• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATA (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN CO2 CAIR DAN BIOGASOLINE SEBAGAI BENSIN DAUR ULANG RAMAH LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Faradila Rahmatul Ula 130322615526/2013 Renatha Putri Aryanti 140251601409/2014 Mujtahidatul Ilmi Fajriyah 140321602418/2014

UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG

(2)

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : PEMANFAATAN CO2 CAIR DAN BIOGASOLINE SEBAGAI BENSIN DAUR ULANG RAMAH

LINGKUNGAN 2. Bidang Kegiatan : PKM-Gagasan Tertulis 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap :Faradila Rahmatul Ula

b. NIM : 130322615526

c. Jurusan : Fisika

d. Universitas : Universitas Negeri Malang

e. Alamat Rumah dan HP :Blimbing-Paciran-Lamongan/085730676062 f. Alamat email : faradilarahmatulula@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Chusnana Insjaf Yogihati, M.Si

b. NIP : 0006096506

c. Alamat Rumah dan No Tel. /HP: Jl. Mayjen Sungkono Perum Puri Cempaka Putih BG 2, Malang/081252734417

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian (PKM-P) yang berjudul PEMANFAATAN CO2 CAIR DAN BIOGASOLINE SEBAGAI BENSIN DAUR ULANG RAMAH LINGKUNGAN dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti. Tulisan ini disusun sebagai usulan PKM-GT tahun 2016.

Penulisan PKM-GT ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

a. Orang tua, terutama ibu dan ayah penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.

b. Dra. Chusnana Insjaf Yogihati, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan penulisan PKM-GT. c. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.

Malang, 29 Februari 2016

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PKM-GT. ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI . ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

RINGKASAN . ... 1

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan dan Manfaat ... 2

GAGASAN Kondisi Kekinian dan Kehandalan Gagasan ... 2

Solusi yang Pernah Dilakukan ... 5

Kondisi Kekinian yang dapat Diperbaiki ………. 6

Pihak-pihak Terkait ... 7

Langkah Strategis ... 7

KESIMPULAN Gagasan yang Diusulkan ... 8

Teknik Implementasi ... 8

Prediksi Manfaat ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ... vi

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas... xi Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim………... xii

(5)

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 1. Proses penyaringan CO2………. 4 Gambar 2. Skema pengaktifan katalis H2SO4 terhadap HNO3……… 5 Gambar 3. Sepeda Listrik……… 6 Gambar 4. Asap Pabrik di Indonesia ……….. 6 Gambar 5. Bagan Teknik Implementasi……….. 8

(6)

PEMANFAATAN CO2 CAIR DAN BIOGASOLINE SEBAGAI BENSIN DAUR ULANG RAMAH LINGKUNGAN

Jalan Semarang No 5, Malang

RINGKASAN

Bensin kini sudah mulai menjadi barang langkah, apalagi bensin dengan kualitas yang baik dan ramah lingkungan. Oleh karena itu bensin sebaiknya dimanfaatkan seefektif mungkin. Untuk menghasilkan bensin berkualitas tinggi dibutuhkan campuran aditif ke dalam campuran bensin untuk meningkatkan kinerja dan peforma mesin. Sebelumnya telah digunakan TEL dan MTBE sebagai penambah nilai oktan, namun telah dilarang penggunannya karena zat buangnya terlalu berbahaya bagi tubuh.

Karbon dioksida atau CO2 merupakan gas buangan hasil pembakaran dari kendaraan bermotor maupun hasil buangan industri. Karbon dioksida di alam semesta ini jumlanya sangat melimpah, apalagi di Indonesia yang sedang maraknya asap akibat pembakaran hutan hingga mengganggu negara tetangga. Karbon dioksida sendiri berbahaya bagi tubuh apabila terhirup terlalu banyak karena karbon dioksida sangat mudah berikatan dengan hemoglobin dalam darah sehingga dapat menyebabkan keracunan dan bisa berakibat pada kematian. Pada penelitian yang dilakuakan tahun 2012 menemukan bahwa karbon dioksida ternyata dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, ini dilakukan dengan mencairkan gas karbon dioksida. Sehingga karbon dioksida cair nantinya dapat digunakan sebagai pengganti bensin dengan penambahan nilai oktan menggunakan pengolahan minyak kelapa sawit.

