• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN STUDI TOUR: MENELUSURI TUGU KHATULISTIWA, IKIP PGRI PONTIANAK, DAN MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Adly

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN STUDI TOUR: MENELUSURI TUGU KHATULISTIWA, IKIP PGRI PONTIANAK, DAN MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN STUDI TOUR: MENELUSURI TUGU KHATULISTIWA, IKIP PGRI PONTIANAK, DAN

MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pemimbing :

ILIYAS, S.E

Disusun Oleh : Tuti Widya

Ribi Ayati Hajina Nurhesy

Nabila Nuraisya

SMA NEGERI 1 PALOH KABUPATEN SAMBAS

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2024

(2)

LAPORAN STUDI TOUR: MENELUSURI TUGU KHATULISTIWA, IKIP PGRI PONTIANAK, DAN MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Lembar Pengesahan

Pemimbing :

ILIYAS, S.E

Disusun Oleh : Tuti Widya

Ribi Ayati Hajina Nurhesy

Nabila Nuraisya

Disahkan oleh Kepala Sekolah

Ruyat, S.Pd

NIP. 0000000000000000000

(3)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ...

i...

KATA PENGANTAR ...

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...

1

C. Tujuan...

1

...

D. Waktu Pelaksanaan...

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Museum Kalimantan Barat

...

2

B. Fungsi Museum

...

3

C. Koleksi Museum Kalimantan Barat

...

4

...

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...

6

B. Saran...

6

(4)

DAFTAR PUSTAKA ...

7

LAMPIRAN...

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan studi tour yang berjudul "MENELUSURI TUGU KHATULISTIWA, IKIP PGRI PONTIANAK, DAN MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT" ini, yang mencerminkan kunjungan kami dalam kegiatan study tour SMAN 1 Paloh. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari adanya kekurangan baik dari segi teknis penulisan maupun materi, sejalan dengan kemampuan yang dimiliki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, namun kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya. Setiap masukan dan tanggapan dari pembaca akan sangat berharga bagi kami dalam proses penyusunan makalah berikutnya. Kami berharap bahwa laporan ini tidak hanya sekadar menjadi catatan perjalanan, tetapi juga dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca terkait dengan tempat-tempat yang kami kunjungi.

Akhirnya, kami berdoa semoga makalah ini dapat menjadi sarana yang bermanfaat bagi pembaca dalam memahami lebih dalam tentang objek-objek yang kami telusuri selama

(5)

studi tour ini. Semoga juga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua yang telah membantu dan mendukung proses penyusunan laporan ini. Semoga upaya kami dalam menyajikan informasi ini dianggap sebagai bentuk ibadah yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

Sambas, 28 Januari 2024

Penyusun

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagai bagian dari pendidikan formal, kegiatan studi tour memberikan kesempatan langung kepada peserta untuk berinteraksi dan belajar dari benda, tempat, dan situasi yang diamati langsung. Hal ini memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari di kelas ke kejadian atau objek nyata di lapangan.

Dengan demikian, studi tour tidak hanya memberikan pengalaman berharga sekaligus meningkatkan pembelajaran siswa.

Dalam rangka memperkaya pengalaman dan pengetahuan siswa, tim kami melakukan kunjungan ke Tugu Khatulistiwa, IKIP PGRI Pontianak, dan Museum Provinsi Kalimantan Barat. Ketiga tempat ini dianggap menarik karena menawarkan kesempatan unik untuk memahami sejarah, budaya, dan kekayaan alam dari daerah Kalimantan Barat. Melalui kunjungan ini, diharapkan peserta dapat memperluas wawasan mereka tentang tempat-tempat bersejarah dan institusi pendidikan di Kalimantan Barat.

Tugu Khatulistiwa menjadi tujuan pertama kami karena letaknya yang berada tepat di garis khatulistiwa. Kami tertarik untuk mengeksplorasi tugu ini karena memiliki nilai geografis yang cukup penting dan juga menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi para pengunjung. Diharapkan melalui kunjungan ini, peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang letak strategis Indonesia di khatulistiwa.

IKIP PGRI Pontianak, sebagai institusi pendidikan tinggi, menjadi destinasi yang sangat relevan dalam kegiatan studi tour ini. Institusi ini memiliki peran penting dalam menghasilkan para pendidik yang berkualitas, yang pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di daerah tersebut. Kunjungan ke IKIP PGRI Pontianak memberikan kesempatan bagi peserta untuk lebih memahami sistem pendidikan tinggi, metode pengajaran, dan kontribusi institusi tersebut dalam pembangunan pendidikan di Kalimantan Barat. Selain itu, interaksi langsung dengan dosen dan mahasiswa dapat membuka wawasan tentang dunia akademis serta menginspirasi siswa untuk mengejar pendidikan lebih lanjut.

Selain Tugu Khatulistiwa dan IKIP PGRI Pontianak, Museum Provinsi Kalimantan Barat juga menjadi tujuan yang penting dalam studi tour ini. Museum

(7)

adalah tempat yang kaya akan pengetahuan dan sejarah, yang dapat memberikan pemahaman mendalam tentang budaya, sejarah, dan kekayaan alam suatu daerah.

