LAPORAN HASIL KEGIATAN SEMINAR NASIONAL
“Peran IoT Dalam Smart Logistic”
Disusun Oleh:
Ravi Aprillian Baskoro 123210126
PROGRAM STUDI INFORMATIKA JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
DAFTAR ISI
LAPORAN HASIL KEGIATAN ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 2
BAB II LAPORAN KEGIATAN ... 3
2.1 Bentuk Kegiatan ... 3
2.2 Pelaksanaan Kegiatan ... 3
2.3 Hasil Kegiatan ... 3
BAB III PENUTUP ... 6
3.1 Kesimpulan ... 6
LAMPIRAN ... 7
1
1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk dalam industri logistik. Logistik adalah elemen penting dalam rantai pasokan yang menghubungkan produsen dengan konsumen akhir.
Untuk memastikan efisiensi, ketepatan waktu, dan pengelolaan sumber daya yang optimal, industri logistik harus terus berkembang dan memanfaatkan inovasi teknologi.
Internet of Things (IoT) adalah salah satu inovasi teknologi yang sedang mengubah cara industri logistik beroperasi. IoT mengacu pada jaringan perangkat fisik yang terhubung melalui internet, memungkinkan berbagai objek seperti kendaraan, kontainer, perangkat pengukur, dan lainnya untuk berkomunikasi dan berbagi data secara otomatis. Peran IoT dalam industri logistik telah menjadi topik yang sangat penting karena memberikan dampak yang signifikan pada efisiensi, transparansi, dan kendali dalam operasi logistik.
Pelacakan Real-Time: IoT memungkinkan perusahaan logistik untuk melacak posisi dan status barang dan kendaraan secara real-time. Dengan informasi ini, mereka dapat mengoptimalkan rute pengiriman, menghindari kemacetan lalu lintas, dan memberikan perkiraan waktu yang lebih akurat kepada pelanggan. Manajemen Persediaan: IoT juga memungkinkan pemantauan real-time atas persediaan. Sensor-sensor pada rak penyimpanan atau kontainer dapat memberikan informasi tentang ketersediaan produk dan memicu pemesanan otomatis ketika stok mendekati habis, mengurangi risiko kekurangan persediaan atau pemborosan.
Analisis Data Lanjutan: IoT menghasilkan jumlah data besar yang dapat digunakan untuk analisis mendalam. Dengan menganalisis data tersebut, perusahaan logistik dapat mengidentifikasi tren, memahami perilaku pelanggan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Dalam konteks ini, peran IoT dalam industri logistik sangat penting untuk mencapai tujuan efisiensi, ketepatan waktu, dan kepuasan pelanggan. Terus munculnya solusi IoT yang inovatif dan pengintegrasian teknologi ini dalam operasi logistik akan menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing perusahaan logistik di masa depan.
2
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Seminar Praktisi Mengajar #2 pada tanggal 4 September 2023 ialah Untuk memberikan wawasan mendalam kepada peserta mengenai bagaimana Internet of Things (IoT) dapat memainkan peran yang kunci dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan dalam industri logistik. Seminar ini bertujuan untuk mengedukasi peserta tentang konsep dasar IoT, penerapannya dalam logistik, serta manfaat yang dapat diperoleh oleh perusahaan dan pemangku kepentingan dalam memanfaatkan teknologi ini. Dengan maksud dan tujuan tersebut, seminar ini diharapkan dapat menjadi platform yang berguna dalam mempromosikan pemahaman dan penerapan teknologi IoT yang lebih baik dalam industri logistik, dengan dampak positif pada efisiensi, ketepatan waktu, dan keberlanjutan operasi logistik.
3
2.1 Bentuk Kegiatan
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
Kegiatan berbentuk seminar secara online dengan menggunakan media zoom dan offline di ruangan seminar informatika. Setiap pembicara menyampaikan pemaparan menggunakan power point, kemudian moderator memberikan sesi Tanya jawab kepada perserta webinar. Selama acara berlangsung dengan baik dan lancar.
2.2 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan seminar dilaksanakan pada : Pembicara : Istia Budi, S.T., M.M.