(7)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Bensin merupakan hal yang kini tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, pada kenyataannya hampir setiap rumah memiliki kendaraan bermotor yang menuntut pengisian bahan bakar jika kerap kali digunakan. Dalam perkembangannya telah terdapat macam-macam jenis bensin di Indonesia, mulai dari premium, pertamax, pertamax plus, dan gagasan baru pemerintah yakni pertalite. Namun seiring berjalannya waktu, fosil yang merupakan bahan baku bensin semakin lama akan semakin berkurang dikarenakan lamanya pembentukan tak sebanding dengan cepatnya waktu dalam menghabiskannya.

Telah banyak ditawarkan cara-cara pengalihan dari bahan bakar bensin, diantaranya yaitu sepeda motor dengan dayanya menggunakan listrik atau dicharge. Namun pengalihan itu bukan jawaban yang dibutuhkan, masyarakat lebih ‘sreg’ dengan motor berbahan bakar bensin dan akhirnya bensin tetap menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Karbon dioksida merupakan gas buangan dari bensin dan tidak baik untuk tubuh maupun lingkungan yang kita tinggali. Jika kita sadari, semakin besar kebutuhan kita akan bensin maka semakin banyak karbon dioksida yang dihasilkan sehingga lingkungan semakin tercemar dan membahayakan bagi penduduk Bumi yang notabene pemakai bahan bakar bensin. Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu rahasia alam yang dapat dimanfaatkan untuk proses lain, fotosintesis misalnya.

Dalam penelitian yang penulis ajukan, gas CO2 akan diolah sehingga menjadi CO2 cair sehingga nantinya mampu didaur ulang menjadi bensin kembali dengan penyempurnaan nilai oktan menggunakan minyak kelapa sawit yang diolah sedemikian rupa sehingga nantinya mampu digunakan untuk menanggulangi permasalahan menipisnya bahan utama bensin, yaitu fosil. Bensin ini nantinya akan diwujudkan sebagai bensin alami yang ramah lingkungan.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah:

1. Menemukan bahan bakar baru yang mampu menjadi cadangan bila di kemudian hari fosil bahan utama bensin habil.

2. Menemukan bahan bakar yang ramah lingkungan dengan nilai oktan tinggi dan polusi yang dapat ditanggulangi.

3. Pemanfaatan gas buangan CO2 menjadi bahan baku bensin agar tidak selamanya menjadi gas buangan.

4. Mengurangi polusi udara karena sudah ada penampung pendaurulangnya.

(8)

GAGASAN

Kondisi Kekinian dan Kehandalan Gagasan

Bensin kini sudah mulai menjadi barang langkah, apalagi bensin dengan kualitas yang baik dan ramah lingkungan. Oleh karena itu bensin sebaiknya dimanfaatkan seefektif mungkin. Untuk menghasilkan bensin berkualitas tinggi dibutuhkan campuran aditif ke dalam campuran bensin untuk meningkatkan kinerja dan peforma mesin. Sebelumnya telah digunakan TEL dan MTBE sebagai penambah nilai oktan, namun telah dilarang penggunannya karena zat buangnya terlalu berbahaya bagi tubuh.