Kunjungan ke Museum Provinsi Kalimantan Barat memungkinkan peserta untuk mengeksplorasi koleksi artefak, artefak sejarah, dan informasi yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Kalimantan Barat. Selain itu, melalui pameran dan display yang disajikan, peserta dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang kekayaan budaya dan alam yang dimiliki oleh Kalimantan Barat.

Secara keseluruhan, kunjungan ke tiga tempat yaitu Tugu Khatulistiwa, IKIP PGRI Pontianak dan Museum Provinsi Kalimantan Barat merupakan bagian integral dari pengalaman studi tour yang menyeluruh. Ketiganya memberikan wawasan yang berharga dan memperkaya pengetahuan peserta tentang berbagai aspek kehidupan dan pembelajaran di Kalimantan Barat. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung yang berharga, tetapi juga mendukung tujuan pendidikan formal dalam meningkatkan pemahaman dan pembelajaran siswa di luar lingkungan kelas.

B. Batasan Masalah

1. Kunjungan hanya difokuskan pada tiga lokasi, yaitu Tugu Khatulistiwa, IKIP PGRI Pontianak, dan Museum Provinsi Kalimantan Barat.

2. Laporan hanya membahas pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh peserta selama kunjungan ke ketiga lokasi tersebut.

3. Tidak termasuk analisis mendalam tentang detail lokasi tempat kunjungan.

C. Tujuan Penulisan

1. Menyajikan pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh oleh peserta selama kunjungan ke Tugu Khatulistiwa, IKIP PGRI Pontianak, dan Museum Provinsi Kalimantan Barat.

2. Memperluas wawasan peserta tentang sejarah, budaya, dan kekayaan alam dari daerah Kalimantan Barat melalui pengalaman langsung di lapangan.

3. Memberikan gambaran yang jelas dan informatif tentang kegiatan studi tour serta manfaatnya dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari di kelas.

4. Memberikan referensi dan hasil evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan kegiatan studi tour di masa depan.

(8)

D. Manfaat Penulisan

1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang tempat-tempat bersejarah, institusi pendidikan, dan kekayaan alam di Kalimantan Barat.

2. Memberikan informasi yang bermanfaat kepada pihak sekolah, guru, dan siswa lainnya yang tidak turut serta dalam kegiatan studi tour tersebut.

3. Sebagai media dokumentasi yang dapat dijadikan referensi untuk kegiatan studi tour di masa mendatang.

4. Dapat dijadikan bahan promosi potensial bagi tempat-tempat yang dikunjungi, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan tempat wisata dan institusi pendidikan di Kalimantan Barat.

D. Waktu Pelaksanaan

Studi tour dilaksanakan pada tanggal 2 Mei hingga 3 Mei 2023 dengan pembagian waktu kunjungan ke Tugu Khatulistiwa dan Museum Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 2 Mei, serta kunjungan ke IKIP PGRI Pontianak pada tanggal 3 Mei. Pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses.

(9)

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Museum Kalimantan Barat

Kunjungan kami ke Museum Provinsi Kalimantan Barat memberikan pemahaman yang mendalam tentang warisan budaya dan sejarah daerah tersebut.

Didirikan sebagai museum umum sejak 1974, museum ini menampilkan koleksi artefak bersejarah yang kaya, termasuk senjata tradisional dan pakaian adat, yang memperkaya pengetahuan tentang budaya lokal.

Museum Provinsi Kalimantan Barat, awalnya berperan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, sebelum kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1991. Perubahan statusnya menjadi unsur pelaksana operasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat terjadi melalui regulasi resmi, menegaskan peran penting museum ini dalam pembangunan dan pelestarian budaya daerah.

Selama kunjungan kami, kami juga berhasil memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang keberagaman etnis dan budaya Kalimantan Barat melalui pameran dan eksibisi yang diselenggarakan di museum. Kami mendapat wawasan yang berharga tentang tradisi, kepercayaan, dan gaya hidup dari berbagai suku di Kalimantan Barat. Pameran tersebut juga memberikan kami gambaran yang jelas tentang bagaimana peradaban dan kebudayaan Kalimantan Barat berkembang dari masa ke masa.

Museum Provinsi Kalimantan Barat juga memberi kami kesempatan untuk belajar lebih lanjut mengenai peran serta kontribusi masyarakat daerah tersebut dalam sejarah dan perkembangan Kalimantan Barat. Dari koleksi arkeologis hingga pameran kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional, kami berhasil memperoleh pemahaman menyeluruh tentang bagaimana masyarakat Kalimantan Barat hidup, bekerja, dan berinteraksi dalam konteks sejarah dan budaya di daerah tersebut. Kesempatan ini memberi kami pengalaman yang berharga untuk memahami dan menghargai warisan budaya yang tak ternilai dari Kalimantan Barat.

