• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile

N/A
N/A
Divia Anggraini

Academic year: 2024

Membagikan " Laporan Akhir Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR KESEHATAN KEWANITAAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

LAPORAN AKHIR

Oleh

Afbilla Fitriani Dewi NIM E31200001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2023

(2)

i

SISTEM PAKAR KESEHATAN KEWANITAAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

LAPORAN AKHIR

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di Program Studi Manajemen Informatika

Jurusan Teknologi Informasi

Oleh

Afbilla Fitriani Dewi NIM E31200001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2023

(3)

ii

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM PAKAR KESEHATAN KEWANITAAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

Afbilla Fitriani Dewi (E31200001) Telah diuji tanggal 7 Juni 2023 Dan dinyatakan memenuhi syarat

Ketua Penguji

Syamsul Arifin, S.Kom,M.Cs NIP. 198106152006041002

Sekretaris Penguji, Anggota Penguji,

Wahyu Kurnia Dewanto, S.Kom,MT Ely Mulyadi,SE, M.Kom NIP. 197104082001121003 NIP. 197306172018051001

Mengesahkan Ketua Jurusan Teknologi Informasi

Hendra Yufit Riskiawan,S.Kom.,M.Cs NIP. 198302032006041003

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Afbilla Fitriani Dewi NIM : E31200001

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam laporan tugas akhir saya yang berjudul “Sistem Pakar Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile” merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun pada perguruan tinggi mana pun.

Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan akan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir Laporan Akhir ini.

Jember, 7 Juni 2023

Afbilla Fitriani Dewi NIM. E31200001

(5)

iv

PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:

Nama : Afbilla Fitriani Dewi NIM : E31200001

Program Studi : Manajemen Informatika Jurusan : Teknologi Informasi

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada UPT.Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti Non- Ekslusif atas Karya Ilmiah berupa Laporan Akhir saya yang berjudul:

SISTEM PAKAR KESEHATAN KEWANITAAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini UPT. Perpustakan Politeknik Negeri Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam bentuk Pengkalan Data (Database), mendistribusikan karya dan menampilkan atau mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Politeknik Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas Pelanggaran Hak Cipta dalam Karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jember Pada Tanggal : 4 Juni 2023 Yang Menyatakan,

Afbilla Fitriani Dewi

E31200001

(6)

v MOTTO

“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat” (Q.S Al-Baqarah:45)

“Terus mengeluh hanya akan menunjukkan betapa lemahnya dirimu” (One Piece)

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan ilmu yang bermanfaat sehingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu.

2. Orang tua saya tersayang Bapak Riyanto dan Ibu Wijianti, terima kasih atas kasih sayang dan cintanya. Terima kasih juga untuk orang tua terutama Kakek Sudarman dan Nenek saya Supriyani, atas dukungan baik moril maupun materil, serta doa yang tak henti dan pengorbanan yang tak terhingga. Putrimu ini tak akan pernah bisa membalas seluruh jerih payah pengorbanan kalian berikan, hanya ini yang putrimu bisa sembahkan.

Terima kasih juga untuk adik tercinta Andis atas dukungan kecilnya.

3. Para staf pengajar Politeknik Negeri Jember khususnya Program Studi Manajemen Informatika yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan serta nasehat yang sangat bermanfaat.

4. Buat teman perjuangan selama di Politeknik Negeri Jember, Manajemen Informatika angakatan 2020. Masa-masa yang berbeda dari online ke offline sungguh tidak akan terlupakan.

5. Terima kasih juga untuk orang spesial Kak Dwiky. Terima kasih untuk perhatiannya dan dukungannya.

6. Terima kasih untuk almamater tercinta Politeknik Negeri Jember.

7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menerima segala bentuk kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam Menyusun Laporan Akhir ini, dan berharap tulisan ini mampu memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang terkait.

(8)

vii RINGKASAN

Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile, Afbilla Fitriani Dewi, NIM E31200001, Tahun 2023, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Wahyu Kurnia Dewanto, S.Kom,MT (Pembimbing I).

Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat, seiring dengan kemajuan era yang semakin kompetitif sehingga banyak persaingan dalam bidang kesehatan. Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari kecerdasan buatan.

Kesehatan Kewanitaan sama seperti alat reproduksi wanita yang penting untuk kesehatan sehari-hari. Oleh sebab itu, setiap Wanita memiliki hak untuk memelihara dan menjaga alat reproduksi mereka. Salah satu organ tubuh yang rentan akan bakteri dan virus lebih mudah diserang penyakit berbahaya.

Permasalahannya banyaknya jumlah penderita penyakit tersebut tanpa sepengetahuan mereka sendiri.

Pakar Kesehatan Kewanitaan ini dapat membantu untuk meningkatkan layanan yang lebih baik untuk pasien yang tidak dapat pergi ke pakar dan tidak memiliki pakar di daerah terdekat. Tersedianya informasi pakar dalam ilmu teknologi dapat secara mudah di temukan oleh orang-orang dalam jumlah yang luas dan dapat di gunakan dimana saja. Sistem pakar Kesehatan kewanitaan berbasis mobile ini sangat efektif untuk penambahan ilmu sebagai media pembelajaran. Dengan adanya alur penalaran maju yang di ketahui melalui fakta awal dan masalah yang di derita, dapat membantu menemukan saran serta solusi untuk menangani penyakit sebelum menyebar dan menyebabkan adanya penyakit yang lebih parah. Dengan adanya sistem pakar Kesehatan kewanitaan ini, diharapkan lebih mudah untuk melakukan penanganan terhadap penyakit yang di derita. Dalam jangka waktu yang panjang.

(9)

viii PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan karya ilmiah berjudul “Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile” dapat diselesaikan dengan baik.

Tulisan ini adalah laporan hasil penelitian yang dilaksanakan mulai tanggal 25 Februari sampai dengan 14 Juni 2023 bertempat di Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di Program Studi Manajemen Informatika Jurusan Teknologi Informasi.

Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya sebagai berikut.

1. Direktur Politeknik Negeri Jember.

2. Ketua Jurusan Manajemen Informatika 3. Ketua Program Studi Manajemen Informatika

4. Wahyu Kurnia Dewanto, S.Kom,MT selaku pembimbing I

5. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan ini.

