntax: service sshd restart Hasil:

(27)

Gambar 35. Restart SSHD Deskripsi:

Perintah ini digunakan untuk me-restart layanan SSH server (sshd) agar perubahan pada file saat konfigurasi (/etc/ssh/sshd_config) agar segera diterapkan. Tujuannya menerapkan konfigurasi baru SSH dan memulihkan SSH server jika terjadi error atau crash.

7. Penggunaan perintah untuk ke CMD (Command Prompt)

h. Penggunaan perintah menggunakan ping 192.168.38.6 pada tabel ini.

Syntax: ping 192.168.38.6 Hasil:

Gambar 36. Command Prompt Deskripsi:

Perintah ini digunakan dari Command Prompt Windows untuk menguji koneksi jaringan ke Alamat IP 192.168.38.6

1. Pinging 192.168.28.6 with 32 bytes of data, mengirimkan 4 paket data berukuran 32 byte ke IP tujuan.

2. Reply from 192.168.38.6, server atau perangkat dengan IP tersebut merespons permintaan ping, yang menunjukkan koneksi jaringan stabil.

3. Time=1ms, 2ms, 4ms, 5ms, waktu yang dibutuhkan oleh paket untuk melakukan perjalanan pulang pergi (round-trip) dari komputer ke IP tujuan. Nilai ini menunjukkan latensi jaringan.

4. TTL=64, TTL (Time To Live) menunjukkan batas lompatan paket dalam jaringan. Nilai 64 adalah umum untuk sistem linux, menandakan bahwa target adalah mesin linux atau sejenis.

8. Penggunaan perintah menampilkan status layanan pada SSH

(28)

i. Penggunaan perintah menggunakan sudo systemctl status SSH pada tabel ini.

Syntax: sudo systemctl start ssh Hasil:

Gambar 37. Status layanan SSH Deskripsi:

1. Sudo: perintah dengan hak akses administrator (superuser). Karena mengelola layanan SSH memerlukan izin khusus

2. Systemctl: merupakan utilitas pada sistem Linux yang menggunakan system untuk mengontrol layanan (service), seperti memulai, menghentikan, atau cekk status.

3. Status: meminta systemctl untuk menampilkan status layanan.

4. Ssh: merujuk pada layanan SSH, yaitu server yang memungkinkan koneksi remote secara aman ke komputer tersebut.

9. Penggunaan perintah manajemen layanan

j. Penggunaan perintah menggunakan systemctl pada tabel ini.

Syntax:

1. Sudo systemctl start ssh 2. Sudo systemctl enable ssh 3. Sudo systemctl restart ssh 4. Ss – tulpn | grep 2424 5. Sudo ufw allow 2424/tcp 6. Sudo ufw reload

Hasil:

(29)

Gambar 38. Manajemen Layanan Deskripsi:

1. Sudo systemctl start ssh: perintah ini akan memulai layanan SSH tanpa perlu menyalakan ulang sistem.

2. Sudo systemctl enable ssh: berguna untuk tidak perlu mengetik perintah start setiap kali laptop/server menyalakan ulang.

3. Sudo systemctl restart ssh: sering dilakukan setelah mengubah konfigurasi di file /etc/ssh/sshd_config, restart ini menerapkan perubahan tanpa perlu reboot sistem.

4. Sudo ss – tulpn | grep 2424: digunakan untuk mengecek apakah portal 2424 sedang aktif dan digunakan oleh suatu layanan dalam sistem Linux. Opsi -tulpn untuk menyaring agar hanya menampilkan koneksi TCP dan UDP yang sedang menunggu koneksi, bagian | grep berfungsi untuk memfilter hasil yang hanya menampilkan baris-baris yang mengandung angka 2424.

5. Sudo ufw allow 2424/tcp: untuk mengizinkan koneksi TCP masuk ke port 2424 melalui ufw (firewall).

6. Sudo ufw reload: untuk memuat ulang aturan firewall UFW.

10. Penggunaan perintah pada Windows Prompt

k. Penggunaan perintah menggunakan ssh root pada tabel ini.

Syntax: ssh [email protected] -p 2424 Hasil:

Gambar 39. Windows Prompt Deskripsi:

Perintah tersebut digunakan untuk membangun koneksi SSH ke server dengan IP 192.168.38.6 menggunakan port 2424, dan masuk sebagai user root.

(30)

1.11. Install PuTTY 64-bit x86 1. Install PuTTY

PuTTY adalah jendela untuk mengontrol server jarak jauh lewat teks untuk konfigurasi jaringan, debugging jaringan, atau belajar administraasi Linux dari Windows.pengguna disarankan mengunduh versi yang ssesuai dengan sistem (32-bit atau 64-bit). Untuk pengguna Windows biasanya 64-bit.