(10)

B. TUGU KHATULISTIWA

Tugu Khatulistiwa menjadi bagian perjalanan yang sangat menarik bagi kami, karena monument ini merupakan simbol garis khatulistiwa yang membelah bumi menjadi bagian utara dan selatan. Ketika kami tiba di tempat tersebut pada hari Rabu, 12 Mei 2023, kami disambut dengan landmark yang megah yang menjadi titik pusat bagi semua pengunjung yang ingin merasakan sensasi berada di lintang nol. Selain menawarkan kerindangan panorama alam sekitar, Tugu Khatulistiwa juga memberikan kesempatan bagi kami untuk memahami konsep astronomis yang terkait dengan garis khatulistiwa dan dampaknya terhadap perubahan iklim di daerah tersebut.

Selama kunjungan kami, kami juga belajar lebih dalam mengenai nilai historis dan budaya dari Tugu Khatulistiwa. Kami diperkenalkan dengan sejarah pembangunan monument ini serta bagaimana nilai-nilai lokal dan kepercayaan masyarakat sekitar tercermin dalam keberadaan Tugu Khatulistiwa. Kami juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan warga sekitar yang memiliki cerita dan pengalaman pribadi terkait dengan Tugu Khatulistiwa, yang semakin memperkuat pemahaman kami tentang betapa pentingnya monument ini dalam mempertegas identitas kultural di daerah tersebut.

Kunjungan kami di Tugu Khatulistiwa juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak astronomis dari garis khatulistiwa serta peran pentingnya bagi penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi. Kami memperoleh wawasan yang berharga tentang perubahan cuaca, musim, serta fenomena alam yang terkait dengan lokasi strategis dari Tugu Khatulistiwa. Kesempatan ini juga memberi kami pengalaman tak terlupakan untuk menerapkan pengetahuan yang kami dapat langsung dari sumbernya.

C. Koleksi Museum di Kalimantan Barat

Kunjungan kami ke IKIP PGRI Pontianak pada hari Rabu, 12 Mei 2023, merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia pendidikan di Pontianak. Kami disambut dengan antusiasme oleh mahasiswa dan staf akademik, yang memberi kami wawasan yang berharga tentang sistem pendidikan di daerah tersebut. Kami menghadiri kuliah umum dan berinteraksi dengan mahasiswa lokal, yang memberi kami pemahaman tentang tantangan yang dihadapi oleh pendidikan di daerah tersebut, serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

(11)

Selama kunjungan kami, kami juga mendapat kesempatan untuk berdiskusi dengan dosen dan staf akademik tentang pendekatan pendidikan yang diadopsi oleh IKIP PGRI Pontianak. Kami mendapat pemahaman yang mendalam tentang upaya pembaharuan kurikulum, pengembangan tenaga pendidik, dan program-program inovatif yang diterapkan dalam pendidikan di institusi tersebut. Kami juga mendapatkan wawasan yang berharga tentang kolaborasi antara IKIP PGRI Pontianak dengan pihak-pihak terkait dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut.

Kunjungan kami ke IKIP PGRI Pontianak juga memberi kami peluang untuk merasakan suasana kampus dan kehidupan mahasiswa di Pontianak. Kami merasa terlibat dalam atmosfer pendidikan yang hidup dan dinamis, serta berkesempatan untuk mendapatkan wawasan langsung dari para mahasiswa tentang pengalaman belajar mereka di IKIP PGRI Pontianak. Kesempatan ini memberi kami gambaran yang menyeluruh tentang dunia pendidikan di daerah tersebut, dan memperkaya pengalaman kami dalam memahami tantangan dan potensi pendidikan di Pontianak.

(12)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari kunjungan kami ke IKIP PGRI Pontianak dan Museum Provinsi Kalimantan Barat, kami memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia pendidikan dan kekayaan budaya di daerah tersebut. Simpulannya, kami menyadari pentingnya peran lembaga pendidikan dalam menciptakan generasi yang unggul dan berkompeten, serta memahami pentingnya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya daerah untuk memperkaya identitas dan membangun rasa kebanggaan masyarakat lokal.

B. SARAN

Sebagai saran, kami mendorong untuk lebih mengembangkan program kemitraan antara lembaga pendidikan seperti IKIP PGRI Pontianak dengan institusi dan industri terkait, untuk memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan wawasan yang lebih nyata tentang dunia kerja dan persiapan karir di masa depan. Selain itu, kami juga mendorong untuk terus memperluas dan meningkatkan upaya pelestarian kekayaan budaya, seperti melalui program edukasi dan promosi pariwisata budaya, guna menjaga keberlangsungan warisan budaya yang tak ternilai di Kalimantan Barat.

(13)

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wIKIPedia.org/wiki/Museum_Provinsi_Kalimantan_Barat https://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/upt.

+museum+provinsi+kalimantan+barat?page=1#koleksi Suratmin, Museum sebagai wahana pendidikan sejarah, Masyarakat

Sejarawan Indonesia Cabang Yogyakarta, 2000.

Referensi

Dokumen terkait