• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA - PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DARI TANAMAN JAHE (Zingiber officinale)

N/A
N/A
Vikram Alamsyah

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA - PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DARI TANAMAN JAHE (Zingiber officinale)"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia pestisida sering digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman, namun saat ini banyak terdapat residu pestisida terutama pada tanaman dan tanah sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pestisida kimia. Sedangkan pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tanaman tertentu dari daun, buah, biji, atau akar. Biasanya bagian tanaman tersebut mengandung senyawa sekunder atau metabolit dan mempunyai sifat toksik terhadap hama dan penyakit tertentu.

Tanaman jahe dipercaya dapat berperan sebagai pestisida nabati, karena rimpang tanaman jahe mengandung 2-3% minyak atsiri, 20-60% pati, damar, asam organik, asam malat, asam oksalat dan jahe (Mursito, 2003). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan pestisida herbal dari rimpang jahe, senyawa-senyawa yang terkandung dalam rimpang jahe, dan cara pemanfaatan pestisida herbal dari rimpang jahe pada tanaman. Kami berharap hasil praktikum ini dapat menjadi alternatif baru pengendalian hama yang ramah lingkungan.

Tujuan Praktikum

Untuk membuat semprotan tanaman dari bawang merah kita membutuhkan bahan dan alat seperti 1 kg bawang merah, 1 liter air, panci, ember dan saringan. Untuk membuat pestisida nabati dari cabai rawit diperlukan bahan dan alat seperti cabai rawit 50 gram, garam 120 gram, air 16 liter, wadah, saringan, blender/press. Pepaya mempunyai nama daerah Gedang (Sunda); kates (Jawa); peute, betik, ralempaya, pohon punti (Sumatera); pisang malaka, bandas, manjan (Kalimantan); Kalujawa, Padu (Nusa Tenggara); Kapalay, Kaliki, Unti Jawa (Sulawesi); dan betik (Melayu).

Gember heeft de regionale namen halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), gember (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito ( Gorontalo), pergerakan (Ternate). Mengkudu heeft de regionale namen pace (Jawa), Cangkuang Cangkudu (Sunda), Mangkudu (Nias), Kodhuk (Madura), Rewong (Dayak), eodu, eoru, keumudee, lengkudu, benchdu, bengkudu, bakudu, bingkudu, pamarai, mangkudu, noni, neteu (Sumatera), wungkudu (Bali), tiba, wungkudu, ai kombo, manakudu, bakulu (Nusa Tenggara), mangkudu, wangkudu, labanau (Kalimantan). Cara yang dilakukan untuk membuat brengen adalah pintu morgen dari semua manfaat dari tanaman yang Anda butuhkan.

Kelor mempunyai nama daerah seperti Murong (Aceh), Kelor (Melayu), Munggai (Minangkabau), Kilor (Lampung), Kelor (Sunda), Kelor (Tengah-Jawa), Marongghi (Madura), Parongge (Bima), Kawona (Sumba). ) ), Kirol (Buru), Kelo (Ternate). Jarak mempunyai nama daerah Jarak (Maleis, Minangkabau, Jawa, Bali), Gloah (Gayo), Lulang (Karo), Reset (Toba, Batak), Jarak, Kalikih alang (Minangkabau), Jawa Jarak (Palembang), Jarag (Lampung ), Lafandru (Nias), Rangam (Dayak), jarak, jarak jitun, jarak Kaliki (Sunda), jarak (Jawa), Kaleke (Madura), Kohongian (Minahasa), Malasai, Kalalei, Alale (Gorontalo), Tangang-tangang jara (Makasar), Peleng kaliki-afschrikmiddel (Bugis).

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Alat dan Bahan

Metode Praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan

Bawang Merah mempunyai nama daerah seperti Bawang Abang Mirah (Aceh); Pia (Batak); Bawang Abang (Palembang); Bawang Sirah, Sirah Barambang, Dasun Merah (Minangkabau); Bawang Suluh (Lampung);. Bawang merah mempunyai nama daerah seperti bawang putih Abang Mirah (Aceh); Pia (Batak); Bawang Abang (Palembang); Bawang Sirah, Sirah Barambang, Dasun Merah (Minangkabau); Bawang Suluh (Lampung);. Cabai merah mempunyai nama daerah seperti lombok japlak (Jawa), mengkreng, cengis, ceplik atau cempling, cengek (Sunda).