Minyak kelapa sawit mengandung molekul trigliserida berantai hidrokarbon panjang. Molekul trigliserida ini dapat dipecah menjadi senyawa yang kandungan hidrokarbonnya setaraf dengan bensin yaitu senyawa biogasoline. Jika minyak sawit langsung dipanaskan, minyak sawit akan terkondensasi dan terpolimerisasi. Hal ini terjadi karena minyak sawit memiliki dua gugus yang sangat reaktif, yaitu gugus karbonil dan ikatan rangkap. Oleh karena itu, pada penelitian ini minyak sawit akan diberikan perlakuan awal terlebih dahulu dengan membentuk metil ester melalui reaksi transesterifikasi (Setiadi, 2006). Reaksi transesterifikasi ini akan menggunkan reagen metanol dan katalis Na OH untuk menghasilkan yield sebesar 83,2% (Rengga, 2006).

Selanjutnya, Palm Oil Methyl Ester (POME) akan di-cracking. Pada proses ini akan dihasilkan hidrokarbon dengan nilai oktan tinggi yang baik untuk bensin. Katalis yang digunakan pada proses ini adalah H-Zeolit dari zeolit alam yang sudah diaktivasi dengan temperatur 320ºC. Produk perengkahan nantinya akan dinitrasi dengan tujuan menambah gugus nitro sehingga dapat menaikkan angka oktan bensin. Penelitian dengan penambahan biogasoline + nitrous pernah diteliti dan hasil yang didapatkan berupa peforma mesin yang baik dan emisi yang rendah (Awaliansyah, 2005).

Karbon dioksida atau CO2 merupakan gas buangan hasil pembakaran dari kendaraan bermotor maupun hasil buangan industri. Karbon dioksida di alam semesta ini jumlanya sangat melimpah, apalagi di Indonesia yang sedang maraknya asap akibat pembakaran hutan hingga mengganggu negara tetangga. Karbon dioksida sendiri berbahaya bagi tubuh apabila terhirup terlalu banyak karena karbon dioksida sangat mudah berikatan dengan hemoglobin dalam darah sehingga dapat menyebabkan keracunan dan bisa berakibat pada kematian.

(9)

Namun dari penelitian di atas dikhawatirkan karbon dioksida masih memiliki nilai oktan yang rendah sehingga gas buangannya nanti akan berbahaya serta dapat membuat mesin cepat rusak karena bahan bekarnya tidak ramah pada mesin. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan proses pencairan karbon dioksida menjadi bensin dengan penambahan minyak kelapa sawit untuk menambah nilai oktan pada karbon dioksida cair tersebut. Sehingga nantinya diharapkan bahan bahar ini bisa ramah lingkungan dan didapatkan dari bahan daur ulang, yaitu mendaur ulang gas buangnya.

Gas karbon dioksida ini nantinya akan dicairkan menggunakan proses pencairan gas. Proses pencairan gas sendiri adalah perubahan fasa dari gas menjadi cair, untuk karbon dioksida akan dicairkan menggunakan pendinginan sederhana dalam kondisi atmosferik (pada suhu kurang lebih -162°).

Berikut adalah gambar alat penyaring karbon dioksida yang ada di pabrik-pabrik :

Gambar 1. Proses penyaringan CO2

Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian nilai oktan, pencairan karbon dioksida, dan proses pencampuran pengolahan minyak kelapa sawit dengan karbon dioksida cair.

Penelitian untuk nilai oktan terdiri dari 5 tahap utama: 1. Tahap pertama reaksi transesterifikasi

Minyak sawit direaksikan dengan metanol dan katalis basa (NaOH), kemudian akan terbentuk metil ester yang bercampur dengan gliserin dan didiamkan mengendap selama 3 hari agar terpisah anatara metil ester, gliserin, dan sebun. 2. Tahap kedua preparasi katalis H-zeolit

Katalis zeolit yang digunakan dalam penelitian ini merupakan katalis zeolit alam (bila memadai). Pada tahap ini H-zeolit akan dipreparasi kemudian akan digunakan sebagai katalis H-zeolit dengan menggunakan metode pertukaran ion dan kalsinasi.

3. Tahap ketiga perengkahan metil ester

Pada langkah ini, reaksi perengkahan dilakukan dengan menggunakan suatu fixed bed reaktor dengan katalis H-zeolit dan dilakukan secara batch.