Moderator : Rosy Maharani Tanggal : 12 September 2023 Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Ruangan Seminar Informatika (bagi offline) dan Ditempat masing- masing (bagi online)
Media : Zoom Meeting Join Zoom Meeting
:https://us06web.zoom.us/j/87066082782?pwd=kornc1ezkiosxttgovkplzmtwy2mpu0 atmQ9
2.3 Hasil Kegiatan
Pembicara pada seminar kali ini yaitu Bapak Istia Budi sebagai pengusaha, dosen, mentor, sekaligus pelatih yang pada kali ini akan menjelaskan tentang peran IoT dalam smart logistic.
Diperkenalkan terlebih dahulu tentang pengertian arsitektur IoT, yaitu menjelaskan lembar kerja dari komponen terkait, fungsi dan pengaturan serta prosedur operasional dari data yang digunakan. Sederhananya adalah membuat sistem untuk menghubungkan antar perangkat agar dapat bekerja sama. Arsitektur IoT bekerja sesuai dengan tujuan sistem. Terdapat banyak pendapat tentang arsitektur Internet of Things ini. Ada yang berpendapat arsitektur IoT 3 layer, 4, layer, 5 layer, dan 7 layer namun secara umum memiliki kesamaan.
Arsitektur IoT 3 Layer berupa perception layer, network layer, dan application layer.
Perception layer merupakan bagian terbawah pada arsitektur IoT yang bertanggung jawab atas pengumpulan berbagai jenis informasi melalui sensor fisik atau komponen smart things (yaitu RFID, sensor, objek dengan tag atau sensor RFID, dll). Network layer merupakan layer yang menerima informasi yang dari layer perception dan meneruskan data yang diterima ke
4 antarmuka aplikasi yang jaraknya jauh dengan menggunakan jaringan Internet atau teknologi komunikasi lainnya. Serta application layer merupakan Layer yang 3 bertanggung jawab atas penyediaan layanan yang diminta oleh pengguna, misal hasil pembacaan suhu, kelembaban, tekanan udara, pengukuran intensitas cahaya, dll. Layer ini berada dibagian paling atas arsitektur IoT.
Arsitektur IoT 4 Layer merupakan pengembangan arsitektur dasar sebelumnya dimana ada penyempurnaan di layer sistem IoT yang berupa smart things layer, gateaways layer, middle layer, application layer. Smart things layer terdiri atas perangkat pintar yang berupa hardware/fisik untuk mengumpulkan data maupun melakukan pekerjaan tertentu seperti sensor, controller, aktuator. Gateaways layer bertugas untuk mentransmisikan data yang diperoleh dari Smart Things. Media transmisi yang digunakan dapat bermacam macam sepert Wireless Local Area Networks (WLAN), Wi-Fi, LTE, Bluetooth Low Energy [BLE], ZigBee, LoRa, NB-IoT, dll. Pada layer ini digunakan pula protocol komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan ke server, yaitu HTTP, MQTT, DDS, AMQP, dan CoAP. Middleware layer bertugas untuk mengolah raw data yang diterima dari layer sebelumnya. Melalui layer ini, data dapat diakumulasi, dikelompokkan, disimpan, dan diproses sesuai dengan kebutuhan.
Diperlukan suatu perangkat khusus yang sudah deprogram untuk melakukan pekerjaan analisis dan lain lain pada middleware layer. Contoh: API (Application Programming Interface), Machine learning, Data Analytics. Serta application layer bertugas untuk menyajikan data yang sudah diolah kepada pengguna dalam memenuhi kebutuhannya. Penyajian data bisa dalam bentuk teks, visualisasi, hasil analisis, dll. Contoh: Aplikasi prediksi cuaca, Aplikasi smarthome.