Gambar 40. Install PuTTY 2. File installer PuTTY versi 64-bit

Langkah selanjutnya klik “Open”, lalu jalankan file untuk memulai instalasi. Jika sudah maka pengguna bisa langsung menggunakan PuTTY untuk koneksi ke SSH server.

Gambar 41. File Installer PuTTY 3. Setup Wizard PuTTY 0.83 (64-bit)

Tampilan di gambar ini menunjukkan bahwa setup wizard PuTTY versi 0.83 sudah berjalan. Tampilan ini adalah sambutan awal sebelum proses instalasi dimulai. Pesannya menjelasakan bahwa program siap menginstal PuTTY pada komputer/laptop.

Gambar 42. Setup Wizard PuTTY 0.83

(31)

4. Destination Folder

Pada tahap ini pemilihan folder instalasi PuTTY secara default. Jika sudah maka bisa langsung pilih pada menu “next”.

Gambar 43. Destination Folder 5. Product Features

Pada tahap ini adalah bagian memilih fitur-fitur apa saja yang ajan dipasang dengan PuTTY, pada tahap ini bisa biarkan semua opsi tetap aktif pada default, jika sudah klik “install”.

Gambar 44. Product Feature

(32)

6. Completed the PuTTY release 0.83 (64-bit) Setup Wizard

Pada tampilan ini merupakan tampilan bahwa instalasi PuTTY versi 0.83 (64-bit) telah selesai, pilih pada menu “finish” dan PuTTY dan digunakan.

Gambar 45. Completed the PuTTY 0.83 (64-bit) 7. PuTTY Configuration

Pada tampilan ini terdapat:

A. Host Name yang dimana untuk mengisi alamat server tujuan.

B. Port diisi 2424 karena akan menghubungkan ke SSH yang berjalan di port tesebut.

C. Connection Type, dipilih sebagai SSH untuk koneksi yang dienkripsi dan aman.

D. Menyimpan ulang konfigurasi dengan nama sesi 192.168.38.6 sehingga bisa mengaksesnya lagi di copy tanpa mengetik ulang

Gambar 46. PuTTY Configuration

(33)

8. PuTTY Security Alert

Pada tampilan ini PuTTY memberi notifikasi bahwa belum pernah dikenali sebelumnya oleh PuTTY, jika ini adalah server pengguna maka klik “accept”.

Gambar 47. PuTTY Security Alert

9. Login ke Ubuntu Server 22.04 LTS sebagai root menggunakan PuTTY

Pada tampilan ini berhasil login ke Ubuntu Server 22.04 berarti pengguna terhubung secara remote dari komputer/laptop Windows ke Server Linux melalui koneksi SSH yang aman.

Gambar 48. Login ke Ubuntu Server 22.04 Sebagai Root Menggunakan PuTTY

(34)

1.12. Installasi MySQL Server Menggunakan Ubuntu Server 22.04 1.12.1. Perintah Installasi MySQL Server

1. Penggunaan perintah memperbarui daftar paket pada repositori a. Penggunaan perintah update pada tabel ini.

Syntax: sudo apt update Hasil:

Gambar 49. update repositori

Deskripsi:

Perintah ini digunakan untuk memperbarui daftar paket (database) yang tersedia dari repositori (server penyedia paket) ke versi terbaru yang tercantum pada server.

2. Penggunaan perintah menginstall versi terbaru

b. Penggunaan perintah menggunakan sudo apt upgrade pada tabel ini.

Syntax: sudo apt upgrade Hasil:

Gambar 50. Upgrade

Deskripsi:

Perintah ini digunakan untuk menginstall versi terbaru dari semua paket yang sudah terpasang di sistem, jika versi terbaru tersedia di repositori, tanpa menghapus atau menginstall paket baru yang dibutukan sebagai dependensi

(35)

baru.

3. Penggunaan perintah menginstall MySQL Server di Ubuntu Server c. Penggunaan perintah menggunakan sudo apt install pada tabel ini.

Syntax: sudo apt install mysql-server Hasil:

Gambar 51. Install MySQL Server

Deskripsi:

Perintah ini digunakan untuk menginstall MySQL server dengan menjalankan perintah sebagai administrator ‘root’

4. Penggunaan perintah menampilkan status layanan pada MySQL Server d. Penggunaan perintah menggunakan systemctl status pada tabel ini.