Laporan Akhir ini masih kurang sempurna, mengharapkan kritik dan saran sifatnya membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Jember, 4 Juni 2023

Afbilla Fitriani Dewi

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

RINGKASAN ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Sistem Pakar ... 4

2.1.1. Sistem ... 4

2.1.2 Pakar ... 4

2.1.3 Sistem Pakar ... 4

2.1.4 Struktur Sistem Pakar ... 6

2.1.5 Representasi Pengetahuan ... 6

2.2 Kesehatan ... 6

2.3 Kewanitaan ... 6

2.4 Metode Forward Chaining ... 7

2.5 Komponen Struktur Sistem Pakar ... 8

2.6 Android atau Mobile ... 9

2.7 PHP ... 9

(11)

x

2.8 MySQL ... 9

2.9 Karya Tulis Yang Mendahului ... 10

2.9.1. “Purwarupa sistem pakar diagnosa penyakit paru berbasis web dengan metode forward chaining” (Ayu Puspita Oktaviandari, Politeknik Negeri Jember, 2018). ... 10

2.9.2. “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kelamin Dengan Teorema Bayes” (Octy Kartika dewi & Agus Sidiq Purnomo, Universitas Mercu Buana, 2021). ... 10

2.9.3.“Perancangan Sistem Pakar Penyakit Virginal Dishcarge (Keputihan) Pada Wanita” (Shintia Ardiyani, Politeknik Negeri Ketapang, 2019). ... 10

2.9.4 State Of The Art ... 12

BAB 3. METODE KEGIATAN ... 13

3.1 Waktu dan Tempat ... 13

3.2 Alat dan Bahan ... 13

3.2.1 Alat ... 13

3.2.2 Bahan ... 14

3.3 Tahap Metode Kegiatan ... 14

3.3.1 Requirement Definition (Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak) ... 15

3.3.2 Design System (Desain Sistem) ... 15

3.3.3 Coding and Testing ... 15

3.3.4 Testing & Integration (Penerapan dan pengujian program) 15 3.3.5 Maintenance & Operation (Pemeliharan) ... 15

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

4.1 Requirement ... 19

4.2 Koleksi Pengetahuan ... 17

4.3 Perancangan Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Android ... 21

4.3.1 Sistem Use Case Pakar Kewanitaan ... 21

4.3.2 Sistem Activity Diagram Pakar Kewanitaan ... 21

4.3.3 Sistem Entity Relationship Diagram Pakar Kewanitaan ... 22

4.3.4 Implementasi aplikasi sistem pakar ... 23

(12)

xi

4.4 Tes Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward

Chaining Berbasis Mobile. ... 31

4.4.1 Functional Testing ... 31

4.5 Operation and Maintenance ... 33

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 38

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Aturan Forward Chaining ………...7

Gambar 2.2 Arsitektur Komponen Pengguna Sistem Pakar ... 20

Gambar 3.1 Metode Waterfall ... 14

Gambar 4. 1 Pohon Keputusan... 19

Gambar 4. 2 Use case ... 21

Gambar 4. 3 Activity Diagram Sistem Pakar ... 22

Gambar 4. 4 ERD pakar ... 22

Gambar 4. 5 Form Log in ... 23

Gambar 4. 6 Form Registrasi ... 24

Gambar 4. 7 Halaman daftar gejala... 25

Gambar 4. 8 Halaman Gejala Lanjutan ... 26

Gambar 4. 9 Halaman Saran ... 27

Gambar 4. 10 Halaman Riwayat ... 28

Gambar 4. 11 Halaman Profil ... 29

Gambar 4. 12 Notifikasi Hapus data ... 30

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4. 1 Gejala serta Penyakit ... 17

Tabel 4. 2 Data Gejala ... 20

Tabel 4. 3 Data Penyakit ... 21

Tabel 4. 4 Fungsi Log in ... 31

Tabel 4. 5 Pengujian Centang Gejala ... 32

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Pernyataan membimbing materi ... 37

Lampiran 2 Nilai dari Functional Testing ... 38

Lampiran 3 Foto aplikasi Bersama pakar... 38

Lampiran 4 Tabel rule Gejala maka Peyakit ... 39

(16)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi kini berkembang pesat, seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin banyak dan kompleks. Teknologi yang paling dikenal luas adalah ponsel, ponsel digunakan secara luas di berbagai bidang. Misalnya bisnis, kesehatan, ekonomi, pendidikan, permainan dan sebagainya. Khususnya dalam bidang kesehatan, ponsel dapat digunakan sebagai salah satu media informasi dan aplikasi, seperti mengenai sistem pakar.

Terutama pada bidang Kesehatan ini diyakini dapat memberikan berbagai manfaat bagi provider pelayanan Kesehatan. Dengan dukungan teknologi tersebut, manfaat yang diperoleh diantaranya adalah tersedianya informasi Kesehatan pasien yang akurat dan komprehensif, sehingga provider dapat memberikan berbagai kemungkinan perawatan terbaik. Lebih lanjut dengan penerapan teknologi informasi yang lengkap dan akurat dapat membantu dalam proses diagnosa, meminimalkan medical error serta dapat menawarkan pelayanan Kesehatan yang aman dengan biaya rendah.

Setiap orang paling tidak harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan sikap yang baik dan benar tentang bagaimana menjaga dan merawat organ pada kewanitaan. Masalah dan urgensi pemenuhan hak reproduksi perempuan adalah hak dasar setiap pasangan maupun individu secara bebas dan bertanggung jawab untuk memiliki organ reproduksi yang sehat. Berdasarkan Kementerian Kesehatan pada Tahun 2020, jumlah angka kematian Wanita atau ibu mengalami peningkatan 4.627 kasus. Peningkatan angka kematian sebagian besar disebabkan oleh pendarahan saat persalinan. Setidaknya ada 40% wanita hamil akan mengalami beberapa jenis komplikasi selama kehamilan. Sekitar 15% komplikasi ini berpotensi mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera. Adanya masalah yang terjadi ini mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi demi demi mendukung fasilitas Kesehatan dalam memberikan pelayanan. Sebanyak 92% mengakui bahwa menjaga Kesehatan reproduksi wanita sangatlah penting.