Arsitektur IoT 5 Layer bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi IoT dengan kebutuhan bisnis yang terdiri dari object (perception), object abstraction (network), service management (middleware), application, dan business. Object atau perception berkaitan dengan identifikasi, pengumpulan, dan pemrosesan informasi spesifik dari objek (misal suhu, kelembaban, gerakan, perubahan kimia, dll) melalui berbagai jenis sensor fisik. Object abstraction atau network bertanggung jawab untuk mengamankan transmisi data dari sensor fisik ke sistem pemrosesan informasi. Contoh: Wi-Fi, Inframerah, ZigBee, BLE, WiMax, GSM, 3G/4G/5G, dll. Dengan kata lain, layer Jaringan mentransfer informasi yang didapatkan dari layer persepsi ke layer Manajemen 4 Layanan. Service management atau middleware layer yaitu perangkat lunak yang berfungsi sebagai antarmuka antar komponen IoT yang memungkinkan komunikasi antar elemen. Middleware menghubungkan program yang berbeda dan seringkali kompleks yang pada awalnya tidak dirancang untuk saling berhubungan, sehingga apa saja dapat saling terhubung. Application layer bertanggung jawab atas penyediaan layanan yang diminta oleh pengguna, misal suhu, kelembaban, tekanan udara, pengukuran intensitas cahaya, dll. Selain layanan yang diminta pengguna, layer aplikasi menyediakan layanan data (yaitu data warehousing, penyimpanan Big Data, penambangan data, dll.) untuk melakukan data semantik analisis. Serta business layer bertanggung jawab untuk mengelola keseluruhan aktivitas/layanan sistem IoT melalui pembuatan diagram alur, model bisnis, dan grafik pada data yang diproses yang diterima dari layer aplikasi.
5 Setelah itu diperkenalkan tentang infrastruktur IoT di Industri, yang terdiri dari edge tier, platform tier, dan enterprise tier. Fungsi dari infrastruktur IoT di industri yaitu untuk meningkatkan efisiensi operasional suatu perusahaan, IoT memberi kemudahan menjalankan bisnis dengan otomasi, manajemen aset bisnis, dan kontrol biaya. Selain itu ada juga infrastruktur IoT di smart city, yang terdiri dari smart things, gateway, middleware, dan application. Penerapan kota pintar membuat pemerintah lebih mudah terhubung dengan masyarakat memantau infrastruktur, fasilitas kota dan peristiwa yang terjadi di wilayahnya secara real time.
Use case IoT dapat di implementasikan di industri, logistic, pertanian, smart city, energy management, smart water sistem, smart parking. IoT implementation di industri digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam berbagai proses. Implementasi: Berbagai cabang produksi dapat terhubung dengan IoT, Penerapan perangkat pintar untuk mengidentifikasi berbagai mesin produksi, Controlling machine dari jarak jauh, Bahkan komunikasi antar mesin untuk meningkatkan kualitas produk. IoT implementation di logistic atau pengiriman barang yaitu untuk memonitoring perjalanan suatu barang. Implementasi:
dikirimkan Barang yang diidentifikasi keberadaanya menggunakan GPS baik GPS kendaraan atau pembawa barang. 6 Hal ini digunakn untuk memastikan barang terkirim dengan baik, serta dapat digunakan sebagai sumber data.
6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil seminar dengan tema "Peran IoT Dalam Smart Logistic" adalah Seminar ini telah memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran krusial yang dimainkan oleh Internet of Things (IoT) dalam transformasi industri logistik menuju era logistik pintar (smart logistics). Dengan pemahaman tentang konsep dasar IoT dan penerapannya dalam operasi logistik, peserta telah dibekali dengan wawasan yang berharga tentang bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara perusahaan logistik beroperasi. Dalam seminar ini, kita telah melihat beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh dari IoT dalam konteks logistik. Ini meliputi pelacakan real-time yang memungkinkan optimisasi rute dan pengiriman yang lebih tepat waktu, manajemen persediaan yang lebih efisien melalui pemantauan real-time, pemeliharaan preventif kendaraan untuk memperpanjang masa pakai dan menghindari kerusakan, serta peningkatan keamanan dengan pemantauan berkelanjutan.
Melalui seminar ini, peserta juga telah membangun jaringan dengan sesama profesional dalam industri logistik yang memiliki minat serupa dalam teknologi IoT. Kolaborasi dan pertukaran pengalaman ini dapat menjadi sumber daya berharga di masa depan. Dengan demikian, seminar ini bukan hanya memberikan wawasan, tetapi juga mendorong tindakan lanjutan. Peserta diharapkan akan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk mengimplementasikan IoT dalam operasi logistik mereka, berkontribusi pada peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, dan keberlanjutan dalam industri logistik yang terus berkembang. IoT adalah kunci menuju logistik pintar yang akan membantu memenuhi tuntutan masa depan dalam rantai pasokan yang semakin kompleks dan berubah-ubah.
7
LAMPIRAN
8