4. Tahap keempat sintesis aditif bensin

(10)

Produk dari tahap ketiga kemudian direaksikan dengan HNO3 dan katalis H2SO4 (Rudy Wijaya, 2012; Skripsi) untuk mendapatkan tambahan gugus nitro. Produk yang dihasilkan dari tahap ini merupakan zat aditif bensin yang diinginkan. Gambar 2. Skema pengaktifan katalis H2SO4 terhadap HNO3 (Fressenden, 1986)

5. Tahap terakhir adalah analisa zat aditif bensin

Pada tahap ini dilakukan analisa densitas dan jenis-jenis komponen terdapat di dalam zat aditif bensin dengan menggunakan alat FTIR serta untuk mengetahui angka okttan aditif.

Proses pencairan karobon dioksida (CO2): 1. Tahap penyaringan karbon dioksida

Karbon dioksida nantinya didapatkan dari proses penyaringan pada knalpot dan cerobong pabrik. Gas karbon dioksida berupa bubuk akan dikumpulkan. 2. Tahap pencairan gas karbon dioksida

Gas karbon dioksida akan dicairkan menggunakan pendinginan sederhana dalam kondisi atmosferik (pada suhu kurang lebih -162°).

Proses pencampuran karbon dioksida cair dengan hasil olahan minyak kelapa sawit.

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Solusi yang sebelumnya pernah ditawarkan adalah pengganti bensin menggunakan motor listrik dengan pengisian bahan bakar seperti mengecharge handphone, namun cara itu hanya tenar di Indonesia beberapa waktu saja. Masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan bahan bakar bensin karena dinilai lebih irit.

Solusi yang lain sekarang ini dengan membuat terobosan baru yaitu kualitas bensin diantara premium dan pertamax yaitu pertalite yang menawarkan nilai oktan yang lebih baik dari premium dan ramah lingkungan. Lebih mahal dari premium namun lebih terjangkau daripada pertamax.

(11)

Gambar 3. Sepeda Listrik

Kondisi Kekinian yang dapat Diperbaiki

Keberadaan karbon dioksida di bumi sudah semakin merajalela, karena kondisi bumi yang semakin renta. Penebangan hutan terjadi di mana-mana namun tidak disertai dengan penghijaun kembali menyebabkan produksi oksigen di dunia berkurang. Sementara itu dewasa ini, semakin berkembangnya industri yang memerlukan bahan bakar menyebabkan makin banyaknya polusi udara. Alat penyaring karbon dioksida atau penyaring polusi masih belum berkembang banyak di Indonesia sehingga karbon dioksida masih belum terwadahi untuk bisa menjadi bermanfaat.

Kondisi kekinia yang dapat diperbaiki adalah pada penyaringan polusi atau gas buang yang ada di pabrik-pabrik di Indonesia sehingga polusi tidak semakin menyebar, dengan diperbaki alat penyaring maka dapat dipilah mana yang karbon dioksida dan mana yang zat berbahaya. Nantinya untuk karbon dioksida yang telah disaring bisa didaur ulang untuk menjadi karbon dioksida cair dan bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar baru pengganti bensin dengan penyempurnaan nilai oktan menggunakan minyak kelapa sawit yang telah diolah.

Gambar 4. Asap Pabrik di Indonesia

(12)

Pihak-pihak Terkait

Pihak-pihak yang nantinya diharapkan mampu terkait dengan gagasan ini adalah: Pertamina

Sebagai awal uji coba bahan baru dan uji kelayakan apakah bahan bakar baru (dari campuran daur ulang karbon dioksida dan minyak kelapa sawit) dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin dengan biaya yang lebih irit dan bahan yang memang melimpah di Indonesia.

Jika nantinya layak maka diharapkan Pertamina memproduksi secara massal agar dapat mengurangi pembelian minyak dar negara lain sehingga mengurangi anggaran negara dan pemanfaatan hasil alam sendiri untuk perbaikan kondisi alam dan kondisi ekonomi bangsa.