(17)

2

Mayoritas dari mereka menganggap organ reproduksi adalah hal yang vital, sehingga perlu dijaga dalam jangka panjang. Selain itu, Kesehatan reproduksi yang sehat bisa mencegah wanita dari penyakit fisik maupun mental, sekaligus menghadirkan keturunan yang berkualitas. Banyaknya jumlah masalah kewanitaan yang sering dialami. Pasien Wanita harus mengantri lama untuk memeriksa permasalahan mereka. Begitu juga, pasien harus mengeluarkan banyak biaya untuk permasalahan mereka. Jadi, penulis melakukanpenelitian ini untuk mempermudah wanita melakukan perawatan, pencegahan dan penanggulangan permasalahan yang mereka alami. Begitu juga, pasien wanita yang sibuk akan kesehariannya tidak memiliki waktu untuk memeriksakan diri ke dokter hanya dengan masalah kecil, belum lagi hal seperti ini hanya di anggap remeh dan kecil bagi sebagian wanita yang tidak memiliki rasa perhatian pada organ kewanitaannya. Biaya yang cukup mahal dan tempat praktek seorang pakar juga termasuk menjadi rintangan tersendiri sebagai pasien. Tidak semua daerah memiliki spesialis dokter yang dapat membantu masalah organ reproduksi.

Dari keadaan yang di uraikan menjadi acuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat membantu memecahkan masalah seperti seorang ahli atau pakar dibidangnya. Penulis akan mencoba membuat sebuah sistem yang berhubungan dengan penyakit organ kewanitaan. Maka dari itu, merancang suatu sistem yang berjudul “Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan aplikasi kesehatan kewanitaan yang dapat digunakan mendeteksi dini penyakit pada organ kewanitan.

2. Bagaimana membangun aplikasi yang dapat membedakan atau mendiagnosa penyakit kewanitaan dengan gejala normal dan tidak normal.

3. Bagaimana membangun metode forward chaining yang dapat melakukan diagnosa penyakit kewanitaan.

(18)

3

1.3 Batasan Masalah

Pada penjelasan latar belakang diatas adapun batasan masalah untuk terlaksananya tugas akhir ini sebagai berikut:

1. Dari rangkaian penyakit dan masalah organ reproduksi kewanitaan ini, pakar dan penulis sepakat untuk memunculkan 7 dari sekian banyak pilihan penyakit. Penyebutan penyakit tersebut adalah penyakit yang sering dan rentan terjadi pada organ reproduksi kewanitaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari tugas akhir ini adalah:

1. Merancang sebuah sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyakit kewanitaan.

2. Membuat sebuah sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyakit awal.

3. Digunakan sebagai sarana untuk mengelola macam informasi kepakaran khususnya terhadap diagnosa penyakit reproduksi Wanita.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini:

1. Dengan adanya sistem pakar ini, diharapkan dapat memudahkan para pihak yang terkait untuk melakukan deteksi dini terhadap alat reproduksi terutama pada Wanita.

2. Dengan adanya sistem pakar ini, seseorang dapat menentukan penyakit dengan awal.

3. Sebagai persyaratan untuk memenuhi Laporan Akhir Kuliah.

(19)

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pakar 2.1.1. Sistem

Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisi dan sistem informasi adalah sistem fisik manajer yang mengorganisasikan perkerjaan unitnya adalah orang yang menciptakan suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras dan lunak ini menjadi subsistem dari suatu perangkat konferensi elektronik. Sistem fisik dan sosial adalah sistem yang abstrak (abstact system) dari konsep dan ide. Contoh sistem yang abstrak ialah pengembangan daur hidup atau pengembangan sistem perangkat lunak (Tyoso, 2016).

Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, ketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif (Hutahaean, 2014).

2.1.2 Pakar

Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan metode khusus serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi nasihat. Seorang pakar harus mampu menjelaskan dan mempelajari hal- hal baru yang berkaitan dengan topik permasalahan, jika perlu harus mampu menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan, dan dapat memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya (Putri Dwi Pangestu, 2017).

2.1.3 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah program komputer yang mensimulasi penilaian dan perilaku manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli dalam bidang tertentu. Biasanya sistem seperti ini berisi baris pengetahuan yang berisi akumulasi pengalaman dan satu set aturan untuk menerapkan pengetahuan dasar untuk setiap situasi tertentu. Sistem pakar yang canggih dapat ditingkatkan

(20)

5

dengan penambahan basis pengetahuan atau set aturan. Diantara banyak sistem pakar yang ada, yang terkenal adalah aplikasi bermain catur dan sistem diagnosis medis. Pemrosesan yang dilakukan oleh sistem pakar merupakan pemrosesan pengetahuan bukan pemrosesan data pada sistem pakar komputer konvensional.

Pengetahuan (knowledge) adalah pemahaman secara praktis maupun teoritis terhadap suatu obyek atau domain tertentu. Pengetahuan yang digunakan pada sistem pakar merupakan serangkaian informasi mengenai gejala-diagnosa, sebab- akibat, aksi reaksi tentang suatu domain tertentu (misalnya, domain diagnosa medis). Secara umum, definisi tradisional sebuah program komputer biasanya:

Algoritma + Struktur data = PROGRAM Dalam sistem pakar, definisi berubah menjadi.

Mesin inferensi + Pengetahuan = SISTEM PAKAR

Dengan sistem pakar, permasalahan yang seharusnya hanya dapat diselesaikan oleh pakar atau ahli, dapat diselesaikan oleh orang biasa atau awam. Sedangkan, untuk para ahli, sistem pakar membantu aktivitas mereka sebagai asisten yang seolah-olah sudah mempunyai banyak pengalaman (Budiharto dan Suhartono, 2014).

Mendefinisikan sistem pakar sebagai sebuah sistem yang cara kerjanya mengadopsi keahlian dari seorang pakar dalam bidnag tertentu ke dalam sistem atau program komputer yang disajikan dengan tampilan yang dapat digunakan oleh pengguna yang bukan seorang pakar sehingga dengan sistem tersebut pengguna dapat membuat sebuah keputusan atau menentukan kebijakan layaknya seorang pakar (Andriani, 2017)

(21)

6

2.1.4 Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system. Sistem pakar memasukkan pengethuan seorang pakar ke dalam computer. Seorang yang bukan pakar atau ahli dapat menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar dapat menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistant (Sutojo dalam Aryu, 2018:2128).

2.1.5 Representasi Pengetahuan

Representasi berbasis aturan banyak ahli sepakat bahwa representasi berbasis aturan, seperti aturan “IF-THEN”. Adalah metode yang kuat dan intuitif dalam sistem pakar. Aturan-aturan ini mudah dipahami dan diinterpretasikan oleh manusia, dan dapat dengan mudah dimodifikasi atau diperluas. Namun, beberapa ahli juga mengkritik representasi aturan karena kurang fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian dan ambiguitas.

Manfaat dari kemampuan sistem pakar : 1. Meningkatkan output dan produktivitas.

