• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN AGREGAT HALUS

N/A
N/A
Andra Akmal Maulidani

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN AGREGAT HALUS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN AGREGAT HALUS

1. PENGUJIAN BERAT ISI AGREGAT HALUS 1.1 Maksud dan Tujuan

-Menjelaskan prosedur pengujian berat isi pada Agregat Halus -Melaksanakan prosedur pengujian berat isi pada Agregat Halus -Menentukan berat isi agregat halus pada kondisi padat dan gembur -Membandingkan data pengujian terhadap standar

1.2 Alat dan Bahan -Silinder Berlubang -Cawan

-Pasir kondisi kering,asli,dan SSD -Timbangan

-Oven

1.3 Prosedur Pengujian

-Menimbang Cawan dalam kondisi kosong

-Memasukkan 500 gram pasir kondisi asli dan SSD dalam cawan yang telah ditimbang dan mencatat berat totalnya

-Memasukkan cawan + pasir ke dalam oven dengan suhu sebesar 110˚C hingga berat konstan (24 jam)

-Mengeluarkan benda uji dari dalam oven dan mendinginkannya beberapa saat -Menimbang benda uji kering beserta cawan

1.4 Hasil Pengujian

Rumus Berat Isi Agregat Halus (Ws) = ( Wpasir /Vsilinder ) x gram/cm3 KONDISI

ASLI

Padat Gembur

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 1 Percobaan 2 Berat Silinder 172,5 gr 172,5 gr 172,5 gr 172,5 gr Berat Silinder

+ Pasir

1762 gr 1789 gr 1512 gr 1472 gr

Berat Pasir 1589,5 gr 1611,5 1339,5 gr 1299,5 gr Volume

Silinder

1000 cm3 1000 cm3 1000cm3 1000 cm3

Berat Isi 1,7015 gr/cm3 1,7365 gr/cm3 1,6185gr/cm3 1,6115 gr/cm3 Berat isi Rata-

rata

1,719 gr/cm3 1,615gr/cm3

KONDISI SSD Padat Gembur

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 1 Percobaan 2 Berat Silinder 172,5 gr 172,5gr 172,5gr 172,5gr

(2)

Berat Silinder + Pasir

1874gr 1909gr 1741gr 1819gr

Berat Pasir 1701,5gr 1736,5 1618,5gr 1646,5gr Volume

Silinder

1000cm3 1000cm3 1000cm3 1000cm3

Berat Isi 1,7015gr/cm3 1,6115gr/cm3 1.6185gr/cm3 1,7365gr/cm3 Berat isi Rata-

rata

1,6565gr/cm3 1,6775gr/cm3

1.5 Analisa Data

Dari hasil pengujian didapat setiap berat isi yang diperoleh dari agragat halus dari pengujian 1 dan 2 baik secara padat maupun gembur nilai berat isinya berbeda – beda. Pada pengujian 1 berat isi dari agregat halus kondisi asli (padat) dan kondisi SSD (padat) lebih besar dari berat isi agregat halus kondisi (gembur) dan SSD (gembur). Pada pengujian 2 berat isi dari agregat halus kondisi asli (padat) dan kondisi SSD (gembur) lebih besar dari berat isi agregat halus kondisi asli (gembur) dan kondisi SSD (asli).

ASTM C29 merekomendasikan prosedur pengujian berat isi pada agregat halus (berdasarkan ASTM C29 menyebutkan bahwa berat isi atau berat volume untuk agregat halus berupa pasir biasa adalah 1,4 – 1,9 kg/liter jika dikonversikan ke gram/cm3 menjadi 1,4 – 1,9 gram/cm3).

1.6 Kesimpulan

Pengujian ini dilakukan untuk mencari berat isi/atau berat volume pada

agregat halus. Berdasarkan data-data yang diperoleh dan standar dari ASTM C29 bahwa berat isi dari pengujian 1 dan 2 dari kondisi asli dan SSD baik padat maupun gembur memenuhi syarat standar ASTM C29 dan layak digunakan pada pembangunan.

2. PENGUJIAN KANDUNGAN ZAT ORGANIK DAN ANORGANIK AGREGAT HALUS

2.1 Maksud dan Tujuan

-Menjelaskan prosedur pengujian zat organic dan anorganik pada agregat halus -Melaksanakan prosedur pengujian zat organic dan anorganik pada agregat halus

-Menentukan presentase zat organik dan anorganik yang terkandung dalam agregat halus.