Kunyit mempunyai nama daerah Kunyit (Melayu), Kunyet (Aceh), Kuning (Gayo), Hunik (Batak), Undre (Nias), Kakunye (Enggano), Kunyir (Lampung), Kunyir, Koneng (Sudan), Kunir, Kunir bentis , Temu kuning (Jawa), Koneh, Kuneh, Guni (Flores), Kuma (Solor), Kumeh (Alor), Kunik (Roti), Hunik, Kunir (Timor), Pagidon (Toli-Toli), Uni , Hun (Toraja ), Ya. Patikan kebo mempunyai nama daerah daun buncis (Sumatera), nanangkaan (Sunda), gendongan bayi (Jakarta), fatikan kebo (Jawa), kaksekakan (Madura), sosonong (Halmahera), Isu Maibi (Ternate), Isu Giti (Tidore). ). ). Putri Malu memiliki nama daerah rebah kebangkitan (Minangkabau), Daun Shock-Kaget (Menado), Catan (Jawa), Si Shock, Riyud (Sunda).

Dan cara pengaplikasiannya adalah dengan menyemprot seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi hari. Lalu cara penggunaannya dengan menyemprot seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari. Srikaya mempunyai nama daerah bintang delima (Aceh); Seraikaya (Lampung); Sarikaya (Minangkabau); Srikaya (Sunda); Srikaya (Jawa Tengah); Sarkaya (Madura); Sarikaya (Dayak); Garaso (Bima); Ata (Timor); Sirikaya (Gorontalo); Atis (Manado); Sirikaya (Bugis).

Dan cara pengaplikasiannya pada tanaman adalah dengan menyemprot seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari. Cara selanjutnya mengaplikasikannya pada tanaman adalah dengan menyemprot seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari. Cabai merah mempunyai nama daerah Campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Karo Batak), lasiak, lasina (Batak Toba), sebua lada (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabai, lasinao (Melayu), cabai, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabai (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu).

Tomat mempunyai nama daerah Terong kaluwat, reteng, cung asam jawa (Sumatera); kemir, ranti bali, ranti gendel, ranti kenong, rante, ranti raja, terong sabrang, tomat (Jawa); leunca komir (Sunda); kamantes, samate, samatet, samanté, Temantes, komantes, antes, tamato, tamati, tomate (Sulawesi). Setelah itu, cara pengaplikasiannya adalah dengan menyemprot seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi dan sore hari.

Tabel 2. Analisis kandungan dan aplikasi tanaman hasil eksplorasi berdasarkan hasil kajian
Tabel 2. Analisis kandungan dan aplikasi tanaman hasil eksplorasi berdasarkan hasil kajian

Hasil dan pembahasan mini riset pestisida nabati

Menurut laporan, biji jarak pagar juga telah ditemukan di makam kuno di Mesir yang diyakini berasal dari tahun 4000 SM. Cara pembuatannya adalah dengan merendam biji jarak yang sudah ditumbuk halus dan masih segar dalam satu liter air selama 24 jam. Bijinya mengandung 40-50% minyak jarak (oleum ricini, kastrooli), yang mengandung berbagai trigliserida, asam palmitat, asam risinoleat, asam isorisinoleat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, asam stearat dan asam dihidroksistearat.

Ia juga mengandung alkaloid risinin, beberapa jenis toksalbumin yang disebut risin (risin D, risin asam, dan risin basa), dan beberapa jenis enzim, termasuk lipase. Setelah jahe halus, masukkan jahe ke dalam wadah dan tambahkan 1000 ml air, aduk hingga tercampur rata. Untuk menentukan dosis yang tepat, kami menggunakan botol kaca 10 ml untuk mengukur jumlah pestisida per tanaman lalu memasukkannya ke dalam spuit.

Pengaplikasiannya dilakukan dengan menyemprotkan 10 ml cairan pestisida nabati/tanaman secara merata pada tanaman cabai. Dapat digunakan sebagai agen pengendalian hama; Membunuh hama dengan cepat; Bertindak sebagai zat yang menghambat perkembangan serangga/hama; Bertindak sebagai penarik; Bertindak sebagai pencegah; Bertindak sebagai penekan nafsu makan. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau bagian tanaman seperti akar, daun, batang atau buah.

PENGARUH KOMBINASI SPESIES DAN DOSIS PESTISIDA PADI (Leptocorisa oratorius Fabricius) TERHADAP TANAMAN PADI (Oryza sativa L.). PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK PESTISIDA DARI KUNYIT, JAHE DAN DAUN BELLE TERHADAP KEMATIAN Aphis sp.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1. Deskripsi hasil eksplorasi tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati dari lingkungan sekitar
Tabel 2. Analisis kandungan dan aplikasi tanaman hasil eksplorasi berdasarkan hasil kajian

Referensi

Dokumen terkait