2. Menurunkan waktu pengambilan keputusan.

3. Meningkatkan kualitas proses dan produk.

4. Menyerap keahlian langka.

5. Operasi peralatan yang lebih mudah.

6. Transfer pengetahuan ke lokasi terpencil.

2.2 Kesehatan

Kesehatan adalah sebuah sumber daya yang dimiliki semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai. Kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang bugar tetapi meliputi jiwa yang sehat di mana individu dapat bersikap toleran dan dapat menerima perbedaan (Robert.H.Brook, 2017:585).

2.3 Kewanitaan

Kewanitaan adalah konsep yang mengacu pada karakteristik, identitas, peran, dan pengalaman yang terkait dengan perempuan atau kaum wanita. Konsep ini mencakup berbagai aspek, termasuk fisik, emosional, social, budaya, dan sejarah. Secara fisik, kewanitaan melibatkan ciri-ciri biologis yang khas pada

(22)

7

tubuh perempuan, seperti perbedaan dalam struktur tubuh, sistem reproduksi, dan hormon. Hal ini termasuk kehadiran organ reproduksi seperti Rahim, ovarium dan payudara, serta perubahan yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. Untuk menghasilkan keturunan, Wanita dan pria harus bekerja sama saat proses reproduksi yang akan menjadikan sel telur dan sel sperma bersatu.

Organ kewanitaan memiliki bagian Vagina, leher Rahim, Rahim, indung telur dan saluran telur

2.4 Metode Forward Chaining

Forward Chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rules tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagia THEN) ditambahkan ke dalam database (Kusbianto, 2017:73).

Gambar 2. 1 Aturan Forward Chaining

Penjelasan dari rule diatas, rule ini menyebutkan jika satu fakta terpenuhi akan menghasilkan fakta baru dengan bagian THEN:

1: jika pengguna memilih G01,G02, and G03 maka kemungkinan P01 . 2: jika pengguna memilih G04,G05, and G06 maka kemungkinan P02 . 3: jika pengguna memilih G020, G021, G022, G023, and G024 maka kemungkinan P07 .

4: jika pengguna G01,G03,G03,G04, and G05 maka P01.

(23)

8

2.5 Komponen Struktur Sistem Pakar

Dalam sistem pakar komponen penting, yaitu knowledge base, mesin inferensi, user interface yang menggambarkan antar muka pemakai. Komponen tersebut meliputi :

1. Basis pengetahuan (knowledge base):

Basis Pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah (Syahromi, P. 2016).

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengethuan yang tersedia (Syahromi, P. 2016).

3.User Interface (Antar Muka Pemakai)

Sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam situasi tertentu, maka sistem harus menyediakan pendukung yang di perlukan oleh pemakaian yang tidak memahami masalah teknis. Sistem pakar juga menyediakan komunikasi antara sistem dan pemakainya, yang disebut dengan antar muka (Hakim, M. 2020).

4. Fasilitas Penjelas

Komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan kerja sistem pakar.

Gambar 2. 2 Arsitektur Komponen Pengguna Sistem Pakar (Melania, 2021)

(24)

9

2.6 Android atau Mobile

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

Android adalah sistem operasi yang menghidupkan lebih dari satu miliar smartphone dan tablet (Fithri & Setiawan, 2017).

Sifat android yang terbuka membuat bermunculannya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan android sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi android pada perangkat yang secara resmi diliris dengan menggunakan sistem operasi lain (Salbino, 2014).

2.7 PHP

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor ini adalah bahasa pemograman yang banyak digunakan untuk pengembangan web. PHP adalah bahasa scripting sisi server yang dapat digunakan untuk membuat halaman web dinamis dan berinteraksi dengan basis data.

2.8 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak atau software sistem manajemen basis data SQL atau DBMS Multihread dan multi user (Suhartini dkk, 2020).

MySQL (My Strukture Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, yang artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. Karena sifatnya yang open source, maka MySQL bisa digunakan atau dijalankan pada semua platform seperti windows maupun linux. Terdapat 3 sub bahasa dalam MySQL yaitu:

1. Data Definition Language (DDL) 2. Data Manipulation Language (DML) 3. Data Control Language (DCL)

(25)

10

2.9 Karya Tulis Yang Mendahului

2.9.1. “Purwarupa sistem pakar diagnosa penyakit paru berbasis web dengan metode forward chaining” (Ayu Puspita Oktaviandari, Politeknik Negeri Jember, 2018).

Penelitian ini menggunakan metode forward chaining, untuk mengetahui penyakit paru yang dalam tubuh manusia. Sistem yang dibangun berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan databasenya MySQL. Sistem ini digunakan untuk mendiagnosa penyakit paru berdasarkan gejala yang di rasakan pasian serta memberikan solusi yang tepat bagi pasien. Dari pengujian hasil yang dilakukan, sistem pakar ini dapat mewakili seorang pakar dalam mengdiagnosa awal penyakit paru pada pasien.

2.9.2. “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kelamin Dengan Teorema Bayes”

(Octy Kartika dewi & Agus Sidiq Purnomo, Universitas Mercu Buana, 2021).

Pada penelitian mengenai rancangan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kelamin dengan mengimplementasikan metode teorema bayes sebagai alat ukurnya. Teorema bayes adalah teorema yang digunakan dalam statistika untuk menghitung peluang hipotesis. Basis sistem pakar diperoleh dari akuasisi pengetahuan pakar yaitu dokter. Dalam penelitian ini data yang digunakan untuk penelitian terdiri dari 4 penyakit kelamin pada laki-laki dengan 10 gejala, dan 5 penyakit kelamin perempuan dengan 12 gejala. Pada aplikasi yang dibuat ini memiliki 3 tahapan. Yaitu tahapan yang pertama pasien diminta untuk memasukan data diri. Tahap kedua pasien akan menuju pada halaman gejala yang dialami.

Untuk tahap ketiga sistem akan otomatis memberikan hasil diagnosis dari penyakit yang diderita pasien menggunakan perhitungan Teorema Bayes. Selanjutnya, tahap uji coba dilakuakan dengan membandingkan hasil diagnosis yang didapat dari sistem dengan hasil diagnosis dari pakar yang sebenarnya. Dari hasil uji coba presentase kesesuaian diagnosa sebesar 88.57.

2.9.3.“Perancangan Sistem Pakar Penyakit Virginal Dishcarge (Keputihan) Pada Wanita” (Shintia Ardiyani, Politeknik Negeri Ketapang, 2019).