-Membandingkan data pengujian kandungan zat organik dan anorganik agregat halus terhadap standar pengujian

2.2 Alat dan Bahan

-Gelas ukur berdiameter 10 cm,tinggi 20 cm -Pasir kering oven

-NaOH 3%

(3)

2.3 Prosedur Pengujian

-Memasukkan pasir kering ke dalam gelas ukur sampai setinggi ±130cc -Menambahkan larutan NaOH 3% ke dalam gelas ukur hingga meresap ke dalam pasir dan mencapai ketinggian 200cc (larutan NaOH dapat dibuat dengan melarutkan kristal Natrium/Sodium sebanyak 15 gram untuk 500 gram air) -Menutup mulut gelas ukur dengan plastic dan menutup rapat dengan karet -Mengocok gelas ukur selama 30 menit

-Mendiamkan gelas ukur berisi pasir dan larutkan selama kurang lebih ± 24 jam

-Mengamati dan menginterpretasikan warna larutann terhadap skala warna (Tintometer)

-Mencatat tinggi pasir dan zat anorganik dalam skala cc 2.4 Hasil pengujian

-Tinggi pasir + endapan = 135 ml -Tinggi Pasir = 125 ml

-Tinggi endapan = 10 ml 2.5 Analisa Data

Dari hasil pengujian didapat tinggi endapan adalah 10 ml. Agregat halus yang baik adalah agregat yang memiliki kandungan zat organik lebih sedikit daripada yang kandungan zat anorganik. Kandungan zat organik yang terlalu besar dapat menyebabkan bekurangnya kekuatan,menghambat hidrasi semen,dan proses pengerasan akan berjalan lambat. Bahan-bahan organic seperti sisa-sisa tanaman dan humus dapat menimbulkan akibat seperti poin yang sudah dujelaskan sebelumnya.

ASTM C40/C40M merekomendasikan prosedur pengujian kandungan zat organic dan anorganik pada agregat halus ( Bedasarkan ASTM C40/C40M menyatakan agar warna larutan tidak lebih gelap dari pada skala warna No,3 ).

Menurut PBI 1971 N.I-2 menyatakan bahwa kandungan zat organic ditunjukkan dengan warna larutan NaOH terhadap Tihtonmeter Abrams-Harder.Agregat halus yang tidak mengikuti kriteria warna masih dapat digunakan dengan syarat kuat tekan beton pada 7 dan 28 hari mencapai 95% dari rencana, dan sebagai solusi akhir agregat halus perlu dicuci hingga bersih.

2.6 Kesimpulan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan zat organik dan anorganik pada agregat halus. Agregat yang zat organiknya lebih sedikit dari zat anorganiknya merupakan salah satu ciri agregat halus yang baik dan layak di gunakan pada campuran beton.

3. PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS 3.1 Maksud dan Tujuan

-Menjelaskan prosedur pengujian berat jenis pada agregat halus -Melaksanakan prosedur pengujian berat jenis pada agregat halus -Menentukan berat jenis agregat halus

(4)

-Membandingkan data pengujian terhadap standar pengujian berat jenis agregat halus

3.2 Alat dan Bahan

-Timbangan dengan ketelitian 1 gram -Gelas ukur dengan kapasitas 500 cc -Pasir kondisi asli dan SSD

-Air bersih standar PAM -Batang Besi

3.3 Prosedur Pengujian

-Mempersiapkan pasir dalam kondisi asli dan SSD -Menimbang gelas ukur kosong dan mencatat beratnya

-Mengisi gelas ukur dengan air sebanyak 500 ml,menimbangnya Bersama,dan mencatat hasilnya.lalu,kosongkan kembali gelas ukurnya

-Menimbang pasir dalam kondisi asli dan SSD masing-masing sebanyak 500 gram dan memasukkannya kembali ke dalam gelas ukur

-Mengisi gelas ukur + pasir dengan air hingg mencapai level 500 mi.Pasir dapat diaduk dengan menggunakan batang besi untuk memastikan tidak ada gelembung udara pada pasir

-Menimbang gelas ukur + pasir + air dan mencatat beratnya 3.4 Hasil Pengujian

➢ Pada pengujian 1 (pasir kondisi asli)

• Berat gelas ukur = 539,5 gram

• Berat air + gelas ukur = 661 gram

• Berat pasir = 500 gram

• Berat air + gelas ukur + pasir = 1611 gram

• Maka berat jenis pasir kondisi asli pada pengujian 1:

Berat Jenis agregat halus =W pasir + Wair − (W pasir+air 500ml)W pasir

= 500 gram + 121,5 gram − (500 gram)500 gram `` = 4,14

➢ Pada pengujian 2 (pasir kondisi asli)

• Berat gelas ukur = 539,5 gram

• Berat air + gelas ukur = 868 gram

• Berat pasir = 500 gram

• Berat air + gelar ukur + pasir = 1368 gram

• Maka berat jenis pasir kondisi asli pada pengujian 2 :

Berat Jenis agregat halus = W pasir

W pasir + Wair − (W pasir + air 500ml)

(5)

= 500 gram + 328,5 gram − (500 gram)500 gram `` = 1,52

➢ Pada pengujian 1 (pasir kondisi SSD)

• Berat gelas ukur = 539,5 gram

• Berat air + gelas ukur = 700 gram

• Berat pasir = 500 gram

• Berat air + gelas ukur + pasir = 1200 gram

• Maka berat jenis pasir kondisi SSD pada pengujian 1:

Berat Jenis agregat halus =W pasir +( Wair + Wgelas ukur ) − (Wpasir+air 500ml)W pasir

= 500 gram + 160,5− (500 gram)500 gram `` = 4,13

➢ Pada pengujian 2 (pasir kondisi SSD)

• Berat gelas ukur = 539,5 gram

• Berat air + gelas ukur = 689 gram

• Berat Pasir = 500 gram

• Berat air + gelas ukur + pasir = 1189 gram

Berat Jenis agregat halus = W pasir + Wair − (Wpasir+air 500ml)W pasir

= 500 gram + 149,5 gram − (500 gram)500 gram `` = 3,34

3.5 Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan standar dari SNI – 1970 – 2008 dan ASTM C128 hanya agregat halus kondisi asli pada pengujian 2 saja yang lulus kedua standar ini,sedangkan agregat halus kondisi asli pengujian 1,agregat halus kondisi SSD pengujian 1,dan agregat halus kondisi SSD pengujian 2 tidak lulus standar. SNI – 1970 – 2008 dan ASTM C128 merekomendasikan standar prosedur pengujian berat jenis agregat halus .Berat jenis agregat halus berkisar antara 2,4 – 2,9.

3.6 Kesimpulan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besar berat jenis pada agregat halus. Butiran agregat sangat berpengaruh pada perencanaan suatu perkerasan.

Kesimpulannya pada pasir uji jenis asli lolos standar uji, sedangkan untuk pasir jenis SSD tidak lolos standar uji,

4. PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS

(6)

4.1 Maksud dan Tujuan

-Menjelaskan prosedur analisis saringan agregat halus

-Melaksanakan prosedur analisis saringan agregat halus dengan terampil -Menganalisis gradasi agregat halus yang diuji

-Menghitung modulus kehalusan butir agregat halus

-Membandingkan data pengujian terhadap standar pengujian 4.2 Alat dan Bahan

-Saringan berdiameter 9,5 mm;4,75 mm;2,36 mm;1,18 mm;0,6 mm;0,3 mm;0,15 mm;0,075 mm; dan 0 mm

-Kuas

-Pasir kering oven 1000 gram -Cawan

4.3 Prosedur Pengujian

-Menyiapkan pasir kering oven sebanyak 1000 gram

-Menyusun saringan dari diameter terbesar dibagian atas hingga pan diposisikan paling bawah

-Menuangkan pasir ke dalam susunan saringan

-Menggoyangkan saringan selama 10 menit dengan menggunakan mesin vibrator,setelah itu diamkan selama 5 menit

-Menimbang dan mencatat berat butiran yang tertahan pada masing-masing saringan dengan memindahkannya ke cawa satu per satu.Butiran yang tertahan di saringan dapat dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat

-Menggambarkan gradasi agregat halus dengan mengeplot jumlah butir agregat pada sumbu X dan diameter saringan pada sumbu Y.Sumbu X dibuat dalams skala logaritma,dengan menambahkan batas atas dan batas bawah -Mengevaluasi gradasi agregat halus yang diuji berdasarkan standar yang digunakan.

