• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendali Motor 3 Fasa Hubung Langsung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengendali Motor 3 Fasa Hubung Langsung"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama Praktikan / NIM : Alex Susanto / 5301413004

Kelompok : 1 (satu)

Judul Praktikum : Pengendali Motor 3 Fasa Hubung Langsung Mata Kuliah : Praktik Instalasi Penerangan dan Tenaga Semester / SKS : 3 / 2

Tanggal Praktikum : 16 Oktober 2014 Tanggal Penyerahan Laporan : 23 Oktober 2014

Dosen : Drs. Isdiyarto M.Pd

(2)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Laboratorium Elektro Pengendali Motor 3 Fasa Hubung

Langsung

Semt: 3 No. 1

Jurusan: Teknik Elektro Waktu: 2 SKS

A. TUJUAN

Setelah melaksanakan praktik diharapkan mahasiswa dapat :

1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja magnetik kontaktor dan motor listrik. 2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian percobaan sesuai dengan jobsheet.

3. Mahasiswa dapat memasang magnetik kontaktor untuk mengendalikan motor 3 fasa.

B. TEORI SINGKAT

KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC)

(3)

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu. Pengendali hubung langsung dikenal dengan istilah Dirrect On Line (DOL).

Kontaktor Magnet

(4)

Kontaktor magnet adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/ kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact).

Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.

Kontaktor Magnet Merupakan Jenis Saklar Yang Bekerja Secara Magnetic Yaitu Kontak ( NO & NC ) Bekerja Apabila Kumparan Di Aliri Arus / Tegangan, Penggunaan Kontaktor Magnet Jauh Lebih Baik Dari Pada Saklar Biasa.

Sebuah Kontaktor Magnet Terdiri Dari :

1. Kumparan / Koil.

Kumparan / Koil Adalah Lilitan yang Apabila Di Aliri Arus / Tegangan Maka Akan Tejadi Magnetisasi Yang Akan Menarik Kontak - Kontaknya Sehingga Input & Output Pada Kontak NO Akan Terhubung & Sebaliknya Untuk Kontak NC Akan Terputus / Tidak Terhubung.

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.Apabila Pada Kumparan Kontaktor Diberi Tegangan Terlalu Tinggi / Tidak Sesuai Dengan Spesifikasi Maka Akan Menyebabkan Berkurangnya Umur / Merusak Kumparan Kontaktor. Tetapi Bila Tegangan Yang Diberikan Terlalu Rendah Maka Akan Menimbulkan Tekanan Antara Kontak-Kontak Dari Kontaktor Menjadi Berkurang Yang Nantinya Dapat Menimbulkan Bunga Api Pada Permukaannya Serta Dapat Merusak Kontak-Kontaknya.

2. Beberapa Kontak NO( Normally Open =Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung)

(5)

Kontak Pada Kontaktor Magnet Terdiri Dari :

1. Kontak Utama ( Digunakan Untuk Rangkaian Daya )

2. Kontak Bantu ( Digunakan Untuk Rangkaian Pengontrol / Pengunci )

Agar Penggunaan Kontaktor Dapat Disesuaikan Dengan Beban Yang Akan Dikontrol, Maka Pada Setiap Kontaktor Selalu Dilengkapi Dengan Plat Nama Yang Berisikan Data-Data Mengenai :

1. Perusahaan Pembuat Kontaktor.

2. Nomor Seri Pembuatan.

3. Tegangan Nominal Beban.

4. Tegangan Kerja Kontaktor.

5. Kemampuan Arus Yang Dapat DiAlirkan.

6. Kelas Operasi.

(6)

Tombol ini banyak digunakan pada panael kendali, tombol ini digunakan sebagai kontak ON dan OFF, tombol ini memiliki 2 kontak , yaitu kontak pertama NC (normaly Close) dan kontak kedua NO (normaly Open) . Pada saat tombol belum di tekan kontak pertama dalam kondisi NC (normaly Close) dan kontak kedua dalam kondisi NO (normaly Open) dan pada saat di tekan kondisi kontak pertama NO (normaly Open) dan kontak kedua NC (normaly Close).

Thermal Overload ( TOR )

Fungsi dari Over load relay adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.

Overload relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, semakin tinggi kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil.

(7)

Bentuk fisik dan symbol TOR pada dasarnya relay arus lebih adalah suatu alat yang dapat mendeteksi besaran arus yang melalui suatu jaringan dengan bantuan trafo arus. Harga atau besaran yang boleh melewatinya disebut dengan setting.