Sistem perancangan pakar penyakit virginal discharge ini adalah permasalahan padawanita, kebersihan organ pada kewanitaan dapat di

(26)

11

perhitungan disini. Penyakit keputihan bisa saja menyerang pada bagian organ kewanitaan. Seperti yang diketahui, wanita sangat rentan terkena penyakit keputihan. Selain itu, kurangnya kepekaan wanita terhadap kebersihan organ intim nya yang meyebabkan mudah diserang penyakit keputihan. Keputihan pada wanita ada dua jenis dimana masih berada dalam tahap normal sampai yang sudah pada tahap berbahaya yang biasa disebut keputihan pantologis.

Tenaga ahli di bidang kesehatan seperti dokter memang sangat dibutuhkan.

Namun, terkadang para dokter tidak dapat melayani pasien setiap saat atau dengan kata lain mereka memiliki jam kerja (praktek) yang terbatas. Terlebih lagi dengan banyaknya pasien yang ingin memeriksakan kesehatan mereka hingga harus menunggu antrian yang panjang. Seorang pakar biasanya akan mendiagnosa penyakit lebih dini agar dapat melakukan pencegahan lebih awal. Jika penyakit yang di derita pasien sudah parah dan perlu penanganan khusus, maka pakar tersebut akan memberikan beberapa solusi pengobatan yang dapat diambil.

(27)

12

2.9.4 State Of The Art

Gambar 2. 3 State Of The Art

(28)

13

BAB 3. METODE KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan penelitian adalah dari bulan Maret 2022 hingga Juli 2022. Lokasi secara daring di rumah masing-masing mahasiswa. Rumah penulis beralamat kan di Bangorejo-Banyuwangi. Pelaksanaan secara luring pada Gedung Teknologi Informasi pada Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

a. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan adalah satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

1) Infinix Hot 10

2) Asus X415 Intel Core 13,3,8 GHz.

3) Prosesor Intel I3 Quad Core 4) Memory RAM 4GB DDR3 5) SSD 128gb

6) Flasdisk 20gb

7) Toshiba Portable Storage 1TB.

b. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Sistem Operasi : Windows 11

2) Pengelola Database : Navicat

3) Browser : Google Chrome, Firefox 4) Software pendukung : Microsoft Office

(29)

14

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan sistem pakar untuk permasalahan pada kewanitaan berbasis mobile atau android ini adalah data-data pasien wanita yang memiliki masalah pada alat kelaminnya beserta dengan gejala-gejalanya.

3.3 Tahap Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan tugas akhir ini adalah dengan metode waterfall. Metode waterfall sendiri menurut para ahli adalah salah satu dari model pengembangan aplikasi yang termasuk dalam classic cycle (siklus hidup klasik, yang mana lebih menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement analysis (analisis kebutuhan), design system, coding dan testing, Penerapan Program, pemeliharaan (Tristianto, 2018)

.

Dibawah ini merupakan tahapan yang dilakukan di dalam penggunaan metode waterfall:

Gambar 3. 1 Metode Waterfall (Tristianto, 2018)

(30)

15

3.3.1 Requirement Definition (Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak)

Metode ini merupakan tahap sebelum perancangan, yaitu pengumpulan beberapa kebutuhan untuk membuat perangkat lunak. Tahap ini akan menganalisa sifat perangkat lunak yang akan dibuat hingga antarmukanya. Wawancara dilakukan dengan pakar. Dari wawancara yang dilakukan terdapat beberapa informasi yaitu mengenai, pengumpulan data penyakit, permasalahan yang sering terjadi pada alat reproduksi dan cara penyelesaian yang membutuhkan waktu lama. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analisis untuk menterjemahkan kedalam bahasa pemrograman.

3.3.2 Design System (Desain Sistem)

Jika analisa awal sudah selesai dikerjakan, maka selanjutnya adalah membuat desain perangkat lunak. Proses desain akan menerjemahkan syarat atau kebutuhan yang sudah dianalisa sebelumnya sebelum benar-benar dilakukan pemunculan kode.

3.3.3 Coding and Testing

Coding merupakan penerjemahan design kedalam bahasa pemograman.

Dilakukan oleh programmer, tahapan ini merupakan tahapan nyata dalam mengerjakan sebuah sistem.

3.3.4 Testing & Integration (Penerapan dan pengujian program)

Kemudian, pengujian dilakukan untuk memastikan kesalahan yang dibuat dan tahapan ini dapat dikatakan final, dapat di gunakan user.

3.3.5 Maintenance & Operation (Pemeliharan)

Setelah peluncuran perangkat lunak, pengembang akan selalu melakukan pemantauan dan jika perlu meningkatkan layanan sistem yang mereka kelola.

Perubahan bisa terjadi karena mengalami kesalahan karena pernagkat lunak dan harus menyesuaikan lingkungan (peripheral atau sistem operasi baru).

(31)

16

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Requirement

Penyakit kewanitaan atau sering kali di disebut penyakit kelamin pada organ reproduksi wanita yang berfungsi sebagai tempat menghasilkan ovum, melakukan hubungan seksual, melindungi dan memelihara sel telur yang telah dibuahi hingga melahirkan. Organ reproduksi wanita sangat penting untuk dijaga dan dilindungi dengan baik, karena rentan akan penyakit tanpa di sengaja.

Permasalahan yang timbul bahwasanya mayoritas pasien terdiagnosa dengan jelas apabila sudah dalam kondisi yang parah. Hal ini dikarenakan kurangnya pakar khususnya didaerah pedalaman dan kurangnya perhatian Wanita yang sering kali menggapai gejala-gejala yang dirasakan. Oleh karena itu di butuhkan sistem pakar berbasis android untuk mempermudah pasien dalam mengetahui gejala yang kemungkinan berakibat fatal jika di biarkan.

Pada prosesnya diagnosa penyakit reproduksi Wanita harus dilakukan berbagai pemeriksaan melalui laboratorium untuk kejelasan dari gejala yang ditimbulkan.

Keterangan:

a. Tes Darah dan Urine

Sebagian besar penyakit menular seperti Clamydia dan Gonore serta penyakit lainnya, dapat di uji menggunakan urine atau darah. Dalam beberapa keadaan, tes urine dan darah ini juga tidak seakurat seperti bentuk pengujian lainnya. Butuh waktu cukup seperti satu bulan untuk mengetahui hasil tes darah atau urine ini agar lebih akurat.

b. Apusan

Jenis tes lainnya yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular melalui Apusan atau swab tes. Tes ini dilakukan dengan bantuan aplikator seperti kapas untuk menyeka bagian organ vagina.

c. Pap smear dan Pengujian HPV

(32)

17

Pap smear adalah tes untuk mencari tanda-tanda awal kanker serviks. Perlu diketahui hasil pap smear yang abnormal bukan berarti seseorang pasti mengidap kanker serviks atau dubur. Banyak orang memiliki hasil pap smear abnormal dapat sembuh. Sedangkan HPV ini adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk hasil pap smear yang abnormal.