4.4 Hasil pengujian

Gradasi agregat halus terhadap SNI 03 2834 2000 :

(7)

Diameter (mm)

Tertahan di atas saringan

Jumlah butir tertahan kumulatif(%)

Jumlah butir lolos(%) Percobaan

Rata-rata

I II

(gram) (gram)

Berat tertahan

rata- rata(gram)

Persentase butir tertahan

(%)

9.5 42.5 24.1 33.3 3.33 3.33 96.67

4.75 46.5 43.1 44.8 4.48 7.81 92.19

2.36 184.1 79.5 131.8 13.18 20.99 79.01

1.18 50.1 143.1 96.6 9.66 30.65 69.35

0.6 163.2 160.8 162 16.2 46.85 53.15

0.3 130 140.1 135.05 13.505 60.355 39.645

0.15 160.1 200.2 180.15 18.015 78.37 21.63

0.075 150.1 141 145.55 14.555 92.925 7.075

0 73.4 68.1 70.75 7.075 100 0

Jumlah 1000 1000 1000 100

Tabel SNI 03 2834 2000

Diameter Kasar Sedang Halus Sangat halus

Saringan

Batas atas

Batas Bawah

Batas atas

Batas Bawah

Batas atas

Batas Bawah

Batas atas

Batas Bawah

(mm) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)

9.5 100 100 100 100 100 100 100 100

4.75 100 90 100 90 100 90 100 95

2.36 95 60 100 75 100 85 100 95

1.18 70 30 90 55 100 75 100 90

0.6 34 15 59 35 79 60 100 80

0.3 20 5 30 8 40 12 50 15

0.15 10 0 10 0 10 0 15 0

0.075

0

Grafik Gradasi agregat halus untuk batas atas dan bawah no.1 (Kasar):

(8)

Grafik Gradasi agregat halus untuk batas atas dan bawah no.2 (Sedang):

Grafik Gradasi agregat halus untuk batas atas dan bawah no.3 (Halus):

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

0,1 1 10 100

Jumlah Butir lolos (%)

Diameter Saringan (mm)

Grafik Gradasi Agregat Halus

Agregat Uji Batas atas no.1 Batas bawah no.1

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

0,1 1 10 100

Jumlah Butir lolos (%)

Diameter Saringan (mm)

Grafik Gradasi Agregat Halus

Agregat uji Batas atas no.2

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

0,1 1 10 100

Jumlah Butir lolos (%)

Diameter Saringan (mm)

Grafik Gradasi Agregat Halus

Agregat uji Batas atas no.3 Batas bawah no.3

(9)

Grafik Gradasi agregat halus untuk batas atas dan bawah no.4 (Sangat Halus):

4.5 Analisa Data

Berdasarkan hasil pengujian dan data-data yang dilampirkan mengikuti standar SNI 03 2834 2000 yaitu : Dengan cara menghitung titik Agregat Uji (dalam gambar titik biru) di antara batas atas dan batas bawah,jika dominan terdapat titik biru antara batas atas dan batas bawah maka agregat tersebut termasuk butiran kasar,sedangkan jika terdapat sedikit titik biru di antara batas atas dan batas bawah makan agregat tersebut termasuk butiran yang halus. Pada batas atas dan bawah no.1 (Kasar) tedapat 2 titik biru antara batas atas dan bawahnya. Pada batas atas dan bawah no.2 (Sedang) tedapat 4 titik biru antara batas atas dan bawahnya. Pada batas atas dan bawah no.3 (Halus) tidak ada titik biru antara batas atas dan bawahnya. Pada batas atas dan bawah no.4 (Sangat halus) tidak ada titik biru antara batas atas dan bawahnya.

Dari hasil data sebelumnya bahwa dominan tidak ada atau sedikit titik agregat uji pada batas atas dan batas bawah Standar SNI 03 2834 2000 yaitu nomor 1,3,dan 4 maka bisa diasumsikan bahwa agregat halus yang diuji merupakan butiran yang halus.

SNI 03 2834 2000 C128 merekomendasikan standar prosedur pengujian analisis saringan agregat halus.

4.6 Kesimpulan

Disimpulkan bahwa dari hasil analisis saringan agregat halus ,agregat halus yang diuji merupakan butiran yang halus,hal ini dibuktikan dari lebih dominan hasil butiran dalam kondisi halus pada standar SNI 03 2834 2000 C128 nomor 1

(kasar),3(halus),dan 4 (sangat halus)

5. LAMPIRAN

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

0,1 1 10 100

Jumlah Butir lolos (%)

Diameter Saringan (mm)

Grafik Gradasi Agregat Halus

Agregat uji Batas atas no.4 Batas bawah no.4

(10)
(11)
(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

Kepada Teman-teman saya baik itu teman kuliah seangkatan, adik kelas, kakak kelas pada Program Studi Sistem Informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia,

Maksud : Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat isi dan dengan kuat tekan dari Beton yang akan dibuat dengan menggunakan agregat halus pasir, agregat kasar