• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL HIDROLIK

N/A
N/A
ALKISS REZKY

Academic year: 2024

Membagikan " LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL HIDROLIK "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL HIDROLIK

Dosen Pengampu:Dr. H. Purnawan, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh :

Kelompok 1 :

M hisam (210144

8)

Rusydi Abdurrohman (210254

7)

Alkiss Rezky R (210038

9)

Tegar Arya Putra (210755

9)

Eva Komalasari (210914

2)

(2)

1. Posisi Awal Posisi tombol S1 ditekan

Posisi tombol S1 dilepas

Cara Kerja:

Arus listrik mengalir ke push button (S1) ketika ditekan, mengubah kontak dari Normally Open (NO) menjadi Normally Closed (NC). Ini mengaktifkan valve solenoid yang menciptakan medan magnet. Medan

(3)

magnet ini memicu gerakan katup arah 4/2, mengalihkan aliran cairan dari port P ke port B dan dari port A ke port T. Akibatnya, piston didorong maju oleh cairan fluida.

Setelah push button (S1) dilepas, arus listrik berhenti mengalir ke valve solenoid, dan katup kembali ke posisi semula. Aliran fluida kembali ke pompa unit, dan piston kembali ke posisi awalnya.

(4)

2. Posisi Awal

Posisi tombol S1 ditekan

Posisi tombol S1 dilepas

(5)

Cara Kerja:

Listrik dialirkan ke Push button (S1) dan saat ditekan, kontaknya berubah dari Normally Open (NO) menjadi Normally Closed (NC). Hal ini mengirim arus listrik ke Valve solenoid, menciptakan medan magnet yang menggerakkan katup arah 4/2. Aliran cairan dialihkan dari port P ke port B, dan dari port A ke port T, menyebabkan piston didorong maju oleh cairan fluida.

Setelah Push button (S1) dilepas, arus listrik berhenti mengalir ke Valve solenoid. Katup kembali ke posisi semula, mengarahkan aliran cairan kembali ke pompa unit. Tekanan cairan dikendalikan atau dibatasi oleh katup pelepas. Akibatnya, posisi piston kembali seperti semula.

3. Posisi Awal

Posisi tombol S1 ditekan

(6)

Posisi tombol S1 dilepas

Cara Kerja:

Arus listrik mengalir ke Push button (S1), kemudian mengalir ke relay K1. Ketika relay diaktifkan, medan magnetnya membuat switch K1 NO berubah menjadi NC. Selanjutnya, arus mengalir ke Valve solenoid yang menyebabkan Katup Valve 3/2 bergerak maju dari posisi P ke posisi A.

Arus kemudian dialirkan ke shuttle valve, meningkatkan tekanan fluida hingga mencapai 0.50Pa. Ini menyebabkan piston bergerak maju dan cairan fluida mengalir ke dalam tangki.

Ketika Push button (S1) dilepas, beban 9kg menyebabkan piston kembali ke posisi semula.

Sebelum piston bergerak, cairan fluida mengalir melalui pump unit yang memiliki tekanan sebesar 5Pa. Tekanan ini diukur menggunakan manometer dan aliran fluida menuju katup valve 3/2 NO.

(7)

4. Posisi Awal

Cara kerja : Ketika S1 ditekan maka piston akan bergerak mundur, dan ketika S2 ditekan maka piston akan bergerak maju.

5. Posisi awal

Posisi ketika tombol S2 ditekan

(8)

Posisi ketika S1 ditekan

Posisi ketika 1B ditekan

Cara Kerja:

Saat Push button S1 ditekan, arus listrik mengalir dan menggerakkan 4/n way valve. Ini menyebabkan udara mengalir dari pump unit ke double acting cylinder sebelah kiri, memicu pergerakan maju pada batang piston.

Kemudian, ketika Push button 1B, yang semula berada pada posisi Normally Open (NO), ditekan, arus listrik terputus dari solenoid dan dialihkan ke relay K2. Hal ini mengakibatkan 4/n way valve kembali ke posisi awalnya, menghentikan aliran udara dari pump unit ke double acting cylinder sebelah kiri. Udara dari pump unit kemudian dialirkan ke double acting cylinder sebelah kanan, mendorong batang piston mundur kembali ke posisi semula.