4.2 Koleksi Pengetahuan

Salah satu komponen penting dalam sistem pakar adalah pengetahuan dalam sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit. Pengetahuan dalam sistem pakar penyakit kewanitaan ini di peroleh dari pakar, dengan cara melakukan wawancara serta literatur tentang penyakit kewanitaan berbasis android dengan metode forward chaining tersebut. Pada sistem pakar Kesehatan kewanitaan metode forward chaining berbasis android dapat diketahui bahwa penyakit kewanitaan didiagnosa berdasarkan gejala penyakit yang terjadi. Untuk lebih jelasnya tentang diagnosa penyakit kewanitaan metode forward chaining berbasis android, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Gejala serta Penyakit

No Nama Penyakit Gejala

1 Bacterial Vaginosis - Berwarna putih keabu-abuan

- Bau amis terutama muncul setelah berhubungan seksual

- Sensasi terbakar saat kencing atau berkemih

(33)

18

2 Vulvovaginal Candidiasis

- Nyeri Ketika akan,, sedang, atau setelah berhubungan seksual (Dyspareunia)

- Terdapat kemerahan dan pembengkakan di labia mayora dan labia minora

- Keputihan berwarna putih kental seperti keju cottage

3 Chlamydia - Sensasi terbakar saat kencing - Keputihan berwarna kuning

- Cairan vagina yang dikeluarkan disertai timbulnya panas dibadan.

4 Trikomoniasis - Jumlah cairan vagina yang dikeluar melebihi kapasitas normal / terlalu banyak cairan keluar vagina

- Keputihan berwarna hijau

- Keputihan disertai busa dan kental 5 Gonore - Nyeri pada perut bagian bawah atau

panggul

- Keputihan yang disertai demam - Keputihan berwarna cokelat 6 Kanker Serviks - Perdarahan dengan jumlah banyak

- Keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina disertai darah

- Warna kencing kemerahan

- Penurunan berat badan secara drastis

(34)

19

4.2.1 Teknik Penalaran

Teknik penalaran yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar untuk informasi penyakit kewanitaan ini dengan menggunakan Teknik forward chaining yaitu dimulai penelusuran dari sekumpulan dan menuju kesimpulan yang diinginkan. Yang berarti data-data atau gejala-gejala dari pemeriksaan akan dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian akan disimpan selanjutnya dianalisa untuk mencari solusi.

Gambar 4. 1 Pohon Keputusan

(35)

20

4.3 Perancangan Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Perancangan sistem pakar merupakan dasar dalam pembuatan program aplikasi sistem pakar, perancangan tersebut antara lain, flowchart, desain database dan desain antar muka, beserta rule yang tersedia pada tabel di bawah:

Tabel 4. 2 Data Gejala KODE Nama Gejala

G01 Berwarna putih keabuan

G02 Bau amis terutama muncul setelah berhubungan seksual G03 Sensasi terbakar saat kencing atau berkemih

G04 Nyeri Ketika akan, sedang, atau setelah berhubungan seksual (Dyspareunia)

G05 Terdapat kemerahan dan pembengkak di labia mayora dan labia minora

G06 Keputihan berwarna putih kental seperti keju cottage G07 Sensasi terbakar saat kencing

G08 Keputihan berwarna kuning

G09 Cairan vagina yang di keluarkan disertai timbulnya panas dibadan

G010 Terlalu banyak cairan keluar dari vagina G011 Keputihan berwarna hijau

G012 Keputihan disertai busa dan Kental

G013 Nyeri pada perut bagian bawah atau panggul G014 Keputihan yang disertai demam

G015 Keputihan berwarna cokelat

G016 Perdarahan dengan jumlah banyak

G017 Keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina disertai darah G018 Warna kencing kemerahan

G019 Penurunan berat badan secara drastis

G020 Seringkali berwarna putih atau bening.Menjadi sedikit kekuningan saat memasuki fase lutheal

G021 Konsistensi bervariasi, dari cair sampai agak kental (SIKLUS MENSTRUASI)

G022 Cairan tidak menembus celana dalam G023 Tidak menimbulkan gatal di vagina

G024 Memiliki bau sedikit asam namun tidak menyengat G025 Tidak menimbulkan nyeri saat kencing

G026 Noda kekuningan di celana dalam G027 Tidak memiliki bau busuk

(36)

21

Tabel 4. 3 Data Penyakit KODE NAMA PENYAKIT

P01 BACTERIAL VAGINOSIS P02 Vulvovaginal Candidiasis P03 Chlamydia

P04 Trikomoniasis P05 Gonore

P06 Kanker Serviks P07 Normal Masa Ovulasi

4.3.1 Sistem Use Case Pakar Kewanitaan

Dapat di ketahui pengguna hanya bisa merasakan gejala penyakit yang telah dialam. Pengguna dapat melakukan registrasi dan login terlebih dahulu dan memilih gejala yang dirasakan lalu sistem akan memproses penyakit dari gejala yang di pilih. Data tersebut akan di simpan ke history aplikasi sebagai data sementara.

Gambar 4. 2 Use case 4.3.2 Sistem Activity Diagram Pakar Kewanitaan

Activity Diagram adalah gambaran aliran proses yang terdapat dala sistem mulaiaktivitas start sampai aktivitas stop. Aktivitas yang di realisasikan oleh satu use case atau lebih yang menggambarkan proses yang berjalan. Gambar di bawah ini menunjukkan, proses pengguna dimulai dari membuka aplikasi dan melakukan registrasi dan login, memilih gejala yang dialami, dan sistem akan menampilkan hasil dari submit pengguna. Pengguna dapat logout melalui profil yang terdapat di aplikasi.

(37)

22

Gambar 4. 3 Activity Diagram Sistem Pakar 4.3.3 Sistem Entity Relationship Diagram Pakar Kewanitaan

Entity Relationship Diagram pada pembuatan sistem pakar ini memiliki 3 tabel yaitu tabel user, penyakit atau hasil, dan gejala. Tabel gejala dan hasil memiliki hubungan dikarenakan satu penyakit memiliki beberapa gejala.

