Laporan Praktikum Metode Magnetik
Kelompok III
Program Studi Teknik Geofisika Jurusan Teknik Kebumian
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
BAB I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang menggunakan prinsip ilmu fisika.
Geofiska digunakan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi yang melibatkan pengukuran permukaan dari parameter fisika yang dimiliki oleh batuan yang ada di bawah permukaan bumi. Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua, yaitu metode aktif dan pasif. Metode aktif adalah metode yang dilakukan dengan membuat medan gangguan yang kemudian responya diukur, sedangkan metode pasif adalah metode yang dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud misalnya radiasi gelombang , gempa bumi ,medan gravitasi bumi,medan magnetik bumi,medan listrik dan elektromagnetik bumi.
Metode Magnetik adalah salah satu metode pasif yang dimana prinsip kerjanya adalah bahwasanya bumi memiliki medan magnetik yang disebut dengan geoaxial magnetic field.
Metode ini digunakan dalam geofisika yang berdasarkan anomaly magnetik yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas dari daerah magnetik di sekelilingnya. Pengukuran medan magnet bumi ini bertujuan untuk mengetahui lokasi deposit mineral , situs arkeologi, dan material dibawah tanah lainya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum metode magnetik adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana menganalisa dan menginterpretasi data metode magnetk
b. Bagaimana cara mengetahui struktur bawah permukaan daerah Jantho dengan menggunakan metode magnetic
c. Bagaimana mendapatkan anomali magnetik dan mengetahui persebaran anomali regional daerah jantho
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengidentifikasi variasi batuan penyusun bawah permukaan daerah Jantho b. Untuk menganalisa daerah mana yang memiliki kuat medan magnet
c. Untuk menentukan nilai anomali magnetik daerah tersebut 1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut : a. Dapat menggunakan alat Magnetometer
b. Dapat mengolah data hasil pengukuran menggunakan software Surfer c. Dapat menganalisa dan menginterpretasikan hasil pengukuran yang didapat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. 1 Mineral Bijih Besi
Bijih besi adalah mineral yang mengandung unsur besi (Fe) yang dapat di ekstrak dan bernilai ekonomis. Bijih besi adalah suatu jenis bijih yang kaya akan oksida besi dan memiliki warna yang beragam, diantaranya berwarna gelap, abu-abu, kuning cerah, dan juga merah berkarat..
Mineral utama yang terkandung di dalam bijih besi biasanya terbentuk dari keterdapatan senyawa oksida dan sulfida, yaitu magnetite dan hematite. Magnetite memiliki warna yang cenderung hitam atau abu-abu, sedangkan hematite memiliki ciri berwarna merah tua (Novrianti & Efendi, 2018). Bijih besi dapat dimanfaatkan dalam bidang industri, seperti sebagai bahan baku dasar pada konstruksi beton, jambatan, bangunan, maupun transportasi.
2. 2 Konsep Dasar
Metode Magnetik adalah salah satu metode di geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan bumi. Dengan menggunakan metode ini , dapat diperoleh kontur yang menggambarkan distribusi susceptibility batuan di bawah permukaan pada arah horizontal. Dari nilai susceptibility selanjutnya dapat dipisahkan menjadi batuan yang dapat mengandung sifat kemagnetan dan yang tidak juga. Mengingat survey ini hanya bagus untuk pemodelan kearah horizontal, maka untuk mengetahui informasi kedalamannya diperlukan metode Resistivity 2D. Jadi, survey magnetik dapat diterapkan sebagai daerah yang luas, yang bertujuan untuk mencari daerah prospek.
Setelah diperoleh daerah yang prospek selanjutnya dapat dilakukan sebagai survey Resistivity 2D.
Konsep dasar yang terdapat pada metode magnetik adalah dengan melakukannya pengukuran terhadapnya adanya variasi intensitas medan magnet yang berada di bawah permukaan bumi. Variasi intensitas medan magnet yang terukur kemudian dijadikan sebagai dasar dalam pendugaan keadaan geologi di bawah
permukaan bumi. Berbeda dengan metode gaya berat, variasi arah dan besaran vector magnetik juga dipertimbangakan dalam metode ini. Metod magnetik dapat digunakan untuk pengukuran di darat, di laut, hingga di udara.
2.3 Prinsip Kerja
Eksplorasi yang digunakan menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap yaitu akuisisi data lapangan, processing , dan interpretasi. Setiap tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan. Pada tahap akuisisi, kita lakukan penentuan titik pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan satu atau dua alat. Pada koreksi data pengukuran dilakukan pada tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri dari koreksi harian (diurnal ), koreksi topografi (terrain) dan koreksi- koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software dapat diperoleh peta anomali magnetik.
Metode ini didasarkan pada suatu perbedaan tingkat magnetisasi dari suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnetik pada masing masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting di dalam pencarian benda anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam. Harga tersebut akan semakin besar apabila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan menjadi semakin banyak.