Pertamina disini juga diharapkan sebagai wadah produksi dan pemasaran, dengan penulis sebagai pemberi gagasan.

Pemerintah

Selain sebagai penolong bangsa dari segi ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam, bagi pemerintah ini juga bisa digunakan sebagai ajang unjuk gigi ke negara lain bahwa bahan bakar kendaraan tidak hanya dari fosil namun bisa dibuat dari daur ulang karbon dioksida dan pengolahan minyak kelapa sawit.

Sebagai negara pelopor bahan bakar ramah lingkungan yang bahannya dari daur ulang polusi.

Warga Negara Indonesia

Termasuk segenap yang ada di dalamnya adalah para Ilmuwan, Guru, Dosen, Pekerja Kantor, rakyat biasa, sebagai konsumen bahan bakar terbaru gagasan anak negeri.

Langkah Strategis

Langkah strategis dalam penerapan gagasan ini adalah penghimbauan kepada pabrik-pabrik agar melakukan penyaringan buangan asap pabrik-pabrik serta menyediakan alat untuk pemilahan karbon dioksida agar karbon dioksida dapat langsung ditampung dan dicairkan. Kenapa utamanya di pabrik? Termudah saat ini adalah pabrik karena beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah industri dan banyak pabrik yang asapnya mengganggu kegiatan sirkulasi udara masyarakat di daerah tersebut.

Pertamina sebagai pewadah selanjutnyalah yang kemudian mengangkut karbon dioksida car dari setiap pabrik untuk kemudian di proses di laboratorium Pertamina dan

(13)

mengolahnya dengan minyak kelapa sawit hingga bisa dipasarkan sebagai bahan bakar ramah lingkungan.

Pada proses pemasarannya, stasiun tv adalah media pengenal utama. Seperti halnya program KB dan wajib belajar Sembilan tahun, bahan bakar baru ini harusnya juga diperkenalkan dikalangan masyarakat luas sebagai iklan resmi dari pemerintah khususnya pertamina, agar masyarakat mengenal dan tau manfaatnya.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diusulkan

Gagasan yang diajukan adalah bensin daur ulang karbon dioksida dengan pemanfaatan karbon dioksida yang dikumpulkan lalu dicairkan dengan suhu atmosferik (sangat dingin) dan diperbaiki nilai oktannya (formulanya) agar bisa layak disebut sebagai bahan bakar baru.

Teknik Implementasi

Teknik implementasi dari gagasan di atas telah dijelaskan pada langkah trategis pelaksanaan, dan dapat dijelaskan dengan bagan berikut:

Gambar 5. Bagan Teknik Implementasi

Jika Iya Jika Tidak

Persiapan Bahan

- Kelapa Sawit

- Karbon dioksida

Pengolahan Bahan

*Kelapa sawit diolah menjadi minyak.

*Karbon dioksida dicairkan

Proses pencampuran - Minyak kelapa sawit

yang telah diolah dicampur dengan karbon

dioksida cair Uji nilai oktan dan uji

kelayakan (dilihat dari warna dan peforma pada

mesin)

Pengenalan bahan bakar baru ke masyarakat luas dan

diproduksi massal

(14)

Prediksi Hasil dan Manfaat

Jika gagasan ini nantinya berhasil maka akan ditemukan bahan bakar baru dan bisa digunakan sebagai bahan bakar pengaliah atau pengganti bensin, jika dikhawatirkan nantinya fosil sebagai bahan utama bensin semakin menipis dan habis.