Gambar 4. 4 ERD pakar

(38)

23

4.3.4 Implementasi aplikasi sistem pakar

Tampilan android untuk Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile sebagai berikut:

Tampilan Login

Pada tampilan ini halaman utama user, terdapat kolom email atau username dan kata sandi. Diperlukan login setelah mengisi registrasi.

Gambar 4. 5 Form Log in

(39)

24

Tampilan Registrasi

Terdapat kolom nama, berat badan, usia, tinggi badan, pekerjaan, email, kata sandi dan pengulangan kata sandi. User dapat daftar dari halaman ini terlebih dahulu untuk masuk ke dalam aplikasinya.

Gambar 4. 6 Form Registrasi

(40)

25

Form List Gejala

Terdapat beberapa gejala dari beberapa penyakit. Gejala-gejala tersebut sudah disesuaikan dengan penyakit yang di pilih saat sudah di submit. Terdapat list gejala utama dari gejala lainnya.

Gambar 4. 7 Halaman daftar gejala

(41)

26

Halaman Gejala Lanjutan

Setelah pasien memilih dan mengklik gejala utama, pasien akan di tampilkan dengan gejala berikutnya yang masih bersangkutan.

Gambar 4. 8 Halaman Gejala Lanjutan

(42)

27

Form Saran

Tampilan ini terdapat Nama penyakit, saran, pencegahan dan deskripsi. Halaman ini memiliki keunggulan dimana penyakit berhasil di deteksi dan pengguna dapat melihat penyakit yang kemungkinan mereka derita.

Gambar 4. 9 Halaman Saran

(43)

28

Riwayat

Tampilan ini berisi tentang riwayat pengguna, setelah pengguna menerima atau melihat form saran dan kembali. Pengguna akan melihat tampilan di bawah ini.

Gambar 4. 10 Halaman Riwayat

(44)

29

Form Profil

Terdapat nama pengguna yang sudah terdapat dan ikon untuk logout. Jika sudah logout pengguna dapat login Kembali dengan email atau username dan password yang sudah terdaftar sebelumnya.

Gambar 4. 11 Halaman Profil

(45)

30

Form Hapus Riwayat

Tampilan ini muncul saat pengguna akan menghapus riwayat yang kemungkinan sudah menumpuk atau sudah tidak diperlukan kembali

Gambar 4. 12 Notifikasi Hapus data

(46)

31

4.4 Tes Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile.

4.4.1 Functional Testing

Pengujian sistem ini dilakukan untuk memastikan bahwa persyaratan sistem dan spesifikasi dapat tercapai. Proses ini biasanya melibatkan dengan menciptakan kondisi tes untuk evaluasi kebenaran aplikasi, fungsi-fungsi yang sudah sesuai dan functional testing ini diharapkan dapat mengetahui kesalahan fungsi dari aplikasi tersebut:

a. Fungsi Log in

Pengujian pada fungsi login untuk masukan dalam halaman login dengan hak akses yang sudah di tentukan, untuk melakukan akses aplikasi diperlukan username atau email dan password.

Tabel 4. 4 Fungsi Log in NO Skenario

Pengujian

Test Case Hasil yang Diharapkan

Hasil Penguji an

Kesimpula n

1 Mengosongk an semua isi data login, lalu langsung mengklik tombol login

Username: - Pass: -

Sistem akan menolak akses dan menampilkan notifikasi “Email tidak boleh kosong”

Sesuai harapan

Valid

2 Mengklik tombol login

Username:

bingaebings@

gmail.com Pass: -

Sistem akan menolak dan pesan ditampilkan

“Password tidak boleh kosong” di kolom password

Sesuai harapan

Valid

3 Hanya mengisi password

Username: - Pass:

Banyuwangi

Sistem akan menolak akses dan menampilkan

Sesuai Harapan

Valid

(47)

32

01 notifikasi “Email tidak boleh kosong”

4 Mengisi password dan username/

email dengan benar

Username:

bingaebings@

gmail.com Pass:

banyuwangi 01

Sistem akan menerima dan langsung masuk ke aplikasi

Sesuai harapan

Valid

Tabel 4. 5 Pengujian Centang Gejala NO Nama

fungsi yang diuji

Skenario pengujia n

Hasil yang

diharapkan

Hasil pengujia n

Kesimpula n

1 Gejala yang dicentan g

Gejala tidak di cetang satu pun

Sistem akan

memberikan pesan

“penyakit belum bisa diidentifikasi/terbaca!!

Sesuai harapan

Valid

2 Gejala yang dicentan g

Gejala yang di centang hanya 2 gejala yang tercentang

Sistem akan

memberikan pesan

“penyakit belum bisa diidentifikasi/terbaca!!

Sesuai harapan

Valid

3 Gejala yang di centang

Gejala tercentang

3 dan

Sistem akan

memberikan respon ke penjelasan atau output

Sesuai harapan

valid

(48)

33

sesuai dengan satu penyakit

yang di dapat

4 Gejala yang di centang

Gejala yang tercentang semuanya

Sistem akan

menampilkan penyakit dengan 3 gejala terpenuhi dari 1 penyakit

Sesuai harapan

Valid

3 Gejala yang di centang

Gejala yang di centang sesuai

Sistem akan langsung menunjukan hasil dari pengguna mencentang gejala yang dipilih

Sesuai harapan

Valid

4.5 Operation and Maintenance

Setelah peluncuran perangkat lunak, pengembang akan selalu melakukan pemantauan dan jika perlu meningkatkan layanan sistem yang mereka kelola.

(49)

34

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari “Sistem Pakar Kesehatan Kewanitaan Metode Forward Chaining Berbasis Mobile” sebagai berikut:

• Sistem pakar kewanitaan ini dapat membantu pemakai untuk mengetahui kemungkinan penyakit yang terjadi pada alat reproduksi pemakai tersebut.

• Perancangan sistem pakar ini menggunakan representasi pengetahuan berupa metode forward chaining atau penalaran maju yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala yang ditampilkan dalam bentuk list gejala (daftar gejala).

• Sistem pakar kewanitaan ini mengidentifikasi penyakit pada organ kewanitaan berbasis mobile metode forward chaining mampu memberikan solusi pencegahan dan saran.

5.2 Saran

Sistem pakar Kesehatan kewanitaan metode forward chaining berbasis mobile masih perlu banyak pengembangan dan perbaikan.

