• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN MOTOR DC LAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN MOTOR DC LAB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN MOTOR DC

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

Dosen Pembimbing: Torib Hamzah, M.Pd NIP 19670910 200604 1 001 1

TORIB HAMZAH, Spd. Mpd SUMBER ,SST. MT EDY SUMITRO, SST

Disusun oleh : Veriko Yonanto

P27838115038

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik ( gerak ). Pada motor arus searah (motor DC) energy listrik yang di ubah adalah energy arus searah yang berasal dari tegangan listrik arus searah. Dimana sumber tegangan ini dihubungkan kepada rangkaian medan dan rangkaian jangkar dari motor tersebut.

Tentu motor DC memiliki suatu nilai efesiensi karena tidak mungkin seluruh energy listrik yang diterima oleh motor diubah menjadi energy mekanis, karena motor DC memiliki tahanan kumparan jangkar, tahanan kumparan medan, tahanan sikat dan kontak sikat, koefisiensi gesek antara sikat dengan komutator dan poros motor dengan bantalan roda.

Dengan memahami tentang suatu komponen teknik tenaga listrik, diharapkan dapat mengerjakan atau setidaknya dapat mengetahui dan memperbaiki masalah yang timbul dalam permasalahan tentang listrik atau alat di rumah sendiri.

1.2 Batasan Masalah

Sistem informasi akademik memiliki cakupan yang sangat luas, sementara waktu yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian sangat terbatas. Karena itu penulis perlu untuk melakukan pembatasan penelitian dalam hal sebagai berikut:

1. Proses akademik yang akan diteliti berkisar pada cara pemasangan instalasi yang baik dan benar.

(3)

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara kerja relay, TDR ( Timer Delay Relay ) dan motor DC dalam sebuah rangkaian.

2. Bagaimana merangkai secara sederhana menggunakan motor DC, TDR ( Timer Delay Relay ) dan relay.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik relay, motor DC dan TDR ( Timer Delay Relay ).

2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja relay, motor DC dan TDR ( Timer Delay Relay ).

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat merangkai komponen relay, TDR ( Timer Delay Relay ) dan motor DC pada rangkaian listrik.

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik relay, TDR ( Timer Delay Relay ) dan motor DC secara teoritis.

2. Mahasiswa dapat secara teoritis menjelaskan cara kerja rangkaian. 1.5.2 Manfaat Praktis

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik

yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan

tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di

dekatnya

Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya

gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan

menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas

akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali

terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan

yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan

memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC).

Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC

dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan

dipasang terbalik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada

tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang

terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak

(5)

Gambar 2.1 Bentuk dan simbol relay AC

Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya

serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya

tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya

tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC

dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada

tegangan 220 Volt.

Kontak poin (contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

 Normally Close (NC) yaitu kondisi aal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup).

 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka).

2.2 TDR ( Timer Delay Relay )

TDR ( Timer Delay Relay ) yang sering disebut juga relay timer atau

relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor

terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara

otomatis.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi

peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk

mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor dalam delay waktu

tertentu.

Gambar 2.2 TDR ( Time Delay Relay )

Bagian input timer biasannya dinyatakan sebagai kumparan

( coil ) dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.

Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber

(6)

secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO

menjadi NC dan NC menjadi NO.

Gambar 2.3 Bentuk dan simbol relay AC

Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya

merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar diatas adalah TDR

type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki koil,

sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan

NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC

dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda

tergantung dari jenis relay timernya.

2.3 Motor DC

Motor dc merupakan jenis motor listrik yang bekerja

mrnggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus

searah bagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak

langsung/direct unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan

khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau

percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

(7)

Komponen utama motor DC

Gambar diatas memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga

komponen utama:

1. Kutub Medan Magnet

Secara sederhana di gambarkan bahwa interaksi dua kutub

magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC

memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor

DC yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub

medan. Medan DC sederhana memiliki dua kutub medan kutub

utara dan kutub selatan. Garis magnetic energi membesar melintasi

bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor

yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih

electromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai

penyedia struktur medan.

2. Kumparan Motor DC

Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus

ini akan menjadi electromagnet. Kumparan motor DC yang

berbentuk slinder, dihubungkan ke as penggerak untuk

menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,

kumparan motor DC berputar dalam medan magnet yang

(8)

magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk

merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.

3. Commutator Motor DC

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.

Kegunaannya adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam

kumparan motor DC. Commutator juga membantu dalam

tranmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.

Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal

pengendalian kecepatan motor DC tersebut, yang tidak

mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat

dikendalikan dengan mengatur:

 Tegangan kumparan motor DC akan meningkatkan kecepatan.

 Menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

2.4 Alat dan Bahan Yang Digunakan 1. Motor DC

2. Baterai 9V 3. Relay AC 4. Timer 5. MCB 6. Kabel NYA

(9)
(10)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Alur Blok Diagram Rangkaian

(11)

3.2 Perancangan Rangkaian

Gambar 3.2 Gambar rangkaian

3.3 Cara Kerja Blok Rangkaian

(12)

BAB IV

ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis

Didalam rangkaian MCB berfungsi sebagai saklar. Jadi pada saat MCB ON arus akan di alirkan menuju kontak 2 relay dan menyambung ke kontak NC dan menyebabkan lampu kuning menyala.

Pada saat push button ON ditekan dan tersambung arus akan mengalir ke coil relay yang menyebabkan coil relay mendapat tegangan dan bekerja kondisi itu menyebabkan kontak NC berpindah ke kontak NO dan lampu indikator hijau menyala. Timer delay relay aktif.

Sebelum timer delay relay aktif motor berputar ke kiri. Ketika timer delay relay aktif sesuai waktu yang di set yang awal kontak NC pindah ke kontak NO motor berputar ke kanan. Perputaran motor ke kanan dan kekiri tergantung kita meletakkan positif negatif dari baterai menuju ke motor tersebut.

Pada saat push button OFF ditekan coil relay tidak lagi mendapat tegangan karena sambungan yang menuju ke coil terputus. Menyebabkan kontak NO kembali ke NC dan lampu kuning menyala kembali.

4.2 Kesimpulan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Haiban Agus Salim, Surismanto. 2011. Instalasi Listrik Tenaga Bangunan Bertingkat edisi pertama. Klaten: Saka Mitra Kompetensi

[2] http://infocarakerja .blogspot.com/2011/07/push-botton.html

Judul “ CARA KERJA: Push Botton “ diakses tanggal 3 maret 2016 pukul 19.30

[3] http://nonoharyono.blogspot.com/2009/12/saklar-tekan-push-button.html

Judul “ AUTOWATER: Saklar Tekan / Push Botton” diakses tanggal 3 maret 2016 pukul 20.00

[4] http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

Judul “ Pengertian Relay dan Fungsi Relay – Teknik Elektronika” diakses tanggal 5 maret 2016 pukul 21.00

[5] http://liverpool-punyasendiri.blogspot.co.id/2009/11/pengertian-kontaktor-kontaktor-adalah.html

Judul “ Kontraktor dan Relay “ diakses tanggal 6 maret 2016 pukul 17.00

[6] http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/timer.html

Judul “ TDR ( Timer Delay Relay ) / Timer “ diakses tanggal 12 maret 2016 pukul 10.50

[7] http://zonaelektro.net/motor-dc/

Gambar

Gambar 2.2 TDR ( Time Delay Relay )
Gambar 2.4 Motor DC
Gambar 3.1 Alur blok diagram rangkaian

Referensi

Dokumen terkait

Yang diperoleh suatu pengukuran kuat arus yang didapatkan dengan disaatnya resistor pada 100Ώ,680Ώ,dan 3300Ώ dialirkan oleh pengubah tegangan sumber sampai agar bisa arus

Pada saat yang bersamaantimer on delayT1 mendapat arus listrik dan autotransformator tap 1 (mendapat suplai tegangan sebesar 50% dari tegangan normal) akan tersambung

EMF kembali mencapai maksimum jika kecepatan angker dinamo maksimum. Arus yang disedot dari catu daya menurun saat motor makin cepat, karena EMF kembali yang

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik

Jika potensiometer diubah dalam keadaan 0%, maka arus dan tegangan listrik yang mengalir akan maksimal, karena nilai tahanan dalam potensiometer menjadi 0 sehingga arus

• Untuk mengetahui nilai tegangan output optocoupler dari sensor arus pada saat motor berputar, , seperti tampak pada gambar 4.4. • Untuk mengetahui nilai arus yang dihasilkan oleh

Penerapannya = Arus listrik akan mengalir dari tempat tinggi yaitu kutub positif lalu ke yang lebih renda atau kutub negativ alirn listrik juga melebihi percabangan, dari percabangan

Cara kerja : Saat Push button S1 ditekan, pump unit mengalirkan udara ke 4/n way valve yang mengarah ke double acting cylinder sebelah kiri, mendorong batang piston maju.. Udara dari