Manfaatnya nanti adalah bensin baru itu dapat dijual dengan harga yang relative ringan dikantong dan menjadikan Indonesia sebagai produksi di rumah sendiri, serta bisa sebagai aset dalam menghadapi MEA dan tabungan ilmu pengetahuan bagi Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Awaliansyah, Gilar. (2005), “Kinerja Mesin Otto Berbahan Bakar Dasar Premium dengan Penambahan Biogasoline 5% dan (Biogasoline + Nitrous) 5%”. Skripsi Program Sarjana Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Haryobrono.blogspot.com/2010/12/mengurangi-emisi-kendaraan-dengan-kotak.html?m=1 (diunduh pada tanggal 17 September 2015)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pencarian_gas (diunduh pada tanggal 11 September 2015) Rengga, W. D. P., Priatmono, S., dan Kusumaningtyas., R.D. (2005). “Sintesis Alkil Nitrat

dari Minyak Sawit Sebagai Bahan Alternatif Untuk Meningkatkan Nilai Catane Solar”, Laporan Dosen Muda. Jurusan Kimia FMIPA Unnes.

Setiadi. (2006). “Proses Katalitik Sintesis Hidrokarbon Fraksi Bensin dari Minyak Sawit Menggunakan Katalis B2O3/Zeolit”. Laporan Penelitian Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia, Depok.

Wijaya, Hans. (2007). “Pembuatan Bahan Bakar Bensin dari Metil Ester Melalui Reaksi Perengkahan Katalitik pada Sistem Semi-Kontinyu Dua Reaksi Nitrasi”. Skripsi, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Wijaya, Rudy. (2012). “Pembuatan Aditif Bensin Melalui Perengkahan Katalitik Metil Ester Minyak Sawit dan Penambahan Gugus Nitro:. Skripsi program Sarjana Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

(15)
(16)
(17)
(18)

1. Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar)

Dra. Chusnana Insjaf Yogihati, M.Si

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 NIDN 0006096506

4 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 6 September 1965

5 E-mail chusnanah@yahoo.com

6 Nomor Telepon/HP 081252734417

B. Riwayat Pendidikan

1971-1977 1978-1981 1981-1984 1984-1989 1994-1998

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel llmiah Waktu dan Tempat 1

2 3

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun 1

(19)
(20)

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

1 Faradila Rahmatul

Ula/ 130322615526 S1 Fisika

(21)

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telepon/Fax: 0341-562180, 551312 Pesawat 265

Laman: www.um.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Faradila Rahmatul Ula

NIM : 130322615526

Program Studi : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-Gagasan Tertulis saya dengan judul: PEMANFAATAN CO2 CAIR DAN BIOGASOLINE SEBAGAI BENSIN DAUR ULANG

RAMAH LINGKUNGAN

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Gambar

Gambar 1. Proses penyaringan CO2
Gambar 3. Sepeda Listrik
Gambar 5. Bagan Teknik Implementasi

Referensi

Dokumen terkait

Pasien diinstruksikan untuk menyikat gigi secara perlahan dengan menggunakan pasta gigi tanpa mengandung deterjen, menyeka lidah, meneruskan penggunaan obat salep yang sudah

Akan tetapi, jika hanya menggantungkan pada elemen teknisnya saja maka pesan yang disampaikan tidak serta merta bisa menjadi sebuah karya yang menarik perhatian

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibentuk sebuah sistem pengkajian untuk memecahkan masalah yang di alami pada yayasan cerdas Murni, agar tidak

Peta (map/mappa) adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yg diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksikan dlm dua dimensi dgn metode dan perbandingan

Khalîfah fil ardhi itu (dimulai dengan Nabi Adam `alaihissalam) adalah manusia baru. Nabi Adam dan Siti Hawa Diciptakan langsung oleh Allâh dengan Kedua TanganNya, bukan

Laporan Penelitian Arkeologi: Eksplorasi Situs dan Cagar Budaya di Kabupaten Wonosobo dan Sekitarnya Jawa Tengah. Yogyakarta: Balai

3. Tanggung-Jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

Bahwa Terdakwa telah dengan sengaja tidak mentaati perintah dinas yang diberikan oleh Danyon 141/AYJP karena pada saat mengikuti Kursus Bintara Peleton (Susbaton) telah 2