1. Sistem pakar Kesehatan kewanitan metode forward chaining berbasis mobile diharapkan dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur update untuk seorang admin atau pakar yang terkait dan diharapkan adanya messager untuk interaksi antara pasien dan pakar untuk masalah yang dialami melalui aplikasi.

2. Sistem pakar Kesehatan kewanitaan metode forward chaining berbasis mobile diharapkan dapat dikembangkan dengan menambahkan solusi untuk pakar terdekat yang dapat menangani masalah Kesehatan yang terdekat di sekitar pasien.

(50)

35

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dahlan & Erliana, Cut Ita. (2016). Sistem Informasi Pendataan Kendaraan Hilang Berbasis Web pada Polres Binjai. Binjai:

Prosiding SNIKOM, 39-46.

Andriani, Anik. (2017). Pemograman Sistem Pakar Diagnosa dan Aplikasinya Menggunakan Visual Basic 6. Jakarta: MediaKom.

Brook, R. H. (2017). Redefining Health Care System Santa Monica. California:

TheRand Corporation.

Budiharto, W. &. (2014). Artificial Intelligence Konsep dan Penerapannya.

Yogyakarta: CV Andi Offset.

Fithri, D. L., & Setiawan, D. A. (2017). Analisa Dan Perancangan Game Edukasi Sebagai Motivasi Belajar Untuk Anak Usia Dini. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, elektro dan ilmu komputer, 8(1), 225-230.

https://doi.org/10.24176/simet.v8i1.959

Hakim, M. (2020). Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Alat Reproduksi Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining. TEKNIMEDIA:

Teknologi Informasi dan Multimedia, 1(1), 59-67.

https://doi.org/10.46764/teknimedia.v1i1.16

Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Kusbianto, D. (2017). Implementasi Sistem Pakar Forward Chaining Untuk Identifikasi dan Tindakan Perawatan Jerawatan Wajah. Jurnal Informatika Polinema, 71-80.

Putri, Dwi Pangestu. (2017). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Jaringan Penyangga Gigi Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Android. Jurnal Ilmu Komputer Universitas Lampung, 11-13.

Melania, Rinihandita Nur Habibah. (2021). Sistem Pakar Daignosa Penyakit Kulit Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Jurnal Teknologi informasi Polije, 8-10

Salbino, Sherief. (2014). Buku Pintar Gadget Android untuk Pemula. Jakarta:

KunciKomunikasi.

Suhartini, Sadali, M. And Kuspandi Putra, Y. (2020). 'Sistem Informasi Berbasis Web Sma Al-Mukhtariyah Mamben Lauk Berbasis Php dan Mysql

(51)

36

dengan Framework Codeigniter', Infotek:Jurnal Informatika Dan Teknologi, 3(1),Pp. 79-83. Doi 10.29408/Jit.V3il.1793.

Sutojo dalam Aryu. (2018). Good Corporate Governance. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka.

Syahromi, P. (2016). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Leptospirosis Menggunakan Metode Certainty Factor dengan Penelusuran Forward Chaining. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 3(1), 108- 112.

Tristianto, C. (2018). PENGGUNAAN METODE WATERFALL UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING DAN. Jurnal Teknologi Informasi ESIT, XII(01), 7–21

Tyoso, J. S. (2016). Sistem Infromasi Manajemen. Ed.1,Cet.1. Yogyakarta:

Deepublish.

(52)

37 LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan membimbing materi.

(53)

38

Lampiran 2 Nilai dari Functional Testing

Lampiran 3 Foto aplikasi Bersama pakar

(54)

39

Lampiran 4 Tabel Rule Gejala maka Penyakit

RULE 1 RULE 2 RULE 9 RULE 13

IF G01 AND G02 AND G03 THEN P01

IF G04 AND G05 AND G06 THEN P02

IF G016 AND G017 AND G019 P06

IF G020 AND G025 AND G026 AND G027 THEN P07

RULE 3 RULE 4 RULE 10 RULE 14

IF G07 AND G08 AND G09 THEN P03

IF G010 AND G011 AND G012 THEN P04

IF G016 AND G018 AND G019 THEN P06

IF G020 AND G021 AND G023 AND G024 THEN P07

RULE 5 RULE 6 RULE 11 RULE 15

IF G013 AND G014 AND G015 THEN P05

IF G016 AND G017 AND G018 AND G019 THEN P06

IF G020 AND G021 AND G022 AND G023 THEN P07

IF G020 AND G021 AND G024 AND G025 THEN P07

RULE 7 RULE 8 RULE 12 RULE 16

IF G020 AND G021 AND G022 AND G023 AND G024 AND G025 AND G026 AND G027 P07

IF G016 AND G017 AND G018 THEN P06

IF G020 AND G023 AND G024 AND G025 THEN P07

IF G020 AND G021 AND G026 AND G027 THEN P07

RULE 17 RULE 18 RULE 19 RULE 20

IF G020 AND G022 AND G023 AND G024 THEN P07

IF G020 AND G022 AND G025 AND G026 THEN P07

IF G020 AND G022 AND G027 AND G021 THEN P07

IF G020 AND G023 AND G025 AND G026 THEN P07 RULE 21 RULE 22

IF G020 AND G023 AND G026 AND G027 THEN P07

IF G020 AND G021 AND G025 AND G027 THEN P07

Gambar

Gambar 2. 1 Aturan Forward Chaining
Gambar 2. 2 Arsitektur Komponen Pengguna Sistem Pakar (Melania, 2021)
Gambar 2. 3 State Of The Art
Gambar 3. 1 Metode Waterfall (Tristianto, 2018)
+7

Referensi

Dokumen terkait

skripsi yang bersangkutan dengan judul, “ Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anemia dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android ” , memandang

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi penerapan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dengan menggunakan metode forward chaining berbasis

Sistem ini adalah sistem pakar diagnosa penyakit menggunakan pendekatan Metode Forward Chaining yang merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi

Sistem pakar mendianogsa penyakit pada anjing jenis herder dengan metode forward chaining ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai kesehatan anjing jenis

Skripsi atau Tugas Akhir yang berjudul “ Perancangan Aplikasi Perencanaan Pola Hidup Sehat Menggunakan Metode Sistem Pakar Forward Chaining Berbasis Web Dengan

Dengan menggunakan metode Forward Chaining berbasis Android , aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa hama yang dapat memberikan solusi berdasarkan gejala-gejala

Yaitu dengan mengembangkan aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit ayam menggunakan motor inferensi Forward Chaining yang meliputi 9 penyakit dan 32 gejala.. dengan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi penerapan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dengan menggunakan metode forward chaining