6. Posisi Awal

(9)

Posisi S1 ditekan

Posisi S2 ditekan

(10)

Cara Kerja :

Saat Push button S1 ditekan, arus listrik mengalir dan menggerakkan 4/n way valve. Ini menyebabkan udara dari pump unit mengalir melalui 4/n way valve dan masuk ke double acting cylinder, mendorong batang piston maju.

Kemudian, saat Push button S2, yang semula berada pada posisi Normally Open (NO), ditekan, aliran listrik terputus. Akibatnya, 4/n way valve kembali ke posisi awalnya, menghentikan aliran udara dari pump unit ke double acting cylinder sebelah kiri. Udara dari pump unit kemudian dialirkan ke double acting cylinder sebelah kanan, menyebabkan batang piston kembali ke posisi semula

7. Posisi Awal

Posisi S1 ditekan

Posisi S2 ditekan

(11)

Cara Kerja:

Ketika Push button S1 ditekan, arus listrik mengalir ke solenoid Y1, yang mengakibatkan pergerakan 4/n way valve ke arah kanan. Ini mengalirkan udara dari pump unit ke double acting cylinder bagian kiri, menyebabkan batang piston maju. Seiring dengan pergerakan batang piston ke depan, udara dari double acting cylinder bagian kanan mengalir kembali ke pump unit melalui 4/n way valve.

Kemudian, saat Push button S2 ditekan, aliran listrik dialihkan dari solenoid Y1 ke solenoid Y2. Hal ini menyebabkan 4/n way valve bergerak ke arah kiri. Dengan demikian, udara dari pump unit dialirkan ke double acting cylinder bagian kanan, memicu pergerakan mundur pada batang piston. Seiring dengan pergerakan batang piston ke belakang, udara dari double acting cylinder bagian kiri mengalir kembali ke pump unit melalui 4/n way valve.

8. Posisi S1 Ditekan

Posisi ketika S2 ditekan

(12)

Cara Kerja:

Ketika pump unit aktif, udara akan mengalir ke katup 4/3. Ketika tombol Push Button S1 ditekan, piston akan bergerak mundur dan katup akan bergerak ke arah kiri. Sebaliknya, jika tombol S2 ditekan, piston akan bergerak maju dan katup akan bergerak ke arah kanan.

9. Posisi Awal

Posisi tombol S1 ditekan

(13)

Posisi

Cara Kerja:

Ketika udara dari pump unit diaktifkan, udara akan mengalir ke katup solenoid 4/3 dengan posisi shutoff melalui saluran (P). Saat tombol S1 ditekan, jika tidak ditekan penuh, piston akan bergerak maju sedikit. Namun, jika tombol S1 ditekan sepenuhnya, piston akan bergerak maju hingga ke ujung. Hal yang sama terjadi saat tombol S2 ditekan: jika tidak ditekan penuh, piston akan bergerak mundur selama tombol ditekan. Namun, jika tombol S2 ditekan sepenuhnya, katup 4/3 akan

bergeser penuh sehingga piston bergerak mundur hingga ke ujung.

10.

Cara kerja :

Ketika udara dari pump unit dihidupkan, udara akan masuk ke dalam katup solenoid 4/3 dengan posisi bypas melalui saluran (P). Saat tombol S2 ditekan tidak sepenuhnya, piston akan bergerak mundur sedikit. Namun, jika tombol S2 ditekan sepenuhnya, piston akan bergerak mundur hingga ke ujung. Hal yang sama terjadi saat tombol S1 ditekan: jika tidak ditekan sepenuhnya, piston akan bergerak maju sedikit demi sedikit. Namun, jika tombol S1 ditekan sepenuhnya, piston akan bergerak maju hingga ke ujung.

11. Posisi Awal

(14)

Posisi Tombol S1 ditekan

Posisi tombol S2 ditekan

(15)

Cara kerja :

Saat Push button S1 ditekan, pump unit mengalirkan udara ke 4/n way valve yang mengarah ke double acting cylinder sebelah kiri, mendorong batang piston maju. Udara dari double acting cylinder sebelah kanan mengalir menuju pump unit.

Kemudian, saat Push button S2 ditekan, udara dari double acting cylinder dialirkan ke 4/n way valve yang mengarah ke pump unit. Dari pump unit, udara mengalir ke double acting cylinder sebelah kanan, mendorong batang piston mundur kembali ke posisi semula.

Referensi

Dokumen terkait