Syntax: sudo systemctl status mysql.service Hasil:

Gambar 52. Status Layanan MySQL

Deskripsi:

Perintah ini digunakan untuk menampilkan status layanan MySQL Server pada sistem berbasis Linux yang menggunakan ‘systemd’. Dengan menjalankan perintah ini, pengguna bisa mengetahui apakah layanan MySQL sedang aktif, gagal, berhenti, atau mengalami masalah.

5. Penggunaan perintah periksa layanan, ubah metode autentikasi MySQL e. Penggunaan perintah systemctl start dan alter user pada tabel ini.

Syntax:

1. sudo systemctl start mysql.service

2. ALTER USER ’root’@’localhost’ IDENTIFIED WITH

(36)

mysql_native_password BY ‘kirana123’;

Hasil:

Gambar 53. periksa layanan dan ubah metode autentikasi

Deskripsi:

1. Perintah ‘sudo systemctl start mysql.service’ digunakan untuk menyalakan layanan MySQL secara manual, agar sistem siap menerima koneksi dan melayani operasi basis data. Ini sangat penting dilakukan setelah instalasi MySQL, atau ketika layanan MySQL tidak aktif dan perlu dijalankan kembali.

2. Perintah ‘ALTER USER ‘root’@’localhost’ IDENTIFIED WITH mysql_native_password BY ‘kirana123’; digunakan untuk mengubah metode autentikasi (authentication plugin) dan mengatur ulang password user ‘root’ di MySQL menjadi ‘kirana123’, serta memastikan bahwa metode autentikasinya menggunakan ‘mysql_native_password’.

6. Penggunaan perintah untuk meningkatkan keamanan instalasi MySQL f. Penggunaan perintah menggunakan secure installation pada tabel ini.

Syntax: sudo mysql_secuure_installation Hasil:

Gambar 54. Secure Installation

Deskripsi:

Perintah ini digunakan untuk meningkatkan keamanan instalasi MySQL khususnya mengatur keamanan awal server database. Wajib dijalankan dengan

‘sudo’ karena membutuhkan hak akses ‘root’ untuk mengubah konfigurasi sistem.

7. Penggunaan perintah mengaktifkan komponen validasi password.

(37)

g. Penggunaah perintah pada tabel ini.

Syntax: y/n?

Hasil:

Gambar 55. Validate Password

Gambar 56. Low Validate Password

Gambar 57. Change The Password

Gambar 58. Remove Anonymous User

Gambar 59. Remote Login

Gambar 60. Remove Test

(38)

Gambar 61. Reloading Privilege Tables

Deskripsi:

1. ‘validate password’ fitur ini membantu mencegah penggunaan password lemah dengan memaksa pengguna menggunakan password yang memenuhi standar keamanan minimum.

2. ‘low validate password’, fitur ini untuk memilih level password minimal 8 karakter. Level ini cocok untuk penggunaan pribadi atau sistem lokal dan lingkungan belajar atau pengujian

3. ‘change the password’, fitur ini untuk memasukkan password yang pengguna masukkan memiliki estimated strength : 50 (kuat untuk level low)

4. ‘remove anonymous user’, fitur ini untuk menghapus akun-akun tanpa nama pada fitur ini sangat penting untuk keaman, karena anonymous user dapat bisa login tanpa autentikasi

5. ‘remote login’, fitur ini user memblokir akses user root dari luar sistem (internet/jaringan).

6. ‘remove test’, database default dibuat secara default hanya untuk pengujian, dan dapat digunakan oleh siapa pun jika tidak dihapus. Maka dari itu, penghapusan ini meningkatkan keamanan.

7. ‘reload privilege tables’, fitur ini mengubah konfigurasi (penghapusan user, perubahan password, penghapusan database) akan langsung diterapkan tanpa perlu restart MySQL.

8. Penggunaan perintah login ke MySQL sebagai root

h. Penggunaan perintah menggunakan mysql -u root -p pada table ini Syntax: mysql -u root -p

Hasil:

(39)

Gambar 62. Login ke MySQL sebagai user

Deskripsi:

Perintah ‘mysql -u root -p’ digunakan untuk login ke MySQL sebagai user root dengan metode autentikasi berbasis password . setelah perintah dijalankan, pengguna akan diminta memasukkan password dan jika benar akan masuk ke prompt MySQL untuk menjalankan perintah-perintah SQL.

Gambar

Gambar 3. Konfigurasi Virtual Machine
Gambar 2. Pembuatan Virtual Machine 3. New Virtual Machine
Gambar 5. Select a Guest Operating System
Gambar 7. Specify Disk Capacity
+7

Referensi

Dokumen terkait