Gambar : Bentuk fisik dan symbol TOR

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT BANYAK

1. Obeng (+) dan (-) 1 Buah 2. Tang kombinasi 1 Buah 3. Tang lancip 1 Buah 4. Tang kupas 1 Buah 5. Tang Potong 1 Buah

6. Tespen 1 Buah

7. Pipa pengunci MC 1 Buah

8. Palu 1 Buah

BAHAN BANYAK 1. MCB 1 Fasa 1 Buah 2. MCB 3 Fasa 1 Buah 3. Kontaktor Magnetik

( MC )

1 Buah

(8)

5. Motor Induksi 3

Fasa 1 Buah

6. Push Button ON 1 Buah 7. Push Button OFF 1 Buah 8. Thermal Overload

( TOR ) 1 Buah

(9)

E. CARA KERJA RANGKAIAN

Prinsip Kerja Ragkaian DOL, jika tombol on ditekan, arud listrik dari jala-jala akan mengalir melewati MCB, tombol off, tombol on, coil MC dan selanjutnya ke fasa lain, sehingga MC bekerja dan motor induksi tiga fasa bekerja. Kontak NO (Normaly Open) berfungsi sebagai pengunci, sehingga walaupun tombol push button ON tidak ditekan arus listrik tetap mengalir ke coil MC melewati kontak NO (pengunci) maka motor induksi tiga fasa tetap bekerja.

F. LANGKAH KERJA

1. Membaca lembar kerja dengan teliti, menelaah gambar ranngkaian yang diberikan, dan menentukan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

3. Menandai tata letak komponen, plat pengunci MCB dan Magnetik Kontaktor yang akan dipasang sesuai dengan gambar kerja serapi mungkin.

4. Memasangkan komponen-komponen seperti MCB 1 fasa, MCB 3 fasa, Magnetik Kontaktor dan TOR pada papan percobaan.

5. Memotong kabel sesuai ukuran yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan mengupas kabel NYA untuk dipasang pada komponen.

6. Memasukkan kabel NYA kedalam lubang komponen kemudian dikunci dengan sekrup.

7. Menghubungkan kabel pada komponen masing-masing sesuai tata letak komponennya, seperti MCB 1 fasa, MCB 3 fasa, Magnetik Kontaktor dan TOR. 8. Memeriksa rangkaian yang telah dipasang apakah telah benar.

9. Rangkaian diuji tanpa beban, jika tombol ON ditekan Kontaktor magnetik bekerja maka rangkaian telah benar.

10. Memasang Motor induksi pada output TOR. 11. Melaporkan hasil praktek kepada dosen.

12. Apabila hasil praktek telah disetujui, melepaskan semua komponen dengan hati-hati. 13. Mengembalikan semua alat dan bahan yang telah digunakan.

(10)

G. HASIL PERCOBAAN N

O

Data Pengamatan Belum Sudah Keterangan

1. Pemasangan komponen-komponen yang akan dipasang sesuai dengan gambar kerja

 Rapi dan tidak ada sambungan 2. Rangkaian yang telah dipasang

apakah telah benar

 Telah diuji dan tidak ada masalah 3. Semua bahan telah berfungsi

dengan baik

Gambar

gambar berikut :
Gambar : Bentuk fisik dan symbol TOR
Gambar 3. Rangkaian
gambar kerja

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP Kantor SAR Ternate dengan ini mengumumkan kepada peserta pelelangan pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Kantor SAR Ternate berdasarkan Surat penetapan

Nantinya untuk karbon dioksida yang telah disaring bisa didaur ulang untuk menjadi karbon dioksida cair dan bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar baru pengganti bensin

segala bentuk gangguan komunitas terhadap kesungguhan pemerintah dalam melakukan pro ses kriminalisasi terhadap tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan masyarakat akan

TAPM yang beijudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berkerangka Problem Based Learning Materi Bangun Ruang Sisi Datar Untuk Siswa Kelas VIII SMP adalah basil karya

Adaptive Light Control (ALC) adalah sistem pengatur lampu depan mobil yang secara otomatis dapat menyesuaikan intensitas lampu sesuai dengan intensitas cahaya lingkungan..

1.1.B Positive Curved rod White, circular, opaque with low convex and entire edge 1.3.B Positive Coccus White, circular, opaque, with low convex and entire edge 1.4.B Negative

Dalam lari kelereng dilakukan oleh seorang dari rekan team, dengan cara menggigit sendok yang diletakan kelereng di atasnya, lalu berjalan dari satu titik ke titik

CPU atau prosesor adalah merupakan otak dari PLC, sebagai bagian dari sistem kontrol prosesor ini haruslah diberi masukan terlebih dahulu, yaitu